Anda di halaman 1dari 31

PERTEMUAN KEDUA

FISIKA TERAPAN

MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN


UNIVERSITAS BUDI DARMA
OLEH : MELDA PANJAITAN, M.Pd
2
 1.Pengertian Besaran vektor dan besaran
skalar dan notasi Vektor
 2.Kesamaan Vektor
 3. Penjumlahan dan pengurangan vektor
 4.Sifat-sifat operasi vektor
 5.Menghitung besar (Magnitudo) dari
hasilPenjumlahan dan pengurangan serta
arah vektor

3
 Besaran Skalar dan Besaran Vektor
◦ Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki besar
(panjang/nilai)
 Ex: waktu, suhu, panjang, luas, volum, massa
 skalar tidak tergantung sistem koordinat
◦ Besaran Vektor->besaran yang memiliki nilai dan arah
 Ex: kecepatan, percepatan, gaya, momentum, medan
magnet, medan listrik
 vektor tergantung sistem koordinat

◦ Notasi Vektor
 Ruas garis berarah yg panjang dan arahnya tertentu.
 Vektor dinyatakan dg huruf ū, u (bold), atau u (italic).
 Jika u menyatakan ruas garis berarah dari A ke B, maka
ditulis dengan lambang u = AB
 Notasi u dibaca “vektor u”

4
z

kartesius polar
polar
 Defenisi dalam C++ :
 typedef struct {
 float x,y;
 } point2D_t;
 Pengertian
 Defenisi ini digunakan bila titik didefenisikan dalam system koordinat yang
menggunakan bilangan pecahan (float)

 Defenisi dalam C++ :


typedef struct {
 int x,y;
 } point2D_t;

 Pengertian
Defenisi ini digunakan bila titik didefenisikan dlam system koordinat yang
menggunakan bilangan bulat (integer)

7
Sistem koordinat 3 dimensi, atau lebih
dikenal dengan sistem koordinat ruang,
z mempunyai 3 parameter, yaitu x,y dan z
yang dapat digambar seperti gambar
disamping.
Hadirnya sumbu z menyebabkan sistem
y koordinat ini menjadi lebih hidup karena
efek jauh dekat menjadi terlihat.
x P(x,y,z)
CONTOH :
Struktur data dari titik 3D Didefinisikan:
Typedef
kartesius Struct {
float
X,y,z;
}point3D_t;
 Vektor sbg pasangan bilangan a
◦ u = (a,b)
u   
b
 a : komponen mendatar, b : komponen vertikal
 Vektor sbg kombinasi vektor satuan i dan j,K
◦ u = ai + bj +CK
 Panjang vektor u ditentukan oleh rumus

| u | a 2  b 2  c 2

9
u = 2i + 4j +3K
Tentukan Besar (magnitudo) u

u 2 4 3
2 2 2

u 4  16  9
u 29

10
 Dua buah vektor dikatakan sama besar bila
besar dan arahnya sama.
◦ Misalkan u = (a,b) dan v = (c,d)
◦ Jika u = v, maka
 |u| = |v|
 arah u = arah v
 a=c dan b=d

11
a. Dua vektor sama jika arah dan besarnya sama
A B A =B

b. Dua vektor dikatakan tidak sama jika :


B
1. Besar sama, arahberbeda B
A A

2. Besar tidak sama, arah sama


A B
A B
3. Besar dan arahnyaberbeda
A B A B
a b a b

Dua vektor sama, Dua Vektor


a=b mempunyai besar
sama, arah
berbeda

a b
a
b
Dua vektor arah
sama, besaran Dua Vektor besar
beda dan arah berbeda

13
u w=u+v v
v w=u+v

u
 A.Penjumlahan vektor menurut aturan segitiga dan
B. aturan jajaran genjang, C. Aturan poligon (segi
banyak)
 Dalam bentuk pasangan bilangan sbb:

a c
u    dan v   
b d 
a  c   a  c 
u  v         
 b   d  b  d 
14
1.JUMLAH DAN SELISIH VEKTOR

1. Jajaran Genjang
2. Segitiga
Metode : 3. Poligon
4. Uraian

1. Jajaran Genjang

A = R=A+ B
+ A

Besarnya vektor R = | R | = A 2  B 2  2 A B cos 


Besarnya vektor A+B = R = |R|= A 2+ B 2 + 2 AB cos θ
Besarnya vektor A-B = S = |S|= A 2 + B 2 - 2 AB cos θ
 Jika vektor A dan B searah  θ = 0o : R = A + B
 Jika vektor A dan B berlawanan arah  θ = 180o : R = A - B
 Jika vektor A dan B Saling tegak lurus  θ = 90o : R = 0
Catatan : Untuk Selisih (-) arah
Vektor di balik

2. Segitiga

B
A =
+
A

3. Poligon (Segi Banyak)


D
A C
+ + + = A+B+C+D
D
B
A
Vektordiuraikan atas komponen-komponennya (sumbu x dan sumbu y)

Y
A = Ax.i + Ay.j; B = Bx.i + By.j
A
Ay
Ax= A cos θ ; Bx= B cos θ
By B
Ay = A sin θ ; By = B sin θ
Ax Bx X

Besarvektor A + B = |A+B| = |R| Rx = Ax +Bx Ry = Ay + By

|R| = |A + B| = Rx 2  R y 2
Ry
Arah Vektor R (terhadap sb.x positif) = tg θ =
Rx Ry
θ = arc tg
Rx
 Vektor nol ditulis 0
 Vektor nol disebut elemen identitas
 u+0=0+u=u
 Jika u adalah sebarang vektor bukan nol,
maka –u adalah invers aditif u yang
didefinisikan sebagai vektor yang memiliki
besar sama tetapi arah berlawanan.
 u – u = u + (-u) = 0

18
 Selisih dua vektor u v
dan v ditulis u – v u

didefinisikan u + (-v)
 Dalam bentuk u
pasangan bilangan
w=u-v -v
a c
u    dan v   
b d 
a  c   a  c 
u  v         
 b   d  b  d 

19
Langkah – langkah yang dilakukan dalam
penjumlahan vektor dengan menggunakan
metode pangkal ke ujung (Segitiga) adalah :
 A) Pada diagram,gambarkan salah satu vektor V1
sesuai skala.
 B) Kemudian gambarkan vektor kedua V2 sesuai
skala dengan menempatkan pangkalnya diujung
vektor pertama dan pastikan bahwa arahnya
betul.
 C) Tanda panah yang digambarkan dari
pangkal vektor pertama ke ujung pangkal
vektor kedua menyatakan jumlah atau resultan
dari kedua vektor tersebut.

20
 Gambarkan vektor 1 dan 2 dengan tititk
pangkal kedua vektor berimpit dengan besar
dan arahnya juga tidak berubah.
 Lukis sebuah jajaran genjang dengan kedua
vektor sebagai sisi-sisinya.
 Buatlah vektor resultanya yaitu diagonal
jajaran genjang.

21
 Pindahkan vektor-vektor yang akan
dipadukan mulai vektor pertama sampai
dengan vektor terahir dengan besar dan
arahnya juga tidak berubah.
 Buatlah vektor resultannya yaitu titik
pangkalnya sama dengan titik pangkal vektor
pertama dan ujungnya sama dengan ujung
vektor yang terahir.

22
 mu adalah suatu
vektor dengan u

panjang m kali 2u
panjang vektor u dan
searah dengan u jika
m > 0, dan
berlawanan
a arah jika
  dan m bilangan real ,
mu< 0.
Jika
b
 a   ma 
maka : mu  m    
 b   mb 
23
 Komutatif  a + b = b + a
 Asosiatif  (a+b)+c = a+(b+c)
 Elemen identitas terhadap penjumlahan
 Sifat tertutup-> hasil penjumlahan vektor
juga berupa vektor
 Ketidaksamaan segitiga |u+v| ≤ |u| + |v|
 1u = u
 0u = 0, m0 = 0.
 Jika mu = 0, maka m=0 atau u = 0

24
 (mn)u = m(nu)
 |mu| = |m||u|
 (-mu) = - (mu) = m (-u)
 Distributif : (m+n)u = mu + nu
 Distributif : m(u+v) = mu + mv
 u+(-1)u = u + (-u) = 0

25
Penjumlahan Pengurangan
a c a c
Jika u    dan v    Jika u    dan v   
b d  b d 
a  c   a  c  a  c   a  c 
u  v          u  v         
b   d  b  d  b   d  b  d 
| u  v | (a  c) 2  (b  d ) 2 | u  v | (a  c) 2  (b  d ) 2

26
v
u+v | u  v | | u |2  | v |2 2 | u || v | cos 
θ
u

u-v
v

θ
| u  v | | u |2  | v |2 2 | u || v | cos 
u

27
|uv| |u| |v|
 
v
u+v sin  sin(    ) sin 
α
u
β
 : arah vekto r hasil penjumlaha n

u-v |u v| |u| |v|


v  
sin  sin(    ) sin 
α β
u  : arah vekto r hasil penguranga n

28
Vektor A dan B membentuk sudut 60°,jika besar vektor
A =5 satuan dan vektor B = 4.
Hitunglah besar dan arah vektor resultannya?

Penyelesaian :
Kita misalkan A+B= C
a) Besar vektor resultan C atau besar (magnitudo) I A+B I
C  52  4 2  2.5.4 cos 600
1
C  25  16  40.
2
C  41  20  61  7,8

29
| A B | | A| |B|
 
sin  sin(    ) sin 
A
A+B
| A B | | A|
α β sin 

sin(    )
B

7,8 5

sin 60 0 sin 
7,8 5

0,87 sin 
  arcsin 0,5577  33,9 0

Arah vektor resultan C adalah 34º terhadap


vektor B atau 26º tehadap vektor A

30
@FISIKA TERAPAN@

31

Anda mungkin juga menyukai