FISIKA TERAPAN
3
Besaran Skalar dan Besaran Vektor
◦ Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki besar
(panjang/nilai)
Ex: waktu, suhu, panjang, luas, volum, massa
skalar tidak tergantung sistem koordinat
◦ Besaran Vektor->besaran yang memiliki nilai dan arah
Ex: kecepatan, percepatan, gaya, momentum, medan
magnet, medan listrik
vektor tergantung sistem koordinat
◦ Notasi Vektor
Ruas garis berarah yg panjang dan arahnya tertentu.
Vektor dinyatakan dg huruf ū, u (bold), atau u (italic).
Jika u menyatakan ruas garis berarah dari A ke B, maka
ditulis dengan lambang u = AB
Notasi u dibaca “vektor u”
4
z
kartesius polar
polar
Defenisi dalam C++ :
typedef struct {
float x,y;
} point2D_t;
Pengertian
Defenisi ini digunakan bila titik didefenisikan dalam system koordinat yang
menggunakan bilangan pecahan (float)
Pengertian
Defenisi ini digunakan bila titik didefenisikan dlam system koordinat yang
menggunakan bilangan bulat (integer)
7
Sistem koordinat 3 dimensi, atau lebih
dikenal dengan sistem koordinat ruang,
z mempunyai 3 parameter, yaitu x,y dan z
yang dapat digambar seperti gambar
disamping.
Hadirnya sumbu z menyebabkan sistem
y koordinat ini menjadi lebih hidup karena
efek jauh dekat menjadi terlihat.
x P(x,y,z)
CONTOH :
Struktur data dari titik 3D Didefinisikan:
Typedef
kartesius Struct {
float
X,y,z;
}point3D_t;
Vektor sbg pasangan bilangan a
◦ u = (a,b)
u
b
a : komponen mendatar, b : komponen vertikal
Vektor sbg kombinasi vektor satuan i dan j,K
◦ u = ai + bj +CK
Panjang vektor u ditentukan oleh rumus
| u | a 2 b 2 c 2
9
u = 2i + 4j +3K
Tentukan Besar (magnitudo) u
u 2 4 3
2 2 2
u 4 16 9
u 29
10
Dua buah vektor dikatakan sama besar bila
besar dan arahnya sama.
◦ Misalkan u = (a,b) dan v = (c,d)
◦ Jika u = v, maka
|u| = |v|
arah u = arah v
a=c dan b=d
11
a. Dua vektor sama jika arah dan besarnya sama
A B A =B
a b
a
b
Dua vektor arah
sama, besaran Dua Vektor besar
beda dan arah berbeda
13
u w=u+v v
v w=u+v
u
A.Penjumlahan vektor menurut aturan segitiga dan
B. aturan jajaran genjang, C. Aturan poligon (segi
banyak)
Dalam bentuk pasangan bilangan sbb:
a c
u dan v
b d
a c a c
u v
b d b d
14
1.JUMLAH DAN SELISIH VEKTOR
1. Jajaran Genjang
2. Segitiga
Metode : 3. Poligon
4. Uraian
1. Jajaran Genjang
A = R=A+ B
+ A
2. Segitiga
B
A =
+
A
Y
A = Ax.i + Ay.j; B = Bx.i + By.j
A
Ay
Ax= A cos θ ; Bx= B cos θ
By B
Ay = A sin θ ; By = B sin θ
Ax Bx X
|R| = |A + B| = Rx 2 R y 2
Ry
Arah Vektor R (terhadap sb.x positif) = tg θ =
Rx Ry
θ = arc tg
Rx
Vektor nol ditulis 0
Vektor nol disebut elemen identitas
u+0=0+u=u
Jika u adalah sebarang vektor bukan nol,
maka –u adalah invers aditif u yang
didefinisikan sebagai vektor yang memiliki
besar sama tetapi arah berlawanan.
u – u = u + (-u) = 0
18
Selisih dua vektor u v
dan v ditulis u – v u
didefinisikan u + (-v)
Dalam bentuk u
pasangan bilangan
w=u-v -v
a c
u dan v
b d
a c a c
u v
b d b d
19
Langkah – langkah yang dilakukan dalam
penjumlahan vektor dengan menggunakan
metode pangkal ke ujung (Segitiga) adalah :
A) Pada diagram,gambarkan salah satu vektor V1
sesuai skala.
B) Kemudian gambarkan vektor kedua V2 sesuai
skala dengan menempatkan pangkalnya diujung
vektor pertama dan pastikan bahwa arahnya
betul.
C) Tanda panah yang digambarkan dari
pangkal vektor pertama ke ujung pangkal
vektor kedua menyatakan jumlah atau resultan
dari kedua vektor tersebut.
20
Gambarkan vektor 1 dan 2 dengan tititk
pangkal kedua vektor berimpit dengan besar
dan arahnya juga tidak berubah.
Lukis sebuah jajaran genjang dengan kedua
vektor sebagai sisi-sisinya.
Buatlah vektor resultanya yaitu diagonal
jajaran genjang.
21
Pindahkan vektor-vektor yang akan
dipadukan mulai vektor pertama sampai
dengan vektor terahir dengan besar dan
arahnya juga tidak berubah.
Buatlah vektor resultannya yaitu titik
pangkalnya sama dengan titik pangkal vektor
pertama dan ujungnya sama dengan ujung
vektor yang terahir.
22
mu adalah suatu
vektor dengan u
panjang m kali 2u
panjang vektor u dan
searah dengan u jika
m > 0, dan
berlawanan
a arah jika
dan m bilangan real ,
mu< 0.
Jika
b
a ma
maka : mu m
b mb
23
Komutatif a + b = b + a
Asosiatif (a+b)+c = a+(b+c)
Elemen identitas terhadap penjumlahan
Sifat tertutup-> hasil penjumlahan vektor
juga berupa vektor
Ketidaksamaan segitiga |u+v| ≤ |u| + |v|
1u = u
0u = 0, m0 = 0.
Jika mu = 0, maka m=0 atau u = 0
24
(mn)u = m(nu)
|mu| = |m||u|
(-mu) = - (mu) = m (-u)
Distributif : (m+n)u = mu + nu
Distributif : m(u+v) = mu + mv
u+(-1)u = u + (-u) = 0
25
Penjumlahan Pengurangan
a c a c
Jika u dan v Jika u dan v
b d b d
a c a c a c a c
u v u v
b d b d b d b d
| u v | (a c) 2 (b d ) 2 | u v | (a c) 2 (b d ) 2
26
v
u+v | u v | | u |2 | v |2 2 | u || v | cos
θ
u
u-v
v
θ
| u v | | u |2 | v |2 2 | u || v | cos
u
27
|uv| |u| |v|
v
u+v sin sin( ) sin
α
u
β
: arah vekto r hasil penjumlaha n
28
Vektor A dan B membentuk sudut 60°,jika besar vektor
A =5 satuan dan vektor B = 4.
Hitunglah besar dan arah vektor resultannya?
Penyelesaian :
Kita misalkan A+B= C
a) Besar vektor resultan C atau besar (magnitudo) I A+B I
C 52 4 2 2.5.4 cos 600
1
C 25 16 40.
2
C 41 20 61 7,8
29
| A B | | A| |B|
sin sin( ) sin
A
A+B
| A B | | A|
α β sin
sin( )
B
7,8 5
sin 60 0 sin
7,8 5
0,87 sin
arcsin 0,5577 33,9 0
30
@FISIKA TERAPAN@
31