Tugas 2
Besaran vektor adalah besaran yang terdiri dari dua variabel, yaitu besar
dan arah. Sebagai contoh dari besaran vektor adalah perpindahan. Sebuah
besaran vektor dapat dinyatakan oleh huruf di cetak tebal (misal A) atau diberi
tanda panah diatas huruf (misal 𝐴Ԧ). Dalam handout ini sebuah besaran vektor
dinyatakan oleh huruf yang dicetak tebal.
Perpindahan dari a ke b dinyatakan oleh vektor R
b. Penjumlahan Vektor
Penjumlahan vektor R yang menyatakan perpindahan a ke b dan vektor S
yang menyatakan perpindahan b ke c menghasilkan vektor T yang menyatakan
perpindahan a ke c. Cara menjumlahkan dua buah vektor dengan
mempertemukan ujung vektor pertama, vektor R, dengan pangkal vektor kedua,
vektor S. Maka resultan vektornya, vektor T, adalah menghubungkan pangkal
vektor pertama dan ujung vektor kedua.
d. Pengurangan Vektor
Untuk pengurangan vektor, misal A – B dapat dinyatakan sebagai
penjumlahan dari A + (-B). Vektor -B atau negatif dari vektor B adalah sebuah
vektor yang besarnya sama dengan vektor B tetapi arahnya berlawanan.
e. Vektor Satuan
Vektor satuan didefenisikan sebagai :
Vektor satuan r tidak mempunyai dimensi dan besarnya adalah satu satuan. Dari
persamaan di atas, sebuah besaran vektor dapat dinyatakan sebagai besar vektor
tersebut dikali vektor satuan. Vektor satuan r menyatakan arah dari vektor R.
Terdapat vektor satuan standar dalam koordinat Kartesian di mana arah-arah
dari masing-masing sumbu dinyatakan dalam vektor satuan.
•Vektor satuan i menyatakan arah sumbu X positif
•Vektor satuan j menyatakan arah sumbu Y positif
•Vektor satuan k menyatakan arah sumbu Z positif
Contoh:
Sebuah vektor perpindahan dari titik (2,2) ke titik (-2,5). Tentukan:
a. Vektor perpindahan dinyatakan secara analitis
b. Sudut yang dibentuk vektor tersebut dengan sumbu X
c. Panjang vektor
Jawaban:
a. Vektor perpindahan :
R = (xujung – xpangkal)i + (yujung – ypangkal)j
R = (-2 – 2)i + (5 – 2)j = -4i + 3j
c.
g. Perkalian Skalar
Perkalian skalar atau juga sering disebut perkalian titik dari dua buah
vektor menghasilkan besaran skalar di mana berlaku :
A . B = AB cos (1.4)
Jika diketahui A = axi + ayj + az k dan B = bxi + byj + bz k, maka : A . B = axbx
+ ayby + azbz (1.5)
Sebagai hasil perkalian skalar adalah usaha, tenaga potensial, fluks magnet, dan
lain-lain.
Contoh:
Untuk menentukan arah dari hasil perkalian silang dari dua buah
vektor dapat menggunakan aturan tangan kanan. Jika urutan perkalian
dari dua vektor (misal A B), maka empat jari menyatakan arah putaran
sudut terkecil dari vektor A ke vektor B. Ibu jari menyatakan arah dari
hasil kali kedua vektor tersebut.Untuk memahami aturan ini perhatikan
animasi di bawah ini :
Jawaban:
Diketahui dua buah vektor.
A = 3i + 4j B = 4i − 2j + k
Tentukan :
a. A X B
b. Buktikan A X B = -B X A
Jawab :
a. A X B = (3i + 4j) X (4i − 2j + k) = 3.4(iXi) + 3.(-2)(iXj) + 3.1(iXk) +
4.4(jXi) + 4.(-2)(jXj) + 4.1(jXk) = 12.0 – 6k + 3(-j) + 16(-k) – 8.0 + 4i =
4i – 3j – 22k
b. X A = (4i − 2j + k) X (3i + 4j) = 4.3(iXi) + 4.4(iXj) +(-2).3(jXi) + (-
2).4(jXj) + 1.3(kXi) + 1.3(kXj) = 12.0 + 16k – 6(-k) – 8.0 + 3j + 4(-i) =
-4i + 3j + 22k = - A X B terbukti
B. Gaya
a. Gerak
Benda di alam bergerak, diam dan sebagainya tidak terjadi secara tiba-tiba.
Ada penyebab sehingga gerak tersebut terjadi dan proses gerakpun tidak terjadi
secara bebas. Benda selalu bergerak mengikuti aturan yang sudah pasti. Benda
yang dilepas dari ketinggian tertentu pasti bergerak jatuh kalau tidak ada
dorongan lain yang membelokkan arah gerak. Benda yang dilempar dalam arah
horizontal selalu berberak melengkung ke bawah. Dengan kata lain gerak benda
umumnya bersifat determinsitik, artinya dapat diramalkan di mana lintasan yang
akan diambil, ke mana arah kecepatan pada tiap titik di lintasan tersebut, dan
berapa percepatan tiap saat
Diagram gaya Bebas
Benda yang berada di atas bidang horisontal yang licin dan dikenai gaya
mendatar F arah ke kanan
Diagram gaya bebas yang bekerja pada balok
(kiri) Benda dikenai gaya F yang arahnya membentuk sudut α terhadap arah
mendatar, (kanan) diagram gaya yang bekerja pada benda
Benda di atas bidang miring yang licin ditarik dengan gaya F sejajar bidang
miring ke arah bawah
(kiri) Diagram gaya yang bekerja pada benda, (kanan) diagram gaya yang
ekivalen dengan gambar kiri, di mana berat sudah diganti dengan dua
komponen yang tegak lurus
c. Gaya Gesekan
Diagram gaya pada benda saat benda belum bergerak
Nilai koefisien gerekan statis sejumlah permukaan yang bersentuhan
d. Gaya Sentripetal