Anda di halaman 1dari 5

D.

PERKALIAN VEKTOR
Operasi perkalian vektor ada 2 jenis, yaitu perkalian skalar dengan vektor dan
perkalian vektor dengan vektor.
1. Perkalian Skalar dengan Vektor
Perkalian ini berarti mengalikan bilangan biasa (skalar) dengan vektor. Hasil
perkalian ini adalah vektor baru. Notasi penulisan perkalian ini adalah :

B=kA

Vektor B memiliki besar k kali vektor A. jika nilai k positif (+) maka vektor B
akan memiliki arah yang sama dengan vektor A, namun jika k bernilai negatif maka
vektor B berlawanan arah dengan vektor A.
Contoh :
1) Vektor gaya F yang besarnya 10 Newton dilukiskan sebagai anak panah ke kanan
sepanjang 10 cm. Gambarkanlah vektor gaya F’ = 2 F!
Penyelesaian :

2. Perkalian Vektor dengan Vektor


Perkalian vektor dengan vektor terdiri dari perkalian titik (dot product) dan
perkalian silang (cross product).
a. Perkalian titik/dot (dot product)
Perkalian titik dari dua buah vektor menghasilkan bilangan skalar, dan
membentuk sudut θ. Perkalian titik dari dua buah vektor dapat dituliskan :
A  B = AB cos 
B
A : besar vektor A
ө B : besar vektor B

A  : sudut antara vektor A dan vektor B

Perkalian titik memenuhi beberapa sifat, antara lain :


Sifat komutatif
A•B=B•A
Sifat distributif
A • (B + C) = A • B + A • C
Jika vektor A dan B saling tegak lurus (θ = 900)
A•B=0
Jika kedua vektor memiliki arah yang sama (searah) θ = 0
A • B = AB

Fisika - Vektor 12
Jika A=B akan diperoleh
A • A = A2 atau B • B = B2
Jika θ = 1800 maka vektor A dan B akan berlawanan arah
A • B = −AB

Contoh :
1) Seorang anak menarik mobil mainan dengan gaya sebesar 20 Newton. Tali
penarik mobil mainan membentuk sudut 300 terhadap tanah. Berapa usaha yang
dilakukan anak tersebut, jika mobil mainan itu berpindah sejauh 30 m?

Penyelesaian :

b. Perkalian silang/cross (cross product)


Perkalian silang dua buah vektor menghasilkan sebuah vektor baru. Vektor
hasil perkalian ini dapat digambarkan sebagai sebuah vektor yang tegak lurus
terhadap masing-masing vektor tersebut. Perkalian silang dua vektor A dan B yang
saling membentuk sudut θ. Perkalian silang dari dua buah vektor dapat dituliskan :
AxB
A × B = AB sin 
A : besar vektor A
B B : besar vektor B
ө
 : sudut antara vektor A dan vektor B
A

Contoh :
1) Suatu vektor 𝐴⃗ sebesar 15 satuan mengarah ke timur. Vektor lain 𝐵
⃗⃗ sebesar 10
satuan berarah ke utara bekerja pada titik yang sama. Hitunglah perkalian vektor
𝐴⃗ 𝑑𝑎𝑛 𝐵
⃗⃗ !
Penyelesaian :

Fisika - Vektor 13
E. PENGURAIAN VEKTOR
Vektor dapat diuraikan menjadi komponen yang saling tegak lurus. Vektor 𝐴⃗ dapat
diuraikan menjadi Ax dan Ay. Ax merupakan komponen vektor A ke arah sumbu x, dan Ay
komponen vektor A ke arah sumbu y, besarnya masing-masing yaitu :
Ax = A cos θ
Ay = A sin θ

⃗𝑨⃗
Ay = A sin 


x
Ax = A cos 

Utuk menentukan besarnya vektor A, besar sudut  dan arah vektor A dapat
digunakan rumus sebagai berikut:

Besar vektor  |𝐴⃗| = √𝐴𝑥 2 + 𝐴𝑦 2


𝐴𝑦
Besar sudut  𝜃 = 𝑎𝑟𝑐 tan 𝐴
𝑥

Contoh :
1) Sebuah pesawat terbang menempuh jarak sejauh 200 km dalam arah garis lurus
membentuk sudut 300 ke timur dari arah utara, berapa jauh ke utara dan berapa jauh ke
timur dari titik asal jarak yang ditempuh objek/pesawat itu?
Penyelesaian :

2) Sebuah mobil bergerak dari timur sejauh 30 km pada jalan datar. Sesampainya di
persimpangan, mobil membelok ke utara sejauh 40 km, kemudian berhenti. Tentukanlah
pergeseran mobil tersebut!
Penyelesaian :
Dibuat diagram vektor x dan y. Sumbu x positif menyatakan arah ke timur ditunjukkan
dengan vektor 𝐴⃗, dan sumbu y positif menyatakan arah ke utara ditunjukkan dengan
vektor𝐵̅. Pergeseran resultan 𝑅⃗⃗ = 𝐴⃗ + 𝐵
⃗⃗, seperti pada gambar.

Fisika - Vektor 14
F. PEMBAGIAN RUAS GARIS
Jika 𝑝̅ adalah vektor posisi dari titik P yang membagi garis AB dengan perbandingan
̅̅̅̅
𝐴𝑃 ∶ ̅̅̅̅
𝑃𝐵 = 𝑚 ∶ 𝑛, maka berlaku:
𝑚𝑏̅ + 𝑛𝑎̅ 𝑛𝑎̅ + 𝑚𝑏̅
𝑝̅ = =
𝑚+𝑛 𝑚+𝑛

Contoh :
1) Diketahui A (1,1,1) dan B (-2,-2,-2). Jika titik D membagi AB dengan perbandingan
̅̅̅̅
𝐴𝐷 ∶ ̅̅̅̅
𝐷𝐵 = 1 ∶ 2 maka koordinat titik D adalah…
Penyelesaian :

2) Diketahui A (1,3,2) dan B (-3,4,2). Jika titik B membagi AD dengan perbandingan ̅̅̅̅
𝐴𝐵 ∶
̅̅̅̅
𝐷𝐵 = 2 ∶ −1 maka koordinat titik D adalah…
Penyelesaian :

Fisika - Vektor 15
G. PROYEKSI
Bila 𝑐̅ adalah vektor proyeksi 𝑎̅ pada 𝑏̅ maka :

 Besar c̅ (panjang vektor proyeksi a̅ pada b̅ pada )


𝑎⃗. 𝑏⃗⃗
|𝑐⃗| =
|𝑏⃗⃗|
 Proyeksi vektor orthogonal atau proyeksi vektor dari vektor a̅ pada vektor b̅ (Vektor c̅
proyeksi vektor a̅ pada b̅ )

𝑎⃗. 𝑏⃗⃗
|𝑐⃗| = ( 2 ) .⃗⃗⃗⃗
𝑏
|𝑏⃗⃗|
Contoh :
1) Proyeksi vektor 𝑢̅ = 7𝑖̅ + 12𝑗̅ ke vektor 𝑣̅ = 3𝑖̅ + 4𝑗̅ adalah ....
Penyelesaian :

2) Tentukan proyeksi vektor dan panjang vektor proyeksi 𝑢̅ = 𝑖̅ + 𝑗̅ + 𝑘̅ ke vektor 𝑣̅ =


2𝑖̅ + 2𝑗̅ + 2𝑘̅ !
Penyelesaian :

Fisika - Vektor 16

Anda mungkin juga menyukai