Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 2

NAMA
DENI KUSUMA AKBARY
DIO ILHAM
ELI HARTAWATI
ERWIN RAHMAT
FARIS DIMAS BS
VEKTOR
Vektor adalah obyek geometri yang memiliki besar dan
arah. Vektor jika digambar dilambangkan dengan
tanda panah (). Besar vektor proporsional dengan
panjang panah dan arahnya bertepatan dengan arah
panah. Vektor dapat melambangkan perpindahan dari
titik A ke B.

Contoh : kecepatan, percepatan, gaya


Catatan : vektor tergantung sistem koordinat
SKALAR
Skalar adalah suatu besaran yaang mempunyai
besar tetapi tidak mempunyai arah
Contoh:massa,suhu,panjang,waktu dan
sebagainya
Catatan : skalar tidak tergantung sistem
koordinat
2.2 PENGGAMBARAN DAN PENULISAN (NOTASI) VEKTOR

Gambar :
P Q

Titik P : Titik pangkal vektor


Titik Q : Ujung vektor
Tanda panah : Arah vektor
Panjang PQ = |PQ| : Besarnya (panjang) vektor

Notasi Vektor Besar vektor A = A = |A|

A Huruf tebal (pakai tanda mutlak)



A Pakai tanda panah di atas
A Huruf miring

Catatan :
Untuk selanjutnya notasi vektor yang digunakan huruf tebal
Kesamaan 2 vektor
Dua vektor dikatakan sama jika mempunyai
panjang dan arah yang sama.
a = b jika | a | = | b | dan arah a = arah b

Vektor Negatif
Vektor a mempunyai ukuran sama dengan
vektor a tetapi arahnya berlawanan.
Jika vektor a = - b maka | a | = | - b | . Vektor
negatif sering disebut sebagai vector invers.
Catatan :

a. Dua vektor sama jika arah dan besarnya sama


A B A=B

b. Dua vektor dikatakan tidak sama jika :


1. Besar sama, arah berbeda

B
B
A A

2. Besar tidak sama, arah sama


A B
A B
3. Besar dan arahnya berbeda
A B
A B
Hukum-hukum aljabar vektor
1) A+B =B+A (HK. Komutatif terhadap
jumlah)
2) A+(B+C) =(A+B)+C (HK. Assosiatif terhadap jumlah)
3) mA =Am (HK. Komutatif terhadap
perkalian)
4) m(nA) =(mn)A (HK. Assosiatif terhadap
perkalian)
5) (m+n)A =mA+Na (HK. Distributif)
6) M(A+B) =mA+mB (HK. Distributif)
VEKTOR
Vektor yang besarnya satu satuan
SATUAN
A A
Notasi A A A 1 Besar Vektor
A A

Dalam koordinat Cartesian (koordinat tegak)


Z

i
k A Arah sumbu x :

j Arah sumbu y : j
Y
i Arah sumbu z : k
X
A Axi Ay j Az k
HASIL KALI TITIK ATAU DOT PRODUCT
Misalnya diketahui vektor A dan B sebagaimana tampak
pada gambar di bawah.
Perkalian titik antara vektor A danB dituliskan
sebagai A.B (A titik B).
Beberapa hal dalam perkalian titik yang perlu diketahui :
1. Perkalian titik memenuhi hukum komutatif
A.B = B.A
2. Perkalian titik memenuhi hukum distributif
A. (B + C) = A.B + A.C
3. Jika vektor A dan B saling tegak lurus, maka hasil perkalian titik A.B = 0
Ketika vektor A dan B saling tegak lurus, maka sudut yang dibentuk adalah 90o. Cos 90o =
0. Dengan demikian : A.B= AB cos teta = AB cos 90o = 0.
Sebaliknya, B.A = BA cos teta = BA cos 90o = 0
4. Jika vektor A dan vektor B searah, maka A.B = AB cos 0o = AB
Ketika vektor A dan B searah, maka sudut yang dibentuk adalah 0o. Cos 0 = 1. Dengan
demikian, A.B = AB cos teta= AB cos 0o = AB. Sebaliknya B.A = BA cos teta = BA cos 0o = BA
(Anda jangan bingung dengan AB dan BA. Besar AB = besar BA. Misalnya besar vektor A =
2. besar vektor B = 3. maka A.B = 2.3 = 6; ini sama saja dengan B.A = 3.2 = 6. dipahami
perlahan-lahan ya)
5. Syarat lain dari dua vektor yang searah, jika A = B maka diperoleh A.A = A2 atau B.B =
B2
6. Jika vektor A dan B berlawanan arah (ketika dua vektor berlawanan arah maka sudut
yang dibentuk adalah 180), maka hasil perkalian A.B = AB cos 180 = AB (-1) = -AB.
Cos 180 = -1.
Contoh soal :
Sebuah vektor A memiliki besar 4 satuan dan vektor B memiliki 3 satuan.
Tentukan hasil perkalian titik dari kedua vektor jika sudut yang dibentuk oleh
kedua vektor adalah 60, 90 dan 180o
Panduan jawaban :
Karena A.B = B.A maka kita bisa memilih menggunakan salah satu. Misalnya kita
menggunakan A.B, dengan demikian kita tulis persamaannya
A.B = AB cos teta
Besar A = 4 satuan dan besar B = 3 satuan.
Perkalian silang
Perkalian silang dari dua vektor, misalnya vektor A dan B ditulis
sebagai A x B (A silang B). Perkalian silang dikenal dengan
julukan perkalian vektor, karena hasil perkalian ini
menghasilkan besaran vektor.
Misalnya vektor A dan vektor B tampak seperti gambar di
bawah.
Beberapa hal dalam perkalian silang yang perlu anda ketahui :
1. Perkalian silang bersifat anti komutatif.
AxB=BxA
Tanda negatif menunjukkan bahwa arah B pada A x B berlawanan dengan
arah B pada B x A.
2. Jika kedua vektor saling tegak lurus maka sudut yang dibentuk adalah
90o. Sin 90o = 1. Dengan demikian, besar hasil perkalian silang antara
vektor A dan B akan tampak sebagai berikut :
A x B = AB sin = AB sin 90o = AB
B x A = BA sin = BA sin 90o = BA
Ingat ya, ini adalah besar hasil perkalian silang.
3. Jika kedua vektor searah, maka sudut yang dibentuk adalah 0o. Namanya
juga segaris
Sin 0o = 0. Dengan demikian, nilai alias besar hasil perkalian silang antara
vektor A dan B akan tampak sebagai berikut.
A x B = AB sin teta = AB sin 0o = 0
B x A = BA sin teta = BA sin 0o = 0
Hasil perkalian silang antara dua vektor yang searah alias segaris kerja sama
dengan n0L.

Anda mungkin juga menyukai