Anda di halaman 1dari 7

Makalah Tentang Analisis Vektor, Teorema Curl

Divergensi dan Sistem Kordinat

Disusun Oleh:
HAYONG, THOMAS EDWIN KOTA
40040622650065
PRODI TEKNIK LISTRIK INDUSTRI
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materi.

Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap
lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam
Kehidupan sehari-hari.

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman saya. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
ANALISIS VEKTOR
Aljabar Vektor
Operasi Vektor
Besaran yang memiliki nilai dan arah disebut dengan vektor. Contohnya adalah
perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, dan momentum. Sementara itu, besaran
yang hanya memiliki nilai tanpa arah disebut dengan skalar. Contohnya adalah
massa, muatan. kerapatan, dan temperatur. Untuk notasinya, besaran yang
dinyatakan sebagai vektor akan ditandai dengan tanda panah di atas simbolnya (⃗
A
,⃗
B, dan seterusnya), sedangkan skalar dinyatakan dalam huruf biasa. Besar (Nilai)

dari suatu vector ⃗


A dapat dituliskan |⃗
A | atau dengan notasi skalar,

Dalam diagram, vector biasanya dinyatakan dengan panah. Panjang dari


panah sebanding dengan vector dan kepala panah menyatakan arah dari vector
tersebut. Minus ⃗
A (yaitu -⃗
A ) adalah sebuah vector dengan besaran yang sama
seperti ⃗
A , tetapi pada arah seballiknya (gambar 1).

Operasi Vektor dapat dibagi menjadi empat, yaitu :

(1) Penjumlahan Dua Vektor. Tempatkan ekor ⃗


B pada kepala ⃗
A sehingga dapat
diperoleh jumlah vektor ⃗
A +⃗
B, yaitu vektor dari ekor ⃗
A hingga kepala ⃗
B.
B ditukar dengan ⃗
Penjumlahan vektor bersifat komutatif sehingga jika ⃗ A pada
proses di atas, maka hasilnya akan tetap sama:
A +⃗
⃗ B=⃗
B+⃗
A.

Penjumlahan ini juga bersifat asosiatif:

(⃗ B ¿+⃗
A +⃗ C =⃗ B+⃗
A +(⃗ C ).

Untuk mengurangkan sebuah vektor (gambar 3), tambahkan kebalikannya:

(⃗
A−⃗
B ¿ = (−⃗
B).

(2) Perkalian dengan sebuah skalar. Perkalian suatu vektor oleh sebuah skalar k

positif merupakan perkalian besar vektor oleh skalar tersebut dengan arah yang
tidak berubah (gambar 4). Namun jika k negatif, arah vektor berubah menjadi
sebaliknya. Perkalian ini bersifat distributif

k(⃗
A +⃗
B ¿=k ⃗
A +k ⃗
B.

(3) Perkalian Dua Titik Vektor. Perkalian tidak didefinisikan oleh

⃗ B = A B cos θ ,
A∙⃗
dengan θ adalah sudut antara vektor-vektor tersebut ketika kedua ekornya saling
bertemu (gambar 5). Perhatikan bahwa ⃗
A∙⃗
B menghasilkan sebuah skalar sehingga
perkalian titik ini sering juga disebut perkalian skalar. Perkalian ini bersifat
komutatif,

⃗ B =⃗
A∙⃗ A,
B∙ ⃗

dan distributif


A ∙(⃗
B +⃗
C )=⃗
A ∙⃗
B+ ⃗
A∙⃗
C.

Secara geometri ⃗ B adalah perkalian dari A dengan proyeksi ⃗


A∙⃗ B pada ⃗
A (atau
sebaliknya perkalian B dengan ⃗
A pada ⃗
B). Jika dua vektor sejajar,maka ⃗
A∙⃗
B= A
B. Untuk sembarang vektor ⃗
A , secara khusus berlaku


A∙⃗
A= A2

Jika vektor ⃗
A dan ⃗
B saling tegak lurus, maka ⃗
A∙⃗
B =0.

(4) Perkalian Silang dua vektor, Perkalian silang didefinisikan oleh

⃗ B=¿ sin θ )n^ ,


Ax⃗

dengan n^ adalah sebuah vektor satuan (yang panjangnya 1) mengarah tegak lurus

A dan ⃗
bidang yang sisi-sisinya dibentuk oleh vektor ⃗ B. Namun ternyata ada dua

arah yang tegak lurus bidang tersebut, yaitu “masuk” dan “keluar”. Untuk

mengatasi masalah ini, digunakanlah kesepakatan aturan tangan kanan: jadikan

keempat jari selain ibu jari agar menunjuk pada vektor pertama (dengan ibu jari

tegak lurus keempat jari), kemudian putar keempatnya (pada sudut terkecil) ke

arah vektor kedua, maka ibu jari menandakan arah dari perkalian silang kedua

vektor tersebut. Perhatikan bahwa ⃗


Ax⃗
B akan menghasilkan sebuah vektor

sehingga perkalian silang sering disebut dengan perkalian vektor.


Perkalian silang bersifat distributif.


A x(⃗ ⃗ )=( ⃗
B +C Ax⃗
B ) +¿),

tetapi tidak kumulatif, justru


Ax⃗
B=−( ⃗
B x⃗
A).

Secara geometri |⃗ B| adalah luas daerah jajaran genjang yang dibentuk oleh ⃗
Ax⃗ A

dan⃗
B(gambar 6). Jika kedua vektor saling sejajar, maka perkalian silang nya nol

dan secarakhusus ⃗
Ax⃗
A =0 untuk sembarang vektor⃗
A.

Bentuk Komponen

DAFTAR PUSTAKA

https://a410080137.files.wordpress.com/2012/01/analisis-vektor-2.pdf

https://repo.iainbatusangkar.ac.id/xmlui/bitstream/handle/

123456789/9402/1519201985638_JOBSHEET%202%20ANALISIS

%20VEKTOR.pdf?sequence=-1&isAllowed=y
https://id.scribd.com/presentation/405577344/1-Medan-Vektor-Gradien-

Divergensi-Curl

http://repository.ut.ac.id/4464/1/PEFI4312-M1.pdf

Anda mungkin juga menyukai