Besaran vektor karena karaktristiknya yang khas yaitu memiliki arah disamping juga
memiliki besar membawa konsekuensi pada operasi perkalianya. Operasi perkalian biasa
tidak dapat langsung diterapkan pada vektor. Kita kan mendefinisikan dua macam perkalian
vektor, yaitu perkalian vektor dengan skalar dan perkalian vektor dengan vektor
A. Perkalian vektor dengan skalar
Jika sebuah vektor dikalikan dengan suatu skalar maka akan diperoleh sebuah vektor baru.
Jika A dan B adalah vektor dan k adalah sebuah sekalar maka
B=kA
Besar vektor B adalah k kali besar vektor A, sedangkan arah vektor B sama dengan arah
vektor A bila k positip dan berlawanan bila k negatif. Dalam fisika kita menjumpai
operasi semacam ini misalnya:
F=qE;
Q adalah muatan listrik, dapat bermuatan positif atau negtif sehingga arah F tergantung
tanda muatan tersebut, sedangkan besar F adalah q kali besar E.
Dengan demikian, kita definisikan A.B sebagai besar vektor A yang dikalikan dengan
komponen vektor B yang sejajar dengan A. Secara matematis dapat kita tulis sebagai
berikut :
keteragan
Karenanya perkalian titik disebut juga perkalian skalar. Bagaimana jika perkalian titik
antara vektor A dan B dibalik menjadi B.A ? sebelum kita definisikan B.A, terlebih
dahulu kita lihat gambar di bawah ini
Berdasarkan gambar ini, kita dapat mendefinisikan B.A sebagai besar vektor B yang
dikalikan dengan komponen vektor A yang sejajar dengan B. Secara matematis dapat
kita tulis sebagai berikut :
̅. B
A ̅||B
̅ = |A ̅| cos θ
A.B = B. A
A.B = B.A
A. (B + C) = A.B + A.C
c. Jika vektor A dan B saling tegak lurus, maka hasil perkalian titik A.B = 0
Ketika vector A dan B saling tegak lirus, maka sudut yang dibentuk adalah 900. Cos
900 = 0 dengan demikian A . B = AB cos θ = AB cos 900 = 0 sebaliknya, B. A =
BA cos θ =BA cos 900 = 0
d. Jika vektor A dan vektor B searah, maka A.B = AB cos 0o = AB
Ketika vektor A dan B searah, maka sudut yang dibentuk adalah 0o. Cos 0 = 1.
(anda jangan bingung dengan AB dan BA. Besar AB = besar BA. Misalnya besar
vektor A = 2. besar vektor B = 3. maka A.B = 2.3 = 6; ini sama saja dengan B.A =
3.2 = 6. dipahami perlahan-lahan ya…)
Syarat lain dari dua vektor yang searah, jika A = B maka diperoleh
e. Jika kedua vektor A dan B berlawanan arah (ketika dua vektor berlawanan arah
maka sudut yang dibentuk adalah 180º), maka hasil perkalian A.B = AB cos 180º =
AB (-1) = -AB.
Contoh soal :
Karena A.B =B.A maka kita bisa memilih meenggunakan salah satu. Misalnya kita
menggunakan A.B dengan demikian kita tulis persamaannya
A.B = AB cos θ
Besar A = 4 satuan dan Besar B = 3 satuan
a) θ = 600 cos 600 = 0,5
A.B =AB cos θ = (4) (3) (0,5) = 6 satuan
b) θ = 900 cos 900 = 0
A.B =AB cos θ = (4) (3) (0) = 0
c) θ = 1800 cos 1800 = - 1
A.B = AB cos θ = (4) 3) (-1) = -12 satuan
Latihan soal :
2. Perkalian Silang
Perkalian silang dari dua vektor, misalnya vektor A dan B ditulis sebagai A x B (A
silang B). Perkalian silang dikenal dengan julukan perkalian vektor, karena hasil
perkalian ini menghasilkan besaran vektor.
Misalnya vektor A dan vektor B tampak seperti gambar di bawah.
Untuk mendefinisikan perkalian silang antara vektor A dan B (A x B), kita gambarkan
vektor A dan B seperti gambar di atas, dan digambarkan juga komponen vektor B yang
tegak lurus pada A (lihat gambar di bawah), yang besarnya sama dengan B sin teta
Dengan demikian, kita dapat mendefinisikan besar perkalian silang vektor A dan B (A
x B) sebagai hasil kali besar vektor A dengan komponen vektor B yang tegak lurus
pada vektor A.
Secara matematis kita tulis sebagai berikut :
Bagaimana jika perkalian silang antara vektor A dan B (A x B) kita balik menjadi B x
A?
Terlebih dahulu kita gambarkan vektor B dan A serta komponen vektor A yang tegak
lurus pada B (amati gambar di bawah…)
Berdasarkan gambar ini, kita dapat mendefinisikan perkalian silang antara vektor B
dan A (B x A) sebagai hasil kali besar vektor B dengan komponen vektor A yang
tegak lurus pada vektor B. Secara matematis ditulis :
Kita definisikan perkalian silang A x B sebagai suatu vektor yang tegak lurus bidang
di mana vektor A dan B berada.
Besarnya sama dengan AB sin θ
Jika C= A x B maka C = AB sin θ
Arah C tegak lurus bidang di mana vektor A dan B berada. Kita dapat menggunakan
kaidah tangan kanan untuk menentukan arah C. Jika kita menggenggam jari tangan di
mana arahnya berlawanan dengan arah putaran jarum jam, maka arah C searah dengan
arah ibu jari menuju ke atas.
Jika C = B x A maka C = BA sin θ
Arah C tegak lurus bidang di mana vektor B dan A berada. Kita dapat menggunakan
kaidah tangan kanan untuk menentukan arah C. Jika kita menggenggam jari tangan di
mana arahnya searah dengan arah putaran jarum jam, maka arah C searah dengan arah
ibu jari menuju ke bawah.
AxB=-BxA
Ingat ya, ini adalah nilai atau besar hasil perkalian silang.
c. Jika kedua vektor searah, maka sudut yang dibentuk adalah 0o.is…
Sin 0o = 0. Dengan demikian, nilai alias besar hasil perkalian silang antara vektor
A dan B akan tampak sebagai berikut.
A x B = AB sin θ = AB sin 00 = 0
B x A = BA sin θ = BA sin 00= 0
Hasil perkalian silang antara dua vektor yang searah alias segaris kerja sama
dengan n0L.
3. Hasil ganda triple atau hasil kali triple
1) Hasil Kali Skalar Tripel (Triple Scalar Product)
Jika :
̅ = Ax i + Ay j + Az k
A
̅
B = Bx i + By j + Bz k
C̅ = Cx i + Cy j + Cz k
A Az A Az Ax Ay
̅ x C̅ = | y
A |i − | x |j + | |k
By Bz Bx Bz Bx By
A Az A Az Ax Ay
̅xB
A ̅ . C̅ = | y | Cx − | x | Cy + | |C
By Bz Bx Bz Bx By z
̅xB
c. Arti geometri A ̅ . C̅
Diberikan vektor
̅ = ̅̅̅̅
A OA
̅̅̅̅
̅ = OB
B
C̅ = ̅̅̅̅
OC
̅
P=A ̅xB ̅
̅xB
|A ̅| = luas jajaran genjang OA
A x B . C̅ = ̅
̅ ̅ P . C̅ = |P
̅| . |C̅| cos θ
|C̅| cos θ = tinggi C̅ di atas bidang OADB
Jadi |A ̅xB ̅|. C̅| = volume bidang 6 (parallel epipedum) OADB – CEFG yang
disusun oleh A ̅, B
̅ dan C̅
2) Hasil Kali Vektor Tripel (Triple Vector Product)
Hasil kali vector triple adalah:
(A̅xB ̅) x C̅
̅
A x (B̅ x C̅)
Tanda kurung diperlukan di sini karena nilai akan berubah jika letak kurungnya
ditukar.
Misalkan:
(I x i )x j = 0 x j = 0
i x (i x j ) = i x k = −j
sifat-sifat hasil kali vector triple
̅xB
1. (A ̅) x C̅ ≠ A
̅ x (B ̅ x C̅)
̅ ̅ ̅ ̅ ̅
2. A x (B x C) = (A . C)B ̅ − (A ̅ .B̅)C̅
̅xB
(A ̅) x C̅ = (A
̅ . C̅)B
̅ − (B ̅ . C̅)A
̅
Contoh
̅ = 2i + 2j − k
Jika A
̅ = i+j+k
B
C̅ = 3i + j − 2k
̅xB
Hitung : (A ̅) x C̅ ; A
̅ x (B
̅ x C̅)
Jawab