Pendahuluan
Penggunaan besaran vektor dalam kehidupan sehari-hari sangat penting mengingat
aplikasi besaran vektor yang luas. Mulai dari prinsip gaya, hingga bidang teknik dalam
memahami konsep medan elektromagnetik. Pada review materi ini, akan dijelaskan mengenai
analisis vektor dan sistem koordinat yang merupakan konsep dasar dalam memahami materi
medan elektromagnetik.
Analisis besaran vektor memuat tentang pengertian besaran vektor yang akan
membandingkannya dengan besaran skalar, komponen vektor, vektor unit (satuan), serta
operasi aljabar vektor mengenai penjumlahan, pengurangan, perkalian titik dan silang pada
dua vektor.
Sistem koordinat yang akan dibahas yaitu sistem koordinat kartesian (kartesius), sistem
koordinat tabung (Cylindrical Coordinates), dan sistem koordinat bola (Spherical
Coordinates). Masing-masing sistem koordinat memiliki lambang vektor satuan yang
berbeda, namun ketiga sistem koordinat ini dapat dikonversikan ke bentuk sistem koordinat
yang lainnya.
2. Vektor dan Skalar
Dalam mempelajari ilmu bidang fisika dan teknik, tentunya menggunakan suatu
besaran fisika yang menyatakan suatu nilai terhadap topik yang diteliti. Besaran secara umum
dibagi menjadi dua, yaitu skalar dan vektor.
Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki harga mutlak tanpa menghiraukan
arah. Contohnya adalah massa (m), waktu (t), temperatur (T), volume (V), induktansi (L),
frekuensi (f), dan sebagainya.
Sedangkan besaran vektor adalah besaran yang selain memiliki nilai, namun juga
memiliki arah. Contohnya adalah kecepatan (v), percepatan (a), energi torsi (T), gaya (F),
medan listrik (E), dan sebagainya.
3. Komponen Vektor
Komponen suatu vektor menyatakan keberadaan suatu vektor dalam sebuah sistem
koordinat. Sebagai ilustrasi dinyatakan bahwa r memiliki komponen di sumbu x yaitu x,
dan berturut-turut di sumbu y dan z yaitu y, z. Ketiga komponen vektor ini merupakan skalar.
Untuk lebih jelasnya, komponen vektor merupakan skalar, sedangkan besaran vektor adalah
hasil kali skalar vektor tersebut dengan vektor satuannya.pada sumbu tersebut. Hal ini sangat
penting untuk operasi vektor, dimana besaran vektor harus diuraikan dalam vektor
komponennya. Jadi, vektor komponen adalah hasil kali antara komponen vektor dengan
vektor satuan pada sumbu tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa vektor komponen merupakan
suatu vektor, sedangkan komponen vektor merupakan skalar. Contoh dalam suatu sistem
koordinat kartesian terdapat vektor A, maka komponen vektornya adalah x,y,z. A = A xax +
Ayay + Azaz
4. Vektor Unit
`
dengan vektor tersebut, namun nilai skalarnya satu. Artinya A sejajar dengan A dan
adalah
| A` |=1 . Selain itu, A` bersifat tidak bersatuan. Hubungan antara A` dengan |A|
dinyatakan sebagai:
` |
A = A A=
A| A`
Atau
` A
A=
A
Pada koordinat cartesian,
A =i` A x + `j A y + k` A z
`
Dimana i ,
`
`j
, dan k
( A + B ) C= A C + B C
d.
e.
A A=| A| 0
f.
( sA ) B=s ( A B )= A (sB)
g.
Selanjutnya kaidah yang ditunjukkan dibawah ini dimana i, j, dan k merupakan vektor
satuan di ruang xyz:
h. i i= j j=k k =1
i j=i k= j k =0, persamaan ini merupakan perpotongan vektor satuan.
i.
Melalui hasil dot product pada pada vektor di ruang xyz maka akan diperoleh proyeksi
skalar kedua vektor tersebut. Sebagai contoh yaitu compBA yang didefinisikan sebagai
proyeksi vektor A dalam arah vektor B.
comp B A=
AB
|B|
Sudut yang dibentuk antar sumbu koordinat adalah 90o atau dengan kata lain sumbu x
tegak lurus dengan sumbu y dan sumbu z, demikian juga sumbu y tegak lurus dengan sumbu
x dan z dan juga sumbu z tegak lurus dengan sumbu x dan sumbu y.
A = A x a^ x + A y a^ y + A z a^ z dengan
b. Elemen Permukaan
Elemen permukaan adalah suatu elemen yang terbentuk dari elemen-elemen garis
(dl), dengan persamaan ds= dl1 dl 2 .
: dx a^ x dz a^ z=dx dz a^ y
Permukaan alas : dy a^ y dx a^ x =dy dx a^ z
Permukaan samping
c. Elemen Volume
Elemen volume merupakan bagian-bagian yang terbentuk dari elemen-elemen
permukaan (ds), dengan persamaan dV =dl 1 dl 2 dl 3 . Pada setiap permukaannya,
akan menghasilkan besar dV = dx dy dz.
11. Sistem Koordinat Tabung
Tidak semua benda mempunyai bentuk siku-siku seperti balok, kubus, bujur sangkar,
dan bentuk-bentuk siku lainnya. Benda-benda seperti tabung, botol, pipa, tampat sampah,
kerucut memiliki bentuk lingkaran dengan simetri yang khas. Bentuk-bentuk seperti ini akan
susah untuk digambarkan pada koordinat kartesius karena simetri lingkaran sulit untuk
digambarkan. Atas dasar inilah muncullah ide untuk mengembangkan system koordinat untuk
benda-benda seperti ini yaitu dengan membuat koordinat silinder. Koordinat silinder terdiri
dari 3 sumbu koordinat yaitu koordinat r, , dan z.
Dengan masing-masing vektor satuan ke arah r, , dan z aalah sebagai berikut:
ar =r
a =
a z=z
Dengan opersai aljabar vektor yang berlaku adalah sebagai berikut:
ar a =a z , sedangkan a ar =a z
( xy )
z=z
Seperti pada sistem koordinat kartesian, sistem koordinat tabung juga memiliki vektor
satuan yang mempunyai harga absolutnya sama dengan satu. Hubungan antara vektor satuan
pada koordinat kartesian dengan koordinat tabung dipaparkan melalui persamaan matriks
berikut:
a^ r
cos sin 0 a^ x
a^ = sin cos 0 a^ y
0
0
1 a^ z
a^ z
[][
][ ]
Untuk mendapatkan hubungan baliknya, maka digunakan invers matriks dari hubungan
diatas. Diketahui harga determinan matriks tersebut adalah 1, maka diperoleh invers matriks
tersebut akan sama dengan matriks transposenya, sehingga persamaan matriksnya menjadi:
[ ][
][ ]
a^ x
cos sin 0 a^ r
a^ y = sin cos 0 a^
0
0
1 a^ z
a^ z
Contoh visualisi penggambaran objek dalam koordinat silinder untuk kasus, r konstan,
konstan dan z konstan. Dari gambar ini dapat dibayangkan kira-kira suatu objek yang
menempati koordinat silinder akan seperti pada gambar di bawah ini:
l = r +r + z
b. Elemen Permukaan
Selimut tabung
Alas
: r z
: r r
: rz
c. Elemen Volume
V =( r)(r )( z)
V =r r z
A = A r a^ r + A a^ + A a^
Konversi koordinat kartesian ke koordinat bola adalah sebagai berikut:
r= x 2 + y 2+ z2
=tan 1
=tan1
r sin
=tan1
z
( )
( xy )
x2+ y2
z
Sistem koordinat bola juga memiliki vektor satuan yang harga absolutnya sama dengan
1 (satu).
Gambar 12.
Apabila dihubungkan dengan vektor satuan pada sistem koordinat kartesian, maka
diperoleh persamaan matriks sebagai berikut:
[][
][ ]
a^ r
sin cos sin sin cos a^ x
a^ = cos cos cos sin sin a^ y
sin
cos
0
a^
a^ z
[ ][
][ ]
Serupa dengan sistem koordinat yang lainnya, pada sistem koordinat bola memiliki tiga
elemen penyusunnya, yaitu garis, permukaan, dan volume yang digambarkan pada sketsa
berikut:
Gambar 13.
a. Elemen garis diferensial
Elemen garis diferensial pada koordinat bola memiliki persamaan:
l= r a^ r + r a^ + r sin a^
Sehingga l= r +r +r sin