Anda di halaman 1dari 6

VEKTOR

LEARNING OBJECTIVE
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dari scalar dan vector dan dapat
menggunakannya dalam konsep gaya
Mahasiswa mampu menjumlahkan dan menguraikan vector kedalam koordinat sistem
Mahasiswa mampu menjelaskan deskripsi dari proyeksi vector
Mahasiswa mampu menentukan penjumlahan dari dua vector atau lebih pada sistem
koordinat kartesian

VEKTOR DAN SKALAR
Sebelum membicarakan tentang gerakan, adalah penting bagi kita untuk mempelajari
tentang Skalar dan Vektor. Skalar didefinisikan sebagai besaran yang mempunyai nilai.
Misalnya : 3 meter, 100 rupiah, 32 C, dan lain-lain. Sedangkan vector adalah merupakan
besaran yang mempunyai nilai dan mempunyai arah. Perubahan posisi suatu partikel disebut
pergeseran (displacement). Jika sebuah partikel berpindah dari posisi A ke posisi B (Gambar
2.1.a), pergeserannya dapat dinyatakan dengan menarik garis A ke B, arah dari pergeseran
ditunjukkan dengan memasang ujung anak panah di B yang menyatakan bahwa pergeseran
tersebut mulai dari A ke B.





Gambar 2.1. Vektor Pergeseran
Gambar 2.1.b contoh pergeseran dari A ke B. lintasannya tidak sama dengan pergeseran
AB. Jika kita ambil keadaan pada suatu saat, ketika partikel berada di A dan kemudian pada
suatu keadaan antara, ketika partikel berada di P, maka dapat kita peroleh vector pergeseran
AP, yang menghasilkan hasil akhir gerakan dalam selang ini, walaupun kita tidak mengetahui
lintasan partikel yang sesungguhnya diantara kedua titik ini. Selanjutnya, pergeseran AB yang
sejajar dengan AB, sama arahnya dan panjangnya dengan AB. Kedua pergeseran ini tidak
dibedakan. Karena itu pergeseran dicirikan oleh panjang dan arahnya.
Dengan cara yang sama kita dapat menyatakan pergeseran dari B ke C (Gambar 2.c). hasil total
kedua pergeseran itu sama dengan pergeseran dari A ke C, karena itu AC disebut sebagai
jumlah atau resultan dari AB dan BC. Jadi disini dapat dikatakan bahwa vector adalah suatu
besaran yang mempunyai nilai dan mempunyai arah. Contoh lain dari vector adalah kecepatan
angin. Kecepatan angin biasanya dinyatakan dalam besar dan arah seperti 10 mil/jam. Atau
contoh lain adalah mobil yang bergerak dengan kecepatan 80 km/jam. Kita akan bertanya
Kemana mobil itu bergerak, kemana yang dimaksud disini adalah kearah mana mobil tersebut
bergerak, apakah ke arah barat atau kearah timur dan sebagainya.






Gambar 2.2. Spedometer
Perhatikan gambar 2.2. gambar tersebut dapat diilustrasikan sebagai pengukuran besaran
vector dimana dalam hal tersebut dinyatakan dengan kecepatan. Speedometer pada dasarnya
digunakan untuk mengukur kelajuan tetapi saat benda tersebut bergerak di lintasan lurus maka
kelajuannya dapat disebut sebagai kecepatan. Contoh lain dari besaran vector adalah kapal
yang menyeberangi sungai. Coba amati pergerakan perahunya ?. (Studi kasus 1).
Penjumlahan Vektor, Metode Geometris
Untuk menyatakan vector dengan diagram, biasanya dilambangkan dengan anak panah ( ).
Panjang anak panah menyatakan besar (magnitude) dan arah anak panah dinyatakan oleh
ujungnya (kepalanya). Seringkali hanya besar vector saja yang dibutuhkan sedangkan arahnya
tidak.
Aturan yang harus diikuti dalam menjumlahkan vector secara geometris adalah sebagai berikut
: Pada diagram yang telah ditentukan skalanya, mula-mula diletakkan vektor pergeseran a,
kemudian gambarkan pergeseran b dengan pangkalnya terletak di ujung a dan akhirnya kita
tarik garis dari pangkal a ke ujung b.

Perhatikan gambar 2.3. hubungan antara ketiga pergeseran tersebut dapat dinyatakan sebagai
a + b = r





Gambar 2.3. jumlah vector a + b = c
Pada vector berlaku Hukum asosiatif dan komutatif. (Studi Kasus 2)





Gambar 2.4.

PENGURAIAN DAN PENJUMLAHAN VEKTOR, METODA ANALITIK
Gambar dibawah menunjukkan sebuah vector a yang pangkalnya terletak pada sistem
koordinat tegak lurus. Jika kita tarik garis dari ujung a tegak lurus pada masing-masing sumbu,
maka besaran

dan

disebut komponen vector a.







Komponen

= a cos dan

= a sin , dan besar vector a =

sehingga tan = ay/ax


CONTOH
Sebuah pesawat terbang menempuh jarak sejauh 130 mil dalam arah garis lurus yang
membentuk sudut 22.5 ke timur dari arah utara. Berapa jauh ke utara dan berapa jauh ke
timur dari titik asal jarak yang ditempuh oleh pesawat itu ?
JAWAB
Missal kita pilih arah x positif adalah ke timur dan arah y positif adalah ke utara. Kemudian dari
titik asal kita gambarkan pergeseran vector membentuk sudut 22.5 terhadap sumbu y positif.
Panjang vector 130 mil. Jika vector ini dinyatakan dengan d maka

menyatakan jarak yang


ditempuh kearah timur dari titik asal. Sedangkan

menyatakan jarak ke utara. Sehingga


diperoleh
= 90 - 22.5 = 67.5

= d cos = 130 mil cos 67.5 = 50 mil = 80.5 km

= d sin = 130 mil sin 67.5 = 120 mil = 193 km













CONTOH 2
Sebuah mobil bergerak ke timur sejauh 30 km pada jalan datar. Sesampainya di persimpangan,
mobil membelok ke utara sejauh 40 km kemudian berhenti. Tentukan pergeseran total
(resultan) mobil tersebut.

PERKALIAN VEKTOR (DOT PRODUCT)
Perkalian titik dua buah vektor merupakan perkalian skalar dari dua vektor tersebut. Hal ini
disebabkan karena hasil kali titik dari dua buah vektor menghasilkan bilangan skalar . Hasil
perkalian titik dari dua buah vektor A dan B misalnya kita sebut C dapat dinyatakan dengan
suatu persamaan berikut

Perkalian Silang (Cross Product)
Perkalian silang dari dua buah vektor akan menghasilkan sebuah vektor baru, sehingga perkalian
silang dua buah vektor juga disebut dengan perkalian vektor. Hasil perkalian silang vektor A dan
vektor B (dibaca A cross B) menghasilkan vektor C. Vektor C yang dihasilkan ini selalu tegak
lurus dengan bidang yang dibentuk oleh vektor A dan vektor B
C = A X B
Adapun arah vektor C akan mengikuti aturan putaran skrup, seperti tampak pada gambar berikut


CONTOH 4
Sebuah vector a dalam bidang x-y berarah 250 berlawanan dengan jarum jam dari sumbu x
positif dan besarnya 7,4 satuan. Vector b berarah sejajar dengan sumbu z dan besarnya 5
satuan.
Hitunglah :
a. perkalian scalar a.b
b. perkalian vector a x b

JAWAB
a) karena a dan b tegak lurus maka sudut antara kedua vector tersebut adalah 90 dan
cos = cos 90 = 0
sehingga hasil perkalian skalarnya adalah :
a . b = ab cos = 7.4 5 0 = 0
b) a x b = ab sin = 7,4 5 1 = 37

Anda mungkin juga menyukai