3 VEKTOR
www.ilmuguru.org | Situs Pendidikan Terlengkap
Sumber: www.shutterstock.com
3.1 Pengertian Dasar Vektor dan Operasinya
Besar atau panjang vektor ditulis sebagai | | atau ||, sedangkan besar vektor ditulis sebagai ||
atau |AB|.
D. Vektor nol
Sebuah vektor yang titik awal dan titik ujungnya sama (berimpit) disebut vektor nol, seperti: .
Vektor nol mempunyai panjang nol dan arah tak tentu.
E. Vektor satuan
Vektor satuan adalah sebuah vektor yang panjangnya satu dan dinotasikan sebagai e. Hal ini
berarti |e| = 1. Vektor satuan dari vektor dinyatakan oleh
F. Kesamaan dua vektor
Dua vektor dikatakan sama, apabila panjang dan arahnya sama, seperti terlihat
pada gambar berikut.
dan
1. Metode segitiga
Vektor hasil (resultan), yaitu , diperoleh dengan menempatkan titik awal salah satu
vektor (misalnya ) pada titik ujung vektor yang lainnya. Resultan dari dengan metode
segitiga merupakan vektor yang bertitik awal di titik awal dan bertitik ujung di titik
ujung . Apabila AB = dan BC = , maka AC = .
Resultan dan diperoleh dari diagonal jajargenjang yang dibentuk oleh dan setelah titik
awal dan ditempatkan berimpit.
D. Vektor posisi
Vektor posisi dari titik A terhadap pusat O ditulis atau . Gambar di samping
menunjukkan posisi dari titik A, B, dan C terhadap pusat O, ditulis dan
disebut vektor posisi dari titik A, B, dan C. Vektor posisi dari titik A, B, dan
C sering ditulis dengan huruf kecil , dan .
E. Teorema titik tengah
Jika titik A dan B mempunyai vektor posisi dan terhadap O,
maka vektor posisi dari titik M yang merupakan titik tengah
dari titik A dan B, ditulis vektor posisi , yaitu:
CONTOH:
Pembahasan:
Anda dapat menguji
pemahaman tentang Pengertian
Dasar Vektor dan Operasinya
dengan mengerjakan soal LKS 1
(halaman 114).
3.2 Tafsiran Geometri dari Kedudukan Dua Vektor atau Lebih
Pembahasan:
A. Vektor posisi dari titik formula pembagian
Perhatikan gambar di samping. A, B, dan C tiga buah titik yang berada pada sebuah garis
lurus. A, B, dan C disebut titik-titik segaris (kolinear). Hal ini berarti harus dipenuhi dengan
k sebuah bilangan real tidak nol.
CONTOH:
Vektor posisi P, Q, dan R terhadap titik O adalah , , dan . Tunjukkan bahwa ketiga titik itu
segaris.
Pembahasan:
3.2.2 Vektor-Vektor Tak Sejajar
Pembahasan:
Anda dapat menguji
pemahaman tentang Tafsiran
Geometri dari Kedudukan Dua Vektor
atau Lebih dengan mengerjakan soal
LKS 2 (halaman 123) dan LKS 3
(halaman 131).
3.2 Aljabar Vektor
3.3.1 Vektor di Bidang (R2) dan di Ruang (R3)
A. Vektor di bidang (R2)
1. Vektor kolom
Perhatikan sebuah bidang dengan koordinat Cartesius. Vektor pada
gambar di samping menunjukkan perpindahan sebuah mobil dari
titik P menuju titik Q. Perpindahan dari titik P ke titik Q
menunjukkan 4 satuan ke kanan dan 3 satuan ke atas. Penulisan
vektor pada gambar di samping, dapat ditulis secara kolom sebagai
berikut.
Perhatikan dan mempunyai panjang 1 satuan, dan sejajar terhadap sumbu X dan sumbu Y. dan disebut
vektor satuan (vektor basis di R2) dalam arah positif dari sumbu X dan sumbu Y.
CONTOH:
Pembahasan:
C. Vektor di bidang (R3)
1. Pengertian dasar
CONTOH:
c. Vektor Posisi
3.3.3 Proyeksi Ortogonal Suatu Vektor pada Vektor Lain (Materi Tambahan)
Penentuan proyeksi ortogonal suatu vektor pada vektor lain selalu bergantung
pada perkalian skalar dua vektor.
A. Proyeksi skalar ortogonal pada dan
Proyeksi skalar ortogonal biasanya disingkat dengan proyeksi skalar saja dan
hasilnya berupa bilangan real (bilangan negatif, nol, atau bilangan positif). Proyeksi
skalar ortogonal pada atau terhadap berarti proyeksi vektor searah dengan sebagai
landasan proyeksinya. Hasil proyeksinya terletak pada vektor , misalkan .
Notasi untuk proyeksi skalar ortogonal vektor pada vektor ditulis: ditentukan oleh:
Berdasarkan diperoleh: .
Panjang proyeksi vektor ortogonal pada selalu berupa bilangan real positif.
Pembahasan:
Anda dapat menguji
pemahaman tentang Aljabar
Vektor dengan mengerjakan soal:
LKS 4 (hal 137) LKS 8 (hal 159)
LKS 5 (hal 141) LKS 9 (hal 163)
LKS 6 (hal 146) LKS 10 (hal 168)
LKS 7 (hal 152)