Pada gambar anak panah di atas, pangkal anah panah menunjukkan titik tangkap (titik
awal) sebuah vektor, panjang anak panah mewakili besar atau nilai vektor (semakin panjang anak
panah maka semakin besar nilai atau harga vektor dan sebaliknya), sedangkan arah anak panah
menunjukkan arah vektor.
Untuk lebih jelas mengenai cara menggambarkan vektor, perhatikan contoh gambar vektor di bawah
ini.
Jika kalian menggunakan dua huruf, maka huruf pertama (A) merupakan titik asal vektor, atau juga
disebut pangkal vektor. Sementara huruf di belakang (B) merupakan arah vektor atau titik terminal atau
ujung vektor.
D. Macam-Macam Vektor
Perhatikan gambar berikut:
2. Vektor Berlawanan
Vektor berlawanan adalah dua atau lebih vektor yang mempunyai besar yang sama tetapi arahnya
berlawanan. Pada gambar di atas, contoh vektor berlawanan adalah vektor c dan d.
3. Vektor Nol
Sebuah vektor yang titik awal dan titik ujungnya sama (berimpit) disebut vektor nol, vektor nol
mempunyai panjang nol dan arah tak tentu.
4. Vektor Satuan
Vektor satuan adalah sebuah vektor yang panjangnya 1 dan dinotasikan sebagai e. Hal ini bererti
|e|=1.
Sifat-Sifat Vektor
Vektor memiliki sifat-sifat seperti berikut ini:
1. Dapat dipindahkan dengan syarat nilai/besar dan arahnya tidak berubah
2. Dapat dijumlahkan
3. Dapat dikurangkan
4. Dapat diuraikan
5. Dapat dikalikan
1. Besar Vektor
Dari keterangan sebelumnya, kita tahu bahwa selain memiliki arah, vektor juga memiliki besar yang
dinyatakan sebagai besar vektor. Besar vektor menyatakan nilai dari suatu vektor. Besar vektor dinyatakan
dengan simbol huruf yang ditulis miring tanpa ditebalkan dan tanpa tanda anak panah (→) di atasnya, atau
dituliskan sebagai harga mutlak (| |) vektor tersebut.
Berdasarkan definisinya, besar vektor merupakan besaran skalar dan nilainya selalu positif (+).
2. Operasi Vektor
Operasi vektor meliputi perkalian sebuah vektor dengan sebuah skalar, penjumlahan dua vektor,
selisih dua vektor, vektor posisi, teorema titik tengah , dan resultan dari beberapa vektor.
1. Metode Segitiga
Vektor hasil ( resultan ), yaitu 𝑎 + 𝑏 , diperoleh dengan menempatkan titik awal salah satu vektor
(misalnya 𝑏 ) pada titik ujung vektor yang lainnya. Resultan dari 𝑎 + 𝑏 dengan metode segitiga merupakan
vektor yang bertitik awal di titik awal 𝑎 dan bertitik ujung 𝑏 . Apabila 𝐴𝐵 = 𝑎 dan 𝐵𝐶 = 𝑏 , maka AC = 𝑎 +
𝑏 . Sehingga diperoleh :
𝐴𝐵 + 𝐵𝐶 = 𝐴𝐶
2. Metode Jajargenjang
Resultan 𝑎 dan 𝑏 diperoleh dari diagonal jajargenjang yang dibentuk oleh 𝑎 dan 𝑏 setelah titik
awal 𝑎 dan 𝑏 ditempatkan berimpit.
b
a a
b
3. Resultan dari beberapa vektor
Untuk menentukan resultan dari beberapa vektor. Berarti kita menentukan penjumlahan lebih dari
dua vektor sehingga dapat digunakan cara poligon.cara ini merupakan pengembangan metode segitiga.
Perhatikan :
∆ ABC, didapat 𝐴𝐵 + 𝐵𝐶 = 𝐴𝐶
∆ ACD, didapat 𝐴𝐶 + 𝐶𝐷 = 𝐴𝐷
∆ ADE, didapat 𝐴𝐷 + 𝐷𝐸 = 𝐴𝐸
Jawab :
Jawaban : C
Tafsiran Geometri dari Kedudukan Dua Vektor atau
Lebih
Perluasan vektor posisi
Pengertian vektor posisi yaitu vektor dengan pangkal O dan berujung disembarang titik bukan O,
misalkan sebuah titik pangkal O dikaitkan dengan sembarang titik P , berarti 𝑂𝑃 disebut vektor posisi dari
titik P terhadap O. Vektor 𝑂𝑃 sering ditulis sebagai 𝑝 . Sembarang vektor 𝑃𝑄 dapat dituliskan dalam vektor
posisi 𝑝 dan 𝑞 , yaitu :
𝑃𝑄 = 𝑞 – 𝑝
A. Vektor Posisi dari Titik Formula Pembagian
Suatu titik C membagi ruas garis AB dala perbandingan m dan n sehingga AC : BC = m : n
Jika C di dalam AB, maka AC→AC→, CB→CB→ mempunyai arah yang sama dan m, n mempunyai
tanda yang sama.
AC : CB = m : n
AC : AB = m : (m + n)
n𝑎 + m𝑏
∴𝑝 =
m+n
Pada gambar tersebut, dapat dikatakan titik M, titik O, dan titik Q merupakan
tiga buah titik yang kolinear, karena ketiganya terletak pada satu garis yaitu garis g.
Demikian juga titik S, titik O, dan titik N, merupakan tiga buah titik yang kolinear,
karena ketiganya terletak pada satu garis yaitu garis h. Berdasarkan kondisi tersebut
berarti titik M dan titik N merupakan dua buah titik yang tidak kolinear (non - kolinear),
karena masing – masing terletak pada garis yang berbeda. Begitu pula pasangan titik M
dan S,titik N dan Q, titik S dan Q, merupakan pasangan - pasangan titik yang tidak
kolinear (non - kolinear).
1∙ 𝑢 +1∙ 𝑣
AE =
1+1
𝑢 +𝑣
AE =
2
Karena M titik Berat, Ingat panjang garis berat dari sisi yang
disentuhnya adalah 1/3, maka :
ME = 1/3AE 𝑢 +𝑣
ME = 1/3
2
𝑢 +𝑣
ME =
6
Maisyah Wanda Pratiwi