Anda di halaman 1dari 5

BESARAN VEKTOR

IDENTITAS

Mata Pelajaran : FISIKA

Kelas / Semester :X/1

TUJUAN PEMBELAJARAN

Peserta didik dapat menerapkan prinsip penjumlahan vektor sebidang (misalnya


perpindahan)

MATERI

Vektor merupakan besaran yang memiliki nilai dan arah. Notasi vektor dinyatakan dengan
huruf cetak tegak tebal atau jika ditulis tangan dicetak miring dan disertai dengan tanda panah di atas
huruf. Vektor digambarkan dengan anak panah, arah anak panah menunjukkan arah vektor dan
panjang anak panah menunjukkan besar vektor.

Contoh:

Vektor AB = a atau vektor 𝐴𝐵⃗ = 𝑎⃗ Keterangan: A = pangkal vektor

A B B = ujung vektor
a
|AB| = |a| = besar vektor

Sifat-sifat vektor adalah sebagai berikut.

a. Dapat dipindahkan asalkan besar dan arah tidak berubah.


b. Dapat dilakukan operasi matematika, seperti penjumlahan, pengurangan, dan perkalian.
c. Dapat diuraikan.
1. Menggambar Besaran Vektor

Digambarkan dengan anak panah dengan panjang yang harus proporsional. Panjang anak
panah menunjukkan besar/nilai vektor sedangkan tanda panah menunjukkan arah vektor.

2. Komponen Vektor dan Vektor satuan*

Suatu vektor dapat dinyatakan dalam bentuk komponen-komponennya. Misalkan sebuah


vektor gaya 𝑭 membentuk sudut 𝜶 terhadap sumbu 𝑥 seperti gambar berikut.

Vektor 𝑭 dapat diurakan ke sumbu 𝑥 dan sumbu 𝑦 sebagai 𝑭𝒙 dan 𝑭𝒚. 𝑭𝒙 dan 𝑭𝒚 disebut sebagai
komponen vektor 𝑭 di sumbu 𝑥 dan 𝑦. Besar komponen vektor di sumbu 𝑥 dan 𝑦 adalah

𝑭𝒙 = 𝑭 𝐜𝐨𝐬 𝜶

𝑭𝒚 = 𝑭 𝐬𝐢𝐧 𝜶

Jika besar komponen vektor di sumbu 𝑥 adalah 𝑭𝒙 dan besar komponen vektor di sumbu 𝑦 adalah
𝑭𝒚 maka vektor 𝑭 dapat dinyatakan seperti berikut.

𝑭 = 𝑭𝒙 𝒊 + 𝑭𝒚 𝒋 dengan 𝑖 dan 𝑗 adalah vektor satuan.


Sebuah vektor yang terletak di dalam ruang tiga dimensi memiliki komponen-komponen terhadap
sumbu 𝑥, sumbu 𝑦, dan sumbu 𝑧 sehingga penulisannya harus menyertakan tiga vektor satuan 𝑖,
𝑗, dan 𝑘. Misalkan vektor 𝑭 berada di ruang tiga dimensi maka vektor 𝑭 dapat dinyatakan seperti
berikut.

𝑭 = 𝑭𝒙 𝒊 + 𝑭𝒚 𝒋 + 𝑭𝒛 𝒌

3. Menjumlahkan dan Mengurangkan Vektor

Ada dua metode untuk menjumlahkan vektor, yaitu metode grafis (geometris) dan analisis.

Metode grafis adalah penjumlahan vektor dengan menyatakan vektor-vektor dalam sebuah
diagram. Panjang anak panah disesuaikan dengan besar vektor dan arah vektor ditunjukkan oleh
arah ujungnya (kepalanya).

Jika vektor A, B, dan C dengan besar tertentu maka penjumlahan dan pengurangan vektor
secara grafis dapat digambarkan sebagai berikut.
Cara lain yang dapat digunakan untuk menjumlahkan atau mengurangkan vektor adalah
metode analitis.

Misalkan vektor A dan B adalah vektor berdimensi sama dengan

𝑨 = 𝒙𝟏 𝒊 + 𝒚 𝟏 𝒋 + 𝒛 𝟏 𝒌
𝑩 = 𝒙𝟐 𝒊 + 𝒚𝟐 𝒋 + 𝒛𝟐 𝒌
maka

𝑨 ± 𝑩 = (𝒙𝟏 ± 𝒙𝟐 )𝒊 + (𝒚𝟏 ± 𝒚𝟐 )𝒋 + (𝒛𝟏 ± 𝒛𝟐 )𝒌


Hasil penjumlahan/pengurangan ini masih dalam komponen-komponen vektor satuan, untuk
menentukan besar(nilai) vektor hasil perhitungan di atas digunakan persamaan

|𝑨 ± 𝑩| = 𝒙𝟐 + 𝒚 𝟐 + 𝒛 𝟐
Dengan 𝑥 = 𝑥 ± 𝑥 ; 𝑦=𝑦 ±𝑦 ; 𝑧=𝑧 ±𝑧

4. Perkalian Vektor

a. Perkalian dengan konstansta


Jika 𝐴 = 𝑥 𝑖 + 𝑦 𝑗 + 𝑧 𝑘 maka 𝒏 × 𝐴 = 𝒏𝑥 𝑖 + 𝒏𝑦 𝑗 + 𝒏𝑧 𝑘

b. Perkalian dot (dot product)


Perkalian dot adalah perkalian vektor yang menghasilkan besaran skalar sehingga sering
diserbut sebagai dot product. Jika A dan B adalah vektor yang membentuk sudut 𝜃 maka
𝑨 . 𝑩 = 𝑨𝑩 𝐜𝐨𝐬 𝜽
c. Perkalian cross
Jika A dan B adalah vektor yang membentuk sudut 𝜃 maka 𝑨 × 𝑩 = 𝑨𝑩 𝐬𝐢𝐧 𝜽. Hasil dari
perkalian cross adalah vektor yang tegak lurus terhadap vektor-vektor yang dikalikan .
Cermati diagram berikut

Untuk lebih jelasnya silahkan tonton video yang telah diupload di google classroom kalian
masing-masing.
SOAL LATIHAN

1. Tiga gaya dalam satu garis kerja (segaris) ditunjukkan pada gambar berikut.
F1 F2 F3
3N 2N 4N

Hitung resultan gaya-gaya tersebut.

2. Dua vektor 𝑃 = 3𝑖 + 4𝑗 + 5𝑘 dan 𝑄 = 5𝑖 + 12𝑗 + 13𝑘 membentuk sudut 𝛼. Tentukan nilai


cos 𝛼.
3. Perhatikan diagram berikut.

Tentukan diagram yang memenuhi persamaan 𝒄 − 𝒃 = 𝒂

Anda mungkin juga menyukai