VEKTOR
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Mekanika Untuk
Sekolah
Dosen Pengampu : Dra. Hj. Heni Rusnayati, M.Si. dan Dr. Hera Novia, M.T
Disusun Oleh :
Fitria Arianti Putri ( 2108062)
Jelita Tri Agustina (2108045)
V. Uraian Materi
1. Pengertian Vektor
Besaran-besaran dalam fisika dinyatakan dalam dua besaran, yaitu besaran vektor
dan besaran skalar. Besaran fisis skalar dinyatakan jika besaran tersebut hanya memiliki
angka atau nilai, seperti massa, temperatur, rapat massa, tekanan, dan masih banyak
lainnya. Sebaliknya, besaran fisis vektor tidak dapat hanya dinyatakan dengan nilai atau
angka saja, melainkan harus dinyatakan dengan arah kemana besaran tersebut
menunjuk, contohnya gaya, kecepatan, percepatan, dan lainnya.
A
Disebut vektor a atau ⃗𝐴⃗⃗⃗𝐵
⃗⃗, merupakan sebuah vektor a dengan titik tangkap A dan
ujungnya di titik B, mempunyai arah dari A ke B, dan besarnya digambarkan dengan
anak panah dari A ke B sebesar 4m. Dua buah vektor dikatakan sama apabila ledua
vektor tersebut memiliki besar dan arah yang sama. Sebuah vektor dikatakan
berlawanan (negatif) jika vektor mempunyai besar yang sama tetapi memiliki arah yang
berlawanan.
2. Macam-Macam Vektor
1) Vektor Posisi, merupakan vektor yang disajikan dalam bentuk vektor baris
𝑥 3
(x, y) atau vektor kolom ( ). Contoh : a (1,3) atau 𝑐⃗ ( ).
𝑦 4
2) Vektor Basis, Vektor yang disajikan dalam bentuk x𝑖⃗⃗ +y𝑗⃗⃗. Dimana 𝑖⃗⃗ dan 𝑗⃗⃗
membangun vector-vektor pada ruang dimensi dua.
Contoh : Vektor 𝑎⃗ (1,3) dapat ditulis vektor basis 𝑎⃗ = 𝑖⃗⃗+ 3𝑗⃗⃗ dan vektor 𝑐⃗ dapat
dituli vektor basis 𝑐⃗ = 3𝑖⃗⃗ + 4𝑗⃗⃗.
3) Vektor Nol, Vektor nol adalah suatu vektor yang panjangnya sama dengan nol
dan arahnya sembarang.Vektor nol dapat dinyatakan dengan 0 = ( 0,0 ).
Contoh : Vektor a = ( 0,0 ) Vektor 𝐛 = (0 0 )
4) Vektor Negatif/Vektor Invers, Vektor negatif dari a adalah vektor yang
besarnya sama dengan vektor a tetapi arahnya berlawanan. Vektor negatif dari
vektor a ditulis – a.
Contoh : Vektor a = ( 1,3) vektor negatif a adalah –a = ( -1,-3 )
Vektor b = ( -2,3 ) vektor negatif b adalah –c = ( 2,-3 )
5) Vektor Satuan, Vektor satuan adalah vektor yang besarnya atau panjangnya
satu satuan. vektor satuan dapat ditentukan dengan cara membagi vektor
tersebut dengan panjang vektor semula. Misalnya e adalah vektor satuan dari
𝑎
vektor a. maka vektor satuannya dinyatakan dengan : 𝑒 =
|𝑎|
Contoh :
Tentukan vektor satuan dari 𝑎⃗ = 3𝑖⃗⃗ + 4𝑗⃗⃗
Penyelasaian :
𝑎⃗
𝑒=
|𝑎|
3𝑖⃗⃗ + 4𝑗⃗⃗
𝑒=
√32 + 4²
3𝑖⃗⃗ + 4𝑗⃗⃗
𝑒=
√9 + 16
3𝑖⃗⃗ + 4𝑗⃗⃗
𝑒=
√25
3𝑖⃗⃗ + 4𝑗⃗⃗
𝑒=
5
3 4
𝑒= 𝑖⃗⃗ + 𝑗⃗⃗
5 5
3. Panjang Vektor
Misal diketahui a = x𝑖⃗⃗+y𝑗⃗⃗ modulus atau panjang vektor a dirumuskan sebagai
berikut :
|𝑎| = √𝑥2 + 𝑦2
Contoh :
➢ Tentukan Panjang vektor a = 4𝑖⃗⃗ + 3𝑗⃗⃗
Jawab:
|𝑎| = √𝑥2 + 𝑦2
|𝑎| = √42 + 32
|𝑎| = √16 + 9
|𝑎| = √25
|𝑎| = 5
➢ Diketahui Panjang vektor b adalah 5 dan vektor b = 𝑥𝑖⃗⃗ + 3𝑗⃗⃗. Tentukan nilai
x!
Jawab:
|𝑏| = √𝑥2 + 𝑦2
5 = √𝑥2 + 32
5 = √𝑥 2 + 9
25 = 𝑥2 + 9
𝑥2 = 25 − 9
𝑥2 = 16
𝑥 = √16
𝑥=4
Contoh :
Diketahui vektor 𝐚 = 2𝑖⃗⃗ + 3𝑗⃗⃗, dan vektor 𝐛 = 3𝑖⃗⃗ − 2𝑗⃗⃗. Tentukan besarnya sudut
antara dua vektor tersebut!
Jawab :
𝐂𝐨𝐬 𝑎 = 𝑎.𝑏
|𝑎||𝑏|
( 2𝑖⃗⃗+3𝑦⃗).(3𝑖⃗⃗−2𝑦⃗)
𝐂𝐨𝐬 𝑎 =
(√22+32)(√32+(−22))
2(3)+3(−2)
𝐂𝐨𝐬 𝑎 =
√13.√13
𝐂𝐨𝐬 𝑎 = 6−6
√13.√13
𝐂𝐨𝐬 𝑎 = 0
13
𝐂𝐨𝐬 𝑎 = 0
𝑎 = 900
𝐂𝐨𝐬 𝑎 = cos 900
5. Operasi Vektor
A. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor
1. Penjumlahan Vektor
Penjumlahan besaran vektor sering digunakan untuk mencari resultan
vektor, dapat ditentukan dengan metode grafis dan analiltis. Cara grafis
dibagi menjadi dua metode yaitu metode polygon dan metode jajaran
genjang. Sedangkan metode analitis juga terbagi 2 yaitu metode rumus
cosinus dan metode urai vektor. Vektor hasil penjumlahan disebut dengan
vektor resultan.
a. Metode Grafis
Untuk menentukan hasil penjumahan vektor menggunakan metode grafis
dibutuhkan alat ukur yaitu mistar dan busur derajat. Mistar digunakan untuk
mengukur panjang garis panah yang menggambarkan nilai/besarnya vektor
dan busur digunakan untuk menentukan arah vektor.
a) Metode Segitiga
Metode segitiga merupakan metode penjumlahan vektor dengan
menempatkan pangkal vektor kedua pada ujung vektor pertama. Hasil
penjumlahan vektornya yaitu vektor yang memiliki pangkal di titik pangkal
vektor pertama dan ujung di ujung vektor kedua.
Berikut langkah-langkah untuk menentukan resultan vektor dengan
metode polygon berikut.
1) Lukislah vektor pertama sesuai dengan nilai dan arahnya, misalnya
vektor A
2) Lukislah vektor kedua, misalnya B, sesuai nilai dan arahnya dengan
titik tangkapnya berimpit pada ujung vektor pertama.
3) Gambarkan vektor resultan dengan membuat garis panah dari pangkal
vektor pertama ke ujung vektor kedua.
Langkah-langkah di atas jika kalian lakukan akan dihasilkan gambar
seperti berikut :
b) Metode Poligon/segi banyak
Metode poligon dapat digunakan untuk menjumlahkan dua buah vektor
atau lebih, metode ini merupakan pengembangan dari metode segitiga.
Berikut langkah-langkah untuk menentukan resultan vektor dengan metode
polygon berikut.
1) Lukislah vektor pertama sesuai dengan nilai dan arahnya, misalnya
vektor A
2) Lukislah vektor kedua, misalnya B, sesuai nilai dan arahnya
dengan titik tangkapnya berimpit pada ujung vektor pertama.
3) Lukis vektor ketiga, dengan pangkalnya berimpit di ujung vektor
kedua dan seterusnya hingga semua vektor yang akan dicari
resultannya telah dilukis.
4) Gambarkan vektor resultan dengan membuat garis panah dari
pangkal vektor pertama ke ujung vektor terakhir. Vektor resultan
atau vektor hasil penjumlahannya diperoleh dengan
menghubungkan pangkal vektor pertama dengan ujung dari vektor
yang terakhir dilukis.
Langkah-langkah di atas jika kalian lakukan akan dihasilkan
gambar seperti berikut:
Dari penyelesaian di atas dapat disimpulkan, jika dua vektor
dijumlahkan dengan metode polIgon menghasilkan segitiga. Jika
3 vektor dijumlahkan akan menghasilkan segi empat, jika 7 vektor
dijumlahkan pasti hasilnya segi 8. Maka metode ini dikenal pula
dengan metode segibanyak.
b. Metode Perhitungan
2. Pengurangan Vektor
Suatu vektor besarnya selalu dinyatakan sebagai bilangan riil positif. Secara
geometri jelas bahwa untuk vektor 𝐴⃗ = −𝑎⃗ adalah vektor yang besarnya sama
|𝐴| = |𝑎|, namun arahnya berlawanan (anti sejajar). Maka untuk pengurangan/
selisih vektor dapat didefinisikan sebagai penjumlahan suatu vektor dengan
vektor negatif. Jika vektor 𝑎⃗ dikurangi dengan vektor 𝑏⃗⃗ maka sama dengan
vektor 𝑎⃗ ditambahkan dengan negatif dari vektor 𝑏⃗⃗.
𝑎⃗ − 𝑏⃗⃗ = 𝑎⃗ + (−𝑏⃗⃗) = 𝑐⃗
a. Metode Analitis
Menentukan resultan beberapa vektor dapat dilakukan dengan metode
analitis, yaitu dengan cara perhitungan bukan pengukuran. Ada dua
metode analitis yaitu menggunakan rumus cosinus dan urai vektor. Untuk
menggunakan metode analitis, diperlukan pengetahuan dasar tentang
trigonometri. Trigonometri adalah cabang ilmu matematika yang
mempelajari hubungan panjang sisi segitiga siku-siku dengan sudut
lancipnya.
Konsep dasar trigonometri :
𝑠𝑖⃗𝑠𝑖⃗ 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛
𝑠𝑖⃗𝑛 𝜃 =
𝑠𝑖⃗𝑠𝑖⃗ 𝑚𝑖⃗𝑟𝑖⃗𝑛𝑔
𝑠𝑖⃗𝑠𝑖⃗ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖⃗𝑛𝑔
𝑐𝑜𝑠 𝜃 =
𝑠𝑖⃗𝑠𝑖⃗ 𝑚𝑖⃗𝑟𝑖⃗𝑛𝑔
𝑠𝑖⃗𝑠𝑖⃗ 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛
𝑡𝑎𝑛 𝜃 =
𝑠𝑖⃗𝑠𝑖⃗ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖⃗𝑛𝑔
Contoh pada segitiga siku-siku berikut :
𝑆 = √𝑆𝑥² + 𝑆𝑦²
𝑟 = √𝑟𝑥2 + 𝑟𝑦2
𝑟 = √82 + 152
𝑟 = √64 + 225
𝑟 = √289
𝑟 = 17 𝑚
DAFTAR PUSTAKA
Indrajit, D. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Fisika. Jakarta: Penerbit Setia Purna.
Saroji. (2020). Penjumlahan Vektor. Semarang.