Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

VEKTOR

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Mekanika Untuk
Sekolah
Dosen Pengampu : Dra. Hj. Heni Rusnayati, M.Si. dan Dr. Hera Novia, M.T

Disusun Oleh :
Fitria Arianti Putri ( 2108062)
Jelita Tri Agustina (2108045)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2022
I. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar (KD)

3.3 Menerapkan prinsip penjumlahan vector sebidang (misalnya perpindahan)

4.3 Merancang percobaan untuk menentukan resultan vector sebidang (misalnya


perpindahan) beserta presentasi hasil dan makna fisis

II. Tujuan Pembelajaran


1. Peserta didik dapat menguraikan pengertian vektor dan macam-macam vektor
2. Peserta didik dapat memahami mengenai panjang vektor dan sudut antar vektor
dalam ruang berdimensi dua.
3. Peserta didik dapat menentukan hasil operasi penjumlahan dan pengurangan vektor.
4. Peserta didik dapat menghitung hasil perkalian titik dan perkalian silang dengan
vektor.

5. Peserta didik dapat merancang percobaan mengukur jarak dan perpindahannya


dengan diberikannya soal.

III. Materi Pokok


1. Pengertian vektor
2. Macam-macam Vektor
3. Panjang Vektor
4. Sudut Antar Vektor
5. Operasi Vektor
IV. Bagan Materi

V. Uraian Materi

1. Pengertian Vektor

Besaran-besaran dalam fisika dinyatakan dalam dua besaran, yaitu besaran vektor
dan besaran skalar. Besaran fisis skalar dinyatakan jika besaran tersebut hanya memiliki
angka atau nilai, seperti massa, temperatur, rapat massa, tekanan, dan masih banyak
lainnya. Sebaliknya, besaran fisis vektor tidak dapat hanya dinyatakan dengan nilai atau
angka saja, melainkan harus dinyatakan dengan arah kemana besaran tersebut
menunjuk, contohnya gaya, kecepatan, percepatan, dan lainnya.

Notasi sebuah vektor dapat dituliskan sebagai berikut

1) Vektor dapat ditulis dengan menggunakan tebal. Misalnya, A, B, dan C.


2) Vektor dapat ditulis menggunakan huruf kecil menggunakan panah di atasnya.
Misalnya 𝑎⃗, 𝑏⃗⃗, dan 𝑐⃗.
3) Vektor dapat ditulis menggunakan huruf kapital menggunakan panah di
atasnya. Misalnya, ⃗𝐴⃗⃗⃗𝐵
⃗⃗, ⃗𝐶⃗⃗⃗𝐷
⃗⃗ .
Contoh :
B
a = 4m

A
Disebut vektor a atau ⃗𝐴⃗⃗⃗𝐵
⃗⃗, merupakan sebuah vektor a dengan titik tangkap A dan
ujungnya di titik B, mempunyai arah dari A ke B, dan besarnya digambarkan dengan
anak panah dari A ke B sebesar 4m. Dua buah vektor dikatakan sama apabila ledua
vektor tersebut memiliki besar dan arah yang sama. Sebuah vektor dikatakan
berlawanan (negatif) jika vektor mempunyai besar yang sama tetapi memiliki arah yang
berlawanan.

2. Macam-Macam Vektor
1) Vektor Posisi, merupakan vektor yang disajikan dalam bentuk vektor baris
𝑥 3
(x, y) atau vektor kolom ( ). Contoh : a (1,3) atau 𝑐⃗ ( ).
𝑦 4
2) Vektor Basis, Vektor yang disajikan dalam bentuk x𝑖⃗⃗ +y𝑗⃗⃗. Dimana 𝑖⃗⃗ dan 𝑗⃗⃗
membangun vector-vektor pada ruang dimensi dua.
Contoh : Vektor 𝑎⃗ (1,3) dapat ditulis vektor basis 𝑎⃗ = 𝑖⃗⃗+ 3𝑗⃗⃗ dan vektor 𝑐⃗ dapat
dituli vektor basis 𝑐⃗ = 3𝑖⃗⃗ + 4𝑗⃗⃗.
3) Vektor Nol, Vektor nol adalah suatu vektor yang panjangnya sama dengan nol
dan arahnya sembarang.Vektor nol dapat dinyatakan dengan 0 = ( 0,0 ).
Contoh : Vektor a = ( 0,0 ) Vektor 𝐛 = (0 0 )
4) Vektor Negatif/Vektor Invers, Vektor negatif dari a adalah vektor yang
besarnya sama dengan vektor a tetapi arahnya berlawanan. Vektor negatif dari
vektor a ditulis – a.
Contoh : Vektor a = ( 1,3) vektor negatif a adalah –a = ( -1,-3 )
Vektor b = ( -2,3 ) vektor negatif b adalah –c = ( 2,-3 )
5) Vektor Satuan, Vektor satuan adalah vektor yang besarnya atau panjangnya
satu satuan. vektor satuan dapat ditentukan dengan cara membagi vektor
tersebut dengan panjang vektor semula. Misalnya e adalah vektor satuan dari
𝑎
vektor a. maka vektor satuannya dinyatakan dengan : 𝑒 =
|𝑎|

Contoh :
Tentukan vektor satuan dari 𝑎⃗ = 3𝑖⃗⃗ + 4𝑗⃗⃗
Penyelasaian :
𝑎⃗
𝑒=
|𝑎|
3𝑖⃗⃗ + 4𝑗⃗⃗
𝑒=
√32 + 4²
3𝑖⃗⃗ + 4𝑗⃗⃗
𝑒=
√9 + 16
3𝑖⃗⃗ + 4𝑗⃗⃗
𝑒=
√25
3𝑖⃗⃗ + 4𝑗⃗⃗
𝑒=
5
3 4
𝑒= 𝑖⃗⃗ + 𝑗⃗⃗
5 5

3. Panjang Vektor
Misal diketahui a = x𝑖⃗⃗+y𝑗⃗⃗ modulus atau panjang vektor a dirumuskan sebagai
berikut :

|𝑎| = √𝑥2 + 𝑦2
Contoh :
➢ Tentukan Panjang vektor a = 4𝑖⃗⃗ + 3𝑗⃗⃗
Jawab:

|𝑎| = √𝑥2 + 𝑦2
|𝑎| = √42 + 32

|𝑎| = √16 + 9
|𝑎| = √25
|𝑎| = 5

➢ Diketahui Panjang vektor b adalah 5 dan vektor b = 𝑥𝑖⃗⃗ + 3𝑗⃗⃗. Tentukan nilai
x!
Jawab:

|𝑏| = √𝑥2 + 𝑦2

5 = √𝑥2 + 32

5 = √𝑥 2 + 9
25 = 𝑥2 + 9
𝑥2 = 25 − 9

𝑥2 = 16
𝑥 = √16
𝑥=4

4. Sudut Antar Vektor 2 Dimensi


Misalkan vektor a = 𝑥𝑎 𝑖⃗⃗ + 𝑦𝑎𝑗⃗⃗ dan vektor b = 𝑥𝑏 𝑖⃗⃗ + 𝑦𝑏𝑗⃗⃗ dan sudut yang
dibentuk oleh vektor a dan vektor b adalah 𝛼. Maka sudut antara dua vektor
dirumuskan sebagai berikut :
𝐂𝐨𝐬 𝑎 = 𝑎.𝑏
|𝑎||𝑏|

Contoh :
Diketahui vektor 𝐚 = 2𝑖⃗⃗ + 3𝑗⃗⃗, dan vektor 𝐛 = 3𝑖⃗⃗ − 2𝑗⃗⃗. Tentukan besarnya sudut
antara dua vektor tersebut!

Jawab :
𝐂𝐨𝐬 𝑎 = 𝑎.𝑏
|𝑎||𝑏|
( 2𝑖⃗⃗+3𝑦⃗).(3𝑖⃗⃗−2𝑦⃗)
𝐂𝐨𝐬 𝑎 =
(√22+32)(√32+(−22))

2(3)+3(−2)
𝐂𝐨𝐬 𝑎 =
√13.√13

𝐂𝐨𝐬 𝑎 = 6−6
√13.√13

𝐂𝐨𝐬 𝑎 = 0
13

𝐂𝐨𝐬 𝑎 = 0
𝑎 = 900
𝐂𝐨𝐬 𝑎 = cos 900
5. Operasi Vektor
A. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor
1. Penjumlahan Vektor
Penjumlahan besaran vektor sering digunakan untuk mencari resultan
vektor, dapat ditentukan dengan metode grafis dan analiltis. Cara grafis
dibagi menjadi dua metode yaitu metode polygon dan metode jajaran
genjang. Sedangkan metode analitis juga terbagi 2 yaitu metode rumus
cosinus dan metode urai vektor. Vektor hasil penjumlahan disebut dengan
vektor resultan.
a. Metode Grafis
Untuk menentukan hasil penjumahan vektor menggunakan metode grafis
dibutuhkan alat ukur yaitu mistar dan busur derajat. Mistar digunakan untuk
mengukur panjang garis panah yang menggambarkan nilai/besarnya vektor
dan busur digunakan untuk menentukan arah vektor.
a) Metode Segitiga
Metode segitiga merupakan metode penjumlahan vektor dengan
menempatkan pangkal vektor kedua pada ujung vektor pertama. Hasil
penjumlahan vektornya yaitu vektor yang memiliki pangkal di titik pangkal
vektor pertama dan ujung di ujung vektor kedua.
Berikut langkah-langkah untuk menentukan resultan vektor dengan
metode polygon berikut.
1) Lukislah vektor pertama sesuai dengan nilai dan arahnya, misalnya
vektor A
2) Lukislah vektor kedua, misalnya B, sesuai nilai dan arahnya dengan
titik tangkapnya berimpit pada ujung vektor pertama.
3) Gambarkan vektor resultan dengan membuat garis panah dari pangkal
vektor pertama ke ujung vektor kedua.
Langkah-langkah di atas jika kalian lakukan akan dihasilkan gambar
seperti berikut :
b) Metode Poligon/segi banyak
Metode poligon dapat digunakan untuk menjumlahkan dua buah vektor
atau lebih, metode ini merupakan pengembangan dari metode segitiga.
Berikut langkah-langkah untuk menentukan resultan vektor dengan metode
polygon berikut.
1) Lukislah vektor pertama sesuai dengan nilai dan arahnya, misalnya
vektor A
2) Lukislah vektor kedua, misalnya B, sesuai nilai dan arahnya
dengan titik tangkapnya berimpit pada ujung vektor pertama.
3) Lukis vektor ketiga, dengan pangkalnya berimpit di ujung vektor
kedua dan seterusnya hingga semua vektor yang akan dicari
resultannya telah dilukis.
4) Gambarkan vektor resultan dengan membuat garis panah dari
pangkal vektor pertama ke ujung vektor terakhir. Vektor resultan
atau vektor hasil penjumlahannya diperoleh dengan
menghubungkan pangkal vektor pertama dengan ujung dari vektor
yang terakhir dilukis.
Langkah-langkah di atas jika kalian lakukan akan dihasilkan
gambar seperti berikut:
Dari penyelesaian di atas dapat disimpulkan, jika dua vektor
dijumlahkan dengan metode polIgon menghasilkan segitiga. Jika
3 vektor dijumlahkan akan menghasilkan segi empat, jika 7 vektor
dijumlahkan pasti hasilnya segi 8. Maka metode ini dikenal pula
dengan metode segibanyak.

c) Metode Jajaran Genjang


Untuk mengetahui jumlah dua buah vektor anda dapat menggunakan
metode jajaran genjang. Berikut langkah-langkah untuk menentukan
resultan vektor dengan metode jajaran berikut:
1) Langkah pertama metode ini sama dengan metode polygon
2) Gambar vektor F1 terlebih dahulu kemudian gambar vektor F2
dengan pangkal vektor menyatu dengan pangkal vektor F1
3) Buatlah pola jajaran genjang.
4) Buat garis panah membentuk diagonal jajaran genjang dengan
pangkal menyatu dengan pangkal vektor yang diresultankan.

Langkah-langkah di atas jika kalian lakukan akan dihasilkan gambar


seperti berikut:

Dengan mengukur panjang FR, maka didapatkan besarnya vektor


resultan dan untuk mengetahui arah vektor resultan terhadap garis
mendatar dilakukan dengan mengukur sudut θ.

b. Metode Perhitungan

2. Pengurangan Vektor
Suatu vektor besarnya selalu dinyatakan sebagai bilangan riil positif. Secara
geometri jelas bahwa untuk vektor 𝐴⃗ = −𝑎⃗ adalah vektor yang besarnya sama
|𝐴| = |𝑎|, namun arahnya berlawanan (anti sejajar). Maka untuk pengurangan/
selisih vektor dapat didefinisikan sebagai penjumlahan suatu vektor dengan
vektor negatif. Jika vektor 𝑎⃗ dikurangi dengan vektor 𝑏⃗⃗ maka sama dengan
vektor 𝑎⃗ ditambahkan dengan negatif dari vektor 𝑏⃗⃗.
𝑎⃗ − 𝑏⃗⃗ = 𝑎⃗ + (−𝑏⃗⃗) = 𝑐⃗

Penjumlahan maupun pengurangan vektor juga memenuhi aturan-aturan


(hukum) aljabar sebagai berikut (untuk vektor sembarang 𝑥⃗, 𝑦⃗, 𝑧⃗)
𝑥⃗ + 𝑦⃗ = 𝑦⃗ + 𝑥⃗
(𝑥⃗ + 𝑦⃗) + 𝑧⃗ = 𝑥⃗ + (𝑦⃗ + 𝑧⃗)
𝑎(𝑥⃗ + 𝑦⃗) = 𝑎𝑥⃗ + 𝑎𝑦⃗
(𝑎 + 𝑏)𝑥⃗ = 𝑎𝑥⃗ + 𝑏𝑥⃗

a. Metode Analitis
Menentukan resultan beberapa vektor dapat dilakukan dengan metode
analitis, yaitu dengan cara perhitungan bukan pengukuran. Ada dua
metode analitis yaitu menggunakan rumus cosinus dan urai vektor. Untuk
menggunakan metode analitis, diperlukan pengetahuan dasar tentang
trigonometri. Trigonometri adalah cabang ilmu matematika yang
mempelajari hubungan panjang sisi segitiga siku-siku dengan sudut
lancipnya.
Konsep dasar trigonometri :

𝑠𝑖⃗𝑠𝑖⃗ 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛
𝑠𝑖⃗𝑛 𝜃 =
𝑠𝑖⃗𝑠𝑖⃗ 𝑚𝑖⃗𝑟𝑖⃗𝑛𝑔
𝑠𝑖⃗𝑠𝑖⃗ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖⃗𝑛𝑔
𝑐𝑜𝑠 𝜃 =
𝑠𝑖⃗𝑠𝑖⃗ 𝑚𝑖⃗𝑟𝑖⃗𝑛𝑔
𝑠𝑖⃗𝑠𝑖⃗ 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛
𝑡𝑎𝑛 𝜃 =
𝑠𝑖⃗𝑠𝑖⃗ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖⃗𝑛𝑔
Contoh pada segitiga siku-siku berikut :

Pada segitiga tersebut diperoleh :


𝑠𝑖⃗𝑠𝑖⃗ 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑎
𝑠𝑖⃗𝑛 𝜃 = =
𝑠𝑖⃗𝑠𝑖⃗ 𝑚𝑖⃗𝑟𝑖⃗𝑛𝑔 𝑐
𝑠𝑖⃗𝑠𝑖⃗ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖⃗𝑛𝑔 𝑏
𝑐𝑜𝑠 𝜃 = =
𝑠𝑖⃗𝑠𝑖⃗ 𝑚𝑖⃗𝑟𝑖⃗𝑛𝑔 𝑐
𝑠𝑖⃗𝑠𝑖⃗ 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑎
𝑡𝑎𝑛 𝜃 = =
𝑠𝑖⃗𝑠𝑖⃗ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖⃗𝑛𝑔 𝑏

Misal terdapat sebuah vector S :

Sebuah vektor perpindahan S (vektor resultan) yang berada pada bidang XY


dapat diuraikan menjadi dua vektor yang saling tegak lurus, yaitu komponen
pada sumbu X, yakni 𝑆𝑥, dan komponen pada sumbu Y, yakni 𝑆𝑦.
Jika sudut antara vektor S dengan sumbu X positif adalah α, maka besar
komponen-komponen Sx dan Sy dapat diperoleh dengan :
𝑆
• cos 𝛼 = 𝑥 → 𝑆 = 𝑆 cos 𝛼
𝑆 𝑥
𝑆𝑦
• sin 𝛼 = → 𝑆 = 𝑆 sin 𝛼
𝑆 𝑦
Besar S atau vektor resultannya dapat dihitung dengan menggunakan teorema
Phytagoras sebagai berikut.

𝑆 = √𝑆𝑥² + 𝑆𝑦²

6. Membuat Denah dalam Penyajian Soal


Soal :
Bayangkan Anda berada di rumah dan akan pergi ke sekolah. Tetapi sebelum ke
sekolah Anda pergi dahulu ke toko untuk membeli pulpen dimana toko tersebut
berada di sebelah timur rumah Anda dengan jarak 8 m. Lalu Anda pergi ke sekolah
yang berada di sebelah utara toko dan jarak toko ke sekolah itu 15 m. Tentukan
besar perpindahan vektor ini! (tetapkan arah timur sebagai arah sumbu x positif
Penyelesaian :

1) Perpindahan pertama yaitu 8m ke utara akan dinyatakan oleh 8𝑖̂ 𝑚.

2) Perpindahan kedua 15m ke timur akan dinyatakan oleh 15𝑗̂ 𝑚.

3) Gambar denah yang seharusnya :


4) Jika dalam bidang xy :

5) Maka besar perpindahan dapat dihitung :

𝑟 = √𝑟𝑥2 + 𝑟𝑦2

𝑟 = √82 + 152

𝑟 = √64 + 225

𝑟 = √289

𝑟 = 17 𝑚
DAFTAR PUSTAKA

Boas, M. L. (2006). Mathematical Methods in The Physical Sciences. United States,


Amerika.

Arkundato, A. (n.d.). Vektor dan Penggunaan Vektor .

Indrajit, D. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Fisika. Jakarta: Penerbit Setia Purna.
Saroji. (2020). Penjumlahan Vektor. Semarang.

Modul Matematika Vektor diunduh dari


https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/17968-1587051526.pdf

Anda mungkin juga menyukai