Pendahuluan
1.2 Tujuan
1. Peserta diskusi dapat memahami apa itu vektor
2. Peserta diskusi dapat memahami perbedaan vektor dan dkalar
3. Peserta diskusi dapat menentukan resultan vektor
4. Peserta diskusi dapat menerapkan vektor dalam kehidupan sehari-hari
1
BAB II
PEMBAHASAN
2. Operasi vektor
1. Penjumlahan dan pengurangan vektor
1) Metode geometris
Penjumlahan vektor dengan metode geometris dilakukan dengan menyatakan
vektor ke dalam diagram. Penggambaran diagram yang berupa anak panah, harus
disesuaikan skalarnya. Terdapat beberapa metode dalam penjumlahan vektor metode
geometris ini:
• Metode segitiga
Cara penjumlahan dengan metode segitiga antara lain:
➢ Menggambar vektor pertama A.
➢ Vektor kedua B digambar dengan cara pangkal dari vektor kedua B diletakkan di
ujung vektor pertama.
➢ Vektor hasil penjumlahan (resultan) digambarkan dari pangkal vektor pertama ke
ujung vektor kedua.
Penjumlahan vektor berlaku hukum komutatif ( A + B = B + A ) dan hukum
asosiatif ( A + ( B + C )) = ( A + B ) + C ).
Sebaliknya, pada operasi pengurangan, pengurangan vektor merupakan selisih
antara dua vektor ( A – B = A + ( -B ).
• Metode jajargenjang
Cara penjumlahan dengan metode jajargenjang antara lain:
➢ Dua vektor A dan B digambar dengan pangkal kedua vektor berimpit.
➢ Gambar sebuah jajargenjang dengan vektor A dan B sebagai sisi-sisinya.
➢ Resultan vektor merupakan diagonal yang pangkalnya sama dengan pangkal kedua
vektor penyusunnya.
2
• Metode poligon
Dapat digunakan untuk menjumlahkan lebih dari dua vektor. Cara penjumlahan
vektor dengan metode poligon antara lain:
➢ Pangkal dari ujung vektor berikutnya, diletakkan pada ujung dari vektor
sebelumnya.
➢ Vektor resultan digambarkan dari pangkal vektor pertama ke ujung vektor terakhir.
2) Metode analitis
Penjumlahan vektor dapat dilakukan dengan beberapa metode dalam penjumlahan
vektor metode analisis ini:
• Rumus cosinus dan sinus
Penjumlahan vektor dengan metode ini dapat menggunakan rumus:
Atau
2. Perkalian vektor
• Perkalian vektor yang menghasilkan besaran skalar
Perkalian vektor yang menghasilkan besaran skalar biasanya disebut sebagai
perkalian titik (dot). Maka, perkalian vektor yang menghasilkan besaran skalar dapat
dituliskan A•B. Hasil perkalian antara vektor A dan B berlaku hukum komutatif perkalian
dengan urutan kedua vektor tidak berpengaruh. A • B = B • A
Salah satu besaran yang menggunakan perkalian vektor yang menghasilkan
besaran skalar adalah usaha . Usaha merupakan perkalian vektor F dengan S. W = F • S
Sehingga perkalian kedua vektor:
3
Perkalian vektor dengan menggunakan dot juga dapat menentukan sudut yang
dibentuk oleh dua vektor.
4
adalah besaran yang tidak mempunyai arah tetapi mempunyai nilai. Contohnya panjang
(l), massa (m), suhu (T), volume (V), dll.
➢ (Zaskia Nurul Fitri)
• Jelaskan cara menentukan vektor dengan cara metode poligon!
➢ (Elsya Evianda)
Jawab: a. Pangkal dari ujung vektor berikutnya, diletakkan pada ujung dari vektor
sebelumnya.
b.Vektor resultan digambarkan dari pangkal vektor pertama ke ujung vektor terakhir.
➢ (Julita Ayu Pasaribu)
c) Kelompok 4
• Cermatilah gambar-gambar berikut!
S = V total . t
5
= 5 . 60
= 300 m
➢ (Salsa Bila)
d) Kelompok 5
• Dua buah gaya (titik tangkap) saling tegak lurus besarnya masing-masing 3N dan 4N.
Besar resultan kedua gaya tersebut adalah..
➢ (Okhan Alidawa)
Jawab: B. 5 N
R = √ A² + B²
= √ 3² + 4²
= √ 9 + 16
= √ 25
=5N
➢ (Rina Apryanti)
• Dua dua vektor yang masing-masing besarnya 10 satuan bertitik tangkap sama, jika
resultan kedua vektor juga 10 satuan, maka..
➢ (Virgy Dwi Anggraini)
Jawab: D. Kedua vektor membentuk sudut 120⁰
Dik:
R = A = B = 10
Dit: θ
Penyelesaian:
R² = A² + B² + 2AB cos θ
10² = 10² + 10² + 2 . 10² cos θ
200 cos θ = 100 – 200
cos θ = -100/200 = -1/2
θ = 120⁰
➢ (Suci Wulandari)
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil diskusi ini, dapat disimpulkan bahwa vektor dan skalar itu berbeda. Vektor
adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Sedangkan skalar adalah besaran yang tidak mempunyai
arah tetapi mempunyai nilai.
Notasi vektor dapat dilambangkan dengan anak panah di atas huruf atau cetak huruf tebal.
Operasi dasar pada vektor meliputi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian vektor.
Vektor digunakan untuk menggambarkan perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, dan
berbagai fenomena fisika lainnya. Vektor juga dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.