Oleh
Kelompok 2, X MIPA 2 :
Aghniya Alifiya (1)
Laras Annisa (15)
Mutiara D’azzuri (21)
Nabila Syafa Renaldi (23)
Puti Rasya Yonanda (27)
Tsaqila Tammanisa (32)
Wan Ghaziyah Hisanah (34)
BAB I
PENDAHULUAN
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai dari tingkat Sekolah Dasar
sampai perguruan tinggi, penerapan ilmu matematika tidak terlepas dalam kehidupan sehari-
hari, oleh karena itulah konsep-konsep dasar matematika harus dikuasai siswa sejak dini,
yang akhirnya terampil dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Memasuki abad 20, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangatlah pesat.
Berbagai piranti sederhana maupun elektronik telah berhasil dibuatuntuk memudahkan
pekerjaan manusia. Keberhasilan demi keberhasilan yang diraih manusia, tidak lepas atau
bahkan sangat bergantung dari keberadaan suatu ilmu, yakni ilmu Fisika.
Fisika memiliki kaitan erat dengan matematika. Hal ini karena matematika mampu
menyediakan kerangka logika di mana hukum-hukum fisika dapat diformulasikan secara
tepat. Definisi, teori, dan model fisika selalu dinyatakan menggunakan hubungan matematis.
Dengan demikian, Vektor merupakan pengetahuan yang sangat penting. Hal itulah yang
melatar belakangi kami untuk menyusun karya tulis ilmiah ini, agar nantinya dapat
memahami dan mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari.
2. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan kami bahasa dalam karya tulis ilmiah ini adalah tentang Vektor
yang didalamnya memuat tentang materi vektor dan penerapannya dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Tujuan
1. Mengerti dan memahami materi vektor.
2. Dapat memahami dan menyelesaikan soal-soal tentang vektor.
3. Dapat memahami penerapan vektor dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
MATERI VEKTOR
Pengertian vektor
Vektor adalah besaran yang mempunyai besar/nilai dan arah. Secara geometris vektor
digambarkan sebagai ruas garis berarah, dengan panjang ruas garis menyatakan besar vektor
dan arah ruas garis menyatakan arah vektor .
Dalam matematika vektor digambarkan dalam bentuk garis lurus yang mempunyai panjang
dan arah.
Jenis-jenis Vektor
Secara umum, adapun jenis-jenis vektor di antaranya meliputi:
1. Vektor Nol
Vektor nol adalah vektor yang besarnya nol satuan dan arahnya tidak menentu. Vektor nol
terjadi jika titik pangkal dan titik terminal suatu vektor berimpit, sehingga dinyatakan dengan
nol.
2. Vektor Posisi
Vektor posisi adalah posisi sebuah titik partikel terhadap sebuah titik acuan tertentu.
Misalnya posisi titik awalnya berpangkal di pusat koordinat (0,0), sementara titik ujungnya
berada di suatu titik (x,y).
3. Vektor Basis
Vektor basis adalah vektor yang panjangnya satu satuan dan arahnya searah dengan sumbu
koordinat. Vektor basis memiliki satuan yang saling tegak lurus.
4. Vektor Satuan
Vektor satuan adalah suatu vektor yang panjangnya satu satuan.
Rasanya kita akan kebingungan kalau misalnya kita membahas hal ini dengan teori dan
rumusnya saja, artinya tanpa contoh-contoh soal. Baik agar apa yang sudah kita bahas kita
pahami dengan baik, perhatikan contoh-contoh soal dibawah ini!
Contoh 1 :
Kemudian setelah itu, agar sudut dua vektor tersebut bis akita hitung kita harus mencari
panjang atau besar dari masing-masing vektor yaitu vektor a dan vektor b. Dan dalam
pembahasan yang lalu kita sempat juga membahas bagaimana cara mencari panjang suatu
vektor.
Setelah itu barulah kita hitung sudut dari kedua vektor tersebut dengan terlebih dahulu
menentukan nilai cosinusnya.
PROYEKSI
VEKTOR ORTOGONAL
Proyeksi ortogonal vektor a pada vektor b adalah ‘bayangan tegak lurus’ dari
vektor a pada vektor b
Ada dua macam proyeksi vektor ortogonal , yaitu :
1. Proyeksi vektor
Proyeksi vektor ortogonal a pada vektor b hasilnya adalah vektor ‘bayangan’
nya , yaitu vektor c , dengan :
Vektor yang selama ini mungkin baru sebatas pengetahuan sederhana dan belum begitu
didalami oleh teman-teman guru SMA ternyata merupakan materi yang cukup menantang
dan memiliki terapan luas khususnya yang berkait dengan geometri.
Vektor sebagai pengetahuan murni (sebelum dihubungkan dengan koordinat) meski dapat
memudahkan perhitungan perbandingan panjang pada ruas garis, dianggap kurang menarik,
sebab masih tampak abstrak. Perhitungan perbandingan panjang pada ruas garis tersebut
didasarkan pada basis sembarang, yakni pada ruang vektor berdimensi dua (R2 ) asal dipilih
2 vektor yang tidak searah. Namun setelah dikaitkan dengan sistem koordinat R2 dan R3 ,
operasi dot dan kros vektor, dengan basis yang saling tegak lurus dan panjang masingmasing
sama dengan 1 (dikenal dengan nama basis orthonormal), yakni i dan j untuk R2 , dan i , j ,
dan k untuk R3 topik vektor ini menjadi semakin manarik dan manantang. Mengapa?, sebab
perhitungan-perhitungan besaran obyek-obyek geometri seperti jarak, sudut, luas, dan volum
dapat dilakukan secara lebih mudah, jelas, dan meyakinkan.
B.SARAN
Bagi para pengajar yang berkomitmen untuk merealisasikan komitmennya pada anak didik
agar mereka menjadi senang dengan pelajaran matematika diberikan saran-saran sebagai
berikut.
1. Pikirkan perangkat kerja apa saja yang mendesak untuk dibuat dan segera diterapkan/
diimplementasikan di lapangan. Pertama adalah bagian-bagian yang mendesak untuk
diterapkan di kelas yang diampunya, kemudian kepada sesama guru di sekolah.
2. Ciptakan segera perangkat tersebut dengan niat baik, tulus, dan iklas demi
peningkatan profesi dan demi anak bangsa di masa depan, karena murid yang pintar,
cerdas adalah berasal dari gurunya.