Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan saya berbagai
macam nikmat kapada saya, di antaranya nikmat iman, nikamt islam, nikmat umur, terlebih –
lebih lagi nikmat kesempatan sehingga saya masih dapat menyelesaikan makalah ini
sebagaimana yang di harapakan.

Shalawat serta salam saya curahkan kepada junjungan kita, nabi Muhammadin SAW,
yaitu nabi yang mengajarkan kepada kita bahwa yang hak itu banar dan yang bhatil itu salah,
semoga prinsip semacam ini dapat kita realisasikan dalam kehidupan nyata sehari-hari .

Selanjutnya saran serta kritik sangat saya harapkan dari berbagai pihak, terutama
kapada guru matematika serta teman-teman sekalian yang saya banggakan, untuk perbaikan-
perbaikan pembuatan makalah untuk kedepannya sehingga pembuatan makalah ke depannya
sesuai yang di harapkan.

Pada kesempatan ini, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada guru
matematika, karena sangat saya sadari bahwa pembuatan makalah ini, sangat jauh dari
harapan bapak / ibu guru matematika , dan masih banyak kekurangan-kekurangan serta
kesalahan-kesalahan yang saya lakukan dalam pembuatan makalah ini .

Salam Penulis

[Type text] Page 1


DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................................... 1

Daftar isi................................................................................................................................... 2

BAB 1. Isi ................................................................................................................................ 3

A. Pengertian Vektor ................................................................................................ 3


B. Vektor di R2 dan R3.............................................................................................. 3
C. Vektor Posisi ........................................................................................................ 5
D. Panjang Vektor ......................................................................................................7
E. Vektor Satuan ........................................................................................................8
F. Kesamaan Vektor...................................................................................................8
G. Operasi Vektor........................................................................................................8
H. Perkalian Skalar dengan Vektor.............................................................................11
I. Perbandingan Vektor..............................................................................................12
J. Perkalian dua Vektor..............................................................................................13
K. Proyeksi Vektor dengan Vektor Lain.....................................................................16

Kumpulan Soal-Soal dan Pembahasan...................................................................................18

BAB 2. Penutup.......................................................................................................................24

A. Kesimpulan.............................................................................................................24
B. Saran.......................................................................................................................24

BAB 3. Daftar pustaka ....................................... ....................................................................25

[Type text] Page 2


BAB 1
ISI
VEKTOR
A. Pengertian Vektor
Vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah. Contoh sebuah kapal
bergerak dengan kecepatan sebesar 20 knot pada arah 30 derajat dari suatu pelabuhan.
Dari pernyataan di atas dapat dipahami bahwa kapal tersebut bergerak dengan
kecepatan 20 knot yang merupakan besaran, selain itu dijelaskan juga arah yang
ditempuh, yaitu 30 derajat dari pelabuhan.
Simbol :
Sebuah vektor digambarkan oleh sebuah anak panah. Panjang anak panah mewakili
besar atau nilai vektor, sedangkan arah anak panah mewakili arah vektor. Notasi atau
simbol sebuah vektor dapat menggunakan satu atau dua huruf dengan tanda panah di
atasnya, misalnya atau . Pada buku cetakan biasanya dinyatakan dalam
lambang huruf besar yang dicetak tebal (bold) dan miring (italic), misalnya A atau B.
Gambar dibawah ini menunjukkan gambar beberapa vektor dengan notasinya. Titik A
disebut titik pangkal vektor dan titik B disebut ujung vektor.

Penulisan nilai atau besar vektor dinyatakan dengan sebuah huruf besar dengan anak
panah di atasnya beserta tanda harga mutlak, seperti: |A|, atau | |.

[Type text] Page 3


Contoh :
Besar perpindahan A adalah 20cm, arahnya 30° terhadap sumbu x positif.

B. Vektor di ruang 2 (R2) dan ruang 3 (R3)


1. Vektor diruang 2
Gerak dua dimensi merupakan gerak yang dapat diuraikan menjadi 2 arah
koordinat yaitu sumbu-x dan sumbu-y. Gerak dua dimensi berbeda dengan gerak
lurus (materi kelas X) yang hanya satu dimensi. Diantara contoh gerak dua
dimensi adalah gerak parabola.

2. Vektor diruang 3

Vektor di ruang 3 adalah vektor yang mempunyai 3 buah sumbu yaitu x , y , z


yang saling tegak lurus dan perpotongan ketiga sumbu sebagai pangkal
perhitungan.

[Type text] Page 4


Vektor p pada bangun ruang dapat dituliskan dalam bentuk :

1. koordinat kartesius p = (x, y, z)

2. vektor kolom p = atau, vector baris p=(x,y,z)


3. kombinasi linear vektor satuan i, j, k yaitu : p = xi + yj + zk

dengan i = ,j = , dan k =

i = vektor satuan dalam arah OX

j = vektor satuan dalam arah OY

k = vektor satuan dalam arah OZ

C. Vektor Posisi
Vektor posisi yaitu vektor yang posisi (letaknya) tertentu. Misalnya
merupakan vektor posisi dimana pangkalnya di titik A dan ujungnya di titik B. Atau
misalnya yaitu vektor posisi yang awalnya di titik pusat dan ujungnya di titik A.
Vektor posisi dan seterusnya biasanya diwakili oleh vektor dengan huruf kecil
misalnya dan sebagainya. Jadi ,

Contoh 2 : Jika titik A(1,2) dan B(5,9) maka tentukan AB!

Penyelesaian :

AB = (9 – 2 , 5 – 1) = ( 7, 4 )

Gambar vektor posisi ;

[Type text] Page 5


1. Vektor Posisi di R2

Pengertian : Vektor posisi (r) menyatakan posisi suatu objek yang dinyatakan
kedalam suatu vektor

 Vektor Posisi Pada Bidang :


 Suatu benda berada di A (x,y). Maka Vektor posisi benda tersebut kita tulis: A
= xi + yj
 Sebagai contoh: r = i + 2j

Vektor posisi di atas merupakan salah satu contoh vektor posisi pada bidang (2
dimensi), yang mana i menyatakan arah dari sumbu x dan j meruapakn arah dari
sumbu y.
Jika Vektor Posisi tersebut di gambarkan maka kita dapati :

Keterangan :

1. Angka 1 pada sumbu x menyatakan besarnya nilai di arah


sumbu x, dituliskan 1i atau i
2. Angka 2 pada sumbu y menyatakan besarnya nilai di arah
sumbu y, dituliskan 2j

[Type text] Page 6


2. Vektor Posisi Pada Bidang 3 dimensi :

r = i + 2j +k
Vektor posisi di atas merupakan salah satu contoh vektor posisi pada bidang (3
dimensi), yang mana i menyatakan arah dari sumbu x, j menyatakan arah dari sumbu
y dan k menyatakan arah dari sumbu z.

Keterangan :

1. Angka 1 pada sumbu x menyatakan besarnya nilai di arah sumbu x, dituliskan


1i atau i
2. Angka 2 pada sumbu y menyatakan besarnya nilai di arah sumbu y, dituliskan
2j
3. Angka 1 pada sumbu z menyatakan besarnya nilai di arah sumbu z, dituliskan
1k

D. Panjang Vektor

[Type text] Page 7


E. Vektor Satuan

F. Kesamaan Vektor
Dua vektor a dan b dikatakan sama (ekuivalent), jika dan hanya jika kedua vektor itu
mempunyai panjang dan arah yang sama. Dua vektor yang sama, ditulis a = b
(perhatikan gambar a). Sebagai contoh, perhatikan kubus ABCD.EFGH pada gambar
b. Misalnya wakil dari vektor a dan wakil dari vektor b, maka a = b (a sama dengan
atau ekivalen b) sebab mempunyai arah dan panjang yang sama.

G. Operasi Vektor
1. Penjumlahan
Secara geometris penjumlahan vektor dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

a) Aturan segitiga, langkah-langkahnya:


 Tempatkan titik pangkal vektor v sehingga berimpit dengan titik
ujung vektor u;
 Vektor (u+v) diperoleh dengan cara menghubungkan titik pangkal
vektor u dengan titik ujung vektor v.

b) Aturan jajargenjang, langkah-langkahnya:

 Tempatkan titik pangkal vektor v sehingga berimpit dengan titik


pangkal vektor u;
 Bentuklah jajargenjang dengan sisi-sisi yang sejajar dengan u dan v;
 Vektor (u+v) adalah diagonal jajargenjang dengan titik pangkal vektor
u.

[Type text] Page 8


Secara analitis penjumlahan vektor dilakukan dengan menjumlahkan
komponen-komponen yang seletak. Jika

Besar atau panjang vektor hasil penjumlahan:

 2. Sifat – Sifat Penjumlahan Vektor

Jika u, v dan w adalah vektor-vektor di ruang-2 atau ruang-3 serta k dan l


adalah skalar, maka berlaku

a. Sifat Komutatif

u+v=v+u

Bukti :

u + v = (u1, u2, u3) + (v1, v2, v3)

= (u1 + v1, u2 + v2, u3 + v3)

= (v1 + u1, v2 + u2, v3 + u3)

= (v1, v2, v3) + (u1, u2, u3)

=v+u

b. Sifat Asosiatif

(u + v) + w = u + (v + w)

Bukti :

(u + v) + w = [(u1, u2, u3) + (v1, v2, v3)] + (w1, w2, w3)

= (u1 + v1, u2 + v2, u3 + v3) + (w1, w2, w3)

= ([u1 + v1] + w1, [u2 + v2] + w2, [u3 + v3] + w3)

= (u1 + [v1 + w1], u2 + [v2 + w2], u3 + [v3 + w3])

[Type text] Page 9


= (u1, u2, u3) + (v1 + w1, v2 + w2, v3 + w3)

= (u1, u2, u3) + [(v1, v2, v3) + (w1, w2, w3)]

= u + (v + w)

c. Identitas vektor 0

u+0=0+u=0

Bukti :

u + 0 = (u1, u2, u3) + (0, 0, 0)

= (u1 + 0, u2 + 0, u3 + 0)

= (0 + u1, 0 + u2, 0 + u3)

= (0, 0, 0) + (u1, u2, u3)

=0+u

0 + u = (0, 0, 0) + (u1, u2, u3)

= (0 + u1, 0 + u2, 0 + u3)

= (u1, u2, u3) = u

u+0=0+u=u

d. Vektor Negatif (invers tambah)

u + (-u) = 0

Bukti :

u + (-u) = (u1, u2, u3) + (-u1, -u2, -u3)

= (u1 – u1, u2 – u2, u3 – 3)

= (0, 0, 0)

=0

NOTE : dalam pembuktian sifat-sifat diatas, vektor yang digunakan


adalah vektor ruang-3 yaitu dengan u = (u1, u2, u3), v = (v1, v2, v3), dan

[Type text] Page 10


w = (w1, w2, w3), untuk vektor ruang-2, pembuktiannya sama dengan
vektor di ruang-2.

 3. Pengurangan
 Secara geometris pengurangan vektor u dengan vektor v adalah
penjumlahan vektor u dengan invers vektor v, yang dapat dilakukan dengan
salah satu aturan penjmlahan vektor di atas. Secara geometris pengurangan
vektor u dengan vektor v adalah penjumlahan vektor u dengan invers vektor v,
yang dapat dilakukan dengan salah satu aturan penjmlahan vektor di atas.

Pengurangan vektor secara analitis dilakukan dengan meng-operasikan


komponen-komponen yang letaknya sama Jika

Besar atau panjang vektor hasil pengurangan:

H. Perkalian Skalar dengan Vektor

Jika m adalah bilangan real (skalar), maka mu adalah penggandaan atau perbanyakan
vektor u sebanyak m. Arah mu sama dengan arah vektor u dan besarnya .

Sedangkan (-mu) merupakan vektor yang panjangnya sama dengan tetapi


berlawanan arah dengan vektor u.

[Type text] Page 11


Secara analitis perkalian skalar m dengan vektor

Sifat – Sifat Perkalian Skalar


1) (p + q)⃗⃗⃗𝑎 = p 𝑎 + q 𝑎
2) p ( 𝑎+𝑏⃗ ) = p 𝑎 + q𝑏⃗
3) p (q𝑎 ) = (pq) 𝑎
4) I𝑎 = 𝑎
5) (-1)𝑎 = - 𝑎

I. Perbandingan
1. Pembagian Ruas Garis

Perbandingan di dalam Perbandingan di luar


⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝑃 : ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐵𝑃 = m : n ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝑃 : ⃗⃗⃗⃗⃗
𝑃𝐵 = m : (-n)
⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝑃 : ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵 = m : (m+n) ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝑃 : ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵 = m : (m-n)

2. Pembagian dalam Bentuk Vektor

 Diluar
⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝑃 : ⃗⃗⃗⃗⃗ 𝑃𝐵 = m : n
⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝑃 𝑚
⃗⃗⃗⃗⃗
=
𝑃𝐵 𝑛
m(𝑃𝐵 ⃗⃗⃗⃗⃗ ) ⃗⃗⃗⃗⃗ )
= n(𝐴𝑃
m (𝑏⃗ -⃗⃗⃗𝑝) = n (𝑝 ⃗⃗⃗ - 𝑎)

m𝑏 - m𝑝 ⃗⃗⃗ = n𝑝⃗⃗⃗ - n𝑎 ⃗⃗⃗

m𝑏 + n𝑎 = m𝑝 ⃗⃗⃗ + n𝑝 ⃗⃗⃗

m𝑏 + n𝑎 = m+n (𝑝)
(m+n) 𝑝 = m𝑏⃗ + n𝑎
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑚𝑏+𝑛𝑎
𝑝=
𝑚+𝑛
 Didalam
⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝑃 : ⃗⃗⃗⃗⃗
𝑃𝐵 = m : (-n)

[Type text] Page 12


⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝑃 𝑚
⃗⃗⃗⃗⃗
=
𝑃𝐵 −𝑛
m(𝑃𝐵) ⃗⃗⃗⃗⃗ = -n(𝐴𝑃⃗⃗⃗⃗⃗ )
m (𝑏⃗ -⃗⃗⃗𝑝) = -n (𝑝 ⃗⃗⃗ - 𝑎)

m𝑏 - m𝑝 ⃗⃗⃗ = -n𝑝 ⃗⃗⃗ + n𝑎 ⃗⃗⃗

m𝑏 - n𝑎 = m𝑝 ⃗⃗⃗ - n𝑝 ⃗⃗⃗

m𝑏 - n𝑎 = m - n (𝑝)
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑚𝑏−𝑛𝑎
𝑝=
𝑚−𝑛

J. Perkalian Dua Vektor


1. Perkalian skalar ( dot product)
𝑎 . 𝑏⃗ dibaca a dot b

a dan b membentuk sudut sebesar ∝, perkalian skalar antara a dan b didefinisikan


sebagai berikut,
a . b = |a||b| cos ∝

Keadaan khusus perkalian skalar,

 Jika t = 0o maka a . b = |a||b|


 Jika t = 90o maka a . b = 0
 Jika t = 180o maka a . b = - |a||b|

Dapat dibuktikan apabila a =(a1, a2, a3) dan b = (b1, b2, b3), maka,
a . b = (a1, a2, a3).(b1, b2, b3) = a1b1 + a2b2 + a3b3
Perhatikan bahwa hasil perkalian skalar dua vektro adalah skalar.

Contoh Soal :

Diketahui titik P (-3, -1, -5), Q(-1, 2, 0) dan R(1, 2, -2). Jika PQ = a dan QR +
PR = b, maka a . b = ...
Pembahasan
Hitung terlebih dahulu QR, PR dan PQ
QR = R - Q = (1, 2, -2) - (-1, 2, 0) = (2, 0, -2)
PR = R - P = (1, 2, -2) - (-3, -1, -5) = (4, 3, 3)
PQ = Q - P = (-1, 2, 0) - (-3, -1, -5) = (2, 3, 5)
Hitung (QR + PR) = b
QR + PR = (2, 0, -2) + (4, 3, 3) = (6, 3, 1)

[Type text] Page 13


Jadi
a . b = PQ . (QR + PR) = (2, 3, 5) . (6, 3, 1) = (2 . 6) + (3 . 3) + (5 . 1) = 12 + 9
+5
a . b = 26

2. Sifat – Sifat Perkalian Dua Vektor

1. Perkalian titik memenuhi hukum komutatif

⃗⃗⃗ . ⃗⃗𝑏 = ⃗⃗𝑏 . 𝑎


𝑎 ⃗⃗⃗

2. Perkalian titik memenuhi hukum distributif

⃗⃗⃗ (⃗⃗𝑏+𝒄
𝑎 ⃗⃗⃗ . 𝑏⃗ + 𝑎
⃗)=𝑎 ⃗
⃗⃗⃗ . 𝒄

3. Jika vektor A dan B saling tegak lurus, maka hasil perkalian titik

⃗⃗⃗ . ⃗⃗𝑏 = 0
𝑎

Ketika vektor A dan B saling tegak lurus, maka sudut yang dibentuk adalah
90o. Cos 90o = 0. Dengan demikian : A.B = AB cos teta = AB cos 90o = 0.
Sebaliknya, B.A = BA cos teta = BA cos 90o = 0

4. Jika vektor A dan vektor B searah, maka

⃗⃗⃗ . ⃗⃗𝑏 = ⃗⃗⃗⃗⃗


𝑎 𝑎𝑏 cos 0o = ⃗⃗⃗⃗
𝑎𝑏

Ketika vektor A dan B searah, maka sudut yang dibentuk adalah 0o. Cos 0 = 1.
Dengan demikian, A.B = AB cos teta = AB cos 0o = AB. Sebaliknya B.A = BA
cos teta = BA cos 0o = BA

5. Syarat lain dari dua vektor yang searah, jika A = B maka diperoleh

𝑎. 𝑎 = 𝑎
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗ 2 atau ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑏. 𝑏 = ⃗⃗⃗
𝑏2

6. Jika vektor A dan B berlawanan arah (ketika dua vektor berlawanan arah maka
sudut yang dibentuk adalah 180º), maka hasil perkalian

⃗⃗⃗ . ⃗⃗𝑏 = ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗


𝑎 𝑎𝑏 cos 180º = ⃗⃗⃗⃗
𝑎𝑏 (-1) = - ⃗⃗⃗⃗
𝑎𝑏

Cos 180º = -1.

Contoh soal :

Sebuah vektor A memiliki besar 4 satuan dan vektor B memiliki 3 satuan. Tentukan
hasil perkalian titik dari kedua vektor jika sudut yang dibentuk oleh kedua vektor
adalah 60º, 90º dan 180o

[Type text] Page 14


Panduan jawaban :

Karena A.B = B.A maka kita bisa memilih menggunakan salah satu. Misalnya kita
menggunakan A.B, dengan demikian kita tulis persamaannya

A.B = AB cos teta

Besar A = 4 satuan dan besar B = 3 satuan.

3. Mencari Sudut Dua Vektor

RUMUS :
⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵 . 𝐵𝐶 ⃗⃗⃗⃗⃗ = |𝐴𝐵| |𝐵𝐶| cos ∝
⃗⃗⃗ = |𝑎
⃗⃗⃗ . 𝑏
𝑎 ⃗⃗⃗ | cos ∝
⃗⃗⃗ | . |𝑏

Tegak Lurus
⃗⃗⃗ . ⃗⃗⃗
𝑎 𝑏 = |𝑎 ⃗⃗⃗ | . |𝑏⃗⃗⃗ | cos ∝
⃗⃗⃗ tegak lurus ⃗⃗⃗
𝑎 𝑏 = 90°
⃗⃗⃗ . ⃗⃗⃗
𝑎 𝑏 = |𝑎 ⃗⃗⃗ | cos 90°
⃗⃗⃗ | . |𝑏
⃗⃗⃗ . 𝑏
𝑎 ⃗⃗⃗ = 0

[Type text] Page 15


Contoh Soal :
Diketahui 𝑎 ⃗⃗⃗ = 2𝑖 ⃗⃗⃗ + 𝑘
⃗⃗⃗ - 5𝑗 ⃗ dan 𝑏
⃗⃗⃗ = 𝑥𝑖 ⃗⃗⃗⃗
⃗⃗⃗⃗ - 2𝑗 + ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
4𝑘 saling tegak lurus.
Maka tentukan nilai x ?
Jawab :
𝑎 ⃗⃗⃗ = 0
⃗⃗⃗ . 𝑏 𝑎 . 𝑏
⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗ = 0
(2–5+1).(x–2+4)=0 ( 2 – 5 + 1 ) . ( -7 – 2 + 4 ) = 0
2x + 10 + 4 = 0 -14 + 10 + 4 = 0
2x = 14 0=0
x = -7 terbukti

K. Proyeksi Vektor dengan Vektor Lain


1. Proyeksi skalar

Proyeksi vektor 𝑎 ⃗⃗⃗ pada vektor ⃗⃗⃗


𝑏
Misal : 𝑐⃗⃗ = hasil proyeksi vektor 𝑎 ⃗⃗⃗ pada vektor ⃗⃗⃗
𝑏
|𝑐 | = |𝑎| cos ∝

⃗⃗⃗ . 𝑏
𝑎 ⃗⃗⃗
maka : |𝑎
⃗⃗⃗ | = ⃗⃗ |
|𝑎
⃗⃗⃗ | .|𝑏

⃗⃗⃗ . ⃗⃗⃗
𝑎 𝑏
|𝑐 | = ⃗
⃗|
|𝑏

Proyeksi vektor ⃗⃗⃗


𝑏 pada vektor 𝑎
⃗⃗⃗
|𝑐 | = |𝑏⃗| cos ∝
⃗⃗⃗ . 𝑏⃗⃗⃗
⃗⃗⃗ | = 𝑎
|𝑏
|𝑎
⃗⃗⃗ | .|𝑏⃗⃗ |

⃗⃗⃗ . ⃗⃗⃗
𝑎 𝑏
𝑚𝑎𝑘𝑎 ∶ |𝑐 | = ⃗⃗⃗
⃗⃗⃗ |
|𝑎

2. Proyeksi Vektor
⃗⃗⃗ . ⃗⃗⃗
𝑎 𝑏
|𝑐 | = ⃗⃗⃗
→ proyeksi skalar
⃗⃗⃗ |
|𝑎
karena 𝑐⃗⃗ berimpit (segaris) dengan ⃗⃗⃗
𝑏
⃗⃗⃗
𝑏 ⃗⃗⃗ . 𝑏
𝑎 ⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗
𝑏
maka : |𝑏⃗| = ⃗⃗ |
→ |𝑐 | = .
|𝑏 ⃗⃗ |
|𝑏 |𝑏⃗⃗ |

[Type text] Page 16


⃗⃗⃗ pada vektor ⃗⃗⃗
maka proyeksi vektor 𝑎 𝑏
⃗⃗⃗⃗
(𝑎.𝑏 ⃗ ).𝑏

𝑐⃗⃗ =
⃗|
|𝑏

Karena 𝑐⃗⃗ berimpit (segaris) dengan 𝑎⃗⃗⃗


maka proyeksi vektor 𝑏 ⃗⃗⃗ pada vektor 𝑎⃗⃗⃗
⃗⃗⃗⃗ .𝑏
(𝑎 ⃗ ).𝑎⃗
𝑐⃗⃗ =
|𝑎⃗|

3. Perbedaan Proyeksi Vektor dan Proyeksi Vektor Orthogonal


Proyeksi vektor 𝑎 ⃗⃗⃗
⃗⃗⃗ pada vektor 𝑏
⃗⃗⃗⃗ .𝑏
(𝑎 ⃗ ).𝑏⃗
𝑐⃗⃗ =
|𝑏⃗|
Proyeksi vektor 𝑏 ⃗⃗⃗ pada vektor 𝑎
⃗⃗⃗
⃗⃗⃗⃗ .𝑏
(𝑎 ⃗ ).𝑎⃗
𝑐⃗⃗ =
|𝑎⃗|

⃗⃗⃗ pada vektor ⃗⃗⃗


Proyeksi vektor Orthogonal 𝑎 𝑏
⃗)
(𝑎⃗.𝑏
𝑑=(
|𝑏|
). ⃗⃗⃗
𝑏

Proyeksi vektor Ortogonal ⃗⃗⃗


𝑏 pada vektor 𝑎
⃗⃗⃗
⃗)
(𝑎⃗.𝑏
𝑑=(
|𝑎|
). ⃗⃗⃗
𝑎

[Type text] Page 17


Kumpulan Soal dan Pembahasannya
1. Diketahui a = t i - 8 j + h k dan b = j - 6/7 k
(t +2) i + 4 j + 2 k. Jika a = - b Jawaban: B
maka vektor a dapat dinyatakan ...
A. i + 8j + 2 k 3. Diketahui titik-titik A (2, 5, 2), B
B. i + 8 j - 2k (3, 2, -1), C (2, 2, 2). Jika a = AB
C. i - 8j + 2k dan b = CA dan c = b - a maka
D. - i - 8j + 2k vektor c adalah...
E. - i - 8j - 2k A. (1,5,3)
B. (-1,5,3)
Pembahasan C. (-1,0,3)
a = - b maka t i - 8 j + h k = - (t +2) D. (-1,3,5)
i-4j-2k E. (-1,-3,5)
t = - (t +2)
t=-t-2 Pembahasan
2t = -2 a = AB = B - A = (3,2,-1) - (2,5,2)
t = -1 = (1,-3,-3)
lalu h = -2 b = CA = A - C = (2,2,2) - (2,5,2) =
sehingga, a = - i - 8 j - 2 k (0,-3,0)
Jawaban: E c = b - a = (0,-3,0) - (1,-3,-3) = (-
1,0,3)
2. Jika vektor a = 10i + 6 j - 3k dan b Jawaban:C
= 8 i + 3 j + 3k serta c = a - b,
maka vektor satuan yang searah 4. Diketahui U = 3 i + 2 j + k dan v =
denga c adalah... 2i + j dimana W = 3 U - 4 V maka
A. 6/7 i + 2/7 j + 3/7 k besar W =...
B. 2/7 i + 3/7 j - 6/7 k A. √5
C. 2/7 i - 3/7 j + 6/7 k B. √7
D. 6/7 i - 3/7 j - 2/j k C. √11
E. -2/7 i + 6/7 j - 3/7 k D. √13
E. √14
Pembahasan
c = a - b = (10 i + 6 j - 3k) - (8i + 3 Pembahasan
j + 3k) = 2 i + 3j - 6k W = 3 (3 i + 2 j + k) - 4 (2i + j) =
Sehingga i + 2j + 3k

Jawaban: E
Maka vektor yang searah dengan c
adalah 5. Diketahui vektor u = 2 i - 3 j + 5 k
c = (2, 3, -6) / 7 atau c = 2/7 i + 3/7 dan v = - 3 i - 5 j + 2 k menga[it
sudut Ɵ. Maka nilai tan Ɵ adalah...

[Type text] Page 18


A. √2 dimana IuI = 4 dan IvI = 2, maka u
B. √3 (v + u) =
C. √5
D. √6 A. 13
E. 1 B. 15
Pembahasan C. 17

D. 19

E. 20

Pembahasan

u (v + u) = u . v + u2 = IuI IvI cos


Jadi Ɵ = 60 derajat 60 + u2

= 4 . 2 . 1/2 + 42
Sehingga tan Ɵ = tan 60 = √3 = 4 + 16 =20
Jawaban: B Jawaban:E

8. Diketahui titik-titik A (3,-1,0),


B(2,4,1) dan C(1.0,5). Maka
panjang proyeksi vektor AB pada
6. Jika a = i - 2j + k, b = 2i - 2j - 3k vektor BC adalah...
dan c = -i + j + 2k, maka 2a - 3b - 5
c sama dengan... A. 1/5 √30

A. i + j + k B. 2/5 √30

B. 2i - 5j + k C. 3/5 √30

C. 5i - 2j + k D. 4/5 √30

D. 5i + 2j + k E. √30

E. 5 i - 2 j - k Pembahasan

Pembahasan AB = B - A = (2,4,1) - (3,-1,0) = (-


1,5,1)
2a - 3b - 5 c = 2 (i - 2j + k) -3(2i -
2j - 3k) - 5(-i + j + 2k) AC = C - A = (1,0,5) - (3,-1,0) = (-
2a - 3b - 5c = 2i - 4j + 2k - 6i + 6j 2,1,5)
+ 9k + 5i - 5j - 10k = i + j + k Maka panjang proyeksi vektor AB
Jawaban:A pada vektor BC adalah...

7. Jika vektor u dan vektor v


membentuk sudut 60 derajat

[Type text] Page 19


Pembahasan

D titik berat segitiga sehingga D =


1/3 (A + B + C)

D = 1/3 (2,3,-2) + (-4,1,2) + (8,5,-


= 12/30 (√30) = (2/5) √30 3)
Jawaban: B
D = 1/3 (6,9,-3) = (2,3,-1)
9. Vektor-vektor u = 2i - mj + k dan v
= 5i + j - 2k saling tegak lurus. Panjang proyeksi D adalah
Maka harga m haruslah...

A. 2

B. 4
Jawaban: E
C. 6
11. Jika titik-titik P, Q, R segaris dan
D. 8 P(-1,1) dan R (3,5) dan PQ = QR
maka titik Q adalah...
E. 10
A. (3,1)
Pembahasan
B. (1,3)
u tegak lurus v maka:
C. (1,1)
u.v=0
D. (3,3)
(2i - mj + k) (5i + j - 2k) = 10 - m -
2=0 E. (-3,-1)

m =8

Jawaban:D Pembahasan

10. Diketahui D adalah titik berat PQ = QR maka Q - R = R - Q


segitiga ABC dimana A(2,3,-2),
2Q = R + P
B(-4,1,2) dan C(8,5,-3). Maka
panjang vektor posisi d sama Q = 1/2 (R + P)
dengan:
Q = 1/2 (3,5) + (-1,1) = 1/2 (2,6) =
A. 1 (1,3)
B. 2 Jawaban: B
C. √5 12. Perhatikan gambar berikut, PQ
adalah sebuah vektor dengan titik
D. √10
pangkal P dan titik ujung Q
E. √14

[Type text] Page 20


Besar BC = √42 + 22 + (-4)2 = 6
Jadi perbandingan AB : BC = 3 : 6
=1:2
Jawaban: A

14. Diketahui vektor

a) Nyatakan PQ dalam bentuk


vektor kolom
b) Nyatakan PQ dalam bentuk i, j
(vektor satuan)
c) Tentukan modulus atau panjang Jika proyeksi skalar ortogonal
vektor PQ vektor u pada arah vektor v sama
Pembahasan dengan setengah panjang vektor v,
Titik P berada pada koordinat (3, 1) maka nilai p =...
Titik Q berada pada koordinat (7,4) A. -4 atau - 2
a) PQ dalam bentuk vektor kolom B. - 4 atau 2
C. 4 atau - 2
D. 8 atau - 1
E. - 8 atau 1

Pembahasan
b) PQ dalam bentuk i, j (vektor
satuan)
PQ = 4i + 3j

c) Modulus vektor PQ

13. Diketahui A (1,2,3), B(3,3,1) dan


C(7,5,-3). Jika A, B, dan C segaris,
perbandingan AB : BC =...
8 - p = 1/2 (8 + p2)
A. 1 : 2
1/2p2 + p - 4 = 0
B. 2 : 1
p2 + 20 - 8 = 0
C. 2 : 5
(p + 4) (p - 2) = 0
D. 5 : 7
p = - 4 dan p = 2
E. 7 : 5
Jawaban: B

Pembahasan
15. Diketahui vektor a = 4i − 2j + 2k
AB = B - A = (3,3,1) - (1,2,3) =
dan vektor b = 2 i − 6 j + 4k.
(2,1,-2)
Proyeksi orthogonal vektor a pada
Besar AB = √22 + 12 + (-2)2 = 3
vektor b adalah....
BC = C - B = (7,5,-3) - (3,3,1) =
A. i − j + k
(4,2,-4)

[Type text] Page 21


B. i − 3j + 2k A.1/2
C. i − 4j + 4k B. 1/2 √2
D. 2i − j + k C. 1/14√14
D. 2√14
E. 6i − 8j + 6k
E. 7/2√14

Pembahasan Pembahasan
Proyeksi vektor a pada vektor b 2u + 3v misalkan dinamakan r
namakan c, hasil akhirnya dalam
bentuk vektor (proyeksi vektor
ortogonal).

Proyeksi vektor r pada v misal


namanya s adalah

16. Besar sudut antara vektor a = 2i − j


+ 3k dan b = i + 3j − 2k adalah....
A. 1/8 π
B. 1/4 π
C. 1/3 π
D. 1/2 π
E. 2/3 π
Pembahasan
Sudut antara dua buah vektor:

18. Diberikan tiga buah vektor


masing-masing:
a = 6p i + 2p j − 8 k
b = −4 i + 8j + 10 k
c=−2i+3j−5k

Jika vektor a tegak lurus b, maka


vektor a − c adalah.....
Proye
A. − 58 i − 20 j − 3k
ksi
B. − 58 i − 23 j − 3k
skalar
C. − 62 i − 17 j − 3k
17. Diketah 2u +
D. − 62 i − 20 j − 3k
ui 3v
E. − 62 i − 23 j − 3k
pada v
adalah
Pembahasan
....
Tentukan nilai p terlebih dahulu,
dua vektor yang tegak lurus

[Type text] Page 22


maka perkalian titiknya sama t = -1 lalu h = - 3
dengan nol. a dan b tegak lurus Jadi diperoleh a = -i - 2j - 3k
maka berlaku: Jawaban: E
20. Diketahui vektor a = 7 i + 5 j - 3k
a⋅b=0 dan b = 5 i + 2 j + 3k serta c = a -
b, vektor satuan yang searah denga
(6p i + 2p j − 8 k)⋅ (−4 i + 8j + c adalah...
10 k) = 0 A. 1/7 i + 2/7 j + 3/7 k
− 24p + 16p − 80 = 0 B. 2/7 i + 3/7 j - 6/7 k
− 8p = 80 C. 2/7 i - 3/7 j + 3/7 k
p = − 10 D. 5/7 i - 3/7 j - 2/5 k
E. 9/7 i + 6/7 j - 5/7 k
Dengan demikian vektor a
adalah Pembahasan
a = 6p i + 2p j − 8 k Terlebih dahulu hitung nilai c:
a = 6(− 10) i + 2(− 10) j − 8 k c = a - b = (7 i + 5 j - 3k) - (5 i + 2
a = −60 i − 20 j − 8 k j + 3k) = 2 i + 3j - 6k
Diperoleh:
a − c = ( −60 i − 20 j − 8 k) − (−
2 i + 3 j − 5 k)
a − c = − 58 i − 23 j − 3k

Jawaban : B

19. Jika a = t i - 2 j + hk dan b = (t +2) Menentukan vektor yang searah


i + 2 j + 3 k. Jika a = - b maka dengan c adalah
vektor a dapat dinyatakan ... c = (2, 3, -6) / 7 atau c = 2/7 i + 3/7
A. 3i + 2j + 3 k j - 6/7 k
B. 5i + 2 j - 3k Jawaban: B
C. 6i - 2j + 3k
D. - 6i - 2j + 3k
E. - i - 2 j - 3 k

Pembahasan
Karena a = - b diperoleh t i - 2j +
hk = - (t +2) i - 2 j - 3 k
t = - (t +2)
t=-t-2
2t = -2

[Type text] Page 23


BAB 2
PENUTUP
A. Kesimpulan
Maka dapat di simpulkan bahwa aplikasi vektor dapat digunakan dalam kehidupan sehari-
hari, misalnya pada ilmu fisika dan kimia. Serta banyak juga digunakan pada bidang sains,
arsiter, pelaut, dan sebagainya.

B. Saran
Jangan malas malas untuk berlatih matematika, karena sebenarnya matetamtika itu sangat
mengasyikkan.

Demikianlah makalah yang saya buat semoga bermanfaat bagi orang yang
membacanya dan menambah wawasan bagi orang yang membaca makalah ini. Dan penulis
mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas, tidak
dimengerti, dan lugas mohon jangan dimasukan ke dalam hati. Dan saya juga sangat
mengharapkan yang membaca makalah ini akan bertambah motivasinya dan mengapai cita-
cita yang di inginkan, karena saya membuat makalah ini mempunyai arti penting yang sangat
mendalam.

Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati dan kami ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya.

[Type text] Page 24


BAB 3
DAFTAR PUSTAKA

http://www.johanakhmadin.web.id/2015/02/pembahasan-soal-soal-vektor.html

http://setya-s.blogspot.co.id/2012/03/proyeksi-ortogonal.html

https://www.google.co.id/search?q=sifat+perkalian+skalar+2+vektor&noj=1&ei=
VvjZWLiPIsrdvAT0xpmAAw&start=10&sa=N&biw=1024&bih=466

http://milanurma.blogspot.co.id/2013/09/vektor.html#!/tcmbck

http://nurazizribowo.blogspot.com/2012/04/vektor.html

[Type text] Page 25

Anda mungkin juga menyukai