Anda di halaman 1dari 14

Makalah Aljabar Linear

Vektor Pada Ruang Berdimensi 2

Dosen Pengampu:
Siti Salamah Br Ginting, M.Pd

Disusun Oleh: Kelompok 5

1. Abdullah Afdhol Richsan (0305192088)

2. Dwita Azra Rahayu (0305192068)

3. Dhenis Aulya Putri (0305193173)

4. Syahriana Utami (0305193132)

5. Rahmayani Ritonga (0305193117)

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIAYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberi kekuatan dan kesempatan,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan waktu yang di harapkan walaupun
dalam bentuk yang sangat sederhana, dimana makalah ini membahas tentang ”Vektor
pada ruang berdimensi 2” dapat meningkatkan pengetahuan kita khususnya tentang
vektor.
Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih sangat
minim, sehingga saran dari dosen pengajar serta kritikan dari semua pihak masih kami
harapkan demi perbaikan makalah ini. kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Medan , April 2020

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I: PENDAHULUAN...................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................1

C. Tujuan Penulisan .........................................................................................1

BAB II: PEMBAHASAN....................................................................................2

A. Vektor........................................................................................................2
1. PengertianVektor...........................................................................2
2. Norma Vektor................................................................................2
B. Vektor Di Ruang Berdimensi 2.................................................................3
1. Vektor Posisi..................................................................................3
2. VektorNegatif................................................................................4
3. PerkalianVektor dengan Skalar.....................................................4
4. Penjumlahan Vektor......................................................................6
5. Selisih DuaVektor..........................................................................7

BAB III: PENUTUP............................................................................................9

A. Kesimpulan...................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Secara sederhana pengertian vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan
arah. Contoh dari besaran ini misalnya perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, dan
sebagainya. Untuk menggambarkan vektor digunakan garis berarah yang bertitik
pangkal. Panjang garis sebagai nilai vektor dan anak panah menunjukkan arahnya.
Simbol vektor menggunakan huruf kapital yang dicetak tebal (bold) atau miring
dengan tanda panah diatasnya.
Vektor pada bidang datar mempunyai 2 komponen yaitu pada sumbu x dan
sumbu y. Khusus untuk vektor yang segaris dengan sumbu x atau y berarti hanya
mempunyai1 komponen. Komponen vektor adalah vektor yang bekerja menyusun
suatu vektor hasil (resultan vektor). Oleh karenanya vektor bisa dipindahkan titik
pangkalnya asalkan tidak berubah besar dan arahnya.
Kemudian bagaimana dengan vector yang terdapat pada ruang berdimensi dua.
Pada makalahiniakanmembahastentang vector pada ruangberdimensi 2.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan vektor ?
2. Apa norma vektor ?
3. Bagaimanakah vektor yang berada pada ruang berdimensi 2 ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan vektor
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan norma vektor
3. Menjelaskan bagaimana vektor berdimensi 2

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Vektor

1. Pengertian Vektor
Vektor adalah suatu besaran yang memiliki arah (direction) dan nilai/ panjang. Banyak
besaran yang dapat ditemui dalam ilmu pengetahuan misalnya panjang, massa, volume
yang dapat dinyatakan oleh suatu bilangan. Besaran demikian dinamakan besaran skalar.
Ada besaran lain misalnya kecepatan, gaya, usaha, momentum, besaran – besaran
tersebut memiliki arah dan nilai yang dinamakan dengan besaran vektor. Vektor dapat
digambarkan dengan sebagai anak panah (ruas garis yang berarah). Panjang panah adalah
besaran vektor dan arah panah adalah arah vektor.1

2. Norma Vektor
Panjang sebuah vektor V dinamakan norma vektor V dan dinyatakan dengan |V|.
Jika V merupakan vektor di ruang 2 dengan komponen V= (V 1, V2) maka norma vektor v
|V| = √(V 1 ¿ ¿ 2+V 22) ¿ . Rumus tersebut didapat dari teorema Phytagoras. Perhatikan
gambar dibawah ini

1
Suwandi, "Pengajaran Hasil Kali Titik dan Hasil Kali Silang Pada Vektor Serta Beberapa
Pengembangannya", Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.4 No.1, 2015, Hal 2.
Indah Emilia. Dasar-dasar aljabar linear dan penggunaannya dalam berbagai bidang. Yogyakarta: UGM
Press. 2018. hal 75

2
Dalam sistem koordinat kartesius vektor –vektor satuannya adalah (yang merupakan
vektor satuan dalam arah sumbu x). i (yang merupakan vektor satuan dalam arah sumbu
y) dan k (yang merupakan vektor satuan dalam arah sumbu z ).2

B. Vektor di Ruang Dimensi Dua

1. Vektor Posisi
Vektor posisi suatu titik didefinisikan sebagai vektor posisi titik tersebut terhadap
sebuah titik yang ditetapkan sebagai acuan. Pada vektor posisi bisa mengambil titik apa
saja sebagai titik acuan, tetapi untuk mempermudah, biasanya titik asal koordinat, titik O,
diambil sebagai titik acuan untuk menyatakan vektor posisi sebuah titik.

2
ibid

3
Contoh :

Garis berarah ⃗
OA yang menyatakan vektor posisi A relatif terhadap titik acuan O, dan
garis berarah ⃗
OB yang menyatakan vektor posisi B
relatif terhadap titik acuan O.

Untuk menyatakan vektor posisi, akan lebih mudah jika


menetapkan titik asal O sebagai titik acuan. Sebagai
contoh, untuk menyatakan ruas garis berarah ⃗
AB dalam
dalam ∆ OAB , dengan vektor ⃗
AB sebagai penutup
diperoleh


AB=⃗
AO +⃗
OB

¿−⃗
OA +⃗
OB=−a+ b

Jadi, ⃗
AB=b−a

2. Vektor Negatif

Jika terdapat vektor v, maka negatif dar vektor v (ditulis –v) adalah vektor yang
besarnya sama dengan vektor v, tapi arahnya berlawanan.

v -v (Dua vektor sama besar dan arah berlawanan)

3. Perkalian Vektor dengan Skalar


Perkalian antara vektor dan skalar adalah hasil kali suatu skalar K dengan sebuah
vektor a⃗ , sehingga dapat dituliskan Ka⃗ dan didefinisikan sebagai sebuah vektor baru
yang besarnya adalah K dikalikan dengan besar a⃗ . Arah vektor yang baru ini sama
dengan arah vektor a⃗ jika K positif dan berlawanan arah dengan vektor a⃗ jika K negatif.
Secara aljabar perkalian vektor dengan skalar dapat dilakukan dengan cara
mengalikan semua unsur pada vektor dengan nilai pengalinya.

4
a⃗ = ( )
X1
Y1
, maka K.a⃗ =
K . X1
K .Y 1 ( )
dengan K adalah konstanta, K ∈ R

Secara geometris, vektor Ka⃗ adalah panjangnya K kali panjang vektor a⃗ dan
searah dengan vektor a⃗ . Misalnya : a⃗ 2a⃗
Perkalian skalar dengan 2 vektor
Perkalian antara 2 vektor a dan b dapat ditulis a⃗ ₒ b⃗ . perkalian skalar dua vektor dapat
dihitung sebagai perkalian antara besar salah satu vektor dengan vektor yang lain dalam
arah vektor yang pertama tadi. Maka dalam perkalian vektor ada ketentuannya :
 Perkalian komponen vektor yang sejenis (searah) akan menghasikan nilai 1,
seperti : i ₒ i = j ₒ j = k ₒ k = 1
 Perkalian komponen vektor yang tidak sejenis (saling tegak lurus) akan
menghasikan nilai 0, seperti : i ₒ j = j ₒ k = k ₒ i = 0

a dan b adalah vektor –vektor dalam Rn, misalkan a⃗ = (a1,a2) dan b⃗ = (b1,b2) dalam Rn jadi
perkalian vektornya a⃗ ₒ b⃗ = a1b1 + a2b2 + anbn

a⃗ ₒ b⃗ = |a||b|cos ѳ

a⃗ ₒ b⃗ a1 b 1+ a2 b2
cos ѳ = =
|a||b| √( a 1
2
+a22 ) (b12 ¿+ b22) ¿
Jika vektor – vektor a dan b menghasilkan 0, maka vektor tersebut dikatakan vektor
orthogonal atau tegak lurus.3
Sifat –sifat perkalian vektor :
 Komunitatif : a⃗ ₒ b⃗ = b⃗ ₒ a⃗
 Asosiatif : (a⃗ ₒ b⃗ ) ₒ c⃗ ≠ ⃗a ₒ (b⃗ ₒ c⃗ )
 Distributif : : a⃗ ₒ (b⃗ + c⃗ ) = a⃗ ₒ b⃗ + a⃗ ₒ c⃗

3
Marthen Kanginan. Matematika. Bandung: Grafindo Media Pratama Cet II. Hal 171

5
Contoh : Diketahui : a⃗ = ( 3 , 2 ,1 ) ⃗b = (-1, -1, 3) c⃗ = (3, -4, 0)

Tentukan : (2a⃗ + b⃗ ) ₒ (a⃗ −3 ⃗c )


( 2( 3 , 2 ,1 ) + (-1, -1, 3)) ₒ (( 3 , 2 ,1 ) - 3(3, -4, 0)) = (5, 3, 1) ₒ (-6, 14, -1) = -30 + 42 - 1 = 11

4. Penjumlahan 2 vektor

Penjumlahan dengan aturan segitiga yaitu vektor pertama, misalnya A digambarkan


sesuai dengan besar dan arahnya. Vektor kedua, misalnya B, digambarkan dengan
pangkalnya berimpit dengan ujung vektor A. Titik pangkal vektor A dihubungkan dengan
ujung vektor B dengan gambar anak panah sehingga terbentuk sebuah vektor baru A + B.

Sedangkan penjumlahan dengan aturan jajargenjang yaitu dengan mempertemukan kedua


awal vektor, kemudian membuat vektor kembarannya pada masing-masing ujung kedua
vektor sehingga membentuk suatu bangun jajargenjang. Resultan kedua vektor adalah
awal pertemuan kedua vektor tersebut ke ujung pertemuan kedua vektor tersebut.

Rumus penjumlahan 2 vektor

a⃗ = (x1, y1) dan b⃗ = (x2, y2 )

a⃗ + b⃗ = (x1 + x2 , y1 + y2)

Contoh : misalkan u⃗ dan ⃗v ∈ R2

u⃗ = (2, -5) dan ⃗v= (6, 3) tentukan u⃗ + ⃗v =

6
u⃗ + ⃗v = (2 + 6, -5 + 3) = (8, -2)

Penjumlahan untuk 3 vektor atau lebih digunakan aturan poligon yang merupakan
pengembangan dari aturan segitiga. Misalnya terdapat tiga buah vektor, yaitu A , B,
dan C, maka cara menjumlahkan dengan metode poligon dapat dilakukan dengan
beberapa langkah, seperti berikut ini:

1. Vektor pertama, yaitu vektor  A digambar terlebih dahulu sesuai besar dan arahnya.
2. Vektor kedua, yaitu vektor B digambar dengan pangkalnya berimpit dengan vektor A.
3. Vektor ketiga, yaitu vektor C juga digambar dengan pangkalnya berimpit dengan
vektor B.
4. Resultannya dapat dicari dengan menghubungkan pangkal vektor pertama dengan
ujung vektor terakhir.

5. Selisih 2 vektor

Pengurangan vektor pada prinsipnya sama dengan penjumlahan, Cuma yang


membedakannya adalah ada salah satu vektor yang memiliki arah yang berlawanan.
Misalnya vektor A bergerak kearah timur dan B bergerak kearah barat. Rumus
pengurangan 2 vektor :

( x 1−x 2
a⃗ −b⃗ = ( x1 – x2 , y1 – y2 ) = y − y
1 2
)
Diketahui vektor a⃗ danb⃗ . Pengurangan vektora⃗ −b⃗ dapat dinyatakan dalam bentuk
⃗ , dengan vektor -b⃗ adalah vektor yang panjangnya sama
penjumlahan vektor a⃗ +(−b)
dengan vektor b⃗ dan arahnya berlawanan dengan vektor b⃗

7
Contoh : diketahui k⃗ = ( 9, 4) l⃗ = (16, -5) ⃗
m = (8, -12)

Tentukan ml−kl=¿…..?

( l – m ) – ( l – k ) = k – m = (9, 4) – (8, -12) = (1, 16)

Sifat –sifat penjumlahan dan pengurangan vektor :4

 Komunitatif : a⃗ ± ⃗b = b⃗ ± ⃗a
 Asosiatif : (a⃗ ± ⃗b )± ⃗c = a⃗ ± (b⃗ ± ⃗c ¿
 a⃗ + 0 = 0 + a⃗ = a⃗
 a⃗ + (-a⃗ ) = 0 vektor 0

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

4
Rasdihan Rasyad. Aljabar Linear utk Umum. Jakarta: Grasindo. 2003. hal 4

8
Secara sederhana pengertian vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan
arah. Contoh dari besaran ini misalnya perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, dan
sebagainya. Vektor dapat digambarkan sebagai anak panah (ruas garis yang
berarah).Vektor juga disimbolkan dengan huruf tebal atau dengan huruf yang digaris
bawahi. Didalam vektor terdapat norma vektor yaiti dengan menggunakan teorema
phytagoras.
Vektor juga terdapat dalam ruang dua dimensi yang mana didalamnya membahas
vektor posisi, vektor negatif, perkalian vektor dengan sekalar, penjumlahan vektor,
serta membahas tentang selisih dua vektor.
Fungsi vektor dalam duniawi berkaitan dengan masalah transportasi, navigasi,
komputerisasi,dsb. Sedangkan dalam urusan keagamaan, vektor berperan untuk
menunjukkan kemuliaan Allah SWT. Serta menjadikan kita manusia yang lebih baik
lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Suwandi. 2015. Pengajaran Hasil Kali Titik dan Hasil Kali Silang Pada Vektor Serta
Beberapa Pengembangannya. Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.4 No.1

9
Kanginan Marthen. Matematika. Bandung: Grafindo Media Pratama Cet II.

Rasyad Rasdihan. 2013. Aljabar Linear utk Umum. Jakarta: Grasindo. 2003.

Emilia Indah. 2018. Dasar-dasar aljabar linear dan penggunaannya dalam berbagai
bidang. Yogyakarta: UGM Press.

10

Anda mungkin juga menyukai