Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MATEMATIKA TERAPAN

(Ruang Vektor Euclidean)

Dosen Pengampu : Amirhud Dalimunthe,S. T., M. Kom


Mata Kuliah : Matematika Terapan

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7

AHMAD MUKHLIS
5213351038
YENTI ARISKA PUTRI
5213351027
AHMAD RISKI MARGANTI NASUTION
5213351023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang ” Ruang
Vektor Euclidean”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami menyampaikan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh Karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir
kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

Riau, Mei 2022

Penulis
Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………..……………ii


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..……..…….iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………..…...……...4
A. LATAR BELAKANG….….………...………………………………………...……….4
B. RUMUSAN MASALAH….…………………………………………………......…….4
C. TUJUAN……………………………………………………………………......………4
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………….…….....5
A. Pengantar vector(geometrik)………………….……......................................…........….5
B. Vector dalam ruang dimensi 2 dan dimensi 3..................................................................7
C. Hasilkali vector................................................................................................................9
D. Proyeksi...........................................................................................................................10
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………….…12
A. KESIMPULAN …………………………………………………………...…...…..….12
B. SARAN …………………………………………………………………………..……12
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………….…….13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam bidang sains kita telah mengenal istilah besaran yang tidak mempunyai arah dan besaran
yang mempunyai arah. Umumnya, besaran yang tidak mempunyai arah dikenal dengan istilah besaran
skalar. Sedangkan besaran yang mempunyai arah disebut besaran vektor atau vektor. Sebagai contoh,
besaran-besaran seperti temperatur, panjang, waktu tempuh termasuk besaran skalar. Sedangkan
kecepatan, gaya, torsi termasuk besaran vektor atau vektor. Secara geometrik, vektor dapat dinyatakan
sebagai ruas garis berarah pada bidang (R2) atau ruang (R3). Tanda panah menunjukkan arah vektor,
sedangkan panjang garis berarah adalah panjang vektor. Titik pangkal dari garis berarah disebut titik awal
(initial point) vektor, dan titik ujung (terminal point) disebut titik ujung atau titik akhir vektor

B. Rumusan Masalah
Apa itu Ruang Vektor Euclidean?
Bagaimana ruang vector dimensi 2 dan dimensi 3?
Bagaimana hasil kali vector dan proyeksi?

C. Tujuan
Pembaca mengetahui ruang vector euclidean
Memenuhi tugas mata kuliah matematika terapan

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGANTAR VEKTOR (GEOMETRIK)


Sejumlah besaran beserta kuantitasnya seperti luas, panjang, massa, suhu, dan sejenisnya dapat
kita sebut sebagai skalar. Besaran-besaran yang disertai dengan arah disebut sebagai vektor. Sebagai
contoh;
 Sebuah kendaraan bergerak dengan kecepatan 70 km/jam ke arah barat. Kecepatan dan arah
kendaraan ini membetuk sebuah vektor yang disebut kecepatan kendaraan.
 Contoh lain dapat kita jumpai saat sebuah meja didorong dengan gaya tertentu sehingga
mengalami pergeseran tempat. Dalam kasus seperti ini dapat dijumpai sebuah vektor gaya dan
pergeseran.
Secara simbolis, vektor dapat dinyatakan dengan huruf kecil tebal seperti a, b, c, x, y, z, atau
huruf lainnya. Secara geometrik, sebuah vektor dapat dinyatakan sebagai ruas garis terarah atau anak
panah pada bidang dan ruang. Arah anak panah menunjukkan arah vektor sedangkan panjang anak panah
menunjukkan besaran vektor.

Jika sebuah vektor v mempunyai titik awal A dan titik akhir B, maka vektor v dapat ditulis

dan secara geometris direpresentasikan

Vektor dengan arah dan ukuran sama disebut ekuivalen dan dinyatakan setara walaupun terletak pada
posisi yang berbeda

Dua buah vektor v dan w yang ekuivalen dinyatakan v = w

Defenisi (Jumlah Vektor Metode Segitiga)


Jika v dan w adalah sebarang vektor yang diletakkan sedemikian sehingga titik akhir v berhimpit dengan
titik awal w, maka jumlah vektor v + w direpresentasikan dengan anak panah dari titik awal v hingga titik
akhir w.

5
Definisi (Jumlah Vektor Metode Jajar Genjang)
Jika v dan w adalah sebarang vektor yang diletakkan sedemikian sehingga titik awalnya saling berhimpit
dan masing-masing ujungnya dihubungkan dengan bayangan vektor selainnya, maka jumlah vektor v + w
direpresentasikan dengan anak panah yang berhimpit dengan garis diagonal jajar genjang.

Definisi (Vektor Nol dan Negatif)


Vektor nol adalah vektor dengan panjang nol dan dinyatakan sebagai 0. Secara geometrik vektor nol
dapat direpresentasikan dengan sebuah titik. Vektor nol memiliki sifat
0+v=v+0=v
Jika v sebarang vektor taknol, maka v adalah bentuk negatif dari v dan dideÖnisikan sebagai vektor yang
besarnya sama dengan v namun memiliki arah yang berlawanan). Vektor ini memiliki sifat
v + (-v) = 0

Definisi (Selisih Vektor)


Jika v dan w adalah dua vektor sebarang, maka selisih v dari w didefinisikan sebagai
W - v = w + (-v)

Definisi (Selisih Vektor)


Tanpa menggambar -v, jika v dan w adalah sebarang vektor yang diletakkan sedemikian sehingga titik
awalnya saling berhimpit, maka selisih v dari w adalah vektor yang terbentuk dari titik akhir v ke titik
akhir w

6
Definisi (Kelipatan Skalar)
Jika v adalah vektor taknol dan k skalar taknol, maka hasilkali kv didefinisikan sebagai vektor yang
panjangnya |k| kali panjang v.
Jika k > 0, maka arahnya sama dengan v,
Jika k < 0, maka arahnya berlawanan dengan v,
Jika k = 0 atau v = 0, maka kv = 0.
Vektor kv disebut kelipatan skalar dari v.

sebagai ilustrasi hubungan antara vektor v dan vektor-vektor

B. VEKTOR DALAM RUANG DIMENSI 2 DAN DIMENSI 3


1. Vektor pada Ruang Berdimensi 2
Misal v adalah sebarang vektor yang ditempatkan sedemikian rupa sehingga titik awalnya
berhimpit dengan titik asal sistem koordinat siku-siku. Koordinat (v1, v2) dari titik akhir v disebut
komponen v, ditulis
v = (v1, v2)

Ekuivalen
Dua vektor ekuivalen secara geometris akan diletakkan saling berhimpit pada bidang koordinat
karena mempunyai besaran dan arah yang sama.
Dua vektor
v = (v1, v2) dan w = (w1,w2)
dikatakan akuivalen jika dan hanya jika
v1 = w1 dan v2 = w2
Penjumlahan dan Perkalian Skalar Jika
v = (v1, v2) dan w = (w1,w2)
sebarang vektor dan k adalah sebarang skalar, maka
7
v + w = (v1 + w1, v2 + w2)
kv = (kv1, kv2)

CONTOH
Jika v = (1, 2), w = (7, 6), dan k = 4, maka
v + w = (1 + 7, 2 + 6) = (8, 4)
kv =4 (1, -2) = (4, -8)

2. Vektor pada Ruang Berdimensi 3


Misal v adalah sebarang vektor yang ditempatkan sedemikian sehingga titik awalnya berhimpit
dengan titik asal sistem koordinat siku-siku. koordinat pada titik akhir v disebut komponen v, ditulis
v = (v1, v2, v3)

Ekuivalen
Dua vektor ekuivalen secara geometris akan diletakkan saling berhimpit pada bidang koordinat karena
mempunyai besaran dan arah yang sama.
Dua vektor
v = (v1, v2, v3) dan w = (w1,w2,w3)
dikatakan akuivalen jika dan hanya jika
v1 = w1 , v2 = w2 dan v3 = w3
Penjumlahan dan Perkalian Skalar Jika
v = (v1, v2, v3) dan w = (w1,w2,w3)
sebarang vektor dan k adalah sebarang skalar, maka
v + w = (v1 + w1, v2 + w2, v3 + w3)
kv = (kv1, kv2, kv3)

CONTOH
Gambar berikut adalah tampilan vektor (4, 5, 6) dan (3, 2, 4) dalam ruang berdimensi 3

8
C. Hasilkali vector

Perkalian Titik
Perkalian titik disebut juga perkalian skalar atau perkalian dalam Euclidean. Perkalian titik
menghasilkan skalar. Misal terdapat dua vektor posisi u dan v, dan dimisalkan juga sudut yang diapit oleh
kedua vektor tersebut adalah .
Definisi
Jika u dan v adalah vektor-vektor, baik pada R2 maupun pada R3 dan  yang diapit oleh u dan v maka
hasil kali titik, disimbolkan dengan u.v, didefinisikan oleh

Dari gambar kita dapat membuat hubungan antara definisi dan aturan cosinus sebagai berikut. Dari aturan
cosinus,

9
CONTOH

Teorema
Misal u dan v adalah vektor-vektor, baik pada R 2 maupun pada R3,

Sifat-sifat hasil kali titik


Jika u, v, dan w adalah vektor-vektor pada ruang berdimensi 2 atau ruang berdimensi 3, dan k adalah
skalar, maka

D. PROYEKSI
Jika terdapat vektor tak-nol u dan a, maka kita dapat menguraikan vektor u yang sejajar a dan
tegak lurus a. Misal titik awal vektor u dan a diletakkan sedemikian rupa sehingga berimpit di titik Q

Vektor w1 disebut sebagai proyeksi ortogonal u pada a (orthogonal projection of u on a) atau komponen
vektor u sepanjang a (vector component of u along a) dan dinotasikan sebagai
proja u
Vektor w2 disebut sebagai komponen vektor u yang ortogonal terhadap a (vector component of u
orthogonal to a).
Dari Gambar 1.14

10
Teorema
Jika u dan a adalah vektor-vektor pada ruang berdimensi 2 atau ruang berdimensi 3, 0, maka a0 dan jika
a Komponen vektor u sepanjang a atau proja 𝐮 adalah,

Komponen vektor u yang ortogonal terhadap a atau (u – proj a u) adalah

CONTOH
Jika u = (3, 1, –4), a = (5, –2, 1), tentukan komponen vektor u sepanjang a dan komponen vektor u yang
ortogonal terhadap a. Penyelesaian Komponen vektor u sepanjang a

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam bidang sains kita telah mengenal istilah besaran yang tidak mempunyai arah dan
besaran yang mempunyai arah. Umumnya, besaran yang tidak mempunyai arah dikenal dengan
istilah besaran skalar. Sedangkan besaran yang mempunyai arah disebut besaran vektor atau
vektor. Sebagai contoh, besaran-besaran seperti temperatur, panjang, waktu tempuh termasuk
besaran skalar. Sedangkan kecepatan, gaya, torsi termasuk besaran vektor atau vektor. Secara
geometrik, vektor dapat dinyatakan sebagai ruas garis berarah pada bidang (R2) atau ruang (R3).
Tanda panah menunjukkan arah vektor, sedangkan panjang garis berarah adalah panjang vektor.
Titik pangkal dari garis berarah disebut titik awal (initial point) vektor, dan titik ujung (terminal
point) disebut titik ujung atau titik akhir vektor

B. SARAN
Semoga makalah yang kami susun dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat memberikan
pengetahuan tentang ruang vector euclidean. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangatlah dibutuhkan penyusun,
mengingat masih banyak kekurangan dari karya ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Resmawan. (2017). Aljabar Linear Vektor dan Matriks. Universitas Negeri Gorontalo, 1–80.

Nia Ekawati& Anggia Arista. (2021). DIKTAT Aljabar Linear dan Matriks. 62.

13

Anda mungkin juga menyukai