Soal:
1. Diskripsikan minimal 2 pendapat ahli tentang definisi kepemimpinan beserta rujukannya?
2. Simpulkan definisi kepemimpinan menurut Saudara berdasarkan definisi yang
dideskripsikan di atas (no.1)!
3. Diskripsikan minimal 2 pendapat ahli tentang definisi manajemen beserta rujukannya?
4. Simpulkan definisi manajemen menurut Saudara berdasarkan definisi yang dideskripsikan di atas
(no.3)!
5. Deskripsikan fungsi-fungsi manajemen?
Jawaban:
1) A. Menurut Griffin dan Ebert (1999, h. 228)
Kepemimpinan (leadership) adalah proses memotivasi orang lain untuk mau bekerja dalam rangka
mencapai tujuan yang telah diterapkan.
2) Menurut saya kepemimpinan adalah proses seseorang memengaruhi atau memberi contoh kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan dalam suatu kelompok atau organisasi.
Daftar Pustaka:
Wijono, Sutarto. 2018. Kepemimpinan Dalam Perspektif Organisasi. Jakarta:
PRANADAMEDIA GROUP
Pratama, Rheza. 2020. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: CV BUDI UTAMA
Suprihanto, John. 2014. Manajemen. Yogyakarta: GADJAH MADA UNUVERSTY
PRESS
Pertemuan: 3 LEMBARAN KERJA 2 MATA SKS :2
Dosen: Dr. Arif KULIAH KEPEMIMPINAN Kode :
Rahman Prodi S1 Pendidikan Pendidikan Teknologi
Hari/ Tanggal: Informasi dan Komputer Waktu : 10’
Fakultas Teknik – Unimed
……………………. Paraf Dosen
Nama Mhs: YENTI ARISKA PUTRI Nilai :
Materi: Perbedaan manajer dengan pemimpin dalam organisasi.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan membedakan manajer dengan pemimpin dalam
organisasi.
Soal:
1. Diskripsikan ciri pemimpin beserta rujukannya?
2. Diskripsikan ciri manajer beserta rujukannya?
3. Buat matrik perbedaan pemimpin dengan manajer?
Jawaban:
1. Menurut Stephen R. Covey (1997:29-37) menyebutkan ada 8 ciri cirri pemimpin yang
berprinsip, yang menandakan bahwa mereka adalah pemimpin yang efektif, yaitu:
a. Selalu dan terus belajar
Pemimpin efektif adalah orang yang terus belajar (Maxwell, 2001:65). Ia adalah menusia
pembelaja sejati. Pemimpin ynag efektif tidak harus bergelar sarjana.
b. Berorientasi melayani
Bagi pemimpin melayani para bawahan atau staf adalah yang utama, dan bukan minta dilayani.
Pemimpin yang efektif menggerakkan orang lain dengan kekuatan hati, selain dengan
kecerdasan otaknya.
c. Menebarkan semangat positif
Bila para bawahan kurang bersemangat, pemimpin akan memompakan semangat agar lebih giat
bekerja. Dan bila para bawahan sudah bersemangat, pemimpin akan terus menebarkan
semangat positif, memotivasi agar mereka secara bersama sama menuju puncak keberhasilan.
d. Mampercayai orang lain
Pemimpin yang efektif tidak pernah ragu atau meragukan kemampuan orang orang di
sekelilingnya. Di lain pihak, dengan kepercayaan yang diberikan oleh pemimpinnya, para staf
atau anak buah akan bekerja lebih baik, lebih produktif, dan lebih efektif.
e. Memiliki kehidupan yang seimbang
Pemimpin yang efektif adalah pekerja keras (rajin bekerja), namun juga memperhatikan waktu
istirahat. Disamping mengejar tujuan hidup yang bersifat duniawi, ia juga memperhatikan
kehidupan spiritual (alam rohani).
f. Memandang hidup sebagai tantangan
Pemimpin yang efektif tidak pernah menyerah. Kesulitan atau hambatan terberat sekalipun
dijadikannya sebagai tantangan untuk dihadapi atau dipecahkannya.
g. Bersifat senerjik
Pemimpin yang efektif tidak bekerja sendiri, melainkan selalu sinerjik, berkolaborasi, mengajak
orang lain untuk bekerja dama dengannya mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
h. Melakukan latihan untuk pembaharuan diri
Pemimpin yang efektif tidak berpuas diri atas kemampuan atau prestasi ynag telah dicapainya
saat ini. Ia selalu belajar dan berlatih untuk meningkatkan kemampuannya sekaligus
memperbaharui dirinya secara terus menerus.
1. Pemimpin Lambang (Figurehead) terlihat sangat jelas bahwa ia telah layak menjadi
seorang pemimpin.
1. Pemimpin (Leader) selalu memotivasi, mengaktifkan, serta mengembangkan potensi
karyawannya, bertanggung jawab dan memberikan instruksi-instruksi serta
pembagian kerja.
2. Penghubung (Liaison) memelihara serta memperluas hubungan dengan mitra
bisnisnya.
4. Pemantau (Monitor) memantau aktivitas kerja maupun pusat saraf informasi
internal dan eksternal dalamorganisasi.
5. Penyebar (Dissiminator) membagi dan meneruskan informasi kepada seluruh anggota
atau karyawannya agar setiap orang memiliki pemahaman yang sama dalam bekerja.
6. Juru Bicara (Spokesperson) meneruskan informasi kepada external atau mitra
mengenai rencana, tindakan, kebijakan dan hasil organisasi yang akan dikerahkan
berkaitan dengan pengambilan keputusan demi keberhasilan tercapainya tujuan bisnis.
7. Wirausaha (Enterpreneur) pandai dalam mencari peluang dan membuka
kesempatan untuk memprakarsai proyek kerja demi membuat perubahan.
8. Pengendali Gangguan (Disturbance Handler) akan menjadi benteng terdepan bila mana
menghadapi kendala-kendala yang tidak dapat diselesaikan oleh anggotanya
9. Pengalokasi Sumber Daya (Resource Allocator) bertanggung jawab penuh terhadap alokasi
segala sumber daya organisasidan memahami potensi darianggotanya.
10. Perunding (Negotiator) mewakili organisasinya pada perundingan dan penawaran bisnis
yang penting dan menyangkut keberlangsunganorganisasinya.
Memiliki Integritas serta kejujuran yang tinggi menjadi syarat utama menjadi seorang Manajer
apapun dan dimanapun, karena integritas salah satu kunci keberhasilan dalam pencapaian suatu
tujuan, sikap teguh pada sebuah prinsip akan mengarah ke arah yang baik jika didukung dengan
tingkat kejujuran yang tinggi.
Bertanggung Jawab
Manajer yang baik tentu harus memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi mengenai hasil kerja
maupun selama proses kerja berlangsung. Hilangnya rasa tanggung jawab dari seorang Manajer
akan berakibat sangat buruk demi kelangsungan hidup perusahaan dan organisasi.
Disiplin
Disiplin juga harus dimiliki seorang manajer yang baik, karena sikap yang selalu tepat waktu dan
tepat janji, akan membuat orang lain mempercayainya. “Perolehan kepercayaan dari orang lain” itu
merupakan modal awal untuk bisa menjadi seorang Manajer.
Mudah Bergaul / kemampuan interpersonal
Tingkat kedekatan seorang Manajer terhadapap anggota atau karyawannya mampu membuat proses
kerja dalam organisasi berjalan dengan harmonis. Namun, jika sebaliknya Manajer yang sulit bergaul
atau kurangnya kemampuan Interpersonal pada dirinya dapat menjadi boomerang yang bisa merusak
proses kerja dalam organisasi
Kemampuan bekerja sama
Kemampuan kerja sama ini akan diraih ketika seoarang manajer telah memiliki kemampuan
interpersonal yang baik.
Motivator
Tentu memotivasi anggotanya adalah salah satu yang harus dilakukan dari seorang Manajer yang baik.
Karena Manajer juga seorang Motivator.
Kepemimpinan / Kemampuan Berorganisasi
Memiliki rasa kepemimipinan bukan berarti bertindak sewenang-wenangan. Namun, mengatur
jalannya proses kerja demi kepentingan pencapaian di dalam organisasi.
Kemampuan berkomunikasi
Kecakapan berkomunikasi adalah kemampuan menyampaikan ide, pendapat serta keinginan dengan
baik kepada orang lain, serta dapat dengan mudah mengambil intisari pembicaraan. Kemampuan
analisis
Seorang pemimpin harus memiliki kemapuan analisis bertujuan untuk menganalisis masalah –
masalah yang akan di hadapi.
Kreatifitas
Seorang pemimpin harus memiliki kreatifitas yang tinggi sehingga dapat memunculkan gagasan
atau ide – ide yang baru.
3.- Manajer mengandalkan kontrol dan pemimpin membangun kepercayaan. Manajer
bertindak seperti bos dengan mengendalikan bawahan mereka,
danmengatur tugas-tugas administrasi. Di sisi lain, para pemimpin memberikan arahan,
inovasi, dan menginspirasi.
Sedangkan para pemimpin memandang gambaran yang lebih besar seperti perubahan, dan
masa depan perusahaan.
-Abraham Zaleznik dengan artikel monumentalnya diterbitkan dalam Harvard Business Review
tahun Zaleznik berpendapat bahwa baik pemimpin dan manajer sama sama memberikan kontribusi
yang berharga untuk sebuah organisasi dan bahwa kontribusi masing masing peran berbeda
DAFTAR PUSTAKA
• https://brainly.co.id/tugas/12312104
•Harvard Business Review tahun
•Lunenburg
© Perbedaan Pemimpin dengan Manajer Menurut Para AhliUniversitas Psikologi |
Warning Copyright SumberTulisanhttps www
universitaspsikologi com perbedaan pemimpin dengan manajer htmlm
Pertemuan: 4 LEMBARAN KERJA 3 MATA SKS :2
Dosen: Dr. Arif KULIAH KEPEMIMPINAN Kode :
Rahman Prodi S1 Pendidikan Teknik Elektro
Hari/ Tanggal: Selasa/ Fakultas Teknik – Unimed Waktu : 10’
14 September Paraf Dosen
2021…………………
Nama Mhs: YENTI ARISKA PUTRI Nilai :
Materi: Konsep dan struktur kepemimpinan dalam organisasi.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, menganalisis dan memverifikasi konsep dan struktur
kepemimpinan dalam organisasi.
Soal:
1. Diskripsikan minimal 2 pendapat ahli tentang struktur organisasi beserta rujukannya?
2. Simpulkan struktur organisasi menurut Saudara berdasarkan rujukan yang dideskripsikan di atas
(no.1)!
3. Deksripsikan struktur kepemimpinan dalam organisasi?
Jawaban:
Daftar pustaka
-pengertian organisasi adalah:menurut para ahli,tujuan,cirri cirri,dan fungsi yang didapatkan
dalam berorganisasi informasi dunia pendidikan(referensisiswa.my.id)
Pertemuan: 5 LEMBAR KERJA 4 SKS: 2
Dosen: Dr.Arif Rahman
MATA KULIAH KEPEMIMPINAN
Hari/Tanggal: Waktu:12:00
Prodi S1 Pendidikan Teknik Elektro
Selasa, 21 September 2021 Paraf Dosen
Fakultas Teknik – Unimed
Nama : YENTI ARISKA PUTRI Nilai:
NIM : 5213351027
Materi: Konsep dan struktur kepemimpinan dalam masyarakat.
Indikator Capaian:Dapat mendeskripsikan, menganalisis dan memverifikasi konsep dan struktur
kepemimpinan dalam masyarakat.
Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang struktur kepemimpinan dalam masyarakat beserta
rujukannya?
2. Simpulkan struktur struktur kepemimpinan dalam masyarakat menurut Saudara berdasarkan
rujukan yang dideskripsikan di atas (no.1)!
Jawaban:
1. Deskripsi 3 pendapat ahli tentang struktur kepemimpinan dalam masyarakat
Struktur organisasi dapat diartikan sebagai kerangkakerja formal organisasi yang dengan
kerangka kerja itu tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan, dan di
koordinasikan(Robbins dan Coulter,2007:284).
Struktur organisasi didefenisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi
dekelolah (Handoko, 2003:169).
Srtuktur organisasi adalah pola formal mengelompokkan orang dan pekerjaan (Gibson dkk,
2002:9).
2. Kesimpulan yang saya dapat berdasarkan rujukan yang ada pada nomor 1
struktur organisasi menggambarkan kerangka dan susunan hubungan diantara fungsi, bagian atau
posisi, juga menunjukkan organisasi dan struktur sebagai wadah untuk menjalankan wewenang,
tanggung jawab dan sistem pelaporan terhadap atasan dan pada akhirnya memberikan stabilitas
dan kontinuitas yang memungkinkan organisasi tetap hidup .
Daftar Pustaka:
Burns, j. M. (1987). Leadership. Usa: harper colophon.
Gordon, t. Kepemimpinan yang efektif. Jakarta: rajawali.
Pertemuan: 6 LEMBAR KERJA 5 SKS: 2
Dosen: Dr.Arif Rahman
MATA KULIAH KEPEMIMPINAN
Hari/Tanggal: Waktu:12:00
Prodi S1 Pendidikan Teknik Elektro
Selasa, 28 September 2021 Paraf Dosen
Fakultas Teknik – Unimed
Nama Mhs: YENTI ARISKA PUTRI Nilai:
NIM : 5213351027
Materi: Refleksi fakta-fakta permasalahan kepemimpinan organisasi dan masyarakat yang berbasis
data.
Indikator Capaian:Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksi fakta-fakta permasalahan
kepemimpinan organisasi berbasis data.
Soal:
1. Diskripsikan minimal 4 pendapat ahli tentang fakta-fakta permasalahan kepemimpinan
organisasi dan masyarakat beserta rujukannya?
2. Simpulkan dengan merefleksi fakta-fakta permasalahan kepemimpinan organisasi dan
masyarakat menurut Saudara berdasarkan rujukan yang dideskripsikan di atas (no.1)!
Jawaban:
Masalah Kepemimpinan
Setiap lembaga pendidikan, layanan yang baik terhadap pelanggannya. Agar dapat melakukan
hal tersebut dengan baik, pesantren perlu dukungan sistem manajemen yang baik. Beberapa ciri
sistem manajemen yang baik adalah adanya pola pikir yang teratur, pelaksanaan kegiatan yang
teratur, dan penyikapan terhadap tugas-tugas kegiatan dengan baik
Masalah Kepemimpinan
Setiap lembaga pendidikan, layanan yang baik terhadap pelanggannya. Agar dapat melakukan
hal tersebut dengan baik, pesantren perlu dukungan sistem manajemen yang baik. Beberapa ciri
sistem manajemen yang baik adalah adanya pola pikir yang teratur, pelaksanaan kegiatan yang
teratur, dan penyikapan terhadap tugas-tugas kegiatan dengan baik
Masalah Kepemimpinan
Setiap lembaga pendidikan, layanan yang baik terhadap pelanggannya. Agar dapat melakukan
hal tersebut dengan baik, pesantren perlu dukungan sistem manajemen yang baik. Beberapa ciri
sistem manajemen yang baik adalah adanya pola pikir yang teratur, pelaksanaan kegiatan yang
teratur, dan penyikapan terhadap tugas-tugas kegiatan dengan baik
Masalah Kepemimpinan
Setiap lembaga pendidikan, layanan yang baik terhadap pelanggannya. Agar dapat melakukan
hal tersebut dengan baik, pesantren perlu dukungan sistem manajemen yang baik. Beberapa ciri
sistem manajemen yang baik adalah adanya pola pikir yang teratur, pelaksanaan kegiatan yang
teratur, dan penyikapan terhadap tugas-tugas kegiatan dengan baik
Masalah Kepemimpinan
Setiap lembaga pendidikan, layanan yang baik terhadap pelanggannya. Agar dapat melakukan
hal tersebut dengan baik, pesantren perlu dukungan sistem manajemen yang baik. Beberapa ciri
sistem manajemen yang baik adalah adanya pola pikir yang teratur, pelaksanaan kegiatan yang
teratur, dan penyikapan terhadap tugas-tugas kegiatan dengan baik
Masalah Kepemimpinan
Setiap lembaga pendidikan, layanan yang baik terhadap pelanggannya. Agar dapat melakukan
hal tersebut dengan baik, pesantren perlu dukungan sistem manajemen yang baik. Beberapa ciri
sistem manajemen yang baik adalah adanya pola pikir yang teratur, pelaksanaan kegiatan yang
teratur, dan penyikapan terhadap tugas-tugas kegiatan dengan baik
Masalah Kepemimpinan
Setiap lembaga pendidikan, layanan yang baik terhadap pelanggannya. Agar dapat melakukan
hal tersebut dengan baik, pesantren perlu dukungan sistem manajemen yang baik. Beberapa ciri
sistem manajemen yang baik adalah adanya pola pikir yang teratur, pelaksanaan kegiatan yang
teratur, dan penyikapan terhadap tugas-tugas kegiatan dengan baik
Masalah Kepemimpinan
Setiap lembaga pendidikan, layanan yang baik terhadap pelanggannya. Agar dapat melakukan
hal tersebut dengan baik, pesantren perlu dukungan sistem manajemen yang baik. Beberapa ciri
sistem manajemen yang baik adalah adanya pola pikir yang teratur, pelaksanaan kegiatan yang
teratur, dan penyikapan terhadap tugas-tugas kegiatan dengan baik
Masalah Kepemimpinan
Setiap lembaga pendidikan, layanan yang baik terhadap pelanggannya. Agar dapat melakukan
hal tersebut dengan baik, pesantren perlu dukungan sistem manajemen yang baik. Beberapa ciri
sistem manajemen yang baik adalah adanya pola pikir yang teratur, pelaksanaan kegiatan yang
teratur, dan penyikapan terhadap tugas-tugas kegiatan dengan baik
Masalah Kepemimpinan
Setiap lembaga pendidikan, layanan yang baik terhadap pelanggannya. Agar dapat melakukan
hal tersebut dengan baik, pesantren perlu dukungan sistem manajemen yang baik. Beberapa ciri
sistem manajemen yang baik adalah adanya pola pikir yang teratur, pelaksanaan kegiatan yang
teratur, dan penyikapan terhadap tugas-tugas kegiatan dengan baik
Masalah Kepemimpinan
Setiap lembaga pendidikan, layanan yang baik terhadap pelanggannya. Agar dapat melakukan
hal tersebut dengan baik, pesantren perlu dukungan sistem manajemen yang baik. Beberapa ciri
sistem manajemen yang baik adalah adanya pola pikir yang teratur, pelaksanaan kegiatan yang
teratur, dan penyikapan terhadap tugas-tugas kegiatan dengan baik
Masalah Kepemimpinan
Setiap lembaga pendidikan, layanan yang baik terhadap pelanggannya. Agar dapat melakukan
hal tersebut dengan baik, pesantren perlu dukungan sistem manajemen yang baik. Beberapa ciri
sistem manajemen yang baik adalah adanya pola pikir yang teratur, pelaksanaan kegiatan yang
teratur, dan penyikapan terhadap tugas-tugas kegiatan dengan baik
Masalah Kepemimpinan
Setiap lembaga pendidikan, layanan yang baik terhadap pelanggannya. Agar dapat melakukan
hal tersebut dengan baik, pesantren perlu dukungan sistem manajemen yang baik. Beberapa ciri
sistem manajemen yang baik adalah adanya pola pikir yang teratur, pelaksanaan kegiatan yang
teratur, dan penyikapan terhadap tugas-tugas kegiatan dengan baik
Masalah Kepemimpinan
Setiap lembaga pendidikan, layanan yang baik terhadap pelanggannya. Agar dapat melakukan
hal tersebut dengan baik, pesantren perlu dukungan sistem manajemen yang baik. Beberapa ciri
sistem manajemen yang baik adalah adanya pola pikir yang teratur, pelaksanaan kegiatan yang
teratur, dan penyikapan terhadap tugas-tugas kegiatan dengan baik
Masalah Kepemimpinan
Setiap lembaga pendidikan, layanan yang baik terhadap pelanggannya. Agar dapat melakukan
hal tersebut dengan baik, pesantren perlu dukungan sistem manajemen yang baik. Beberapa ciri
sistem manajemen yang baik adalah adanya pola pikir yang teratur, pelaksanaan kegiatan yang
teratur, dan penyikapan terhadap tugas-tugas kegiatan dengan baik
Masalah Kepemimpinan
Setiap lembaga pendidikan, layanan yang baik terhadap pelanggannya. Agar dapat melakukan
hal tersebut dengan baik, pesantren perlu dukungan sistem manajemen yang baik. Beberapa ciri
sistem manajemen yang baik adalah adanya pola pikir yang teratur, pelaksanaan kegiatan yang
teratur, dan penyikapan terhadap tugas-tugas kegiatan dengan baik
Masalah Kepemimpinan
Setiap lembaga pendidikan, layanan yang baik terhadap pelanggannya. Agar dapat melakukan
hal tersebut dengan baik, pesantren perlu dukungan sistem manajemen yang baik. Beberapa ciri
sistem manajemen yang baik adalah adanya pola pikir yang teratur, pelaksanaan kegiatan yang
teratur, dan penyikapan terhadap tugas-tugas kegiatan dengan baik
Masalah Kepemimpinan
Setiap lembaga pendidikan, layanan yang baik terhadap pelanggannya. Agar dapat melakukan
hal tersebut dengan baik, pesantren perlu dukungan sistem manajemen yang baik. Beberapa ciri
sistem manajemen yang baik adalah adanya pola pikir yang teratur, pelaksanaan kegiatan yang
teratur, dan penyikapan terhadap tugas-tugas kegiatan dengan baik
Masalah Kepemimpinan
Setiap lembaga pendidikan, layanan yang baik terhadap pelanggannya. Agar dapat melakukan
hal tersebut dengan baik, pesantren perlu dukungan sistem manajemen yang baik. Beberapa ciri
sistem manajemen yang baik adalah adanya pola pikir yang teratur, pelaksanaan kegiatan yang
teratur, dan penyikapan terhadap tugas-tugas kegiatan dengan baik
Masalah Kepemimpinan
Setiap lembaga pendidikan, layanan yang baik terhadap pelanggannya. Agar dapat melakukan
hal tersebut dengan baik, pesantren perlu dukungan sistem manajemen yang baik. Beberapa ciri
sistem manajemen yang baik adalah adanya pola pikir yang teratur, pelaksanaan kegiatan yang
teratur, dan penyikapan terhadap tugas-tugas kegiatan dengan baik
1. Deskripsi 4 pendapat ahli
Menurut Hadari Nawari Dalam Sutikno (2014: 36), “Pemimpin otoriter senang
mempergunakan ungkapan dalam kehidupan sehari- hari dengan mengatakan : “kantor
saya” atau “pegawai saya” dan lain- lain seolah- olah organisasi atau anggota merupakan
miliknya.” Ungkapan yang mengatakan miliknya itu merupakan manifestasi dari sikap
berkuasa.
Roy Amara (Fowles, 1984) bahwa “the future is largely unknowable”, atau seperti
ungkapan Shane (2020) bahwa “makin jauh seseorang ,melihat kedepan, makin kabur
kelihatannya hari esok itu”.
Peat dan Briggs (1999) menggambarkan masa depan tersebut bersifat chaos (keos atau
kacau). Dengan kondisi masa depan tersebut, maka kepemimpinan menjadi faktor kunci
untuk mengurangi perkembangan dunia yang cepat berubah.
Hoy dan Miskel (2008) mengemukakan bahwa perilaku yang berorientasi pada perubahan
terdiri atas pemindaian dan penginterprestasian berbagai peristiwa eksterrnal,
mengartikulasikan suatu visi yang atrakrif, merancang program- program inovatif,
menyerukan perubahan, dan menciptakan koalisi untuk mendukung dan
mengimplementasikan berbagai perubahan.
2. Menurut saya
Pemimpin perubahan sejati (Real Change Leader) yaitu:
Komitmen terhadap suatu cara yang lebih baik.
- Berani menghadapi kekuasan dan norma-norma yang ada
Komitmen terhadap suatu cara yang lebih baik.
- Berani menghadapi kekuasan dan norma-norma yang ada
- Komitmen terhadap suatu cara yang lebih baik.
- Berani menghadapi kekuasaan dan norma- norma yang ada.
- Inisiatif personal untuk mengatasi batas- batas yang ditetapkan.
- Memovativasi diri dan orang lain.
- Peduli terhadap bagaimana orang diperlakukan dan orang berunjuk kerja.
Karakteristik pemimpin perubahan sejati tersebut tampak sejalan dengan karakteristik
kepemimpinan transformasional sebagaimana dikemukakan oleh Kouzes dan Posner di
atas.
Sejalan dengan pemikiran tersebut Bender (2001) mengemukakan tanda- tanda dari
kepemimpinan baru, yaitu:
- Kepemimpinan adalah tentang manusia.
- Kepemimpinan adalah tentang menjadi pemimpin.
- Kepemimpinan dalah tentang motivasi in ternal.
- Kepemimpinan adalah tentang megupayakan kesempurnaan, sekaligus menerima
ketidakmampuan kita.
- Kepemimpinan adalah tentang perubahan.
- Kepemimpin adalah pertumbuhan.
- Kepemimpinan adalaah tentang menciptakan hasil dengan integritas
Daftar Pustaka:
1. Perubahan & Pengembangan Organisasi
2.
Pertemuan : 7 LEMBARAN KERJA 6 SKS : 2
Dosen : Dr. MATA KULIAH KEPEMIMPINAN Kode :
Arif Prodi S1 Pendidikan Teknologi Informatika dan Komputer
Rahman FakultasTeknik – Unimed
Hari/Tanggal: Waktu : 10 ‘
05/10/2021 ParafDosen
Jawaban:
1. Diskripsi 4 pendapat ahli tentang konsep dan nilai-nilai kepemimpinan etnik berdasarkan kearifan
local beserta rujukannya
Tanne baum,Weschler and Nassarik, 1961, 24 => Kepemimpinan adalah pengaruh antar
pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu
atau beberapa tujuan tertentu
Shared Goal, Hemhiel& Coons, 1957, 7 => Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang
memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Rauch &Behling, 1984, 46 => Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi
aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama.
Phong phit dan nanta suman menyatakan kearifan local sebagai pengetahuan yang berdasarkan
pengalaman masyarakat turun temurun antar generasi. Pengetahuan ini menjadi aturan bagi
kegiatan
Sehari-hari masyarakat ketika berhubungan dengan keluarga, tetangga, masyarakat dan
lingkungan.
2. kesimpulan konsep dan nilai-nilai kepemimpinan etnik berdasarkan kearifan local menurut Saya =>
Kepemimpinan dalam kearifan local adalah sebuah pengatur antar pribadi yang tujuannya untuk
mencapai tujuan bersama dan untuk mengetahui tentang budaya dalam kearifan lokal.kesimpulannilai-
nilai kepemimpinan etnik berdasarkan kearifan local adalah Kearifan local terbentuk sebagai
keunggulan budaya masyarakat setempat maupun kondisi geografis dalam arti yang luas dan
perpaduan antara nilai-nilai suci firman Tuhan dan berbagai nilai yang ada.
DaftarPustaka
1. Tannenbaum, R., Weschler, I. and F. Massarik. 1961. Leadership and Organization: A
Behavioral Approach. New York: McGraw Hill Book Co, Inc..
2. Shared Goal, Hemhiel& Coons, 1957, 7 dalammateripelatihanketerampilanmanajerial SPMK.
Pertemuan : 8 LEMBARAN KERJA 7 SKS : 2
Dosen : Dr. Arif Rahman MATA KULIAH KEPEMIMPINAN Kode :
Hari/Tanggal: Prodi S1 Pendidikan Teknologi Informatika dan Waktu : 10 ‘
12/10/2021 Komputer ParafDosen
FakultasTeknik – Unimed
NamaMahasiswa : Yenti Ariska Putri Nilai :
NIM :5213351027
Materi: Gaya-gaya kepemimpinan dalam organisasi.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan konsep gaya-gaya kepemimpinan dalam organisasi.
Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Gaya-gaya kepemimpinan dalam
organisasi beserta rujukannya?
2. Simpulkan gaya-gaya kepemimpinan dalam organisasi menurut Saudara berdasarkan rujukan
yang dideskripsikan di atas (no.1)!
Jawaban:
dalam Martinis Yamin dan Maisah (2010: 74)mandefinisikan kepemimpinan sebagai suatu group
proses yang dilakukan oleh seseorangdalam mengelola dan menginspirasikan sejumlah
pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasimelalui aplikasi teknik- teknik manajemen.
2. mempengaruhi orang lain.Gaya kepemimpinan terbagi atas tiga antara lain gaya
kepemimpinan otokratik, gaya kepemimpinan demokratis, dan gaya kepemimpinan permisif.
Daftar Pustaka:
1. https://www.scribd.com/document/395130160/Tugas-Rutin-Kepemimpinan-Hidir
2. ?
Pertemuan : 10 LEMBARAN KERJA 8 SKS : 2
Dosen : Dr. Arif MATA KULIAH KEPEMIMPINAN Kode :
Rahman Prodi S1 Pendidikan Teknik Elektro
Hari/ Tanggal Fakultas Teknik-Unimed Waktu : 10
Selasa, 02-10-2021 Paraf Dosen
Nama Mhs : YENTI ARISKA PUTRI Nilai:
Nim : 5213351027
Materi : Implementasi gaya-gaya kepemimpinan dalam penyelesaian permasalahan organisasi.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mereview dan memvalidasi gaya-gaya
kepemimpinan yang dalam penyelesaian masalah organisasi (rekayasa ide).
Soal:
Jawaban:
1. Implementasi Gaya-gaya Kepemimpinan
Otokratik Menurut Sudarwan Danim (2004: 75)kata otokratik diartikan sebagai tindakan menurut
kemauan sendiri, setiap produk pemikiran dipandang benar, keras kepala,atau rasa aku yang
keberterimaannya pada khalayak bersifat dipaksakan. Kepemimpinanotokratik disebut juga
kepemimpinan otoriter.
Mifta Thoha (2010: 49)mengartikan kepemimpinan otokratis sebagai gaya yang didasarkan atas
kekuatan posisi dan penggunaan otoritas. Jadi kepemimpinan otokratikadalah kepemimpinan
yang dilakukan oleh seorang pemimpin dengan sikapnya yang menangsendiri, tertutup terhadap
saran dari orang lain dan memiliki idealism tinggi.
Werren Bennis & Burt Nanus (2006:ii) mengatakan bahwa elemen yang paling pneting dari
kepemimpinan yang sukses adalah visi yang disampaikan dengan jelas, atau indra yang tajam
dalam menentukan arah untuk memfokuskan perhatian semua orang yang terkait dengan
organisasi. Jadi visi organisasi merupakan panduan untuk mengarah pada pencapaian tujuan
organisasi yang bersangkutan.
2. Menurut saya Implementasi peran kepemimpinan sebagai pelatih. Untuk menjadi pelatih bagi
pengembangan organisasi, maka unsur pimpinan harus memiliki kemampuan membina,
memberdayakan setiap pengikut sesuai dengan job yang telah ditentukan kemudian mengarahkannya
kearah pencapaian visi yang telah dirumuskan. Kemudian pemimpin tersebut mampu menjadikan visi
sebagai realita.
Referensi
https://media.neliti.com/media/publications/28515-ID-implementasi-peran
kepemimpinan-dengan-gaya-kepemimpinan-menuju-kesuksesan-organ.pdf
Pertemuan: 11 LEMBARAN KERJA 9 SKS : 2
Dosen: Dr. Arif MATA KULIAH KEPEMIMPINAN Kode :
Rahman Prodi S1 PTIK Fakultas Teknik –
Hari/ Tanggal: Unimed Waktu : 10’
Selasa,9 November Paraf Dosen
2021
Soal:
1. Diskripsikan minimal 2 pendapat ahli tentang konsep, penyusunan dan simulasi skenario
kepemimpinan operasional beserta rujukannya?
2. Simpulkan konsep, penyusunan dan simulasi skenario kepemimpinan operasional menurut
Saudara berdasarkan rujukan yang dideskripsikan di atas (no.1)!
3. Susun skenario simulasi implementasi kepemimpinan operasional?
Jawaban:
1. KEPEMIMPINAN MENURUT PARA AHLI
Kepemimpinan ialah kemampuan yang mampu meyakinkan orang lain agar mau bekerjasama
dibawah pimpinannya menjadi kesatuan dari tim untuk mencapai sua tu tujuantertentu. James M. Black
• Kepemimpinan merupakan suatu hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin dan
pengaruh yang lain untuk mau bekerja secara sadar dalam kaitannyade ngan tugas untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.
• Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan yang diselenggarakan dalam kelompok dalam
upaya mereka untuk mencapai tujuan yang ditetapkan William G.Scott
KESIMPULAN Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar
bekerja mencapai tujuan dan sasaran
OPERASIONAL
Kepemimpinan operasional itu bersifat pengawalan atas kebijakan yang diambil pimpinan dan organisasi.
• Pengawalan tersebut bersifat kontrol, sehingga pemimpin akan terus menerus berada dalam
organisasi yang dipimpin demi tercapainya tujuan organisasi tersebut KEPEMIMPINAN
OPERASIONAL
DAFTAR PUSTAKA:
https://id.scribd.com/document/395130160/Tugas-Rutin-Kepemimpinan-Hidir
Pertemuan: 12 LEMBARAN KERJA 10 SKS :2
Dosen: Dr. Arif MATA KULIAH KEPEMIMPINAN Kode :
Rahman Prodi S1 PTIK
Hari/ Tanggal Fakultas Teknik – Unimed Waktu :10’
Selasa,16 Paraf Dosen
November
2021
Nama Mhs: YENTI ARISKA PUTRI Nilai :
Materi: Konsep, penyusunan dan simulasi skenario kepemimpinan organisasi.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan konsep, menyusun dan mensimulasikan skenario kepemimpinan
organisasi.
Soal:
1. Diskripsikan minimal 2 pendapat ahli tentang konsep, penyusunan dan simulasi skenario
kepemimpinan organisasi besertarujukannya?
2. Simpulkan konsep, penyusunan dan simulasi skenario kepemimpinan organisasi menurut
Saudara berdasarkan rujukan yang dideskripsikan di atas(no.1)!
3. Susun skenario simulasi implementasi kepemimpinanorganisasi?
Jawaban:
1. Definisi Para Ahli Tentang Organisasi : Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu
wadah untuk tujuan bersama.Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari
berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen.
Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku
organisasi (organizational behaviour), atau analisa organisasi (organizationanalysis).
Definisi Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu
sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau
wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,
terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin,
metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien
dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut :
1) Menurut Stoner organisasi adalah hubungan antara beberapa orang dimana didalamnya ada
pengarahan dari pimpinan agar apa yang menjadi tujuan bersamabisa tercapai.
2) Menurut Max Weber organisasi merupakan sebuah kerangka hubungan social yang sifatnya
terstruktur dimana didalamnya tercantum apa yang menjadi wewenang,pembagian tugas/kerja
dan tanggung jawab untuk menjalankan suatu fungsi tertentu.
2. Menurut Saya konsep kepemimpinan organisasi dapat tercipta dan berjalan karna adanya
hubungan social antara 2 manusia atau lebih.Mau mengikuti arahan dari pimpinan dan mengerti
kebutuhan satu sama lain antara pemimpin dengan anggota organisasi.Selain itu,simulasi
organisasi dapat terbentuk atas peran organisasi tersebut terhadap masyarakat,organisasi yang
baik ialah organisasi yang dapat diakui keberadaanya oleh masyarakat sekitar,memiliki
kontribusi yang besar terhadap kehidupanmasyarakat.
3. Implementasi Peran KepemimpinanOrganisasi.
Mencermati berbagai konsep tentang kepemimpinan, peran kepemimpinan dan gaya
kepemimpinan, maka penulis yakin bahwa seorang pemimpin dalam sebuah organisasi tidak akan
berhasil mencapai tujuan tanpa memiliki kemampuan mengimplementasikan peran
kepemimpinan. Peran kepemimpinan yang dimaksud pada tulisan ini adalah peran kepemimpinan
yang mengacu pada pendapat Werren Bennis & Burt Nanus yaitu peran kepemimpinan sebagai
penentu arah, agen perubahan serta juru bicara dan pelatih. Sedangkan gaya kepemimpinan
adalah gaya kepemimpinan Bass & Avolio yang dikutip dari Luthans yaitu gaya kepemimpinan
transformasional dan transaksional.
Hubungan kedua aspek ini dapat dilihat pada perilaku pemimpin dan yang dipimpin. Pemimpin
melaksanakan peran kepemimpinan dengan mengguanakan gaya
kepemimpinan. Sedangkan Pengikut sebagai staf menerima dan merespon peran yang dimainkan
oleh unsur pimpinan tersebut.Mengimplementasikan peran kepemimpinan sebagai penentu arah,
dalan arti kata pemimpin mengarahkan pengikutnya ke arah pencapaian tujuan organisasi. Jika
pemimpin tidak memahami kondisi pengikut, maka untuk menggerakkan kearah tujuan organisasi
mustahil akan tercapai. Oleh karena itu para pemimpin di dalam bertindak sebagai penentu arah,
bagaikan alat (kompas) penentu arah yang digunakan oleh seorang nahkoda di tengah laut
kemana tujuan dan sasaran yang dituju. Tujuan suatu organisasi tentunya mengacu pada visi
organisasi, tanpa visi maka organisasi tersebut bisa salah arah. Sebagaimana yang diungkapkan
oleh ISSN 1411-3341JURNALACADEMICAFisipUntadVOL.04No.01PEBRUARI2012795
Werren Bennis & Burt Nanus (2006:ii) mengatakan bahwa elemen yang paling penting dari kepemimpinan
yang sukses adalah visi yang disampaikan dengan jelas, atau indra yang tajam
dalam menentukan arah untuk memfokuskan perhatian semua orang yang terkait dengan
organisasi. Jadi visi organisasi merupakan panduan untuk mengarah pada pencapaian tujuan organisasi yang
bersangkutan. Untuk mengarahkan pengikut kearah pencapaian visi, maka
pemimpin harus memahami karakteristik pengikut menurut Yulk, bahwa karakteristik setiap
pengikut tercermin pada Ciri (Kebutuhan,nilai, konsep peribadi, Keyakinan & Optimisme, Keterampilan &
keahlian, Sifat dari pemimpinnya, Kepercayaan kepada pemimpin, Komitmen
dan upaya tugas, Kepuasan terhadap pemimpin & Pekerjaan. Setelah memahami karkateristik pengikut, maka
unsur pimpinan memahami dan menyesuaikan gaya kepemimpinan apa yang cocok bagi setiap pengikut agar
mau mengikuti arahan yang bersumber dari pimpinan.Misalkan salah satu karakterisitik yang dilihat dari
aspek keterampilan dan keahlian,maka unsur pimpinan sebenarnya menanamkan dan memberi keyakinan
bahwa apa yang dimiliki dapat memberi kontribusi terhadap organisasi, oleh karena itu pengikut merasa
diperhatian dan diharagai. Jika mengalami hambatan dengan adanya potensi yang dimiliki maka unsur
pimpinan mengarahkannya sesuai tujuan yang hendak dicapai serta memberinya motivasi untuk meningkatkan
kemampuan dengan mengikuti pendidikan dsan pelatihan. Jika tidak menagalami hambatan, maka unsur
pimpinan memberi penghargaan baik berupa materi maupun non materi, seperti pujian, karena tidak semua
manusia dalam bekerja hanya sekedar memnuhi kebutuhan hidup secara mendasar akan tetapi masih ada
beberapa manusia membutuhkan aktualisasi. Untuk memenuhi kebutuhan setiap manusia atau pengikut maka
unsur pimpinan dapat menerapkan gaya kepemimpinan transaksional maupun transformasional
Daftar Pustaka:
1. https://id.scribd.com/document/395130160/Tugas-Rutin-Kepemimpinan-Hidir
2. https://projasaweb.com/pengertian- organisasi/#:~:text=Prof.%20Dr.%20Sondang%20mengatakan
%20bahwa,bersama% 20yang
%20telah%20ditetapkan%20sebelumnya.
Pertemuan: 12 Dosen: LEMBARAN KERJA 11 MATA SKS :2
Dr. Arif Rahman KULIAH KEPEMIMPINAN Kode :
Prodi S1 PTIK
Hari/ Tanggal: Fakultas Teknik – Unimed Waktu : 10’
Selasa:23 November Paraf Dosen
2021
Nama Mhs: YENTI ARISKA PUTRI Nilai :
Materi: Konsep, penyusunan dan simulasi skenario kepemimpinan publik.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan konsep, menyusun dan mensimulasikan skenario
kepemimpinan publik..
Soal:
1.Diskripsikan minimal 2 pendapat ahli tentang konsep, penyusunan dan simulasi skenario
kepemimpinan publik beserta rujukannya?
2. Simpulkan konsep, penyusunan dan simulasi skenario kepemimpinan publik menurut Saudara
berdasarkan rujukan yang dideskripsikan di atas (no.1)!
3. Susun skenario simulasi implementasi kepemimpinan publik?
Jawaban:
1. pendapat ahli tentang konsep, penyusunan dan simulasi skenario kepemimpinan operasional sebagai
berikut:
Menurut The Lexicon Webster Dictionary cetakan tahun 1978, kata publik diserap dari bahasa Inggris
public yang secara etimologis berasal dari bahasa Latin, publicus yang berarti for populicus dan populicus
berasal dari kata populus yang berarti people. Selanjutnya kata public diartikan sebagai bukan
perseorangan, meliputi orang banyak, berkaitan dengan atau mengenai suatu negara, bangsa, atau
masyarakat, seperti digunakan dalam frase public finance (keuangan negara), public administration (tata
usaha negara), public service (pelayanan publik), public transport (pengangkutan umum), public relation
(hubungan masyarakat), public interest (kepentingan umum), dan lain-lain.
%. Herbert Blumer
Menurut Herbert Blumer, pengertian publik adalah sekelompok orang yang dihadapkan pada suatu
permasalahan dengan berbagai pendapat mengenai cara pemecahan persoalan tersebut, serta terlibat
dalam diskusi mengenai persoalan itu. Sedangkan Emery Bogardus mendefinisikan Publik adalah
sejumlah orang yang bersatu dalam satu ikatan dan mempunyai pendirian sama terhadap suatu
permasalahan sosial
2. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian publik adalah sekelompok orang (individu)
yang masing-masing memiliki kepentingan dalam hubungan antar manusia (sosiologis). Sebagaimana
dinyatakan secara semantik tentang pengertian kata publik di atas bahwa kata publik meliputi pengertian
orang banyak atau masyarakat beserta hubungannya.
3. Publik adalah salah-satu kajian dari Ilmu Administrasi Publik yang banyak dipelajari oleh ahli serta
ilmuwan Administrasi Publik. Berikut beberapa pengertian dasar kebijakan publik yang dikemukakan
oleh beberapa ahli. Menurut Dye (1981:1): “Public policy is whatever governments choose to do or not to
do”. Dye berpendapat sederhana bahwa kebijakan publik adalah apapun yang dipilih pemerintah untuk
dilakukan atau tidak dilakukan.
Sementara Anderson dalam Public Policy-Making (1975:3) mengutarakan lebih spesifik bahwa: “Public
policies are those policies developed by government bodies and official”. Berhubungan dengan konteks
pencapian tujuan suatu bangsa dan pemecahan masalah publik, Anderson dalam Tachjan (2006i:19)
menerangkan bahwa kebijakan publik merupakan serangkaian kegiatan yang mempunyai maksud atau
tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang aktor atau sekelompok aktor yang
berhubungan dengan suatu permasalahan atau suatu hal yang diperhatikan. Seiring dengan pendapat
tersebut Nugroho (2003:52) menjelaskan bahwa kebijakan publik berdasarkan usaha-usaha pencapaian
tujuan nasional suatu bangsa dapat dipahami sebagai aktivitas-aktivitas yang dikerjakan untuk mencapai
tujuan nasional dan keterukurannya dapat disederhanakan dengan mengetahui sejauhmana kemajuan
pencapaian cita-cita telah ditempuh. Setiap kebijakan publik mempunyai tujuan-tujuan baik yang
berorientasi pencapian tujuan maupuan pemecahan masalah ataupun kombinasi dari keduanya. Secara
padat Tachjan (Diktat Kuliah Kebijakan Publik, 2006ii:31) menjelaskan tentang tujuan kebijakan publik
bahwa tujuan kebijakan publik adalah dapat diperolehnya nilai-nilai oleh publik baik yang bertalian
dengan public goods (barang publik) maupun public service (jasa publik).
Nilainilai tersebut sangat dibutuhkan oleh publik untuk meningkatkan kualitas hidup baik fisik maupun
non-fisik. Berdasarkan teori yang dikemukakan Bromley dalam Tachjan (2006ii:17), kebijakan publik
memiliki tiga tingkatan yang berbeda berdasarkan hierarki kebijakan, yaitu: policy level, organizational
level, operational level. Dalam suatu negara demokratis policy level diperankan oleh lembaga yudikatif
dan legislatif, sedang organizational level diperankan oleh lembaga eksekutif. Selanjutnya operational
level dilaksanakan oleh satuan pelaksana seperti kedinasan, kelembagaan atau kementerian. Pada masing-
masing level, kebijakan publik diwujudkan dalam bentuk institutional arrangement atau peraturan
perundangan yang disesuaikan dengan tingkat hierarkinya. Sementara pattern interaction adalah pola
interaksi antara pelaksana kebijakan paling bawah (street level bureaucrat) dengan kelompok sasaran
(target group) kebijakan yang menunjukkan pola pelaksanaan kebijakan yang menentukan dampak
(outcome) dari kebijakan tersebut. Hasil suatu kebijakan dalam kurun waktu tertentu yang ditetapkan
akan ditinjau kembali (assesment) untuk menjadi umpan balik (feedback) bagi semua level kebijakan
yang diharapkan terjadi sebuah perbaikkan atau peningkatan kebijakan. Adapun proses kebijakan publik
adalah serangkian kegiatan dalam menyiapkan, menentukan, melaksanakan serta mengendalikan
kebijakan. Efektivitas suatu kebijakan publik ditentukan oleh proses kebijakan yang melibatkan tahapan-
tahapan dan variabel-
.
Daftar pustaka:
https://www.academia.edu/40587958
https://setabasri01.blogspot.com/2011/.../kepemimpinan-dalam-organisasi
https://www.jojonomic.com/blog/gaya-kepemimpinan/
Pertemuan: 14 LEMBARAN KERJA 12 SKS : 2
Dosen: Dr. Arif MATA KULIAH KEPEMIMPINAN Kode :
Rahman Prodi S1 Pendidikan Teknik Elektro
Hari/ Tanggal: Fakultas Teknik – Unimed Waktu : 10’
29 November 2021 Paraf Dosen
Nama Mhs: YENTI ARISKA PUTRI Nilai :
Materi: Peran pemimpin dalam pendelegasian wewenang organisasi.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi, dan mengidentifikasi peran pemimpin
dalam pendelegasian wewenang dan pendelegasian tangungjawab.
Soal:
1. Diskripsikan minimal 2 pendapat ahli tentang konsep pendelegasian wewenang dalam
organisasi beserta rujukannya?
2. Simpulkan batasan pendelegasian wewenang organisasi menurut Saudara berdasarkan
rujukan yang dideskripsikan di atas (no.1)!
3. Diskripsikan peran kepemimpinan dalam pendelegasian wewenang dalam organisasi
beserta rujukannya?
Jawaban:
1. Konseppendelegasianwewenangdalamorganisasimenurut para
ahlibesertarujukannya !
Jawab:
Untuk kelancaran dalam memberikan wewenang maka ada beberapa teknis khusu untuk
melakukan pelimpahan wewenang:
Dalam mendelegasikan wewenang , agar proses delegasi itu berjalan efektif, sedikitnya tiga
hal harus diperhatikan yaitu:
1. Delegasi wewenang adalah anak kembar siam dengan delegasi tugas, dan bila
kedua-duanya telah ada harus pula dibarengi dengan adanya,pertanggungjawaban.
Dengan kata lain dalam proses delegasi harus di deleger tugas dan ekuasan dan
bila kedu-duanya telah ada harus pula dibarengi dengan adanya
pertanggungjawab.
2. Wewenang yang di delegasikam harus memberikan kepada orang yang tepat,
baik dilihat dari sudut kuelifikasi maupun dari sudut fisik.
3. Mendelegasikan wewenang kepada seseorang, harus dibarengi dengan pemberian
motivasi,
4. Pejabat yag mendelegasikan kekuasaan harus membimbing dan mengawasi
orang yang menerima dlegasi wewenang.
Banyak dijumpai para pimpinan yang tampaknya enggan untuk melakukan pelimpahan
wewennag dalam organisasi atau perusahan yang dipimpin, keengganan smeentara pimpinan
untuk melakukan pelimpahan sebaai wewenng dengan alas an sebagai berikut :
1. Tugas, adalah suatu kewajiban dalam pekerjaan yang telah ditentukan dalam organisasi,
untuk melaksanakan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam bidang masing-masing
jabatan.
2. Kekuasan, adalah suatu pekerjaan yang telah diberikan wewenang (tugas), penyerahan
dari tugas-tugas yang dipecaya, seorang memperoleh kekuasaan secara formal. Misalnya
karena adanya surat keputusan dari pimpinan perusahaan yang berwenang.
3. Tanggung jawabm adalah sutau pekerjaan yang dilakukan organisasi suatu perusahan
yang diperoleh dari atasan terhadap tanggung jawab pekerjaan ataupun kepercayaan yang
diberikan.
pemimpin biasanya memberikan suatu tanggung jawab kepada orang lain dalam hal ini
bawahannya untuk melaksanakan kegiatan yang biasanya dikerjakan oleh pemimpin dan
pemimpin bertanggung jawab terhadap tindakan tindakan yang dilakukan oleh bawahan yang ia
beri delegasi
Daftar Pustaka:
Pertemuan: 15 LEMBARAN KERJA 13 SKS : 2
Dosen: Dr. Arif MATA KULIAH KEPEMIMPINAN Kode :
Rahman Prodi S1 Pendidikan Teknik Elektro
Hari/ Tanggal: Fakultas Teknik – Unimed Waktu : 10’
Selasa, 30 November Paraf Dosen
2021
Nama Mhs: YENTI ARISKA PUTRI Nilai :
Materi: Peran pemimpin dalam pengambilan keputusan dan kebijakan organisasi.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi, dan mengidentifikasi peran pemimpin
dalam pengambilan keputusan dan kebijakan organisasi.
Soal:
1. Diskripsikan minimal 2 pendapat ahli tentang konsep pengambilan keputusan dan
kebijakan dalam organisasi beserta rujukannya?
2. Simpulkan konsep pengambilan keputusan dan kebijakan dalam organisasi menurut
Saudara berdasarkan rujukan yang dideskripsikan di atas (no.1)!
3. Diskripsikan peran kepemimpinan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan dalam
organisasi beserta rujukannya?
Jawaban:
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu adalah suatu
cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu
masalah dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.
Dalam pelaksanaannya, pengambilan keputusan dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu: proses
dan gaya pengambilan keputusan, yakni:
1. Proses pengambilan keputusan
Prosesnya dilakukan melalui beberapa tahapan seperti:
a. Identifikasi masalah
b. Mendefinisikan masalah
c. Memformulasikan dan mengembangkan alternative
d. Implementasi keputusan
e. Evaluasi keputusan
2. Gaya pengambilan keputusan
Selain proses pengambilan keputusan, terdapat juga gaya pengambilan keputusan. Gaya
adalah lear habit atau kebiasaan yang dipelajari.
Cerna masalah
Sejalan dengan peran kepemimpinan, maka terdapat perbedaan antara permasalahan
tentang tujuan dan metode. Dalam kondisi seperti ini peran pemimpin adalah
mengambil inisiatif dalam hubungannya dengan tujuan dan arah daripada metode dan
cara.
Identifikasi alternativ
Kemampuan untuk memperoleh alternativ yang relevan sebanyak-banyaknya.
Daftar Pustaka:
1.https://www.slideshare.net/lindarosita6/tugas-rutin-kepemimpinan