Anda di halaman 1dari 31

VEKTOR-VEKTOR DALAM RUANG

BERDIMENSI-2 DAN RUANG


BERDIMENSI-3

Pengantar Vektor (Geometris)


Dosen : Felicia Sylviana, ST., MM
PENGANTAR VEKTOR

Banyak besaran fisika seperti luas,


panjang, masaa dan suhu. Besaran-
besaran seperti itu disebut skalar.
Besaran fisika lainnya disebut vektor,
dimana perlu didefinisikan sampai
besar dan arahnya ditentukan.
PENGANTAR VEKTOR

Misalnya, pergerakan angin biasanya


diuraikan dengan memberikan laju dan
arah, katakanlah 20 meter per jam ke
arah timur laut. Laju angin dan arah angin
bersama-sama membentuk suatu
besaran vektor dan disebut sebagai
kecepatan.
Contoh vektor lainnya adalah gaya.
VEKTOR GEOMETRIS

Vektorbisa disajikan secara geometris


sebagai ruas garis berarah atau panah
dalam ruang berdimensi-2 dan ruang
berdimensi-3.
Arah panah menentukan arah vektor dan
panjang panah menentukan besarnya
VEKTOR GEOMETRIS

Ekor dari panah disebut titik pangkal


vektor dan ujung panah disebut titik
ujung.
Kita akan vektor dengan huruf kecil tebal
(a, b, v, w, ...). Ketika mendiskusikan
vektor,kita akan menyebut bilangan
sebagai skalar. Semua skalar adalah
bilangan real dan akan dinyatakan
dengan huruf kecil miring (a, b,v, w, ...)
VEKTOR GEOMETRIS

Jika titik pangkal suatu vektor v adalah A dan


titik ujungnya adalah B, maka dituliskan :
v = AB

Vektor AB Vektor-vektor yang ekuivalen


Vektor-vektor yang panjang dan arahnya
sama, seperti pada gambar 1b, disebut
ekuivalen.
Karena kita ingin suatu vektor ditentukan
hanya oleh panjang dan arahnya, maka
vektor-vektor yang ekuivalen dipandang
sama walaupun mungkin terletak pada
posisi yang berbeda. Jika v dan w
ekuivalen, maka ditulis : v = w
Penjumlahan vektor

Jika v dan w adalah dua vektor sembarang,


maka jumlah v + w adalah vektor yang
ditentukan sebagai berikut : Letakkan vektor w
sedemikian sehingga titik pangkalnya
bertautan dengan titik ujung v. Vektor v+w
disajikan oleh panah dari titik pangkal v ke titik
ujung w.
v+w=w+v

(a) (b)
Jumlah v + w v+ w = w + v
Vektor nol

Vektor yang panjangnya nol disebut vektor nol


dan dinyatakan dengan 0.
0 + v = v+ 0 = v
Untuk setiap vektor v. Karena tidak ada arah
alami untuk vektor nol, maka vektor nol bisa
mempunyai sembarang arah sesuai dengan
masalah yang sedang dipertimbangkan.
Negatif vektor

Jika v adalah sebarang vektor tak nol, maka v,


negatif dari v, didefinisikan sebagai vektor yang
besarnya sama dengan v, tetapi arahnya
terbalik.

-v
Pengurangan vektor

Jika v dan w adalah dua vektor sebarang, maka


selisih w dari v didefinisikan sebagai
v w = v + (-w)
Untuk mendapatkan selisih v w tanpa
menyusun w , posisikan v dan w sehingga
titik-titik pangkalnya berimpitan, vektor dari titik
ujung w ke titik ujung v adalah vektor v-w
Pengurangan vektor

v-w v v v-w

-w w w
v-w = v + (-w) v- w
Penggandaan skalar dari vektor

Jika v adalah suatu vektor tak nol dan k adalah


suatu bilangan real tak nol (skalar), maka hasil
kali kv didefinisikan sebagai vektor yang
panjangnya |k| kali panjang v dan yang
arahnya sama dengan arah v jika k > 0 dan
berlawanan arah dengan v jika k < 0. Kita
definisikan kv = 0 jika k = 0 atau v = 0
Penggandaan skalar dari vektor

Gambar berikut mengilustrasikan hubungan


antara suatu vektor v dan vektor v, (-1) v, 2v
dan (-3) v. Perhatikan bahwa vektor (-1) v
mrmpunyai panjang yang sama dengan v,
tetapi berlawanan arah. Jadi (-1) v hanyalah
negatid dari v,
(-1) v = -v
Penggandaan skalar dari vektor

2v (-3)v

v (-1) v
v
Vektor-vektor Dalam Sistem Koordinat

Vektor-vektor dalam ruang berdimensi 2


(bidang ).
y

(v1, v2)
v
x

v1 dan v2 adalah komponen-komponen dari v


Titik pangkal vektor v berada pada titik asal
sistem koordinat segi empat. Koordinat (v1, v2)
dari titik ujung v disebut komponen v, dan
dituliskan :
v = (v1, v2)
Misal terdapat dua vektor
v = (v1, v2) dan w = (w1, w2)
ekuivalen jika dan hanya jika

v1 = w1 dan v2 = w2
Penjumlahan vektor

v+w = (v1 + w1 , v2 + w2)


Perkalian vektor dengan skalar

kv = (kv1, kv2)
Pengurangan vektor

v-w = (v1 - w1 , v2 - w2)

Contoh

Misal v = (1,-2) dan w = (7,6), maka


v + w = (1, -2) + (7,6) = (1+7, -2+6) = (8,4)

4v = 4(1,-2) = ( 4(1), 4(-2) ) = (4, -8)

v w = (1, -2) - (7,6) = (1-7, -2-6) = (-6,-8)


Vektor-vektor Dalam Ruang Berdimensi 3

Koordinat P didefinisikan sebagai panjang


bertanda
x = 0X, y = 0Y, z = 0Z
Contoh :

Misal titik-titik koordinat (4,5,6) dan (-3,2,-4)


Sistem koordinat segi empat dalam ruang
berdimensi 3 mempunyai dua kategori, tangan
kiri dan tangan kanan. Suatu sistem tangan
kanan mempunyai sifat yang ditunjukkan oleh
suatu sekrup biasa dalam arah positif pada
sumbu z jika sumbu x positif diputar 90 ke arah
sumbu y positif (gambar a); sistem tersebut
disebut sistem tangan kiri jika sekrup diputar
kearah untuk mengendurkan (gambar b)
Sistem Koordinat Tangan Kanan Dan Tangan Kiri
Jika suatu vektor v dalam ruang berdimensi 3
diposisikan sehingga titik pangkalnya ada pada
titik asal sistem koordinat segi emapat, maka
koordinat titik ujungnya disebut komponen v.
v = (v1, v2, v3)
Misal terdapat dua vektor
v = (v1, v2, v3) dan w = (w1, w2, w3)
ekuivalen jika dan hanya jika

v1 = w1, , v2 = w2 dan v3 = w3
Penjumlahan vektor

v+w = (v1 + w1 , v2 + w2 , v3 + w3)


Perkalian vektor dengan skalar

kv = (kv1, kv2 , kv3)


Pengurangan vektor

v-w = (v1 - w1 , v2 - w2 , v3 w3)

Contoh :

Misal v = (1,-3, 2) dan w = (4, 2, 1), maka

v + w = ( ....... , ....... , ...... )


2v = ( ....... , ....... , ...... )
v w = ( ....... , ....... , ...... )
Vektor Titik Pangkalnya Tidak Berada Di Titik Asal

Kadang-kadang suatu vektor diposisikan


sedemikian rupa sehingga titik pangkalnya
tidak berada di titik asal.
Dalam ruang berdimensi 3, jika vektor P1P2
mempunyai titik pangkal P1(x1, y1, z1) dan titik
ujung P2(x2, y2, z2) maka :

P1P2 = (x2 - x1 , y2 y1 , z2 z1)


Dalam ruang berdimensi 2, jika vektor P1P2
mempunyai titik pangkal P1(x1, y1) dan titik
ujung P2(x2, y2) maka :

P1P2 = (x2 - x1 , y2 y1)


contoh :

Komponen vektor v = P1P2 dengan titik pangkal


P1(2, -1, 4) dan titik ujung P2(7, 5, -8) adalah

V =(7-2, 5-(-1), (-8)-4) = (5, 6, -12)

Anda mungkin juga menyukai