Anda di halaman 1dari 8

TUGAS ALJABAR ABSTRAK

OLEH :

Delia Septimiranti (08011381621052)

Eka Monita (08011181621003)

Kesuma Putri Kinasih (08011181621015)

Rina Maya Sari (08011181621017)

Shinta Elpatrika Abelia (08011181621025)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2018-2019
Soal dan penyelesaian

1. Misalkan X = {0, 1, 2, 3} dimana X Z.


Diketahui : a*b = c
3*1 = 0
3*2 = 1
3*3 = 2
Buatlah tabel operasi biner dan jelaskan sifat-sifatnya.
Penyelesaian :
Tabel Operasi Biner
* 0 1 2 3
0 3 0 1 2
1 3 0 1 2
2 3 0 1 2
3 3 0 1 2

Sifat-sifat operasi biner :


a. Tertutup
Misal a = 2, b = 3 ; a,b X, maka d. Terdapat identitas
a*b = 2*3 = 2 X Misal a =2 X dan e = 1, maka
Jadi, a*b tertutup terhadap X a*e = e*a = a
b. Komutatif 2*1 = 1*2 = 2
Misal a = 2, b = 3 ; a,b X, maka 0= 1 =2
Jadi, a*b tidak terdapat identitas
a*b = b*a e. Terdapat invers
2*3 = 3*2
Misal a =2 X, maka
2 = 1
Jadi, a*b tidak komutatif terhadap X a*a-1 = a-1*a = e
c. Asosiatif 2*(-2) = (-2)*2 = 1
Misal a = 1, b = 2, dan c = 3 ; a,b,c 1 = 1 =1
Jadi, a*b terdapat invers
X, maka
(a*b)*c = a*(b*c)
(1*2)*3 = 1*(2*3)
1*3 = 1*2
2=1
Jadi, a*b tidak asosiatif terhadap X

2. Untuk sebarang m,n . Didefinisikan m*n = m + n + 1.


Tunjukkan :
a. E himpunan bilangan genap yang tidak tertutup terhadap operasi biner.
b. K himpunan bilangan ganjil yang tertutup terhadap operasi biner.
Penyelesaian :

m,n

= {…, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3,… }


Dengan m*n = m+n+1
Bilangan genap, ganjil dan
a) E himpunan bilangan genap.
E = {2,4,6,8,10,… }
 Misal m=2 dan n=4
m*n = m+n+1
= 2+4+1
= 7 E (tidak tertutup ke E)
 Misal m=4 dan n=8
m*n = m+n+1
= 4+8+1
= 13 E (tidak tertutup ke E)
 Terbukti bahwa E Himpunan bilangan genap yang tidak tertutup
terhada[ operasi biner.
b) K himpunan bilangan ganjil.
K = {1,3,5,7,9… }
 Misal m=1 dan n=3
m*n = m+n+1
= 1+3+1
= 5 K (Tertutup ke K)
 Misal m=5 dan n=9
 m*n = m+n+1
= 5+9+1
= 15 K (Tertutup ke K)
 Terbukti bahwa K Himpunan bilangan ganjil yang tertutup terhadap operasi
biner.
3. Tunjukkan sifat-sifat operasi dari a + b dan a . b di Z+ jika a,b Z+.
Penyelesaian :
Z+ = {0,1,2,3,...}
Sifat-sifat operasi a+ b (Penjumlahan) Sifat-sifat operasi a . b (Perkalian)
a. Tertutup
a. Tertutup
Misal a = 1, b = 2, maka
a + b = 1 + 2 = 3 Z+ Misal a = 1, b = 2, maka
jadi, a + b tertutup terhadap Z+ a.b=1.2=2 Z+
b. Komutatif
Misal a = 1, b = 2 ; a,b Z+, maka jadi, a . b tertutup terhadap Z+
a+b=b+a b. Komutatif
1 + 2 = 2 +1
3 = 3 Misal a = 1, b = 2 ; a,b Z+, maka
Jadi, a + b komutatif terhadap Z+
c. Asosiatif a.b=b.a
Misal a = 1, b = 2, dan c = 3 ; a,b,c 1 . 2 = 2 .1
Z+, maka 2 = 2
(a + b) + c = a + (b + c) Jadi, a . b komutatif terhadap Z+
(1 + 2) + 3 = 1 + (2 + 3) c. Asosiatif
3+3=1+5
6 = 6 Misal a = 1, b = 2, dan c= 3 ; a,b,c Z+,
Jadi, a + b asosiatif terhadap Z+
d. Adanya identitas maka, (a . b) . c = a . (b . c)
Misal a = 3 Z+ dan e = 0, maka (1 . 2) . 3 = 1 . (2 . 3)
a+e=e+a=a 2.3=1.6
3+0=0+3=3 6 = 6
Jadi, a + b mempunyai invers Jadi, a . b asosiatif terhadap Z+
e. Adanya invers
Misal a =2 Z+, maka d. Adanya identitas

a + a-1 = a-1 + a = e Misal a = 3 Z+ dan e = 1, maka


2 + (-2) = (-2) + 2 = 0
0 = 0 =0 a.e=e.a=a
Jadi, a + b terdapat invers 3.1=1.3=3
Jadi, a . b mempunyai invers
e. Adanya invers

Misal a =2 Z+ dan a-1 = = ,

maka, a . a-1 = a-1 . a = e

2. = .
2=1

1 = 1 =1
Jadi, a . b terdapat invers

4. Buktikan jika bx = by (b 0, x dan y Z), maka x = y. Gunakan hukum pencoretan kiri.


Penyelesaian :
a) Jika x + b = y + b , maka x = y. Misalkan x, y Z.

Misalkan x + b = y + b . Tambahkan kedua ruas dengan -b , sehingga kita dapatkan ( x


+ b ) + ( -b ) = ( y + b) + ( -b) . Dengan menggunakan sifat asosiatif dan sifat unsur
lawan, kita peroleh x + 0 = y + 0 , dan berdasarkan sifat unsur identitas pada
penjumlahan, kita sampai pada kesimpulan bahwa x = y.

 Jadi pernyataan terbukti Jika x + b = y + b , maka x = y.


b) Jika bx = by dan b 0 , dan x,y Z, maka x = y.
Misal bx = by. Kalikan kedua ruas dengan , sehingga kita dapatkan :

bx = by untuk b 0 , dan x,y Z sehingga: x = y.

 Jadi pernyataan terbukti bahwa jika bx = by ( b 0, x dan y Z ) maka x = y.


 jadi pernyataan terbukti.

5. Tunjukkan apakah perkalian matriks A = dan B = adalah komutatif atau

bukan.
Penyelesaian :

A.B = .

B.A = .

 Jadi perkalian matriks diatas bukan komutatif karena A.B ≠ B.A

6. Buktikan teorema 1 ( Algoritma Pembagian ) dalam sub pokok bahasan 2.4.


Penyelesaian :

Jika a dan b bilangan bulat dengan , maka ada bilangan bulat tunggal q dan r

sedemikian hingga

Bukti :
 Cukup dengan memperhatikan untuk

 Maka dan Teorema 1 menjamin ketunggalan ’ dan yang memenuhi

 Karena maka
 Pilih maka

Materi Grup Sederhana

GRUP SEDERHANA

Teorema :
Setiap grup sederhana terbatas abelian adalah isomorphic pada ℤp untuk beberapa
bilangan prima p.

1) harus dapat dibagi oleh setidaknya tiga bilangan prima yang berbeda.
2) haruslah bilangan genap
3) misalkan p adalah pembagi utama , Misalkan D adalah himpunan pembagi dari

yang kongruen dengan 1(mod p). jika satu-satunya elemen D adalah 1, maka G

mempunyai subgroup normal dari urutan pk untuk beberapa k,maka disebut bukan
Grup Sederhana.
Contoh :
Grup ℤp dari bilangan bulat mod p adalah grup sederhana, untukp bilangan prima
positif. Terlihat jelas dari teorema Lagrange, karena urutan subgroup N membagi P, sehingga
hasilnya 1 atau p. jadi ℤp tidak memiliki subgroup yang nontrivial (karena grup abelian,
semua subgroup saecara otomatis grup normal).

Grup Sederhana

Definisi grup sederhana :

Suatu grup G dikatakan sederhana jika subgrup Normalnya hanyalah {e} dan G itu
sendiri dan berorde prima, dengan kata lain G tidak mempunyai subrup seejati akibatnya G
juga tidak mempunyai subgroup normal sejati. Dimana definisi dari subgroup normal yaitu :

- Definisi subgroup normal:

Diberikan grup G dan H subgrup dari G, subgrup H dikatakan normal jika berlaku

Grup sederhana berhingga (Finite simple Group), yaitu Grup sederhana yang banyak
elemennya berhingga. Grup sederhana berhingga memepunyai sifat-sifat yang serupa dengan
Bilangan Prima. Kita tahu bilangan Prima mempunyai sifat sebagai berikut:

1. Tidak bisa difaktorkan menjadi bilangan-bilangan yang lebih kecil


2. Setiap bilangan bulat yang lebih besar dari satu merupakan perkalian dari bilangan-
bilangan prima yang berbeda.

Begitu pula dengan Grup sederhana berhingga yang memmpunyai sifat-sifat sebagai berikut

1. Tidak bisa dipecah menjadi grup-grup yang lebih kecil.


2. Setiap Grup berhingga berorder lebih dari 1 merupakan gabungan dari Grup-grup
sederhana berhingga yang berbeda

Contoh :
apakah grup terhadap operasi perkalian merupakan grup sederhana??

Jawab:

Sesuai dengan definisi grup sederhana ” jika subgrup Normalnya hanyalah {e} dan G itu
sendiri maka G dikatakan grup sederhana” Pada kasus ini, grup terhadap operasi perkalian
bukan grup sederhana karena tidak bisa memenuhi syarat dari subgroup normal yaitu koset
kiri tidak sama dengan koset kanan.

Bukti

Misal A € dimana

A=

Adib :

Sesuai dengan matrik terbukti bahwa ( matrik tidak bersifat asosiatif terhadap
operasi perkalian ).

Anda mungkin juga menyukai