Pada bab ini dibahas berbagai fungsi elementer yang memetakan suatu titik di
C menjadi suatu titik di C pula. Analog dengan pendefinisian fungsi real, fungsi
kompleks f adalah suatu aturan yang memetakan atau mentransformasikan suatu
bilangan z = x + iy ∈ C menjadi suatu bilangan kompleks w = u + iy ∈ C
sehingga fungsi kompleks disebut pula sebagai transformasi. Fungsi kompleks
biasa dinotasikan sebagai w = f (z) atau w = u(x, y) + iv(x, y) = f (x, y). Secara
geometris, fungsi f merupakan transformasi yang memetakan titik di bidang-z
ke bidang-w. Dengan demikian, fungsi kompleks dapat dipandang sebagai fungsi
dari R2 ke R2 yang memetakan (x, y) menjadi (u, v). Fungsi yang dibahas di sini
meliputi fungsi linear, fungsi resiprokal, fungsi bilinear, fungsi pangkat, fungsi
eksponen, fungsi logaritma, fungsi trigonometri, dan fungsi hiperbolik.
FUNGSI LINEAR
Definisi
Suatu fungsi berbentuk dimana a dan b adalah konstanta kompleks,
dinamakan fungsi linear.
Komposisi ini akan mempermudah kita dalam menentukan daerah hasil pemetaan
dan membuat sketsa grafik daerah hasil pemetaan di bidang w.
TRANSFORMASI LINEAR
Regangan Putaran
Dalam hal :
Pergeseran (Translasi)
Selanjutnya merupakan fungsi yang menggeser tiap titik di
sejauh b. Dengan demikian, fungsi linier merupakan
gabungan dari regangan putaran, dan translasi (geseran)
CONTOH SOAL TRANSFORMASI LINEAR
Contoh
Tentukan bayangan dari titik dibawah transformasi linear
diperoleh
Penyelesaian :
Transformasi ini dapat ditulis dalam dua transformasi, yaitu
dengan dan
Regangan putaran
maka
dan
Pergeseran
Transformasi kedua pergeseran sejauh yang dapat dilakukan dengan
pergeseran ke kanan sejauh tiga satuan dan diikuti pergeseran ke bawah sejauh satu
satuan
Rangkuman Fungsi Linier
Fungsi linear memiliki bentuk umum
w = f (z) = az + b,
w1 = az dan w = w1 + b = az + b.
Misalkan z = rcist = |z| cis arg z dan a = ρcisθ = |a| cis arg a maka
Jika |z| < 1 maka |w| > 1 dan sebaliknya. Artinya, titik-titik di dalam lingkaran
satuan |z| = 1 akan ditransformasikan menjadi titik-titik di luar lingkaran, dan
sebaliknya. Sedangkan titik-titik pada lingkaran akan tetap berada pada lingkar-
an namun posisinya dicerminkan terhadap sumbu x, sebab sudutnya adalah −t.
Hal yang menarik dari fungsi resiprokal adalah bahwa fungsi ini dapat mentran-
sformasikan garis dan lingkaran menjadi garis atau lingkaran seperti diperlihatkan
berikut ini.
Perhatikan bahwa jika z = x + iy maka
1 1 1 x − iy x − iy x y
w= = = = 2 = − i .
z x + iy x + iy x − iy x + y2 x2 + y 2 x2 + y 2
Di sini w = u(x, y) + iv(x, y) dengan
x y
u= dan v = − 2 .
x2 +y 2 x + y2
Pandang persamaan garis atau lingkaran di bidang-z yang secara umum dinya-
takan sebagai
a(x2 + y 2 ) + bx + cy + d = 0. (2.1)
a + bu − cv + d(u2 + v 2 ) = 0,
a(x2 + y 2 ) + bx + cy + d = 0
a + bu − cv + d(u2 + v 2 ) = 0.
CONTOH ;
Lingkaran dibidang z berpusat di z = −i berjari-jari 2 yang dinyatakan
olehpersamaan
x2 + (y + 1)2 = 4
ekivalen dengan
x2 + y 2 + 2y − 3 = 0,
Jadi dalam contoh ini suatu lingkaran ditransformasikan menjadi lingkaran lain oleh
transformasi resiprokal
Soal Latihan
p(z)
f (z) = ,
q(z)
Salah satu fungsi rasional yang menarik adalah fungsi bilinear, yang sering
disebut pula sebagai transformasi Moebius, yaitu fungsi kompleks berbentuk
az + b
w = f (z) = ,
cz + d
dengan z 6= − dc , a, b, c, d ∈ C dan ad − bc 6= 0. Jelas bahwa jika c = 0 maka fungsi
bilinear merupakan fungsi linear yang sudah dibahas pada sub bab sebelumnya.
Oleh karena itu, pembahasan fungsi bilinear dibatasi untuk c 6= 0.
Perhatikan bahwa fungsi bilinear dapat dinyatakan sebagai
a ad
az + b (cz + d) + b −
w = f (z) = = c c
cz + d cz + d
a bc − ad 1
= −
c c cz + d
a ad − bc 1
= +
c c cz + d
1
= A+B
cz + d
a ad−bc
dengan A = c
dan B = c
6= 0.
Oleh karena itu, fungsi bilinear akan mentransformasikan suatu bilangan kom-
pleks z di bidang kompleks z menjadi w melalui beberapa proses berikut.
Dengan demikian, fungsi bilinear dapat dipandang sebagai komposisi fungsi line-
ar dan resiprokal.