Anda di halaman 1dari 38

VARIABEL KOMPLEK

By : MOCH. DHOFIR
# FUNGSI
# TRANSFORMASI
# FUNGSI ELEMENTER
# TITIK CABANG - GARIS CABANG
# PERMUKAAN REAMANN
VARIABEL DAN FUNGSI
w fungsi dari z ditulis sebagai : w = f(z)
z : variable bebas komplek
w : variable tidak bebas komplek
Nilai fungsi pada z = z1 adalah f(z1)
Jika f(z) = z2, maka f(2i) = (2i)2 = -4
FUNGSI DENGAN NILAI TUNGGAL DAN NILAI JAMAK
CONTOH :
w = z2, maka untuk setiap nilai z menghasilkan satu nilai w.
Untuk z = 2i, maka w = -4
Fungsi dengan nilai tunggal disebut fungsi.
w2 = z , maka untuk setiap nilai z selalu menghasilkan dua nilai w.
Untuk z = 9, maka w = 3
Fungsi dengan nilai jamak dapat dipertimbangkan sebagai sebuah koleksi dari fungsi
dengan nilai tunggal, setiap bilangan disebut cabang fungsi, satu dari bilangan pada
cabang dapat dipilih dan disebut sebagai nilai prinsipil.
INVERS FUNGSI
Jika w = f(z) adalah sebuah fungsi (bisa bernilai jamak)
Invers fungsi w adalah z = g(w) = f-1(w)
Artinya f invers dari g dan sebaliknya g adalah invers dari f.

TRANSFORMASI
Jika w = u + iv (u dan v riil) adalah fungsi dengan nilai tunggal z = x + iy (x dan y riil),
atau dapat ditulis :
w = f(z) atau u + iv = f(x + iy) ➔ u = u(x,y) ; v = v(x,y)
Titik (u,v) pada bidang w merupakan bayangan atau peta dari titik (x,y) pada bidang z.
Titik P dipetakan ke titik P’. w = f(z) disebut sebuah transformasi.
CONTOH :
Diberikan w = z2, maka u + iv = (x + iy)2 dan transformasinya adalah :
u = x2 + y2 dan v = 2xy
Jadi bayangan titik (1,2) di bidang-z adalah titik (-3, 4) di bidang-w, dst.
KOORDINAT CURVILINIER
Transformasi w = f(z) ekivalen dengan u = u(x,y), v = v(x,y).
P(x,y) disebut koordinat rectangular di bidang-z dan (u,v) disebut koordinat
curvilinier dari P.
u(x,y) = c1 dan v(x,y) = c2
disebut kurve koordinat pada
bidang-w. Pasangan kurve
berpotongan di satu titik
secara orthogonal/tegak
lurus.
CONTOH :

SOLUSI :

Titik P dan Q di bidang-z dipetakan


ke P’ dan Q’ di bidang-w
CONTOH :

SOLUSI :

Dengan memasukkan nilai-nilai t, grafik u dan v dapat digrafikkan


CONTOH :
Sebuah titik P bergerak berlawanan arah jarum jam mengelilingi lingkaran pada bidang z yang berpusat di titik
asal dengan jari-jari 1. Jika fungsi pemetaan adalah w = z3, tunjukkan bahwa ketika P membuat satu putaran
penuh, bayangan P’ dari P di bidang-w membuat tiga putaran penuh dalam arah berlawanan arah jarum jam
pada lingkaran yang memiliki pusat di titik asal dengan jari-jari 1.

SOLUSI :
CONTOH :
Misalkan c1 dan c2 adalah sembarang konstanta real. Tentukan himpunan semua titik pada bidang z yang
dipetakan ke dalam garis (a) u = c1 , (b) v = c2 pada bidang w dengan menggunakan fungsi pemetaan w = z2.
Ilustrasikan untuk kasus c1 = 2, 4, -2, -4 dan c2 = 2, 4, -2, -4.
SOLUSI :
CONTOH :

SOLUSI :
CONTOH :
Diketahui w5 = z dan untuk z = z1, nilai w = w1. (a) Jika kita mulai dari titik z1 pada bidang z [lihat Gambar 2-12]
dan membuat satu putaran lengkap berlawanan arah jarum jam dengan pusat di titik asal, tunjukkan bahwa
nilai w saat kembali ke z1 adalah w1e2i/5. (b) Berapakah nilai w saat kembali ke z1, setelah 2, 3, . . . Putaran
lengkap? (c) Diskusikan bagian (a) dan (b) jika lintasan tidak melingkupi titik asal.

SOLUSI :
CONTOH :
(a) Pada soal sebelumnya, jelaskan mengapa kita dapat menganggap w sebagai kumpulan dari lima fungsi
bernilai tunggal dari z.
(b) Jelaskan secara geometris hubungan antara fungsi-fungsi bernilai tunggal ini.
(c) Tunjukkan secara geometris bagaimana kita dapat membatasi diri pada fungsi bernilai tunggal tertentu.
SOLUSI :

Secara ekuivalen, kita dapat menganggap w sebagai kumpulan dari lima fungsi bernilai tunggal, yang
disebut cabang dari fungsi bernilai ganda, dengan membatasi u dengan benar. Jadi, kita dapat menulis
SOLUSI (LANJUTAN) :

Setelah satu putaran lengkap thd titik asal di bidang z,  meningkat sebesar 2 untuk memberikan cabang
lain fungsi. Setelah putaran lengkap lainnya thd titik asal, didapat cabang lain dari fungsi sampai kelima
cabang diperoleh, setelah itu kita kembali ke cabang (utama/principil) asal.
Karena nilai f(z) yang berbeda diperoleh dengan melingkari z = 0, kita menyebut z = 0 sebagai titik cabang.

(c) Kita dapat membatasi pada fungsi bernilai tunggal tertentu, biasanya cabang utama, dengan memastikan
bahwa tidak lebih dari satu putaran lengkap tentang titik cabang dibuat, yaitu dengan membatasi  yang
sesuai.
Dalam kasus rentang utama 0   < 2, ini dicapai dengan membuat sebuah potongan, yang ditunjukkan
oleh OA pada Gambar. 2-14, yang disebut garis percabangan, pada sumbu real positif, tujuannya adalah
agar jangan melewati potongan ini (jika kita melintasi perpotongan tsb, cabang lain dari fungsi diperoleh).
Jika interval lain untuk  dipilih, garis cabang atau potongan diambil menjadi beberapa garis lain di bidang
z yang berasal dari titik cabang.
SOLUSI (LANJUTAN) :

Untuk beberapa tujuan, seperti yang akan kita lihat nanti, akan berguna untuk mempertimbangkan kurva
Gambar 2-15 di mana Gambar 2-14 adalah kasus terbatas.
Soal-Soal :
FUNGSI ELEMENTER
FUNGSI ELEMENTER
FUNGSI ELEMENTER
FUNGSI ELEMENTER
FUNGSI ELEMENTER
FUNGSI ELEMENTER
FUNGSI ELEMENTER
FUNGSI ELEMENTER
FUNGSI ELEMENTER

Setiap fungsi yang tidak dapat dinyatakan sebagai solusi dari (6) disebut fungsi
transendental. Fungsi logaritma, trigonometri, dan hiperbolik serta inversnya
yang bersesuaian adalah contoh fungsi transendental.

Fungsi-fungsi yang dipertimbangkan dalam 1–9 di atas, bersama dengan fungsi-


fungsi yang diturunkan darinya dengan sejumlah operasi berhingga yang
melibatkan penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan akar disebut
fungsi elementer.
CONTOH FUNGSI ELEMENTER :

SOLUSI :
CONTOH FUNGSI ELEMENTER :

SOLUSI :
SOLUSI LANJUTAN :
CONTOH FUNGSI ELEMENTER :

ZEROS : Pembuat-pembuat NOL

SOLUSI :
CONTOH FUNGSI ELEMENTER :

SOLUSI :
CONTOH FUNGSI ELEMENTER :

SOLUSI :
CONTOH FUNGSI ELEMENTER :

SOLUSI :
CONTOH FUNGSI ELEMENTER :

SOLUSI :
CONTOH FUNGSI ELEMENTER :

SOLUSI :
SOLUSI LANJUTAN :
CONTOH FUNGSI ELEMENTER :

SOLUSI :
CONTOH FUNGSI ELEMENTER :

SOLUSI :
CONTOH FUNGSI ELEMENTER :

SOLUSI :
Soal-Soal :

Anda mungkin juga menyukai