Anda di halaman 1dari 40

Transformasi

Linear dan Billinear


DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
1. David Ignatius D.Telaumbanua (4183111110)
2. Milka Ekklesia Simanjuntak (4183111065)
3. Kathy Putriayu Debora (4183111112)
4. Niken Adelina Silalahi (4183311005)
5. Trisa Mariyani (4111418019)
01
Fungsi Linear dan
Transformasi
Linear
Fungsi Linear
●  
Defenisi

Fungsi Linear adalah suatu fungsi yang berbentuk dimana a dan b adalah
konstanta kompleks

Contoh dan Non Contoh

● Fungsi Linear :

● Fungsi Non Linear :


Sifat-Sifat
Fungsi Linear
   
1. Turunannya didefenisikan pada Juga merupakan fungsi linear, yang dapat
setiap , jadi adalah fungsi menyeluruh. dipikirkan sebagai pemetaan dari bidang

2. Jika maka berubah menjadi fungsi “kembali” ke bidang . Akhirnya jika a=1 dan

konstan b=0, maka fungsi linear berubah menjadi


fungsi identitas
3. Jika 0 maka adalah fungsi satu satu,
karna berakibat jadi  5. Fungsi linear dapat ditulis sebagai
4. Untuk , hubungan inversi z komposisi dengan dan sehingga dapat
dinyatakan sebagai
Transformasi
Linier
Regangan Putaran

 
Fungsi merupakan suatu fungsi Regangan Putaran (rotation stretching)
dengan hubungan
, dan

Dalam hal :
1. yang berarti maka merupakan suatu rotasi murni.
2. maka titik-titik akan mengalami peregangan (bila) atau pengerutan (bila )
3. dan , yang berarti maka menjadi yang merupakan fungsi identitas.
Pergeseran (Translasi)

 
merupakan fungsi yang menggeser tiap titik di sejauh .
Sehingga, fungsi linier merupakan gabungan dari
regangan putaran, dan translasi (geseran)
 
Transformasi oleh Fungsi Linier w = az + b
Kasus :
 Jika a = 1 dan b = 0 Pemetaan identitas
 Jika a = 1 dan b = Translasi
 Jika a dan b = 0 Regangan Putaran
 Jika a dan b Regangan Putaran dan Translasi
Contoh 1
Transformasi Karena ,maka dan .  
Linier Titik diperbesar dengan factor 2 menjadi
 
Tentukan bayangan dari titik dibawah
transformasi linier
didapat:  

 
Kemudian, digeser 1 satuan ke kanan

Diperoleh dan 3 satuan ke bawah diperoleh


Contoh 2
Transformasi Linier Penyelesaian :  
Transformasi ini dapat ditulis dalam 2
Transformasi  
transformasi, yaitu : dengan
mentransformasikan daerah persegi panjang dan
pada bidang-z dalam gambar, ke daerah
persegi panjang yang terletak di bidang-w. a) Regangan Putaran  
, maka dan arg (1+i)=
Transformasi pertama adalah regangan sebesar
kemudian dilanjutkan dengan perputaran sebesar
b) Pergeseran
Transformasi kedua pergeseran sejauh 3-i
yang dapat dilakukan dengan pergeseran
ke kanan sejauh tiga satuan dan diikuti
pergeseran ke bawah sejauh satu satuan
01
02

Transformasi
Bilinear
Defenisi
 
Pemetaan , dengan ad–bc 0 ( ) dinamakan transformasi bilinear.
Keterangan :
1. Dalam hal ad – bc = 0 maka transformasi bilinier akan menjadi transformasi
(fungsi) konstan.
Jika ad – bc = 0, maka (ad = bc)
w=
w=
w=
w = dengan merupakan transformasi konstan
 
2. Untuk selanjutnya, diasumsikan bahwa c 0 untuk menghindari transformasi bilinear
berubah menjadi transformasi linier.
Syarat c 0 untuk menghindari transformasi bilinear berubah menjadi transformasi
linear karena jika c = 0 maka

merupakan transformasi linear


3. Persamaan bilinear ini memetakan bidang-z diperluas dalam bentuk satu-satu ke
bidang w diperluas; titik ‘perkecualian’ pada pemetaan ini adalah z = yang
dipetakan ke w = dan z = yang dipetakan ke w = .
w=
 
Untuk
Oleh karena itu, agar pada analitik dan karena , maka untuk kita petakan ke w =
z= w=
w=
wcz + wd = az + b

Untuk w = tidak terdefenisi


Untuk w = z =
 

w (cz+d) = az + b
wcz + wd = az + b
wcz – az = b – wd
z (cw – a) = –dw + b
z=
Maka untuk nilai w invers transformasinya diberikan
z=
Kita dapat memperluas L(z) dan ke pemetaan dalam bidang kompleks diperluas.
Nilai L ( dapar ditentukan dari nilai limit L(z) untuk z . Oleh karena itu,
 

Dan inversnya adalah = . Dengan cara yang sama, nilai () diperoleh dengan

Dan inversnya adalah = . Dengan perluasan kita simpulkan bahwa transformasi w = )


adalah pemetaan satu-satu dari bidang kompleks z diperluas ke bidang komplek w
diperluas.
Contoh Transformasi Non Contoh
Bilinier Transformasi Bilinier

●    

Alasan : Alasan :
Sifat-Sifat dan Teorema pada
Transformasi Bilinear

 
1. Pemetaan bilinier merupakan gabungan
dari fungsi-fungsi berikut
s = cz + d, t = , w = + t
Dengan demikian, transformasi
bilinier merupakan gabungan dari
transformasi linier diikuti dengan
transformasi kebalikan dan
dilanjutkan dengan transformasi
linier sekali lagi.
 
2. Analog dengan transformasi kebalikan, maka transformasi bilinier juga
memetakan garis dan lingkaran menjadi suatu garis atau lingkaran.
BUKTI :
Bukti didasarkan pada dua kenyataan sebagai berikut
a) Pemetaan bilinear merupakan gabungan dari tiga fungsi berikut,
dalam urutan yang diberikan
s = cz + d, t=, w= + t
Jadi pemetaan bilinear merupakan gabungan dari pemetaan linear
diikuti dengan pemetaan kebalikan, kemudian sekali lagi
dengan pemetaan linear.
b) Pemetaan linear merupakan transformasi sama dan transformasi
kebalikan memetakan garis-garis dan lingkaran-lingkaran ke garis-
garis atau lingkaran-lingkaran.

Kenyataan-kenyataan diatas dapat digunakan untuk menunjukkan


bahwa suatu garis atau lingkaran, katakanlah K pada bidang z oleh
fungsi pertama dalam (a) akan diputar, diperbesar, dan digeser
menjadi garis atau lingkaran K’ , selanjutnya oleh fungsi yang kedua
hasilnya akan dibalikkan menjadi garis atau lingkaran K” dan
akhirnya oleh fungsi yang ketiga K” akan diputar, diperbesar, dan
digeser menjadi garis atau lingkaran.
 
3. Pemetaan bilinier (dengan asumsi c ≠ 0 ) mempunyai paling banyak dua titik
tetap,yang merupakan akar-akar persamaan
cz2 + (d - a)z – b = 0
Bukti :
Misalkan w = z
sehingga
z =
z(cz +d) = az + b
cz2 + dz = az + b
cz2 + dz – az – b =0
cz + (d – a)z – b
2
=0
dari persamaan kuadrat di atas, diperoleh akar-akarnya

z1,2 =
 
4. Invers dari transformasi bilinier w = adalah z = yang juga merupakan
transformasi bilinier
Bukti :
w=
w(cz + d) = az + b
wcz + wd = az + b
wcz – az = b – wd
z (cw – a) = -dw + b
z=
 
5. Teorema
Jika z1 ≠ z2 ≠ z3 sebarang titik pada bidang-Z dan w1 ≠ w2 ≠ w3 sebarang titik pada bidang-W, maka
terdapat fungsi transformasi bilinear yang memetakan zi ke wi dengan i=1,2,3 adalah
=
Bukti:
Misal : w = , =, =, = , dengan ad – bc ≠ 0
Maka,
 =
=
=
=
 
   =
 =
= =

= =
=
=
 =
=
=
=
 
Sehingga kita peroleh,
=
=
=
=
Bentuk pecahan di atas dikenal sebagai pecahan silang dari titik-titik , dan z.
Bila dikalikan silang, maka persamaan di atas menjadi
=
Dengan melakukan penyederhanaan, persamaan di atas dapat diubah menjadi bentuk
=
 
Bukti
zw(+ + – ( + + )) + w ( + + – ( + +)) – z ( + + - ( + + )) – ( + + – ( + + )) = 0
Misalkan :
a=+ + -(+ +)
b= + + –(+ +)
c = (+ + – ( + + )
d = ( + + – ( + +)

Maka diperoleh
zwc + wd – za – b = 0
cwz + dw – az – b = 0
zwc + wd = az + b
w(cz + d) = az + b
=
Contoh 1
 
Pemetaan dikerjakan dalam tiga tahap, sebagai berikut
1. Diputar sebesar arg = arg 1 = 0 radian, didilatasi |1|, dan ditranslasi sejauh -1

Daerah dalam lingkaran dengan pusat dan jari-jari .


 
3. Diputar sebesar arg = arg 2 = 0 radian. Didilatasi |2| = 2, dan ditranslasi sejauh 1
Contoh 2 (Penerapan Teorema)
 Tentukan suatu transformasi bilinier yang memetakan titik-titik ke titik dan .
Penyelesaian:
Dengan menggunakan teorema 2

Jadi, transformasi bilinear yang memetakan adalah


Latihan Soal dari Buku
Paliouras
LATIHAN 1
 Carilah bayangan setiap titik di bawah pemetaan
Jawab
Untuk

Untuk

Untuk

Untuk

Untuk

Hasil tidak terdefinisi, oleh karena itu dipetakan ke


LATIHAN 2

Carilah titik-titik tetap pada tranformasi


 
  b)
Misalkan Misalkan
 
LATIHAN 3
 Carilah transformasi bilinear yang memetakan berturut-turut , , dan , ke , , dan .
Misalkan

 
LATIHAN 4

 
Carilah bayangan garis di bawah pemetaan
Penyelesaian:

Misalkan dan

Dengan , , dan . Diperoleh pengaitannya adalah


 
Pemetaan dikerjakan dengan tiga tahap, sebagai berikut
1. Dibawah pemetaan , setiap titik pada setengah bidang yang diberikan diputar dengan
sudut sebesar (tidak berubah), diperbesar dengan faktor (tidak berubah), dan digeser
dengan vektor sehingga menghasilkan setengah bidang
2. Dibawah pemetaan setengah bidang dipetakan kebagian dalam lingkaran
Untuk

Sehingga diperoleh persamaan lingkaran dengan pusat dan jari-jari


 
3. Dibawah pemetaan , bagian dalam lingkaran yang di dapat di tahap dua akan diputar dengan
sudut sebesar , diperbesar dengan faktor , dan digeser dengan vektor . Sehingga gambar
peta hasil transformasi komposisinya adalah
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai