PEMBAHASAN
A. TRANSFORMASI LINEAR
Fungsi linier adalah sebuah fungsi yang berbentuk (𝑧) = 𝑎+ 𝑏 dengan 𝑎 dan 𝑏
merupakan konstanta kompleks.
contoh fungsi linear : f(z) = 3z +2
fungsi nonlinear : f(z) = 2z2-2.
3
a. Regangan Putaran
Fungsi g(z) = az merupakan suatu fungsi regangan putaran (rotation
stretching) dengan hubungan
|g(z)| = |az| = |a||z|, dan
arg g(z) = arg (az) = arg a + arg z
Dalam hal :
1.|a| = 1 , yang berarti a ≠ 0 maka g merupakan suatu rotasi murni.
b. Pergeseran
Selanjutnya f(z) = z + b merupakan fungsi yang menggeser tiap titik di Df
sejauh b. Dengan demikian, fungsi linier w = (𝑓°𝑔)(z) = az + b merupakan
gabungan dari regangan putaran, dan translasi (geseran)
4
Gambar 1.1
Regangan Putaran
Dari dua pemetaan diatas, dapat dilihat bahwa transformasi linear (𝑧) = 𝑎z+ 𝑏
terjadi akibat gabungan terhadap regangan putaran 𝜁 = 𝑎z yang diikuti dengan
penggeseran 𝑤 = 𝜁 + . Gambar 1.2 berikut menunjukkan gabungan pemetaan-
pemetaan tersebut.
𝜋
Contoh pemetaan linear di titik 𝑃 = 1 + 2𝑖, penggal garis 𝑆 ≔ arg 𝑧 = 4 , 1 < |𝑧|
3𝜋 3𝜋 1
< 2 , busur 𝐴 ≔ |𝑧| = 2, ≤ arg 𝑧 ≤ dan garis tegak 𝐿: 𝑅(𝑧) = dibawah fungsi 𝑤
4 2 2
Gambar 1.2
Transformasi Linear
5
Gambar 1.3 (Contoh Transformasi linear dibawah 𝑤 = 2𝑖z+ 1 + 𝑖)
𝜋
Karena g(z) = -2iz,, maka |-2i| = 2 dan arg(-2i) = − 2 . Titik P(-1,2) diperbesar
6
𝜋
P’(-2,4) diputar dengan rotasi (0, − 2 ) didapat
𝜋 𝜋
1 cos(− ) −sin(− )
(𝑦𝑥 1 ) = ( 𝜋
2 2
𝜋 ) (−2
4
0
) = (−1 1
0
)(−2
4
) = (42)
sin(− ) cos(− )
2 2
diperoleh P’’(4,2)
Penyelesaian :
Transformasi ini dapat ditulis dalam dua transformasi, yaitu f°g(z) = w dengan f(z)
= z +3 – i dan g(z) = (1 + i)z
Regangan putaran
g(z) = (1 + i)z maka |1 + i| = √12 + 12 = √2
7
1 𝜋
dan arg(1 + i) = 𝑡𝑎𝑔−1 (1) = 𝑡𝑎𝑔−1 (1) = 4
Pergeseran
Transformasi kedua pergeseran sejauh 3-i yang dapat dilakukan dengan
pergeseran ke kanan sejauh tiga satuan dan diikuti pergeseran ke bawah sejauh
satu satuan
8
B. TRANSFORMASI PANGKAT
Definisi. Suatu fungsi 𝑓(𝑧) = 𝑧 𝑛 dengan n ∈ 𝑁 dinamakan fungsi pangkat
Catatan:
1. Fungsi f tersebut merupakan fungsi menyeluruh karena 𝑓 ′ (𝑍) = 𝑛𝑧 𝑛−1 , 𝑧 ⩝
∈ 𝐶.
2. Untuk n > 1 fungsi f bukanlah fungsi satu-satu sehingga tidak mempunyai
invers.
dipetakan ke 𝑤 = 8 𝑐is 𝜋.
Pada umumnya, dibawah transformasi pangkat suatu sinar yang dipancarkan
dari pusat sumbu koordinat dengan sudut inklinasi 𝛼 dipetakan menjadi suatu sinar
yang bersudut inklinasi 𝑛𝛼. Sehingga suatu sektor lingkaran dengan jari-jari 𝑟
bersudut pusat 𝜙 ditransformasikan ke sektor lingkaran dengan jari-jari 𝑟 𝑛 bersudut
pusat 𝑛𝜙. Proses transformasi ini bisa dilihat pada gambar
Contoh
Fungsi 𝑤 = 𝑧 2
jika diuraikan menghasilkan
(𝑥, 𝑦) = 𝑥 2 − 𝑦 2 dan (𝑥, 𝑦) = 2𝑥y.
Selanjutnya, perhatikan hiperbola tegak lurus
𝑥 2 − 𝑦 2 = 𝑐, 𝑐 ≠ 0
Jelas 𝑢 = 𝑐 dan bila 𝑥 dan 𝑦 mengambil seluruh nilai yang mungkin maka nilai 𝑣
bergerak dari −∞ hingga +∞. Hal ini menunjukkan bahwa dibawah 𝑤 = 𝑧 2 , hiperbola
diatas dipetakan menjadi garis tegak 𝑢 = 𝑐.
Selanjutnya perhatikan hiperbola
2𝑥y= 𝑘, 𝑘 ≠ 0
Jelas bahwa dibawah fungsi tersebut, bayangannya adalah garis mendatar 𝑣 = 𝑘.
contoh
Jawab:
|𝑷| = √12 + 12 = √2
|𝑃′| = (√2)4 = 4
Tuliskan P’ = a + ib. Daerah pada bidang-z dipetakan menjadi 𝐴′ = {𝑤: |𝑤| < 1,0 ≤
arg 𝑤 ≤ 𝜋} pada bidang-w, kita dapatkan
𝑠𝑖𝑛 𝜃 = 0
10
𝑏
=0
|𝑃′ |
𝑏
=0
4
Non Contoh:
contoh
𝜋
Carilah bayangan sector 0 < arg 𝑧< di bawah = 𝑧 2 !
2
Jawab:
11
contoh
12
Jadi garis-garis mendatar (𝑦 = 𝑘 ≠ 0 ) dan tegak lurus ( 𝑥 = 𝑐 ≠ 0) dipetakan
menjadi parabola.
C. TRANSFORMASI KEBALIKAN
Definisi:
1
Suatu transformasi yang didasarkan pada fungsi 𝑓 dengan 𝑓(𝑧) = 𝑧 dinamakan
transformasi kebalikan .
1
Secara geometric, transformasi 𝑤 = 𝑧 akan memetakan titik-titik yang
mendekati ke titik-titik di daerah yang jauh dari peta titik-titik sebelumnya. Dengan
menuliskan z dan w dalam bentuk kutub, kita lihat bahwa jika z=rcis(t) maka
diperoleh:
1
𝑤 = 𝑟 𝑐𝑖𝑠(−𝑡)
𝐵𝑢𝑘𝑡𝑖,
1 1 1 1 1 1 1 1 (cos 𝑡 + 𝑖 sin 𝑡)
𝑤= = = . = . = . .
𝑧 𝑟 𝑐𝑖𝑠 𝑡 𝑟 𝑐𝑖𝑠 𝑡 𝑟 cos 𝑡 − 𝑖 sin 𝑡 𝑟 cos 𝑡 − 𝑖 sin 𝑡 (cos 𝑡 + 𝑖 𝑠𝑖𝑛 𝑡)
1 (cos 𝑡 + 𝑖 sin 𝑡) 1 1
= . = . (cos 𝑡 + 𝑖 sin 𝑡) = (cos(−𝑡) − sin(−𝑡))
𝑟 𝑐𝑜𝑠 2 𝑡 + 𝑠𝑖𝑛2 𝑡 𝑟 𝑟
1
= 𝑟 . 𝑐𝑖𝑠(−𝑡)
Jadi, di bawah fungsi kebalikan suatu titik dengan modulus r dan argument t
1
dipetakan menjadi suatu titik dengan modulus dan argument -t. Geometri
𝑟
Gambar 3.1
13
Transformasi tersebut dapat digambarkan secara geometri dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
Kasus I : z berada di dalam lingkaran
1. Ambil suatu titik 𝑧 ≠ 0yang mempunyai modulus r dan argument t yang terletak
di dalam lingkaran satuan
2. Lukis garis L melalui z yang tegak lurus pada sinar R dari O dan melalui z.
3. Dari titik-titik perpotongan L dengan lingkaran satuan, lukis garis singgung S dan
T yang berpotongan pada suatu titik 𝜁 pada R .
1 1
4. Diperoleh | 𝜁| = 𝑟 dan 𝜁 = 𝑧
1 1
5. Tentukan titik dimana 𝑤 = 𝜁 di mana |𝑤| = 𝑟 dan arg w=-t .
1
6. Diperoleh w = 𝑧
sumbu Real
1. Ambil sebarang titik 𝑧 ∈ 𝐶, ∋ |𝑧| = 1
2. Cerminkan z pada sumbu Real
14
Kasus III : berada di luar lingkaran
1. Ambil sebarang titik 𝑧 ∈ 𝐶, ∋ |𝑧| = 1
2. Tarik garis R melalui (0,0) dan z
3. Bagi garis R menjadi dua bagian sama panjang, beri nama titik tengah dengan A
4. Lukis lingkarang dengan pusat A dan berjari-jari OA yang akan memotong
lingkaran satuan di dua titik. Beri nama B dan C
5. Tarik garis S yang melalui B dan C sehingga memotong garis R di titik ζ.
1 1
6. Diperoleh | ζ |=𝑟 𝑑𝑎𝑛 ζ = z
1 1
7. Tentukan titik 𝑤 = ζ dimana |w|= 𝑟 dan arg w = -t .
1
8. Diperoleh 𝑤 = z
contoh 1:
1
Perhatikan gars tegak x = 1, di bawah pemetaan 𝑤 = 𝑧
15
Penyelesaian:
1
Dari penguraian 𝑤 = 𝑧
1 𝑥 𝑦
= 2 2
− 2 𝑖
𝑧 𝑥 +𝑦 𝑥 + 𝑦2
diperoleh,
𝑥 𝑦
𝑢 = 𝑥 2 +𝑦 2 dan 𝑣 = − 𝑥 2 +𝑦 2
Kemudian garis tegak yang diberikan x = 1 sehingga setiap titik pada garis yang
diberikan berbentuk 𝑧 = 1 + 𝑣𝑖 kita mendapatkan bahwa
1 𝑦
𝑢 = 12 +𝑦 2 dan 𝑣 = − 12 +𝑦2
𝑢2 + 𝑣 2 = 𝑢
𝑢2 + 𝑣 2 − 𝑢 = 0
1 1
𝑢2 − 𝑢 + + 𝑣 2 =
4 4
1
(𝑢 − 21 )2 + 𝑣2 =
2
1 1
Sehingga, diperoleh sebuah lingkaran |𝑤 − 2| = 2
Setelah ditemukan gambar transformasi dari garis tersebut, kita akan menentukan daerah
dari 𝑅(𝑧) > 1, 𝑅(𝑧) < 1, 𝑑𝑎𝑛 𝑅(𝑧) = 1 pada bidang w. Misalkan daerah di dalam
lingkaran,
1 1
|𝑤 − | <
2 2
1 1
|𝑢 + 𝑖𝑣 − | <
2 2
2 1
√(𝑢 − 1) + 𝑣 <
2 2
1 1
𝑢2 − 𝑢 + + 𝑣 2 <
4 4
𝑢2 − 𝑢 + 𝑣 2 < 0
16
2 2
x x y 0
2 2 2 2 2 2
x y x y x y
𝑥 2 − 𝑥(𝑥 2 + 𝑦 2 ) + 𝑦 2
( )<0
(𝑥 2 + 𝑦 2 )2
𝑥 2 − 𝑥(𝑥 2 + 𝑦 2 ) + 𝑦 2 < 0
(𝑥 2 + 𝑦 2 )(1 − 𝑥) < 0
(1 − 𝑥) < 0
1<𝑥
Jadi, daerah di dalam lingkaran tersebut adalah pemetaan dari 𝑥 > 1 dengan cara
yang hampir sama dapat di tunjukkan daerah di luar lingkaran adalah pemetaan dari
daerah 𝑥 < 1 dan garis pada lingkaran merupakanpemetaan dari garis 𝑥 = 1
Pernyataan:
Di bawah transformasi kebalikan garis-garis dan lingkaran-lingkaran dipetakan ke
garis-garis atau lingkaran-lingkaran.
Bukti berdasarkan
1 𝑥 𝑦
a) 𝑧
= 𝑥 2 +𝑦 2 − 𝑖 𝑥 2 +𝑦 2
17
b) Persamaan 𝑎(𝑥 2 + 𝑦 2 ) + 𝑏𝑥 + 𝑐𝑦 + 𝑑 = 0 mewakili suatu lingkaran (𝑎 ≠ 0) atau
suatu garis (𝑎 = 0) dan sebaliknya setiap garis atau lingkaran dapat diwakili oleh
seuatu persamaan yang berbentuk seperti di atas.
Misalkan diberikan suatu lingkaran atau suatu garis, missal K . Kemudian untuk
konstanta 𝑎, 𝑏, 𝑐 dan d . Maka:
𝐾: 𝑎(𝑥 2 + 𝑦 2 ) + 𝑏𝑥 + 𝑐𝑦 + 𝑑 = 0
Dari a) kita mempunyai
𝑥 𝑦 1
𝑢= ,𝑣 = − 2 , 𝑢2 + 𝑣 2 = 2
𝑥2 +𝑦 2 𝑥 +𝑦 2 𝑥 + 𝑦2
Kemudian dengan membagi persamaan K dengan 𝑥 2 + 𝑦 2 diperoleh
𝑥 𝑦 𝑑
𝑎+𝑏 − 𝑐 + =0
𝑥2 + 𝑦2 𝑥2 + 𝑦2 𝑥2 + 𝑦2
𝑎 + 𝑏𝑢 = 𝑐𝑣 + 𝑑(𝑢2 + 𝑣 2 ) = 0
𝑑(𝑢2 + 𝑣 2 ) + 𝑏𝑢 − 𝑐𝑣 + 𝑎 = 0
yang merupakan garis (d=0) atau lingkaran pada bidang (d≠0) pada bidang w.
2. Perhatikan garis
𝑙1 : 𝑥 − 𝑦 + 2 = 0
Dalam notasi persamaan 𝐾: 𝑎(𝑥 2 + 𝑦 2 ) + 𝑏𝑥 + 𝑐𝑦 + 𝑑 = 0, 𝑎 = 0, 𝑏 = 0, 𝑐 =
1
−1, 𝑑 = 2. Jadi, di bawah = 𝑧 , 𝑙1 , dipetakan menjadi garis atau lingkaran yang
𝐿2 : 𝑥 + 𝑦 − 2 = 0
1 1 1
Dipetakan ke lingkaran 𝐶2 : |𝑤 − (− 4 − 4 𝑖)| = 4 √2
18
𝑑𝑦 𝑑𝑦
Karena untuk 𝐿1 , 𝑑𝑥 = 1, dan untuk𝐿2 , 𝑑𝑥 = −1 maka kedua garis tersebut
2𝑢2 + 2𝑣 2 + 𝑢 + 𝑣 = 𝑢2 + 2𝑣 2 + 𝑢 + 𝑣
𝑢 = −𝑢
2𝑢 = 0
𝑢=0
𝑑𝑣 𝑑𝑣
Subtitusi 𝑢 = 0 sehingga diperoleh untuk 𝐶1 , 𝑑𝑢 = −1 dan 𝐶2 , 𝑑𝑢 = 1 maka kedua
−𝑖
lingkaran tersebut berpotongan pada 𝑤 = 0 dan = .
2
1
Transformasi 𝑤 = 𝑧
D. TRANSFORMASI BILINEAR
Definisi:
Jika a, b, c, dan d konstanta kompleks, maka:
𝑎𝑧 + 𝑏
𝑤 = 𝑓(𝑧) = , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐 ≠ 0
𝑐𝑧 + 𝑑
dinamakan transformasi bilinear. Kita asumsikan 𝑐 ≠ 0guna menghindari
persamaan bilinear berubah menjadi persamaan linear. Analog dengan transformasi
19
kebalikan, maka transformasi bilinear juga memetakan garis dan lingkaran menjadi
garis atau lingkaran.
𝑎𝑧+𝑏
Pemetaan bilinear 𝑤 = 𝑓(𝑧) = = (𝑔°ℎ°𝑘)(𝑧) merupakan komposisi dari
𝑐𝑧+𝑑
fungsi-fungsi berikut:
1 𝑎 𝑏𝑐 − 𝑎𝑑
𝑘(𝑧) = 𝑐𝑧 + 𝑑, ℎ(𝑧) = , 𝑔(𝑧) = + 𝑧
𝑧 𝑐 𝑐
Jadi, transformasi bilinear merupakan gabungan dari transformasi linear diikuti
dengan transformasi kebalikan dan dilanjutkan dengan transformasi linear sekali lagi.
Teorema:
Jika 𝑧1 ≠ 𝑧2 ≠ 𝑧3 sebarang titik pada bidang-z dan 𝑤1 ≠ 𝑤2 ≠ 𝑤3 sebarang
titik pada bidang-w , maka terdapat fungsi transformasi bilinear yang memetakan 𝑧𝑗 ke
𝑤𝑗 denganj=1,2,3 adalah:
(𝑤 − 𝑤1 )(𝑤2 − 𝑤3 ) (𝑧 − 𝑧1 )(𝑧2 − 𝑧3 )
=
(𝑤 − 𝑤2 )(𝑤2 − 𝑤1 ) (𝑧 − 𝑧3 )(𝑧2 − 𝑧1 )
Bukti:
𝑎𝑧 + 𝑏 𝑎𝑧1 + 𝑏 𝑎𝑧2 + 𝑏 𝑎𝑧3 + 𝑏
𝑤= , 𝑤1 = , 𝑤2 = , 𝑤3 = ,,
𝑐𝑧 + 𝑑 𝑐𝑧1 + 𝑑 𝑐𝑧2 + 𝑑 𝑐𝑧3 + 𝑑
dengan 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐 ≠ 0
𝑎𝑧 + 𝑏 𝑎𝑧1 + 𝑏
𝒘 − 𝒘𝟏 = −
𝑐𝑧 + 𝑑 𝑐𝑧1 + 𝑑
−𝑏𝑐(𝑧 − 𝑧1 ) + 𝑎𝑑(𝑧 − 𝑧1 )
=
(𝑐𝑧 + 𝑑)𝑐𝑧1 + 𝑑)
(𝑎𝑑−𝑏𝑐)(𝑧−𝑧1 )
= (𝑐𝑧+𝑑)(𝑐𝑧
1 +𝑑)
𝑎𝑧 +𝑏 𝑎𝑧 +𝑏
𝒘𝟐 − 𝒘𝟑 = 𝑐𝑧 2+𝑑 − 𝑐𝑧 3+𝑑
2 3
20
𝑎𝑐𝑧2 𝑧3 +𝑎𝑧2 𝑑+𝑏𝑐𝑧3 +𝑏𝑑−𝑎𝑐𝑧2 𝑧3 −𝑏𝑐𝑧2 −𝑎𝑧3 𝑑−𝑏𝑑
= (𝑐𝑧2 +𝑑)(𝑐𝑧3 +𝑑)
(𝑎𝑑−𝑏𝑐)(𝑧2 −𝑧3 )
= (𝑐𝑧
2 +𝑑)(𝑐𝑧3 +𝑑)
𝑎𝑧+𝑏 𝑎𝑧 +𝑏
𝒘 − 𝒘𝟑 = − 𝑐𝑧33+𝑑
𝑐𝑧+𝑑
𝒂𝒅(𝒛−𝒛𝟑 )−𝒃𝒄(𝒛−𝒛𝟑 )
= (𝑐𝑧+𝑑)(𝑐𝑧3 +𝑑)
(𝒂𝒅−𝒃𝒄)(𝒛−𝒛𝟑 )
= (𝑐𝑧+𝑑)(𝑐𝑧
3 +𝑑)
𝑎𝑧 +𝑏 𝑎𝑧 +𝑏
𝒘𝟐 − 𝒘𝟏 = 𝑐𝑧 2+𝑑 − 𝑐𝑧 1+𝑑
2 1
(𝑎𝑑−𝑏𝑐)(𝑧2 −𝑧1 )
= (𝑐𝑧
2 +𝑑)(𝑐𝑧1 +𝑑)
(𝑧 − 𝑧1 )(𝑧2 − 𝑧3 )
=
(𝑧 − 𝑧3 )(𝑧2 − 𝑧1 )
21
𝑇𝐸𝑅𝐵𝑈𝐾𝑇𝐼
Contoh 1:
𝑧−1
Tunjukkan bahwa pemetaan bilnear 𝑤 = 𝑧+1 memetakan setengah bidang (𝑧) > 0
1. Dibawah pemetaan ζ=𝑧 + 1, setiap titik pada setengah bidang yang diberikan
diputar sebesar 0 radian, diperbesar dengan faktor 1 dan terakhir digeser dengan
vektor 1 sehingga menghasilkan setengah bidang 𝑅(𝜁) > 1
1
2. Setengah bidang (𝜁) > 1 kemudian dipetakan dibawah ξ= 𝜁 kedalam lingkaran
1 1
|𝜉 − 2| = 2 ,tetapi dengan setengah bagian atas dan bawah saling dipertukarkan.
letak setengah bagian atas dan bawah cakram tersebut. Putaran ini kemudian
diikuti dengan regangan dengan faktor 2 menjadi bagian dalam lingkaran|𝜉 +
1| = 1, dan akhirnya digeser dengan vektor 1 menghasilkan cakram |𝑤| <
𝑧−1
1.Berikut proses transformasi bilinear w=𝑧+1
22
Sifat kedua transformasi bilinear dinyatakan sebagai beikut: bila diketahui
sebarang tiga titik berbeda 𝑧1 , 𝑧2, 𝑧3 pada bidang 𝑧 dan sebarang tiga titik berbeda
𝑤1, 𝑤2, 𝑤3pada bidang 𝑤, maka terdapat transformasi bilinear yang tunggal yang
memetakan 𝑧𝑗 ke 𝑤𝑗 , 𝑗= 1,2,3. Transformasi bilinear yang tunggal ini diperoleh
dengan:
(𝑤 − 𝑤1 )(𝑤2 − 𝑤3 ) (𝑧 − 𝑧1 )(𝑧2 − 𝑧3 )
=
(𝑤 − 𝑤3 )(𝑤2 − 𝑤1 ) (𝑧 − 𝑧3 )(𝑧2 − 𝑧1 )
Contoh 2:
Carilah transformasi bilinear yang memetakan 𝑧1 = 0, 𝑧2 = 𝑖, 𝑧3 = −1 ke 𝑤1, = 12, 𝑤2,
= 11 + 𝑖𝑖, 𝑤3 = 11 secara berurutan
Penyelesaian:
Dengan subtitusi 𝑧1 , 𝑧2, 𝑧3 dan 𝑤1, 𝑤2, 𝑤3
(𝑤 − 𝑤1 )(𝑤2 − 𝑤3 ) (𝑧 − 𝑧1 )(𝑧2 − 𝑧3 )
=
(𝑤 − 𝑤3 )(𝑤2 − 𝑤1 ) (𝑧 − 𝑧3 )(𝑧2 − 𝑧1 )
Diperoleh:
(𝑤 − 12)𝑖 𝑧(1 + 𝑖)
=
(𝑤 − 11)(−1 + 𝑖) (𝑧 + 1)𝑖
Menghasilkan persamaan bilinear
10𝑧 − 12
𝑤=
𝑧−1
contoh 3
23
dengan menggunakan teorema
24
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Definisi (Transformasi Linear)
Suatu transformasi yang berbentuk w = f(z) = az + b dengan a , b ∈ C, a ≠ 0
disebut Transformasi linear.
2. Sifat-sifat Transformasi Linear:
e. f’(z) = a, untuk setiap z ∈ C, maka f adalah transformasi entire atau
transformasi analitik menyeluruh
f. f adalah transformasi satu-satu, karena jika transformasi z1 ≠ z2, maka f(z1) =
az1 + b ≠ az2 + b = f(z2)
g. karena f transformasi satu-satu maka f mempunyai transformasi invers yaitu
1 𝑏
f’(z) = 𝑎z - 𝑎, dengan a ≠ 0.
25
|𝑧| = 𝑟 dan arg 𝑧 =𝜃
Maka
Yang dapat di jelaskan dengan, “dibawah fungsi kebalikan suatu titik dengan
1
modulus 𝑟 dan argumen 𝜃 dipetakan menjadi suatu titik dengan modulus dan
𝑟
argumen –𝜃”.
6. Pemetaan bilinear merupakan gabungan dari pemetaan linear diikuti dengan
pemetaan kebalikan dan terakhir pemetaan linear .
Sifat pertama ini didasarkan pada 2 kenyataan. Pertama kenyataan bahwa
pemetaan bilinear merupakan gabungan dari tiga fungsi diantaranya:
1 𝑎 𝑏𝑐−𝑎𝑑
ζ=cz +𝑑, ξ= 𝜁, dan 𝑤 = 𝑐 + 𝜉
𝑐
B. SARAN
Kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah
di kemudian hari. Karena penulis menyadari bahwa masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah
tersebut dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat di
pertanggungjawabkan.
26
DAFTAR PUSTAKA
https://dokumen.tips/documents/fungsi-pangkat.html
https://anzdoc.com/fungsi-kompleks-transformasi-pangkat-makalah-memenuhi-.html
https://anzdoc.com/fungsi-kompleks-transformasi-linear-makalah-memenuhi-.html
https://anzdoc.com/fungsi-kompleks-transformasi-kebalikan-makalah-memenuhi-
.html
https://anzdoc.com/fungsi-kompleks-transformasi-bilinear-makalah-memenuhi-.html
27