NIM : 105041105020
1. Judul
Kesesuaian Buku Teks Bahasa Dan Sastra Indonesia Kelas X Dengan Kurikulum 2013
2. Identitas Jurnal
Nisja, Indriani. 2018. Kesesuaian Buku Teks Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas X dengan
Kurikulum 2013. Jurnal Gramatika: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, 4(1), 162-172.
8. Refleksi
a. Jurnal ini sangat bermanfaat bagi para guru untuk mengetahui apa saja kriteria buku teks
yang sesuai dengan kurikulum 2013.
b. Setelah membaca jurnal ini saya mengetahui bahwa terdapat beberapa indikator yang
dijadikan dasar untuk mengetahui kesesuian buku teks Bahasa Indonesia dan Sastra
Indonesia Kelas X dengan Kurikulum 2013.
ANALISIS KRITIS JURNAL
2. Identitas Jurnal
Susmita, Nelvia. 2015. Alih Kode dan Campur Kode dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
di SMP Negeri 12 Kerinci. Jurnal Penelitian Universitas Jambi: Seri Humaniora, 17(2),
43500.
5. Pembahasan Jurnal
Latar belakang peneltian ini adalah Siswa lebih dominan menggunakan bahasa daerah dan
bahasa ibu dalam berkomunikasi. Kebiasaan tersebut menyebabkan peserta didik cendrung
menggunakan bahasa daerah dalam berkomunikasi, termasuk dalam proses belajar mengajar
bahasa Indonesia. Alih kode yang kerapkali ditemukan berupa bahasa Indonesia ke bahasa
Kerinci atau sebaliknya, bahasa Indonesia ke bahasa Minang atau sebaliknya, dan
seterusnya. Selanjutnya, campur kode yang terjadi berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah wujud alih kode dan campur kode dalam pembelajaran bahasa Indonesia
di SMP Negeri 12 Kerinci?
2. Bagaimanakah jenis alih kode dan campur kode dalam pembelajaran bahasa indonesia di
SMP Negeri 12 Kerinci?
3. Apakah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya peristiwa alih kode dan campur kode
dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 12 Kerinci?
4. Apakah fungsi alih kode dan campur kode yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam
pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 12 Kerinci?
Dalam penelitian ini peneliti menerapkan jenis penelitian kualitatif.
6. Kesimpulan Jurnal
1. Bentuk alih kode dan campur kode dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri
12 Kerinci terdapat dua bentuk, yakni:
(a) alih kode berupa klausa dan kalimat;
(b) campur kode berupa kata dan frasa.
Alih kode dan campur kode yang digunakan adalah bahasa Indonesia ke bahasa Kerinci,
atau sebaliknya, bahasa Indonesia ke bahasa Jambi, atau sebaliknya dan bahasa
Indonesia ke bahasa Inggris;
2. Jenis alih kode dan campur kode yang ditemukan di SMP Negeri 12 Kerinci yakni:
(a) alih kode dan campur kode ekstern (alih kode dan campur kode ke luar)
(b) alih kode dan campur kode intern (alih kode dan campur kode ke dalam).
Sementara itu, alih kode dan campur kode yang digunakan mencangkup bahasa
Indonesia, Inggris, dan bahasa daerah (Kerinci, Minang, jambi);
3. Faktor penyebab alih kode dan campur kode dalam proses pembelajaran di SMP Negeri
12 Kerinci. Faktor penyebab alih kode, yakni:
(a) perubahan situasi;
(b) ingin dianggap terpelajar;
(c) terpengaruh lawan bicara.
Faktor penyebab campur kode, yakni:
(a) kebiasaan;
(b) penguasaan kosakata;
(c) situasi;
(d) humor.
4. Fungsi alih kode dan campur kode dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri
12 Kerinci juga dapat dikemukakan sebagai berikut. Fungsi alih kode, yakni:
(a) menjelaskan;
(b) menanyakan;
(c) menegur;
(d) menegaskan;
(e) mengingatkan.
Fungsi campur kode yakni:
(a) sebagai penyisip kalimat
(b) mengakrabkan.
8. Refleksi
a. Jurnal ini sangat menarik untuk dibaca karena topik pembahasannya sangat dekat dengan
kehidupan sehari-hari sehingga mudah dipahami dan dimengerti.
b. Setelah membaca jurnal saya jadi mengetahui bentuk, jenis, faktor, serta fungsi alih kode
dan campur kode pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 12 Kerinci.
c. Setelah membaca jurnal ini saya jadi tertarik untuk meneliti juga tentang alih kode dan
campur kode pada pada pembelajaran Bahasa Indonesa di Madrasah Al-Hidayah
Makassar.
ANALISIS KRITIS JURNAL
1. Judul
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dalam Pemanfaatan Youtube Sebagai Media
Pembelajaran Bahasa Indonesia
2. Identitas Jurnal
Pratiwi, B., & Hapsari, K. P. 2020. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dalam
Pemanfaatan Youtube Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Ilmiah
Sekolah Dasar, 4(2), 282-289.
5. Pembahasan Jurnal
Tujuan penelitian ini adalah memaparkan (1) pemanfaatan YouTube sebagai media
pembelajaran bahasa Indonesia (2) YouTube sebagai stimulus sebelum pemberian soal High
Order Thinking Skill, (3) pemanfaatan YouTube terhadap kemampuan berpikir siswa.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan populasi sampel siswa
kelas 1 SD Sekolah Alam Kebun Tumbuh Depok, Jawa Barat, yang berjumlah 24 siswa dan
mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia. Pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan
metode observasi dan penggunaan tes. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi
dan lembar soal dengan bentuk pilihan ganda. Validasi penelitian diuji dengan validitas
eksternal. Teknis analisis dilakukan dengan uji pada kemampuan berpikir siswa. Hasil
penelitian adalah (1) pemanfaatan YouTube efektif sebagai media pembelajaran bahasa
Indonesia. (2) YouTube sebagai stimulus membantu merumuskan materi yang dijadikan
dasar pertanyaan dalam konteks tertentu. (3) YouTube memudahkan siswa mengerjakan soal
mudah, sedang, dan sulit.
6. Kesimpulan Jurnal
Manfaat penggunaan video yaitu menayangkan gambar bergerak, memperlihatkan objek,
tempat dan peristiwa secara komprehensif sehingga membuat lebih menarik bagi siswa.
Siswa dapat mengobservasi kejadian dan merekam kejadian pada media YouTube karena
unsur warna, suara, dan gerak mampu membuat karakter lebih hidup sehingga memperkuat
pemahaman siswa. Siswa juga dapat dengan mudah melihat proses dan alur cerita rakyat
dari daerah Lampung. Video juga merupakan sarana observasi yang aman, sekolah alam
sebagian kegiatan belajar mengajar secara outdoor sehingga video ini menjadi salah satu sisi
penyeimbang pembelajaran di dalam kelas.
Berdasarkan tabel 01, rata-rata siswa pada soal LOTS mencapai 9,2, rata-rata siswa pada
soal mencapai MOTS 7,75, rata-rata siswa pada soal HOTS 7,6. Hal tersebut menunjukkan
jarak rata-rata antara soal MOTS dan HOTS tidak terlalu jauh, hanya terpaut 0,15. Nilai
tertinggi LOTS, MOTS, dan HOTS sama yaitu 10 dan nilai terendah LOTS, MOTS, dan
HOTS yaitu 6,4,2. Pada nilai LOTS semua siswa mendapat nilai tuntas, pada MOTS dan
HOTS sama yaitu 22 siswa yang mendapat nilai tuntas dan ada 2 siswa yang belum tuntas.
Hal tersebut menunjukkan bahwa YouTube memudahkan siswa dalam mengerjakan soal
LOTS, MOTS, dan HOTS yang terlihat dari perbedaan antara MOTS dan HOTS tidak
terlalu jauh.
7. Pertanyaan yang Muncul dari Reviewer
a. Selain youtube, apakah ada media lain yang dapat digunakan sebagai media
pembelajaran?
b. Apakah jenis youtube yang digunakan merupakan Youtube Original atau Youtube Kids?
c. Apakah aplikasi menonton video selain Youtube sama efektifnya dengan Youtube dalam
meningkatkan kemampuan serta pemahaman siswa?
8. Refleksi
a. Jurnal ini sangat bermanfaat sekali karena memberikan edukasi bahwa Youtube
memiliki sisi positif yang dapat meningkatkan kemampuan siswa jika digunakan secara
bijak.
b. Setelah membaca jurnal ini saya jadi mengetahui bahwa Youtube ternyata dapat
dijadikan sebagai salah satu media pembelajaran.
c. Jurnal ini dapat dijadikan referensi oleh para guru dan pendidik yang lain agar dapat
memanfaatkan Youtube untuk membantu meningkatkan kemampuan siswa.
d. Jurnal ini secara tidak langsung juga mengajarkan bahwa tidak perlu untuk melarang
siswa untuk menonton Youtube, melainkan diarahkan agar menonton video yang dapat
meningkatkan kemampuan mereka.