Anda di halaman 1dari 10

78 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 16, Nomor 1, April 2016, hlm.

78-87

PENGARUH KEMAMPUAN KOSAKATA DAN STRUKTUR KALIMAT


TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI
SISWA SMA

Munirah, & Hardian


Universitas Muhammadiyah Makassar
E-mail: munirah.fkip@gmail.com

Abstract

The research aims to determine: (1) the ability to use vocabulary and sentence structure class X
SMA Negeri 2 Bantaeng District Bantaeng, (2) the ability to write a paragrafh description
Bantaeng, and (3) the effect of the ability to use vocabulary and sentence structure to the ability
to write a paragrafh description class X SMA Negeri 2 Bantaeng District Bantaeng. The research
data such as the results of tests of vocabulary and sentence structure in the form of written tests
of vocabulary and sentence structure of each of 50 numbers and descriptions essay writing test.
The data source is a class XI student of SMAN 2 Bantaeng District Bantaeng. Data were
analyzed using multiple linear regression analysis. The results showed that (1) the ability to use
the vocabulary class X SMA Negeri 2 Bantaeng District Bantaeng and average value is 38.27,
while the ability to use sentence structure average rating: 37.86. (2) The ability to write essays
description of the class X SMA Negeri 2 Bantaeng District Bantaeng average value is 38.92 and
(3) no effect between the ability to use vocabulary and sentence structure to the ability to write a
paragrafh description of the class X SMA Negeri 2 Bantaeng District Bantaeng.

Keywords: vocabulary ability, sentence structure, andthe ability to writea paragrafhdescription

Abstrak

Penelitian bertujuan untuk: (1) Mengkaji kemampuan menggunakan kosakata dan struktur
kalimat siswa kelas X SMA Negeri 2 Bantaeng Kabupaten Bantaeng, (2) Mengetahui kemampuan
menulis paragraf deskripsi Bantaeng, dan (3) mengetahui pengaruh kemampuan menggunakan
kosakata dan struktur kalimat terhadap kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa kelas X
SMA Negeri 2 Bantaeng Kabupaten Bantaeng. Data penelitian berupa hasil tes kosakata dan
struktur kalimat dalam bentuk tes menulis kosakata dan struktur kalimat masing-masing sebanyak
50 nomor dan tes menulis karangan deskripsi. Sumber data penelitian ini yaitu siswa kelas X.I
SMA Negeri 2 Bantaeng Kabupaten Bantaeng. Data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1)
Kemampuan menggunakan kosakata siswa kelas X SMA Negeri 2 Bantaeng Kabupaten
Bantaeng dan nilai rata-ratanya yaitu 38,27, sedangkan kemampuan menggunakan struktur
kalimat nilai rata-ratanya:37,86. (2) Kemampuan menulis karangan deksripsi siswa kelas X SMA
Negeri 2 Bantaeng Kabupaten Bantaeng nilai rata-ratanya yaitu 38,92 dan (3) terdapat pengaruh
antara kemampuan menggunakan kosakata dan struktur kalimat terhadap kemampuan menulis
paragraf deskripsi siswa kelas X SMA Negeri 2 Bantaeng Kabupaten Bantaeng.

Kata kunci : kemampuan kosakata, struktur kalimat, dan kemampuan menulis paragraf deskripsi

DOI: http://dx.doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v15i2
p-ISSN 1412-071278 I e-ISSN 2527-8312
Munirah, & Hardian, Pengaruh Kemampuan Kosakata dan Struktur Kalimat… 79

PENDAHULUAN Halim (2005: 7) menambahkan


Bahasa adalah alat komunikasi yang bahwa prioritas utama pengajaran bahasa
digunakan manusia dengan sesama anggota Indonesia ditujukan pada sekolah dasar dan
masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa menengah karena merupakan penentu
berisi gagasan, ide, pikiran, keinginan, atau pendidikan selanjutnya. Pembelajaran
perasaan yang ada pada diri si pembicara. bahasa Indonesia pada sekolah menengah
Agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau memerlukan perhatian khusus. Dalam
dirasakan dapat diterima oleh pembicara pengajaran bahasa, lingkungan kebahasaan
atau orang yang diajak bicara, hendaklah yang diciptakan diarahkan untuk
bahasa yang digunakan dapat mendukung meningkatkan kualitas perilaku berbahasa.
maksud atau pikiran dan perasaan pembicara Oleh karena itu, sekolah dijadikan sebagai
dengan jelas. Oleh karena itu, belajar bahasa salah satu sarana yang sangat strategis dalam
mengandalkan berpikir, fungsi otak akan memberikan pembinaan dan pengajaran
bekerja sebagaimana belajar. Bahasa berbahasa kepada siswa. Pengajaran
merupakan dasar fundamental berbahasa Indonesia di sekolah-sekolah,
berpikir.Bahasa juga dapat memperluas khususnya di sekolah dasar harus dapat
pikiran.Otak mempunyai kapasitas untuk meletakkan dasar kemampuan berbahasa
menampung rangsangan-rangsangan yang Indonesia yang baik dan benar.
masuk. Melalui bahasa manusia dapat Tarigan (2011: 14) mengatakan
mengekspresikan pikiran dan perasaannya bahwa kualitas keterampilan berbahasa
baik secara lisan maupun tertulis. Keraf seseorangjelas bergantung kepada kualitas
(2009: 16) "Bahasa adalah sistem lambang kosakata yang dimilikinya. Perkembangan
bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh kosakata mengandung pengertian lebih dari
para anggota kelompok sosial untuk penambahan kata-kata baru ke dalam
bekerjasama, berkomunikasi, dan perbendaharaan pengalaman siswa.
mengidentifikasikan diri". Perkembangan kosakata berarti
Pembelajaran bahasa Indonesia menempatkan konsep-konsep baru dalam
merupakan mata pelajaran wajib di tatanan yang lebih baik atau ke dalam
lingkungan pendidikan formal. Hal itu, urutan-urutan atau susunan-susunan
disebabkan oleh kedudukan dan fungsi tambahan. Berdasarkan uraian tersebut
bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dapat dinyatakan bahwa penguasaan
dalam dunia pendidikan. Pembelajaran kosakata dan struktur kalimat adalah bagian
bahasa Indonesia bertujuan membantu yang sangat penting dalam dunia pendidikan
peserta didik mengembangkan kemampuan bahasa. Penguasaan kosakata dan struktur
mengkomunikasikan berbagai konsep, baik kalimat merupakan suatu syarat untuk dapat
secara lisan maupun secara tertulis. terampil berbahasa, yaitu terampil
Kemampuan berkomunikasi yang menyimak, berbicara, membaca, dan
mendasar adalah kemampuan menulis. Oleh karena itu, pembelajaran
mengungkapkan makna dan pesan termasuk kosakata dan struktur kalimat dapat
kemampuan menafsirkan, menilai, dan diwujudkan melalui pembelajaran individu
mengekspresikan diri dengan bahasa. Dalam atau kelompok, pembelajaran komputer,
pendidikan Nasional dirumuskan tujuan belajar mandiri, dan penggunaan berbagai
pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu media dapat berpengaruh terhadap usaha
menjadikan anak didik sebagai manusia yang penciptaan lingkungan kebahasaan.
memiliki kepercayaan akan dasar dan filsafat Pembelajaran dalam dunia pendidikan
negara serta kebanggaan terhadap bahasa menampakkan bahwa media pembelajaran
dan sastra nasionalnya. Selain itu, dapat menciptakan suasana belajar yang
memberikan anak didik penguasaan atas optimal.
pemakaian bahasa Indonesia (Halim, 2005: Mencermati uraian tersebut dapat
7). dinyatakan bahwa tidak semua siswa di
sekolah dapat mencapai hasil belajar

DOI: http://dx.doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v15i2
p-ISSN 1412-0712 I e-ISSN 2527-8312
80 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 16, Nomor 1, April 2016, hlm. 78-87

yang maksimal. Berbagai usaha yang huruf besar, penulisan kata depan, dan
diterapkan oleh pendidik dalam penulisan tanda baca yang belum sesuai
pembelajaran kosakata dan struktur kalimat, dengan ejaan yang disempurnakan.
tetapi hasilnya masih belum memuaskan. Sejalan yang dikemukakan oleh Tarigan
Dalam hal penguasaan siswa terhadap (2011: 14) bahwa kualitas keterampilan
kosakata dan struktur kalimat yang masih berbahasa seseorang jelas bergantung
sangat sangat kurang dikarenakan kepada kualitas dan kuantitas kosakata yang
pembelajaran kosakata dan struktur kalimat dimilikinya.Semakin kaya kosakata yang kita
yang belum memuaskan. Hal tersebut dapat miliki maka semakin besar pula
diketahui berdasarkan hasil penelitian di kemungkinan kita terampil
sekolah, di antaranya: (Hadinah, 2006) menulis.Keberhasilan siswa di sekolah pada
terkait penelitian penguasaan setiap mata pelajaran ditentukan oleh
perbendaharaan makna kosakata siswa kelas perbendaharaan kosakata dan struktur
VIII SMP Aisyiyah Sungguminasa melalui kalimat yang dimilikinya.Banyak orang tidak
pembacaan novel yang hasil penelitiannya menyadari bahwa nilai yang tertera pada
menunjukkan bahwa penguasaan siswa buku laporan pendidikan siswa itu adalah
masih kurang, dan; (2) Asriani (2008) yang cermin dari kualitas dan kuantitas kosakata
mengkaji tentang kemampuan penggunaan dan struktur kalimat siswa. Baik,sedang, atau
kosakata dalam menulis karangan murid kurang nilai yang diperoleh siswa tergantung
kelas VI SD 21 Malelang Kecamatan pada kosakata, struktur kalimat dan
Pangkep Kabupaten Pangkep dengan hasil keterampilan berbahasa yang dimilikinya.
penelitiannya menunjukkan bahwa Apabila masalah ini dipahami
penguasaan kosakata masih kurang. dengan seksama, maka dapatlah dimengerti
Fenomena yang terjadi dalam betapa pentingnya pengajaran kosakata dan
konteks pembelajaran kosakata dan struktur struktur kalimat yang bersistem di sekolah-
kalimat di kelas X SMA Negeri 2 Bantaeng sekolah terutama di sekolah menengah
Kabupaten Bantaeng berdasarkan hasil atas. Kualitas dan kuantitas kosakata dan
observasi peneliti adalah para murid masih struktur kalimat seorang siswa turut
kesulitan dalam berbicara dan menulis yang menentukan keberhasilan siswa itu sendiri.
disebabkan oleh perbendaharaan Kurangnya penguasaan kosakatadan
kosakatadan struktur kalimat yang kurang. struktur kalimat siswa dipengaruhi oleh
Ketika muncul pertanyaan yang berkaitan penggunaankosakata dan struktur kalimat
dengan kosakata tertentu, siswa masih sulit dalam kehidupan sehari-hari dan dalam
menemukannya. Misalnya, kosakata yang berkomunikasi di lingkungansekitarnya.
berkaitan dengan lingkungan, maka siswa Faktor lain yang menyebabkan kurangnya
sulit menciptakan kosakatasebanyak penguasaan kosakata dan struktur kalimat
mungkin yang berkaitan dengan lingkungan. siswa adalah faktor yang bersifat internal
Apabila murid ditugasi mengartikan kata maupun yang bersifat eksternal. Salah satu
tertentu maka siswa tidak memiliki konsep faktor internal adalah latar belakang
dan pikiran tentang arti kata tersebut.Jika pemerolehan bahasanya. Kurangnya
siswa ditugasi mengelompokkan kata-kata penguasaan kosakatadan struktur kalimat
berdasarkan kategori (kata sifat, kata benda, siswa tersebut dipengaruhi oleh penggunaan
kata kerja, kata bilangan, dan kata bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Faktor
keterangan), maka siswa sulit internal lain adalah pemerolehan bahasa
menyelesaikannya. pertamanya.Faktor eksternal adalah sistem
Kondisi seperti ini sangat pembelajaran yang bersifat konvensional
berpengaruh terhadap keterampilan menulis yang menyebabkan lambangnya siswa dalam
siswa khususnya menulis karangan deskripsi. memperoleh kosakata. Sistem pembelajaran
Masalah yang dialami siswa dalam menulis sangat menentukan keberhasilan siswa
karangan deskripsi yaitu dari segi dalam memahami kosakata tertentu.
penggunaan ejaan yang meliputi penulisan

DOI: http://dx.doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v15i2
p-ISSN 1412-0712 I e-ISSN 2527-8312
Munirah, & Hardian, Pengaruh Kemampuan Kosakata dan Struktur Kalimat… 81

Merujuk pada uraian di atas, guru teknik penyampaian.Aspek kebahasaan


harus mengupayakan peningkatan meliputi tata bahasa, diksi, ejaan, dan tanda
penguasaan kosakata siswa agar dapat: (1) baca.
meningkatkan taraf pengetahuan para siswa; Kemampuan menulis pada
(2) meningkatkan taraf kemampuan mental umumnya bukan merupakan kemampuan
para siswa; (3) meningkatkan taraf bawaan.Kemampuan ini harus dipelajari
perkembangan konseptual para siswa; (4) dengan baik dan dilatih secara intensif.
mempertajam proses berpikir kritis para Untuk menjadi penulis yang terampil
siswa; (5) memperluas cakrawala pandangan seseorang harus menguasai hal-hal berikut
hidup para siswa. ini, yaitu penguasaan terhadap isi yang akan
Salam (dalam Budianta, 1992: 28) ditulis, penguasaan teknik untuk
mengemukakan bahwa dalam mengorganisasikan ide dalam tulisan,
mengembangkan kosakata, seorang penulis penguasaan aspek kebahasaan, dan
dapat menempuh berbagai cara antara lain; penguasaan unsur mekanik.
(a) menyelidiki perbendaharaan kata melalui Menurut Keraf (2011:85), tujuan
band-recorder, (b) memperhatikan menulis untuk mengungkapkan fakta,
perbendaharaan kata yang didapat oleh perasaan sikap, dan isi pikiran secara jelas
orang lain, (c) membaca buku-buku yang dan efektif, termasuk menulis paragraf.
bermutu, guna memperoleh kosakata yang Menulis paragraf adalah pengembangan ide
ilmiah, (d) mendengarkan pidato dan para pokok atau kalimat utama dengan kalimat-
ahli atau orang-orang terkenal, (e) melatih kalimat penjelas yang merupakan ide-ide
penggunaan kata-kata sinonim, dan (f) penjelasan baik secara deduktif maupun
mempertinggi frekuensi berbicara atau induktif, secara sebabakibat atau akibat
menulis. sebab (Soejito dan Hasan, 2006:24).
Keterampilan menulis merupakan Pengembangan tersebut dapat dilakukan
salah satu keterampilan berbahasa yang dengan cara menentukan kata-kata kunci,
bersifat produktif. Keterampilan menulis kemudian kata-kata kunci disusun menjadi
memiliki sifat yang sama dengan kalimat, dan kalimat-kalimat itu disusun
keterampilan berbicara. Keduanya menjadi paragraf. Paragraf merupakan suatu
merupakan keterampilan menyampaikan piranti untuk berkomunikasi secara tertulis,
gagasan, perasaan, dan pengalaman kepada yakni komunikasi antara penulis dengan
orang lain dengan menggunakan bahasa. pembaca.Seorang penulis menyatakan
Dalam bahasa tulis, seorang penulis gagasan/pikirannya dalam tulisan, sehingga
harus dapat mengungkapkan ide secara jelas, seorang pembaca dapat mengerti ide sedikit
runtut, dan logis. Untuk itu, penulis demi sedikit hingga keseluruhan kalimat
dihadapkan pada dua masalah, yaitu dalam paragraf (Syafi'ie, 2010:144).
menyatukan apa yang sebenarnya Paragraf dapat dipandang sebagai
dimaksudkan danmembuat maknanya jelas karangan dalam bentuk mini yang
bagi pembacanya. Dalam hal ini, dia mempunyai karakteristik sama dengan
harusmampu memilih kosakata yang tepat, karangan lengkap (Syafi'ie, 2010: 145).
menyusun dalam kalimat-kalimat yang baik, Paragraf merupakan karangan yang lengkap,
serta merangkaikannya dalam paragraf- ketiga aspek (aspek isi, retorika, dan aspek
paragraf yang berkesinambungan. kebahasaan) juga terdapat dalam paragraf.
Kemampuan menulis meliputi tiga Namun demikian, dalam sebuah karangan
aspek, yaitu aspek isi, aspek retorika, dan paragraf tetap merupakan bagian karangan.
aspek kebahasaan.Aspek ini mencakup Digambarkan karena apabila dilihat dari segi
masalah penulisan dan pengembangan ide isi, isi pokok yang dikemukakan dalam suatu
pokok, pengembangan kalimat utama paragraf merupakan perincian dari isi pokok
menjadi paragraf, dan relevansi isi dengan karangan.
topik. Aspek retorika membahas Paragraf yang baik harus memenuhi
pengorganisasian ide termasuk di dalamnya lima persyaratan, yaitu empat syarat utama

DOI: http://dx.doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v15i2
p-ISSN 1412-0712 I e-ISSN 2527-8312
82 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 16, Nomor 1, April 2016, hlm. 78-87

dan dan satu syarat bukan faktor utama. Selanjutnya, Adwinata (dalam Martono,
Kelima persyaratan itu adalah: (1) adanya 1990: 5) mengaitkan kosakata sebagai
kalimat topik, (2) adanya kalimat penunjang, berikut (1) semua kata yang terdapat dalam
(3) adanya keutuhan pikiran dalam paragraf, semua bahasa; (2) kata yang dikuasai oleh
(4) adanya keruntutan pikiran untuk seseorang atau kata-kata yang dipakai oleh
memudahkan pembaca memahamipikiran segolongan orang dalam lingkungan yang
penulis, dan (5) adanya kalimat penyimpul sama; (3) daftar sejumlah kata atau frasa dari
dan ini bukan faktor utama. Kelima sebuah bahasa yang disusun secara alfabetis
persyaratan tersebut harus ada dalam disertai bahasa dan keterangannya.
paragraf.Apabila salah satu syarat tidak ada Menurut Kridalaksana (1993: 127),
dalam paragraf berarti paragraf itu tidak bahwa kosakata adalah (1) komponen
lengkap atau tidak baik. bahasa yang memuat semua informasi
Selain itu, paragraf digambarkan baik tentang makna/arti dan pemakaian kata
atau padu apabila hal-hal yang membentuk dalam bahasa; (2) kekayaan kata yang
paragraf terjalin secara erat. Kepaduan dimiliki oleh seseorang pembicara, penulis
paragraf dapat ditandai dengan berbagai dari suatu bahasa.Selanjutnya, Soedjito
cara, seperti penggunaan kalimat transisi, (dalam Citra, 1999: 9) mengemukakan
pengulangan kata kunci, penggunaan kata bahwa kosakata dapat diartikan sebagai (1)
ganti, dan akan efektif apabila paragraf itu semua kata yang terdapat dalam satu bahasa;
mempunyai kalimat penyimpul. (2) kekayaan kata yang dialami oleh
Pada hakikatnya, yang paling utama pembicara dan penulis; (3) kata yang dipakai
disajikan dalam pengajaran bahasa Indonesia dalam satu bidang ilmu pengetahuan; (4)
adalah kosakata.Mungkin tidak berlebihan daftar kata yang disusun seperti kamus yang
kalau dikatakan mempelajaribahasa berarti disertai penjelasan singkat dan praktis.
mempelajari kata-kata dari bahasa itu Berdasarkan pendapat di atas dapat
sendiri. Tanpa penguasaan kosakata yang dipahami bahwa kosakata merupakan
memadai, seseorang tidak akan pernah keseluruhan kata yang dimiliki oleh suatu
memiliki keterampilan berbahasa yang baik. bahasa, baik yang diucapkan, didengar,
Dengan kata lain, penguasaan kosakata perlu ditulis, dan dibaca.Sementara itu, yang
dimiliki setiap orang untuk menguasai dimaksud dengan penguasaan kosakata
keterampilan berbahasa. Jadi, semakin dalam penelitian ini adalah kemampuan
banyak kosakata yang dikuasai seseorang, seseorang memperdalam dan menggunakan
maka dapat terampil pula berbahasa dengan kekayaan kata ataupun istilah-istilah suatu
baik.Menurut Chauchard (dalam Mustansyir, bahasa, baik dalam menyimak, berbicara,
1991: 13) bahwa manusia setiap saat berpikir membaca dan menulis konsep-konsep
dengan mempergunakan kosakata dan yangditentukan.
pengertian. Tanpa kata-kata manusia tidak
akan mungkin berpikir, bahkan volume METODE
berpikir manusia itu sebanding dengan Variabel Penelitian
perbendaharaan kata yang dimilikinya. Penelitian ini memiliki tiga variabel, yaitu
Kosakata berarti perbendaharaan kemampuan menggunakan kosakata sebagai
kata atau kekayaan kata yang dipakai.Sebagai variabel bebas (X1), kemampuan
tolok ukur keterampilan berbahasa kosakata menggunakan struktur kalimat sebagai
merupakan tolok ukur perbendaharaan kata variabel bebas (X2), dan kemampuan
yang dipakai, wawasan kata yang digunakan, menulis paragraf deskripsi sebagai variabel
serta ketetapan pemakaiannya dalam terikat (y).
konteks kalimat. Keraf (2009: 80)
mengatakan bahwa kosakata adalah Desain Penelitian
keseluruhan kata yang berada dalam ingatan Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi
seseorang yang segera akan menimbulkan atau penelitian yang ingin mengetahui
reaksi bila mendengar materi membaca. pengaruh antara tiga variable. Oleh karena

DOI: http://dx.doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v15i2
p-ISSN 1412-0712 I e-ISSN 2527-8312
Munirah, & Hardian, Pengaruh Kemampuan Kosakata dan Struktur Kalimat… 83

itu, untuk memperoleh data yang akurat Populasi


sesuai dengan masalah penelitian ini Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa
dirancang secara deskriptif- kuantitatif kelas X SMA Negeri 2 Bantaeng Kabupaten
dengan desain atau model penelitian yang Bantaeng yang berjumlah 185 orang yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu desain terdiri atas 5 (lima) kelas. Rincian jumlah
penelitian korelasi. tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1: Keadaan populasi


Jenis kelamin
No Kelas Jumlah
Laki-laki Perempuan
1. X.I 16 21 37
2. X.II 13 24 37
3. X.III 17 20 37
4. X.IV 17 20 37
5. X.V 18 19 37
Total 81 104 185

Sumber : Dokumentasi SMA Negeri 2 Bantaeng Kabupaten Bantaeng

Sampel dengan standar deviasi (SD) = 3,93 nilai rata-


Sampel ditetapkan menjadi wakil populasi rata X1 = 38,27 dengan standar deviasi (SD)
yang diteliti.Tujuan dari penentuan sampel = 3,79 dan nilai rata -rata X2 = 37,86 dengan
adalah untuk memperoleh keterangan standar deviasi (SD) = 3,91. Berdasarkan
mengenai obyek yang diteliti dengan cara hasil tersebut dapat diketahui bahwa
mengamati hanya sebagian dari populasi. responden (siswa) yang memperoleh skor di
Tujuan lain dari sampel adalah untuk bawah rata-rata pada variable Y
mengetahui sifat-sifat umum dari populasi (kemampuan menulis paragraf deskripsi)
untuk menarik generalisasi dari hasil Sebanyak 6 orang atau 16,22% dan yang
penyelidikan, mempermudah penafsiran, memperoleh nilai diatas rata-rata sebanyak 31
peramalan dan pengujian hipotesis. Pada orang 83,78%. Untuk variabel X1 (pegguna
penelitian ini penarikan sampel ditentukan kosakata) responden yang memperoleh nilai di
dengan menggunakan teknik random sampling bawah sekor rata-rata sebanyak 8 orang atau
dengan cara undian yang keluar sebagai 21,62% dan yang memperoleh niali di atas
sampel adalah kelas X.I sebanyak 37 orang. Rata-rata sebanyak 29 orang atau 78,38%
Sedangkan untuk variabel X2 (struktur
Teknik Pengumpulan dan Analisis Data kalimat) responden yang memperoleh nilai
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui di atas rata-rata sebanyak 22 orang atau
teknik tes, tes adalah serentetan pertanyaan 59,46%. Secara parsial semua variabel bebas
atau latihan serta alat lain yang digunakan mempunyai pengaruh yang signifikan hal ini
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, bisa dilihat dari nilai t hitung maupun Sig,
intelegensi kemampuan atau bakat yang dimana nilai t hitung lebih besar dari t tabel
dimiliki oleh individu atau kelompok sedangkan nilai Sig masih dibawah Alpha
(Arikunto, 2006: 150). Bentuk tes yang 0,05.
disajikan adalah memberikan tes kosakata
dalam bentuk tes pilihan ganda. Data yang Variabel kemampuan menggunakan
diperoleh dianalisis dengan menggunakan kosakata pengaruhnya signifikan terhadap
analisis regresi linear berganda. kemampuan menulis paragraf deskripsi
(t hitung =3.605 > t tabe!=2,021). Demikian
HASIL DAN PEMBAHASAN juga nilai Sig=0.001 < 0,05 dengan koefisien
Mengacu pada hasil analisis data dapat regresi sebesar 0.633. Hal ini menyimpulkan
diketahui bahwa nilai rata-rata Y = 38,92 bahwa hipotesis diterima. Demikian juga

DOI: http://dx.doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v15i2
p-ISSN 1412-0712 I e-ISSN 2527-8312
84 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 16, Nomor 1, April 2016, hlm. 78-87

dengan variabel kemampuan menggunakan bahwa kalimat yang baik harus disusun
struktur kalimat, dengan melihat nilai yang berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku.
sama seperti di atas dapat disimpulkan bahwa, Kaidah yang berlaku tersebut meliputi
menggunakan struktur kalimat mempunyai (a) unsur-unsur penting yang dimiliki
pengaruh signifikan terhadap kemampuan setiap kalimat, (b) cara memilih kata
menulis paragraf deskripsi. Hal ini dalam kalimat, dan (c) penerapan aturan-
menyimpulkan baliwa hipotesis diterima. aturan tentang ejaan sebagaimana
dinayatakan Sugihastuti (2007:81)bahwa
Dari kedua variabel tersebut, dapat penentuan pilihan kata termasuk sebagai
diperoleh informasi bahwa variabel kemapuan penguasaan kosakata
kemampuan menggunakan kosakata dijabarkan sebagai kemahiran
mempunyai pengaruh yang paling dominan, penyusunan kelimat efektif dan
hal ini ditunjukkan oleh nilai B maupun nilai ketepatan untuk menuliskannya kedalam
beta dan t yang lebih besar dan Sigma yang bentuk paragraf yang baik.
lebih kecil dibandingkan dengan variabel Penguasaan kosakata pada individu
kemampuan menggunakan struktur kalimat. dimulai dari pengenalan bahasa ibu
Berikut disajikan hasil analisisnya melalui proses pembudayaan alami.
Dengan berkembangnya usia, kemudian
1. Kemampuan menggunakan kosa
kosakata diperoleh pada pendidikan
kata dan sturuktur kalimat
formal melalui proses pengajaran dan
Penguasaan kosa kata dan struktur
pembelajaran. Dengan penguasaan
kalimat merupakan dua kiomponen yang
kosakata, seseorang dapat
saling berkaitan terus di belajarkan.
berkomunikasi dengan orang lain secara
Dengan pengusaan kosa kata yang baik
lisan maupun tulis tanpa mengalami
seseorang akan memiliki wawasan dan
hambatan
pengetahuan kosakata yang luas
Berdasarkan pendapat di atas, maka
sehingga diharapkan dapat menyusun
disimpujkan bahwa penguasaan kosakata
kalimat secara lebih baik. Pada penelitian
juga sangat berpengaruh terhadap
ini, untuk memperoleh kemampuan
kemampuan menulis paragraf
menggunakan kosakata dan struktur
deskripsi.Hal ini dapat dilihat pada
kalimat siswa kelas X SMA Negeri 2
kenyataan di lapangan bahwa banyak
Bantaeng Kabupaten Bantaeng peneliti
siswa yang gagal menulis karena
meminta siswa menuliskan beberapa
penguasaan kosakata yang
kosakata kemudian menyusun kedalam
rendah.Beberapa penelitian juga
beberapa kalimat.
menunjukkan bahwa kegagalan siswa
Dari hasil deskripsi data diketahui
dalam menulis disebabkan oleh
bahwa siswa yang memperoleh skor
penggunaan grammar yang tidak tepat.
dibawah rata-rata untuk variabel X1
Begitu banyak penelitian dilakukan
(penguasaan kosakata) sebanyak 8 orang
untuk mencari di mana kelemahan dan
atau 21,62% dan variabel X2 (struktur
apa inti persoalan sehingga mahasiswa
kalimat) sebanyak 5 orang atau 13,51%.
begitu banyak yang gagal menyelesaikan
Sedangkan siswa yang memperoleh skor
karya tulis dan gagal dalam menempuh
diatas rata-rata pada variabel X1
mata kuliah menulis. Hasil penelitian
(penguasaan kosakata) sebanyak 29
menunjukkan bahwa ketidakberhasilan
orang atau 78,38% dan variabel X2
mahasiswa banyak disebabkan oleh
(struktur kalimat) sebanyak 22 orang
ketidakmampuan mahasiswa dalam
atau 59,56%. Dengan demikian maka
memilih kata yang tepat. Di samping itu,
dapat disimpulkan bahwa kemampuan
mahasiswa juga salah memilih kosakata
penguasaan kosakata merupakan bagian
dengan ejaan yang tidak tepat.
penting dalam menyusun kalimat.Hal
Hasil penelitian itu juga berkorelasi
tersebut sesuai dengan pendapat
dengan penelitian-penelitian yang
Akhadiah (1994:40) yang menyatakan

DOI: http://dx.doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v15i2
p-ISSN 1412-0712 I e-ISSN 2527-8312
Munirah, & Hardian, Pengaruh Kemampuan Kosakata dan Struktur Kalimat… 85

dilakukan pada sekolah menengah. banyak buku teks dan program


Banyak siswa yang kurang berminat dan bahasa.Namun demikian, meskipun
kurang serius dalam mengikuti tujuan kurikulum seringkali cukup
pembelajaran menulis. Mereka merasa spesifik mengenai aspek pengajaran
kesulitan dalam menuangkan ide atau seperti tatabahasa, membaca, atau
gagasan ke dalam tulisan, baik dalam berbicara, sedikit perincian diberikan
bentuk puisi, prosa (cerpen), maupun untuk peranan kosakata.Status kosakata
drama. sekarang sepertinya berubah. Untuk satu
Kualitas keterampilan berbahasa hal, gagasan mengenai sebuah kata telah
seseorang sangat dipengaruhi pada "diperluas" mencakup firasa leksikal dan
kualitas dan kuantitas kosakata yang kebiasaan sehari-hari, dan teiah
dimilikinya (Tarigan 1994: 2).Semakin disarankan bahwa tahapan awal
kaya kosakata yang dimiliki, semakin mempelajarinya memainkan peranan
terampil pula dalam berbahasa. penting dalam komunikasi dan
Perkembangan kosakata merupakan kemahiran.
perkembangan konseptual. Suatu Lebih lanjut, akses terhadap korpora
program yang sistematis dalam leksikal telah memungkinkan linguistik
perkembangan kosakata dipengaruhi terapan untuk mengidentifikasi pola
oleh usia, jenis kelamin, pendapatan, umum kolokasi, pembentukan kata,
kemampuan, bawaan, dan status sosial metaphor, dan frasa leksikal yang
serta faktor-faktor geografis. merupakan bagian dari kecakapan
Pembelajaran kosakata diajarkan leksikal pembicara.
dalam konteks wacana, dipadukan
dengan kegiatan pembelajaran seperti 2. Kemampuan menulis paragraf
percakapan, membaca, menulis.Upaya deskripsi
memperkaya kosakata perlu dilakukan Kemampuan menulis paragraf deskripsi
secara terus menerus melalui surat kabar, siswa kelas X SMA Negeri 2 Bantaeng
majalah, pidato-pidato, dan sebagainya. Kabupaten Bantaeng dalam penelitian
Untuk dapat memperoleh hasil ini yaitu rata-rata 38,92 siswa yang
pembelajaran kosakata yang optimal, memperoleh skor dibawah rata-rata
guru perlu membekali siswa dengan sebanyak 6 orang atau 16,22% dan siswa
kata-kata yang berkaitan dengan bidang yang memperoleh skor diatas rata-rata
tertentu. Dalam setiap bidang iimu sebanyak 31 orang atau 83,78%.
digunakan kata-kata khusus.Upaya Kemampuan menulis paragraf
pemerkayaan kosakata perlu dilakukan. deskripsi siswa diperoleh dari hasil tes
Untuk meningkatkan penguasaan menulis penguasaan paragraf deskripsi
kosakata dalam pembelajaran menulis setelah diajar dengan kosakata dan
paragraf deskripsi juga dapatdilakukan struktur kalimat.Hasil penelitian yang
dengan mengembangkan bahan ajar. diperoleh yaitu siswa sudah banyak yang
Bahan ajar harus berkaitan dengan mampu menulis paragraf deskripsi
materikosakata. dengan baik. Hasil penelitian tersebut
Di masa lampau, pengajaran dan sejalan dengan pendapat Tarigan
pelajaran kosakata sering diberikan (1994:4-5) yang menyatakan bahwa
sedikit prioritas dalam program bahasa kegiatan menulis tidak dapat dipisahkan
kedua, tapi akhir-akhir ini sudah ada dengan kegiatan menyusun kalimat.
kepentingan baru dalam hal kosakata Keterampilan menulis merupakan
dan peranannya dalam pelajaran dan keterampilan yang sangat penting dalam
pengajaran. Secara tradisional, pelajaran kehidupan tidak hanya penting dalam
kosakata sering dibiarkan untuk kehidupan pendidikan tetapi juga sangat
dipelajari secara mandiri dan hanya penting dalam kehidupan masyarakat.
menerima sedikit perhatian dalam Keterampilan menulis itu sangat penting

DOI: http://dx.doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v15i2
p-ISSN 1412-0712 I e-ISSN 2527-8312
86 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 16, Nomor 1, April 2016, hlm. 78-87

karena merupakan salah satu SIMPULAN


keterampilan berbahasa yang harus Mengacu pada hasil analisis dan
dimiliki oleh siswa. pembahasan terhadap masalah-masalah
3. Pengaruh antara kemampuan penelitian dan hipotesis yang telah dibahas
menggunakan kosakata dan struktur pada bab-bab terdahulu, maka hasilnya
kalimat terhadap kemampuan dapat disimpulkan bahwa: (1) Kosakata
menulis paragraf deskripsi memegang fungsi dan peranan yang sangat
berdasarkan hasil pengujian hipotesis penting dalam keterampilan berbahasa.
diperoleh nilai R= 0,9 dan nilai F hitung Kosakata dapat menambah ilmu bahasa
sebesar 314,542 sedangkan nilai F tabel seseorang sehingga pengetahuan yang
sebesar 3,28 maka dapat disimpulkan dimiliki semakin luas.Dalam penelitian ini
bahwa ada pengaruh antara kemampuan Kemampuan menggunakan kosakata siswa
menggunakan kosakata dan struktur kelas X SMA Negeri 2 Bantaeng
kalimat terhadap kemampuan menulis Kabupaten Bantaeng nilai rata-ratanya -=
paragraf deskripsi siswa kelas X SMA 38,27 dengan standar deviasi 3,79; (2)
Negeri 2 Bantaeng Kabupaten Bantaeng. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil,
Dengan demikian maka hipotesis dalam wujud lisan atau tulisan yang
alternatif (H1) yang berbunyi “ terdapat mengungkapkan pikiran yang
pengaruh kemampuan menggunakan utuh.Kemampuan menggunakan srtuktur
kosakata dan struktur kalimat terhadap kalimat siswa kelas X SMA Negeri 2
kemampuan menulis paragraf deskripsi Bantaeng Kabupaten Bantaeng nilai rata-
siswa kelas X SMA Negeri 2 Bantaeng ratanya= 38,92 dengan standar deviasi=
Kabupaten Bantaeng” dinyatakan 3,93; (3) Terdapat pengaruh secara
diterima sedangkan hipotesis nihil (H0) bersama-sama antara kemampuan
yang berbunyi, tidak ada pengaruh menggunakan kosakata dan struktur kalimat
kemampuan menggunakan kosakata dan terhadap ke mampuan menulis paragraf
struktur kalimat terhadap kemampuan deskripsi siswa kelas X SMA Negeri 2
menulis paragraf deskripsi siswa kelas X Bantaeng Kabupaten Bantaeng. Hal ini
SMA Negeri 2 Bantaeng Kabupaten disebabkan nilai F hitung yang diproleh
Bantaeng, dinyatakan ditolak. Dalam hal lebih besar yaitu 314,542 dari pada nilai F
ini kemampuan menggunakan kosakata tabel yaitu 3,28 atas dasar taraf signifiakasi
dan struktur kalimat mempunyai 5% dan secara parsial semua variabel bebas
pengaruh positif terhadap kemampuan mempunyai pengaruh yang signifikan, hal
menulis paragraf deskripsi siswa kelas X ini disebabkan nilai T hitung yang diperoleh
SMA Negeri 2 Bantaeng Kabupaten yaitu 3,605 lebih besar dari nilai T-tabel
Bantaeng, artinya semakin tinggi yaitu 2,021.
kemampuan menulis paragraf deskripsi
siswa. Siswa dikatakan siap belajar DAFTAR RUJUKAN
menulis jika mampu mengingat urutan
Akhadiah, S. (1994). Pembinaan Kemampuan
huruf dan tahu perbedaan, dapat
Menulis, Jakarta: Erlangga.
memusatkan ide dan gagasan, serta
kembali ke baris berikutnya, mempunyai Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian
bahasa tulis yang benar yang berisi Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta:
kosakata selain pandangan dan Rineka Cipta
percakapan, serta susunan kalimat Asriani. (2008). Kemampuan menggunakan
normal, dan mudah menangkap kosakata dalam menulis karangan
pengertian - pengertian yang deskripsi murid kelas VI SDN 21
diperkenalkan. Malelang Kecamatan Pangkep
Kabupaten Pangkep. Laporan
penelitian: Tidak dipublikasikan.

DOI: http://dx.doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v15i2
p-ISSN 1412-0712 I e-ISSN 2527-8312
Munirah, & Hardian, Pengaruh Kemampuan Kosakata dan Struktur Kalimat… 87

Budianta, E. (1992). Menggebrak Dunia Mustansyir, R. (1991). Filsafat Bahasa.


Mengarang. Jakarta: Pustaka Aneka Masalah Arti dan Upaya
Pembangunan Swadaya Nusantara. Pemecahannya. Jakarta: Prima Karta.
Citra.(1999).Penguasaan Kosakata Bahasa Soedjito, & Hasan, M. (2006). Keterampilan
Indonesia Kelas III Batara Gowa Menulis Paragraf. Bandung: Remaja
Singguminasa. Skripsi. Ujung Rosdakarya.
Pandang: FPBS IKIP Ujung Sugihastuti.(2007).Tata Bahasa Baku Bahasa
Pandang. Indonesia. Jakarta : Bulan Bintang
Hadinah. (2006).Penguasaan Perbendaharaan Syafi'ie, I. (2010). Retorika dalam Menulis. Jakarta
Kosakata Siswa Kelas VIII SMP Dekdikbud: P2LPTK.
AisyiyahSimgguminasa, Kabupaten Tarigan, H.G. (1994)..Prinsip-prinsip Dasar
Gowa melalui Bacaan Novel. Sastra. Bandung: Angkasa
Skripsi. Makassar: Fakultas Bahasa Tangan, H.G.(2011).Pengajaran Kosakata.
dan Sen! Universitas Negeri Bandung: Angkasa.
Makassar.
Halim, A. (2005). Politik Bahasa Nasional. UCAPAN TERIMA KASIH
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Peneliti mengucapkan terima kasih kepada
Pengembangan Bahasa. pihak-pihak yang telah membantu
Keraf, G. (2009).Tata Bahasa Indonesia.Ende: pelaksanaan penelitian ini di antaranya
Nusa Indah. kepada pihak sivitas akademika SMA Negeri
Keraf, G. (2011). Diksi dan Gaya Bahasa.Jakarta: 2 Bantaeng Kabupaten Bantaeng atas
Gramedia Pustaka Utama. bantuannya dalam hal penyediaan lokasi
Kridalaksana, H. (1993). Kamus Linguistik. penelitian, dan siswa kelas X yang telah
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. menjadi responden penelitian ini. .
Martono. (1990). Kosakata Bahasa TulangMamak.
Jakarta. Depdibud

DOI: http://dx.doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v15i2
p-ISSN 1412-0712 I e-ISSN 2527-8312

Anda mungkin juga menyukai