Anda di halaman 1dari 27

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA PADA TEKS

BIOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 16 MAKASSAR

Irmawati

Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar

E-mail: irmawatiirma988@gmail.com

IRMAWATI, 2018. “Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca pada Teks


Biografi Siswa Kelas X SMA Negeri 16 Makassar”. Skripsi. Jurusan Bahasa dan
Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar.
(Dibimbing oleh Achmad Tolla dan M. Taufik).
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan penggunaan tanda
baca yang ditemukan dalam karangan siswa kelas X SMA Negeri 16 Makassar. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan desain penelitian yaitu
kualitatif deskriptif. Data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kalimat-kalimat
yang mengandung kesalahan penggunaan tanda baca yang terdapat dalam teks
biografi siswa kelas X SMA Negeri 16 Makassar. Sumber data dalam penelitian ini
adalah teks biografi siswa kelas X SMA Negeri 16 Makassar. Teknik pengumpulan
data yang dilakukan adalah teknik dokumentasi, teknik baca, dan teknik pencatatan.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes unjuk kerja, yaitu menulis
teks biografi siswa yang didalamnya mengandung jenis-jenis tanda baca dengan
teknik analisis data kualitatif deskriptif interpretatif.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa kesalahan penggunaan
tanda baca pada teks biografi siswa kelas X SMA Negeri 16 Makassar berjumlah 153
buah. Kesalahan penggunaan tanda baca yang ditemukan dalam karangan siswa
kelas X SMA Negeri 16 Makassar tersebut meliputi: 61 data kesalahan penggunaan
tanda titik, 82 data kesalahan penggunaan tanda koma, 2 data kesalahan
penggunaan tanda hubung, 1 data kelsalahan penggunaan tanda elipsis, 5 data
kesalahan penggunaan tanda petik, 1 data kesalahan penggunaan tanda kurung, dan
1 data kesalahan penggunaan tanda garis miring. Jadi, kesalahan penggunaan tanda
baca yang paling banyak dilakukan oleh siswa adalah kesalahan penggunaan tanda
koma.
Kata Kunci: Analisis, Kesalahan, Tanda Baca, Teks Biografi

[IRMAWATI} Page 1
PENDAHULUAN terjadinya proses komunikasi (Syafi’i,

1999:24).
Dalam kehidupan
Keterampilan berbahasa
bermasyarakat manusia membutuhkan
bermanfaat dalam melakukan interaksi
bahasa sebagai alat komunikasi.
komunikasi bermasyarakat, yang
Bahasa itu sendiri terdiri atas bahasa
keberhasilannya antara lain bergantung
lisan dan bahasa tulisan. Pengajaran
pada tingkat keterampilan berbahasa
bahasa mempunyai tujuan yaitu
yang dimiliki oleh seseorang.
pesarta didik mampu menggunakan
Pembelajaran keterampilan berbahasa
bahasa Indonesia yang baik dan benar
juga bertujuan untuk meningkatkan
dan diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, kematangan
kemampuannya dalam berkomunikasi,
emosional, dan kematangan sosial. Di
baik secara lisan maupun tulisan.
samping itu, mereka juga diharapkan
Kemampuan berkomunikasi dalam hal
dapat menyaring hal-hal yang berguna,
ini adalah kemampuan menggunakan
belajar menjadi diri sendiri dan
bahasa Indonesia yang baik dan benar
menyadari akan eksistensi budayanya
dalam berbagai konteks komunikasi.
sehingga tidak tercabut dari
Konteks komunikasi tersebut
lingkungannya (Depdiknas, 2003:51).
mengandung faktor-faktor penentu
Pembelajaran bahasa Indonesia
komunikasi, yakni topik, penutur dan
memiliki empat aspek berbahasa yang
mitra tutur serta hubungannya, suasana
meliputi menyimak, berbicara,
komunikasi, tempat serta waktu
membaca, dan menulis (Tarigan,

[IRMAWATI} Page 2
2008:1). Keempat aspek keterampilan genap. Teks biografi adalah teks yang

tersebut harus dimilkiki dan dikuasai menceritakan perjalanan hidup tokoh

oleh siswa dalam proses pembelajaran dan memiliki pesan atau nilai

bahasa Indonesia. keteladanan bagi pembacanya.

Salah satau keterampilan Menulis teks biografi memiliki tujuan

berbahasa yang harus dimiliki siswa untuk mengapresiasi perjalanan hidup

adalah keterampilan menulis. Menulis tokoh baik sesuai dengan pendidikan

merupakan suatu kegiatan produktif karakter dalam kurikulum 2013. Teks

dan ekspresif, maka dengan menulis biografi merupakan salah satu materi

seseorang akan dapat mengeksprisikan yang dapat meningkatkan

diri dan perasaannya melalui suatu keterampilan menulis pada siswa,

karya yang disebut tulisan. Menulis menulis teks biografi juga dapat

sangatlah penting bagi pendidikan melatih siswa dalam menggunakan

karena memudahkan para pelajar tanda baca.

untuk berpikir, dan menulis dapat Dalam pembelajaran bahasa

membantu setiap orang untuk Indonesia, pembelajaran menulis teks

menjelaskan apa yang ada dalam biografi menjadi sangat penting karena

pikirannya (Tarigan, 2008:22). dapat merangsang siswa untuk gemar

Pembelajaran menulis teks menulis dan tentunya akan

biografi merupakan salah satu materi meningkatkan kemampuan siswa

yang terdapat dalam silabus dalam penggunaan bahasa Indonesia

Kurikulum 2013 kelas X semester yang baik dan benar. Serta tidak lepas

[IRMAWATI} Page 3
dari penguasaan ejaan bahasa merupakan jabaran lebih lanjut. SKL

Indonesia. untuk sikap dipilih menjadi dua KI,

Pembelajaran saat ini yaitu terkait dengan sikap spiritual (KI

berpatokan pada kurikulum 2013. 1) dan sikap social (KI2). SKL

Kurikulum 2013 merupakan langkah pengetahuan menjadi KI pengetahuan

lanjutan pemerintah dalam (KI 3) dan SKL keterampilan

mengembangkan aspek yang dijabarkan menjadi KI keterampilan

disempurnakan dalam kurikulum 2013 (KI 4) (Priyatni, 2014:20).

adalah standar kompetensi lulusan Pembelajaran bahasa Indonesia

(SKL), kompetensi inti (KI), untuk SMA kelas X yang disajikan

kompetensi dasar (KD). Selanjutnya dalam kurikulum 2013 adalah

akan dijelaskan mengenai keterkaitan pembelajaran berbasis teks, baik teks

antara SKL, KI, dan KD. SKL, yaitu lisan maupun tulisan. Dalam

standar kompetensi lulusan merupakan pembelajaran berbasis teks, pelajaran

profil lulusan yang diimplikasikan bahasa Indonesia diajarkan bukan

untuk dimilki setiap siswa ketika ia sekadar sebagai pengetahuan bahasa,

lulus dari suatu jenjan pendidikan baik melainkan sebagai teks yang

(SD, SMP, SMA). Dalam SKL mengemban fungsi untuk menjadi

terdapat tiga ranah yaitu sikap, sumber aktualisasi diri penggunanya

pengetahuan, dan keterampilan. pada konteks sosial-budaya akademis.

Setelah SKL dikembangkan Menulis atau mengarang

disusunlahkompetensi inti yang merupakan suatu proses menggunakan

[IRMAWATI} Page 4
lambang-lambang (huruf) untuk baku tertulis maupun bahasa baku

mencatat, menyusun, dan lisan.

mengomunikasikan serta dapat Dalam proses menulis,

menampung aspirasi atau makna yang kesalahan berbahasa dapat

ingin disampaikan kepada orang lain, menimbulkan kekaburan makna dan

baik dalam tulisan maupun paragraf salah penafsiran dalam hal ini

seutuhnya. Dalam menyusun suatu penggunaan tanda baca.Kesalahan

tulisan, kalimat-kalimat yang seperti ini merupakan sisi yang

digunakan haruslah kalimat yang mempunyai cacat tulisan sang pelajar.

tertata dengan baik dan benar sesuai Kesalahan berbahasa pada taksonomi

dengan kaidah penulisan dalam bahasa linguistik seperti penggunaan ejaan

Indonesia. Kemampuan menggunakan dan tanda baca masih ditemukan

bahasa yang baik dan benar oleh siswa dalam tulisan siswa, termasuk siswa

dalam menulis merupakan tuntutan kelas X SMA Negeri 16 Makassar.

yang harus dipenuhi agar tulisannya Apabila dibandingkan dengan

dapat menjadi sarana penyampaian ide penulisan huruf, penulisan kata, dan

yang baik. Penggunaan bahasa yang penulisan unsur serapan, pemakaian

baik adalah penggunaan bahasa yang tanda bacalah yang sering mengalami

sesuai dengan konteks situasi dan kesalahan dalam kegiatan tulis-

komunikasi. Bahasa yang benar adalah menulis yang dilakukan oleh siswa.

bahasa sesuai dengan kaidah bahasa Tanda baca merupakan bagian

yang sangat penting dalam

[IRMAWATI} Page 5
pembentukan kalimat bahasa mempengaruhi makna satuan bahasa

Indonesia. Penggunaan tanda baca yang bersangkutan (Kridalaksana,

yang benar dan sesuai dengan kaidah 1984:162).

akan menyebabkan korespondensi Dalam menulis sebuah teks,

makna kalimat tersebut menjadi lancar apapun bentuk organisasi teks itu,

dan terarah. tentu saja siswa harus memilih kata

Dalam sebuah wacana dan bentuknya yang tepat dalam

kompleks, penggunaan tanda baca menyusun kalimat. Dalam menulis

yang benar dan sesuai kaidah akan kata serta kalimat, kita perlu

menyebabkan kalimat-kalimat yang memperhatikan dan menaati konvensi

tersusun berhubungan secara dalam penggunaan (huruf, tanda baca,

koherensi. Sebaliknya, sebuah kalimat serta konvensi tata tulis lainnya).

yang tidak mengindahkan penggunaan Dalam mengarang atau bentuk tata

tanda baca yang benar akan tulis lainnya, penggunaan tanda baca

menyebabkan kalimat tersebut yang benar merupakan syarat mutlak

bermakna ambigu, rancu, ataupun untuk memperoleh karangan yang

bergeser dari makna dasarnya. Tanda baik. Siswa SMA sudah selayaknya

baca adalah bagian dari tanda grafis mampu menggunakan tanda baca

yang dipergunakan secara dengan benar dalam menulis teks.

konvensional untuk memisahkan Pada kenyataannya masih banyak

berbagai bagian dari satuan bahasa siswa yang belum mampu

tertulis dan yang sedikit banyaknya menggunakan tanda baca yang tepat

[IRMAWATI} Page 6
dalam menulis sebuah teks. Jika hal ini menggunakannya dengan baik dan

dibiasakan maka siswa tidak akan tepat dalam setiap tulisannya.

mampu menggunakan tanda baca Dalam pedoman Ejaan yang

dengan tepat dalam setiap tulisannya. Disempurnakan (EYD), yang

Kemampuan menggunakan digolongkan sebagai tanda baca

tanda baca pada kalimat bahasa adalah: 1) tanda titik (.), 2) tanda koma

Indonesia tidaklah mudah. Salah satu (,), 3) tanda titik koma (;), 4) tanda

penyebabnya adalah kebanyakan siswa titik dua (:), 5) tanda hubung (-), 6)

tidak menyadari peran dan fungsi tiap tanda pisah (--), 7) tanda elipsis (…),

tanda baca untuk memperlancar 8) tanda tanya (?), 9) tanda seru (!),

korespondensi kalimat dalam bahasa 10) tanda kurung ((…)), 11) tanda

tulis. Untuk sampai pada taraf kurung siku ({…}), 12) tanda petik

kemampuan yang diinginkan siswa (“…”), 13) tanda petik tunggal (‘…’),

terlebih dahulu harus mengetahui tanda miring (/), dan 15) tanda

bentuk-bentuk tanda baca yang ada penyingkat atau apostrof (‘) (Yuwono,

dalam bahasa Indonesia, seperti tanda G. B. & Iryanto, Tata. 1987:16).

titik, tanda koma, tanda titik koma, Penelitian mengenai tanda baca

tanda titik dua dan lain-lain. Selain itu sebelumnya telah dilakukan oleh

siswa juga harus mengetahui fungsi Kurningsih (1998), namun penelitian

dari setiap tanda baca tersebut, tersebut hanya berkisar pada seputar

kemudian barulah siswa dapat penentuan penggunaan tanda pada

kalimat. Kurningsih (1998) melakukan

[IRMAWATI} Page 7
penelitian dengan judul “Kemampuan sebelumnya, maka rumusan masalah yang

Menggunakan Tanda Baca pada akan diteliti adalah “bagaimanakah

Kalimat Bahasa Indonesia Siswa Kelas kesalahan penggunaan tanda baca dalam

II SLTP Terbuka Ujung Pandang”. teks biografi yang ditulis siswa kelas X

Dalam penelitian tersebut, Srie SMA Negeri 16 Makassar?”.

Kurningsih menggunakan instrumen Berdasarkan rumusan masalah yang

dikemukakan sebelumnya, maka tujuan


berupa teks uraian berjumlah dua
penelitian ini adalah “untuk
puluh nomor berupa kalimat yang
mendeskripsikan kesalahan
harus disesuaikan tanda bancanya oleh
penggunaan tanda baca yang
siswa. Dari hasil penelitian tersebut
ditemukan dalam karangan siswa kelas
diketahuai bahwa siswa kelas II SLTP
X SMA Negeri 16 Makassar”. Manfaat
Terbuka Ujung Pandang belum
teoretis dalam penelitian ini adalah
mampu atau belum memadai dalam
“sebagai bahan informasi tentang
menggunakan tanda dalam kalimat.
kesalahan penggunaan tanda baca yang
Berdasarkan uaraian di atas,
ditemukan dalam biografi siswa kelas
peneliti termotivasi untuk melakukan
X SMA Negeri 16 Makassar dan
penelitian dengan judul Analisis
sebagai masukan dan penyempurnaan
Kesalahan Penggunaan Tanda Baca
pengembangan pengajaran bahasa di
Pada Teks Biografi Siswa Kelas X
sekolah menengah atas, khususnya
SMA Negeri 16 Makassar.
pengajaran tanda baca dan
Berdasarkan uraian dari latar

belakang yang telah dikemukakan

[IRMAWATI} Page 8
keterampilan menulis siswa kelas X menggarang, membuat surat) dengan

SMA Negeri 16 Makassar”. tulisan. Menurut Dalman (2014:3)

Adapun manfaat praktisnya menulis merupakan suatu kegiatan

antara lain: penelitian ini dapat komunikasi berupa penyampaian

dijadikan sebagai bahan petunjuk bagi pesan (informasi) secara tertulis pada

guru bahasa Indonesia SMA Negeri 16 pihak yang lain dengan menggunakan

Makassar dalam menentukan aspek- bahasa tulis sebagai alat atau

aspek kebahasaan, kususnya tanda medianya. Lebih lanjut, Dalman

baca yang perlu memperoleh (2014:4) menjelaskan menulis juga

penekanan dalam penjelasan dan dapat dilakatakan sebagai kegiatan

pemberian latihan. Selain itu, merangkai huruf menjadi kata atau

penelitian ini dapat dijadikan sebagai kalimat untuk disampaikan kepada

sarana dalam menyusun strategi orang lain, sehingga orang lain dapat

pengembangan pengajaran bahasa memahaminya. Sedangkan menurut

Indonesia di SMA sehingga efisiensi Suparno dan Yunus (dalam Dalman,

dan efektivitas pengajaran bahasa 2014:4) menjelaskan bahwa menulis

Indonesia dapat terwujud”. adalah kegiatan mengungkapkan ide

TINJAUAN PUSTAKA atau gagasan dalam bentuk karangan

Pengertian Menulis secara leluasa.

Menulis dalam kamus besar Semi (2007:14)

bahasa Indonesia, berarti melahirkan mengungkapkan bahwa menulis

pikiran atau perasaan (seperti merupakan suatu proses kreatif

[IRMAWATI} Page 9
memindahkan gagasan ke dalam memahami bahasa dan gambaran

lambang-lambang tulisan. Menulis grafik itu. Hal yang sama disampaikan

memiliki tiga aspek utama. Pertama, oleh Weiss (dalam Salman 2009:1),

adanya tujuan atau maksud tertentu menulis memiliki arti menurunkan

yang hendak dicapai. Kedua, adanya atau melukiskan lambang-lambang

gagasan atau sesuatu yang hendak grafik suatu bahasa yang dipahami

dikomunikasikan. Ketiga, adanya seseorang, sehingga orang lain dapat

sistem pemindahan gagasan yaitu membaca dan memahami makna yang

berupa sistem bahasa. Selanjutnya, dikandung lambang-lambang grafik

menurut Enre (1994:2), menulis tersebut.

merupakan kemampuan Tujuan Menulis

mengungkapkan pikiran dan juga Dalman (2014:13) tujuan

perasaan dalam tulisan yang efektif. menulis ditinjau dari sudut pandang

Berbeda dengan pendapat yang pengarang diuraikan sebaagai berikut:

disampaikan oleh Tarigan (2008:23), 1) Tujuan penugasan. Pada

mengemukakan menulis ialah umumnya, para pelajar menulis

menurunkan atau melukiskan dengan tujuan untuk memenuhi

lambang-lambang grafik yang tugas yang diberikan guru atau

menggambarkan suatu bahasa yang sebuah lembaga. Bentuknya

dipahami oleh seseorang, sehingga biasa berupa makalah, laporan,

orang lain dapat membaca lambang- ataupun karangan bebas.

lambang grafik tersebut kalau mereka

[IRMAWATI} Page 10
2) Tujuan estetis. Bagi ataupun surat perjanjian. Hal

sastrawan, menulis puisi, tersebut menegaskan tentang

cerpen maupun novel apa yang telah diperbuat.

bertujuan untuk menciptakan 5) Tujuan kreatif. Menulis

sebuah keindahan (estetis) sebenarnya berhubungan

dalam sebuah cerpen maupun dengan proses kreatif,

novel. terutama dalam menulis karya

3) Tujuan penerangan. Surat sastra, baik berbentuk puisi

kabar maupun majalah maupun prosa.

merupakan media yang berisi 6) Tujuan konsumtif.

tulisan dengan tujuan Adakalanya tulisan

penerangan. Tujuan utama diselesaikan untuk dijual dan

penulis membuat tulisan dikonsumsi oleh para

adalah untuk memberi pembaca. Dalam hal ini,

informasi kepada pembaca. penulis lebih mementingkan

Informasi yang dibutuhkan kepuasan pada diri pembaca.

biasa berupa politik, ekonomi, Manfaat Menulis

pendidikan, agama, sosial, Menurut Enre ada tujuh kegunaan

maupun budaya. menulis (1994:2), yaitu:

4) Tujuan pernyataan diri. 1) Menulis menolong

Pernyataan diri dapat dibuat seseorang menemukan

berupa surat pernyataan kembali apa yang pernah ia

[IRMAWATI} Page 11
katahui, menulis mengenai menempatkannya dalam

suatu topik merangsang suatu bentuk yang berdiri

pemikiran seorang sendiri, adakalanya

mengenai topik tersebut seseorang dapat

dan membantu seseorang menjernihkan konsep yang

membangkitkan kabur atau kurang jelas

pengetahuan dan untuk diri sendiri, hanya

pengalaman yang tersimpan karena mereka menulis

di dalam bawah sadar. mengenai hal tersebut.

2) Menulis menghasilkan ide- 4) Menulis menjadikan

ide baru, tindakan menulis pikiran seseorang siap

merangsang pikiran untuk dilihat dan

seseorang untuk dievaluasi, ia dapat

mengadakan hubungan, membuat jarak dengan

mencari pertalian dan idenya sendiri dan

menarik persamaan yang melihatnya lebih objektif

tidak akan pernah terjadi pada waktu ia menulisnya

seandainya ia tidak mulai 5) Menulis membantu

menulis. seseorang menyerap dan

3) Menulis membantu menguasai informasi baru,

mengorganisasikan pikiran ia akan banyak memahami

seseorang dan materi lebih baik dan

[IRMAWATI} Page 12
menyimpannya lebih lama berdasarkan kisah yang dialami oleh

jika ia menulis tentang hal tokoh dalam biografi. Biografi dalam

itu. kamus besar bahasa Indonesia

6) Menulis membantu (2008:197) adalah riwayat hidup

seseorang dalam (seseorang) yang ditulis oleh orang

memecahkan masalah lain. Sejalan dengan itu,

dengan jalan memperjelas (Kemendikbud, 2017:209) biografi

unsur-unsurnya, adalah riwayat hidup seseorang yang

menempatkan dalam suatu dituliskan oleh orang lain. Dalam

konteks visual sehingga ia biografi disajikan sejarah hidup,

dapat diuji. pengalaman-pengalaman, sampai kisah

7) Menulis tentang sesuatu sukses orang yang sedang diulas.

topik menjadikan seseorang Uraian tentang identitas berisi antara

pelajar yang aktif. lain nama, tempat dan tanggal lahir,

Pengertian Biografi latar belakang keluarga, riwayat

Menurut Rohimah (2014:204) pendidikan, dan riwayat organisasi

biografi adalah tulisan tentang riwayat yang diikuti.

hidup seseorang yang dituliskan orang Ciri-Ciri Biografi

lain. Biografi tentang seseorang ditulis Menurut Fu’ad (2012: 27-28)

karena keunikan dan prestasi yang menuliskan ciri-ciri biografi yang

dimilikinya sehingga kita dapat memikat yaitu: (1) merangsang

mengambil nilai-nilai kehidupan imajinasi pembaca, (2) mengandung

[IRMAWATI} Page 13
fakta, dan (3) disajikan secara siapa, dimana, dan

menarik. bagaiman.

Struktur Biografi 2. Peristiwa kejadian penting

Strukut teks adalah gambaran (important evevnt, record

cara teks tersebut dibuat. Teks biografi of event), berisi rangkaian

terdiri atas tiga struktur teks yaitu peristiwa yang disusun

orientasi atau setting (aim), peristiwa secara kronologis, menurut

kejadian penting (important evevnt, urutan waktu, yang

record of event), dan reorientasi meliputi kejadian-kejadian

(kemendikbud, 2017:215). Ketiga utama yang dialami tokoh.

struktur teks tersebut diuraikan sebagai Dalam bagin ini mungkin

berikut. pula disertakan komentar-

1. Orientasi atau setting (aim), komentar pencerita pada

berisi informasi mengenai beberapa bagiannya.

latar belakang kisah atau 3. Reorientasi, berisi

peristiwa yang akan komentar evaluatif atau

diceritakan selanjutnya pernyataan simpulan

untuk membantu menganai rangkaian

pendengar/pembaca. peristiwa yang telah

Informasi yang dimaksud diceritakan sebelumnya.

berkenaan dengan ihwal Bagian ini sifatnya

opsional, yang mungkin

[IRMAWATI} Page 14
ada atau tidak ada dalam secara rinci tentang sifat-

teks biografi. sifat tokoh.

Kaidah Bahasa Teks Biografi 4. Banyak menggunakan kata

Teks biografi menggunakan kerja pasif untuk

beberapa kaidah kebahasaan yang menjelaskan peristiwa yang

dominan (Kemendikbud, 2017:235). dialami tokoh sebagai

1. Menggunakan pronomina subjek yang diceritakan.

(kata ganti) orang ketiga 5. Banyak menggunakan kata

tunggal ia atau dia atau kerja yang berhubungan

beliau. Kata ganti ini dengan aktivitas mental

digunakan secara bervarisi dalam rangka

dengan penyebutan nama penggambaran peran tokoh.

tokoh atau panggilan tokoh. 6. Banyak menggunakan kata

2. Banyak menggunakan kata sambung, kata depan,

kerja tindakan untuk ataupun nomina yang

menjelaskan berkenaan dengan urutan

peristiwaperistiwa atau waktu.

perbuatan fisik yang Pengunaan Ejaan

dilakukan oleh tokoh. Menurut Badudu (1981: 7)

3. Banyak menggunakan kata ejaan adalah perlambangan fonem

adjektiva untuk dengan huruf. Dalam sistem ejaan

memberikan informasi suatu bahasa dengan cara-cara fonem

[IRMAWATI} Page 15
yang terdapat dalam suatu bahasa itu fonologi suatu bahasa. Dalam ejaan

dilambangkan. Lambang-lambang ditetapkan pemakaian dan penulisan

fonem ini dinamakan huruf. Susunan huruf, penulisan kata, penulisan unsur

dalam sejumlah fonem atau huruf serapan, dan penulisan tanda baca.

dalam suatu bahasa disebut abjad. Dalam penelitian ini, yang menjadi

Selain tentang perlambangan fonem pusat pembicaraan adalah tanda baca

dengan huruf, dalam sistem ejaan dan hal-hal yang berhubungan dengan

diatur juga (1) ketetapan tentang cara tanda baca tersebut. Oleh karena itu,

penulisan satuan-satuan morfologi fokus pembahasan selanjutnya adalah

seperti kata dasar, kata ulang, kata kaidah penggunaan tanda baca

majemuk, kata berimbuhan, dan menurut Pedoman Umum Ejaan

partikel; (2) ketetapan tentang cara Bahasa Indonesia.

penulisan kalimat-kalimat dan bagian- METODE PENELITIAN

bagian kalimat; (3) pemakaian tanda Jenis Penelitian

baca. Penelitian ini termasuk ke

Sejalan dengan itu, Halim dalam penelitian kualitatif, yaitu

(1976: 42) mengemukakan bahwa penelitian yang menggambarkan

yang dimaksud dengan sistem ejaan variabel penelitian tidak dalam bentuk

adalah keseluruhan jaringan kaidah- angka-angka atau status statistik.

kaidah yang mengatur pemakaian Dalam penelitian ini, peneliti

tanda-tanda visual yang menggambarkan kesalahan

melambangkan kesatuan-kesatuan penggunaan tanda baca pada teks

[IRMAWATI} Page 16
biografi siswa kelas X SMA Negeri 16 kesalahan penempatan dan tidak

Makassar. digunakannya tanda baca tersebut pada

Desain Penelitian kalimat yang seharusnya

Desain penelitian yang menggunakan tanda baca. Adapun

digunakan adalah kualitatif deskriptif. analisis kesalahan yang dimaksud

Desain ini merupakan rancangan yang adalah mengidentifikasi dan

menggambarkan variabel penelitian mendeskripsikan kesalahan yang

secara objektif. Peneliti dalam ditemukan.

penelitian ini akan mengamati seacara Yang dimaksud analisis

mendalam dan melakukan analisis kesalahan penggunaan tanda baca pada

mendalam terhadap objek penelitian, teks biografi siswa adalah kekeliruan,

guna menemukan kesalahan penyimpangan, atau ketidaktepatan

penggunaan tanda baca dalam teks pemakaian tanda baca yang diamati

biografi yang ditulis siswa. dalam teks biografi siswa dapat berupa

Definisi Istilah kesalahan penggunaan tanda titik (.),

Definisi istilah digunakan tanda koma (,), tanda titik dua (:),

sebagai batasan, untuk menghindari tanda hubung (-), tanda pisah (--),

terjadinya salah penafsiran mengenai tanda ellipsis (…), tanda Tanya (?),

istilah dalam penelitian. Peneliti tanda seru (!), tanda kurung ((…)),

memperjelas definisi istilah yang tanda kurung siku ([…]), tanda petik

dimaksud adalah kesalahan (“…”), tanda petik tunggal (‘…’),

penggunaan tanda baca berupa

[IRMAWATI} Page 17
tanda garis miring (/), dan tanda yang digunakan dalam penelitian ini

penyingkat atau apostrof (‘). yaitu tes tertulis dengan sebuah

Data dan Sumber Data perintah membuat teks biografi.

Data dalam penelitian ini Adapun instrumen dalam penelitin

adalah kalimat-kalimat yang yang dimaksud terlampir.

mengandung kesalahan penggunaan Teknik Pengumpulan Data

tanda baca yang terdapat dalam teks Data dalam penelitian ini

biografi siswa yang menjadi objek dikumpulkan dengan memberikan

penelitian. Sumber data dalam tugas kepada siswa untuk menuliskan

penelitian ini adalah teks biografi yang teks biografi. Selanjutnya, untuk

ditulis siswa kelas X SMA Negeri 16 menemukan dan mengklasifikasikan

Makassar. kesalahan penggunaan tanda baca yang

Instrumen Penelitian terdapat pada tulisan siswa digunakan

Dalam penelitian ini, yang dengan teknik dokumentasi, teknik

menjadi instrumen utama adalah baca, dan teknik pencatatan. Adapun

peneliti itu sendiri. Sugiyono (2008:8) langkah-langkah pengumpulan data

mengatakan bahwa dalam penelitian dalam penelitian ini adalah:

kualitatif yang berperan sebagai 1. Peneliti menugaskan siswa kelas X

instrumen utama adalah orang atau SMAN 16 Makassar untuk

biasa disebut humant instrument, dan membuat teks biografi;

orang tersebut adalah peneliti itu 2. Peneliti mengumpulkan data dan

sendiri. Adapun instrumen penunjang menyeleksi teks biografi yang

[IRMAWATI} Page 18
dibuat oleh siswa kelas X SMAN terdapat dalam teks biografi

16 Makassar untuk dijadikan siswa;

sebagai sumber penelitian; 4. Pengkodean bahwa dari data

3. Peneliti membaca dan kategorisasi tersebut, diberikan

mengidentifikasi kalimat yang pengkodean setiap data yang

mengandung kesalahan dianalisis;

penggunaan tanda baca yang D.1 : Data 1

terdapat dalam teks biografi siswa TB.1 : Teks Biografi 1

yang menjadi objek penelitian. 5. Mendeskripsikan hasil analisis

Teknik Analisis Data terhadap kesalahan penggunaan

Data dalam penelitian ini tanda baca, menjelaskan hal-hal

dilakukan dengan menggunakan yang salah dan memperbaiki

metode analisis kesalahan berbahasa. kesalahan tersebut.

Adapun langkah-langkah analisis yang HASIL PENELITIAN DAN

digunakan adalah: PEMBAHASAN

1. Mengidentifikasi wujud kesalahan Hasil Penelitian

penggunaan tanda baca; 1. Kesalahan Penggunaan Tanda

2. Mengklasifikasikan jenis Titik (.)

kesalahan tanda baca tersebut; (1) Dua tahun kemudian ia

3. Menganalisis bentuk kelasahan bertemu dengan ibu saya yang

penggunaan tanda baca yang bernama Ratna Waty, yang

[IRMAWATI} Page 19
lahir pada tanggal 1 Mei 4. Penggunaan Tanda Elipsis (…)

1979[□] (D.1/TB.2) (4) Karena jarak antara


rumah dan sekolahnya
 Dua tahun kemudian ia sangat […] jauh.
(D.146/TB.20)
bertemu dengan ibu saya yang  Karena jarak antara
rumah dan sekolahnya
bernama Ratna Waty, yang sangat jauh.
(D.146/TB.20)
lahir pada tanggal 1 Mei 1979. 5. Kesalahan Penggunaan Tanda

(D.1/TB.2) Petik (“…”)

2. Kesalahan Penggunaan Tanda (5) Ibuku bernama


NENENG, ia lahir pada
Koma (,) tanggal10oktober 1968 di
kota maros dari seorang
(2) Pertama[□]ayah saya ayah yang bernama
mengawali pendidikan di “Ambo Tua”, dan
SD kartika Makassar. seorang ibu yang
(D.62/TB.1) bernama “Sahra”.
 Pertama, ayah saya (D.147/TB.30)
mengawali pendidikan di  Ibuku bernama
SD kartika Makassar. NENENG, ia lahir pada
(D.62/TB.1) tanggal10oktober 1968 di
3. Kesalahan Penggunaan Tanda kota maros dari seorang
ayah yang bernama
Hubung (-) Ambo Tua, dan seorang
ibu yang bernama Sahra.
(3) Ibu pantiku merupakan (D.147/TB.30)
sosok yang dibanggakan 6. Kesalahan Pengunaan Tanda
dan sangan dihormati
oleh anak[□]anaknya Kurung ((…))
maupun anak pantinya.
(D.144/TB.6) (6) Ibu saya dilahirkan dan
 Ibu pantiku merupakan dibesarkan di Majene
sosok yang dibanggakan (Sulawesi Barat) beserta
dan sangat dihormati oleh kedua saudara ibu saya,
anak-anaknya maupun dan saudara ibu saya
anak pantinya. yang lainnya dilahirkan
(D.144/TB.6)

[IRMAWATI} Page 20
diberbagai daerah. berdasarkan tujuan penelitian, yaitu
(D.152/TB.15)
 Ibu saya dilahirkan dan mendeskripsikan kesalahan
dibesarkan di Majene
Sulawesi Barat, beserta penggunaan tanda baca yang
kedua saudara ibu saya,
dan saudara ibu saya ditemukan dalam karangan siswa kelas
yang lainnya dilahirkan
diberbagai daerah. X SMA Negeri 16 Makassar.
(D.152/TB.15)
7. Kesalahan Penggunaan Tanda Pembahasan lebih lanjut dari fokus

Garis Miring(/) penelitian tersebut adalah sebagai

(7) Setelah lulus SMK/ berikut.


sudah mempunyai
pengetahuan tentang Berdasarkan data analisis
tekniknya, ia langsung
kerja di korea. kesalahan penggunaan tanda baca pada
(D.153/TB.18)
 Setelah lulus SMK sudah teks biografi siswa kelas X SMA
mempunyai pengetahuan
tentang tekniknya, ia Negeri 16 Makassar, hasil analisis
langsung kerja di korea.
(D.153/TB.18) menunjukkan bahwa kesalahan

Pembahasan Hasil Penelitian penggunaan tanda baca yang terdapat

Pada bagian ini peneliti akan dalam teks biografi tulisan siswa kelas

memaparkan pembahasan mengenai X SMA Negeri 16 Makassar, berupa

hasil penelitian tentang kesalahan kesalahan penggunaan tanda titik,

penggunaan tanda baca dalam teks tanda koma, tanda hubung, tanda

biografi tulisan siswa kelas X SMA ellipsis, tanda kurung, tanda petik, dan

Negeri 16 Makassar. Pembahasan tanda garis miring.

yang diuraikan pada bagian ini Berdasarkan hasil analisis,

ditemukan sebanyak 62 bentuk

[IRMAWATI} Page 21
kesalahan penggunaan tanda titik. kalimat yang seharusnya menggunkan

Bentuk kesalahan tersebut seperti tidak tanda koma, misalnya pada kalimat

digunakannya tanda titik pada kalimat setara. Tanda koma dipakai untuk

yang mengharuskan kehadiran tanda memisahkan kalimat setara dengan

titik tersebut, kesalahan penempatan kalimat berikutnya yang didahului

tanda baca titik, dan penggunaan tanda dengan kata seperti tetapi, melainkan,

titik pada kalimat yang seharusnya sedangkan, dan kecualii. Selanjutnya,

tidak menggunakan tanda titik. peneliti juga menemukan penggunaan

Berdasarkan hasil analisis, kesalahan tanda koma yang tidak diperlukan

penggunaan tanda titik paling banyak pada kalimat yang ditulis siswa.

ditemukan pada akhir kalimat dan Kesalahan penggunaan tanda

parangraf yang seharusnya hubung, tanda elipsis, tanda kurung,

menggunakan tanada titik tetapi siswa tanda garis miring, dan tanda petik

tidak menggunakan tanda titik juga peneliti temukan dalam teks

padakalimatnya. biografi yang ditulis siswa kelas X

Kemudian, kesalahan SMA Negeri 16 Makassar. Kesalahan

penggunaan tanda koma yang tersebut berupa penggunaan tanda baca

ditemukan setelah peneliti yang tidak diperlukan dalam kalimat,

menganalisis teks biografi tulisan tetapi siswa menggunakan tanda baca

siswa berjumlah 82 buah kesalahan. tersebut pada kalimatnya. Kesalahan

Kesalahan tersebut seperti siswa tidak lain juga ditemukan dalam teks

menggunakan tanda koma pada biografi yang ditulis siswa kelas X

[IRMAWATI} Page 22
SMA Nrgeri 16 Makassar, salah dalam kalimat tersebut, (2)

satunya seperti penggunaan tanda penggunaan tanda baca pada kalimat

kurung yang tidak diperlukan, tetapi yang seharusnya tidak menggunakan

lebih tepat jika tanda kurung tersebut tanda baca, dan (3) penggunaan tanda

diganti dengan tanda koma. baca yang tidak tepat, yaitu

Berdasarkan analisis yang penggunaan tanda baca yang lebih

dilakukan peneliti, peneliti tepatnya jika diganti dengan tanda

menemukan sebanyak 153 bentuk baca lain.

kesalahan. 61 kesalahan penggunaan Penelitian sebelumnya telah

tanda titik, 82 kesalahan penggunaan dilakukan oleh Kurningsih (1998),

tanda koma, 1 kesalahan penggunaan penelitian tersebuat hanya berkisar

tanda hubung, 1 kelsalahan pada penentuan penggunaan tanda

penggunaan tanda elipsis, 5 kesalahan baca dalam kalimat. Kurningsih

penggunaan tanda petik, 1 kesalahan melakukan penelitian dengan judul

penggunaan tanda kurung, dan 1 “kemampuan menggunakan tanda baca

kesalahan penggunaan tanda garis pada kalimat bahasa Indonesia siswa

miring. kelas II SLTP terbuka ujung pandang.

Dari 153 data kesalahan Dalam penelitian tersebut, Srie

penggunaan tanda baca, kesalahan Kurningsih menggunakan instrumen

tersebut berupa (1) tidak digunakannya berupa kalimat-kalimat yang harus

tanda baca pada kalimat yang disesuaikan tanda bacanya oleh siswa.

mengharuskan kahadiran tanda baca Sedangkan pada penelitian ini, peneliti

[IRMAWATI} Page 23
menggunakan instrumen berupa tes kesimpulan yang sesuai temuan yang

tertulis dengan sebuah perintah diperoleh dari penelitian ini yaitu

membuat teks biografi, kemudian yang sebagai berikut.

menjadi objek penelitiannya adalah Kesalahan penggunaan tanda

tanda baca yang terdapat dalam teks baca yang ditemukan dalam teks

biografi yang ditulis siswa tersebut. biografi siswa kelas X SMA Negeri 16

Dari hasil penelitian yang ditemukan Makassar meliputi kesalahan

oleh Kurningsih, siswa tersebut penggunaan tanda titik, tanda koma,

diketahui belum mampu atau belum tanda hubung, tanda petik, tanda

memadai dalam menggunakan tanda hubung, tanda kurung, tanda ellipsis,

baca dalam kalimat. Sedangkan pada dan tanda garis miring.

penelitian ini hasil yang ditemukan Kesalahan penggunaan tanda

bukan meruoakan tingkatan mampu baca dalam teks biografi siswa kelas X

atau tidak mampu melaikan kesalahan SMA Negeri 16 Makassar yang

apa yang terdapat dalam teks biografi dijadikan objek penelitian berjumlah

siswa dan kelasalahan penggunaan 153 buah. Kesalahan penggunaan

tanda baca apakah yang paling banyak tanda baca yang ditemukan dalam

dilakukan oleh siswa. karangan siswa kelas X SMA Negeri

KESIMPULAN DAN SARAN 16 Makassar tersebut meliputi: 61 data

Kesimpulan kesalahan penggunaan tanda titik, 82

Berdasarkan hasil analisis data data kesalahan penggunaan tanda

dan pembahasan dapat ditarik koma, 2 data kesalahan penggunaan

[IRMAWATI} Page 24
tanda hubung, 1 data kelsalahan bahasa Indonesia agar kiranya lebih

penggunaan tanda elipsis, 5 data meningkatkan pemahaman siswa

kesalahan penggunaan tanda petik, 1 dalam menggunakan tanda baca dalam

data kesalahan penggunaan tanda kalimat bahasa Indonesia yang tepat

kurung, dan data 1 data kesalahan dan benar.

penggunaan tanda garis miring. Jadi, DAFTAR PUSTAKA

kesalahan penggunaan tanda baca yang Abidin, Yunus. 2013. Pembelajaran


Bahasa Berbasis Pendidikan
paling banyak dilakukan oleh siswa Karakter. Bandung: Refika
Aditama.
adalah kesalahan penggunaan tanda
Alek A, dan Achmad, H.P. 2010.
koma. Macam-macam Karangan.
Jakarta: PT, Prenada Media
Saran Grup.

Hasil penelitian ini Andayani. 2009. Bahasa Indonesia


(Buku Ajaran PSG).
menunjukkan bentuk penggunaan Surakarta: Panitia Sertifikasi
Guru (PSG) Rayon 13.
kesalahan penggunaan tanda baca yang
Badudu, J.S. 1981. Cakrawala Bahasa
cukup banyak. Jadi, peneliti Indonesia II. Jakarta: PT Gramedi.

menyarankan kepada siswa untuk Dalman, 2014. Keterampilan Menulis.


Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
berlatih lebih giat dalam menggunakan
Departemen Pendidikan Nasional.
tanda baca yang tepat dalam bahasa 2008. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: PT
Indonesia khsusnya penggunaan tanda Gramedia Pustaka Utama.

koma, tanda titik, dan tanda petik. Enre, Fachruddin Ambo. 1994. Dasar-
Dasar Keterampilan Menulis.
Bagi guru bahasa Indonesia di SMA Ujung Pandang: Ikip Ujung
Pandang.
Negeri 16 Makassar, hendaknya guru

[IRMAWATI} Page 25
Fahrudin, A. 1998. Dasar-Dasar
Keterampilan Menulis. Jakarta:
Depdikbud. Mulya, Septi Vina. 2017.
“Pembelajaran Menulis Teks
Fu’ad, Zulfikar. 2008. Jadikan Hidup Biografi Siswa Kelas VII
Anda Lebih Bermakna! SMP Global Madani Baandar
Menulis Biografi. Yogyakarta: Lampung Tahun Pelajaran
Pustaka Pelajar. 2016/201”. Skripsi.
Lampung: Fakultas Keguruan
Halim, Amran. 1976. Ejaan yang dan Ilmu Pendidikan
Disempurnakan. Jakarta: Balai Universitas Lampung.
Pustaka.
Ningsih, Sri Hatija.
Keraf, Gorys. 1995. Komposisi. Ende: 2015.”Perbandingan
Nusa Indah. Kemampuan Menulis Teks
Biografi Antara Siswa Laki-
Kementrian Pendidikan dan Laki dan Siswa Permpuan
Kebudayaan. 2013. Buku SMP Negeri 2 Plopo”.
Siswa Bahasa Indonesia Skripsi. Makassar: Fakultas
Wahana Pengetahuan Bahasa dan Sastra
SMP/MTS Kelas VIII. Universitas Negeri Makassar.
Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan. Nurgiantoro, B. 1995. Penilaian dan
Pengajaran dalam Bahasa dan
Kemendikbud. 2017. Bahasa Sastra. Yogyakarta: BPTE.
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK
Kelas X. Jakarta: Kementrian Pateda, Mansoer.1987. Linguistik
Pedidikan dan Kebudayaan. Sebuah Pengantar. Bandung:
Angkasa.
Kridalaksana, Harimurti. 1984. Kamus
Linguistik. Jakarta: Gramedia Priyatni, Endah Tri. 2014. Desain
Pustaka Prima. Pembelajaran Bahasa
Indonesia Dalam Kurikulum
Kurningsih, Srie. 1998. Kemampuan 2013. Jakarta: Buni Aksara.
Menggunakan Tanda Baca
Bahasa Indonesia Siswa Kelas Pusat Bahasa, Depdiknas (2014).
II SLTP Terbuka Ujung Kamus Besar Bahasa
Pandang. Skripis. Makassar: Indonesia. Jakarta: Balai
FBS UNM. Pustaka.

Moloeng, L .J. 2006. Metodologi Purwanto, Ngalim dan Alim Djeniah.


Penelitian Kualitatif. Bandung: 1997. Metodologi Pengajaran
PT Remaja Rosdakarya. Bahasa Indonesia di Sekolah

[IRMAWATI} Page 26
MenengahPertama. Jakarta: PT Pengembanannya. Bandung:
Rosda Jayaputra Jakarta. Angkasa.

Rohimah, Ima.2014. BUPENA Tarigan, Lilis, dkk. 1996. Analisis


Bahasa Indonesia SMP/MTS Kesalahan Berbahasa. Jakarta:
Kelas VIII. Jakarta: Erlangga. Depdikbud.

Semi, M. Atar. 2007. Dasar-Dasar Warida, Ernawati. 2017. Pedoman


Keterampilan Menulis. Umum Ejaan Bahasa
Bandung: Angkasa. Indonesia. Bandung: Ruang
Kata
Sugiono. 2008. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfa Yuwono, G. B. & Iryanto, Tata. 1987.
Beta. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang
Sujanto, Riyono. 2000. Kreatif Disempurnakan. Surabaya:
Menulis. Bandung: Alumni. Penerbit Indah Surabaya.

Syafi’i, Imam. 1999. Pendekatan


dalampengajaran bahasa
Indonesia. Malang: IKIP.
Malang.

Tarigan, Henry Guntur. 2005. Menulis


Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung:
Angkasa Bandung.

Tarigan, Djago. 2008. Membina


Keterampilan Menulis
Paragraf dan
Pengembangannya.
Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henri Guntur. 2008. Menulis.


Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henri Guntur. 1986. Menulis


Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H.G. 1987. Membina


Keterampilan Menulis dan

[IRMAWATI} Page 27

Anda mungkin juga menyukai