Anda di halaman 1dari 7

123

p-ISSN 2338-980X Elementary School 8 (2021) 123 – 129 e-ISSN 2502-4264


Volume 8 nomor 1 Januari 2021

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI


MELALUI STRATEGI KREAKTIF PRODUKTIF DENGAN MEDIA GAMBAR
PADA SISWA KELAS V SD 4 PIJI

Rupi’ah
SD 4 Piji Kecamatan Dawe, Kudus, Indonesia

Diterima : 8 Oktober 2020 Disetujui : 17 November 2020 Dipublikasikan : Januari 2021

Abstrak
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis
karangan deskripsi siswa kelas V SD 4 Piji. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk
meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan
penggunaan strategi pembelajaran kreaktif produktif dengan media gambar pada siswa kelas
V SD 4 Piji, meningkatkan hasil belajar menulis karangan deskripsi melalui penggunaan
strategi pembelajaran kreatif produktif dengan media gambar pada siswa kelas V SD 4 Piji.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama dua siklus. Subjek penelitiana dalah guru
dan siswa kelas V. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa meningkat, yaitu
83% pada siklus I dengan kategori sangat baik dan 86% pada siklus II dengan kategori sangat
baik. Selain itu, keterampilan siswa dalam menulis deskripsi meningkat, yaitu 86% dengan
kategori sangat baik pada siklus I dan 92% pada siklus II dengan kategori sangat baik.
Kesimpulan penelitian ini adalah dengan menerapkan Strategi Kreatif Produktif dengan
Media Gambar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, dan keterampilan menulis
deskripsi siswa kelas V SD 4 Piji. Saran peneliti yaitu hendaknya guru menerapkan
pendekatan, metode, model, dan strategi pembelajaran yang terbaru / inovatif sesuai dengan
materi pembelajaran, salah satunya menggunakan Strategi Kreatif Produktif dengan media
Gambar.
Kata kunci: karangan deskripsi, strategi kreatif produktif, media gambar, aktivitas siswa

Abstract
The general objective of this study is to improve the writing skills of descriptive essay
for students of grade V SD 4 Piji students. The specific purpose of this study is to increase
the activeness of students in learning to write descriptive essays by using productive creative
learning strategies with pictures media for students of grade V SD 4 Piji, increasing the
learning outcomes of writing descriptive essays through the use of productive creative
learning strategies with pictures media for students of grade V SD 4 Piji. This class action
research was carried out for two cycles. The research subjects are teachers and students of
grade V. The results showed that student activities increased, namely 83% in the first cycle
with a very good category and 86% in the second cycle with a very good category. In
addition, students' skills in descriptive writing was increased, namely 86% with a very good
category in the first cycle and 92% in the second cycle with a very good category. The
conclusion of this research is by applying Productive Creative Strategy with Pictures Media
can improve student learning activities, and descriptive writing skills of students in grade V
SD 4 Piji. Researcher's suggestion is that teachers should apply the latest / innovative
approaches, methods, models and learning strategies in accordance with the learning
materials, one of which uses Productive Creative Strategies with Pictures media.
Keywords: descriptive essay, productive creative strategies, pictures media, student activity
Coresponding Author
burupiahdapodik@gmail.com
SD 4 Piji Kecamatan Dawe, Kudus, Indonesia
Rupi’ah, Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Strategi Kreaktif Produktif Dengan .... 124

PENDAHULUAN Dalam empat keterampilan


Peraturan Menteri Pendidikan berbahasa penguasaan terakhir merupakan
Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang keterampilan menulis. Menulis merupakan
Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar suatu keterampilan berbahasa yang
dan Menengah menyatakan bahwa, dipergunakan untuk berkomunikasi secara
bahasa memiliki peran sentral dalam tidak langsung, tidak tatap muka dengan
perkembangan intelektual, sosial, dan orang lain, menulis merupakan suatu
emosional peserta didik dan merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif
penunjang keberhasilan dalam (Tarigan, 2008). Menurut (Aries 2011)
mempelajari semua bidang studi. dibandingkan dengan tiga kemampuan
Pembelajaran bahasa diharapkan berbahasa yang lain, kemampuan menulis
membantu peserta didik mengenal dirinya, lebih sulit dikuasai bahkan oleh penutur
budayanya, dan budaya orang lain, aslinya. Hal ini disebabkan kemampuan
mengemukakan gagasan dan perasaan, menulis menghendaki penguasaan
berpartisipasi dalam masyarakat yang berbagai unsur kebahasaan dan unsur di
menggunakan bahasa tersebut, dan luar kebahasaan yang akan menjadi isi
menemukan serta menggunakan tulisan atau karangan. Baik unsur bahasa
kemampuan analitis dan imajinatif yang maupun unsur isi haruslah terjalin
ada dalam dirinya. Pembelajaran bahasa sedemikian rupa sehingga menghasilkan
Indonesia diarahkan untuk meningkatkan tulisan atau karangan runtut dan padu.
kemampuan peserta didik untuk Menurut Syafi’ie (1988), menulis
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia merupakan tindak berpikir, sehingga
dengan baik dan benar, baik secara lisan menulis menjadi pemikiran para
maupun tulis, serta menumbuhkan akademisi. Menulis merupakan cara yang
apresiasi terhadap hasil karya kesastraan tertata dalam menciptakan makna dan
manusia Indonesia. metode paling efektif yang bisa digunakan
Beberapa tujuan mata pelajaran untuk memonitor berpikir manusia. Salah
bahasa Indonesia adalah agar peserta didik satu substansi retorika menulis adalah
memiliki kemampuan (1) berkomunikasi penalaran yang baik (Vera Sardila, 2015).
secara efektif dan efisien baik secara lisan Hal ini berarti bahwa penulis harus mampu
maupun tulis; (2) memahami bahasa mengembangkan cara-cara berpikir yang
Indonesia dan menggunakannya dengan rasional (Kristiantari, 2012). Tulisan yang
tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan; (3) baik adalah tulisan yang dapat melihat apa
menggunakan bahasa Indonesia untuk yang dilihat, dapat mendengar apa yang
meningkatkan kemampuan intelektual, didengar dan merasakan apa yang
serta kematangan emosional dan sosial dirasakan inilah yang dimaksud dengan
(BSNP, 2006). menulis(Suprobo Aryani , Umar Samadhy,
Karakteristik bahasa Indonesia 2012). Dengan kata lain membentuk suatu
adalah mata pelajaran yang menekankan tulisan haruslah melibatkan panca indera
pada keterampilan berbahasa dan belajar dalam memasukkan setiap penggambaran
sastra. Belajar berbahasa pada dasarnya yang dapat dirasakan apabila dibaca oleh
adalah belajar berkomunikasi. Sedangkan seorang individu. Suatu tulisan hasil dari
belajar sastra adalah belajar menghargai observasi melalui panca indera, yang
manusia dan nilai-nilai kemanusiaan. disampaikan dengan kata-kata yang lugas
Berdasarkan fungsi dan tujuannya maka dan dapat dirasakan setiap individu
pembelajaran bahasa diarahkan dalam merupakan tulisan deskripsi (Ulfa Nurul
ruang lingkup mendengarkan, berbicara, Qalbi, Mantasiah R, Jufri, 1975).
membaca, dan menulis (Chasmijatin, Pengajaran bahasa Indonesia saat
2008). ini kurang melatih siswa dalam aspek
menulis. Siswa lebih banyak diberi
Elementary School 8 (2021) 123 – 129 125

pengetahuan dan aturan tata bahasa, tanpa dapat digunakan. Yaitu dengan
pernah mengeti bagaimana mengaitkanya penggunaan strategi pembelajaran kreatif
dalam latihan-latihan menulis. Siswa produktif dengan media gambar. Strategi
kurang berani dan berlatih untuk pembelajaran kreatif produktif sendiri
mengungkapkan pikiran, perasaan dan merupakan strategi yang dikembangkan
pengalamanya melalui media tulisan. dengan mengacu pada berbagai
Siswa kurang paham menentukan kalimat pendekatan pembelajaran yang diasumsi-
utama. Siswa kurang memahami cara kan mampu meningkatkan kualitas proses
menyusun paragraf dalam mengarang. belajar mengajar (Khusni, 2017;
Keadaan ini belum memenuhi standar Riskiawan et al., 2016). Pendekatan
kompetensi bahasa Indonesia aspek tersebut antara lain belajar aktif kreatif
menulis di kelas V Sekolah Dasar (CBSA), strategi pembelajarn konstruktif,
(Depdiknas, 2006:8). Faktor keterampilan serta strategi pembelajaran kolaboratif dan
guru dalam pembelajaran pada kelas V SD kooperatif (Wena, 2011). Tahapan dari
4 PIJI sudah tepat dalam menentukan strategi pembelajaran kreatif produktif
kegiatan belajar mengajar, hanya dalam antara lain (1) orientasi; (2) eksplorasi; (3)
pembelajaran menulis belum adanya interpretasi; (4) re-kreasi; (5) evaluasi.
penggunaan strategi dan media variatif Sedangkan gambar pada dasarnya
yang tepat dalam pembelajaran menulis. membantu mendorong para siswa dan
Sehingga siswa kurang aktif dalam dapat membangkitkan minatnya pada
pembelajaran dan hasil belajarnya menjadi pelajaran(Faiz Noormiyanto, 2018).
rendah pula. Membantu mereka dalam kemampuan
Hal ini didukung dengan adanya berbahasa, kegiatan seni, dan pernyataan
data dari hasil observasi dan evaluasi kreatif dalam bercerita, dramatisasi,
pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas bacaan, penulisan, melukis dan
V SD 4 PIJI pada semester 1 tahun menggambar serta membantu mereka
2017/2018, siswa mengalami kesulitan menafsirkan dan mengingat-ingat isi
dalam menerima materi pelajaran tentang materi bacaan dari buku teks (Arif S.
menulis karangan deskripsi sehingga nilai Sadiman, 1984). Dalam pelaksanaannya,
ulangan masih di bawah dari Kriteria siswa akan terlibat secara intelektual dan
Ketuntasan Minimal (KKM) yang emosional dalam pembelajaran, siswa akan
ditentukan sekolah yaitu 65. Data hasil terdorong untuk mengonstruksi sendiri
belajar ditunjukkan dengan nilai terendah konsep yang sedang dikaji melalui
42 dan nilai tertinggi 98, dengan rata-rata observsi, diskusi atau percobaan, siswa
kelas 50,8. Sedangkan dalam evaluasi dapat bertanggung jawab untuk
materi menulis dari 22 siswa yang menyelesaikan tugas bersama serta siswa
memenuhi KKM 10siswa dan yang tidak akan menjadi kreatif, antusias dan percaya
memenuhi 12 siswa. Keaktifan siswa diri.Manfaat penelitian ini adalah untuk
dalam mengikuti pembelajaran masih meningkatkan keterampilan menulis
rendah, siswa belum berpartisipasi aktif karangan deskripsi pada siswa kelas V SD
dalam pembelajaran. Dengan melihat data 4 PIJI, agar siswa lebih aktif, kreatif, dan
hasil belajar dan pelaksanaan mata terampil, dapat bekerjasama dalam
pelajaran Bahasa Indonesia, maka perlu kelompok dan membantu siswa dalam
diadakan peningkatan kualitas proses pembelajaran keterampilan menulis bahasa
pembelajaran agar siswa dapat Indonesia.
meningkatkan keterampilan menulis Berdasar pada latar belakang
deskripsi. masalah di atas, maka peneliti melakukan
Dari permasalahan yang timbul perbaikan pembelajaran melalui Penelitian
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia Tindakan Kelas dengan judul
tersebut terdapat solusi alternatif yang “Peningkatan Keterampilan Menulis
Rupi’ah, Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Strategi Kreaktif Produktif Dengan ....
126

Karangan Deskripsi Melalui Strategi 2. Data Kualitatif


Pembelajaran Kreatif Produktif dengan Tabel 2. Kriteria Ketuntasan Setiap
Media Gambar Siswa Kelas V SD 4 PIJI”. Indikator Data Kualitatif
METODOLOGI PENELITIAN Skor Nilai
Rancangan dalam penelitian ini
3,3 ≤ rata-rata
adalah penelitian tindakan kelas kelas skor ≤ 4,0
Sangat Baik
(Classroom based action research) 2,4 ≤ rata-rata
menurut Prof. Suharsimi Arikunto (2009: Baik
skor ≤ 3,3
16) yang terdiri atas empat tahap penting 1,6 ≤ rata-rata
Cukup
yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi skor ≤ 2,4
1 ≤ rata-rata skor
dan refleksi.Subyek penelitian ini adalah Kurang
≤ 1,6
guru sebagai peneliti dan siswa kelas V
(Jurnal Kependidikan Dasar 2011:321)
SD4 Piji tahun ajar 2017/2018 yang
HASIL PENELITIAN DAN
berjumlah 41 siswa yang terdiri atas 10
PEMBAHASAN
siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan
Pembahasan didasarkan pada hasil
dan guru kelas V SD 4 Piji sebagai
observasi dan refleksi pada setiap
observer. Tempat penelitian ini adalah di
siklusnya. Kegiatan pembelajaran menulis
kelas V SD 4 Piji Kecamatan Dawe
karangan deskripsi melalui strategi
Kabupaten Kudus.
pembelajaran kreatif produktif dengan
Jenis data yang digunakan adalah
media gambar yaitu sebagai berikut:
data kuantitatif dan data kualitatif dengan
Keterampilan Menulis Siswa
sumber data meliputi: siswa, guru, data
Keterampilan menulis pada
dokumen, catatn lapangan dan produk.
pembelajaran melalui strategi
Teknik pengumpulan data menggunakan
pembelajaran kreatif produktif dengan
teknik tes dan non-tes (observasi,
media gambar mengalami peningkatan
dokumentasi, dan produk). Sedangkan
baik secara individu maupun klasikal.
analisis data dapat dilihat sebagai berikut:
Rata-rata nilai siswa meningkat dari rata-
1. Data Kuantitatif
rata siklus pertama sebesar67,25 menjadi
a. Rata-rata hasil belajar
83,54 pada rata-rata siklus kedua.
Ketuntasan belajar individual siswa secara
(Aqib dkk 2009) klasikal juga meningkat dari 68,5% siswa
Keterangan: pada rata-rata siklus pertama menjadi
x : Rata-rata hasil belajar 96,25% pada rata-rata siklus kedua.
: Jumlah semua nilai siswa Berdasarkan data tersebut,
: Jumlah siswa pencapaian hasil belajar keterampilan
menulis siswa pada siklus kedua sudah
b. Penilaian untuk ketuntasan belajar mencapai indikator keberhasilan yaitu
Untuk menghitung persentase sekurang-kurangnya 80% siswa
ketuntasan belajar, digunakan rumus mengalami ketuntasan belajar individual ≥
sebagai berikut : 65.
Berikut ini disajikan diagram
batang tentang peningkatan nilai
Tabel 1. Kriteria Ketuntasan Minimal keterampilan menulis dalam pembelajaran
Mapel Bahasa Indonesia Kelas V SD 4 kreatif produktif dengan media gambar
PIJI dari pelaksanaan siklus pertama dan siklus
Kriteria Ketuntasan Skala Penilaian kedua, yaitu sebagai berikut:
K3 ≤ skor  T Sangat Baik
K2 ≤ skor ˂ K3 Baik
K1 ≤ skor ˂ K2 Cukup
R ≤ skor ˂ K1 Kurang
Elementary School 8 (2021) 123 – 129 127

rata-rata skor 3,02, siklus 2 pertemuan 1


150 96.25 mendapat rata-rata skor 3,16, dan siklus 2
100 67.25
68.5 68.5 Nilai Rata- pertemuan 2 mendapat rata-rata skor 3,32.
50 rata Perhitungan ini menurut perhitungan
0 Persentase dalam Jurnal Kependidikan Dasar (2011).
Rerata Rerata Ketuntasan Jika dikaitkan dengan kedelapan
Siklus 1 Siklus 2 aktivitas dalam (Sardiman, 2011;
Riskiawan et al., 2016) yang meliputi, (1)
Gambar 1. Diagram Peningkatan Nilai Visual activities (kegiatan visual); (2) Oral
Keterampilan Menulis Karangan activities (kegiatan lisan); (3) Listening
Persentase Ketuntasan Siklus 1 dan Siklus 2 activities (kegiatan mendengarkan; (4)
Strategi pembelajaran kreatif Writing activities (kegiatan menulis); (5)
produktif mendorong siswa untuk lebih Drawing activities (kegiatan
aktif dan kreatif dalam menggali informasi menggambar); (6) Motor activities
sesuai dengan topik yang sedang dikaji (kegiatan metrik); (7) Mental activities
(Khusni, 2017). Siswa akan belajar dengan (kegiatan mental); (8) Emotional activities
menghasilkan suatu produk atau (kegiatan emosional), siswa telah
pemecahan masalah baru yang berkaitan melaksanakan kedelapan aktivitas tersebut
dengan materi yang sedang dibahas. (Tristiantari & Sumantri, 2016). Hal ini
Penerapan strategi pembelajaran kreatif terlihat dari adanya deskriptor-deskriptor
produktif dengan media gambar akan yang muncul pada setiap indikator
memotivasi siswa untuk lebih kreatif dan keaktifan siswa saat pengamatan
dapat menghasilkan produk, pemecahan berlangsung. Indikator-indikator tersebut
masalah atau memodifikasi produk dan juga dikaitkan dengan tahapan-tahapan
pemecahan masalah baru yang sudah ada strategi yang peneliti gunakan yaitu
sesuai materi yang dikaji dengan strategi pembelajaran kreatif-produktif
mengaitkan pada gambar-gambar yang menurut Made Wena (2011:140-142) yang
mudah dipahami oleh siswa. Strategi terdiri atas 5 tahap yaitu: (1) orientasi; (2)
kreatif produktif dengan media gambar eksplorasi; (3) interpretasi; (4) re-kreasi;
yaitu dengan menggunakan bantuan (5) evaluasi.
gambar dalam melaksanakan tahap-tahap Hasil Belajar Siswa
strategi kreatif produktif yang meliputi Hasil belajar siswa pada siklus 1
tahap orientasi, eksplorasi, interpretasi, dan 2 pada pembelajaran Bahasa Indonesia
rekreasi dan tahap evaluasi. menyusun karangan deskripsi melalui
Hasil Observasi Keaktifan Siswa strategi pembelajaran kreatif-produktif
Berdasarkan hasil observasi pada dengan media gambar pada siswa kelas V
saat proses pembelajaran Bahasa Indonesia SD 4 PIJI diperoleh dari penilaian produk
menyusun karangan deskripsi melalui (hasil kreatif-produktif) dan tes evaluasi
strategi pembelajaran kreatif-produktif menyusun karangan deskripsi diakhir
dengan media gambar pada siswa kelas V pembelajaran.
SD 4 Piji, menunjukkan bahwa keaktifan Penilaian produk adalah penilaian
siswa pada siklus 1 memperoleh skor 2,84 terhadap proses pembuatan dan kualitas
dengan presentase 70% dengan kategori suatu produk (Lapono 2008:5.195).
baik. Pada siklus kedua terjadi Penilaian produk ini digunakan untuk
peningkatan rata-rata skor menjadi 3,25 menilai hasil re-kreasi kelompok berupa
dan persentase keberhasilan 81,4% dengan produk-kreatif yang merupakan implikasi
kategori B (baik). Peningkatan terjadi dari tahap re-kreasi penggunaan strategi
terjadi secara bertahap disetiap pertemuan. pembelajaran kreatif-produktif (Wena
Siklus 1 pertemuan 1 mendapat rata-rata 2011:141). Penilaian produk hasil belajar
skor 2,73, siklus 1 pertemuan 2 mendapat siswa pada siklus 1 memperoleh nilai rata-
Rupi’ah, Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Strategi Kreaktif Produktif Dengan .... 128

rata 80 dan siklus 2 memperoleh nilai rata- Guru harus selalu mengikuti
rata 86,71 (memenuhi KKM Sd 4 perkembangan informasi khususnya
Pijisebesar 65). mengenai penggunaan pendekatan,
Sedangkan tes tertulis dilaksanakan metode, model, dan strategi pembelajaran
dengan siswa menyusun karangan yang terbaru/inovatif dan siswa harus
deskripsi diakhir pembelajaran sebagai berani aktif serta mampu untuk
evaluasi. Hasil belajar siswa pada siklus 1 memperlihatkan kreativitasnya dalam
menunjukkan hasil bahwa nilai rata-rata kegiatan pembelajaran. Selanjutnya
kelas mencapai 67,25 dan siklus 2 rata-rata penelitian tindakan melalui strategi
kelas 83,54 (memenuhi KKM SD 4 Piji pembelajaran kreatif-produktif ini dapat
yaitu 65) dengan nilai terendah 25 dan digunakan sebagai acuan untuk penelitian
nilai tertinggi 100. Ketuntasan klasikal tindakan kelas selanjutnya maupun
yang diperoleh pada siklus 1 sebesar 68,5 dikembangkan lebih lanjut sehingga
%, siklus 2 sebesar 96,25%. Hasil penggunaan strategi ini tidak berhenti akan
peningkatan hasil belajar dari siklus 1 dan tetapi terus berkembang untuk peningkatan
siklus 2 sangat siknifikan, hal ini karena kualitas pembelajaran.
guru yang melaksanakan perbaikan dalam DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran. Aqib, Zinal, dkk. 2010. Penelitian
KESIMPULAN Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB,
Berdasarkan hasil penelitian dan TK. Bandung: Yrama Widya
peningkatan keterampilan menulis Arikunto, Suharsimi. 2009. Penelitian
karangan deskripsi melalui strategi kreatif Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
produktif dengan media gambar pada Aksara
siswa kelas V SD 4 PIJI, maka dapat BSNP. 2007. Standar Proses untuk Satuan
disimpulkansebagai berikut: Pendidikan Dasar dan Menengah.
1) Keaktifan siswa siklus 1 memperoleh Jakarta: BSNP
rata-rata skor 2,84 dengan kriteria baik BSNP. 2006. Standar Isi untuk Satuan
dan presentase keberhasilan 70%, siklus Pendidikan Dasar dan Menengah
2 mengalami peningkatan memperoleh Standar Kompetensi dan Kompetensi
skor 3,25 dengan kriteria baik dan Dasar SD / MI. Jakarta: BSNP
presentase 81,4% Dewan Redaksi Jurnal Kreatif. 2011.
2) Keterampilan menulis karangan siklus Kreatif Jurnal Kependidikan Dasar.
1 memperoleh nilai rata-rata kelas Semarang: Jurusan PGSD FIP
67,25 , siklus 2 memperoleh nilai rata- UNNES
rata kelas 83,54 . Ketuntasan belajar Lapono, Nabisi, dkk. 2008. Belajar dan
siswa secara klasikal meningkat dari Pembelajaran SD. Jakarta: Depdiknas
68,5% pada siklus pertama menjadi Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi
96,25% pada rata-rata siklus 2. Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
3) Hasil belajar penilaian produk hasil Grafindo Persada
belajar pada siklus 1 memperoleh nilai Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran
rata-rata 80 dan siklus 2 meningkat Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan
secara siknifikan yaitu memperoleh Konseptual Operasional. Jakarta:
nilai rata-rata 86,71. Sedangkan nilai Bumi Aksara
rata-rata kelas 67,25 , siklus 2 Faiz Noormiyanto. (2018). Pengaruh
memperoleh nilai rata-rata kelas 83,54. Intensitas Anak Mengakses Gadget
Ketuntasan belajar siswa secara klasikal Dan Tingkat Kontrol Orang Tua
meningkat dari 68,5% pada siklus Anak Terhadap Interaksi Sosial Anak
pertama menjadi 96,25% pada rata-rata SD Kelas Tinggi Di SD 1 Pasuruhan
siklus 2, dengan nilai terendah 25 dan Kidul Kudus Jawa Tengah.
nilai tertinggi 100. Elementary School, 10(1), 279–288.
Elementary School 8 (2021) 123 – 129 129

http://dx.doi.org/10.1053/j.gastro.201 Games Tournaments Dalam


4.05.023%0Ahttps://doi.org/10.1016/j Keterampilan Menulis Bahasa Jerman
.gie.2018.04.013%0Ahttp://www.ncbi Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 1
.nlm.nih.gov/pubmed/29451164%0A Bontonompo Kabupaten Gowa.
http://www.pubmedcentral.nih.gov/ar Jurnal Penelitian Pendidikan
ticlerender.fcgi?artid=PMC5838726 INSANI, 21(11), 973–977.
%250Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.gie Vera Sardila, M. P. (2015). Strategi
.2013.07.022 Pengembangan Linguistik Terapan
Khusni, A. (2017). Keefektifan Melalui Kemampuan Menulis
Pembelajaran Menulis Cerpen dengan Biografi Dan Autobiografi : Sebuah
Model Sinektik dan Model Kreatif- Upaya Membangun Ketrampilan
Produktif pada Peserta Didik SMA Menulis Kreatif Mahasiswa. Jurnal
Berdasarkan Tipe Pemerolehan Pemikiran Islam, 40(2), 110–117.
Informasi. Seloka: Jurnal Pendidikan https://scholar.google.co.id
Bahasa Dan Sastra Indonesia, 6(1),
53–58.
Luqman Hidayat, F. N. (2019). Pelatihan
Publikasi Jurnal Hasil Penelitian
Tindakan Kelas Bagi Guru SLB N 1
Bantul Yogyakarta. Jurnal Budaya
Mandiri, 1(2), 122–132.
Riskiawan, H. Y., Sarwo Setyohadi, D. P.,
& Arifianto, A. S. (2016). Pelatihan
Pengembangan Media Pembelajaran
Berbasis Multimedia untuk
Meningkatkan Kualitas Dan
Kreativitas Guru SMA. J-Dinamika,
1(1), 48–52.
https://doi.org/10.25047/j-
dinamika.v1i1.134
Suprobo Aryani , Umar Samadhy, N. S.
(2012). Peningkatan Keterampilan
Membaca Pemahaman Melalui
Strategi Know-Want-Learned (Kwl)
Pada Siswa Kelas Iva Sdn Sekaran 01
Semarang. Joyful Learning Journal,
1(1), 62–70.
https://doi.org/10.15294/jlj.v1i1.2147
Tristiantari, N. K. D., & Sumantri, I. M.
(2016). Model Pembelajaran
Cooperatif Integrated Reading
Composition Berpola Lesson Study
Meningkatkan Keterampilan
Membaca Dan Menulis. JPI (Jurnal
Pendidikan Indonesia), 5(2), 203.
https://doi.org/10.23887/jpi-
undiksha.v5i2.8493
Ulfa Nurul Qalbi, Mantasiah R, Jufri, dan
Y. (1975). Efektivitas Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams

Anda mungkin juga menyukai