Anda di halaman 1dari 11

Lilik Binti Mirnawati. Keefektifan Model Pembelajaran....

Halaman 82-92
Jurnal Belajar Bahasa, ISSN 2502-5864, E-ISSN 2503-0329
Volume 4, No. 1, Februari 2019

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF DENGAN MENGGUNAKAN MIND


MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NARASI SISWA SD

Lilik Binti Mirnawati


Universitas Muhammadiyah Surabaya
lilikbintimirnawati@fkip.um-surabaya.ac.id

Diterima: 1 November 2018


Publikasi: 27 Februari 2019
DOI: http://dx.doi.org/10.32528/bb.v4i1.1868

ABSTRAKS
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran
inovatif dengan menggunakan mind mapping dalam pembelajaran menulis narasi siswa
kelas IISD. Keefektifan pembelajaran dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas siswa
selama kegiatan pembelajaran, sedangkan peningkatan keterampilan menulis
karangan narasi siswa dapat dilihat dari hasil tes pada uji coba terbatas dan uji coba
luas.Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa keefektifan model
pembelajaran inovatif dengan menggunakan mind mapping dalam pembelajaran
menulis narasi siswa kelas II SD sangat baik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan
rekapitulasi hasil observasi aktivitas siswa pada uji coba terbatas dan uji coba luas
berada pada presentasi 81%-100% yang berarti sangat baik. Selanjutnya, berdasarkan
hasil rekapitulasi peningkatan keterampilan menulis narasi siswa kelas II SD
menunjukkan hasil bahwa siswa dapat meningkatkan keterampilan menulis narasi
siswa. Hasil rekapitulasi peningkatan keterampilan menulis narasi siswa kelas II SD pada
uji coba terbatas sebesar 21,97%, dan pada uji coba luas sebesar 19,68%.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Inovatif, Mind Mapping, Menulis Narasi

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effectiveness of innovative learning
models using mind mapping in learning to write narratives of second grade Elementary
School students. The effectiveness of learning can be seen from the results of
observations from students 'activities during learning activities, while the improvement
of students' narrative essay writing skills can be seen from the results of tests on limited
trials and extensive trials. The results of the research that have been conducted show
that the effectiveness of innovative learning models using mind mapping in learning to
write narratives of second grade Elementary School students is very good. This can be
seen based on the recapitulation of observations of student activities in limited trials and
extensive trials at presentations of 81% -100% which means very good. Furthermore,
based on the results of the recapitulation, the improvement of narrative writing skills of
the second grade students showed the results that students could improve the students'
narrative writing skills. The results of the recapitulation of the improvement of the
narrative writing skills of the second grade elementary school students in the limited trial
were 21.97%, and the extensive trial was 19.68%.
Keywords: Innovative Learning Model, Mind Mapping, Narrative Writing

1. PENDAHULUAN pelajaran IPA dan IPS. Penguatan peran


Pembelajaran bahasa Indonesia di mata pelajaran bahasa Indonesia
sekolah dasar dalam Kurikulum 2013 dilakukan secara utuh melalui
menjadi pusat integrasi dari mata penggabungan sebagian kompetensi

82
Lilik Binti Mirnawati. Keefektifan Model Pembelajaran.... Halaman 82-92
Jurnal Belajar Bahasa, ISSN 2502-5864, E-ISSN 2503-0329
Volume 4, No. 1, Februari 2019

dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan written language in order to entertain,


Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam ke convey, explain, or tell something to
dalam mata pelajaran Bahasa someone” (Mirnawati, 2017).Menurut
Indonesia(KEMENDIKBUD, 2013). (Gorys Keraf, 2008)narasi merupakan
Pelajaran bahasa Indonesia dalam salah satu bentuk tulisan yang berusaha
Kurikulum 2013 berbasis teks. mengisahkan suatu kejadian atau
Pembelajaran berbasis teks idealnya dari peristiwa sehingga tampak seolah-olah
memahami teks, mengolah teks, pembaca melihat atau mengalami sendiri
mendiskusikan teks, dan diakhir peristiwa tersebut.Dari pendapat tersebut
memproduksi teks. Dengan pembelajaran dikatehui bahwa menulis narasi
berbasis teks, siswa menggunakan bahasa merupakan kegiatan menuangkan
tidak saja hanya disajikan sebagai sarana perasaan dalam bahasa tulis dengan
komunikasi, tetapi sebagai sarana tujuan ingin menghibur, menyampaikan,
mengembangkan kemampuan berpikir. menjelaskan, atau memberitahukan
Penekanan baca-tulis menjadikan mata sesuatu kepada seseorang. Oleh sebab itu,
pelajaran bahasa Indonesia memiliki keterampilan menulis khusunya menulis
peran dan kedudukan yang utama di narasi harus dikembangkan dan
sekolah dasar. diupayakan peningkatannya. Namun pada
Keterampilan berbahasa Indonesia kenyataannya kemampuan menulis siswa
meliputi empat jenis, yaitu menyimak, SD saat ini belum sesuai dengan
berbicara, membaca, dan menulis. kompetensi yang diharapkan dalam
(Nurgiyantoro, 2009) menyatakan bahwa kurikulum.
dibanding ketiga keterampilan lain, Hasil observasi yang telah peneliti
keterampilan menulis lebih sulit dikuasai lakukan pada siswa kelas II SD di SDN
oleh penutur bahasa yang bersangkutan, Kalijudan I/239 Surabaya menunjukkan
karena menulis melibatkan berbagai bahwa siswa masih belum menguasai
keterampilan yang memerlukan kompetensi dasar tentang menulis narasi.
penguasaan unsur kebahasaan, Siswa masih enggan untuk menuangkan
kemampuan menyusun perasaan dan ide atau pikiran mereka dalam bentuk
pikiran dengan menggunakan kata-kata tulisan. Penyebab kurang tertariknya
dalam bentuk kalimat agar menghasilkan siswa dalam pembelajaran menulis
karangan yang runtut dan padu sesuai khususnya menulis narasi adalah model
dengan kaidah-kaidah tata bahasa. pembelajaran guru yang diterapkan
Menulis merupakan kegiatan yang selama ini belum bisa meningkatkan
komplek karena penulis dituntut untuk motivasi siswa dalam menulis khususnya
dapat menyusun dan mengorganisasikan menulis narasi.
isi tulisan serta menuangkannya dalam Alternatif yang dapat digunakan untuk
ragam bahasa tulis (Dalman, 2014). Hal ini mengatasi permasalahan tersebut adalah
senada dengan pendapat bahwa “Writing dengan menerapkan model pembelajaran
is an activity of expressing feelings in inovatif dengan menggunakan mind

83
Lilik Binti Mirnawati. Keefektifan Model Pembelajaran.... Halaman 82-92
Jurnal Belajar Bahasa, ISSN 2502-5864, E-ISSN 2503-0329
Volume 4, No. 1, Februari 2019

mapping dalam pembelajaran menulis dan percaya diri” (Trianto, 2012). Kedua
narasi. Model pembelajaran tersebut model tersebut masih memiliki kelemahan
dapat meningkatkan potensi internal jika digunakan dalam kegiatan
siswa, peran aktif siswa, dan dengan pembelajaran bahasa Indonesia secara
menggunakan mind mapping akan mandiri, sehingga perlu adanya inovasi
membantu siswa untuk memudahkan dalam mengembangakan model
menuangkan ide atau pikirannya ke dalam pembelajaran inovatif yang dapat
bentuk tulisan meningkatkan keterampilan menulis
Mind mapping atau pemetaan pikiran narasi siswa kelas II SD.
merupakan cara yang sangat baik untuk Berdasarkan pernyataan tersebut,
menghasilkan dan menata gagasan maka rumusan masalah yang dapat
sebelum mulai menulis (Hernowo, dirumuskan dalam penelitian yang
2004).Pemetaan pikiran adalah teknik bertujuan secara umum adalah untuk
pemanfaatan seluruh otak dengan mengetahui keefektifan model
menggunakan citra visual dan prasarana pembelajaran inovatif dengan
grafis lainnya untuk membentuk kesan(De menggunakan mind mapping dalam
Porter, 2001). Otak seringkali mengingat pembelajaran menulis narasi siswa kelas II
informasi dalam bentuk gambar, simbol, SD. Secara khusus tujuan dalam penelitian
suara, bentuk-bentuk, dan perasaan. ini adalah untuk (1) mengetahui
Model pembelajaran adalah pola dalam keefektifan model pembelajaran inovatif
merancang pembelajaran, dapat juga dengan menggunakan mind mapping
didefinisikan sebagai langkah dalam pembelajaran menulis narasi siswa
pembelajaran dan perangkatnya untuk kelas II SD berdasarkan aktivitas siswa, (2)
mencapai tujuan pembelajaran(Akbar, mengetahui keefektifan model
2013). Model pengelolaan kelas yang pembelajaran inovatif dengan
mendukung dalam pengembangan model menggunakan mind mapping dalam
pembelajaran inovatif ini adalah pembelajaran menulis narasi siswa kelas II
pembelajaran kooperatif, dan SD berdasarkan peningkatan keterampilan
pembelajaran berbasis masalah (PMB). menulis narasi siswa.
Menurut Artzt dan Newman “dalam
belajar kooperatif siswa belajar bersama 2. METODE PENELITIAN
sebagai suatu tim dalam menyelesaikan Ditinjau dari aspek tujuan penelitian,
tugas-tugas kelompok untuk mencapai metode yang digunakan dalam penelitian
tujuan bersama”(Trianto, 2011).Menurut ini menggunakan penelitian kuantitatif,
Arends “pengajaran berdasarkan masalah sedangkan teknik analisis data yang
merupakan suatu pendekatan digunakan adalah statistik deskriptif.
pembelajaran dimana siswa mengerjakan Teknik analisis statistik deskriptif
permasalahan yang autentik dengan digunakan untuk menganalisis data
maksud untuk menyusun pengetahuan dengan cara mendeskripsikan atau
mereka sendiri, mengembangkan inkuiri menggambarkan data yang telah

84
Lilik Binti Mirnawati. Keefektifan Model Pembelajaran.... Halaman 82-92
Jurnal Belajar Bahasa, ISSN 2502-5864, E-ISSN 2503-0329
Volume 4, No. 1, Februari 2019

terkumpul sebagaimana adanya tanpa menyimpulkan materi


pembelajaran
bermaksud membuat kesimpulan yang Jumlah skor

berlaku untuk umum atau Rata-rata


Keaktifan(%)
generalisasi(Sugiyono, 2009).Pada
penelitian ini teknik analisis statistik
Keterangan:
deskriptif direalisasikan dengan P1 : pengamat 1
menjumlahkan skor dari jawaban atau P2 : pengamat 2

tanggapan terhadap angket.


Selanjutnya, teknik tes digunakan
Berdasarkan variabel yang diteliti,
untuk mengetahuipeningkatan keteram-
peneliti menggunakan dua teknik
pilan menulis narasi siswa kelas II SD.
pengumpulan data yaitu observasi dan
Teknik tes ini dilakukan pada uji coba
tes. Teknik observasi digunakan untuk
terbatas dan uji coba luas. Pada setiap uji
mengetahui aktivitas siswa kelas II SD
coba diberlakukan ter awal (pre-test) dan
selama proses pembelajaran menulis
tes akhir (post-test). Instrumen yang
narasi melalui model pembelajaran
digunakan adalah lembar kerja siswa
inovatif dengan menggunakan mind
menulis narasi, lembar rubrik penilaian
mapping pada saat uji coba terbatas
menulis narasi, dan lembar hasil penilaian
maupun uji coba luas. Instrumen yang
menulis narasi. Instrumen yang digunakan
digunakan untuk menganalisis data
untuk menganalisis data keefektifan
keefektifan model pembelajaran
model pembelajaran berdasar
berdasarkan lembar observasi pengamat,
peningkatan keterampilan menulis siswa,
digunakan instrumen penganalisisan data
digunakan instrumen pada table 2.
sebagai berikut.
Prosedur penganalisis data tentang
Tabel 1 Instrumen Penganalisisan Data Keefektifan
keefektifan model pembelajaran inovatif
Model Pembelajaran yang Dikembangkan Berdasarkan dengan menggunakan mind mapping
Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
diperoleh dari lembar observasi aktivitas
Persentase(%)
Rata-
siswa, dan lembar penilaian menulis
No. Aspek Penilaian
P1 P2
rata narasi. Prosedur untuk menganalisis data
1
Kesiapan siswa untuk keefektifan model pembelajaran
melaksanakan pembelajaran
Minat belajar siswa ketika berdasarkan lembar observasi.
2 melakukan kegiatan Tabel 2 Instrumen Penganalisisan Data Model
pembelajaran Pembelajaran berdasarkan Peningkatan Keterampilan
Kerjasama siswa dalam Menulis Narasi Siswa
3
kelompok
Menyimak penjelasan guru
4 N
terkait materi yang dipelajari No Nama Siswa PHB K KK
Kemandirian siswa dalam U1 U2
5
menulis
1
Ketertiban siswa selama
6 2
pembelajaran berlangsung
Menjawab pertanyaan 3
7 umpan balik yang diberikan
guru Jumlah
Keaktifan siswa dalam Rata-rata
8
melakukan kegiatan
Keterangan:

85
Lilik Binti Mirnawati. Keefektifan Model Pembelajaran.... Halaman 82-92
Jurnal Belajar Bahasa, ISSN 2502-5864, E-ISSN 2503-0329
Volume 4, No. 1, Februari 2019
N : Nilai 4. Mengolah data yang diperoleh
U1 : Pre-test
U2 : Post-test
menggunakan statistik deskriptif
PHB: Peningkatan hasil belajar dengan rumus:
K : Ketuntasan
KK : Ketuntasan klasikal
Prosedur penganalisisan data sebagai
Untuk mengetahui peningkatan
berikut.
keterampilan menulis diperoleh dari hasil
(1) Mengumpulkan data
penilaian keterampilan menulis siswa yang
(2) Mengklasifikasikan data
dianalisis secara statistik deskriptif
(3) Menghitung data berdasarkan
berdasarkan kriteria penilaian penulisan
rumus:
narasi dari perbedaan pre-test dan hasil
tulisan narasi pada saat penerapan model
pembelajaran yang dikembangkan (post-
(4) Mentranformasikan data
test).
berdasarkan kriteria interpretasi
skor:
3. PEMBAHASAN
Tabel 3Kriteria Interpretasi Skor Keefektifan model pembelajaran dapat
Skala Penilaian Kriteria
dilihat dari penilaian hasil pengamatan
0 - 20 % Sangat kurang
21 – 40 % Kurang baik aktivitas siswa selama proses
41 – 60 % Cukup baik pembelajaran dan peningkatan
61 – 80 % Baik
81 – 100 % Sangat baik keterampilan menulis narasi siswa yang
dilihat dari hasil pre-test dan post-test
(5) Menentukan tingkat kepraktisan pada uji coba terbatas maupun uji coba
model pembelajaran yang luas. Berdasarkan hasil penelitian
dikembangkan berdasarkan menunjukkan bahwa keefektifan model
aktivitas siswa pembelajaran inovatif dengan
(6) Menyimpulkan data. menggunakan mind mapping dalam
pembelajaran menulis narasi siswa kelas II
Selanjutnya, untuk menganalisis data SD sangat baik. Hal ini dapat dilihat
keefektifan model pembelajaran berdasar berdasarkan hasil rekapitulasi aktivitas
peningkatan keterampilan menulis narasi siswa dan peningkatan keterampilan
siswa, digunakan prosedur penganalisisan menulis narasi siswa. Secara rinci dapat
data sebagai berikut: dijabarkan sebagai berikut.
1. Mengumpulkan data
2. Melakukan rekapitulasi data yang 1. Aktivitas Siswa
telah diperoleh Subjek penelitian uji coba adalah siswa
3. Mengubah jenis data (disesuaikan kelas II SDN Kalijudan I Surabaya sebanyak
dengan teknik analisis yang akan 62 siswa. Siswa kelas II A sebanyak 31
digunakan) siswa yang digunakan untuk uji coba
terbatas, sedangkan siswa kelas II B

86
Lilik Binti Mirnawati. Keefektifan Model Pembelajaran.... Halaman 82-92
Jurnal Belajar Bahasa, ISSN 2502-5864, E-ISSN 2503-0329
Volume 4, No. 1, Februari 2019
Menjawab
sebanyak 31 siswa yang digunakan untuk pertanyaan
uji coba luas. Pelaksanaan penelitian 7 umpan balik 3 3 3
yang diberikan
terdiri dari satu pertemuan pre-test dan guru
Keaktifan siswa
satu pertemuan pelaksanaan kegiatan dalam
pembelajaran dengan menggunakan melakukan
8 kegiatan 3 4 3,5
model pembelajaran yang dikembangkan. menyimpulkan
materi
Aktivitas siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran
kegiatan belajar mengajar berlangsung Jumlah Skor 29 30 29,5
Rata-rata 3,625 3,75 3,6875
diamati oleh dua orang pengamat dengan Keaktifan (%) 90,625 93,75 92,1875
menggunakan instrumen lembar Skor 1: tidak baik, 2: cukup baik, 3: baik, dan 4: sangat
baik
pengamatan aktivitas siswa. Pengamatan
Keterangan:
terhadap aktivitas siswa dilakukan P1 : pengamat 1
terhadap individu setiap anak ketika P2 : pengamat 2
proses pembelajaran dan aktivitas
dalam kelompok, dari awal hingga akhir Pengamatan aktivitas siswa terdiri
kegiatan pembelajaran berlangsung dari delapan komponen penilaian.
secara seksama. Pengamatan dilakukan Komponen pengamatan aktivitas siswa
pada uji coba terbatas dan uji coba luas. yang pertama yaitu kesiapan siswa untuk
Hasil pengamatan aktivitas siswa uji coba melaksanakan pembelajaran
terbatas di kelas II A SDN Kalijudan I mendapatkan skor 4 dari pengamat 1 dan
Surabaya secara rinci dapat dilihat pada 2 yang artinya sangat baik. Aktivitas yang
Tabel 4 sebagai berikut. kedua yaitu minat belajar siswa ketika
melakukan kegiatan pembelajaran
Tabel 4RekapitulasiHasil PengamatanAktivitas Siswa mendapat skor 4 dari pengamat 1 dan 2
(Uji Coba Terbatas)
yang berarti sangat baik. Aktivitas siswa
No.
Aspek yang Skor Rata- yang ketiga adalah kerjasama siswa dalam
Dinilai P1 P2 rata
Kesiapan siswa
kelompok mendapat skor penilian 3 dari
1
untuk
4 4 4 pengamat 1 yang berarti baik, sedangkan
melaksanakan
pembelajaran dari pengamat 2 mendapatkan skor
Minat belajar
siswa ketika penilaian 4 yang berarti sangat baik.
2 melakukan 4 4 4 Aktivitas siswa yang keempat yaitu
kegiatan
pembelajaran menyimak penjelasan guru terkait materi
Kerjasama siswa
3
dalam kelompok
3 4 3,5 yang dipelajari mendapat skor 4 yang
Menyimak
penjelasan guru
berarti baik dari pengamat 1 dan
4 4 4 4
terkait materi pengamat 2.
yang dipelajari
Kemandirian Selanjutnya, aktivitas siswa kelima
5 siswa dalam 4 4 4
menulis narasi
yaitu kemandirian siswa dalam menulis
Ketertiban siswa narasi mendapatkan skor penilaian 4 dari
selama
6 4 3 3,5
pembelajaran masing-masing pengamat yang berarti
berlangsung
sangat baik. Aktivitas keenam yaitu

87
Lilik Binti Mirnawati. Keefektifan Model Pembelajaran.... Halaman 82-92
Jurnal Belajar Bahasa, ISSN 2502-5864, E-ISSN 2503-0329
Volume 4, No. 1, Februari 2019

ketertiban siswa selama pembelajaran Aspek yang Rata-


P1 P2
Dinilai rata
berlangsung mendapat skor penilaian 4 Kesiapan siswa
untuk
yang berarti sangat baik dari pengamat 1 1
melaksanakan
4 4 4
pembelajaran
dan skor 3 dari pengamat 2 yang berarti Minat belajar
baik. Aktivitas ketujuh menjawab siswa ketika
2 melakukan 4 4 4
pertanyaan umpan balik yang diberikan kegiatan
pembelajaran
guru mendapat skor penilaian 3 dari Kerjasama siswa
3 3 4 3,5
pengamat 1 dan pengamat 2 yang berarti dalam kelompok
Menyimak
baik. Aktivitas kedelapan yaitu keaktifan 4
penjelasan guru
4 4 4
terkait materi
siswa dalam melakukan kegiatan yang dipelajari
menyimpulkan materi pembelajaran Kemandirian
5 siswa dalam 4 4 4
mendapat skor penilaian 3 pengamat 1 menulis
Ketertiban siswa
yang berarti baik dan skor 4 dari pengamat selama
6 4 3 3,5
pembelajaran
2 yang berarti sangat baik. berlangsung
Dari keseluruhan analisis data Menjawab
pertanyaan
pengamatan aktivitas siswa dalam proses 7 3 4 3,5
umpan balik yang
diberikan guru
pembelajaran uji coba terbatas seperti Keaktifan siswa
yang terlihat pada Tabel 3 tersebut, rata- dalam melakukan
kegiatan
8 3 4 3,5
rata skor pengamatan aktivitas siswa dari menyimpulkan
materi
pengamat 1 adalah 3,625 dengan pembelajaran
persentase keaktifan 90,625%, dan skor Jumlah Skor 29 31 30

rata-rata dari pengamat 2 adalah sebesar Rata-rata 3,625 3,875 3,75

3,75 dengan persentase keaktifan 93,75%, Keaktifan (%) 90,625 96,875 93,75
Skor 1: tidak baik, 2: cukup baik, 3: baik, dan 4: sangat
sehingga skor rata-rata yang didapat dari
baik
pengamat 1 dan pengamat 2 adalah Keterangan:
3,6875 dengan persentase keaktifan P1 : pengamat 1
92,1875%. Dengan demikian dapat P2 : pengamat 2

disimpulkan bahwa aktivitas siswa kelas II Kategori pengamatan aktivitas siswa


pada uji coba luas terdiri dari delapan
A SDN Kalijudan I Surabaya selama
komponen. Komponen pengamatan
megikuti pelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran yang dikembangkan aktivitas siswa yang pertama yaitu
dapat dikategorikan sangat baik. kesiapan siswa untuk melaksanakan
pembelajaran mendapatkan skor 4 dari
Di samping itu, hasil pengamatan
pengamat 1 dan 2 yang artinya sangat
aktivitas siswa uji coba luas di kelas II B
SDN Kalijudan I Surabaya secara rinci baik. Aktivitas yang kedua yaitu minat
dapat dilihat pada Tabel 5 sebagai berikut. belajar siswa ketika melakukan kegiatan
Tabel 5RekapitulasiHasil PengamatanAktivitas Siswa pembelajaran mendapat skor 4 dari
(Uji Coba Luas) pengamat 1 dan 2 yang berarti sangat
No. Skor
baik. Aktivitas siswa yang ketiga adalah
kerjasama siswa dalam kelompok

88
Lilik Binti Mirnawati. Keefektifan Model Pembelajaran.... Halaman 82-92
Jurnal Belajar Bahasa, ISSN 2502-5864, E-ISSN 2503-0329
Volume 4, No. 1, Februari 2019

mendapat skor penilian 3 dari pengamat persentase keaktifan 93,75%. Dengan


1 yang berarti baik dan skor 4 dari demikian dapat disimpulkan bahwa
pengamat 2 yang berarti sangat baik. aktivitas siswa kelas II B SDN Kalijudan I
Aktivitas siswa yang keempat yaitu Surabaya selama megikuti pelajaran
menyimak penjelasan guru terkait materi dengan menggunakan model
yang dipelajari mendapat skor 4 yang pembelajaran yang dikembangkan dapat
berarti sangat baik dari pengamat 1 dan dikategorikan sangat baik.
pengamat 2. Berdasarkan rekapitulasi hasil
Selanjutnya, aktivitas siswa kelima pengamatan aktivitas siswa pada uji coba
yaitu kemandirian siswa dalam menulis terbatas dan uji coba luas mendapatkan
karangan narasi mendapatkan skor persentase keaktifan antara 81%-100%,
penilaian 4 dari masing-masing pengamat artinya aktivitas siswa selama menerapkan
yang berarti sangat baik. Aktivitas keenam model pembelajaran yang dikembangkan
yaitu ketertiban siswa selama sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran berlangsung mendapat skor keefektifan model pembelajaran yang
penilaian 4 dari pengamat 1 yang berarti dikembangkan berdasarkan aktivitas siswa
sangat baik, sedangkan dari pengamat 2 selama proses pembelajaran pada kelas II
mendapatkan skor penilaian 3 yang berarti SDN Kalijudan I Surabaya adalah sangat
baik. Aktivitas ketujuh menjawab baik.
pertanyaan umpan balik yang diberikan
guru mendapat skor penilaian 3 dari 2. Peningkatan keterampilan menulis
pengamat 1 yang berarti baik dan skor 4 narasi siswa
dari pengamat 2 yang berarti sangat baik. Untuk mengetahui peningkatan
Aktivitas kedelapan yaitu keaktifan siswa kemampuan menulis siswa kelas II SDN
dalam melakukan kegiatan menyimpulkan Kalijudan I Surabaya pada uji coba terbatas
materi pembelajaran mendapat skor dan uji coba luas dilakukan tes menulis
penilaian 3 dari pengamat 1 yang berarti narasi sebanyak dua kali, yaitu satu kali
baik dan skor 4 dari pengamat 2 yang sebelum penerapan model pembelajaran
berarti sangat baik. dan satu kali ketika penerapan model
Dari keseluruhan analisis data pembelajaran yang dikembangkan. Hasil
pengamatan aktivitas siswa dalam proses penilaian menulis narasi siswa sebelum
pembelajaran uji coba luas seperti yang dan ketika penerapan model
terlihat pada Tabel 4 tersebut, rata-rata pemebelajaran yang dikembangkan pada
skor pengamatan aktivitas siswa dari uji coba terbatas dapat disajikan secara
pengamat 1 adalah 3,625 dengan detail pada Tabel 6 berikut.
persentase keaktifan 90,625%, dan dari
pengamat 2 adalah sebesar 3,875 dengan Tabel 6RekapitulasiHasil Tes Menulis Narasi
(Uji Coba Terbatas)
persentase keaktifan 96,875%, sehingga
skor rata-rata yang didapat dari pengamat No. Nama
N
PHB K
KK
(%)
U1 U2
1 dan pengamat 2 adalah 3,75 dengan

89
Lilik Binti Mirnawati. Keefektifan Model Pembelajaran.... Halaman 82-92
Jurnal Belajar Bahasa, ISSN 2502-5864, E-ISSN 2503-0329
Volume 4, No. 1, Februari 2019
Alishiya Aulia U2 : Post-test
1 54 78 24 T
Putri
Amelia Julia PHB : Peningkatan hasil belajar
2 70 80 10 T
Lismana K : Ketuntasan
Annisa
3 Septya 54 69 15 -
KK : Ketuntasan klasikal
Rahmadhani
Arshavin
4 Reyhana 55 73 18 T Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa
Raflyansyah
5 Baby Berlian 52 78 26 T
hasil tes menulis uji coba terbatas yang
6
Dafha Eko
71 87 16 T dilakukan pada siswa kelas II A SDN
Nugroho
7
Daffa Zainul
58 87 29 T
Kalijudan I Surabaya diperoleh data yaitu,
Muttaqin
8
Destiani Putri
54 70 16 T
nilai rata- rata siswa pada pre-test ialah
Ayuningtyas
9
Dina Farichah
56 57 1 -
56,32 dan terdapat 28 diantara 31 siswa
Chafidz
Dona yang tidak mencapai standar ketuntasan
10 56 75 19 T
Romadoni
Farhad Dany sekolah, sehingga yang mencapai standar
11 53 71 18 T
Firmansyah
Ferdiansyah ketuntasan minimal sebanyak tiga anak.
12 54 89 35 T
Putra Abadi
Firman Jaya
Setelah penerapan model pembelajaran
13 54 85 31 T
Laksana
Galang
yang dikembangkan, skor capaian nilai
14 47 70 23 T
Maulana
Hafizh Rizky
rata-rata siswa pada post-test menulis
15 47 69 22 -
Kurniawan narasi ialah 78,29, dan terdapat 6 diantara
Ken Sutta
16 57 90 33 T
Wuragil
80, 31 siswa yang tidak mencapai standar
M. Fariz
65
17 Ilham 63 67 4 - ketuntasan sekolah, sehingga ada 25 siswa
Ardyansyah
Metha yang mencapai standar ketuntasan
18 Cahyani 70 84 14 T
Maulidia sekolah.
Michell Dista
19
Chafinda
53 69 16 -
Berdasarkan data-data di atas
Moch. Reza
20
Prasetyo
54 83 29 T diketahui persentase peningkatan hasil
Muhammad
21 Dimas 64 90 26 T belajar adalah 21,97%, sehingga dapat
Pramata
Putri Amelia disimpulkan bahwa penerapan model
22 53 93 40 T
Lestari
Rafika Aulia
pembelajaran yang dikembangkan pada
23 57 86 29 T
Ferdianti
Raga Aditya
uji coba terbatas dapat meningkatkan
24 Firmansyah 55 89 34 T
A.
keterampilan menulis narasi siswa kelas II
25
Rasya Rizky
Syaputra
54 90 36 T A SDN Kalijudan I Surabaya.
26
Risyad Ridho
Karunia
54 87 33 T Di samping itu, hasil penilaian menulis
27
Safira Dwi
47 87 40 T karangan narasi siswa sebelum dan ketika
Adistira
Syahlendra penerapan model pemebelajaran yang
28 Jalu Alzabani 47 70 23 T
Setiadi dikembangkan pada uji coba luas dapat
29 Viky Arianto 57 58 1 -
Vivin Rahma
disajikan secara detail pada Tabel 7
30 63 75 12 T
Agustina
Yuwita Sari
berikut.
31 63 71 8 T
Anggraeni Tabel 7RekapitulasiHasil Tes Menulis Narasi
Jumlah 1746 2427 681 (Uji Coba Luas)
21,9
Rata-rata 56,3225 78,290323
6774
Keterangan: N
No Nama PHB K KK (%)
N : Nilai U1 U2
U1 : Pre-test

90
Lilik Binti Mirnawati. Keefektifan Model Pembelajaran.... Halaman 82-92
Jurnal Belajar Bahasa, ISSN 2502-5864, E-ISSN 2503-0329
Volume 4, No. 1, Februari 2019
Alvian Emir Vemas
1 60 83 23 T
Hakim 31 Hardiansyah 62 75 13 T
Aura Amira Ramadhan
2 70 82 12 T
Fathiyah Jumlah 1880 2490 610
Azzam
3 Jevon 61 69 8 - Rata-rata 60,645 80,323 19,67742
Abiyasa Keterangan:
Dicky
4 Ibrahimovic 70 76 6 T N : Nilai
Arifin U1 : Pre-test
Evander
5 Reynard 58 81 23 T U2 : Post-test
Prastyo PHB : Peningkatan hasil belajar
Feristan Dwi
6
Nurcahyono
71 87 16 T K : Ketuntasan
Jessika Trias KK : Ketuntasan klasikal
7 61 87 26 T
Zarah
Jonathan
8 Izdihar 56 72 16 T
Fairuz Berdasarkan Tabel 7 diketahui bahwa
Kresna Tri
9
Suherman
60 77 17 T hasil tes menulis uji coba yang dilakukan
Maulana
10 Pasha 61 75 14 T
pada siswa kelas II SDN Kalijudan I
Rabani P.
Muhammad
Surabaya diperoleh data yaitu, nilai rata-
11 70 76 6 T
Fahmi Akbar rata siswa pada pre-test ialah 60,65 dan
Muhammad
12 56 89 33 T
Khusnan terdapat 26 diantara 31 siswa yang tidak
Muhammad
13 Sebastian 56 85 29 T mencapai standar ketuntasan sekolah,
Saputra
Nayla sehingga yang mencapai standar
14 Carissa 56 73 17 T
Nasywah ketuntasan minimal sebanyak lima anak.
Nevan Noor
15 57 69 12 -
Faizin Setelah penerapan model pembelajaran
Oktaviola 87,0968
16 Fahira 61 90 29 T yang dikembangkan, skor capaian nilai
Nurmia
Oktaviona rata-rata siswa pada post-test menulis
17 Fahira 62 67 5 -
Nurmia narasi ialah 80,32, dan terdapat 4 diantara
Raffa
18
Alnando
70 84 14 T 31 siswa yang tidak mencapai standar
Rafly
19 Miqdad 58 73 15 T
ketuntasan sekolah, sehingga ada 27 siswa
Aflah
Regina
yang mencapai standar ketuntasan
20 59 83 24 T
Aprilia Putri
Reyrit
sekolah.
21 Aisyah Pudji
A.
64 90 26 T Berdasarkan data-data di atas
22
Rina
53 93 40 T diketahui persentase peningkatan hasil
Rahmawati
23
Rio
57 86 29 T belajar adalah 19,68%, sehingga dapat
Ferdinand
24
Risky Aditya
60 89 29 T disimpulkan bahwa penerapan model
Noval Putra
25
Salsabila
59 90 31 T
pembelajaran yang dikembangkan dapat
Putri Amelia
Samudra meningkatkan keterampilan menulis
26 Hidayatulloh 58 87 29 T
Afif siswa kelas II SDN Kalijudan I Surabaya.
Sashi Kirana
27
Gantari
55 87 32 T Dari tabel dan penjelasan di atas,
Syavva
Aurelia dapat disimpulkan bahwa model
28 59 74 15 T
Nabila
Sibuea pembelajaran yang dikembangkan dapat
Syiva Annisa
29
Hanif
60 65 5 - meningkatkan keterampilan menulis siswa
Tiara Shafa
30 Putri 60 76 16 T
pada uji coba terbatas dan uji coba luas.
Ardianty
Pada uji coba terbatas terdapat

91
Lilik Binti Mirnawati. Keefektifan Model Pembelajaran.... Halaman 82-92
Jurnal Belajar Bahasa, ISSN 2502-5864, E-ISSN 2503-0329
Volume 4, No. 1, Februari 2019

peningkatan hasil belajar sebesar N11MAR&pClientId=112


21,97%, sedangkan pada uji coba luas De Porter, B. and M. H. (2001). Quantum
terdapat peningkatan hasil belajar sebesar Learning. Membiasakan Belajar
Nyaman dan Menyenangkan.
19,68%. Hal ini menunjukkan bahwa
Penerbit Kaifa.
model pembelajaran yang dikembangkan Gorys Keraf. (2008). Argumentasi dan
efektif untuk meningkatkan keterampilan Narasi. Gramedia Pustaka Utama.
menulis siswa selama proses Retrieved from
pembelajaran pada kelas II SDN Kalijudan I http://www.gramedia.com/author_
Surabaya. detail.asp?id=ECAI3519
Hernowo. (2004). Quantum Writing: Cara
Cepat nan Bermanfaat untuk
4. SIMPULAN
Merangsang Munculnya Potensi
Keefektifan model pembelajaran yang Menulis. MLC.
dikembangkan ditentukan oleh hasil KEMENDIKBUD. (2013). Kurikulum 2013:
pengamatan aktivitas siswa dan Kompetensi Dasar. Jakarta:
peninngkatan keterampilan menulis Kementerian Pendidikan dan
siswa. Hasil pengamatan aktivitas siswa Kebudayaan.
mendapatkan persentase keaktifan siswa Mirnawati, L. B. (2017). The Improvement
Writing Explanation Text through
antara 81%-100% dengan kategori
theImplementation of Text Structure
aktivitas siswa sangat baik. Peningkatan Mapping Strategy, (Ices), 122–126.
hasil belajar siswa pada uji coba terbatas Nurgiyantoro, B. (2009). Penilaian dalam
adalah 21,97%, sedangkan pada uji coba Pengajaran Bahasa dan Sastra (2nd
luas terdapat peningkatan hasil belajar ed.). Yogyakarta: BPFE.
sebesar 19,68%. Hal ini menunjukkan Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
bahwa model pembelajaran yang
Kualitatif, dan R&D). Bandung:
dikembangkan efektif untuk Alfabeta, CV Bandung.
meningkatkan keterampilan menulis Trianto. (2011). Mendesain Model
karangan narasi siswa kelas II SD. Pembelajaran Inovatif Progresif dan
Kontekstual. (T. Titik Triwulan &
DAFTAR RUJUKAN Trianto, Eds.). Jakarta: Kencana
Akbar, S. (2013). Instrument Perangkat Prenada Media Group.
Pembelajaran (Cetakan 1). Bandung: Trianto. (2012). Mendesain Model
Remaja Rosdakarya. Pembelajaran Inovatif - Progresif
Dalman. (2014). Keterampilan Menulis Konsep,Landasan dan
(4th ed.). Jakarta: PT. Raja Grafindo Implementasinya pada Kurikulum
Persada. Retrieved from Tingkat satuan Pendidikan ( KTSP).
http://kin.perpusnas.go.id/DisplayDa Jakarta: Kencana Prenada. Retrieved
ta.aspx?pId=97123&pRegionCode=U from http://36.89.24.67:82/layanan-
jabar/opac/detail-opac?id=56654

92

Anda mungkin juga menyukai