Anda di halaman 1dari 56

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta

untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia, yaitu komunikasi secara langsung dan

secara tidak langsung. Kegiatan berbicara dan mendengarkan (menyimak), merupakan

komunikasi secara langsung, sedangkan kegiatan menulis dan membaca merupaka

komunikasi secara tidak langsung. Keterampilan menulis sebagai salah satu cara dari

empat keterampilan berbahasa, mempunyai peranan yang penting didalam kehidupan

manusia. Dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk

mencapai maksud dan tujuannya

H.G.Tarigan (1982) menyatakan bahwa menulis ialah;”.menurunkan atau

melukiskan lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang di pahami oleh

seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau

mereka memahami bahasa dan gambar grafik tersebut.”

Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan seserang atau beberapa orang

dengan beberapa kejadian atau perstiwa. Rangkaian kejadian atau peristiwa tersebut

biasanya disusun berdasarkan urutan waktu ( secara kronologi).

Menulis merupakan media untuk berkomunikasi seseorang kepada orang lain.

Kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu diantaranya

adalah media pembelajaran menulis. Kegiatan mengajar yang disertai dengan

penggunaan media pembelajaran menulias sangat tepat untuk meningkatkan presentasi

belajar siswa. Sala satu media yang dapat digunakan untuk menunjang presentasi belajar
2

menulias adalah dengan menggunakan gambar seri. Penggunakan media yang kurang

efektif akan mengakibatkan rendahnya hasil belajar bahasa Indonesia siswa. Oleh sebab

itu seorang guru bahasa Indonesia harus dapat membangkitkan minat siswa terhadap

bahasa indonesia.

Mulyasa, E (2009), mengatakan Guru sebagai pengajar perlu menyediakan media

untuk mengkaji media standar, memberikan pengalaman yang bervariasi kepada para

siswa melalui pembelajaran yang berhubungan dengan materi standar. Pengguna media

yang bervariasi dapat membangkitkan motivasi siswa dalam belajar, sehingga akan

meningkatkan hasil belajar.

Pieget dalam Suherman (1993) menyatakan anak usia 9 sampai 11 tahun memiliki

perkembangan koknitip pada tahap periode operasional konkrit. Dilihat dari periodisasi

perkembangan berpikir tersebut siswa di Skola Dasar (SD) secara teoritis berada pada

periode tersebut. Periode operasional konkrit antara lain ditandai oleh terjadinya cara

berpikir logis yang dikaitkan dengan objek nyata. Sedangkan periode operasional formal

ditandai antara lain oleh kemampuan berpikir logis dalam berbagai situasi. Mengacu dari

hal tersebut diatas dapat dikatakan bahwa penggunaaan metode picture and picture

dalam pembelajaran bahasa indonesia khususnya di tingkat pendidikan dasar sangat

diperlukan.

Dengan menggunaka metode picture and picture yang sesuai sebagai alat bantu

mengajar menulis pada anak tersebut diharapkan mampu menarik perhatian siswa untuk

meningkatkan kemampuan menulis, yang akhirnya menciptakan prestasi belajar siswa

lebih baik lagi. Kegiatan belajar mengajar menulis dipengaruhi oleh beberapa faktor,

salah satu diantaranya adalah media pembelajaran menulis.


3

Media pembelajaran menulis mencakup media yang digunakan sebagai alat

penampil, antara lain buku, tape recorder, kaset, viseo camera, film,

gambar,televisi,komputer dan sebagainya. Salah satu metode yang dipilih untuk

menunjang prestasi belajar menulis adalah dengan menggunaka metode picture and

picture.

Akhirnya, permasalahanpun muncul seperti yang sudah penulis alami ketika

melakukan penelitian di kelas V SDN.002 Kecamatan Samarinda Ilir. Dari hasil

penelitian, penulis menemukan masalah, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan

ketika pembelajaran menulis karangan. Siswa tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika

pembelajaran menulis karangan dimulai dan kerap menghadapi sindrom kertas kosong,

karena tidak tahu apa yang ditulisnya.

Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya siswa yang tidak suka pembelajaran

menulis karangan. Dari 40 siswa hanya 10 siswa saja yang suka dengan pembelajaran

menulis artinya 75% siswa yang tidak suka dengan pembelajaran menulis karangan.

Masalah tersebut merupakan salah satu penyebab rendahnya hasil Karangan siswa

,padahal kriteria ketentuan minimal ( KKM ) yang ditetapkan sekolah adalah 65.

Faktor penyebab rebdahnya keterampilan menulis karangan, salah satunya adalah

faktor yang berhubungan dengan strategi pembelajaran yang kurang tepat dan

membosankan bagi anak. Selain itu, faktor guru yang kurang memberikan dorongan

kepala siswa untuk berkreasi dalam mengarang. Sehingga siswa menjadi jenuh dan tidah

berkreasi.

Setelah adanya identifikasi masalah di atas, penelitian beramsumsi nahwa

keterampilan siswa yang mengarang perlu ditingkatkan. Perbaikan terhadap proses

menulis perlu dilakukan segera. Perbaikan harus ditanamkan melalui sekolah dasar,
4

karena jenjang pendidikan ini merupakan peletak dasar kepribadian yang dimiliki

seorang siswa.

Menurut uraian latar belakang di atas, maka judul skripsi yang di ajukan adalah

peningkatan keterampilan menulis karangan narasi dengan menggunakan metode picture

and picture siswa SDN 002 kecamatan samarinda ilir.

A. BATASAN MASALAH

Agar dalam penelitian ini tidak menimbulkan penafsiran yang luas manapun

penafsiran ganda terhadap masalah penelitian, maka penelitian ini hanya membahas

penelitian karangan narasi dengan menggunakan metode picture and picture pada siswa

kelas V semester I SDN 002 Kecamatan Samarinda Ilir.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah du uraikan di atas maka

dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.

Apakah anda menggunakan metode picture and picture dapat meningkatkan

keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V SDN. 002 Kcamatan Samarinda

ilir?

C. Tujuan Penelitian

Secara umun tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk memperoleh

gambaran menggunakan pendekatan konsektual melalui metode picture and picture

untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi.


5

Secara khusus tujuan penelitian adalah Meningkatkan keterampilan menulis

karangan narasi dengan menggunakan metode picture and picture di SDN. 002

Kecamatan Samarinda Ilir.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan mempunyai nilai dan manfaat sebagai berikut.

1. Bagi siswa yang meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam belajar

menulis karangan, khususnya karangan narasi.


2. Bagi guru khususnya guru bahasa indonesia, untuk menjadi tolak ukur

keberhasilan siswa dan guru dalam kegiatan belajar menulis karangan.


3. Bagi sekolah, untuk meningkatkan mutu sekolah dimata masyarakat dan bahan

pertimbangan pemikiran dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran dan

kualitas sekolah.
4. Bagi penulis menambah wawasan, pengalaman dan memberikan sumbangan

pemikiran penulis kepada pendidik

BAB II
LANDASAN TEORI
Tujuan utama pembelajaran Bahasa Indonesia adalah meningkatkan keterampilan

siswa dalam Bahasa Indonesia, pengetahuan bahasa diajarkan untuk menunjukkan

siswa terampil menyimak, berbicara, membaca, membaca dan menulis.


Mata Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah program untuk

mengembangkan pengetahuan, berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa.

A. Pengertian Menulis
6

Menulis adalah menyampaikan ide atau gagasan dan pesan dengan

menggunakan lambang grafik (tulisan). Tulisan adalah suatu system komunikasi

manusia menggunakan tanda-tanda yang dapat dibaca atau dilihat dengan nyata.

H.G.Taringan (1982) menyatakan bahwa : “Menulis adalah menurunkan atau

melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang

dipakai oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik

tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut.

“ Sedangkan Robert Lodo ( dalam suriamiaharja, 1996), mengatakan bahwa :

“ Menulis adalah menepatkan simbol-simbol grafik yang menggambarkan suatu

bahasa yang dimengerti oleh seseorang, kemudian dapat dibaca oleh orang lain yang

memahami bahasa tersebut beserta simbol-simbol grafiknya”.

Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa menulis adalah kemampuan

seseorang dalam melukiskan lambang-lambang grafik untuk menyampaikan ide atau

gagasan yang dapat dimengerti orang lain. Mengarang dibedakan dari menulis.

Mengarang adalah proses mengemukakan atau menyusun pendapat, sedangkan

menulis adalah proses membuat pendapat tersebut dalam bentuk tertulis. Orang yang

pandai mengarang, belum tentu pandai menulis penyebabnya adalah adanya

tambahan aturan-aturan menulis yang banyak jumlahnya.

B. Pengertian Karangan Narasi

Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan seseorang atau beberapa

orang dengan beberapa kejadian atau peristiwa. Rangkaian kejadian atau peristiwa

tersebut biasanya disusun berdasarkan urutan waktu (secara kronologi).


7

Isi karangan narasi dapat berupa fakta atau peristiwa yang dialami seseorang

yang benar-benar terjadi juga dapat berupa khayalan juga rekaan. Berdasarkan hal

tersebut karangan narasi dibagi menjadi 2 bagian, yaotu narasi fiksi dan narasi

nonfiksi. Narasi fiksi meliputi dongeng, hikayat, cerpen, roman atau novel,

sedangkan narasi nonfiksi meliputi biografi dan otobiografi.

Narasi adalah jenis karangan yang bertujuan untuk menceritakan suatu pokok

persoalan atau peristiwa dalam narasi :

 Biasanya disampaikan secara kronologis dan mengandung plot atau rangkaian

cerita.
 Di dalam ada tokoh yang diceritakan, baik manusia maupun bukan manusia.
C. Pengertian Mengarang

Mengarang adalah keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan

ide, gagasan, pengetahuan dan pengalaman hidup untuk disampaikan melalui

bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.

Apabila seseorang menggunakan buah pikiran, gagasan, perasaan, pengalaman

atau lainnya kedalam bahasa tulis, kegiatan tersebut adalah kegiatan mengarang.

Untuk dapat menyampaikan suatu pikiran, gagasan, perasaaan, pengalaman atau

lainnya, seseorang perlu memiliki npembendaharaan kata yang memadai, terampil

menyusun kata-kata menjadi kalimat yang jelas, dan mahir memakai bahasa secara

efektif.

Sebagaimana dikemukakan oleh The Liang Gie (1992), bahwa :”Untuk dapat

menyampaikan gagasan dan fakta secara lincah dan kuat, seseorang perlu memiliki

bahasa yang efektif”. Menurut pengertiannya, “ Mengarang adalah keseluruhan

rangkaian kegiatan seseoarng mengumpulkan gagasan dan menyampaikannya

melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.


8

Dalam proses karang-mengarang setiap ide perlu dilibatkan pada suatu kata,

kata-kata dirangkai menjadi sebuah kalimat membentuk paragraf, dan paragraf-

paragraf akhirnya mewujudkan sebuah karangan. Sedangkan karangan merupakan

hasil dari kegiatan mengarang, yaitu perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa

tulis yang dapat dibaca dan dipahami oleh orang lain. Dari uraian tersebut diatas

dapat disimpulkan bahwa mengarang adalah kegiatan menulis yang tersusun

dengan teratur dari kata, kalimat, sampai paragraf yang saling berhubungan dan

merupakan kesatuan

Yang utuh, dengan maksud menceritakan kejadian atau peristiwa,

mempercakapkan sesuatu dan tujuan lainnya.

a. Unsur Karang Mengarang

Berbicara mengenai karangan baik yang berupa karangan pendek maupun

panjang maka kita harus berbicara mengenai beberapa hal atau masalah disekitar

karangan.

The Liang Gie ( 1992) mengemukakan ada 4 (empat) unsur untuk mengarang

yaitu sebagai berikut:

a. Gagasan ( idea)
Yaitu topik berikut tema yang diungkapkan secara tertulis.
b. Tuturan (Discourse)
Yaitu bentuk pengungkapan gagasan sehingga dapat dipahami pembaca. Ada 4

(empat) bentuk mengarang:


1. Pencarian (Narration)
Bentuk pengungkapan yang menyampaikan sesuatu peristiwa atau

pengalaman.
2. Pelukisan (Description)
Bentuk pengungkapan yang menggambarkan penghindraan, perasaan

mengarang tentang macam-macam hal yang berada dalam susunan ruang

(misalnya : pemandangan indah, lagu merdu, dll).


3. Pemaparan ( Exposition)
9

Bentuk pengungkapan yang menyajikan secara fakta-fakta yang

bermaksud memberi penjelasan kepada pembaca mengenai suatu ide,

persoalan, proses atau peralatan.


4. Perbincangan ( Argumentation)
Bentuk pengungkapan dengan maksud menyalin pembaca agar mengubah

pikiran, pendapat, atau sikapnya sesuai dengan yang dihadapi pengarang.


c. Tatanan (Organization)
Yaitu tertib pengatur dan penyusunan gagasan mengindahkan berbagai asas,

aturan dan teknik sampai merencanakan rangka dan langkah.


d. Wahana (meduim)
Ialah sarana penghantar gagasan berupa bahasa tulis yang erutama

menyangkut kosa kata, gramatika (tata bahasa), dan terotika (seni menekai

bahasa secara efektif).


b. Tujuan Pengajaran Mengarang

Menurut ngalim Purwanto, dan Djeniah Alim (1997) mengemukakan bahwa

tujuan pengajaran mengarang sama dengan tujuan pengajaran bercakap-cakap

hanya berbeda dengan bentuk tulisan yaitu :

a. Memperkaya pembendaharaan bahasa positif dan aktif.


b. Melatih melahirkan pikiran dan perasaan yang tepat.
c. Latihan memaparkan pengalaman-pengalaman dengan tepat.
d. Latihan-latihan penggunaa ejaan yang tepat (ingin menguasai bentuk

bahasa).
c. Susunan Karangan
Susunan karangan atau wacana sebagaimana dikemukakakn oleh

H.G.Tarigan dan Sulistyaningsih (1996) adala : “ Wacana dibentuk oleh paragraf-

paragraf, sedangkan paragraf-paragrag disusun oleh kalimat-kalimat. Kalimat-

kalimat yang membentuk paragraf itu haruslah merangkai, kalimat yang satu

dengan kalimat berikutnya harus berkaitan begitu seterusnya. Sehingga

membentuk satu kesatuan yang


10

Utuh atau membentuk sebuah gagasan. Selanjutnya paragraf yang dengan

paragraf pun merangkai secara utuh membentuk sebuah wacana yang memilikik

tema yang utuh”.

a. Kata

Setiap gagasan pikiran atau perasaan dituliskan dalam kata-kata. Kata adalah

unsur kata yang diucapkan atau dituliskan yang meripakan perwujudan kesatuan

perasaan dan pikiran yang dapat di gunakan dalam bahasa. Untuk dapat

menyampaikan gagasan, pikiran dan perasaan dalam tulisan karangan. Seorang

perlu memiliki pembendaharaan kata yang memadai dan pemilihan kata yang

tepat. “Dalam memilih kata itu harus memberikan dua persyaratan pokok yaitu

(1) ketepata (2) Kesesuaian” (Suriamiharja et,-1996).

Persyaratan ketepatan yaitu kata-kata yang dipilih harus secara tepat

mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan sehingga pembaca juga dapat

menafsirkan kata-kata tersebut tepat seperti yang dimaksud penulis. Persyaratan

keduan yaitu kesesuaian. Hal ini menyangkut kecocokan antara kata-kata yang

dipakai dengan kesempatan atau situasi dengan keadaan pembaca. Apakah pilihan

kata dan gaya bahasa yang dipergunakan tidak merupakan suasana atau tidak

menyinggung perasaan orang yang tidak hadir.

b. Kalimat
Kalimat terbentuk dari gabungan anak kalimat, sedangkan anak kalimat

adalah gabungan dari ungkapan atau frase, dan ungkapan itu sendiri merupaka

rangkaian dari kata-kata. Kalimat yang dipergunakan dalam karangan berupa

kalimat yang efektif yaitu kalimat yang benar dan jelas sehingga mudah dipahami

orang lain.
11

Sebuah kalimat efektif haruslah memiliki kemampuan untuk menimbulkan

kembali gagasan pada pikiran pandangan seperti apa yang terdapat pada pikiran

penulis atau pembaca seperti apa yang terdapat pada pikiran penulis atau

pembaca. Suryamiharja et-al (1996_ mengemukakan bahwa :

Kalimat efektif dalam bahasa tulis, haruslah memiliki unsur-unsur :

1. Dapat mewakili gagasan penulis.


2. Sanggup menciptakan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pembaca

seperti yang dipikirkan penulis.


c. Paragraf

Paragraf adalah satu kesatuan pemikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi

atau lebih luar dari pada kalimat : paragraf merupakan kesimpulan kalimat yang

berkaitan dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Berkaitan

dengan paragraf akhadiah, dkk (dalam Agus Suryamiharja, 1996), Menjelaskan

nahwa “ dalam paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang di dukung oleh

semua kalimat utama atau kalimat topik, kalimat penjelas samapi kalimat

penutup”.

Fungsi dari paragraf dalam karanga adalah :

1. Sebagai penampung dari sebagian kecil jalan pikiran atau ide keseluruhan

karangan.
2. Memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok karangan.
Paragraf baik dan efektif harus memenuhi tiga persyaratan yaitu :
a. Kohesi (Kesatuan)

Kohesi / kesatuan dalam paragraf adalah semua kalimat yang membina

paragraf secara bersama sama menyatakan satu hal, satu tema tertentu”.

b. Koherensi (Kepaduan)
12

Koherensi / keterpaduan dalam paragraf adalah kekompakan hubungan

antar sebuah kalimat yang lain membentuk kalimat itu”.

c. Pengembangan atau kelengkapan paragraf

Pengembangan paragraf adalah penyusunan atau perincian dari gagasan-

gagasan yang membina paragraf itu. Suatu paragraf dikatakan

berkembang atau lengkap jika kalimat topik atau kalimat utama

dikembangkan atau dijelaskan dengan cara menjabarkannya dalam

bentuk-bentuk kongkrit, dapat dengan cara pemaparan dan pemberian

contoh, penganalisaan dan nilai-nilai. (surimuharja,1996)

D. Menyusun Karangan

Seorang pengarang adalah seperti seorang pengelola supermarket. Ia

mempunyai tumpuka rupa-rupa bahan untuk disuguhkan kepada khalayak

pembaca : pengetahuan, pengalaman, serba-serbi hidup keluarga seni ,

masyrakata, agama dan lain-lainnya.

Fungsi bahasa sangat penting dalam karang mengarang. Bahasa adalah

penemuan manusia, yang paling unggul dan menjadi alat yang amat penting untuk

membangu kebudayaan manusiawi. Manfaat terbesar dari bahasa adalah dapat

dipergunakan untuk mengutarakan gagasan, perasaan serta maksud kita. Bahasa

yang dituangkan dalam suatu tulisan dapat menyampaikan gagasan kepada orang

yang jauh dari penulis baik menurut ruang maupun waktu. (Adolf Heuken SJ,

2008)

1. Tema pokok
13

Menentuka gagasan yang akan dikemukakan. Tema pokok mencerminkan,

bahwa pengarang benar-benar mengetahui apa yang ia sampaikan kepada pembaca.

Tema sebaiknya dibatasi berdasarkan rencana dan maksud khusus Si pengarang.


2. Kesatuan karangan dan gagasan pokok
Seluruh karangan hendaknya disatupadukan dengan memusatkan perhatian pada

gagasan pokook atau rencana utama.


3. Analisis

Untuk menerangkan sesuatu yang kompleks, buatlah suatu analisis dan pilihlah

bagian-baguannya. Analisa berarti bermilih-milih suatu bahan secara teratur k bagian-

bagiannya. Cara tersebut sangat menolong untuk mengarang atau berbicara tentang

sesuatu yang jelas. Ada empat cara analisis :

a. Analisis ilmiah/formal : sifatnya lengkap dan eksak(pasti, persis)


b. Analisis literer/informal : kurang eksak, biasanya digunakan untuk

maksud praktis
c. Analisis structural : menyebutkan bagian-bagian atau unsur-

unsur yang membentuk keseluruhan yang

dibeberkan itu, lalu menunjukkan

bagaimana susunannya.
d. Analisis kronologis : berdasarkan urutan waktu

4. Penggolongan (klafisikasi)

Gagasan-gagasan hendaknya diatur, digolong-golongkan, dikoordinasi atau

disubodinasi. Hal yang kompleks perlu di analisis, lalu bagian-bagiannya digolong-

golongkan (diklafisikasi), agar hubungan serta urutan antara bagian yang satu dengan

yang lain dapat dilihat jelas.

5. Organisasi dan kerangka-kerangka (outline)

Hendaknya karanga diatur, diorganisasikan, direncanakan dalam suatu kerangka

karangan, Organisasi karangan ini menunjukkan hubungan antara


14

gagasan/unsur/bagian yang satu dengan yang lain, yaitu pokok-pokok pikiran yang

sudah disusun sebelum mulai mengarang.

E. Media Pembelajaran Menulis


1. Pengertian Media Pembelajaran Menulis

Kata “Media” secara harpiah adalah “peraturan atau pengantar”. Pengertia media

sebagai belajar adalah “manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik

memperoleh pengetahuan dan keterampilan” (Djamarah dan Zein, 1996). Penggunaan media

dalam proses belajar mengajar menulis sangat penting.

Ketidak jelasam guru dalam menyampaikan bahan pengajaran dapat terwakili dengan

kehadiran media. Apabila tingkatan SD yang siswanya belum mampu berpikir abstrak,

masih berfikir kongkrit. Keabstrakan bahan pembelajaran dapat dikongritkan dengan

kehadiran media, sehingga anak didik lebih mudah mencerna bahan pembelajaran dari pada

tanpa bantuan media.

Dalam penggunaa media, perlu diperhatikan bahwa pemilihan media pembelajaran

menulis haruslah jelas dengan pengajaran yang telah dirumuskan, apabila diabadikan media

pengajaran menulis nukanya membantu proses belajar mengajar, tetapi sebagai penghambat

dalam percapaian tujuan secara efektif dan efisien.

Dalam uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu

yang dapat dipergunakan untuk menyalur pesan, membantu mempertegas bahan pelajaran,

sehinggga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dalam proses

belajar menulis.

2. Fungsi Peranan Media Pembelajaran Menulis


Fungsi media pengajaran menulis sebagai sumber belajar, Nana Sudjana (Djamah,

1996) Merumuskan fungsi media pengajaran menulis sebagai berikut :


15

a. Penggunaa media dalam proses belajar mengajar menulis bukan merupakan fungsi

tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi

belajar menulis yang efektif.


b. Penggunaan media pengajaran menulis merupakan bagian yang integral dari keseluruhan

situasi mengajar.
c. Media Pengajaran menulis, penggunaanya dengan tujuan dari sisi pembelajaran.
d. Penggunaan media pengajaran menulis bukan semata –mata alat hiburan, bukan sekedar

melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.


e. Penggunaan media dalam pengajaran lebih dituangkan untuk mempercepat proses belajar

mengajar menulis dan membantu siswa dalam mengungkapkan perhatian yang diberikan

guru.]
f. Penggunaan media dalam pembelajaran menulis diutamakan untuk mempertinggi mutu

belajar mengajar.

Ketika fungsi-fungsi media pengajaran menulis itu diaplikasikan kedalam proses

belajar mengajar, maka terlihatlah perannya sebagai berikut :

a. Media pengajaran menulis yang digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan

terhadap suatu bahan yang guru sampaikan.


b. Media pengajar menulis dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan

dipecahkan oleh para siswa dalam proses belajar.


c. Media pengajaran menulis sebagai sumber proses belajar bagi siswa.
3. Kriteria Pemilihan Media Pengajaran Menulis

Nama Sudjana dan Ahmad Rivai (Djamarah dan Zein, 1996), mengemukakan beberapa

kriteria dalam memilih media pelajaran menulis sebagai berikut :

a. Ketepatan dengan tujuan pengajaran menulis

17

b. Dukungan terhadap ini bahan pembelajaran. Adanya bahan pelajaran menulis

lebih mudah dipahami siswa.


c. Media pembelajaran menulis yang dipergunakan mudah diperole, murah,

sederhana dan praktis penggunakannya.


16

d. Keterampilan guru dalam menggunakan media dalam menggunakan media

dalam proses pengajaran menulis.


e. Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat

bermanfaat bagi siswa selama pengajaran menulis berlangsung.


f. Sesuai dengan tarap berpikir siswa.
F. Ciri- ciri Gambar Yang Baik dan Peranannya Sebagai Media

Pembelajaran menulis
Gambar yang baik dapat diperggunakan sebagai sumber belajar menulis adalah

yang memiliki ciri-ciri sebagaimana dikemukakan Sudirman et-al (1991), yaitu :


1. Dapat menyampaikan pesan atau ide tertentu.
2. Memberi kesan kuat dan m\enarik perhatian.
3. Merangsag orang yang menilhat unbtuk ingin mengungkapkan tentang

obyek0obyek dalam gambar.


4. Berani dan dinamis.
5. Ilustrasi tidak terlalu banyak, tetapi menarik dan mudah dipahami.
Sedangkan peranan gambar sebagai media pengajaran menulis yaitu
1. Dapat membantu guru dalam pelajaran dan membantu siswa dalam belajar

menulis.
2. Menarik perhatian anak sehingga terdorong untuk lebih giat belajar menulis.
3. Dpat membantu daya ingat siswa (retensi)

4. Dapat disimpulkan dan dipergunakan lagi apabila diperlukan pada saat yang lain.

Atas dasar uraian tersebut atas, hendaknya guru mau mempertimbangkan

penggunaan media gambar seri didalam pelaksanaa proses belajar mengajar terutama

dalam pembelajaram menulis karangan.

Karena dengan gambar dapat merangsang imajinasi seorang siswa supaya suka

bercerita tentang gambar yang dilihatnya sehingga selanjutnya diharapkan siswa

tersebut dapat mampu menulis karangan sesuai dengan tema, ide, pengalaman dan

kejadiannya.

G. Pembelajaran karangan narasi dengan Metode picture and

picture
17

Picture and picture adalah suatu metode belajat yang menggunakan gambaran dan

dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan yang logis.


 Langkah-langkah dari metode picture and picture antara lain :
1. Guru menyampaikan kopetensi yang ingin dicapai.
2. Menyampaikan materi sebagai pengantar.
3. Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan

materi.
4. Guru menurnjukkan atau memanggil siswa secara bergantian memasang atau

mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.


5. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
6. Dari alasan atau urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep atau

materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.


7. Kesimpulan atau rangkuman.
 Kebaikan dari metode picture and picture :
a. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa.
b. Melatih berpikir logis dan sistematis.
 Kekurangan dari metode picture and picture
a. Memakan banyak waktu.
b. Banyak siswa yang pasif.

H. Definisi Konsepsional

Setiap guru bahasa haruslah dapat membantu serta membimbing para pelajar

untuk mengembangkan serta meningkatkan keterampilan-keterampilan yang mereka

butuhkan dalam menulis.

Guru dapat meningkatkan keterampilan menulis para pelajar dengan

memberikan penjelasan bahwa tulisan harus bebas dari kesalahan. Baik kesalahan

logika maupun kesalahan lainnya. Agar bebas dari kesalahan logika, penulis harus

menguasai tentang materi yang akan dikarang. Pengetahuan lain yang harus dikuasai

adalah struktus karangan, paragraf, dan kalimat. Disamping itu pengarang juga harus

memiliki kamus bahasa indonesia, buku tata bahasa indonesia, dan penguasaan

pemakaian pengolahan kata.


I. Hipotesis Tindakan
18

Berdasarkan pada rumusan masalah dengan anggapan dasar yangb telah

diuraikan diatas, penelitian dapat mengemukakan hipotesis tindakan sebagai

berikut :Dengan menerapkan metode picture and picture pada pembelajaran bahasa

indonesia tentang pembelajaran mengarang deskripsi, maka kemampuan menulis

karangan dikelas V SDN 002 Kecamatan Samarinda Ilir akan meningkat.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Definisi Penelitian tindakan Kelas (PTK)

PTK ialah renungan (reflektif) oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk

meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam

melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang

dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran

tersebut dilakukan.

PTK digambarkan sebagai sesuatu proses yang dinamis meliputi aspek

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang merupakan langkah berurutan

dalam siklus atau daur ulang yang berhubungan dengan siklus berikutnya.
Tujuan dan Manfaat PTK.
Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses belajar

mengajar dikelas secara kesinambungan mengembangkan keterampilan

guru;meningkatkan relevansi; meningkatkan pengelolaan intruksional serta

menumbuhkan budaya meneliti pada komunitas guru, sedangkan manfaatnya

adalah inovasi pembelajaran, pengembangan kurikulum di tingkat sekolah an

tingkat kelas, peningkatan profesionalisme guru.


B. Tempat dan Waktu penelitian
19

Penelitian ini akan direncanakan di SDN.002 kecamatan Samarinda Ilir pada

masa pembelajaran semester 1 tahun ajaran 2009 / 2010. Dimulai bulan september

sampai dengan Oktober.

C. Subyek penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN.002 Kecamatan

Samarinda Ilir tahun pelajaran 2009 / 2010 yang berjumlah 40 siswa dengan

rincian 19 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan.


D. Prosedur Penelitian
Kegiatan penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam 2 siklus berdasarkan

tatap muka. Siklus penelitian menggunakan Model Khemis dan Taggart, yakni

setiap siklus terdiri dari empat bagian yang meliputi perencanaan (planning),

pelaksanaan tindakan (action), obvservasi(observation) dan refleksi(reflecting).

Adapun alur siklus penelitian dapat dilihat pada gambar berikut :

PELAKSANAAN
TINDAKAN

RENCANA SIKLUS
TINDAKAN I
OBSERVASI
Ke Siklus II REFLEKSI
20

PELAKSANA

TINDAKAN

RENCANA SIKLUS

TINDAKAN II OBSERVASI

Ke Siklus III REFLEKSI

Tindakan kelas pada siklus I dirancang berdasatkan pada permasalahan yang

telah dirumuskan, sedang kelas pada siklus II dirancang berdasarkan hasil refleksi dari

siklus I dan seterusnya hingga tujuan penelitian tindakan kelas sebagai upaya perbaikan

proses pembelajaran dan hasil belajar dapat meningkat.

Langkah-langkah kegiatan :

Siklus I

1. Perencanaan
a. Membuat rencana pembelajaran dengan menggunakan metode picture and

picture.
b. Membuat lembar panduan observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar

mengajar dikelas ketika pembelajaran dengan menggunaka picture and picture

berlangsung.
c. Mempersiapkan soal untyuk pemberian tes mengrang.
2. Pelaksanaan Tindakan
Langkah-langkah tindakan kelas oleh guru mata pelajaran :
a. Tahap Persiapan
21

1. Mempersiapkan materi dan alat peraga yang dirancang sesuai pembelajaran

dengan menggunaka metode picture and picture.


2. Guru mencapaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang

ingin dicapai.
b. Tahap Kegiatan inti
1. Guru menyampaikan materi mengenai gambar sebagai pengantar.’
2. Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan

dengan materi
3. Guru menunjukkan atau memanggil siswa secara bergantian untuk

memasang atau mengurutkan susunan gambar-gambar menjadi urutan yang

logis.

4. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar yang dibuat

siswa dan siswa lain diberi kesempatan untu bertanya atau menaggapinya.
c. Tahap Kegiatan Akhir
Guru meminta siswa untuk membuat sebuah karangan dengan menyusun

cerita dari empat buah gambar yang diberikan.


3. Observasi
Penelitian melakukan observasi partisifatif selama tindakan kelas berlangsung

dengan menggunakan lembar paduan observasi.


4. Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan untuk melihat kekurangan dan kebaikan yang telah

dilakukan selama proses tindakan kelas berlangsung.


Siklus II
1. Perencanaan
a. Membuat rencana pembelajaran dengan menggunaka metode picture and picture

untuk pertemuan siklus II.


b. Mempersiapkan lembar paduan obsevasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar

mengajar dikelas ketika pembelajaran dengan menggunakan metode picture and

picture berlangsung.
c. Mempersiapkan alat peraga berupa gambar.
d. Mempersiapkan soal untuk pemberian tes mangarang.
2. Pelaksanaan Tindakan
Langkah-langkah tindakan kels oleh guru mata pelajaran:
a. Tahap Persiapan
22

1. Mempersiapkan materi dan alat peraga yang dirancang sesuai pembelajaran

dengan menggunakan metode picure and picture hasil refleksi siklus I.


2. Guru menyampaikan tujuan pembalajaran sesuai dengan kompetensi yang

ingin dicapai pada pertemuan siklus II.


b. Tahap Kegiatan Inti
1. Guru memperkenalkan 4 buah gambar berseri, kemudian siswa diperintahkan

untuk mengurutkan susunan gambar sesuai urutan yang logis


2. Dengan tanya jawab guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa

untuk mencari pokok-pokok pikiran dari setiap gambar.


3. Hasil tanya jawab tersebut guru menuliskan jawaban-jawaban yang diberikan

siswa dipapan tulis.


4. Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan cerita yang disusun

berdasarkan gambar berseri tersebut.


c. Tahap Kegiatan Akhir
Guru memberikan soal tes menulis atau mengarang dengan memberikan empat

buah gambar.
3. Observasi
Peneliti melakukan observasi partisifatif selama tindakan selama tindakan kelas siklus

II berlangsung dengan menggunaka lembar paduan observasi.


4. Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan untuk melihat kekurangan dan kebaikan yang telah

dilakukan selama proses tindakan kelas II berlangsung.


E. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan judul dan pendekatan yaitu Penelitian Tindakan Kelas maka data

dikumpulkan melalui :

1. Observasi partisifatif
Observasi merupaka salah satu teknik evaluasi non tes yang bisa dilakukan kapan

saja. Observasi partisifatif adalah proses keikutsertaan seorang guru meninjau

secara cermat proses kegiatan belajar siswa.


2. Wawancara
Wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapat

informasi yang berkenan dengan pendapat, aspirasi, dan keyakinan dari individu
23

atau responden. Wawancara ini melaksanaka dengan cara mengadakan tanya

jawab secara langsung dengan sumber data.


3. Dokumentasi hasil belajar siswa
Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan atau penyimpanan hasil belajat siswa.

Hasil belajar didokumentasikan agar dapat dijadikan sebagai pemberian

pengumpulan bukti dan keterangan setelah selesai melaksanakan proses kegiatan

belajar mengajar.
F. Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul dianalisis melalui tiga tahapan yang meliputi reduksi

data, pemaparan data dan penarikan kesimpulan.

1. Reduksi data
Data-data yang didapati disederhanakan melalui seleksi, pemfokusan dab

pengabstrakan. Pada tahap ini data-data tersebut diolah untuk mendapatkan

gambaran tentang penggunakan metode picture and picture dalam tindakan kelas

yang dilakukan. Dan untuk data hasil belajar siswa diolah untuk mendapatkan

gambaran tentang tingkat kemampuan belajar individual maupun klasikal.


Untuk melakukan penelitian terhadap peningkatan hasil belajar siswa

digunakan rumus penilaian. :

NP=
Dengan :
NP = Nilai Persen yang dicari / diharapkan
R =Skor mentah yang diperoleh siswa
SM =Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan (purwanto,1991)\
2. Pemaparan data
Untuk mendapatkan gambaran data secara grafis hasil olahan data disajikan
dalam bentuk tabel.
Model Penilaian Tugas Menulis Karangan Narasi
Dengan Pembobotan Masing-masing Unsur

No Unsur yang Dinilai Skor Maksimum Skor siswa


24

1 Ketepatan Susunan Gambar Seri 3

2 Kejelasan Isi karangan 3

3 Penggunaan dan Penulisan Ejaan 3

4 Penulisan judul 3

5 Kerapian 3

3. Kesimpulan
Dari data yang diorganisir tersebut akan ditarik kesimpulan tentang :

Sejauhmana peningkatan hasil belajar dalam menulis karangan narasi dengan

menggunakan metode picture and picture dan apa sajakah hambatan-hambatan yang

ditemukan ?
G. Indikator Peningkatan
Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari perbandingan hasil tes awal, hasil

tes siklus I dan hasil tes siklus II. Kriteria ketuntasan belajar siswa adalah sebagai

berikut :
1. Siswa dikatakan tuntas belajar secara individual bila memiliki tingkat ketuntasan

belajar individual minimal 65 %


2. Suatu kelas dikatakan tuntas dalam belajar bila mencapai tingkat ketuntasan

belajar secara klasikal sebesar 80%


25

BAB IV
PENYAJIAN DATA, ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN
A. Penyajian Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data hasil observasi aktivitas belajar

siswa dan hasil belajar siswa. Data tentang observasi belajar siswa melakukan dengan

pengamatan langsung, sedangkan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa dilakukan

dengan melakukan test, Pengambilan data tersebut dilakukan dua tahap yaitu siklus I dan

siklus II.]

A.1 Data Siklus I

A.1,1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Data tentang keaktifan siswa dalam proses belajar pada siklus I dapat dilihat

pada lampiran 6. Melalui data ini dapat diketahui siswa mana yang aktif mengikuti

kegiatan pembelajaran menulis karangan narasi maupun yang tidak aktif. Adapun hasil

observasi keaktifan siswa dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut

Tabel 4.1
Data Observasi siklus I
No Observasi Frenkuensi

1 Siswa aktif 32

2 Siswa tidak aktif 8

Jumlah 40

Hasil observasi pada keaftifan siswa, pada siklus I ini siswa yang aktif adalah 32 orang

atau 80% orang dan siswa yang tidak aktif adalah 8 orang atau 20%. Dari data diatas dapat

disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa termasuk kategori cukup Baik,


26

Namun belum maksimal. Keaktifan siswa perlu ditingkatkan lagi agar tercipta keseimbangan

dalam pembelajaran menulis karangan narasi dengan metode picture and picture.

A.1.2 Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa tentang menulis narasi yang dilakukan siswa kelas V SD 002
Kecamatan Samarinda Ilir pada siklus I ini dapat dilihat dalam ringkasan hasil belajar berupa
tabel 4.2 dan grafik 4.1 berikut ini
Tabel 4.2
Hasil Tes kemampuan Siswa Siklus I

NILAI TES SIKLUS I


NO RESPONDEN SKOR/ NILAI JUMLAH NILAI

1 2 3 4 5

1 Adit Dwi Prayoga 2 2 1 2 2 9 60

2 Aditya nur Farthan 2 2 1 2 2 9 60

3 Aldy Pratama 3 2 2 2 2 11 73

4 Alya Ayu Maulita 3 2 2 2 2 11 73

5 Anggraini Zalzadila 3 2 2 2 2 11 73

6 Arinda Oktavia 2 2 2 2 2 10 67

7 Atika Aldea Rianda 3 2 2 2 2 11 73

8 Axel Arya Maitri


3 2 2 1 2 10 67
Cundana

9 B.Salsabiela Rahadatul
3 2 1 2 2 10 67
Aisyi

10 Caroline Angelina 3 2 2 2 2 11 73

11 Charisty Arum Pawening 3 2 2 2 2 11 73

12 Charis Chavin S.K 3 2 2 2 2 11 73

13 Cindy Claulia 3 3 2 2 3 13 87

14 Daniel kristian Sutasanto 3 2 2 3 2 12 80

15 Destya Rahma Yunidar 3 2 2 2 2 11 73

16 Diana Aulia 3 3 3 3 2 14 93
27

17 Edric Chandra 3 3 3 2 2 13 87

18 Emang Abdurahman 2 2 2 2 2 10 67

19 Erica Christianty S 3 2 2 2 2 11 73

20 Ester Lusiana W. 3 3 2 3 2 13 87

21 Fernando Kurniawan 2 2 2 2 2 10 67

22 Haris Wibisono 2 2 2 2 2 10 67

23 Irza Virgoadie 3 2 2 3 2 12 80

24 Ivonny Trisyana L 2 2 2 1 2 9 60

25 Jennifer Claudia P 3 3 3 3 2 14 93

26 Juan Leo Iga F 3 2 2 3 2 12 80

27 larasati 3 2 2 2 2 11 73

28 Nabila Putri Azzahra 2 2 2 1 2 9 60

29 Noval Chandra 2 2 3 3 3 13 87

30 Nur Lisa Ramadhani 3 3 3 3 2 14 93

31 Rahman Rifaldy 3 2 2 3 2 12 80

32 Ratna Sumirat 3 2 2 2 2 11 73

33 Riska Harianti 3 2 2 2 1 10 67

34 Rizqi Adyatma Byantara 2 2 2 1 2 9 60

35 Sandy Wijaya 2 2 2 1 2 9 60

36 Selia Silvadara 3 2 2 2 2 11 73

37 Selviana 2 2 1 2 2 9 60

38 Shinta Sarmila 2 2 2 2 2 10 67

39 Silvia Sanjaya 3 2 2 3 2 12 80

40 Venny Puspa Sari 3 2 2 3 2 12 80

JUMLAH 2940

RATA-RATA 73,50
28

Grafik 4.1

Hasil Belajar Siswa Siklus I

Berdasarkan grafik 4.1. Pada siklus pertama diketahui bahwa rata-rata yang

diperoleh siswa 73,50 namun masih ada siswa yang belum bisa mengembangkan ide-

idenya dalam menulis narasi, penulisan masih banyak kesalahan-kesalahan terutama

penggunaan dan penulisan ejaan dan kerapian dalam penulisan. Namun demikian

Siswa telah mengalami peningkatan hasil belajar dari nilai kondisi awal yang

diperoleh nilai rata-rata sebesar 63,33. Peningkatan rata-rata hasil belajar menulis

karangan pada siklus I dalam presentase 7,43 %.

A.2. Data Siklus II

A.2.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran menulis karangan narasi pada siklus II

menunjukkan perubahan yang lebih baik jika dibandingkan pada siklus I. Siswa lebih

antusias dan aktif mengerjakan semua kegiatan sesuai dengan skenario pembelajaran. Hal ini

dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut


29

Tabel 4.3

Data Observasi Siklus II

No Observasi Frenkuensi

1 Siswa aktif 37

2 Siswa tidak aktif 3

Jumlah 40

Dari data diatas tampak bahwa keaktifan siswa pada siklus II mengalami kemajuan

dibandingkan pada siklus I. Meningkatkan aktivitas siswa pada siklus II yaitu siswa aktif

menjadi 37 siswa atau 92,5% dan siswa yang tidak aktif hanya 3 siswa atau 7,5%. Hal ini

dikategorikan dalam klasifikasi aktif dan pembelajaran menulis karangan dengan metode

picture and picture bisa berjalan dengan lancar.

A.2.2 Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar menulis karangan narasi dengan metode picture and picture pada siklus

II mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa siklus II ini sapat dilihat

Pada tabel 4.4 Peningkatan hasil belajar pada siklus II ini juga dapat dilihat dalam

ringkasan belajar berupa grafik 4.2 berikut ini

Tabel 4.4

Hasil Kemampuan Siswa Siklus II

NO RESPONDEN SKOR/NILAI JUMLAH NILAI

1 Adit Dwi Prayoga 2 2 1 2 2 9 60

2 Aditya nur Farthan 2 2 1 2 2 9 60

3 Aldy Pratama 3 2 2 2 2 11 73
30

4 Alya Ayu Maulita 3 2 2 2 2 11 73

5 Anggraini Zalzadila 3 2 2 2 2 11 73

6 Arinda Oktavia 2 2 2 2 2 10 67

7 Atika Aldea Rianda 3 2 2 2 2 11 73

8 Axel Arya Maitri Cundana 3 2 2 1 2 10 67

9 B.Salsabiela Rahadatul
3 2 1 2 2 10 67
Aisyi

10 Caroline Angelina 3 2 2 2 2 11 73

11 Charisty Arum Pawening 3 2 2 2 2 11 73

12 Charis Chavin S.K 3 2 2 2 2 11 73

13 Cindy Claulia 3 3 2 2 3 13 87

14 Daniel kristian Sutasanto 3 2 2 3 2 12 80

15 Destya Rahma Yunidar 3 2 2 2 2 11 73

16 Diana Aulia 3 3 3 3 2 14 93

17 Edric Chandra 3 3 3 2 2 13 87

18 Emang Abdurahman 2 2 2 2 2 10 67

19 Erica Christianty S 3 2 2 2 2 11 73

20 Ester Lusiana W. 3 3 2 3 2 13 87

21 Fernando Kurniawan 2 2 2 2 2 10 67

22 Haris Wibisono 2 2 2 2 2 10 67

23 Irza Virgoadie 3 2 2 3 2 12 80

24 Ivonny Trisyana L 2 2 2 1 2 9 60

25 Jennifer Claudia P 3 3 3 3 2 14 93

26 Juan Leo Iga F 3 2 2 3 2 12 80

27 larasati 3 2 2 2 2 11 73

28 Nabila Putri Azzahra 2 2 2 1 2 9 60

29 Noval Chandra 2 2 3 3 3 13 87

30 Nur Lisa Ramadhani 3 3 3 3 2 14 93


31

31 Rahman Rifaldy 3 2 2 3 2 12 80

32 Ratna Sumirat 3 2 2 2 2 11 73

33 Riska Harianti 3 2 2 2 1 10 67

34 Rizqi Adyatma Byantara 2 2 2 1 2 9 60

35 Sandy Wijaya 2 2 2 1 2 9 60

36 Selia Silvadara 3 2 2 2 2 11 73

37 Selviana 2 2 1 2 2 9 60

38 Shinta Sarmila 2 2 2 2 2 10 67

39 Silvia Sanjaya 3 2 2 3 2 12 80

40 Venny Puspa Sari 3 2 2 3 2 12 80

JUMLAH 2940

RATA-RATA 73,50

Grafik 4.2
Hasil Belajar Siswa Belajar II
32

Berdasarkan tabel dan grafik 4.2 Pelaksanaan siklus kedua diperoleh hasil

yang menggembirakan atau hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan yaitu

nilai rata-rata 81,50. Ini berarti adanya peningkatan hasil siklus kesatu yaitu 8,00 atau

5,61%. Pada siklus II ini, semua siswa mencapai nilai ketuntasan yaitu 6,5.

B. Analisis Data

B.1 Siklus I

B.1.1 Perencanaan

Pada awal pembelajaran menulis karangan narasi pelaksanaa penelitian

tindakan kelas yang dilakukan menemui kesulitan ketika dalam pembelajaran menulis

karangan, siswa tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika pembelajaran menulis

karangan dimulai dan kerap menghadapi sidrom kertas kosong, karena tidak tau apa

Yang ditulisnya. Oleh sebab itu peneliti merencanakan dan merancang usaha alternatif

dalam pemecahan masalah bagi siswa sebagai berikut

Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk tahap Siklus I

dengan berdasarkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yaitu :

a. Tahap persiapan
1. Mempersiapkan materi dan alat peraga yang dirancang sesuai pembelajaran

dengan menggunakan metode picture and picture.


2. Guru menyampaikan tujuan menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi yang ingin dicapai.


b. Tahap kegiatan ini
1. Guru menyampaikan materi mengenai gambar sebagain pengantar
2. Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan

materi
3. Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian untuk memasang atau

mengurutkan susunan gambar-gambar menjadi urutan yang logis


33

4. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar yang dibuat siswa

dan siswa lain diberi kesempatan untuk bertanya atau menaggapinya.


5. Siswa diminta membuat karanga dengan cara membuat rincian pada setiap

gambar.
6. Siswa menulis karangan narasi dengan memperhatikan penggunaan ejaan dan

tanda baca.
7. Siswa menentukan judul karangan yang menarik
c. Tahap Kegiatan Akhir
1. Siswa siminta melaporkan hasil karangannya
2. Guru menilai hasil kerja siswa serta memberikan pujian terhadap siswa yang

memperoleh nilai yang terbaik.

B.1.2 Pelaksanaa Tindakan

Pada tahap pelaksanaa tindakan ini, kegiatan peneliti lebih memfokuskan pasa

pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan metode picture and picture,

peneliti menjelaskan materi yang diajarkann dan memberikan contoh-contoh bagaimana

cara menulis karangan narasi dengan menggunakan gambar yang berseri kepada siswa.

Setelah selesai siswa diberikan tugas menulis karangan narasi dengan melihat gambar

seri yang diberikan.

B.1.3 Observasi

Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I peneliti melakukan wawancara

observasi dan penelitian kepada siswa kelas V sesuai dengan metode yang telah

direncanakan. Peneliti mewawancarai siswa mengenai pelaksanaan menulis karangan

narasi dengan menggunakan media gambar seri. Ternyata masih ada beberapa siswa

yang masih kesulitan dalam menulis karangan narasi.


34

Adanya kesulitan siswa tersebut maka peneliti memberikan motivasi kepada

siswa untuk bersemangat, agar siswa lebih mudah dan mengerti dalam menulis

karangan narasi dengan menggunakan media gambar seri dengan maksud mengetahui

sejauh mana peningkatan keterampilan menulis karangan narasi.

Hasil observasi keaktifan siswa pada siklus I yang terdiri dari 40 siswa, siswa

yang aktif adalah sebanyak 32 orang atau 80% dan siswa yang tidak aktif adalah

sebanyak 8 orang atau 20%

B.1.4 refleksi

Berdasarkan analisis data hasil observasi pada siklus I diambil kesimpulan

bahwa masih ada beberapa siswa yang tidak aktif dan masih kesulitan dalam menulis

karangan narasi oleh karena itu diadakan perbaikan pada siklus II

B.2 Siklus II
B.2.1 Perencanaan
Alternatif pemecahan masalah yang dirancang untuk dilaksanakan pada siklus

II adalah sebagai berikut :


Membuat rencana pembelajaran kemudian mempersiapkan lembar observasi, alat

peranga berupa gambar dan soal untuk pemberian tes mengarang.


B.2.2 Pelaksanaan
Pada pelaksanaa tindakan kelas siklus II, guru tetap menggunakan metode
picture and picture, hal ini bertujuan agar siswa dapat lebih mengembangkan ide-ide
sebagai kreativitas berpikir dan memahami materi yang diajarkan.
Pada siklus II guru membagikan lembar kerja kepada siswa dan lebih banyak
memberikan petunjuk dan bimbingan kepada siswa untuk mengurutkan susunan
gambar sesuai dengan urutan yang lgis, memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada
siswa untuk mencari pokok-pokok pikiran dari detiap gambar, membuat kesimpulan
cerita yang disusun berdasarkan gambar seri dan selama pembelajran berlangsung
guru memberikan dorongan dan memotivasi siswa untuk dapat menulis karangan
dengan terampil dan benar.
B.2.3 Observasi
35

Pada tahap observasi, peneliti bertindak sebagai pengamat sekaligus sebagai


guru kelas V mengenai kegiatan tindakan kelas tersebut. Peneliti sudah Memberikan
pembelajaran yang sesuai dengan metode pembelajaran yang telah dirancang. Hasil
observasi peneliti memberikan motivasi dan pengetahuan kepada siswa dengan
memberikan langkah-langkah menulis karangan narasi.
Dari hasil observasi keaktifan siswa pada siklus II dari 40 siswa ternyata

masih ada 3 orang atan 7,5%, siswa yang tidak aktif mengikuti kegiatan

pembelajaran menulis karangan narasi.


B.2.4 Refleksi
Pada siklus II peneliti tetap melaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan metode picture and picture dan siklus ini penjelasan guru lebih

ditekankan pada langkah-langkah menulis karangan.


Pembelajaran dengan metode picture and picture ini dapat menjadikan siswa

lebih bersemangat atau termotivasi, menarik perhatian siswa serta dapat menjadikan

siswa lebih mudah memahami dan mengerti materi yang dipelajari.


C. Hasil Penelitian
Dari data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa selalu

mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5 tentang

peningkatan hasil belajar siswa.


Tabel 4.5
Nilai hasil Belajar Siswa

Siklus Rata-rata

I 73,50

II 81,50

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata pada siklus I sebesar

73,50, sedangkan nilai rata-rata pada siklus II menjadi 81,50 itu menunjukkan hasil

belajar siswa kelas V mengalami peningkatan dan mencap[ai ketuntasan belajar.

Peningkatan rata-rata hasil belajar menulis karangan narasi dengan presentase 5,16%
36

Dengan demikian maka dengan metode picture and picture keterampilan

menulis karangan narasi siswa kelas V SDN 002 Kecamatan Samarinda Ilir mengalami

peningkatan.

BAB V
PEMBAHASAN

Menurut hasil penelitan yang dilaksanakan sudah menunjukkan kemajuan. Hal ini

terjadi karena model karangan yang diberikan guru sehingga siswa lebih mudah

mengembangkan ide-idenya melalui tulisan. Juga adanya interaksi antara guru dan siswa

melalui pertanyaan dan latihan-latihan.

Hasil dari siklus I dan II dapat dilihat bahwa adanya peningkatan siswa dalam

pembelajaran menulis narasi. Hal ini dilihat dari hasil rata-rata pada tiap siklus yaitu :

1. Siklus I

Siklus I berdasarkan hasil analisis data yang penulis lakukan, maka tergambar

kemampuan siswa kelas V SDN 002 Kecamatan Samarinda Ilir dalam pembelajaran

menulis karangan narasi dengan metode picture and picture yang penulis lakukan

mendapatkan hasil dengan kategori baik.

Pada siklus pertama sesuai dengan hasil analisis data diketahui bahwa rata-rata

yang diperoleh siswa 73,50 namun masih ada siswa yang belum bisa mengembangkan

ide-idenya dalam menulis narasi, penulisan masih banyak kesalahan-kesalahan terutama

penggunaan dan penulisan ejaan dan kerapian dalam penulisan.


37

Hasil rata-rata di atas standar kelulusan 65 adalah sebanyak 33 orang atau

82,50% dan nilai dibawah standar ketuntasan sebanyak 7 orang atau 17,50%. Sedangkan

pada penggunaan ejaan kerapian dalam menulis hanya memperoleh 67,67% dan 67,67%.

Pada ketepatan susunan gambar seri, Kejelasan isi karangan dan Penulisan Judul masing-

masing mendapat 89,33%, 71,57% dan 71,67%.

Hasil observasi pada keaktifan siswa, pada siklus I ini siswa yang aktif siswa

yang aktif 32 orang atau 80% dan siswa yang tidak aktif 8 orang atau 20%.

Dengan data tersebut peneliti melakukan refleksi dan bertukar pikiran dengan

teman sejawat, hasilnya menjadi dasar untuk melakukan perbaikan pembelajaran pada

siklus kedua.

2. Siklus II

Pelaksanaa siklus kedua diperoleh hasil yang menggembirakan atau hasil yang

diperoleh sesuai dengan diharapkan yaitu rata-rata 81,50. Ini berarti adanya oeningkatan

hasil siklus kesatu yaitu 8,00 atau 5,16%. Tidak ada siswa yang mendapatkan nilai

dibawah standar dan semua siswa mencapai nilai diatas standar ketuntasan yaitu 100%.

Pada kriteria penilaian terapat peningkatan pada masing-masing aspeknya.

Yaitu penggunaan ejaan dari 67,67% pada siklus I menjadi 84,33 % pada siklus II.

Kerapian pada siklus I hanya mendapat 67,67% menjadi 72,67% pada siklus II. Begitu

juga dengan ketepatan susunan gambar seri, Kejelasan isi karangan dan penulisan judul

meningat dari 89,33%, 71,67% dan 71,67% pada siklus I, menjadi 98,33%. 77,67% dan

75,00% pada siklus II.


38

Meningkatkanya aktivitas siswa dari siklus I 80% menjadi 92,5% pada siklus

II, atau hanya 3 siswa saja yang tidak aktif terhadap pembelajaran menulis karangan

narasi. Hal ini dikategorikan dalam klasifikasi aktif.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil tes yang

diberikan kepada siswa kelas V SDN 002 Kecamatan Samarinda Ilir dalam pembelajaran

menulis karangan narasi dengan metode picture and picture mengalami peningkatan yang

cukup bagus.

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka disimpulkan sebagai berikut :
1. Pengajaran keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V SDN 002

Kecamatan Samarinda Ilir dengan metode picture and picture dapat meningkat

tahun pembelajaran 2009/2010. Hal ini terlihat adanya peningkatan nilai

keterampilan menulis karangan narasi setiap siklus. Pada siklus pertama mendapat

nilai rata-rata 73,50 yang dikategorikan baik. Sedangkan pada siklus kedua

mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 81,50 yang dikategorikan sangan

memuaskan.
2. Pengajaran menulis karangan narasi melalui metode picture and picture dapat

menyenangkan bagi siswa. Hal ini terlihat dari keaktifan siswa selama kegiatan

belajar mengajar dengan didukung oleh adanya media gambar yang dapat

memberikan kemudahan bagi siswa dalam menulis karangan narasi.


B. Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Menulis karangan narasi dengan metode picture and picture perlu diterapkan dan

dikembangkan di sekolah secara terus menerus.


39

2. Keterampilan menulis sebagai salah satu cara dari empat keterampilan berbahasa.

Mempunyai peran yang penting dan bermanfaat dalam kehidupan manusia,

khususnya bagi guru dan siswa. Maka diharapkan peran aktif dalam

mengembangkannya.

DAFTAR PUSTAKA

Darmadi, Kaswan, (1996).Meningkatkan Kemampuan Menulis. Andi : Yogyakarta

Gie, The Liang (1992). Pengantar Dunia Karang Mengarang.Liberty : Yogyakarta

Heuken, Adolf SJ, (2008). Teknik Mengarang.Kanisius : Yogyakarta

Kunandar, (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan

Profesi Guru.PT.Raja Grafindo Persada : Jakarta

Nurvani, Imas Eva (1995). Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia Untu Sekolah Dasar.

PT.Quadra Mitra Melati : Jakarta

Sabarti Akhadiah, Dr. Prof (1996/19970. Menulis. Depdikbud : Jakarta

Sanjaya, Wina M.pd, Dr, (2007). Strategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Kencana : Jakarta

Suadi, Arif Ph.D, Prof, (2007). Mengarang dan Menulis. BPFE : Yogyakarta

Suherman, Herman, (2009). Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi

Siswa. Educare : Bandung

Suriamiharja, Agus, M.Pd, dkk (1996/1997). Petunjuk Praktis Menulis. Depdikbud : Jakarta
40

Taringan, Djago, Drs (1996). Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan

Pengembangannya. Angkasa : Bandung

Taringan, Henry Guntur DR Prof, (1994). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Angkasa : Bandung

LAMPIRAN I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SDN.002 Kecamatan Samarinda Ilir

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia dan Sastra

Kelas./ Semester :V/I

Waktu : 2 X 35 Menit ( 1 X Pertemuan )

Tahun Ajaran : 2009 / 2010

I. Standar Kompetensi : Menulis

4.Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan pengalaman secara tertulis

dalam bentuk karangan, surat undangan, dan dialog tertulis.

II. Kompetensi dasar


4.1 Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan

kata dan penggunaan ejaan.


III. Indikator
a. Mengurutkan gambar seri secara logis.
b.Menulis cerita yang padu atau utuh berdasarkan gambar seni.
c. Mampu menggunakan pilihan kata dengan ejaan yang benar.
d.Mampu menentukan judul karangan yang menarik dan benar.
IV. Tujuan Pembelajaran
41

Setelah proses pembelajaran usai, siswa dapat :


a. Mengurutkan gambar seri secara logis.
b.Menulis cerita yang padu atau utuh berdasarkan gambar seni.
c. Mampu menggunakan pilihan kata dengan ejaan yang benar.
d.Mampu menentukan judul karangan yang menarik dan benar.
V. Materi Pelajaran
Mengurutkan gambar seri dengan logis, kemudian mengembangkan menjadi sebuah

cerita / karangan dengan memperhatikan langkah-langkah dalam mengarang.


VI. Alokasi Waktu
2 x 35 menit ( 1 x pertemuan )
VII. Metode Pembelajaran
Picture and Picture
VIII. Kegiatan Pembelajaran
a. Tahap persiapan
1.Mempersiapkan materi dan alat peraga yang dirancang sesuai pembelajaran

dengan menggunakan metode picture and picture.


2.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang ingin

dicapai.
b. Tahap kegiatan inti
1.Guru menyampaikan materi mengenai gambar sebagai pengantar.
2.Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan

materi.
3.Guru menunjukkan atau memanggil siswa secara untuk memasang atau

mengurutkan susunan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.

4.Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar yang dibuat siswa

dan siswa lain diberi kesempatan untuk bertanya atau menanggapinya.


5.Siswa diminta membuat karangan dengan cara membuat rincian pada setiap

gambar.
6.Siswa menulis karangan narasi dengan memperhatikan penggunaan ejaan dan

tanda baca.
7.Siswa menentukan judul karangan yang menarik.
c. Tahap Kegiatan akhir
1.Siswa diminta melaporkan hasil karangannya.
2.Guru menilai hasil kerja siswa serta memberikan pujian terhadap siswa yang

memperoleh nilai terbaik.


42

IX. Penilaian
Prosedur tes : Hasil
Jenis Tes : a. Ketetapan susunan gambar
b. Ketetapan menentukan peristiwa setiap gambar.
c. Kejelasan isi karangan
d. Ketetapan penggunaan tanda baca dan ejaan
Bentuk Tes : Menulis Karangan
Alat Tes :Gambar seri

Soal

1. Perhatikan baik-baik urutan gambar seri yang telah disebutkan ! Cermati peristiwa

dalam gambar
2. Urutkan susunan gambar seri berdasarkan urutan cerita yang sesuai!
3. Cermati dan catatlah apa yang kamu lihat dalam gambar itu!
4. Kembangkan catatan yang telah kamu tentukkan menjadi sebuah cerita/karangan

Dengan memperhatikan pilihan kata dan ejaan yang benar!

Pedoman Penyekoran

Aspek Penilaian Skor

*Ketepatan susunan gambar seri 3

*kejelasan isi karangan 3

*Penggunaan dan penulisan ejaan 3

*Penulisan kudul 3

*Kerapian 3

X. Sumber Belajar
a. Sumber : Buku Bina Bahasa Indonesia kelas V, Hak Cipta @ 2007
Penerbit Erlangga Subbab Menulis, halaman 23-25 dan
Buku Bahasa Indonesia yang relavan.
b. Media : Gambar Seri

Mengetahui Samarinda,………
Kepala Sekolah Mahasiswa
43

Drs.Barkani Hasnih

NIP 195701251977101001 NIM –

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SDN.002 Kecamatan Samarinda Ilir

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia dan Sastra

Kelas./ Semester :V/I

Waktu : 2 X 35 Menit ( 1 X Pertemuan )

Tahun Ajaran : 2009 / 2010

I. Standar Kompetensi : Menulis

4.Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan pengalaman secara tertulis

dalam bentuk karangan, surat undangan, dan dialog tertulis.

II. Kompetensi dasar

4.1Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan

kata dan penggunaan ejaan.


44

III. Indikator

a.Mengurutkan gambar seri secara logis.

b.Menulis cerita yang padu atau utuh berdasarkan gambar seni.

c.Mampu menggunakan pilihan kata dengan ejaan yang benar.

d.Mampu menentukan judul karangan yang menarik dan benar.

IV. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran usai, siswa dapat :

a.Mengurutkan gambar seri secara logis.

b.Menulis cerita yang padu atau utuh berdasarkan gambar seni.

c.Mampu menggunakan pilihan kata dengan ejaan yang benar.

d. Mampu menentukan judul karangan yang menarik dan benar.

V. Materi Pelajaran

Mengurutkan gambar seri dengan logis, kemudian mengembangkan menjadi sebuah

cerita / karangan dengan memperhatikan langkah-langkah dalam mengarang.

VI. Alokasi Waktu

2 x 35 menit ( 1 x pertemuan )

VII. Metode Pembelajaran

Picture and Picture

VIII. Kegiatan Pembelajaran

a.Tahap persiapan
45

1.Mempersiapkan materi dan alat peraga yang dirancang sesuai pembelajaran

dengan menggunakan metode picture and picture hasil refleksi siklus I.

2.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang ingin

dicapai pada pertemuan siklus II.

b.Tahap kegiatan inti

1. Guru memperkenalkan 4 buah gambar berseri, kemudia siswa diperintahkan

untuk mengurutkan susunan gambar sesuai urutan yang logis.

2. Dengan tanya jawab guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa

untuk mencari pokok-pokok pikiran dari setiap gambar.

3. Hasil tanya jawab tersebut guru menuliskan jawaban-jawaban yang diberikan

siswa dipapan tulis.

4. Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan cerita yang disusun

berdasarkan gambar berseri tersebut.

5. Guru memberikan soal tes menulis atau mengarang yang terdapat empat buah

gambar seri yang di acak dengan memperhatikan pilihan kata serta pengguna

ejaan dan tanda baca.

6. Siswa menulis karangan narasi menjadi satu karangan yang utuh dan memberi

judul yang menarik.

c. Tahap Kegiatan akhir


1. Siswa melaporkan hasil karangannya
2. Guru menilai hasil kerja siswa serta memberikan pujian terhadap siswa yang

memperoleh nilai terbaik dan memberikan dorongan kepada siswa yang belum

berhasil.
XI. Penilaian
Prosedur tes : Hasil
Jenis Tes : a. Ketetapan susunan gambar
b. Ketetapan menentukan peristiwa setiap gambar.
c. Kejelasan isi karangan
d. Ketetapan penggunaan tanda baca dan ejaan
Bentuk Tes : Menulis Karangan
46

Alat Tes :Gambar seri

Soal

1. Perhatikan baik-baik urutan gambar seri yang telah disebutkan ! Cermati peristiwa

dalam gambar.
2. Urutkan susunan gambar seri berdasarkan urutan cerita yang sesuai!
3. Cermati dan catatlah apa yang kamu lihat dalam gambar itu!
4. Kembangkan catatan yang telah kamu tentukkan menjadi sebuah cerita/karangan

Dengan memperhatikan pilihan kata dan ejaan yang benar!

Pedoman penyekoran

Aspek Penilaian Skor

*Ketepatan susunan gambar seri 3

*kejelasan isi karangan 3

*Penggunaan dan penulisan ejaan 3

*Penulisan kudul 3

*Kerapian 3

X. Sumber Belajar
a. Sumber : Buku Bina Bahasa Indonesia kelas V, Hak Cipta @ 2007
Penerbit Erlangga Subbab Menulis, halaman 23-25 dan
Buku Bahasa Indonesia yang relavan.
b. Media : Gambar Seri

Mengetahui Samarinda,………

Kepala Sekolah Mahasiswa

Drs.Barkani Hasnih

NIP 195701251977101001 NIM -

LAMPIRAN 3

PEDOMAN PENSKORAN NILAI

NO KRITERIA PENILAIAN/ASPEK YANG DINILAI SKOR


47

1. Ketepatan susunan gambar seri

-Sempurna 3

-Selisih dua gambar 2

-Selisih tiga gambar 1

2. Kejelasan isi karanga

-Kalimat yang satu dengan kalimat yang lain senambung 3

-Kalimat yang satu dengan kalimat lain tidak senambung 2

-Tidak ada kejelasan kalimat 1

3. Pengguna dan penulisan ejaan

-Sempurna 3

-Sedikit kesalahan 2

-Banyak kesalahan 1

4. Penulisan judul

-Menarik, benar 3

-Menarik, tidak benar 2

-Kurang menarik, tidak benar 1

5. Kerapian

-Terbaca, bersih 3

-Terbaca, tidak bersih 2

-Tidak terbaca,tidak bersih 1

LAMPIRAN 4

LEMBAR KERJA SISWA I

Nama : ……………………………………………………………..

Kelas : V (Lima)
48

Kali ini, kita akan menulis karangan narasi berdasarkan gambar seri. Untuk

mempermudah, dibawah ini terdapat hal yang harus kamu perhatikan.

Tugas :

1. Perhatikan baik-baik urutan gambar seri yang telah disediakan! Cermati peristiwa

dalam gambar!
2. Urutkan susunan gambar seri berdasarkan urutan cerita yang sesuai!
3. Cermati dan catatlah apa yang kamu lihat dalam gambar itu!
4. Kembangkanlah catatan yang telah kamu tentukan menjadi sebuah cerita atau

karangan!

LAMPIRAN 5

LEMBAR KERJA SISWA II

Nama : ……………………………………………

Kelas : V (Lima)
49

Buatlah karangan narasi sesuai dengan gambar!

……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

Nilai :

1 2 3 4 5 JUMLAH NILAI

LAMPIRAN 6
LEMBAR OBSERVASI SISWA I
Siswa aktif dan tertarik mengikuti KBM tentang menulis karangan narasi

NO RESPONDEN AKTIF TIDAK AKTIF


1 Adit Dwi Prayoga V
2 Aditya nur Farthan V
3 Aldy Pratama V
4 Alya Ayu Maulita V
50

5 Anggraini Zalzadila V
6 Arinda Oktavia V
7 Atika Aldea Rianda V
8 Axel Arya Maitri Cundana V
9 B.Salsabiela Rahadatul Aisyi V
10 Caroline Angelina V
11 Charisty Arum Pawening V
12 Charis Chavin S.K V
13 Cindy Claulia V
14 Daniel kristian Sutasanto V
15 Destya Rahma Yunidar V
16 Diana Aulia V
17 Edric Chandra V
18 Emang Abdurahman V
19 Erica Christianty S V
20 Ester Lusiana W. V
21 Fernando Kurniawan V
22 Haris Wibisono V
23 Irza Virgoadie V
24 Ivonny Trisyana L V
25 Jennifer Claudia P V
26 Juan Leo Iga F V
27 larasati V
28 Nabila Putri Azzahra V
29 Noval Chandra V
30 Nur Lisa Ramadhani V
31 Rahman Rifaldy V
32 Ratna Sumirat V
33 Riska Harianti V
34 Rizqi Adyatma Byantara V
35 Sandy Wijaya V
36 Selia Silvadara V
37 Selviana V
38 Shinta Sarmila V
39 Silvia Sanjaya V
40 Venny Puspa Sari V
JUMLAH 32 8
PERSENTASE 80 20
LAMPIRAN 7
LEMBAR OBSERVASI SISWA II
Siswa aktif dan tertarik mengikuti KBM tentang menulis karangan narasi
NO RESPONDEN AKTIF TIDAK AKTIF
1 Adit Dwi Prayoga V
2 Aditya nur Farthan V
3 Aldy Pratama V
4 Alya Ayu Maulita V
5 Anggraini Zalzadila V
51

6 Arinda Oktavia V
7 Atika Aldea Rianda V
8 Axel Arya Maitri Cundana V
9 B.Salsabiela Rahadatul Aisyi V
10 Caroline Angelina V
11 Charisty Arum Pawening V
12 Charis Chavin S.K V
13 Cindy Claulia V
14 Daniel kristian Sutasanto V
15 Destya Rahma Yunidar V
16 Diana Aulia V
17 Edric Chandra V
18 Emang Abdurahman V
19 Erica Christianty S V
20 Ester Lusiana W. V
21 Fernando Kurniawan V
22 Haris Wibisono V
23 Irza Virgoadie V
24 Ivonny Trisyana L V
25 Jennifer Claudia P V
26 Juan Leo Iga F V
27 larasati V
28 Nabila Putri Azzahra V
29 Noval Chandra V
30 Nur Lisa Ramadhani V
31 Rahman Rifaldy V
32 Ratna Sumirat V
33 Riska Harianti V
34 Rizqi Adyatma Byantara V
35 Sandy Wijaya V
36 Selia Silvadara V
37 Selviana V
38 Shinta Sarmila V
39 Silvia Sanjaya V
40 Venny Puspa Sari V
JUMLAH 37 3
PERSENTASE 92,5 7,5
LAMPIRAN 8
Pedoman Wawancara Pada Siswa
Nama Siswa :
Waktu Wawancara :
Tempa Wawancara :

No Pertanyaan Ringkasan Jawaban

1 Apakah kamu senang belajar menulis karangan?


52

2 Apakah kamu suka menulis karangan narasi

dengan menggunakan media gambar seri?

3 Mana yang lebih mudah mengarang dengan media

gambar atau mengarang tanpa paduan gambar?

4 Bagaimana suasana kelas pada waktu

pembelajaran berlangsung?

5 Saran apa yang kamu berikan kepada gambar?

LAMPIRAN 9

FORMAT NILAI SIKLUS I

SKOR/NILAI
NO RESPONDEN JUMLAH NILAI
1 2 3 4 5

1 Adit Dwi Prayoga 2 2 1 2 2 9 60


2 Aditya nur Farthan 2 2 1 2 2 9 60
3 Aldy Pratama 3 2 2 2 2 11 73
4 Alya Ayu Maulita 3 2 2 2 2 11 73
5 Anggraini Zalzadila 3 2 2 2 2 11 73
6 Arinda Oktavia 2 2 2 2 2 10 67
7 Atika Aldea Rianda 3 2 2 2 2 11 73
8 Axel Arya Maitri Cundana 3 2 2 1 2 10 67
9 B.Salsabiela Rahadatul Aisyi 3 2 1 2 2 10 67
10 Caroline Angelina 3 2 2 2 2 11 73
11 Charisty Arum Pawening 3 2 2 2 2 11 73
12 Charis Chavin S.K 3 2 2 2 2 11 73
13 Cindy Claulia 3 3 2 2 3 13 87
14 Daniel kristian Sutasanto 3 2 2 3 2 12 80
15 Destya Rahma Yunidar 3 2 2 2 2 11 73
53

16 Diana Aulia 3 3 3 3 2 14 93
17 Edric Chandra 3 3 3 2 2 13 87
18 Emang Abdurahman 2 2 2 2 2 10 67
19 Erica Christianty S 3 2 2 2 2 11 73
20 Ester Lusiana W. 3 3 2 3 2 13 87
21 Fernando Kurniawan 2 2 2 2 2 10 67
22 Haris Wibisono 2 2 2 2 2 10 67
23 Irza Virgoadie 3 2 2 3 2 12 80
24 Ivonny Trisyana L 2 2 2 1 2 9 60
25 Jennifer Claudia P 3 3 3 3 2 14 93
26 Juan Leo Iga F 3 2 2 3 2 12 80
27 larasati 3 2 2 2 2 11 73
28 Nabila Putri Azzahra 2 2 2 1 2 9 60
29 Noval Chandra 2 2 3 3 3 13 87
30 Nur Lisa Ramadhani 3 3 3 3 2 14 93
31 Rahman Rifaldy 3 2 2 3 2 12 80
32 Ratna Sumirat 3 2 2 2 2 11 73
33 Riska Harianti 3 2 2 2 1 10 67
34 Rizqi Adyatma Byantara 2 2 2 1 2 9 60
35 Sandy Wijaya 2 2 2 1 2 9 60
36 Selia Silvadara 3 2 2 2 2 11 73
37 Selviana 2 2 1 2 2 9 60
38 Shinta Sarmila 2 2 2 2 2 10 67
39 Silvia Sanjaya 3 2 2 3 2 12 80
40 Venny Puspa Sari 3 2 2 3 2 12 80
JUMLAH 107 86 81 86 81 441 2940
RATA-RATA 2,68 2,15 2,03 2,15 2,03 11,03 73,50

LAMPIRAN 10

FORMAT NILAI SIKLUS II

SKOR/NILAI
NO RESPONDEN JUMLAH NILAI
1 2 3 4 5
1 Adit Dwi Prayoga 3 2 2 2 1 10 67
2 Aditya nur Farthan 3 2 2 2 1 10 67
3 Aldy Pratama 3 2 2 2 2 11 73
4 Alya Ayu Maulita 3 2 2 2 2 11 73
5 Anggraini Zalzadila 3 3 3 2 3 14 93
6 Arinda Oktavia 3 2 3 2 2 12 80
7 Atika Aldea Rianda 3 2 2 2 2 11 73
8 Axel Arya Maitri Cundana 3 3 2 2 2 11 73
9 B.Salsabiela Rahadatul Aisyi 3 3 2 2 2 12 80
10 Caroline Angelina 3 3 3 2 2 13 87
11 Charisty Arum Pawening 3 3 3 2 2 13 87
12 Charis Chavin S.K 3 2 2 2 2 11 73
13 Cindy Claulia 3 3 2 2 3 13 87
14 Daniel kristian Sutasanto 3 2 2 3 2 12 80
15 Destya Rahma Yunidar 3 3 2 2 2 12 80
54

16 Diana Aulia 3 3 3 2 3 15 100


17 Edric Chandra 3 3 3 2 3 14 93
18 Emang Abdurahman 3 2 3 2 2 12 80
19 Erica Christianty S 3 2 3 2 3 13 87
20 Ester Lusiana W. 3 3 3 3 3 15 100
21 Fernando Kurniawan 3 2 3 2 2 12 80
22 Haris Wibisono 3 2 3 2 2 12 80
23 Irza Virgoadie 3 2 2 3 2 12 80
24 Ivonny Trisyana L 3 2 2 2 1 10 67
25 Jennifer Claudia P 3 3 3 3 2 14 93
26 Juan Leo Iga F 3 2 3 3 2 14 87
27 larasati 3 2 2 2 3 12 80
28 Nabila Putri Azzahra 3 2 1 1 2 10 67
29 Noval Chandra 2 2 3 3 3 13 87
30 Nur Lisa Ramadhani 3 3 3 3 3 15 100
31 Rahman Rifaldy 3 2 3 3 2 13 87
32 Ratna Sumirat 3 2 2 2 3 13 87
33 Riska Harianti 3 2 2 2 2 12 80
34 Rizqi Adyatma Byantara 3 2 2 2 2 12 80
35 Sandy Wijaya 3 2 2 2 2 12 80
36 Selia Silvadara 3 2 2 2 2 11 73
37 Selviana 2 2 2 2 2 9 67
38 Shinta Sarmila 3 2 2 2 2 11 73
39 Silvia Sanjaya 3 3 3 3 2 14 93
40 Venny Puspa Sari 3 3 3 3 2 14 93
JUMLAH 118 93 101 90 87 489 3260
RATA-RATA 2,95 2,33 2,53 2,25 2,18 12,23 81,50
LAMPIRAN II

LEMBAR HASIL PENILAIAN

NO RESPONDEN SIKLUS I SIKLUS II


1 Adit Dwi Prayoga 60 67
2 Aditya nur Farthan 60 67
3 Aldy Pratama 73 73
4 Alya Ayu Maulita 73 73
5 Anggraini Zalzadila 73 93
6 Arinda Oktavia 67 80
7 Atika Aldea Rianda 73 73
8 Axel Arya Maitri Cundana 67 73
9 B.Salsabiela Rahadatul Aisyi 67 80
10 Caroline Angelina 73 87
11 Charisty Arum Pawening 73 87
12 Charis Chavin S.K 73 73
13 Cindy Claulia 87 87
14 Daniel kristian Sutasanto 80 80
15 Destya Rahma Yunidar 73 80
16 Diana Aulia 93 100
55

17 Edric Chandra 87 93
18 Emang Abdurahman 67 80
19 Erica Christianty S 73 87
20 Ester Lusiana W. 87 100
21 Fernando Kurniawan 67 80
22 Haris Wibisono 67 80
23 Irza Virgoadie 80 80
24 Ivonny Trisyana L 60 67
25 Jennifer Claudia P 93 93
26 Juan Leo Iga F 80 87
27 larasati 73 80
28 Nabila Putri Azzahra 60 67
29 Noval Chandra 87 87
30 Nur Lisa Ramadhani 93 100
31 Rahman Rifaldy 80 87
32 Ratna Sumirat 73 87
33 Riska Harianti 67 80
34 Rizqi Adyatma Byantara 60 80
35 Sandy Wijaya 60 80
36 Selia Silvadara 73 73
37 Selviana 60 67
38 Shinta Sarmila 67 73
39 Silvia Sanjaya 80 93
40 Venny Puspa Sari 80 93
JUMLAH 2840 3260
RATA-RATA 73,50 81,50
LAMPIRAN 12

DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 1. Guru nenperlihatkan 4 buah gambar seri

Gambar 2. Siswa menyusun gambar secara logis di depan kelas


56

Gambar 3. Siswa membuat karangan narasi berdasarkan gambar

Anda mungkin juga menyukai