Oleh :
Dewi Puspitasari
23100660032
2023
BAB I
PENDAHULUAN
di sekolah dirancang menggunakan model pembelajaran TaRL dan CRT. Pada model
diajarkan.
Genre teks yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dibedakan
menjadi dua yaitu teks fiksi dan nonfiksi. Dalam teks fiksi, salah satu yang diajarkan
pada jenjang Sekolah Menengah Pertama kelas VIII yaitu teks puisi. Peserta didik
diminta untuk memproduksi teks puisi di semester 2 sehingga dalam hal ini peserta
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh
siswa. Ada empat keterampilan yang harus dikuasi oleh siswa diantaranya menyimak,
reseptif yang berfungsi untuk menyerap dan menggali ilmu pengetahuan. Sedangkan
kepada orang lain melalui tulisan-tulisan yang ditulis. Keterampilan ini merupakan
salah satu hal penting yang harus dilakukan di sekolah. Menulis membuat otak
bekerja sama dengan indera untuk membatu belajar, proses tersebut terjadi antara
fisik, visual, dan mental. Untuk itu menulis merupakan salah satu keterampilan yang
sulit dilakukan oleh siswa karena dalam prosesnya harus mengorganisasikan otak,
Menulis menjadi sebuah keterampilan yang harus peserta didik kuasai dalam
untuk mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada orang lain melalui
bahasa tulis (Abbas, 2006). Salah satu keterampilan menulis yang diterapkan di
pada proses kreatif dengan memerhatikan unsur-unsur pembangun puisi, seperti tema,
diksi, gaya bahasa, imaji, perwajahan, dan sebagainya. Namun pada kenyataan,
permasalahan yang mengakibatkan puisi yang ditulis belum sesuai dengan unsur
pembangun puisi dan kaidah penulisan puisi yang baik. Salah satu faktor yang
guru masih konvensional, seperti metode ceramah, tanya jawab, dan penggunaan
kreativitas dan imajinasi untuk menentukan ide dan gagasan alur cerita yang runtut
gagasan untuk membuat puisi karena peserta didik masih menulis berdasarkan
pengalaman mereka serta kurangnya pemantik imajinasi di dalam kelas. Strategi guru
dalam mengajar masih kurang memicu imajinasi siswa sehingga siswa cepat bosan
Siswa akan lebih tertarik apabila digunakannya inovasi strategi baru yang akan
memberikan ide lebih kepada siswa dalam menentukan ide tulisan. Salah satu upaya
yang dapat diterapkan adalah dengan memilih metode belajar yang dapat
yang dapat digunakan adalah metode pembelajaran Think Talk Write (TTW). Model
menyalurkan ide dan gagasannya agar berpikir, berbicara, dan menulis dengan kreatif
(Erniati, Lindayani, & Rachim, 2021). Model TTW juga dapat mengembangkan ide
dan gagasan peserta didik agar permasalahan mengenai menulis puisi dapat
terselesaikan.
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Bagi siswa, dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis puisi dan
menulis puisi. Selain itu, dapat memotivasi guru untuk lebih bervariasi
A. Kajian Teori
model pembelajaran Think Talk Write, dan pembelajaran menulis puisi di SMP Negeri
Hakikat Menulis
1) Pengertian Menulis
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai
siswa di sekolah. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, setiap siswa harus menguasi
(2015: 2) menyatakan bahwa keterampilan menulis terdapat dua unsur yang harus
dikuasai oleh siswa, yaitu unsur bahasa dan nonbahasa. Unsur-unsur bahasa
merupakan unsur yang berkaitan dengan bahasa yaitu ejaan, struktur kalimat, kohesi
dan koherensi, serta unsur bahasa yang lain. Sedang untuk unsur nonbahasa berkaitan
dengan ide atau gagasan di luar aspek bahasa yaitu dari pengalaman dan pengetahuan
penulis.
bentuk kata dan kalimat sehingga menghasilkan sebuah tulisan. Menurut KBBI,
menulis merupaka kegiatan membuat huruf atau angka dengan pena, melahirkan
pikiran atau perasaan dengan tulisan, mengarang cerita, membuat surat, dan
menggambar.
oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang garfik tersebut.
Suparno dan Yunus (2008: 1-3) menyatakan bahwa menulis merupakan kegiatan
penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau
media.
dalam menulis sehingga gagasan dapat dimengerti oleh pembaca. Selain itu, menulis
proses menuangkan ide atau gagasan atau pesan ke dalam bentuk tulisan sehingga
2) Manfaat Menulis
hubungan.
Tarigan (2008: 22) menyatakan pada prinsipnya fungsi utama dari menulis adalah
sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Selain itu, menulis juga melatih
seseorang untuk berpikir kritis dalam menuangkan ide atau gagasan ke dalam bentuk
tulisan.
3) Tujuan Menulis
Hartig (via Tarigan, 1986: 24) menjabarkan tujuan menulis sebagai berikut.
diungkapkan.
kepada pembaca.
dirinya dengan keinginan mencapai norma artistic atau seni yang ideal
dalam karyanya.
Pengertian Puisi
dalam bahasa Inggris disebut poem atau poetry. Puisi diartikan “membuat” dan
“pembuatan” karena lewat puisi pada dasarnya seorang telah menciptakan suatu dunia
tersendiri, yang mungkin berisi pesan atau gambaran suasana-suasana tertentu, baik
fisik maupun batiniah. Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan,
dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias
dalam susunan yang berirama. Puisi merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman
manusia yang penting dan digubah dalam wujud yang paling berkesan. Puisi itu
imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama. Semua itu merupakan sesuatu
yang penting, yang direkam dan diekspresikan, dinyatakan dengan menarik dan
memberi kesan. Puisi itu merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia
keindahan. Menurut Percy Bysche Shelly (dalam Djojosuroto 2005:11), puisi adalah
rekaman dari saat-saat yang paling baik dan paling menyenangkan dari pikiran-pikiran
yang paling baik dan paling meneyenangkan. Menurut Meyer (dalam Badrun 1989:1),
bahwa puisi adalah sebuah metode komunikasi yang sederhana tetapi merupakan
margin kanan dan penggantian barisnya ditentukan secara internal oleh suatu
mekanisme yang terdapat dalam baris itu sendiri. Menurut Sutarno (2008:66), puisi
ialah jenis sastra yang bentuknya dipilih dan ditata dengan cermat sehingga mampu
tanggapan khusus lewat bunyi, irama, dan makna khusus. Sementara itu, Kosasih
(2008:31), menyatakan bahwa puisi itu adalah bentuk karya sastra yang tersaji secara
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa puisi adalah pengungkapan pikiran
dan perasaan seseorang ke dalam sebuah tulisan dengan menggunakan bahasa yang
1) Puisi larik adalah puisi yang mengungkapkan tentang gagasan pribadi yang isinya
berbentuk cerita.30 Puisi larik dapat berupa pengungkapan pujaan terhadap seseorang
2) Puisi deskriptif adalah puisi yang didalamnya berisi tentang gagasan yang
peristiwa, pengalaman menarik yang pernah dialaminya agar pembaca dapat terbawa
ke suasana hati yang telah ditulis oleh penulis. Puisi juga terbagi menjadi juga tiga
periode yaitu puisi lama, puisi baru dan puisi modern. Adapaun pengertiannya yakni
sebagai berikut :
a. Puisi Lama adalah sastra yang terikat dengan aturan. Aturan tersebut adalah :
pertama, adanya jumlah kata dalam 1 baris. Kedua, adanya jumlah baris dalam
1 bait. Ketiga, adanya persajakan atau rima. Keempat, adanya banyak suku
kata tiap baris irama. Ciri-ciri dalam puisi lama adalah pencipta atau
pengarang puisi lama tidak dikenal namanya, disampaikan lewat lisan dari
b. Puisi Modern
- Elegi Elegi adalah karya sastra yang berisi tentang ratapan dan ungkapan
makna pujian untuk Tuhan, pahlawan, dan bangsa. Kata himne berasal
- Satire Satire adalah karya sastra yang bermakna sebagai sindiran dan
Struktur Puisi
Struktur puisi meliputi struktur fisik dan struktur batin, yakni meliputi :
1) Tipografi adalah bentuk puisi halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi
kanan kiri barisnya, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu
dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. 32 Tipografi
2) Diksi adalah pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya.
Puisi merupakan bentuk karya sastra yang memiliki kata-kata yang sedikit
tetapi mengandung banyak makna. Pilihan kata yang tepat memiliki fungsi
yakni sebagai fungsi makna, bunyi, nilai estetika, nilai bentuk dan lainnya.
Ketepatan pilihan kata tidak hanya sekedar bagaimana suatu makna bisa
tiga yakni imaji suara (auditif), imaji Penglihatan (visual), dan imaji
raba/sentuh (imaji taktil). Imaji berfungsi sebagai daya imajinasi pembaca agar
dapat ditangkap ini yang mana kata ini berhubungan dengan kiasan atau
lambang.
makna . Gaya bahasa disebut dengan majas, yang terdiri dari majas mertafora,
pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem
6) Rima/irama ialah persamaan bunyi puisi baik diawal, tengah atau akhir puisi.
Terdapat pengulangan kata atau ungkapan pada puisi yang merupakan tinggi
a. Tema/makna adalah media pada puisi yang berhubungan dengan makna ditiap
kata, kalimat, bait maupun keseluruhan yang terdapat pada puisi. Tema dapat
karangannya. Tema adalah suatu perumusan dari topik yang akan dijadikan
landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi.
b. Rasa/feeling adalah sikap penyair mengenai pokok permasalahan yang
terdapat pada puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan
dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema baik dengan nada
sombong dll.
pembaca yang terdapat dalam puisi tersebut amanat dapat tersirat dan juga
tersurat. Biasanya dalam puisi amanat lebih banyak tersirat dibalik kata-kata
Penerapan Model TTW melalui media foto dalam Pembelajaran Menulis Puisi
oleh Huinker dan Laughlin (dalam Martinis dan Ansari 2012: 84) ini pada dasarnya
Write (TTW) didasarkan pada pemahaman bahwa belajar adalah sebuah perilaku
sosial. Dalam model pembelajaran ini, peserta didik didorong untuk berpikir,
berbicara, dan kemudian menuliskan berkenaan dengan suatu topik. Metode ini
merupakan metode yang dapat melatih kemampuan berpikir dan berbicara peserta
dimulai dengan berpikir melalui bahan bacaan (menyimak, mengkritisi, dan alternatif
berikut.
a. Peserta didik duduk dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri atas 3-5
b. Peserta didik menyimak dengan cermat penjelasan guru mengenai tugas yang
harus dikerjakan(Think).
c. Peserta didik menerima sebuah media yang disediakan guru (bisa berupa foto
atau video)
e. Peserta didik mencatat hal-hal menarik yang bersifat pokok dari gambar/foto.
melibatkan siswa berpikir atau berdiskusi dengan dirinya sendiri setelah membaca,
selanjutnya berbicara dan membagi ide (sharing) dengan temannya sebelum menulis.
yang terdiri atas beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggungjawab atas
penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada
B. Hipotesis Tindakan
meningkat.
dapat meningkat.
BAB III
Metode Penelitian
A. Setting Penelitian
dimulai pada bulan Maret-Mei 2024. Observasi dilaksanakan pada bulan September
2023. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam kelas
B. Prosedur Penelitian
penelitian. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat empat tahapan dalam siklusnya.
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan Tindakan
Implementasi tindakan yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah model
pembelajaran Think Talk Write dalam pembelajaran menulis puisi. Pada penelitian
tindakan kelas ini tidak membatasi jumlah siklus yang akan dilakukan, penelitian ini
berpedoman pada peningkatan kemampuan peserta didik dalam menulis teks drama.
1) Peserta didik duduk dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri atas 3-5
2) Peserta didik menyimak dengan cermat penjelasan guru mengenai tugas yang
harus dikerjakan(Think).
3) Peserta didik menerima sebuah media yang disediakan guru (bisa berupa foto
atau video)
5) Peserta didik mencatat hal-hal menarik yang bersifat pokok dari gambar/foto.
dalam mengakses media yang digunakan serta dengan hasil diskusi peneliti
pengamatan. Hal ini diamati melalui respon siswa terhadap pembelajaran yang telah
dibuat dan kolom yang berisi pertanyaan siswa. Pengamatan juga dilakukan melalui
4. Refleksi
Hal-hal yang direfleksi antara lain adalah angket, catatan lapangan, wawancara, dan
lembar pengamatan. Berdasarkan refleksi inilah guru kolaborator dan peneliti menilai
tingkat keberhasilan menulis puisi melalui model pembelajaran Think Talk Write.
Data-data hasil tindakan yang telah terkumpul dianalisis sehingga dapat disimpulkan
seberapa besar peningkatan prestasi siswa. Apabila prestasi siswa sudah sesuai dengan
rencana maka penelitian bisa dikatakan berhasil. Namun, jika nilai peserta didik masih
jauh dari yang diharapkan maka perlu dilakukan perbaikan pada tahap siklus
berikutnya.
C. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian tindakan kelas ini diambil
dengan beberapa teknik, diantaranya adalah teknik observasi, wawancara, tes, dan
dokumentasi.
a. Observasi
melakukan pencatatan secara teliti dari gejala yang ada. Observasi dilakukan oleh
peneliti dan guru kolaborator untuk mengetahui perilaku siswa pada saat proses
dalam menulis puisi. Tes dilakukan terhadap subjek penelitian. Tes menulis ini
dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menulis teks puisi.
Siswa akan diberikan tes awal untuk memperoleh data kemampuan siswa sebelum
diberi tindakan. Kemudian siswa akan diberikan tes akhir untuk mengetahui tingkat
kemampuan menulis puisi setelah diberi tindakan. Kedua hasil tes tersebut kemudian
peningkatan.
c. Dokumentasi
dari awal hingga akhir. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui skor peserta didik
Data yang digunakan pada penelitian ini berupa data kuantitatif dan
kualitatif. Data kuantitatif berupa deskripsi hasil tes belajar siswa berupa skor. Skor
ini didapat dari penilaian terhadap keterampilan siswa dalam menulis puisi.
Selanjutnya, data yang diperoleh akan dihitung rata-ratanya setiap siklus yang
dan analisis hasil wawancara. Data ini akan dideskripsikan dan digunakan untuk
segi proses maupun produk. Keberhasilan proses dapat dilihat dari peningkatan
aktivitas dan respon siswa dalam pembelajaran menulis puisi dengan model
Sedangkan kriteria keberhasilan produk dapat dilihat dari hasil belajar siswa
setelah tindakan pada siklus I, siklus II, dst. Kriteria keberhasilan akan dihitung dari
rata-rata nilai yang diperoleh oleh siswa dan minimal nilai yang harus diperoleh
siswa.
Daftar Pustaka