BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan menulis puisi sastra sangat bermanfaat bagi siswa. Manfaat
menulis puisi pada siswa agar mampu secara kreatif melakukan pengenalan
realitas,
pengembangan
kemampuan
berbahasa,
pengembangan
kata
secara
cermat,
serta
mengorganisasikannya
sehingga
B. Rumusan Masalah
2. Bagi guru
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
A. Keterampilan Menulis
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan
untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis merupakan kegiatan
yang produktif dan ekspresif. Menulis adalah menirukan atau melukiskan
lambang-lambang grafik yang menggambarkan satu bahasa yang dipahami
oleh seseorang, sehingga orang lain tersebut dapat membaca lambanglambang grafik tersebut, sehingga mereka dapat memahami bahasa dan
gambaran grafik itu (Tarigan, 1985:2). Hal ini sejalan dengan Abdurahman
dan Waluyo (2000:23) bahwa menulis adalah penggambaran visual tentang
pikiran, perasaan dan ide dengan menggunakan bahasa tulisan untuk
kepekaan komunikasi atau menyampaikan pesan tertentu.
Pengertian menulis juga dikemukakan oleh Suparno dan Yunus
(2007:4) bahwa menulis adalah aktivitas menyampaikan pesan dengan
menggunakan tulisan sebagai medianya. Menurut Fachruddin (1994:3),
menulis adalah alat yang sangat ampuh dalam belajar yang dengan
sendirinya memainkan peranan yang sangat penting dalam dunia pendidikan.
Kegunaan menulis dapat dilihat sebagai berikut: (1) menulis menghasilkan
ide-ide baru. Tindakan menulis merangsang pikiran untuk mengadakan
hubungan mencari perhatian dan menarik persamaan (analogi) yang tidak
akan pernah terjadi seandainya tidak dimulai menulia. (2) menulis membantu
menorganisasikan pikiran kita dan menempatkanya ke dalam suatu bentuk
yang berdiri sendiri. (3) menulis menjadikan pikiran seseorang siap untuk
6
dilihat dan dievaluasi, kita dapat membuat jarak dengan ide kita sendiri dan
melihatnya lebih objektif pada waktu kita menuliskannya. (4) menulis
membantu kita memecahkan masalah dengan jalan memperjelas unsurunsurnya dan menempatkannya dalam suatu konteks visual, sehingga ia
dapat diuji. Pada prinsipnya fungsi tulisan adalah sebagai alat komunikasi
yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena
memudahkan para pelajar berpikir, dapat menolong kita berpikir kritis, dapat
memudahkan
kita
merasakan
dan
menikmati
hubungan-hubungan
memperdalam daya tanggap atau presepsi kita, memecahkan masalahmasalah yang kita hadapi, menyusu urutan bagi pengalaman.
Dari pendapat para ahli di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
menulis merupakan kegiatan komunikasi
kepada lawan tutur secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dalam
menyampaikan suatu maksud dan tujuan tertentu.
1. Kemampuan Menulis
Keterampilan seseorang menggunakan bahasa tulis sebagai alat, baik
wadah maupun media untuk memaparkan isi jiwa seseorang, penghayatan
dan
pengalaman
secara
teratur
disebut
kemampuan
menulis
atau
mengarang.
Ambo Enre (1998:6) menyatakan bahwa beberapa kegunaan menulis
yang menyebabkan kemampuan menulis itu menjadi penting yaitu: (1)
Menulis menemukan kembali apa yang pernah diketahui. (2) Menulis
menghasilkan ide-ide baru. (3) Menulis membantu mengorganisasikan pikiran
dan menempatkan dalam satu bentuk yang berdiri sendiri. (4) Menulis
menjadikan pikiran seseorang siap untuk dilihat dan dievaluasi. (5) Menulis
membantu dan menyerap dan menguasai informasi baru. (6) Menulis
membantu memecahkan masalah dengan memperjelas unsur-unsur dan
menempatkan dalam suatu konteks visual, sehingga dapat diuji.
2. Tujuan Menulis
Dalam kegiatan menulis atau mengarang pada umumnya orang
mempunyai tujuan tertentu. Apakah mereka menulis atau mengarang untuk
kesenangan, untuk memberikan informasi, atau untuk mempengaruhi
pembaca dan lain-lain.
Setiap
menulis
tidak
hanya
diharuskan
memilih
satu
pokok
pembicaraan yang cocok dan serasi tetapi juga harus menentukan siapa
pembaca karya itu dan apa maksud dan tujuannya. Sehubungan dengan
tujuan penulisan suatu tulisan, yaitu:
ingin
menolong
para
pembaca
lebih
mudah
dan
menyenangkan.
3) Tujuan persuasif, penulis bertujuan meyakinkan para pembaca akan
kebenaran yang diutarakan.
4) Tujuan penerangan, penulis bertujuan memberikan informasi keterangan
atau penerangan kepada pembaca.
5) Tujuan dari pernyataan diri, penulis bertujuan memperkenal, atau
menyatakan diri kepada pembaca melalui tulisannya, pembaca dapat
memahami sang penulis.
6) Tujuan pemecahan masalah, dalam tulisan ini penulis berusaha
memecahkan masalah yang dihadapi. Penulis berusaha memberikan
kejelasan kepada para pembaca tentang cara pemecahan suatu
masalah.
Jelaslah menulis adalah hal yang kompleks karena selain harus
mengemukakan gagasan atau ide dengan jelas, juga harus menerapkan
kaidah bahasa tulisan dengan tepat. Kaidah bahasa tulisan yang dimaksud
adalah dapat menata organisasi karangan, menggunakan ejaan, semua
10
10
11
dengan
perbedaan
pendapat
puisi
di
dengan
atas,
Pradopo
prosa:
(1993:7)
kesatuan-kesatuan
sintaksis, sedangkan
12
12
13
a. Tema
Tema merupakan gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair.
Pokok pikiran atau persolan itu begitu kuat mendesak dalam jiwa penyair,
sehingga menjadi landasan utama pengucapan atau penciptaan.
b. Amanat
Amanat merupakan hal yang mendorong penyair untuk menciptakan
puisinya Amanatnya tersirat di balik kata- kata yang tersusun dan juga berada
dari amanat. Tema berhubungan dengan arti karya sastra. Maksudnya,
persoalan yang ingin diungkapkan, sedangkan amanat berhubungan dengan
makna karya sastra. Maksudnya, pesan yang ingin disimpulkan atau
disampaikan.
Amanat puisi juga pesan atau nasihat yang ada dalam puisi yang
didapat oleh pembaca melalui puisi yang dibacanya.
c. Rima
Rima adalah perulangan bunyi yang sama dalam puisi yang berguna
untuk menambah keindahan suatu puisi.
Con toh:
13
14
Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
Macam-macam rima sebagai berikut:
1. Rima sempurna
Rima Sempurna adalah Seluruh suku akhirnya berirama sama
Contoh :
ma lang
ma ti
pa lang
ha ti
14
15
pa - gi
tu kang
ha ri
3. Rima mutlak
Rima mutlak adalah seluruh kata berima
Contoh :
Mendatang-datang jua
Kenagan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau-silau
Kata jua yang diulang dua kali pada tempat yang sama itu berima mutlak.
4. Rima terbuka
Rima terbuka adalah rima yang suku akhir suku terbuka dengan vokal
yang sama.
15
16
Contoh :
bu ka
ba tu
mu ka
pa lu
5. Rima tertutup
Rima tertutup adalah rima yang berima itu suku akhir suku tertutup
dengan vokal yang diikuti konsonan yang sama.
Contoh :
hi lang
su sut
ma lang
ta kut
d. Diksi
Diksi sangat penting bagi penyair. Penyair harus cermat memilih kata,
sebab kata yang ditulis dipertimbangkan maknanya, komposisi bunyi dalam
rima, irama, kedudukan kata itu di tengah konteks kata lainnya, dan
kedudukan kata dalam keseluruhan puisi. Jadi diksi adalah pilihan kata yang
dipergunakan penyair.
e. Penggunaan Bahasa Figuratif.
16
17
17
18
19
5) Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak
a-a-a-a, berisi nasihat.
Contoh:
Kurang pikir kurang siasat
19
20
21
Contoh:
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu
Ciri-ciri puisi lama menurut Makloempoeck (2007), sebagai berikut:
a. Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.
b. Disampaikan dari mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
c. Sangat terikat oleh aturan- aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah
suku kata maupun rima.
b. Puisi Baru
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi
jumlah baris, suku kata, maupun rima ( Makloempoeck, 2007).
1) Distikon
21
22
23
24
Contoh:
Gembala
Siapa takan nyala (a)
Melihat anak berelagu dendang (b)
Seorang saja di tengah padang (b)
Tiada berbaju buka kepala (a)
Beginilah nasib anak gembala (a)
Berteduh di bawah kayu nan rindang (b)
Semenjak pagi meninggalkan kandang (b)
Pulang kerumah di senja kala (a)
Jauh sedikit sesayup sampai (a)
Terdengar olehku bunyi serunai (a)
Melagukan alam molek permai (a)
Wahai gembala di segera hijau (c)
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau (c)
Maulah aku menurutkan dikau (c)
(Muhammad Yamin)
Ciri-ciri puisi baru menurut Makloempoeck ( 2007), sebagai berikut :
a. Bentuknya rapi, simetris.
24
25
25
26
Contoh:
Doa
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat nama-Mu penuh seluruh
Cahayamu panas suci
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Dipintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
(Chairil Anwar)
Ciri-ciri puisi modern sebagai berikut:
a. Bentuknya bebas tetapi mengutamakan ekspresi
b. Penulisannya cenderung eksperimen.
c. Tata tulis atau tipografinya mendukung keindahan.
d Setiap kata atau bunyi diusahakan mendukung makna, membangkitkan
imajinasi dan bernilai estetis (mengandung keindahan atau seni).
C. Metode Inkuiri
1. Pengertian
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Seorang guru tidak dapat melaksanakan tugasnya bila
tidak menguasai metode mengajar yang telah dirumuskan dan dikemukakan
para ahli psikologis dan pendidikan (Syaiful,1995:53) . Metode merupakan
26
27
siswa
seyogyanya
didorong
merasakan,
menemukan,
27
28
28
29
mengembangkan
kemampuan
menebak
(hipotesis)
dengan
D. Kerangka Pikir
Keberhasilan suatu proses pembelajaran bahasa Indonesia ditentukan
oleh tinggi rendahnya hasil belajar siswa di sekolah. Demikian pula halnya
keberhasilan guru dalam mengajarkan materi pelajaran menulis puisi
ditentukan oleh mampu tidaknya siswa menulis puisi yang baik dengan
metode Inkuri. Oleh karena itu, penelitian ini diarahkan pada kemampuan
siswa kelas IX-B SMP Negeri 8 Makassar. Dengan diketahuinya kemampuan
siswa tersebut, guru dapat membuat perencanaan pembelajaran yang lebih
efektif. Guru membantu siswa meningkatkan kemampuan ke arah yang lebih
baik. Adapun bagan penelitian dapat dilihat seperti di bawah ini:
29
30
Prosa
Puisi
Menulis Puisi
Analisis
30
Drama
31
Temuan
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, hipotesis
tindakan ini yaitu penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan kemampuan
siswa kelas IX-B SMP Negeri 8 Makassar dalam menulis puisi.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini digolongkan sebagai Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Menurut Muslich (2010:14), penelitian tindakan kelas adalah suatu
jenis penelitian yang memunculkan adanya tindakan tertentu untuk
memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. Penelitian tindakan kelas
(PTK) menggambarkan proses peneliti mengumpulkan data hingga hasil
penelitian. Penelitian dipilih berdasarkan pertimbangan yang bertujuan
mendeskripsikan
peningkatan
kemampuan
menulis
puisi
dengan
menggunakan metode Inkuiri pada siswa kelas IX-B SMP Negeri 8 Makassar.
Lokasi penelitian adalah SMP Negeri 8 Makasar.
31
32
B. Lokasi Peneltian
Berdasarkan observasi peneliti di sekolah SMP Negeri 8 Makassar
sebelumnya, peneliti berasumsi bahwa lokasi penelitian sangat strategis
sebab fasilitas di lokasi penelitian sangat memadai dan semua staf guru di
sekolah tersebut rata-rata latar belakang pendidikan di atas Strata 1 (S1)
kemudian siswa-siswinya sangat antusias dalam proses belajar-mengajar,
Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 8
Makassar, Jalan Batua Raya Nomor 56.
C. Subjek Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK). Yang
menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IX-B SMP Negeri 8 Makassar,
dengan jumlah siswa sebanyak 38 orang, terdiri dari 10 laki-laki dan 28
perempuan.
D. Rencana Tindakan
Dalam rencana tindakan ini, peneliti menggambarkan tentang langkahlangkah rill dalam tindakan. Langkah-langkah tersebut dilakukan dengan
menggunakan siklus yang di dalamnya terdiri dari perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi.
Penggunaan siklus harus dilakukan dua kali atau lebih apabila
peningkatan hasil belum tercapai. Lebih jelasnya, penulis menjelaskan siklus
dan bagian-bagiannya di bawah ini:
32
33
Siklus I
Pada siklus I ini diuraikan dalam bentuk empat bagian yaitu tahap
perencanaan, tindakan, observasi, refleksi.
1. Perencanaan
Tahap perencanaan terdiri dari: (1) merencanakan pembelajaran yang
akan diterapkan dalam PBM, (2) menentukan pokok bahasan, (3)
mengembangkan skenario pembelajaran, (4) menyiapkan sumber belajar, (5)
menyusun lembar pengamatan, (6) Mengembangkan format evaluasi, dan (7)
mengembangkan format observasi pembelajaran.
2. Tindakan
Tindakan adalah menerapkan metode Inkuiri dalam mengajarkan
keterampilan menulis puisi pada siswa kelas IX-B SMP Negeri 8 Makassar.
3. Observasi
33
34
Pengamatan
terdiri
dari:
(1)
Melakukan
observasi
dengan
34
35
35
36
4. Tahap Refleksi
Pada tahap
ini,
peneliti
bersama
guru
mendiskusikan
hasil
Tabel 3.1
Kriteria Penilaian Kemampuan Menulis Puisi
36
37
No
1.
2.
3.
4.
5.
Bobot
30
20
10
20
20
100
menjawab
pertanyaan,
perilaku
siswa
dalam
kelas,
dan
37
penelitian
38
1. Teknik Observasi
Observasi dilakukan terhadap aktivitas observer sebagai peneliti, guru,
dan siswa selama proses tindakan berlangsung. Tujuan penggunaan teknik
ini adalah untuk memperoleh data berupa tindakan observasi dan guru dalam
mengarahkan
dan
mengontrol
siswa
serta
tindakan
siswa
dalam
ini
digunakan
untuk
pendokumentasian
gambar
38
39
X 100
Skor maksimal
H. Indikator Kinerja
Indikator kinerja yang digunakan yaitu berdasarkan KKM yang telah
ditentukan di sekolah tersebut. Dalam indikator kinerja ini, jika KKM di
sekolah bersangkutan 82 ke atas, menulis puisi dengan menggunakan
metode Inkuiri dikatakan meningkat apabila 85% ke atas siswa mencapai
nilai 82 ke atas.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian secara rinci dari data
yang diperoleh di lapangan. Data ini kemudian akan dibahas secara detail
untuk menjawab rumusan masalah yang peneliti angkat. Yang menjadi
rumusan masalah pada penelitian ini adalah Apakah penggunaan metode
39
40
inkuiri dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas IX-B
SMP Negeri 8 Makassar?.
Hasil penelitian ini akan dibahas data kuantitatif. Hasil analisis data
kuantitatif yang dimaksud adalah gambaran kemampuan menulis puisi
dengan menggunakan metode inkuiri yang dinyatakan dalam bentuk angka.
Dari hasil kuantitatif skor yang diperoleh siswa akan diolah dan dianalisis
menurut teknik persentase yang telah ditentukan. Data yang diolah dan
dianalisis adalah data skor kemampuan siswa menulis puisi dengan
menggunakan metode inkuiri pada siswa kelas IX-B SMP Negeri 8 Makassar
1. Pelaksanaan Siklus
Siklus I dibagi dalam tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi
a. Perencanaan
Siklus tindakan I, rencana pembelajaran dilaksanakan lima (5) kali
pertemuan dengan waktu 2 x 40 menit. Standar Kompetensi : Menulis puisi
dengan
menggunakan
metode
Memahami
40
41
c. Observasi
Tahap ini peneliti mengamati hasil kemampuan siswa dalam proses
pembelajaran
menulis
puisi
dengan
menggunakan
metode
inkuiri,
Nama
siswa
A.Muhamm
L/P Kehadiran
Keaktifan
bertanya
41
Keaktifan Keaktifan
menjawa menanggapi
b
42
ad Rafli
2
A.Nur
Aliayah
Fadhilan
Aditya
Fahreza
Mahend
Afni
Rahmasari
Ahmad
Salim
Ainun Qalbi
Mutmainna
h
Aisyah Laili
CH
Alfi Zakiyah
Abubakar
No
Nama
siswa
L/P
Keaktifan
bertanya
Keaktifan
menjawa
b
Keaktifan
menangga
pi
ANDI
Rezkyawati
10
Andi
Siti
Fahriza
Mahardika
11
Andi
Trie
Fitriani P
12
Andi
Kehadira
n
42
43
Zaudah
Muthiah
Nur
13
Arnol
Prayusma
Mundi
14
Audia
Tasya
Magfira
15
Dian
Regiantisari
16
Anggar
Kasih
Nastiti
17
Eryca
Maulidya
Haedar
18
Fatyah
Utami
19
Ismawarni
20
Jumryati
Pazri
No
Nama
siswa
L/
P
21
Khairunnisa
22
M.Ghaly
Gunawan
23
Muh. Ragyl
Kehadiran
Keaktifan
bertanya
43
Keaktifan
menjawab
Keaktifan
menanggapi
44
Baihalqi
24
Muh. Zaryat
Zulfimas
25
Musdalifah
Basir
26
Musfiyati
Widiningsih
27
Mutiara
Bonanza
28
NurAtira
Ramadani
29
N. Indriyani
30
urfadlyanti
31
N. Khafifah
32
Nurul Latifa
Khairunnisa
33
34
Syamsu
Shubhan
35
Umul Qalbi
36
Wahdini
Nur Mulyadi
37
Yusti
Yudianti
No
Nama
siswa
L/
P
Kehadiran
Keaktifan
bertanya
44
Keaktifan
menjawab
Keaktifan
menanggap
i
45
38
Andi Zaki
Baridwan
Persentase
100%
34.2%
57.9%
21%
45
46
Nama Siswa
L/
Nilai
siklus I
1.
A.Muhammad Rafli
20
16
17
18
80
2.
25
16
15
15
78
3.
15
10
10
48
4.
Afni Rahmasari
28
18
17
19
91
5.
Ahmad Salim
28
16
15
15
60
6.
20
16
17
18
80
7.
Aisyah Laili CH
28
19
16
18
87
8.
15
10
10
15
55
NO
Nama Siswa
L/
9.
ANDI Rezkyawati
P
P
15
12
15
14
61
10.
26
15
14
13
75
11.
24
15
10
10
65
12.
25
14
13
14
84
46
Nilai
siklus I
47
13.
26
15
13
10
70
14.
23
15
15
15
73
15.
Dian Regiantisari
28
15
17
18
85
16.
15
10
14
13
66
17.
24
16
14
13
73
18.
Fatyah Utami
26
15
13
10
70
19.
Ismawarni
25
15
16
16
78
20.
Jumryati Pazri
15
15
15
15
65
21.
Khairunnisa
24
15
14
12
72
22
M.Ghaly Gunawan
20
15
15
16
72
23
15
10
45
24
15
10
10
15
55
25
Musdalifah Basir
25
14
13
14
84
26
Musfiyati Widiningsih
28
15
15
17
82
27
Mutiara Bonanza
20
10
10
10
54
NO
Nama Siswa
L/
28
P
L
20
14
10
56
29
Nur Indriyani
15
10
11
13
63
30
Nurfadlyanti Said
26
17
17
19
87
31
N. Khafifah
30
20
10
15
15
90
32
20
16
17
18
80
47
Nilai
siklus I
48
33
20
15
14
16
69
34
Syamsu Shubhan
30
20
10
15
15
90
35
Umul Qalbi
15
10
10
15
55
36
26
15
14
12
72
37
Yusti Yudianti
13
35
38
25
15
10
10
10
70
Total
2675
Rata-rata
70.3%
yang
KATEGORI
FREKUENSI
PERSENTASE
(%)
82-100
Tuntas
23.7%
0-81
Tidak tuntas
29
76.3%
48
49
Jumlah
38
100%
mengetahui terjadinya
49
50
dari siklus I
51
I. Peneliti mengulang materi yang telah diajarkan pada siklus I. Kegiatan inti
yaitu peneliti kembali mengajarkan teori menulis puisi. Setelah lima (5) kali
pertemuan, peneliti mengevaluasi dengan memberikan tes menulis puisi
dengan menggunakan metode inkuiri.
b. Pelaksanaan Tindakan II
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus kedua sudah sesuai
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun sebelumnya.
Proses pelaksanaan sebagai berikut:
Pada kegiatan awal guru memeriksa kesiapan dan persiapan siswa
mengikuti
proses
yang akan dicapai, mengajukan materi yang akan diajarkan. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui
diajarkan.
Kegiatan inti peneliti menjelaskan kembali tentang materi yang perna
diajarkan. Selanjutnya, peneliti menyampaikan kriteria penilaian pada saat
siswa menulis puisi dengan menggunakan metode inkuiri
c. Hasil Observasi Siklus II
Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan pada pembelajaran
siklus II siswa sudah mampu mencapai tujuan penelitian yang telah
dilaksanakan. Kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus II tidak akan
mempengaruhi tercapainya tujuan yang diharapkan. Adapun observasi yang
dilakukan pada siklus II sebagai berikut:
1. Meningkatkan keaktifan siswa dalam kelas.
2. Dengan bimbingan peneliti, siswa sudah
3.
51
mampu
menciptakan
52
Tabel 4.4
Hasil observasi proses belajar pada siklus II
No
Nama siswa
L/ Kehadiran
P
A.Muhamm
ad Rafli
A.Nur
Aliayah
Fadhilan
Aditya
Fahreza
Mahend
Afni
Rahmasari
Ahmad
Salim
Ainun Qalbi L
Mutmainnah
Aisyah Laili p
CH
Alfi Zakiyah P
Abubakar
ANDI
Rezkyawati
Keaktifan
bertanya
Keaktifan Keaktifan
menjawab menanggapi
52
53
10
Andi Siti
Fahriza
Mahardika
11
Andi
Trie P
Fitriani P
12
Andi
Zaudah
Muthiah Nur
No
Nama
siswa
L/P Kehadiran
13
Arnol
Prayusma
Mundi
14
Audia
Tasya
Magfira
15
Dian
Regiantisar
i
16
Anggar
Kasih
Nastiti
17
Eryca
Maulidya
Haedar
18
Fatyah
Utami
19
Ismawarni
20
Jumryati
Pazri
Keaktifan
bertanya
53
Keaktifan Keaktifan
menjawab menanggapi
54
21
Khairunnis
a
22
M.Ghaly
Gunawan
23
Muh. Ragyl L
Baihalqi
24
Muh.
Zaryat
Zulfimas
25
Musdalifah
Basir
26
Musfiyati
Widiningsih
No
Nama
siswa
27
Mutiara
Bonanza
28
NurAtira
Ramadani
29
Nur
Indriyani
31
Nurul
Khafifah
32
Nurul Latifa P
Khairunnis
a
33
34
Syamsu
Shubhan
Keaktifan
menjawab
Keaktifan
menanggapi
54
55
35
Umul Qalbi
36
Wahdini
Nur
Mulyadi
37
Yusti
Yudianti
38
Andi Zaki
Baridwan
Persentase
100%
76.3%
73.7%
57.9%
meningkatkan
55
56
mengalami kesulitan dan ini dapat dilihat dari hasil observasi dan
3.
Tabel 4.5
Skor perolehan nilai pada siklus II
NO
Nama Siswa
L/P
1.
A.Muhammad Rafli
28
19
10
15
14
Nilai
siklusI
I
90
2.
30
19
18
18
94
3.
26
15
14
10
84
4.
Afni Rahmasari
25
15
15
15
75
5.
Ahmad Salim
25
16
10
10
12
82
6.
30
18
17
17
89
7.
Aisyah Laili CH
30
18
17
17
89
8.
25
15
15
15
75
9.
ANDI Rezkyawati
28
18
16
16
85
10.
Andi
Siti
Mahardika
Fahriza L
28
18
16
17
83
11.
27
15
14
14
86
12.
28
19
17
18
91
13.
25
16
15
13
86
56
57
14.
30
18
15
17
87
15.
Dian Regiantisari
30
17
17
88
16.
28
19
10
15
14
90
17.
25
16
17
18
83
L/P
NO
Nama Siswa
18.
Fatyah Utami
30
18
18
19
Nilai
siklusI
I
93
19.
Ismawarni
28
15
18
18
86
20.
Jumryati Pazri
26
15
18
16
84
21.
Khairunnisa
26
15
14
11
72
22
M.Ghaly Gunawan
26
15
14
10
84
23
28
17
16
16
83
24
30
19
17
17
91
25
Musdalifah Basir
28
17
16
17
85
26
Musfiyati Widiningsih
30
16
18
18
89
27
Mutiara Bonanza
30
18
17
90
28
30
19
16
18
91
29
Nur Indriyani
30
19
17
18
92
30
Nurfadlyanti Said
28
18
16
15
85
31
N. Khafifah
26
15
14
10
84
32
30
17
17
88
33
28
15
17
19
88
34
Syamsu Shubhan
30
19
18
17
93
35
Umul Qalbi
15
10
15
10
55
57
58
36
NO
Nama Siswa
28
18
10
15
L/P
15
90
Nilai
siklusII
37
Yusti Yudianti
28
15
18
1
8
86
38
26
15
15
11
1
3
70
Total
3236
Rata-rata
85.1%
Kategori
Frekuensi
Persentase (%)
82-100
Tuntas
33
86.8%
0-81
Tidak tuntas
13.1%
38
100
Jumlah
58
59
tuntas
5.
meningkatkan
peningkatan.
Hasil evaluasi pada siklus kedua mencapai rata-rata skor 85.1%.
59
60
60
61
Kategori
Tuntas
Tidak tuntas
Jumlah
Frekuensi
Siklus I
Siklus II
9
33
29
5
38
38
Persentase
Siklus I
Siklus II
23.7%
86.8%
76.3%
13.1 %
100
100
62
Siklus
Siswa
yang
Tuntas
Persentase
Ketuntasan
1.
Siklus I
23.7%
70.3%
Sangat
Kurang
2.
Siklus II
33
86.8%
85.1%
Sangat baik
110.5%
155.4%
Jumlah
Nilai rata-rata
Kategori
62
63
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Siklus I
Siklus II
63
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada Bab IV dapat disimpulkan beberapa hal
berikut:
1. Rata-rata kemampuan menulis puisi dengan menggunakan metode
Inkuiri siswa kelas IXB SMP Negeri 8 Makassar pada siklus I adalah
70.3. Terdapat 9 atau 23.7% siswa mencapai nilai KKM.
64
65
B. Saran
Hasil yang diperoleh, selanjutnya peneliti dapat memberi saran
sebagai berikut:
1. Bagi guru, agar penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk
dapat mengembangkan model-model mengajar yang berfariasi bagi
siswa.
2. Bagi penelitian selanjutnya, apa bila ingin melakukan penelitian dengan
judul yang sama agar penelitian yang dilakukan lebih sempurna lagi.
3. Bagi pengembang ilmu, diharapkan penelitian ini dapat menambah atau
memberikan manfaat sebagaimana yang diharapkan.
65
66
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman dan Waluyo. 2000. Pendidikan Anak Bermasalah. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Aminuddin. 1990. Tingkat Perkembangan Anak dan Kegiatan Bersastra.
Malang: PPS Ikip Malang.
Bachri, Sutardji Calzoum. 1981. O, Amuk, Kapak. Jakarta: Sinar Harapan.
Depdikbub. 1994. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Depdiknas. 2005. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mutu Pelajaran
Bahasa Indonesia, Sekolah Menengah Pertama. Jakarta.
Fachruddin, H. 1994. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Ujung Pandang:
IKIP Ujung Pandang.
Kasnadi. 2001. Lingkungan sebagai Basis Pembelajaran Sastra. Makassar:
Kompas (online) 14/4.
66
67
67
68
68