PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk memberikan
pengetahuan kebahasaan agar murid mampu menguasai bahasa Indonesia dengan
sebaik-baiknya. Untuk mencapai tujuan ini, ada empat keterampilan berbahasa
yang harus dikuasai oleh murid secara baik dan benar, yaitu keterampilan
menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan
menulis.
Dari keempat keterampilan berbahasa yang dikemukakan di atas, hanya
keterampilan menulis yang akan menjadi perhatian dalam makalah ini. menulis
adalah menuangkan gagasan, pendapat, perasaan, keinginan, dan kemauan, serta
informasi ke dalam tulisan dan kemudian “mengirimkannya” kepada orang lain.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah:
1. Apa pengertian menulis?
2. Apa manfaat menulis?
3. Apa tujuan menulis?
4. Apa jenis-jenis menulis?
5. Apa yang perlu di perhatikan pada proses menulis?
6. Apa saja strategi menulis?
7. Bagaimana analisis kurikulum menulis serta contoh-contohnya?
1
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan :
1. Pengertian menulis.
2. Manfaat menulis.
3. Tujuan menulis.
4. Jenis-jenis menulis.
5. Proses menulis.
6. Strategi menulis.
7. Analisis kirikulum menulis serta contoh-contohnya.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah:
1. Bagi pemakalah, dapat menambah wawasan dan pengalaman serta ilmu
pengetahuan tentang keterampilan menulis serta sebagai tugas mata
kuliah Konsep Dasar Bahasa Indonesia SD.
2. Bagi pembaca, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
tentang keterampilan menulis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Menulis
Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam
bentuk bahasa tulis dalam tujuan, misalnya pemberitahuan, meyakinkan, atau
menghibur. Hasil dari proses kreatif ini biasa disebut dengan istilah karangan atau
tulisan. Kedua istilah tersebut mengacu pada hasil yang sama meskipun ada
pendapat yang mengatakan kedua istilah tersebut memiliki pengertian yang
berbeda. Istilah menulis sering melekatkan kepada proses kreatif yang sejenis
ilmiah. Sementara istilah mengarang sering dilekatkan pada proses kreatif yang
berjenis nonilmiah.
Menurut Suparno dan Yunus (dalam Dalman 2015:4) “Menulis
merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan
menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.” Menurut Marwoto (dalam
Dalman 2015:4) “Menulis adalah mengungkapkan ide atau gagasannya dalam
bentuk karangan secara leluasa”.
Menurut Tarigan (dalam Taufina 2015:229) “Menulis adalah
menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan
suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca
lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran
grafik itu”. Sedangkan menurut Suparno dan Mohammad (dalam Taufina
2015:229) “Menulis merupakan kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi)
dengan menggunakan bahasa tulisan sebagai media atau alatnya”.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahawa menulis
adalah proses penyampaian pikiran, angan-angan, perasaan dalam bentuk
lambang/ tanda/ tulisan yang bermakna.
3
B. Manfaat Menulis
Menulis memiliki peran yang sangat penting bagi manusia yang selalu
dituntut untuk bersosialisasi dengan orang lain, banyak manfaat yang bisa
diperoleh dari aktivitas menulis.
Menurut Sabarti (dalam Taufina 2015:230) Manfaat menulis ada delapan,
di antaranya:
1. Mengetahui kemampuan dan potemsi diri serta pengetahuan tentang
topik yang dipilih. Dengan mengembangkan topik itu kita terpaksa
berpikir, menggali pengetahuan dan pengalaman yang tersimpan di
bawah sadar.
2. Dengan mengembangkan berbagai gagasan kita terpaksa bernalar,
menghubung-hubungkan serta membandingkan fakta-fakta yang
mungkin tidak pernah kita lakukan kalau kita tidak menulis.
3. Lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi
sehubungan dengan topik yang ditulis. Dengan demikian, kegiatan
menulis memperluas wawasan baik secara teoritis maupun mengenai
fakta-fakta yang berhubungan.
4. Menulis berarti mengorganisasi gagasan secara sistematik serta
mengungkapkan secara tersurat. Dengan demikian, permasalahan
yang pemula masih semar menjadi lebih jelas.
5. Melalui tulisan kita dapat menjadi peninjau dan penilai gagasan kita
secara objektif.
6. Lebih mudah memecahkan masalah dengan menganalisisnya secara
tersurat dalam konteks yang lebih konkret.
7. Dengan menulis kita aktif berfikir sehingga kita dapat menjadi
penemu sekaligus pemecah masalah, bukan sekedar penyadap
informasi.
8. Kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan kita berpikir
dan berbahasa secara tertib.
4
Menurut Dalman (2015:6) “Manfaat menulis di antaranya adalah (1)
peningkatan kecerdasan, (2) pengembangan daya inisiatif dan kreativitas, (3)
penumbuhan keberanian, dan (4) pendorongan kemauan dan kemampuan
mengumpulkan informasi”.
5
Penulis bertujuan agar pembaca dapat memiliki nilai-nilai artistik
atau nilai-nilai kesenian dengan membaca tulisan si penulis.
7. Problem solving purpose (tujuan pemecahan masalah)
Penulis berusaha memecahkan masalah yang dihadapi. Dengan
tulisannya, penulis berusaha memberi kejelasan pada pembaca
tentang bagaimana cara pemecahan suatu masalah.
6
D. Jenis-jenis Menulis
Menurut Supraptiningsih dkk (2016:124-125) dari keterampilan menulis
tersebut dapat kita temui berbagai bentuk dan jenis tulisan antara lain sebagai
berikut:
1. Eksposisi
Eksposisi biasa juga disebut pemaparan, yakni karangan yang
berusaha menerangkan, menguraikan atau menganalisis suatu pokok
pikiran yang dapat memperluas pengetahuan dan pandangan
seseorang.
2. Deskripsi
Pemaparan atau penggambaran suatu benda, tempat, suasana atau
keadaan dengan kata-kata.
3. Narasi (kisahan)
Merupakan corak tulisan yang bertujuan menceritakan rangkaian
peristiwa atau pengalaman manusia (tokoh) berdasarkan
perkembangan dari waktu ke waktu.
4. Argumentasi
Merupakan corak tulisan yang bertujuan membuktikan pendapat
penulis dan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca agar
menerima pendapatnya.
5. Persuasi
Karangan yang berisi paparan yang berdaya ajak, ataupun berdaya
himbauan, yang dapat membangkitkan ketergiuran pembaca untuk
meyakini dan menuruti himbauan implisit atau eksplisit yang
dilontarkan oleh penulis.
Jenis-jenis menulis dipertegas oleh Keraf (dalam Taufina, 2015:232)
bahwa menulis dibedakan menjadi lima yaitu:
1. Deskripsi merupakan menulis dengan menceritakan keadaan sesuai dengan
aslinya sehingga pembaca dapat merasakan apa yang dirasakan oleh
penulis. Menulis deskripsi dibagi 2 yaitu:
7
a. Deskripsi Ekspositori merupakan karangan yang sangat logis, biasanya
merupakan daftar rincian atau hal yang penting-penting saja yang
disusun menurut system dan urutan-urutan logis objek yang diamati.
b. Deskripsi Impresionatis merupakan karangan yang menggambarkan
impresi penulisannya, atau untuk menetralisir pembacanya.
2. Eksposisi merupakan tulisan yang bertujuan untuk memberitahu,
mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu. Berdasarkan cara atau
metode penguraiannya, karangan eksposisi dapat dibedakan ke dalam
beberapa karangan, antara lain:
a. Eksposisi Definisi
b. Eksposisi Proses
c. Eksposisi Klasifikasi
d. Eksposisi Ilustrasi
e. Eksposisi Perbandingan dan Pertentangan
f. Eksposisi Laporan
3. Argumentasi (Bahasan) merupakan tulisan atas paparan alasan dan
pendapat untuk membuat suatu kesimpulan.
4. Narasi (Kisahan) merupakan tulisan yang menyajikan serangkaian
peristiwa
a. Narasi Informatif
b. Narasi Ekspositorik
c. Narasi Objektif
d. Narasi Sugestif
5. Persuasi merupakan tulisan yang bermaksud mempengaruhi orang lain.
6. Menulis untuk Kelas Rendah
E. Proses Menulis
Belajar menulis yang baik memerlukan suatu metode. Salah satu metode
yang dapat dipakai untuk itu adalah dengan latihan yang lama dan terus-menerus.
Latihan ini dapat efektif jika kita mengacu pada pengetahuan mengenai teknik dan
prinsip penulis yang bagus. MCkay (dalam Taufina, 2015:252) mengemukakan
tujuh tahap proses menulis, yaitu: “(1) Pemilihan dan pembatasan masalah, (2)
8
pengumpulan bahan, (3) penyusunan bahan, (4) pembuatan kerangka karangan,
(5) penulisan naskah awal, (6) revisi, dan (7) penulisan naskah akhir”. Pendapat
Taufina (2016:69) “langkah-langkah di dalam proses menulis ada tiga yaitu
pramenulis,saat menulis,dan pasca menulis (merevisi, mengedit, dan
menyajikan)”.
Menurut dalam Dalman (2016:5) “menulis dalam prosesnya akan
menggunakan kedua belahan otak. Menulis adalah sebuah proses mengait-
mengaitkan antara kata, kalimat, paragraf maupun antara bab secara logis agar
dapat dipahami”.
Jadi kegiatan menulis ini sebenarnya adalah suatu kegiatan yang melalui
tahap-tahap. Hal ini berarti bahwa melakukan kegiatan menulis tersebut tidaklah
sekali jadi, tetapi memalui beberapa proses, seperti yang dikemukakan para ahli di
atas. Dimulai dengan mengaitkan kata,kalimat, paragraf maupun antar bab dengan
ketentuan-ketentuannya.
F. Strategi Menulis
Keterampilan menulis didasari oleh penguasaan berbagai unsur
kebahasaan maupun unsur diluar bahasa yang akan menjadi isi dalam tulisan.
Keduanya harus terjalin sehingga menghasilkan tulisan yang runtun dan padu.
Keterampilan menulis merupakan suatu usaha untuk mengungkapkan pikiran dan
perasaan yang dilakukan secara tertulis. Isi tulisan yang diungkapkan dapat dipilih
secara cermat dan disusun secara sistematis agar dapat dipahami dengan
tepat(dalam penelitian Fatimah,dkk.2018).
9
Lanjutnya menulis permulaan (beginning writing) kegiatan ini disebut
dengan Hand Writing, yaitu cara merealisasikan simbol-simbol bunyi dan
menulisnya dengan baik. Tingkatan ini terkait dengan strategi atau cara
mewujudkan simbol-simbol bunyi bahasa menjadi huruf-huruf yang dapat
dikenali secara konkret (Nuryamah, 2016).
1. Menjiplak
Sesuai tingkat kesulitannya, ada berbagai macam menjiplak
dalam belajar bahasa Indonesia yaitu: (1) menjiplak hurup, (2)
menjiplak kata, (3) menjiplak kalimat, dan (4) menciplak wacana
sederhana.
2. Menyalin
10
Menyalin biasanya dimulai dari tingkatan kata, kalimat
sampai pada wacana
3. Menatap
Menatap biasanya dilakukan dengan cara mengamati objek
agar peserta didik dapat membahasakan objek tersebut.
4. Menyusun
Kegiatan menyusun yang paling sedehana adalah menyusun
huruf menjadi kata, dilanjutkan dengan menyusun kata menjadi
kalimat, dan kalimat menjadi wacana.
5. Melengkapi
Kegiatan melengkapi dapat berupa melengkapi kaliamt
yang sebagian katanya dihilangkan dan bias juga melengkapi
kalimat-kalimat dalam wacana.
6. Menulis lanjut
Menulis halus bertujuan agar peserta didik dapat menulis
dengan tepat, terbaca, dan rapi.
7. Dikte
Dikte adalah kegiatan mendengarkan kata, kalimat atau
wacana kepada peserta didik dan meminta mereka untuk
menuliskan apa yang telah didengar.
8. Mengarang
Mengarang merupakan bahasa tulisan memiliki sifat yang
tetap, artinya apa yang dinyatakan dengan lambang bahasa tulis
harus benar-benar mencerminkan maksud penulisnya.
11
dengan kebutuhan menulis itu. Oleh karena itu, siswa harus
mampu secara mandiri menemukan ide, gagasan yang
digabungkan dalam sebuah tulisan.
b. Model Bengkel Menulis (writing workshop)
Bengkel menulis adalah sebuah literasi tempat siswa belajar proses
menulis melalui penyediaan waktu yang secukupnya dan guru
mampu berinteraksi dengan siswa. Tujuan model ini adalah agar
siswa mampu memilih topik secara tepat sehingga mampu
mengembangkan ke dalam bentuk tulisan.
c. Model Menulis berbasis Genre
Pada dasarnya model Model Menulis berbasis Genre pembelajaran
lebih menekankan pentingnya pemahaman sebuah teks sebagai
bakal kegiatan menulis.
d. Model Menulis Otentik
Merupakan model pembelajaran menulis yang menekankan kepada
kebebasan siswa dalam menentukan tema dan genre tulisa
berdasarkan minatnya. Sejalan dengan itu, keuntungan bagi siswa,
siswa dapat menentukan tema yang beragam dan jenis tulisan yang
beragam pula. Yang terpenting adalah tulisan tersebut bermakna
bagi kehidupan siswa dan sesuai dengan kehidupan siswa.
e. Model Scaffolded Writing
Model pembelajaran menulis yang penuh perencanaan karangannya
ditentukan oleh guru. Dalam pelaksanaannya guru menjelaskan
cara menulis karangan. Model menulis tipe ini berbeda dengan
model-model sebelumnya, dimana model sebelumnya siswa
diberikan kesempatan menentukan temanya. Namun di model ini
gurulah yang memiliki peranan dalam menentukan temanya.
f. Model Menulis Kolaborasi
Model ini memanfaatkan pengalaman penyusunan karangan secara
bersama-sama sesuai dengan dasar bagi penulisan karangan.
Berdasarkan pengertiannya menulis kolaborasi itu dimulai dengan
12
kegiatan menulis secara bersama-sama dan pada akhirnya siswa
diminta menulis secara mandiri.
13
Kelas 4 Sekolah Dasar
KD Indikator Langkah Penerapan Kegiatan
Menulis
3.1 Menggali 3.1.1 Mengolah Keterampilan Menulis Berbasis
infromasi dari teks informasi dari teks Genre
laporan tentang “Mengenal Suku 1. Siswa diminta membaca teks
gaya, gerak, Minang”dalam
mengenal “Mengenal Suku Minang”.
energi panas, bentuk peta pikiran.
bunyi dan cahaya 2. Siswa mengambil informasi
dengan bantuan
penting dari teks yang dibacanya.
guru dan teman
dalam bahasa 3. Siswa menuliskan isi teks yang
Indonesia lisan
dibacaya dalam bentuk peta pikiran.
dan tulis dengan
memilih dan (Dengan pemahaman sebuah teks,
memilah kosa kata
sebagai bakal kegiatan menulis bagi
yang baku.
4.1 Mengamati, 4.1.1 Membuat peta siswa).
mengolah dan pikiran dari teks
4. Siswa membuat peta pikiran
menyajikan teks yang telah dibaca.
laporan hasil mengenai teks “Mengenal Suku
pengamatan
Minang”
tentang gaya,
gerak, energi
panas, bunyi,
cahaya dalam
bahasa Indonesia
lisan dan tulis
dengan memililih
dan mamilah kosa
kata baku
14
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam
bentuk bahasa tulis. Menulis adalah proses penyampaian pikiran, angan-
angan, perasaan dalam bentuk lambang/ tanda/ tulisan yang bermakna.
Tujuan menulis tidak hanya sekedar mampu menulis, tapi juga
bertujuan untuk para pembaca sehingga mendapat wacana baru untuk dibaca.
Manfaat menulis di antaranya adalah (1) peningkatan kecerdasan, (2)
pengembangan daya inisiatif dan kreativitas, (3) penumbuhan keberanian, dan
(4) pendorongan kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi”. Jadi
menulis mempunyai manfaat yang sangat penting dalam proses berinterkasi
dan berkomunikasi di dalam kehidupan sehari-hari.
B. Saran
Karena menulis memiliki peran yang sangat penting dan sangat
banyak dilakukan di dalam kehidupan sehari-hari, maka sangat penting juga
bagi kita untuk mengetahui dan memahami menulis dengan baik. Berdasarkan
makalah diatas penulis menyarankan:
1. Seharusnya guru menguasai proses menulis agar siswa lebih bisa tertarik
dalam keterampilan menulis.
2. Para guru hendaknya selalu berupaya untuk meningkatan minat anak
untuk menulis agar siswa menulis tidak hanya sekedar mampu membaca
bacaan.
15
DAFTAR RUJUKAN
16
KATA PENGANTAR
Terima kasih pemakalah ucapkan kepada ibu Dr. Taufina, M.Pd dan ibu
Dr. Darnis Arief, M.Pd sebagai dosen pembimbing Konsep Dasar Bahasa
Indonesia SD, yang telah mengarahkan pemakalah untuk bisa menyelesaikan
makalah ini. Kemudian teman-teman yang sudah memberikan masukan kepada
pemakalah.
Pemakalah
i
17
DAFTAR ISI
ii
18
MAKALAH
tentang
KETERAMPILAN MENULIS
oleh
Kelompok 4C:
BP : 2019
KELAS C
19
20