Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN
MENULIS

Dosen:
MUSDALITA, S.Pd, M.Pd

Kelompok 1:

ANDI ZAHWA IFANI ARHAS

DEA AZZAHRA PUTRI

DWI RAMADHANI ASHARY

DEWI AFIQAH

ASMAUL HUSNA
KATA PENGANTAR

Puji dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang
diberikan-Nya sehingga tugas Makalah yang berjudul “PENGEMBANGAN KETERAMPILAN
DALAM MENULIS” ini dapat kami selesaikan. Makalah ini kami buat sebagai kewajiban untuk
memenuhi tugas.

Dalam kesempatan ini, kami juga ingin berterimakasih yang sangat besar kepada teman-
teman yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran demi terwujudnya makalah ini.
Akhirnya saran dan kritik pembaca yang dimaksud untuk mewujudkan kesempurnaan makalah
ini penulis sangat hargai.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menulis ialah sebuah kegiatan yang berupa penyampaian pesan (gagasan, perasaan, atau
informasi) secara tertulis kepada pihak lainya. Banyak diantara generasi muda yang tidak tertarik
kepada aktifitas menulis. Dengan alasan tidak berbakat untuk menulis serta tidak tahu apa tujuan
menulis. Sehinga mereka tidak ikut berkontribusi dalam kegiatan tulis menulis. Hal tersebut
sebenarnya dipicu oleh pengalaman belajar yang kurang baik. Lemahnya guru dalam berinovasi
serta kekeliruan dalam belajar menulis. Sehinga tumbuhlah perspektif di kalangan siswa bahwa
menulis adalah hal yang sulit dan memberatkan. Padahal kegiatan menulis tidaklah sesulit yang
dibayangkan. Tetapi menulis butuh latihan yang sering sehinga kita terlatih dan akhirnya
menjadi kebiasaan yang positif. Dengan demikian kami sebagai pemakalah ingin membahas
sedikit uraian tentang menulis baik definisi, tujuan dan manfaat menulis, tahapan-tahapan dalam
menulis, serta care menumbuhkan kreatifitas dalam menulis.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud keterampilan menulis?

2. Apa tujuan dan manfaat dalam menulis?

3. Apa saja tahap-tahap dalam menulis?

4. Bagaimana cara menumbuhkan kreatifitas dalam menulis?

C. Tujuan Pembahasan

Dari rumusan masalah diatas dapat kita ketahuai tujuan pembahasan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui maksud dari keterampilan menulis

2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dalam menulis

3. Untuk mengetahui tahap-tahap dalam menulis

4. Untuk mengetahui cara menumbuhkan kreatifitas dalam menulis


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Keterampilan Menulis

Menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa. Dalam pembagian kemampuan


berbahasa, menulis selalu diletakkan paling akhir setelah kemampuan menyimak, berbicara, dan
membaca. Meskipun selalu ditulis paling akhir, bukan berarti menulis merupakan kemampuan
yang tidak penting.

Dalam menulis semua unsur keterampilan berbahasa harus dikonsentrasikan secara penuh
agar mendapat hasil yang benar-benar baik. Henry Guntur Tarigan (1986: 15) menyatakan
bahwa menulis dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan
bahasa tulis sebagai media penyampai.

Menurut Djago Tarigan dalam Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno (2009: 5) menulis
berarti mengekpresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan. Lado
dalam Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno (2009: 5) juga mengungkapkan pendapatnya mengenai
menulis yaitu: meletakkan simbol grafis yang mewakili bahasa yang dimengerti orang lain.

Menulis dapat dianggap sebagai suatu proses maupun suatu hasil. Menulis merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan. Menurut Heaton
dalam St. Y. Slamet (2008: 141) menulis merupakan keterampilan yang sukar dan kompleks.

Menurut Gebhardt dan Dawn Rodrigues (1989: 1) writing is one of the most important
things you do in college. Menulis merupakan salah satu hal paling penting yang kamu lakukan di
sekolah. Kemampuan menulis yang baik memegang peranan yang penting dalam kesuksesan,
baik itu menulis laporan, proposal atau tugas di sekolah.

Pengertian menulis diungkapkan juga oleh Barli Bram (2002: 7) in principle, to write
means to try to produce or reproduce writen message. Barli Bram mengartikan menulis sebagai
suatu usaha untuk membuat atau mereka ulang tulisan yang sudah ada.

Menurut Eric Gould, Robert DiYanni, dan William Smith (1989: 18) menyebutkan
writing is a creative act, the act of writing is creative because its requires to interpret or make
sense of something: a experience, a text, an event. Menulis adalah perilaku kreatif, perilaku
menulis kreatif karena membutuhkan pemahaman atau merasakan sesuatu: sebuah pengalaman,
tulisan, peristiwa.

M. Atar Semi (2007: 14) dalam bukunya mengungkapkan pengertian menulis adalah
suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan. Burhan
Nurgiantoro (1988: 273) menyatakan bahwa menulis adalah aktivitas aktif produktif, yaitu
aktivitas menghasilkan bahasa.

Menulis menurut McCrimmon dalam St. Y. Slamet (2008: 141) merupakan kegiatan
menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek, memilih hal-hal yang akan ditulis,
menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan
jelas. St. Y. Slamet (2008: 72) sendiri mengemukakan pendapatnya tentang menulis yaitu
kegiatan yang memerlukan kemampuan yang bersifat kompleks.

B. Tujuan dan Manfaat Menulis

1. Tujuan Menulis

Dapat kita artikan menulis itu alat komunikasi dengan sesama secara tidak langsung.
Karena tulisan itu tidak akan pernah termakan oleh zaman meskipun orang menulis telah
maninggal tulisan itu kelak akan ada yang membaca bahkan mempublikasikan. Menurut Hartig
dalam Tarigan (2008:25-26), menyebutkan menulisa mempunyai tujuan yaitu penugasan,
altruistic, persuasive, informasi, pernyataan diri, kreatif, dan pemecahan masalah.

Sebegitu pentingnya menulis karena kita dapat mencurahkan segala pikiran kita, menambah
wawasan dan irformasi untuk terus berkembang dan berfikir maju. Yang kemudian kita bisa
memecahkan beberapa masalah yang terjadi seputar yang dapat kita fahami. Sedangkan menurut
tarigan (2008:7) menyimpulkan ada empat tulisan yang baik. a. Jelas b. Kesatuan dan organisasi
c. Ekonomis d. Pemakaian bahasa dapat diterima Dalam menulis sendiri banyak tujuan dan
fungsi sesuai dengan penulis itu sendiri, yang kemudian memunculkan perbedaan dalam menulis
antara satu dengan yang lain.

Menulis adalah aktivitas yang mempunyai tujuan. Tujuan menulis dapat bermacam-
macam, tergantung pada ragam tulisan. Secara umum, tujuan menulis dapat dikategorikan
sebagai berikut: a. Memberitahukan atau Menjelaskan Tulisan yang bertujuan untuk
memberitahukan atau menjelaskan sesuatu biasa disebut dengan karangan eksposisi. b.
Meyakinkan atau Mendesak

Tujuan tulisan terkadang untuk meyakinkan pembaca bahwa apa yang disampaikan
penulis benar sehingga penulis berharap pembaca mau mengikuti pendapat penulis. c.
Menceritakan Sesuatu Tulisan yang bertujuan untuk menceritakan suatu kejadian kepada
pembaca disebut karangan narasi. d. Mempengaruhi Pembaca

Tujuan sebuah tulisan terkadang untuk mempengaruhi atau membujuk pembaca agar
mengikuti kehendak penulis. e. Menggambarkan Sesuatu Sebuah tulisan digunakan untuk
membuat pembaca seolah-olah melihat dan merasakan sesuatu yang diceritakan penulis dalam
tulisannya.

Sedangkan menurut Suparno dan Mohamad Yunus, tujuan yang ingin dicapai seorang
penulis bermacam-macam sebagai berikut. a. Menjadikan pembaca ikut berpikir dan bernalar. b.
Membuat pembaca tahu tentang hal yang diberitakan. c. Menjadikan pembaca beropini. d.
Menjadikan pembaca mengerti. e. Membuat pembaca terpersuasi oleh isi karangan. f. Membuat
pembaca senang dengan menghayati nilai-nilai yang dikemukakan seperti nilai kebenaran, nilai
agama, nilai pendidikan, nilai sosial, nilai moral, nilai kemanusiaan dan nilai estetika.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan menulis adalah
agar pembaca dapat mengetahui, mengerti dan memahami nilai-nilai dalam sebuah tulisan
sehingga pembaca ikut berekspresi, berpikir, berpendapat atau melakukan sesuatu yang
berhubungan dengan isi tulisan. Yang kemudian dapat membawa kepada perubahan yang baik
dimasa yang akan datang.

2. Manfaat menulis

Banyak para ilmuan mengungkapkan tentang banyaknya tujuan dan manfaat menulis,
dari sekian banyaknya para pendapat para ahli bisa disimpulkan manfaat menulis, diantarnya:

a. Dapat meningkatkan dan memperluas kosa kata yang belum diketahui karena banyak
membaca.
b. b. Dapat memperlancar tulis-menulis baik kalimat, paragraph, maupun wacana. c. Dapat
mengembangkan gaya tulisan dan bahasa sendiri. d. Secara material dapat memperoleh
honorium sebagai pekerja sampingan. e. Secara non material dapat memuaskan batin. f.
Dapat popularitasnya dimana-mana karena tulisannya yang baik3.
c. C. Tahap-tahap Dalam Menulis
d. Untuk mengorganisasikan kata menjadi kalimt yang baik diperlukan keterampilan
menyusun kalimat. Untuk mengorganisasikan kalimat-kalimat menjadi paragraf,
diperlukan keterampilan menyusun paragraf. Sementara, untuk mengorganisasikan
paragraf-paragraf menjadi sebuah karangan diperlukan keterampilan menulis. Dalam
menyusun tulisan diperlukan tahapan-tahapan sebagai berikut:
e. 1. Tahap Pra Penulisan a. Tahap pra penulisan merupan tahap persiapan sebelum
menulis.
f. Dalam tahap ini langkah yang ditempuh, sebagai berikut: b. Menentukan topik c.
Membatasi topik d. Menentukan tujuan e. Membuat kerangka tulisan f. Menentukan
bahan
g. 2. Tahap Penulisan
h. Tahap penulisan merupakan bahasan setiap butir topik yang terdapat dalam kerangka
karangan. Dalam kerangka karangan masih diperlukan penjelasan-penjelasan yang lebih
terperinci sehingga pembaca dapat memahami maksud tulisan yang disampaikan. Dalam
penulisan, karangan sangat diperlukan pilihan kata yang tepat, cermat,

C. Tahap-tahap Dalam Menulis

Untuk mengorganisasikan kata menjadi kalimt yang baik diperlukan keterampilan


menyusun kalimat. Untuk mengorganisasikan kalimat-kalimat menjadi paragraf, diperlukan
keterampilan menyusun paragraf. Sementara, untuk mengorganisasikan paragraf-paragraf
menjadi sebuah karangan diperlukan keterampilan menulis. Dalam menyusun tulisan diperlukan
tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Tahap Pra Penulisan a. Tahap pra penulisan merupan tahap persiapan sebelum menulis.
Dalam tahap ini langkah yang ditempuh, sebagai berikut: b. Menentukan topik c.
Membatasi topik d. Menentukan tujuan e. Membuat kerangka tulisan f. Menentukan bahan

2. Tahap Penulisan

Tahap penulisan merupakan bahasan setiap butir topik yang terdapat dalam kerangka
karangan. Dalam kerangka karangan masih diperlukan penjelasan-penjelasan yang lebih
terperinci sehingga pembaca dapat memahami maksud tulisan yang disampaikan. Dalam
penulisan, karangan sangat diperlukan pilihan kata yang tepat, cermat,dan lugas. sehingga dalam
tahan penulisan ini, penulis harus dapat mencurahkan seluruh penguasaan kosakata yang
dimilikinya. Tulisan yang baik adalah tulisan yang tidak lepas dari kaidah-kaidah kebahasaan
yang berlaku. Oleh Karena itu, karangan harus ditulis dengan ejaan yang tepat dan sesuai dengan
kaidah penulisan yang berlaku.

3. Tahap Revisi

Menyelesaikan tulisan bukan berarti telah selesai melaksanakan kegiatan penulisan.


Penulis masih perlu membaca kembali tulisan yang telah dibuat. Kegiatan membaca kembali ini
untuk melihat secara teliti bagian-bagian yang perlu mendapat perbaikan, terutama dalam
penggunaan ejaan, tanda baca, pilihan kata, paragraf, logika kalimat, sistematika tulisan,
pengetikan, dsb. Selain itu, penulis juga perlu melihat kembali, apakah masih ada kekurangan
dalam teori, analisis, atau penggunaan kalimat dan paragraf.

D. Cara Menumbuhkan Kreatifitas dalam Menulis

Menumbuhkan kretifitas adalah sesutau yang sanggatlah penting. Karena kreatifitas


adalah yang harus dimiliki serta dibutuhkan oleh manusia supaya bisa meng upgrade kualitas
hidupnya. Begitupun dengan kreatifitas dalam menulis. Karena menulis ialah sebuah kegiatan
yang mengharuskan seorang penulis untuk mengeluarkan ide kreatif dan cemerlang yang ada
dalam dirinya. Kalau kita lihat lebih mendalam tentang orang-orang yang bisa mengahasilkan
karya cemerlanganya, mereka menuliskan segala yang ada dikepalanya kepada lembaran kertas
putih dengan leluasa tanpa dibatasi oleh sesuatu apapun. Dan diantara cara menumbuhkan
kreatifitas ialah.

1. Selalu memiliki rasa ingin tahu.

Orang yang kreatif selalu memiliki rasa penasaran yang tinggi. Mereka memiliki
kegemaran mencari dan mengumpulkan informasi. Tiada berlalu waktu kecuali bertambah
dengan input-input yang baru dan segar. Karena itu, kita harus selalu bertanya, sejauh mana
kecintaan kita terhadap informasi dan ilmu. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk
mendapatkan input tersebut. Bisa lewat buku, sikap meneliti, menyimak, melihat tayangan
televisi yang bermanfaat, berdiskusi, merenung, mendengar, menghadiri majelis ilmu, dan
sebagainya.
2. Terbuka pada hal-hal yang baru.

Setiap saat selalu terjadi perubahan. Sangat ruginya orang yang tidak mau berubah dan
tidak menyukai hal-hal baru. Orang kreatif adalah orang yang tidak terbelenggu dengan
pendapatnya sendiri. Tentu, terbuka dengan hal-hal baru tidak harus menjadikan kita mengikuti
hal-hal baru tersebut. Kita bisa mengolahnya, menyaring hal-hal yang baik, dan menyesuaikan
dengan nilai-nilai yang kita anut.

3. Berani memikul risiko.

Semua tindakan kreatif biasanya akan mengundang resiko. Adalah mimpi melakukan
sesuatu yang baru tanpa adanya resiko. Rasulullah SAW adalah orang yang kreatif dengan
membawa ajaran baru (Islam) ke tengah-tengah umatnya. Konsekuensinya, beliau dimusuhi dan
diperangi. Demikian pula dengan Thomas Alfa Edison. Ia adalah orang kreatif yang berani gagal
beribu-ribu kali sebelum menemukan bola lampu. Untuk menjadi kreatif, kita harus berani
menganggung resiko, keluar dari zona nyaman.

4. Memiliki semangat yang membara untuk sukses dalam hidup.

Tanpa semangat, mustahil kita akan mendapat banyak hal dalam hidup. Semangat
biasanya akan melipatgandakan kemampuan seseorang untuk berprestasi. Orang yang kreatif,
hari-harinya akan selalu bersemangat untuk berproses dalam menggapai semua hal yang
diinginkannya.Nilai kreativitas akan makin lengkap dengan hati yang jernih sebagai buah dari
ibadah yang berkualitas. Biasanya, kejernihan hati akan melahirkan firasat dan ide-ide cemerlang
yang akan menjadi nilai tambah dalam kehidupan seorang Muslim. Biasanya, karya-karya
monumental selalu berawal dari kejernihan hati dan ketajaman pikiran yang direalisasikan dalam
tindakan nyata. Adanya kejernihan hati dapat meningkatkan kreativitas.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menulis ialah suatu keterampilan dalam berbahasa yang dapat dipergunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langusung, tidak degan cara face to face. Menulis tidak dibatasi
ruang dan waktu maupun suasana. Tetapi menulis adalah sebuh kegiatan yang penuh dengan
kreatifitas serta tantangan bagi penulisnya. Dengan sering latihan maka secara otomatis keahlian
menulispun akan tertanam dengan sendirinya didalam diri kita masing-masing.

Fungsi utama dari menulis ialah sebagai alat komunikasi tidak langsung. Pendidikan
sanag memerlukan tulisan. Kerena tulisan dapat menunjang proses pembelajaran supaya lebih
maksimal dan bisa dijadikan bahan rujukan dalam pembelajaran. Serta menulis adalah salah satu
upaya menyebarkan pengetahuan dengan leluasa kepada siapapun dan kapanpun.

B. Referensi

Muchlisoh, dkk. 1993. Materi Pokok Bahasa Indonesia 3 Modul 1-9. Jakarta: Universitas
Terbuka

Kartimi, Tiem. 2006. Perencanaan Menulis Karangan. Bogor: Universitas Pakuan


Bastomi, Hepi Andi. 2012. Menghidupkan Tradisi Menulis: Buletin Al-Bunyan Romli, Asep
Syamsul M. 2003. Lincah Menulis Pandai Berbicara.

Bandung.Nuansa Cendikia

Nursisto. 2000. Penuntun Mengarang. Jakarta: Adicita

Burns, P.C. Roe, B.D. & Ross, E.P. 1996. Teaching Reading in Todays Elementary
School, Boston: Houghton Mifflin.

Darmadi, Kaswan. 1996. Meningkatkan Kemampuan Menulis Panduan untuk Mahasiswa


dan Calon Guru. Yogyakarta: Andi.

Enre, Fachruddin Ambo. 1988. Dasar-dasar Kemampuan Menulis. Jakarta : Depdikbud.

Marwoto, dkk. 1987. Komposisi Praktis. Yogyakarta: Hanindita.

Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.


Yogyakarta: BPFE.

Rusyana, Yus. 1988. Bahasa dan sastra dalam Gamitan Pendidikan, Bandung:
Diponegoro.

Soeparno dan Mohamad Yunus. 2002. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka.
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Penerbit Angkasa.

Thohri,Muhamad,dkk. 2008. Bahasa Indonesia 1. Surabaya : LAPIS PGMI.

Anda mungkin juga menyukai