PENDAHULUAN
b. Definisi Keterampilan
1) Menurut Dunnette
Pengertian keterampilan adalah kapasitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan
beberapa tugas yang merupakan pengembangan dari hasil training dan pengalaman yang
didapat.
2) Menurut Nadler
Pengertian keterampilan (skill) adalah kegiatan yang memerlukan praktek atau
dapat diartikan sebagai implikasi dari aktivitas.
3) Menurut Gordon
Keterampilan adalah kemampuan pekerjaan secara mudah dan cermat. Pengertian
ini biasanya cenderung pada aktifitas psikomotor.
4) Menurut Singer dikutip oleh Amung
Keterampilan adalah derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai suatu
tujuan dengan efektif.
5) Menurut Robbins
Keterampilan (skill) berarti kemampuan untuk mengoperasikan suatu pekerjaan
secara mudah dan cermat yang membutuhkan kemampuan dasar (basic ability).
2.1.2. Menulis
a. Pengertian Menulis
Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambing-lambang grafik yang
menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga oranglain dapat membaca
lambing-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan grafik tersebut (Tarigan,
1989:15). Menulis adalah salah satu jenis keterampilan berbahasa yang dimiliki dan digunakan
oleh manusia sebagai alat komunikasi tidak langsung.
Menulis merupakan representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa. Menulis
berbeda dengan melukis. Menggambar atau melukis huruf-huruf tidak berarti menulis karena
dalam melukis, pelukis hanya menyalin huruf-huruf atau menyusun naskah-naskah dalam huruf
tertentu untuk dicetak serta pelukis sendiri belum tentu memahami bahasa yang dilukiskan
beserta representasinya.
Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi
secara tidak langsung. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif sehingga
penulis harus mampu memanfaatkan kemampuan dalam menggunakan tata tulis, struktur bahasa,
dan kosakata.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah proses
mengutarakan pikiran, perasaan, penginderaan, khayalan, kemauan, keyakinan, dan pengalaman
yang disusun dengan lambing-lambang grafik secara tertulis untuk tujuan komunikasi.
b. Fungsi Menulis
Fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung.
Pendidikan sangat memerlukan tulisan sebagai hasil menulis karena menulis dapat berperan
untuk mempermudah para pelajar berpikir kritis, merasakan dan menikmati hubungan-hubungan
bahasa, memperdalam daya tangkap, memecahkan persoalan yang dihadapi dan memperjelas
pikiran-pikiran. Penulis yang baik akan menguasai prinsip-prinsip menulis dan berpikir logis
guna mencapai tujuan dari tulisan.
c.Kegunaan menulis
1.Penulis dapat mengenali kemampuan dan potensi dirinya;
2.Penulis dapat terlatih dalam mengembangkan berbagai gagasan;
3.Penulis dapat lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan
dengan topic yang ditulis;
4. Penulis dapat terlatih dalam mengorganisasikan gagasan secara sistematis serta
mengungkapkan secara tersurat;
5.Dengan menulis, penulis terdorong untuk terus belajar secara aktif;
6. Penulis menjadi penemu sekaligus pemecah masalah, bukan sekedar menjadi penyadap
informasi dari orang lain;
7. Dengan kegiatan penulis yang terencanakan membiasakan penulis berpikir serta
berbahasa secara tertib dan teratur.
d. Manfaat menulis
1. Berusaha mencari sumber tentang topik yang akan ditulis. Hal ini dapat memperluas
wawasan penulis.
2. Berusaha belajar, berpikir, dan menalar tentang sesuatu. Penulis berusaha menjaring
informasi, menghubung-hubungkan, dan menarik kesimpulan.
3. Berusaha menyusun gagasan secara tertib dan sistematis.
4. Menulis memaksa penulis belajar secara aktif.
5. Menulis yang terencana akan membiasakan penulis berpikir secara tertib dan
sistematis.
Tulisan yang baik merupakan tulisan yang mampu menyatakan sesuatu yang mempunyai
makna bagi seseorang dan memberikan bukti terhadap apa yang dikatakan dalam tulisan.
Kebermaknaan tulisan didukung oleh kejelasan tulisan tersebut. Tulisan dapat disebut sebagai
tulisan yang jelas jika pembaca dapat membaca dengan kecepatan yang tetap dan menangkap
makna yang ada dalam tulisan tersebut.Selain bermakna dan jelas, tulisan yang baik memiliki
kepaduan dan utuh.
f. Tujuan Menulis
Setiap penulis harus mempunyai tujuan yang jelas dari tulisan yang akan ditulis
nya. Menurut Suriamiharja (1997: 10), tujuan dari menulis adalah agar tulisan yang dibuat
dapat dibaca dan dipahami dengan benar oleh orang lain yang mempunyai kesamaan
pengertian terhadap bahasa yang dipergunakan.
Sedangkan menurut Suparno dan Mohamad Yunus (2008: 3.7), tujuan yang ingin dicapai
seorang penulis bermacam-macam sebagai berikut.
a.Menjadikan pembaca ikut berpikir dan bernalar.
b.Membuat pembaca tahu tentang hal yang diberitakan.
c.Menjadikan pembaca beropini.
d.Menjadikan pembaca mengerti.
e.Membuat pembaca terpersuasi oleh isi karangan.
f.Membuat pembaca senang dengan menghayati nilai-nilai seperti nilai
kebenaran, nilai agama, nilai pendidikan, nilai sosial, nilai moral, nilai kemanusiaan
dan nilai estetika.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan menulis adalah
agar pembaca mengetahui, mengerti dan memahami nilai-nilai dalam sebuah tulisan sehingga
pembaca ikut berpikir, berpendapat atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan isi
tulisan.
g. Tahap-tahap menulis
Untuk mengorganisasikan kata menjadi kalimat yang baik diperlukan keterampilan
menyusun kalimat. Untuk mengorganisasikan kalimat-kalimat menjadi paragraf, diperlukan
keterampilan menyusun paragraf.
Sementara, untuk mengorganisasikan paragraf-paragraf menjadi sebuah karangan diperlukan
keterampilan menulis. Dalam menyusun tulisan diperlukan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Tahap Pra Penulisan
Tahap pra penulisan merupakan tahap persiapan sebelum menulis. Dalam tahap ini
langkah yang ditempuh, sebagai berikut:
a. Menentukan topik
b. Membatasi topik
c. Menentukan tujuan
d. Membuat kerangka tulisan
e. Menentukan bahan
2. Tahap Penulisan
Tahap penulisan merupakan bahasan setiap butir topik yang terdapat dalam kerangka
karangan.Dalam kerangka karangan masih diperlukan penjelasan-penjelasan yang lebih
terperinci sehingga pembaca dapat memahami maksud tulisan yang disampaikan.Dalam
penulisan, karangan sangat diperlukan pilihan kata yang tepat, cermat, dan lugas, sehingga
dalam tahan penulisan ini, penulis harus dapat mencurahkan seluruh penguasaan kosakata
yang dimilikinya.Tulisan yang baik adalah tulisan yang tidak lepas dari kaidah-kaidah
kebahasaan yang berlaku.
Oleh Karena itu karangan harus ditulis dengan ejaan yang tepat, dan sesuai dengan
kaidah penulisan yang berlaku.
3. Tahap Revisi
Menyelesaikan tulisan bukan berarti telah selesai melaksanakan kegiatan penulisan.
Penulis masih perlu membaca kembali tulisan yang telah dibuat. Kegiatan membaca kembali
ini untuk melihat secara teliti bagian-bagian yang perlu mendapat perbaikan, terutama dalam
penggunaan ejaan, tanda baca, pilihan kata, paragraf, logika kalimat, sistematika tulisan,
pengetikan, dsb.
Selain itu, penulis juga perlu melihat kembali, apakah masih ada kekurangan dalam teori,
analisis, atau penggunaan kalimat dan paragraf.
i. Jenis-jenis Tulisan
1.Teknik pemaparan penulisan,Menurut Keraf (1984:198) jenis tulisan dibagi atas 5 jenis yaitu :
a. Narasi
b. Eksposisi
c. Deskripsi
d. Argumentasi
e. Pesuasi
2. Keilmiahan karangan
Ditinjau dari keilmiahannya, karangan dapat dibagi atas dua jenis yaitu karangan fiksi
dan nonfiksi. Karangan fiksi adalah karangan yang didalamnya terdapat unsur khayal atau
imajinasi pengarang. Dapat terjadi dari peristiwa yang sebenarnya atau peristiwa hasil rekaan
mengarang saja.
Merencanakan tulisan fiksi adalah proses imajinatif dirangkai menjadi sebuah sinopsis.
Setelah sebuah sinopsis terwujud, lalu si penulis dapat meramunya menjadi sebuah cerita
pendek, novel, atau babak drama.
Karangan nonfiksi adalah yang berupa nyata dan fakta. Jadi tidak ada unsur imajinasi pengarang.
Merencanakan tulisan nonfiksi :
1. Pemilihan topik
2. Perumusan Tujuan,contoh perumusan tujuan yaitu :
topik : Hubungan konsep diri fisik dengan prestasi belajar.
tujuan: melalui tulisan yang bersifat argumentatif,
Penulis bermaksud menjelaskan hubungan antara konsep diri fisik dengan prestasi belajar, serta
perlunya bimbingan mengenai konsep diri bagi para siswa yang sedang berada pada masa puber.
Lebih spesifik lagi disebut karangan ilmiah dan non ilmiah. Selain itu dapat pula digolongkan
menjadi karangan ilmiah, karangan popular, karangan ilmiah popular, surat menyurat dan
karangan sastra.