Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemenuhan terhadap asas-asas menulis menjadi kewajiban bagi penulis.
Asas-asas ini diharapkan dapat menuntun penulis menghasilkan sebuah karya
tulis yang mudah dipahami, enak dibaca, runtut, hingga pesan yang
disampaikan dapat diterima pembaca. Pesan ini dapat digunakan sebagai
tindakan meyakinkan, memberitahukan, hingga memengaruhi pembaca.
Tujuan penulis dapat dicapai  dengan menyusun pikiran dan mengutarakannya
dengan jelas melalui tulisan. Morsey (1972) menyebut kejelasan ini bergantung
pada pikiran, organisasi, kata-kata, dan struktur kalimat.
Proses menulis melibatkan berbagai pengetahuan, pengalaman,
pengolahan ide, penalaran, dan penggunaan bahasa agar sampai kepada
pembaca. Pengetahuan dan pengalaman penulis dari hasil kajian pustaka dan
pengembangannya hingga pengamatan kejadian/peristiwa kehidupan dapat
diuraikan kepada pembaca. Agar pesan penulis dapat diterima pembaca,
penulis harus mengolah ide menjadi sebuah karangan yang enak dibaca, tidak
membosankan, tidak membingungkan, dan mudah diterima pembaca.
Penalaran dalam karangan penulis juga harus logis dan tersistematis sehingga
mudah dipahami oleh pembaca. Penggunaan bahasa dalam karangan harus
dirancang penulis dengan mengacu pada target/sasaran pembaca.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian menulis ?
2. Apa saja unsur-unsur menulis ?
3. Apa manfaat dan tujuan dari menulis ?
4. Bagaimana dasar-dasar menulis dengan baik ?
5. Bagaimana ciri-ciri tulisan yang baik ?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian menulis
2. Untuk mengetahui unsur-unsur menulis yang baik
3. Untuk mengetahui manfaat dari menulis
4. Untuk mengetahui tujuan menulis
5. Unnyuk memahami dasar-dasar menulis yang baik
6. Untuk mengetahui ciri-ciri tulisan yang baik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Menulis
Menulis adalah menurunkan, menirukan atau melukiskan lambang-
lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh
seseorang, sehingga orang lain tersebut dapat membaca lambang-lambang
grafik tersebut, sehingga mereka dapat memahami bahasa dan gambaran grafik
itu (Tarigan, 1985: 2). Hal ini sejalan dengan Abdurrahman dan Waluyo (2000:
23) bahwa, menulis adalah penggambaran visual tentang pikiran, perasaan, dan
ide dengan menggunakan bahasa tulis untuk keperluan komunikasi atau
menyampaikan pesan tertentu.
Memiliki kemampuan menulis tentu saja memungkinkan manusia
mengkomunikasikan ide, penghayatan dan pengalaman kepada orang lain.
Kemampuan menulis ini dimiliki melalui latihan dan bimbingan yang intensif
yang sudah mesti dilatihkan di sekolah dasar.
Pengertian menulis juga dikemukanan oleh Suparno dan Yunus (2007: 4)
bahwa “menulis adalah aktivitas menyampaikan pesan dengan menggunakan
tulisan sebagai medianya”. Dengan demikian jelaslah antara menulis dan
melukis lambang-lambang grafik sangat berbeda. Menurut Tarigan (1985: 24)
bahwa:

Seseorang menulis bukan hanya melukiskan lambang-lambang grafik


bahasa tertentu tetapi orang tersebut harus memahami makna dari lambang-
lambang grafik tersebut. Sedangkan orang yang melukiskan lambang-lambang
grafik tidak dituntut harus memahami arti dari lambang-lambang grafik yang
dilukiskannya, karena lukisan bukan untuk dibaca orang lain melainkan untuk
dinikmati keindahannya.

Menulis dapat dikatakan sebagai suatu proses berfikir dan menuangkan


pikiran itu dalam bentuk karangan. Menurut Hernowo menulis adalah
melahirkan perasaan atau pikiran dengan tulisan. Dengan demikian menulis
adalah serangkaian kegiatan untuk mengemukakan pendapat atau ide atau

3
gagasan dalam bentuk lambang bahasa tulis agar dapat dibaca oleh orang lain.
Dalam menulis diperlukan adanya kompleksitas kegiatan untuk menyusun
karangan secara baik karena melibatkan cara berfikir yang teratur dan berbagai
persyaratan yang berkaitan dengan teknik penulisan. Persyaratan tersebut yaitu:
(1) adanya kesatuan gagasan; (2) penggunaan kalimat yang jelas; (3) paragraf
disusun dengan baik; (4) penerapan kaidah ejaan yang benar; (5) penguasaan
kosa kata yang memadai. Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat
didefinisikan menulis adalah serangkaian proses kegiatan yang kompleks yang
memerlukan tahapan-tahapan dan menuangkannya ke dalam bentuk tulisan
sehingga pembaca dapat memahami isi dari gagasan yang disampaikan.

B. Unsur-Unsur Menulis

Dalam membuat sebuah tulisan, diperlukan beberapa unsur yang harus


diperhatikan. Menurut The Liang Gie, unsur menulis terdiri atas gagasan,
tuturan, tatanan dan wahana.
 Gagasan

Topik yang berupa pendapat, pengalaman atau pengetahan seseorang.


Gagasan tergatung pada pengalaman masa lalu atau pengetahuan
seseorang.
 Tuturan

Merupakan pengugkapan gagasan yang dapat dipahami pembaca. Ada


bermacam-macam tuturan, antara lain: deskripsi, persuasi, narasi,
argumentasi dan eksosisi.
 Tatanan

Tatanan adalah aturan yang harus diindahkan ketika mengungkapkan


gagasan. Berarti menulis tidak sekedar menulis, harus mengindahkan
aturan-aturan dalam menulis, misalnya penggunaan  ejaan yang tepat
 Wahana

Wahana juga sering disebut dengan alat. Wahana berupa gramatika,


kosakata dan retorika (seni memakai bahasa). Pada penulis pemula,
wahana sering menjadi masalah. Mereka menggunakan kosakata,
gramatika dan retorika yang masih seerhana dan terbatas. Untuk mengatasi

4
hal tersebut penulis harus memperkaya  yang belum diketahui artinya.
Seorang penulis harus rajin menulis dan membaca.

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa unsur-unsur menulis terdiri atas
pengungkapan gagasan, tuturan yang digunakan penulis dalam
menyampaikan tulisannya, tatanan dalam penulisan dan wahana yang
berupa kosakata dan gramatika. Di mana untuk menciptakan tulisan
deskipsi yang baik haruslah mencakup seluruh unsur-unsur tersebut.

C. Tujuan dan Manfaat Menulis


1. Tujuan Menulis
Abdurrahman dan Waluyo (2000: 223) menyatakan bahwa “tujuan
menulis siswa di sekolah dasar untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan
sebagian besar tugas-tugas yang diberikan di sekolah dengan harapan melatih
keterampilan berbahasa dengan baik”. Graves (dalam Akhadia, 1991 : 14-15)
menyatakan bahwa, dengan menguasai keterampilan menulis siswa dapat:

(1) meningkatkan kecerdasannya, (2) mengembangkan daya inisiatif dan


kreatif, (3) menumbuhkan keberanian dan (4) dapat mendorong motivasi anak
untuk mencari dan menemukan informasi.

Dari beberapa tujuan menulis di atas, terlihat bahwa menulis adalah


salah satu keterampilan yang mutlak harus dimiliki oleh anak sekolah dasar,
sesudah keterampilan menyimak dan berbicara. Syafe’ie (1989: 256)
menyatakan bahwa, kemampuan dan keterampilan baca tulis harus segera
dikuasai oleh siswa karena kemampuan dan keterampilan ini secara langsung
berkaitan dengan seluruh kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dasar.

Menulis dapat dipandang sebagai rangkaian aktivitas yang fleksibel.


Rangkaian aktivitas yang fleksibel maksudnya meliputi pra menulis, menulis
draf, revisi penyuntingan, dan publikasi atau pembahasan. Perkembangan anak
dalam menulis permulaan juga terjadi secara perlahan-lahan, dalam tahap ini
anak perlu mendapat bimbingan dalam memahami dan menguasai cara
mentransfer pikiran kedalam tulisan.

5
2. Manfaat Menulis
Menulis adalah suatu kegiatan yang mempunyai banyak manfaat yang
dapat dirasakan oleh penulis itu sendiri. Menurut Akhadyah, ada beberapa
manfaat menulis, antara lain:
 Dengan menulis dapat lebih mengenali potensi yang ada pada diri yang
berkaitan dengan permasalahan yang sedang ditulis.
 Melalui menulis, dapat mengembangkan berbagai gagasan yang ingin
dikemukakan dalam tulisan dalam bentuk teks.
 Dari menulis, dapat memperluas wawasan kemampuan dalam berfikir,
baik dalam bentuk teoritis maupun dalam berfikir terapan.
 Permasalahan yang kabur, dapat dijelaskan dan dipertegas melalui
kegiatan menulis.
 Melalui tulisan, dapat menilai gagasan sendiri secara objektif.
 Dengan menulis, dapat memotivasi diri untuk belajar dan membaca lebih
giat. Penulis menjadi penemu atau pemecah masalah, bukan hanya sekedar
menjadi penyadap informasi dari orang lain.
 Dengan menulis dapat membiasakan diri untuk berfikir dan berbahasa
secara tertib.
 Memperluas dan meningkatkan pertumbuhan kosa kata.
 Meningkatkan kelancaran tulis menulis dan menyusun kalimat
 Sebuah karangan pada hakikatnya berhubungan bahasa dan kehidupan.
 Kegiatan tulis menulis meningkatkan kemampuan untuk pengaturan dan
pengorganisasian.
 Mendorong calon penulis terbiasa mengembangkan suatu gaya penulisan
pribadi dan terbiasa mencari pengorganisasian yang sesuai dengan
gagasannya sendiri.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa dengan menulis,


kita dapat mengenali potensi pribadi yang ada pada diri kita. Penulis akan
memahami sampai di mana pengetahuan yang dikuasai tentang topik yang akan
dtulis. Untuk lebih memantapkan hasil tulisannya, penulis harus mampu

6
meningkatkan pemahaman dan pengetahuannya tentang topik yang ingin
ditulis tersebut.
Menulis karangan sederhana pada dasarnya dituntut untuk memenuhi
beberapa persyaratan dasar yang hampir sama saat kita ingin menulis karangan
yang rumit. Dalam menulis sederhana diperlukan adanya pemilihan topik,
membatasinya, mengembangkan gagasan, menyajikannya dalam paragraf atau
kalimat yang tersusun secara logis, dan sebagainya. Walaupun demikian,
kemampuan menulis bukan hanya dimiliki oleh orang yang berbakat saja.
Kemampuan menulis dapat dimiliki oleh semua orang yang mau bersungguh-
sungguh dalam berlatih dan berniat mengungkapkan gagasanya dalam bentuk
tulisan.

D. Dasar-Dasar Menulis 
1. Tema Tulisan
Dilihat dari sudut sebuah karangan yang telah selesai, tema dapat
diartikan suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui
karangannya. Tema dapat diseput juga topik atau poko pembicaraan dan tujuan
yang ingin dicapai. Bersarkan kedua hal tersebut tema dapat diartikan pula
sebagai suatu perumusan dari topik yang akan dijadikan landasan pembicaraan
dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi.
Untuk merumuskan sebuah tema yang baik, kita harus memperhatikan kriteria-
kriteria sebagai berikut:
a. Kejelasan
Kejelasan merupakan hal yang sangat esensial bagi sebuah tulisan yang
baik. Kejelasan dapat dilihat dari gagasan sentralnya. Kalau gagasan
sentralnya jelas,  tema tersebut dapat dirumuskan dalam sebuah kalimat
yang jelas. Kejelasan tema dapat pula dilihat dari subordinasi atau rincian-
rinciannya.
b. Kesatuan
Kesatuan dapat dilihat dari adanya satu gagasan sentral yang menjadi
landasan seluruh tulisan itu. Sebenarnya kejelasan dan kesatuan merupakan
hal yang sama, hanya segi penekannannya yang berbeda. Kesatuan

7
lebih  melihat dari persoalan bahwa hanya ada satu gagasan sentral dalam
setiap tulisan. Setiap rincian dari gagasan sentral tadi hanya sebagai
penunjang atau pendukung untuk memperjelas pesan yang terkandung dalan
gagasan sentral.
c. Perkembangan
Perkembangan disini lebih ditekankan kepada pengembangan paragraf.
Pengembangan paragraf dapat dilihat dari dua sudut, yaitu pertama, apakah
gagasan yang lebih tinggi sudah diperinci secara maksimal atau
belum,  kedua, apakah perincian tersebut telah disusun secara logis dan
sistematis.
d. Keaslian
Keaslian dapat diukur dari sudut pilihan pokok persoalan, sudut pandang,
pendekatan, rangkaian kalimat, pilihan kata , dan sebagainya.
e. Judul
Sebuah judul tulisan hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut:
 Judul harus relevan, artinya,  sebuah judul harus mempunyai pertalian
yang erat dengan temanya, atau ada pertalian dengan beberapa bagan
penting dari tema itu.
 Judul harus provokatif, artinya, judul harus disusun sedemikian  rupa
sehingga dapat menimbulkan keingintahuan dari tiap pembaca terhadap
isi tulisan secara keseluruhan.
 Judul harus singkat, artinya, judul tidak boleh disusun dalam bentuk
kaimat panjang.
 
2. Kerangka Tulisan
Kerangka tulisan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis
besar dari suatu tulisan yang lengkap. Kerangka tulisan dapat membantu
penulis dalam hal berikut ini:
 Untuk menyusun tulisan  secara teratur.
 Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda.
 Menghindari pengulangan  pembahasan topik yang sama.
 Memudahkan penulis untuk mencai materi penunjang.

8
Dalam menyususn kerangka tulisan ada beberapa langkah yang harus kita
lalui, yaitu:
 merumuskan tema;
 mangadakan inventarisasi topik-topik bawahan;
 mengadakan evaluasi terhadap topik-topik tadi;
 mengulang langkah kedua dan ketiga; dan
 menyusun pola tulisan.
Untuk memperoleh suatu susunan krangka tulisan yang teratur, biasanya
digunakan beberapa cara atau tipe susunan, yaitu;
1.    Pola alamiah, yang terdiri atas urutan waktu, urutan ruang, dan topik yang
ada.
2.    Pola logis, yang terdiri atas urutan klimaks dan anti klimaks,urutan kausal,
urutan pemecahan masalah,  urutan umum-khusus, urutan pamiliaritas,dan
urutan akseptabilitas.
Kerangka tulisan dapat dibedakan berdasarkan sifat perinciannya yang
terdiri atas keranka tulisan sementara dan kerangka tulisan formal dan
berdasarkan perumusan teksnya yang terdiri atas kerangka kalimat dan
kerangka topik.

E. Teknik Menulis yaang Baik dan Benar


Menulis adalah salah satu sarana dalam menyampaikan ide, pendapat,
gagasan atau saran dalam bentuk rangkaian kata dan kalimat. Menulis adalah
proses produksi untuk menghasilkan sebuah karya yang bersumber dari
pikiran. Tentu tidak bisa sembarangan menulis jika kita menginginkan hasil
tulisan yang berkualitas. Ada teknik-teknik menulis yang perlu dikuasai untuk
membuat tulisan yang layak dibaca oleh orang lain. Berikut adalah beberapa
teknik menulis yang bisa dilakukan :
1. Jenis tulisan
Dalam menulis kita harus menentukan dulu jenis tulisan apa yang akan
dibuat. Apakah tulisan ini berupa opini, penyampaian fakta, atau sekedar
untuk hiburan saja. Jenis tulisan juga akan mempengaruhi tahapan-tahapan
menulis berikutnya serta pesan yang dikandung dalam tulisan kelak. Jenis

9
tulisan untuk dewasa tentu akan berbeda pengerjaannya dengan tulisan
untuk anak-anak.

2. Pertimbangan pembaca
Cari bahan tulisan yang segar atau belum pernah di baca oleh pembca agar
tulisan kita menjadi sebuah informasi yang berguna bagi mereka.
3. Orientasi publik
Tulisan yang kita buat harus disesuaikan dengan publik mana yang akan
membacanya. Selain itu orientasi publik akan lebih membantu dalam
kelancaran tulisan yang sedang kita kembangkan karena kita tahu pasti
sasaran informasi yang dituju.
4. Tentukan tema dan ide tulisan
Tema adalah pokok pikiran yang menjadi landasan dari tulisan kita,
sedangkan ide adalah materi yang akan dibahas secara mendalam di tulisan
kita. Tema dan ide bisa didapat dari riset atau observasi yang dilakukan dan
pengembangannya tentu dengan informasi yang didapat dari riest atau
observasi tersebut.
5. Pengembangan ide
Pada tahap ini keterampilan dalam berbahasa sangat diperlukan. Untuk
membuat tulisan yang baik maka ide yang dikembangkan harus dengan
kata-kata yang dapat dimengerti oleh pembaca.
6. Unsur tulisan
Selain kata/kalimat yang baik, unsur tulisan lain juga perlu diperhatikan.
Misalnya tentang keefektifan kalimat, kalimat yang efektif bukan hanya
dengan kata-kata yang baik tapi juga mampu menyampaikan pesan tulisan
dengan tepat ke pembaca.
7. Gaya tulisan
Hal ini merupakan tanda pengenal penulis kepada pembca. Setiap penulis
biasanya mempunyai gaya masing-masing dan ini yang akan menjadikan
mereka tampak berbeda meskipun sama-sama berprofesi penulis.
8. Ejaan Yang Disesuaikan

10
Tulisan yang baik haruslah yang bisa dimengerti oleh pembacanya, baik dari
susunan kata, penggunaan tanda baca, imbuhan dan awalan, serta kalimat
yang baku.

9. Melakukan penyuntingan
Setelah selesai membuat tulisan maka ini saatnya untuk mengedit tulisan
kita. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya ejaan atau kata yang
salah, kalimat yang ambigu atau makna tulisan yang begeser

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menulis adalah menurunkan, menirukan atau melukiskan lambang-
lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh
seseorang, sehingga orang lain tersebut dapat membaca lambang-lambang
grafik tersebut, sehingga mereka dapat memahami bahasa dan gambaran grafik
itu. Dalam membuat sebuah tulisan, diperlukan beberapa unsur yang harus
diperhatikan. Menurut The Liang Gie, unsur menulis terdiri atas gagasan,
tuturan, tatanan dan wahana. Tujuan menulis siswa di sekolah dasar untuk
menyalin, mencatat, dan mengerjakan sebagian besar tugas-tugas yang
diberikan di sekolah dengan harapan melatih keterampilan berbahasa dengan
baik.

B. Saran
Untuk mengetahui lebih tentang hal menulis alangkah baiknya mencari
dari berbagai sumber lain. Latihan menulis juga diperlukan untuk
meningkatkan keahlian menulis yang baik dan benar. Makalah ini jauh dari
kata sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat
diperlukan.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://belajarpsikologi.com/pengertian-menulis-unsur-dan-manfaat/ (Diakses
pada jam 17:06 WIB. Tanggal 15 Mei 2019)
http://didin.lecture.ub.ac.id/keterampilan-menulis/asa-menulis-dan-ciri-tulisan-
yang-baik (Diakses pada tanggal WIB, tanggal 15 Mei 2019)
http://direktoritraining.com/teknik-menulis-yang-benar/ (Diakses pada tanggal 16
Mei 2019, pukul 17:38 WIB)

13

Anda mungkin juga menyukai