Anda di halaman 1dari 166

BAGIAN I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran bahasa Indonesia sangat menekankan empat
keterampilan berbahasa. Keempat komponen tersebut yaitu keterampilan
menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan
berbahasa tersebut sangat mutlak harus dikuasai oleh semua siswa dalam
pembelajaran bahasa Indonesia. Keberhasilan pengajaran bahasa terlihat dari
keterampilan dan pengetahuan berbahasa siswa. Begitu juga halnya dengan
pembelajaran bahasa Indonesia, pembelajaran bahasa Indonesia yang ada di
sekolah pun pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan keterampilan
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Fungsi utama bahasa adalah
untuk menyampaikan isi hati serta alat untuk berkomunikasi. Maksud
komunikasi dapat berupa pengungkapan pikiran, gagasan, ide, pendapat,
persetujuan, keinginan, atau penyampaian informasi tentang suatu peristiwa.
Keterampilan berbahasa dapat dikuasai dengan latihan yang berkelanjutan,
terlebih keterampilan yang produktif salah satunya keterampilan menulis.
Semakin terampil seseorang dalam berbahasa, semakin cerah dan jelas pula
jaln pikirannya. Keterampilan berbahasa hanya dapat diperoleh dan dikuasai
dengan jalan praktik dan latihan. Melatih keterampilan berbahasa bearti
melatih keterampilan berpikir salah satunya adalah dengan menulis.
Keterampilan menulis juga merupakan salah satu bahan pengajaran Bahasa
Indonesia yang terdapat dalam kurikulum 2013 yang saat ini masih sebagai
bahan ajar dalam pelajaran bahasa Indonesia.
Menulis merupakan kegiatan kebahasaan yang memegang peran
penting dalam dinamika peradaban manusia. Dengan menulis manusia dapat
melakukan komunikasi dan dengan melakukan kegiatan menulis seseorang
dapat menyatakan pemikiran, perasaan, dan pendapat dalam bahasa tulis
sehingga dapat dipahami oleh pembaca. Seseorang bisa mahir dalam menulis
tidak cukup hanya dengan menguasai teori saja, akan tetapi melalui proses
belajar dan membutuhkan ketelitian, kepaduan dan keruntutan, dan kelogisan
antara kalimat satu dengan kalimat yang lain.
Keterampilan menulis ialah keterampilan yang sangat penting karena
merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki setiap
siswa. Siswa dapat mengungkapkan atau mengekspresikan gagasan atau
pendapat pemikiran dan gagasan yang dimiliki. Selain itu, dapat
mengungkapkan daya pikir dan kreativitas siswa dalam menulis. Proses
pengimajinasian atau pengembangan pengalaman lahir dan batin merupakan
awal dari proses kreatif. Proses kreatif tersebut kemudian dilanjutkan dengan
pengekspresian imajinasi ke dalam rangkain kata-kata yang disebut dengan
istilah puisi.
Menurut Wardoyo (2013: 20) mengatakan bahwa “puisi adalah
pengalaman, imajinasi, dan sesuatu yang berkesan yang ditulis sebagai
ekspresi seorang dengan menggunakan bahasa langsung”. Puisi merupakan
karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama
dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif). Kata-kata
terpilih agar memiliki kekuatan pengucapan, walaupun singkat atau padat
namun memiliki kekuatan. Karena itu, salah satu usaha penyair adalah
memilih kata-kata yang memiliki persamaan bunyi (rima).
Menulis puisi merupakan kegiatan belajar yang menyenangkan karena
dengan menulis puisi siswa akan berlatih mengembangkan pola pikir dan
melatih mereka untuk berkreasi atau menuangkan pikiran mereka dalam
bentuk kata-kata yang menarik dan indah. Dalam menulis puisi ada beberapa
hal perlu diperhatikan yaitu, bait, irama, rima haruslah sesuai, agar puisi
tersebut menjadi lebih menarik untuk dibaca dan didengar. Menulis puisi
merupakan salah satu materi ajar yang dinilai dapat melatih keterampilan
siswa. Pembelajaran menulis puisi
Berpijak dari beberapa pandapat mengenai keterampilan menulis
tersebut, maka dalam hal ini kegiatan menulis dapat kita rangkumkan ke
dalam sebuah simpulan yang mana kerampilan menulis merupakan kegiatan
yang menggambarkan perasaan, pikiran dan ide kedalam bentuk lambang-
lambang grafis. Keterampilan menulis juga merupakan suatu proses
perkembangan yang menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, latihan,
keterampilan dan pengarang langsung menjadi seorang penulis. Pembelajaran
menulis yang dilakukan di lembaga pendidikan formal merupakan satu di
antara bagaian dari materi pembelajaran bahasa Indonesia yang besar
manfaatnya. Keterampilan menulis sangat penting bagi pendidikan karenaa
memudahkan pelajar berpikir, melaporkan atau memberitahukan. Menulis
merupakan keterampilan berbahasa yang tidak terpisahkan dari proses
belajar-mengajar dimulai dari Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan
Tinggi.
Materi menulis puisi termasuk satu diantara standar kompetensi dan
kompetensi dasar dari materi menulis 16, mengungkapkan pemikiran dan
perasaan dalam bentuk puisi bebas, dan kompetensi dasarnya yaitu 16.1
menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang sesuai. Dalam hal ini, kreatifitas
siswa saat mengungkapkan ide sebuah cerita sangat dibutuhkan. Selain itu
diperoleh melalui sesuatu yang dipikirkan, yang disaksikan, atau yang dialami
oleh pengarang itu sendiri.
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
mendeskripsikan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas X Madrasah
Aliyah Walisongo Pontianak. Kegiatan menulis puisi tersebut disebabkan
kompetensi menulis yang menghendaki penguasaan berbagai unsur yang
telah ditetapkan, isi dari puisi itu sendiri mempunyai unsur-unsur yang
kompleks sesuai dengan apa yang telah ditetapkan sehingga menghasilkan
karangan yang indah dan menarik untuk dibaca. Menulis puisi juga menuntut
untuk menggunakan kata-kata yang indah dan mengandung unsur-unsur
pembangun puisi yaitu unsur fisik dan unsur batin.
Alasan Penulis memilih menulis puisi karena menulis puisi berperan
penting dalam mengembangkan kemampuan siswa, serta untuk mengkaji
kemampuan siswa kelas X Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak. Dari hasil
kegiatan ini siswa dapat mengembangkan kreativitas dan imajinasinya yang
kemudian dikembangkan menjadi sebuah puisi, memberikan motivasi yang
terdapat masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, serta
menumbuhkan sikap berani mengeluarkan ide atau gagasan mengenai suatu
masalah yang akurat.
Alasan Penulis memilih Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak
dikarenakan didasari pertimbangan, (1) setelah menjalani pembelajaran, siswa
dituntut memiliki kemampuan yang memadai dalam menulis puisi, (2) siswa
perlu mendapat pembinaan yang intensif dalam menulis, dikarenakan dalam
tulisan siswa masih banyak yang tidak menyamtumkan salah satu dari unsur
pembangun puisi, (3) penelitian tentang menulis puisi belum pernah
dilakukan di kelas X Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak.
Harapan peneliti dengan adanya penelitian keterampilan menulis akan
menimbulkan kreativitas, melatih keterampilan berpikir siswa unutk
menuangkan ide-ide, gagasan-gagasan, yang ada dalam pemikirannya
dituangkan kedalam tulisan dan menulis tidak hanya sekedar menulis akan
tetapi harus memahami apa sebenarnya menulis itu, dalam hal ini juga
menulis merupakan keterampilan dan kemampuan yang harus dimiliki.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa judul dalam desain
penelitian ini adalah “Keterampilan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas X
Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak”.

B. Fokus dan Sub Fokus Penelitian


Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini yang menjadi masalah
umumnya adalah “Bagaimana keterampilan menulis puisi pada siswa kelas X
Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak ?”. Adapun sub fokus pada penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan menulis puisi pada siswa kelas X Madrasah
Aliyah Walisongo Pontianak ?
2. Bagaimana motivasi belajar dalam menulis puisi pada siswa kelas X
Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak ?
3. Apasaja kendala dalam menulis puisi pada siswa kelas X Madrasah Aliyah
Walisongo Pontianak ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian secara umum dalam penelitian ini adalah untuk
Mendeskripsikan Keterampilan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas X Madrasah
Aliyah Walisongo Pontianak. Sedangkan tujuan penelitian secara khususnya
adalah untuk mendeskripsikan:
1. Mendeskripsikan bagaimana kemampuan menulis puisi pada siswa kelas
X Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak.
2. Mendeskripsikan bagaimana motivasi belajar dalam menulis puisi pada
siswa kelas X Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak.
3. Mendeskripsikan apasaja kedala dalam menulis puisi pada siswa kelas X
Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak.

D. Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoretis
maupun secara praktis sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan bagi peningkatan
keterampilan menulis, terutama kerampilan menulis siswa dalam membuat
puisi, penelitian ini diharapkan bisa memberi motivasi bagi peneliti lain
yang berniat untuk mengkaji lebih mendalam untuk mengungkapkan
faktor-faktor yang belum terungkap dalam penelitian ini.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang
bermakna, mempermudah siswa dalam menulis puisi serta,
meningkatkan aktivitas belajar siswa mengembangkan kreativitas siswa
dalam hal menulis puisi.
b. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan menambah strategi pembelajaraan yang
alternatif untuk meningkatakan motivasi belajar siswa dalam
menyelesaikan masalah belajar, khususnya materi menulis puisi. Serta
diharapkan membantu guru memperbaiki model mengajar agar proses
pembelajaran lebih bermakna dan efisien.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian dalam menerapkan model
pembelajaran yang bervariasi. Selain itu, juga menjadi inovasi
pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya
dalam keterampilan menulis puisi dengan demikian dapat melahirkan
siswa-siswi yang terampil dalam menulis.
d. Bagi Penulis
Bagi penulis sendiri, hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah
wawasan mengenai keterampilan menulis puisi dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia, serta dapat dijadikan referensi atau bahan bacaan
bagi Peneliti selanjutnya.

E. Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup penelitian merupakan objek yang menjadi fokus dalam
penelitian serta batasan suatu bidang kajian yang hendak diteliti. Penelitian ini
lebih terarah, maka ruang lingkup ini terbagi menjadi variabel penelitian dan
definisi operasional sebagai berikut.
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh Peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Kidder (Sugiyono, 2017: 61) menyatakaan bahwa variabel
adalah suatu kualitas dimana peneliti mempelajari dan menarik
kesimpulannya. Sedangkan menurut Mahmud (2011: 149) mengatakan
bahwa “variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi
titik perhatian suatu penelitian”. Berdasarkan pengertian di atas dapat
disimpulkan variabel penelitian adalah atribut atau nilai yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk kemudian ditarik
kesimpulannya. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah
variabel tunggal yaitu “keterampilan menulis puisi dengan aspek-aspek
antara lain tema, pengimajian, diksi, bahasa kiasan, dan amanat.
2. Definisi Operasional
Pengertian mengenai kosep dalam penelitian ini menjadi jelas dan
tidak menimbulkan kesalahpahaman, sehingga untuk menafsirkan istilah-
istilah yang ada atau digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dibuat
operasional. Istilah atau definisi operasional yang ada dalam rencana
penelitian adalah sebagai berikut.
a. Menulis
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan
untuk berkomunikasi tidak langsung, tidak tatap muka dengan orang
lain. Menulis juga merupakan kegiatan yang dipergunakan untuk
meluapkan isi pikiran dalam sebuah tulisan untuk dibaca orang lain.
b. Puisi
Puisi merupakan ungkapan perasaan yang maknanya tersirat dalam
bentuk tulisan yang bahasanya terikat oleh irama, rima, serta penyusun
larik dan bait.
c. Menulis puisi
Menulis puisi merupakan kegiatan yang dilakukan penulis untuk
menuangkan ide atau gagasan yang sedang dirasakan penulis kemudian
digambarkan melalui tulisan yang indah dan melahirkan sebuah karya
sastra.
d. Tema
Tema merupakan gagasan pokok, ide-ide yang ditulis oleh penyair
sebagai wujud apa yang ingin disampikan oleh penyair dalam
tulisannya.
e. Pengimajian
Pengimajian merupakan penggunaan kata-kata yang mengandung
gambaran-gambaran tentang ingatan yang terbentuk. Proses ingatan
tersebut terbangun dalam puisi meliputi penglihatan, pendengaran,
perabaan, perasaan, dan penciuman.
f. Diksi
Diksi adalah pilihan kata yang digunakan penyair untuk penyatakan
sesuatu. Diksi merupakan seleksi dari kata-kata yang ada dan dipilih
agar menciptakan kata-kata yang indah dan selaras dengan apa yang
ingin diungkapkan penyair.
g. Bahasa kiasan
Bahasa kiasan atau bahasa figuratif adalah bahasa yang digunakan
penyair untuk menyampaikan kata-kata dengan menumbulkan banyak
makna. Makna yang terkandung tersebut terkadang melebih-lebihkan
dan terkadang diartikan dengan kata lain.
h. Amanat
Amanat merupakan pesan-pesan yang ingin disampikan penyair untuk
pembacanya melalui jalan cerita. Amanat yang disampaikan banyak
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
i. Motivasi
Motivasi belajar adalah suatu kekuatan untuk mendorong seseorang
melakukan suatu kegiatan. Motivasi belajar juga menimbulkan
kemauan untuk mencapai suatu sesuai apa yang dikehendakinya.
BAB II

KETERAMPILAN MENULIS PUISI

A. Hakikat Menulis
1. Pengertian Menulis
Menulis merupakan suatu kegiatan proses berpikir manusia yang
menyampikan isi pikiran, perasaan kedalam tulisannya. Menulis juga
merupakan suatu cara untuk mengeluarkan apa yang terdapat dalam
kandungan jiwanya kepada orang lain lewat tulisanya. Alatnya yaitu
bahasa yang terdiri atas kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan wacana.
Menulis bertujuan untuk menginformasikan dan mengekspresikan maksud
dan tujuan tertentu, baik dalam pengalaman yang dibuat-buat atau tidak
nyata ataupun pengalaman yang pernah dilalui. Pikiran yang disampaikan
melalui tulisan tersebut disampaikan kepada orang lain dengan kata yang
menngandung makna secara tepat dan sesuai dengan apa yang ingin
dinyatakan. Kata-kata itu harus disusun secara teratur dengan klausa dan
kalimat agar orang dapat menangkap apa yang ingin diungkapkan. Oleh
karena itu, keterampilan menulis disekolah sangatlah penting.
Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk
meluapkan isi hati, dan pikiran kedalam bentuk tulisan. Sejalan dengan
pendapat Zulaeha (2013: 11) menyatakan bahwa “Menulis merupakan
komunakasi tulis yang bertujuan menginformasikan dan mengekpresikan
maksud dan tujuan tertentu, baik dari pengalaman imajinatif maupun hasil
pengalaman realistik”. Sedangkan menurut Tarigan (2013: 3) menyatakan
“Menulis merupakan suatu keterampilan bahasa yang dipergunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan
orang lain”. Lebih lanjut Tarigan (2013: 22) berpendapat “Menulis adalah
menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang
menggambarkan suatu bahasa yang dapat dipahami oleh seseorang,
sehingga orang lain dapat membaca dan memahami lambang-lambang
grafik itu”.
Menulis merupakan kegiatan produktif dan ekspresif. Dalam
menulis, penulis harus terampil dalam memanfaaatkan tulisan tangan,
struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis tidak datang secara
otomatis, tetapi menulis didapatkan melalui latihan dan praktik yang
banyak dan teratur. Menulis juga merupakan kegiatan yang penting untuk
mengekspresikan diri pribadi, berkomunikasi, dan menemukan makna.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut bertambah karena adanya perkembangan
media baru untuk komunikasi massa. Oleh karena itu, menulis tetap
merupakan bagian yang penting dari kurikulum sekolah dalam pengajaran
Bahasa Indonesia. Adapun menurut Dalman (2016: 3) mendefinisikan
bahwa “Menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa
penyampaian pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan
menggunkan bahasa tulis sebagai alat atau medianya”. Keterampilan
menulis menekankan pada proses menghasilkan suatu tulisan, siswa
diharapkan mampu membuat karya dalam bentuk tulisa, baik tulisan
tentang apa yang mereka ketahui atau yang mereka sukai. Menulis pada
dasarnya bukan hanya sekedar menuangkan isi pikiran ke dalam bentuk
tulisan, tetapi lebih pada proses kreatif dalam menuangkan gagasan yang
ada kedalam bentuk wacana agar dapat dibaca dan dipahami, serta
mengikut kaidah bahasa dan aturan penulisan.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis
merupakan suatu kegiatan seseorang menuju proses kreatif untuk
mengekspresikan diri untuk menyampikan tujuan dan maksud tertentu
serta untuk menginformasikan pesan kepada orang lain. Menulis
merupakan proses komunikasi tidak langsung oleh karena itu, menulis
mempunyai aturan-aturan tertentu agar tulisan tersebut dapat dibaca dan
dipahami orang lain.
2. Tujuan Menulis
Menulis merupakan sebuah keterampilan berbahasa yang
produktif. Kemampuan menulis tidak serta merta datang dalam diri
seseorang tanpa memerlukan latihan dan proses yang panjang. Menulis
memiliki beberapa tujuan yang diantaranya menyampaikan informasi,
menghibur, dan sebagainya. Tarigan (2013: 24) mengungkapkan secara
garis besar tujuan menulis adalah untuk memberitahukan atau mengajar,
meyakinkan atau mendesak, menghibur atau menyenangkan,
mengutarakan atau mengekspresikan dan emosi yang berapi-api.
Tujuan menulis bagi seorang penulis yaitu untuk mengungkapakan
ide, gagasan dan pendapat yang diungkapkan dalam tulisannya berbentuk
teks. Sedangkan tujuan dari pembaca tulisan yaitu untuk mendapatkan ,
informasi dari penulis, sebagai hiburan, mencari informasi baru, serta
ekspresi perasaan dari pembaca. Berbagai jenis tulisan tentunya
mempunyai tujuan yang ingin disampaikan, adapun jenisnya yaitu
memberitahukan, meyakinkan, menghibur, mengekspresikan.
Senada dengan hal tersebut Zulaeha (2013: 11) mengatakan bahwa
“menulis bertujuan untuk menginformasikan dan mengekspresikan
maksud dan tujuan tertentu, baik dari pengalaman imajinatif maupun hasil
pengalaman realistik. Seorang penulis dapat berbagi cerita , pengalaman,
perasaan kepada orang lain melalui tulisannya yang merupakan curahan
pengalaman, pikiran, dan perasaan”.
Alasan seseorang ingin menulis jika dipaparkan mempunyai
banyak alasan yang ingin disampaikan, adapun tujuan menulis menurut
Peck dan Schulz (Tarigan, 2013: 9) mengatakan bahwa “tujuan menulis
adalah yang pertama membantu para siswa memahami bagaimana caranya
ekspresi tulis dapat dilayani mereka, dengan jalan menciptakan situasi-
situasi di dalam kelas yang jelas memerlukan karya tulis dan kegiatan
menulis. Kedua mendorong siswa menggunakan mengekspresikan diri
mereka secara bebas dalam tulisan. Ketiga mengajar para siswa
menggunakan bentuk yang tepat dan serasi dalam ekspresi tulis. Keempat
mengembangkan pertumbuhan bertahap dalam menulis dengan cara
membantu para siswa menulis sejumlah maksud dengan penuh keyakinan
pada diri sendiri secara bebas.
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan
menulis adalah untuk memberikan informasi, menghibur, meyakikan,
merangkum, serta mengekspresikan perasaan dan emosi. Namun pada
dasarnya tujuan menulis ada untuk mencurahkan apa yang ada dalam
pikiran seseorang untuk disampaikan kepada orang lain maupun diri
sendiri.
3. Manfaat Menulis
Menulis sebagai alat komunikasi tidak langsung antara penulis dan
pembaca. Menulis merupakan satu di antara keterampilan berbahasa yang
penting dan mempunyai manfaat yang besar dalam kehidupan seseorang.
Menulis banyak memberikan manfaat (Tarigan, 2013: 24) diantaranya
sebagai berikut.
a) Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar disebut
wacana informatif.
b) Tulisan yang bertujuan untuk menyakinkan atau mendesak disebut
wacana persuasif.
c) Tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau
yang mengandunng tujuan estetik disebut literer.
d) Tulisan yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau
berapi-api disebut wacana ekspresif.
Menulis sangat bermanfaat bagi kehidupan, menulis dapat
meningkatkan penalaran untuk mengembangkan berbagai gagasan serta
dapat memperluas pengetahuan. Menurut Dalman (2016: 6) menulis
memiliki banyak manfaat yang dapat dipetik, diantaranya (1) peningkatan
kecerdasan, (2) pengembangan daya imajinatif dan kreativitas, (3)
penumbuhan keberanian, (4) pendorong kemauan dan kemampuan
mengumpulkan informasi. Menulis tidak mudah dilakukan seperti
mambalikkan telapak tangan, tetapi menulis harus melalui proses.

Bedasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa


manfaat menulis ialah sebagai alat untuk menuangkan ide-ide untuk
meningkatkan pengetahuan, mendorong untuk berfikir kritis,
mengembangkan daya imajinatif, serta dapat meningkatkan kecerdasan.
Menulis juga dapat membantu meransang pemikiran seseorang untuk terus
mencari informasi sehingga dapat membantu meningkatkan cara belajar
yang baik dan berwawasan luas.

B. Hakikat Puisi
1. Pengertian Puisi
Menulis puisi bagi sebagian orang memang mudah, namun
kenyataannya menulis puisi tanpa pengetahuan, tanpa teknik yang benar
sangat berbeda dengan orang yang mengerti dan memahami hakikat puisi.
Seseorang tidak akan memahami puisi secara mendalam jika tidak
mengetahui bahwa puisi merupakan karya estetis yang bermakna dan
memiliki arti yang mendalam. Puisi merupakan salah satu bentuk yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair yang disusun dengan bahasa
yang indah dengan memfokuskan pada struktur fisik dan struktur batinnya.
Menurut Zulaeha (2013: 25) mengungkapkan bahwa “puisi merupakan
hasil pengungkapan kembali pengalaman batin manusia, yang diwujudkan
melalui bahasa yang estetis dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan
struktur batinnya serta dipadatkan kata-katanya dalam bentuk teks”.
Sejalan dengan pendapat Pradopo (2014: 7) puisi itu merupakan rekamn
dan interprestasi pengalaman manusia yang penting, digubah dalam wujud
yang paling bekesan”. Puisi juga merupakan hasil ungkapan hati
seseorang, bahkan pengalaman fisik maupun batin yang dituangkan dalam
bentuk tulisan.
Sejalan dengan pendapat di atas, Wardoyo (2013: 20) mengatakan
bahwa “puisi adalah pengalaman, imajinasi, dan sesuatu yang berkesan
yang ditulis sebagai ekspresi seorang dengan menggunakan bahasa
langsung”. Artinya, puisi ditulis oleh seseorang sebagai bentuk ekspresi
yang menggunakan bahasa tak langsung dan merupakan suatu hasil
pengalaman, imajinasi maupun sesuatu yang berkesan dalam dirinya.
Sejalan dengan pendapat Subrada (Sari, 2013: 2) mengatakan bahwa
“puisi merupakan karangan seni sastra, yang kata-katanya disusun
menurut syarat-syarat tertentu atau syarat-syarat yang terikat dengan
menggunakan irama, sajak, dan kata-kata kiasan”.
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa puisi
merupakan hasil ungkapan perasaan dan pemikiran bahkan pengalama
fisik maupun batin yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Puisi juga
merupakan suatu karya yang dikemas sedemikian rupa untuk menjadi
suatu karya yang bernilai estetik dengan memperhatikan struktur fisik dan
struktur batin.
2. Unsur- Unsur Pembentuk Puisi
Unsur-unsur puisi pembangun puisi tidak dapat dipisahkan karena
memiliki keterkaitan satu dengan yang lain. Wardoyo (2013: 23)
mengungkapkan bahwa unsur-unsur pembentuk puisi terdiri dari struktur
fisik dan struktur batin puisi.
a. Struktur Fisik
Struktur fisik puisi diuraikan dalam unsur estetika yang
membangun struktur luar dari puisi. Struktur fisik pembangun puisi
meliputi unsur-unsur seperti: diksi, bahasa figuratif (bahasa kiasan),
kata kongrit, citraan (pengimajian), versifikasi dan wujud visual puisi
(tata wajah puisi).
1) Diksi
Diksi adalah pilihan kata yang diungkapakan oleh seorang
penyair dalaam puisinya. Puisi merupakkan bentuk karya sasra
yang mengungkapkan banyak hal, oleh karena itu maka kata-
katanta harus dipilih secara cermat. Jadi kata-kata dalam puisi
disusun sedemikian rupa agar pikiran, perasaan penulisnya dapat
disalurkan dengan baik. Menurut Barfield (Pradopo, 2014: 55)
mengungkapkan bahwa “bila kata-kata dipilih dan disusun dengan
cara yang sedemikian rupa hingga artinya menimbulkan atau
dimaksudkan untuk menimbulkan imajinasi estetik, maka hasilnya
itu disebut diksi”.
Menurut Wardoyo (2013:23) mengatakan bahwa diksi atau
pilihan kata merupakkan esensi dari penulisan puisi. Artinya, diksi
merupakan dasar bangunan setiap puisi. Sedangkan menurut
Zulaeha (2013: 29) mengungkapkan bahwa “diksi adalah pilihan
kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya karena puisi
adalah bentuk karya dengan sedikit kata-kata dapat
mengungkapkan banyak hal, kata-katanya harus dipilih secermat
mungkin”.
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa diksi
adalah pilihan kata yang digunakan penyair untuk penyatakan
sesuatu. Diksi merupakan seleksi dari kata-kata yang ada dan
dipilih agar menciptakan kata-kata yang indah dan selaras dengan
apa yang ingin diungkapkan penyair.
2) Bahasa Figuratif (Bahasa Kiasan)
Bahasa kiasan adalah penggunaan bahasa yang dapat
menghidupkan atau menimbulkan makna tertentu. Bahasa kiasan
merupakan daya tarik dari puisi serta menjadikan puisi menjadi
lebih menarik dan hidup serta memperjelas gambaran puisi.
Menurut Pradopo (2014: 63) mengatakan bahwa “bahasa kiasan ini
mengiaskan atau mempersamakan sesuatu hal dengan hal lain
sepaya gambaran menjadi jelas, lebih menarik, dan hidup. Adapun
jenis-jenis bahasa kiasan adalah perbandingan, metafora,
perumpamaan epos, allegori, personifikasi, metonimia, dan
sinekdoki”.
Bahasa kiasan yang digunakan oleh penyair memilki peranan
penting sebagai upaya penyair dalam menggandakan makna dalam
sajaknya. Bahasa kiasan dalam sebuah sajak adalah bahasa yang
digunakan untuk menyatakan sesuatu yang lain. Artinya bahwa
dengan bahasa kiasan yang dipakai, penyair berusaha
menyampikan secara tidak langsung (Wardoyo, 2013:25).
Selanjutnya menurut Waluyo (Zulaeha, 2013: 34) mengatakan
bahwa “bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatif,
artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna”.
Berdasarkan ungkapan di atas, dapat disimpulkan bahwa
bahasa kiasan atau bahasa figuratif adalah bahasa yang digunakan
penyair untuk menyampaikan kata-kata dengan menimbulkan
banyak makna. Makna yang terkandung tersebut terkadang
melebih-lebihkan dan terkadang diartikan dengan kata lain.
3) Kata Kongrit
Menurut Wardoyo (2013: 31) kata kongrit adalah kata-kata
yang digunakan oleh penyair untuk merujuk kepada arti yang
menyeluruh. Dengan kata lain, kata kongrit adalah kata-kata yang
mampu memberikan pengimajian kepada pembaca. Kata kongrit
dapat dilakukan oleh seorang penyair dengan berusaha
memberikan efek imaji (penggambaran) baik secara penglihatan,
pendengaran, perasaan dan lain sebagainya kepada pembaca
dengan tujuan agar pembaca dapat membayangkan secara jelas
peristiwa atau keadaan yang dilukiskan oleh penyair. Zulaeha
(2013: 34) mengatakan bahwa “kata kongrit adalah kata-kata yang
dapat ditangkap dengan indra. Dengan kata kongrit akan
memungkinkan imajinasi muncul”.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulakan bahwa
kata kongrit adalah kata-kata yang dapat mengacu panca indra hal
tersebut didapatkan dari pengalaman atau imajinasi penyair. Kata
kongrit juga ditulis penyair untuk menimbulkan imajinasi bagi
pembaca.
4) Citraan (Pengimajian)
Citraan atau pengimajian adalah penggunaan kata-kata yang
khas dan penataan kata kata yang unik sehingga menciptakan
imajinasi, serta memperjelas apa yang dingin siampikan penyair.
Menurut Zulaeha (2013: 31) mengungkapkan bahwa “pengimajian
adalah kata atau kelompok kata yang dapat mengungungkapkan
pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan
perasaan imaji dapat dibagi menjadi tiga: imaji suara (auditif),
imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji
taktil)”. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Wachid (Wardoyo,
2013: 32) yang mengatakan bahwa “citraan atau pengimajian
dinyatakan sebagai pengalaman indera dan merupakan bentuk
bahasa yang dipergunakan untuk menyampaikan pengalaman
indera tersebut”. Adapun gambaran-garambaran angan itu ada
bermacam-macam, dihasilkan oleh panca indra penglihatan,
pendenganran, perabaan, pencecapan dan penciuman (Pradopo,
2014: 82).
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa citraan
atau pengimajian adalah penggunaan kata-kata yang mengandung
gambaran-gambaran tentang ingatan yang terbentuk. Proses
ingatan tersebut terbangun dalam puisi meliputi penglihatan,
pendengaran, perabaan, perasaan, dan penciuman.
5) Versifikasi ( Rima dan Ritma)
Bunyi dalam puisi menghasilkan rima (persajakan) dan ritma.
Bunyi-bunyi itulah yang kemudian disebut versifikasi. Rima adalah
pengulangan bunyi dalam puisi untuk membentuk musikalis atau
orkestrasi. Adapun ritma merupakan tinggi rendah, panjang pendek
keras lemahnya bunyi (Wardoyo, 2013: 39). Sejalan dengan apa
yang diungkapkan (Zulaeha, 2013: 36) mendefinisikan bahwa
“rima adalah persamaan bunyi dalam puisi, baik di awal, di tengah
maupun di akhir baris puisi. Serta ritma merupakan tinggi rendah,
panjang pendek, keras lemahnya bunyi”.
Berdasarkan apa yang dipaparkan di atas, dapat disimpulkan
bahwa rima adalah pengulangan bunyi yang timbul pada huruf atau
kata-kata dalam larik dan bait dalam puisi. Ritma adalah pergantian
nada atau emosi dalam puisi yakni tinggi rendah, panjang pendek,
keras lemahnya bunyi yang diciptakan.
6) Wujud Visual (Tata Wajah) Puisi
Wujud visual merupakan cara bagi seorang penyair dalam
menyatakan ekspresinya kedalam sebuah puisi. Wujud visual ini
juga mempermudah pembaca dalam memahami isi atau gagasan
yang disampaikan oleh penyair dan memberikan arahan bagaimana
membaca puisi secara tepat.
Menurut Wardoyo (2013: 40) menyatakan bahwa “tata wajah
puisi adalah bentuk tampilan puisi yang ditulis penyair. Wujud
visual merupakan salah satu hal yang menjadi tanda kemampuan
penyair dalam mengukuhkan pengalaman-pengalaman
kemanusiaan dalam puisi yang ditulisnya”. Selanjutnya menurut
(Zulaeha, 2013: 27) tata wajah puisi merupakan cara penulisan
suatu puisi sehingga menampilkan bentuk-bentuk tertentu yang
dapat diamati secara visual.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tata
wajah puisi adalah cara pengarang menciptakan suatu bentuk
tertentu yang memiliki makna. Tata wajah puisi juga merupakan
suatu petujuk untuk memudahkan seorang pembaca dalam
menelaah apa yang menjadi maksud seorang penyair menuliskan
bentuk-bentuk tersebut.
b. Struktur Batin Puisi
Struktur batin puisi merupakan tempat dimana penyair
mngungkapkan makna yang hendak disampikan. Menurut Hikmat
(Muawiyah, 2019: 8) mengatakan bahwa “struktur batin adalah unsur
yang membangun puisi dari dalam, unsur ini tidak terlihat secara kasat
mata namun menjadi sumber ekspresi pengarang dalam menyampaikan
gagasannya”. Adapun struktur batin puisi yakni, tema, nada, suasana,
dan amanat.
1) Tema
Tema merupakan gagasan utama dari sebuah puisi baik itu
tersirat maupun tersurat. Tema adalah pokok persoalan yang
terkandung dalam puisi dan dalam satu puisi hanya memiliki satu
tema. Tema merupakan gagasan pokok atau subject-metter yang
dikemukakan oleh penyair. Tema merupakan suatu gagasan pokok
atau ide pikiran tentang suatu hal, termasuk dalam membuat
tulisan (Wardoyo, 2013: 49). Sejalan dengan pendapat tersebut
(Massi, 2014: 6) mengatakan bahwa tema adalah gagasan pokok
yang dikemukakan penyair lewat puisinya.
Berdasarkan apa yang dikemukakan para ahli di atas, dapaat
disimpulkan bahwa tema merupakan gagasan pokok, ide-ide yang
ditulis oleh penyair sebagai wujud apa yang ingin disampikan oleh
penyair dalam tulisannya. Tema dalam puisi hanya terdapat satu
dalam satu puisi.
2) Nada
Menurut Situmorang (Zulaeha, 2013: 39) mengatakan bahwa
“nada dalam puisi merupakan sikap pengair terhadap pembaca
atau terhadap penikmat karyanya pada umumnya. Dalam menulis
puisi, penyair mempunyai sikap tertentu terhadap pembaca,
apakah dia ingin bersikap menggurui, menasehati, mengejek,
menyindir, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah
pembaca, atau bersikap lugas hanya menceritakan sesuatu kepada
pembaca ini disebut dengan nada puisi”. Sedangkan menurut
Wardoyo (2013: 51) nada adalah bunyi yang memiliki getaran
teratur tiap diksi. Nada adalah bunyi yang beraturan yang memiliki
frekuensi tunggal tertentu.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa nada
dalam puisi merupakan persaan yang diungkapkan penyair dengan
bunyi yang beraturan. Nada juga merupakan suasana yang timbul
pada puisi yang kata-kata atau diksinya beraturan atau sama.
3) Suasana
Suasana merupakan suatu keadaan yang dirasakan pada saat
membaca puisi. Pada saat membaca puisi banyak suasana yang
terciptakan dengan sendirinya ketika seorang pembaca menghayati
puisi. Menurut (Wardoyo, 2013: 52) mengatakan “suasana adalah
kondisi psikologis yang dirasakan oleh pembaca yang tercipta
akibat adanya interaksi antara pembaca dengan pusi yang dibaca”.
Sejalan dengan pendapat Bahtiar (Fadilah, 2020:121)
menyebutkan bahwa “suasana adalah keadaan jiwa pembaca
(sikap pembaca) setelah membaca puisi”.
Seseorang pasti mempunyai sikap, pandangan dan watak
tertentu dalam menghadapi sesuatu. Dalam menghadapi persoalan
tersebut seseorang akan mengalami emosional dalam dirinya dan
secara rasional ia pun akan tersentuh terhap apa yang dibacanya.
Hal ini membuat suasana hati seseoranga timbul akibat
persepsinya sendiri.
Berdasarkankan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
suasana adalah suatu keadaan atau suasana hati individu yang
dialami akibat persepsinya terhadap puisi yang dibacanya. Suasana
juga merupakan perasaan yang tercipta serta pandangan seseorang
dalam menyikapi apa yang telah dibacanya serta.
4) Amanat
Amanat merupakan pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh
pengarang kepada pembaca. Amanat juga merupakan nilai-nilai,
ajaran-ajaran, serta norma-norma yang bisa dipetik melalui jalan
cerita. Menurut Situmorang (Zulaeha, 2013: 39) amanat yang
hendak dikemukakan oleh penyair banyak tergantung kepada
pekerjaan, cita-cita, pandangan hidup dan keyakinan hidup
penyair”. Selanjutnya menurut (Wardoyo, 2013: 53)
mengungkapkan bahwa “amanat merupakan ajarana moral atau
pesan yang ingin disampikan oleh pengarang melalui karyanya”.
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa
amanat merupakan pesan-pesan yang ingin disampikan penyair
untuk pembacanya melalui jalan cerita. Amanat yang disampaikan
banyak yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Amanat juga
merupakan hal yang penting dalam suatu tulisan karena dari
sinilah suatu karya sastra dinilai.
3. Langkah-Langkah Menulis Puisi
Menurut Komaidi (Zulaeha, 2013: 43) menyebutkan bahwa
langkah-langkah dalam menulis puisi adalah sebagai berikut.
a. Sebelum menulis puisi, pahami apa itu puisi. Kita dapat mencoba
sebanyak mungkin membaca puisi-puisi yang ada dibuku, majalah,
atau media massa. Setelah banyak membaca puisi tentu sedikit atau
banyak akan tahu apa itu puisi dan bagaimana membuatnya.
b. Mencari inspirasi dengan berkeliling-keliling ke alam lingkungan
sekitar karena hal itu akan memperluas pengalaman estetik kita untuk
dituangkan ke dalam puisi.
c. Cobalah catatan atau buku kecil ke mana kita pergi. Hal ini untuk
menuliskan setiap ide atau inspirasi berharga yang terlintas di pikiran
kita agar tidak cepat hilang dan terlewatkan.
d. Tulis apa yang ada dalam pikiran, perasaan kita, kegelisahan kita ke
dalam bentuk kata-kata dalam puisi dengan bebas tanpa beban.
e. Baca dan perbaiki puisi yang sudah dibuat. Setelah selesai menulis
puisi, coba endapkan sebentar beberapa jam atau beberapa hari
kemudian. Setelah itu baca lagi puisi yang sudah dibuat, mungkin kita
merasakan sesuatu yang berbeda dan muncul perspektif baru dalam
pikiran.
f. Setelah selesai menulis puisi coba uji puisi yang dibuat untuk
dikirimkan ke media massa ataupun minta kritik, saran dari orang lain
sehingga puisi yang telah dibuat menjadi semakin menarik dan
mempunyai estetika tinggi.
4. Tujuan Pembelajaran Menulis Puisi
Kegiatan pembelajaran menulis puisi merupakan suatu kegiatan
menanamkan rasa terhadap suatu hasil karya sastra, agar peserta didik
mendapatkan rasa keharuan terhadap isi yang terkandung dalam puisi.
Dalam mencapai tujuan pembelajaran diperlukan pembelajaran yang
efektif, peran guru sangat menentukan, sebagaimana yang dikatakan oleh
Aminuddin (Sukma:38) bahwa “tugas guru dalam kegiatan apresiasi yaitu
(1) mengembangkan pengetahuan dan pengalaman (skema simbolik)
siswa, dan (2) membimbing cara berpikir siswa”. Tujuan pembelajaran
menulis puisi adalah agar peserta didik mampu mengungkapkan
perasaannya atau berdasarkan apa yang diliihat atau didengar. Menurut
Dalman (2016:5) mengatakan bahwa “menulis adalah sebuah proses
mengait-ngaitkan anatara kata, kalimat, paragraph, maupun antar bab
secara logis agar dapat dipahami. Proses ini mendorong seorang penulis
harus berpikir secara sistematis dan logis sekaligus kreatif”.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa, tujuan
pembelajaran menulis puisi adalah untuk melatih serta meransang peserta
didik untuk berpikir kritis, dan melalui kegiatan menulis ini peserta didik
dapat menuangkan perasaan atau apa yang dipikirkannya dalam bentuk
tulisan yang indah.

C. Penilaian Keterampilan Menulis Puisi


Penilaian merupakan suatu kegiatan yang penting dalam proses
pembelajaran. Acuan dalam menentukan apa yang dinilai adalah aspek-aspek
yang tertera dalam tujuan pembelajar hasil pengukuranan. Menurut Sitepu
(2015:86) mengatakan bahwa “penilaian adalah proses menentukan posisi
suatu pencapaian dibandingkan dengan tujuan tertentu dengan menggunakan
data hasil pengukuran”. Sejalan dengan pendapat Nurgiantoro (2016:7)
mengemukakan bahwa “penilaian di pihak lain merupakan proses sistematis
dalam pengumpulan, analisis, dan penafsiran informasi untuk menentukan
seberapa jauh seorang pesera didik dapat mencapai tujuan pendidikan.
Penilaian dan pengukuran merupakan satu kesatuan yang memerlukan”.
Sedangkan menurut Suwandi (2018:9) menyebutkan bahwa “penilaian adalah
suatu proses untuk mengetahui apakah proses dan hasil dari suatu program
kegiatan telah sesuai dengan tujuan atau kriteria yang telah ditetapkan”.
Aspek yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran yang telah diuraikan
dengan mengacu pada setiap materi pokok. Proses penilain seorang guru harus
mempersiapkan suatu instrument berupa tes. Tes dilakukan untuk memperoleh
informasi mengenai sejauh mana peserta didik menguasai materi yang telah
diajarkan. Penilaian keterampilan menulis puisi harus berdasarkan kriteria atau
aspek yang dinilai. Menurut Wardoyo (2013:23) mengungkapkan bahwa puisi
sebagai suatu bentuk karya sastra terdiri atas dua unsur pokok, yaitu struktur
fisik dan struktur batin. Struktur fisik pembangun puisi meliputi unsur-unsur
seperti: diksi, bahasa figuratif (bahasa kiasan), kata kongrit, citraan
(pengimajian) versifikasi dan wujud visual puisi (tata wajah puisi). Struktur
batin meliputi tema, nada, suasana, dan amanat. Penilaian yang digunakan
dalam desain penelitian ini adalah unsur pembangun puisi dan berdasarkan
indikator yang telah ditetapkan guru Bahasa Indonesia. Adapun aspek yang
menjadi penilaian dalam menulis puisi dalam desain penelitian ini mencakup
lima unsur yaitu tema, pengimajian, diksi, bahasa kiasan, dan amanat.

D. Motivasi Belajar
Proses pembelajaran akan berhasil bila siswa mempunyai motivasi
dalam belajar. Menurut Woodworth dan Marques (Zuldarial,2016: 120)
mengatakan bahwa “motivasi berasal dari kata motif. Motif adalah suatu
tujuan jiwa yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu dan mencapai tujuan-tujuan tertentu”. Sejalan dengan pendapat
“Sudarwan (Suprihatin: 74) mengatakan bahwa “motivasi diartikan sebagai
kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme
psikologis yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai
prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya”.
Berdasarkan paparan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi
belajar adalah suatu kekuatan untuk mendorong seseorang melakukan suatu
kegiatan. Motivasi belajar juga menimbulkan kemauan untuk mencapai suatu
sesuai apa yang dikehendakinya.

E. Fungsi Motivasi
Motivasi belajar setiap individu tidak sama kuatnya, ada individu yang
motivasinya bersifat intrinsik dimana kemauan belajarnya lebih kuat dan tidak
tergantung pada faktor di luar dirinya. Seberapa kuat motivasi yang dimiliki
individu akan banyak menentukan kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik
dalam belajar ataupun dalam kehidupan. Motivasi belajar ini sangat penting
bagi siswa karena motivasi menentukan tingkatan usaha belajar siswa. Adapun
menurut Sadiman (Suprihatin: 80-81) fungsi motivasi sebagai berikut.
a. Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan
motor penggerak dari seriap kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Menuntun arah perbuatan, yakni kea rah tujuan yang hendak dicapai,
dengan demikian motivasi dapat member arah, dan kegiatan yang harus
dikerjakan dengan rumusan tujuan.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi


motivasi adalah untuk mendorong seorang individu untuk melakukan sesuatu
perbuatan sesuai dengan apa yang ingin dicapainya. Motivasi juga sebagai
penggerak maupun pengarah untuk melakukan sesuatu.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Bentuk Penelitian


1. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian deskriptif. Menurut Best (Darmadi, 2014: 145) “metode
penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha
menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya”.
Sejalan dengan pendapat Arikunto (2013:3) yang mengatakan bahwa
“penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksud untuk menyelidiki
keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya
dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian”.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif. Penelitian deskriptif adalah prosedur pemecahaan masalah
dengan cara menggambarkan serta menemukan fakta-fakta dalam suatu
keadaan atau peristiwa yang diuraikan dalam bentuk laporan.
2. Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
bentuk penelitian kualitatif. Menurut Bogan dan Taylor (Darmadi, 2014:
287) mendefinisiakan “penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian
yang menghasilakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan pelaku yang diamati”. Sejalan dengan pendapat Zuldafrial
(2012: 2) mendefinisikan bahwa “penelitian kualitatif adalah penelitian
yang berdasarkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang atau prilaku yang diamati”. Menurut Sugiono (2017: 15)
menyatakan bahwa “penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang ilmiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana
peneliti adalah sebagai instrument kunci”.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk
penelitian yang digunakan adalah bentuk penelitian kualitatif. Penelitian
kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan data berupa kata-kata
tertulis atau lisan pada suatu kondisi yang diamati. Bentuk penelitian ini
dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana kualitas tema, imajinasi, diksi,
majas, dan amanat.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat atau latar penelitian menerangkan tentang lokasi dimana
penelitian akan dilaksanakan. Latar penelitian atau Setting penelitian
merupakan tempat dimana proses berlangsungnya penelitian.
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak yang
terletak di Jalan Ampera Kota Baru, Nomor 1A, Kota Pontianak. Penulis
memilih Kelas X Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak sebagai tempat
penelitian dilatar belakangi oleh berbagai alasan. Pertama, Madrasah
Aliyah Walisongo Pontianak sudah terakretiasi B, kedua, Kelas X
Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak belum pernah diadakan penelitian
pelajaran Bahasa Indonesia khususnya materi menulis puisi, ketiga,
Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak letaknya strategis dan Suasana
yang kondusif yang mendukung kegiatan belajar mengajar.
2. Waktu Penelitian
Penelitian mulai dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2021 di Madrasah
Aliyah Walisongo Pontianak. Minggu pertama bulan Februari 2020
peneliti mengajukan judul, dilanjutkan minggu kedua bulan Februari 2020
peneliti mengajukan outline. Minggu ke empat Februari 2020 membuat
rangkat 3 dan rangkap 5, minggu kedua pada bulan Oktober 2020 peneliti
melakukan penelitian bagian I dan bagian II, dilanjutkan dengan memulai
bimbingan bagian I dan bagian II. Minggu ketiga bulan Desember 2020
peneliti melakukan seminar desain penelitian. Pada tanggal 16 Januari
2021 peneliti melakukan penelitian, awal bulan Februari peneliti
melaksanakan pengolahan data.
C. Latar Penelitian
Latar dalam penelitian ini adalah keadaan atau situasi dimana peneliti
melakukan penelitian. Arikunto (2015: 76) menyebutkan bahwa “hal yang
dimaksud dengan setting atau latar penelitian adalah keadaan lokasi tempat
penelitian berlangsung, meliputi situasi fisik, keadaan siswa, suasana, serta
lain-lain yang banyak berpengaruh terhadap tindakan yang dilakukan oleh
guru ketika penelitian tindakan berlangsung”. Penelitian ini dilakukan di
Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak.

D. Data dan Sumber Data Penelitian


1. Data
Penelitian apapun tidak bisa terlepas dari data, sama halnya
seperti yang dikatakan oleh Zuldafrial (2012:46) bahwa “data adalah kata-
kata berupa lisan dan tulisan serta tindakan”. Sejalan dengan pendapat
Moleong (2014:157) mengatakan bahwa “jenis data dibagi ke dalam kata-
kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto, dan statistik”. Dengan
demikian data penelitian merupakan informasi yang didapatkan dan
diseleksi sebagai bahan analisis berupa kata-kata lisan, tulisan, dan
tindakan. Peneliti membatasi pengambilan data dilakukan hanya pada
menulis puisi pada siswa kelas X SMA Walisongo Pontianak yang
meliputi beberapa aspek yaitu tema, pengimajian, diksi, bahasa kiasan, dan
amanat. Data dalam penelitian ini adalah lembar kerja siswa menulis puisi
pada siswa kelas X Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak.
2. Sumber Data
Sumber data adalah subjek peneliti untuk memperoleh data yang
akan dianalisis. Menurut Zuldafrial (2012:46) menyatakan “sumber data
adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”. Selanjutnya, menurut
Moleong (2014: 157) menyatakan bahwa “sumber data utama dalam
penelitian biasanya mencakup kata-kata dan tindakan orang diamati atau
diwawancarai”. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
sumber data merupakan subjek yang didapatkan berupa kata-kata serta
tindakan dari orang yang diamati, hal tersebut didapatkan dengan cara
mengamati atau mewawancarai. Adapun yang menjadi sumber data dalam
penelitian ini adalah siswa kelas X Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak
berjumlah 32 orang.

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data


1. Teknik Pengumpul Data
a. Teknik Komunikasi Langsung
Teknik komunikasi langsung merupakan teknik pengumpulan
data berupa wawacara yang digunakan untuk mendapatkan keterangan-
keterangan lisan melalui pernyataan secara tatap muka dengan sumber
data. Menurut Nawawi (2015: 101) mengatakan bahwa “teknik
komunikasi langsung adalah cara megumpulkan data yang
mengharuskan seorang peneliti mengadakan kontak langsung secara
lisan atau tatap muka (face to face) dengan sumber data, baik dalam
situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi yang sengaja dibuat
untukk keperluan tersebut”. Teknik komunikasi langsung yang
digunakan adalah dengan cara mengajukan pertanyaan sehubung
dengan data atau informasi yang ingin diperoleh. Peneliti mengadakan
komunikasi langsung dengan guru dan siswa kelas X Madrasah Aliyah
Walisongo Pontianak bertujuan untuk mewawancarai mengenai hal-hal
yang perlu dilakukan pada saat proses pembelajaran.
b. Teknik Komunikasi Tidak Langsung
Teknik komunikasi tidak langsung adalah cara mengumpulkan
data yang dilakukan dengan mengadakan hubungan tidak langsung
atau dengan perantara, baik berupa alat yang sudah tersedia maupun
alat khusus yang dibuat untuk keperluan. Menurut (Nawawi, 2015:
101) mengatakan bahwa “teknik komunikasi tidak langsung adalah
cara mengumpulkan data yang dilakukan dengan mengadakan
hubungan tidak langsung atau dengan perantara alat, baik berupa alat
yang sudah tersedia maupun alat khusus yang dibuat untuk keperluan
itu”. Dari paparan diatas jelas bahwa komunikasi tidak langsung perlu
didukung oleh alat perantara yaitu angket.
c. Teknik Pengukuran
Pengukuran dalam penelitian sangat dipertimbangkan untuk
menentukan alat ukur apa yang akan dipakai dalam pengumpulan data.
Menurut Zuldafrial (2012:38) menyatakan bahwa “ teknik pengukuran
dengan alat pengumpul datanya tes”. Sejalan dengan pendapat Nawawi
(2015:101) menyebutkan bahwa “teknik pengukuran adalah cara
mengumpulkan data yang bersifat kualitatif untuk mengetahui tingkat
atau derajat aspek tertentu pula sebagai satuan ukur yang relevan”.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulakan bahwa
teknik pengukuran adalah cara yang digunakan untuk mengetahui
tingkatan atau aspek tertentu untuk memperoleh deskripsi angka atau
skor dengan alat pengumpul datanya berupa tes. Teknik pengukuran
yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes yang diberikan
kepada siswa, yaitu tes menulis puisi pada siswa kelas X Madrasah
Aliyah Walisongo Pontianak.
d. Teknik Studi Dokumenter
Studi dokumenter dalam penelitian berupa dokumen-dokumen
yang dihimpun, dipilih sesuai dengan tujuan dan fokus masalah.
Menurut Sugiono (2017: 329) mengatakan “ dokumen merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,
gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang”. Sejalan dengan
pendapat Zuldafrial (2012:80) mengatakan bahwa “teknik studi
dokumenter adalah suatu metode pengumpulan data dimana si peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,
peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebaginya”.
Sedangkan menurut Nawawi (2015:101) menyatakan bahwa “teknik
studi dokumenter adalah cara mengumpulkan data yang dilakukan
dengan kategori dan klasifikasi bahan-bahan tertulis yang berhubungan
dengan masalah penelitian baik dari sumber dokumen maupun buku-
buku, koran, majalah, dan lain-lain”.
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
teknik studi dokumenter adalah teknik pengumpul data yang
mempelajari data atau informasi berupa dokumen seperti silabus, RPP,
foto, dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini akan dikumpulkan
dokumen berupa lembar kerja menulis puisi siswa kelas X Madrasah
Aliyah Walisongo Pontianak.

2. Alat Pengumpulan Data


Berdasarkan teknik-teknik yang digunakan dalam pengumpulan
data yang digunakan, maka alat pengumpulan data yang sesuai adalah
sebagai berikut:
a. Wawancara
Data pendukung dalam penelitian ini menggunakan alat
pengumpul data berupa wawancara. Menurut Darmadi (2011:264)
mengatakan bahwa “Wawancara merupakan teknik pengambilan data
secara langsung dengan responden atau subjek yang diteliti”.
Sedangkan menurut Zuldafrial (2012:45) mengemukakakn bahwa
“Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan
mengadakan komunikasi dengan sumber data”. Adapun menurut
Nawawi (2012) menyatakan bahwa “Wawancara adalah suatu usaha
untuk mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah
pertanyaan lisan, untuk dijawab secara lisan pula”. Pengumpulan data
ini dilakukan pada tahap pendahuluan guna untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti atau penulis ingin mengetahui hal-hal
dari responden yang lebih mendalam.
Paduan wawancara yang digunakan untuk mengumpulkan data
dengan cara mengadakan wawancara dengan narasumber yaitu guru
dan siswa. Paduan wawancara juga untuk memperoleh keterangan-
keterangan dengan responden menggunakan pedoman wawancara yang
telah disiapkan. Pendoman wawancara yang berisi tentang proses
pembelajaran menulis puisi.
b. Angket
Angket merupakan salah satu alat pengumpul data yang efisien.
Menurut Sugiyono (2016: 199) mengatakan bahwa “angket adalah
teknik pengumpul data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk
dijawabannya”. Angket yang digunakan dalam penelitian ini
ditunjukan kepada siswa yaitu dalam bentuk pertanyaan berstruktur.
Angket disediakan oleh peneliti juga alternatif jawaban yang dapat
dipilih oleh reponden atau siswa sebagai salah satu jawaban yang tepat.
c. Tes
Tes dipergunakan sebagai alat untuk mengetahui kemampuan
siswa dalam memahami materi pembelajaran yang diajarkan oleh guru.
Tes merupakan tugas yang harus dikerjakan oleh siswa, kegiatan tes ini
juga berupa suatu pertanyaan, latihan atau tugas. Menurut Arikunto
(2013: 193) mengatakan bahwa “tes adalah serentetan pertanyaan atau
latihan yang dipergunakan untuk meningkatkan keterampilan,
pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau tekat yang dimiliki individu
atau kelompok”. Sejalan dengan pendapat Mahmud (2011:185)
mengatakan bahwa “tes adalah kegiatan pertanyaan atau alat lain yang
digunakan unutk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tes
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memberi tugas atau
pertanyaan kepada siswa untuk mengukur kemampuan siswa dalam
materi menulis puisi. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tes dalam bentuk essay, hal ini digunakan untuk mengetahui
keterampilan menulis puisi siswa. Essay tersebut berupa pertanyaan
atau latihan yang kemudian dikenal dengan alat tes atau instrument tes.
d. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan alat yang digunakan untuk mencari data
dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada
responden. Menurut Arikunto (2013:274) mengatakan bahwa
“dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat lengger, agenda dan sebagainya”. Dokumentasi dalam penelitian
ini adalah lembar-lembar kerja siswa, hal ini untuk mendapatkan data
berupa tulisan menulis puisi pada siswa kelas X SMA Walisongo
Pontianak.

F. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data merupakan bagian yang sangat penting, sebab
dari analisis yang dilakukan tersebut dapat mengambil kesimpulan atas apa
yang dilakukan, Teknik analisis data dibuat untuk menganalisis data setelah
data terkumpul secara keseluruhan. Kemudian setelah data terkumpul dari
hasil pengumpulan data, kemudian dianalisis. Teknik yang digunakan dalam
analisis data pada penelitian ini adalah teknik analisis isi (content analylis)
menurut Weber (Moleong, 2014: 220) mendeskrifsikan bahwa “kajian isi
adalah metodologi penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk
menarik kesimpulan yang sahih dari sebuah buku atau dokumen”. Sejalan
dengan pendapat Nawawi (2015: 72) mengatakan bahwa “analisis isi di dalam
penelitian dilakukan untuk mengungkapkan isi buku yang menggambarkan
situasi penulis dan masyarakat pada waktu buku itu ditulis”. Berdasarkan
pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa teknik analisis data yang
digunakan adalah teknik analisis isi (content analylis). Teknik analisis isi
dimanfaatkan untuk mengambarkan isi buku atau dokumen untuk ditarik
kesimpulan yang sahih atau benar.
Teknik analisis isi (content analysis) di dalam penelitian ini adalah
menganalisis menulis puisi pada siswa kelas X Madrasah Aliyah Walisongo
Pontianak. Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh anatara lain:
a. Membaca secara intensif satu persatu lembar hasil kerja siswa menulis
puisi.
b. Menganalisis aspek pertama yaitu aspek tema kemudian diberi skor sesuai
dengan skor pada kriteria penilaian
c. Menganalisis aspek kedua yaitu aspek pengimajian kemudian diberi skor
sesuai dengan skor pada kriteria penilaian
d. Menganalisis aspek ketiga yaitu aspek diksi kemudian diberi skor sesuai
dengan skor pada kriteria penilaian
e. Menganalisis aspek keempat yaitu aspek bahasa kiasan kemudian diberi
skor sesuai dengan skor pada kriteria penilaian
f. Menganalisis aspek kelima yaitu aspek amanat kemudian diberi skor
sesuai dengan skor pada kriteria penilaian
g. Menghitung rata-rata dari aspek yang pertama yaitu tema
h. Menghitung rata-rata dari aspek yang kedua yaitu pengimajian
i. Menghitung rata-rata dari aspek yang ketiga yaitu diksi
j. Menghitung rata-rata dari aspek yang keempat yaitu bahasa kiasan
k. Menghitung rata-rata dari aspek yang kelima yaitu amanat
l. Menghitung nilai rata-rata yang diperoleh siswa.

G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data


Keabsahan data yang diperlukan dalam proses penelitian adalah untuk
mengetahui apakah data yang diperoleh dalam proses rencana penelitian telah
valid atau tidak. Adapun cakupan penulis dalam menguji keabsahan data
antara lain, sebagai berikut:
1. Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan bearti mencari hal-hal dalaam suatu
kondisi atau situasi yang berkaitan dengan proses analisis. Menurut
Moleong (2014:329) mengatakan bahwa “ketekunaan pengamatan yaitu
menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan
dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan
diri pada hal-hal tersebut secara rinci”.Sedangkan menurut Nurgiantoro
(2016:111) mengataka bahwa “pengamatan (observasi) merupakan cara
untuk mendapatkan informasi dengan cara mengamati objek secara
cermat dan terencana. Objek yang dimaksud di sini dapat berwujud orang
(misalnya peserta didik), kegiatan, keadaan, benda, dan lain-lain”. Tujuan
dari proses ini adalah untuk mengadakan pengamatan dengan teliti dan
rinci secara berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol,
kemudian menelaah secara merinci.
Penelitian ini menggunakan teknik pemeriksaan keabsahan yaitu
ketekunan pengamatan. Ketekunan pengamatan dalam penelitian ini
dimaksudkan untuk mengadakan pengecekan dan pengamatan secara teliti
dan memusatkan pada objek penelitian. Teknik ini digunakan dan
ditempuh dengan cara membaca hasil kerja siswa dalam menulis puisi
secara berulang untuk menemukan data yang akurat.
2. Triangulasi
Teknik pemeriksaan keabsaan dalam penelitian ini menggunakan
teknik triangulasi. Triangulasi merupakan teknik pengumpulan data yang
menggabungkan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang
telah ada. Menurut Zuldafrial (2012:95) mengatakan bahwa “triangulasi
adalah teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang di luar
data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap
data itu”. Sejalan dengan pendapat Moleong (2014:330) mengemukakan
bahwa “triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain”.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulakan bahwa
triangulasi adalah teknik pengumpul data yang digunakan untuk
menggabungkan berbagai teknik lainya untuk mendapatkan data dari
sumber data yang sama. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah triangulasi penyidik yaitu memanfaatkan pengamatan lain untuk
membantu mengurangi kemelencengan dalam pengumpulan data.
Triangulasi penyidik dilakukan dengan dosen pembimbing yaitu
Muhammad Thamimi, M.Pd. hal ini dilakukan untuk keperluan
pengecekan kembali derajat keaslian dan kepercayaan data yang
dilakukan selama proses bimbingan.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum
Sebelum penelitian dilaksanakan secara langsung ke lapangan,
rangkaian dari kegiatan penelitian ini diawali dengan mempersiapkan
beberapa persyaratan administrasi yang harus dipenuhi dan dilakukan.
Persyaratan administrasi yang dipersiapkan meliputi laporan hasil seminar,
selanjutnya diserahkan di prodi untuk mendapatkan surat izin penelitian dari
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia
(IKIP PGRI) Pontianak. Surat tersebut diajukan kepada kepala sekolah
Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak.
1. Mengurus Surat Izin
Menyusun surat izin adalah rekomendasi untuk terlaksananya
penelitian secara institusi, maka diajukan dengan mengurus surat
keterangan izin penelitian kepada lembaga pendidikan IKIP PGRI
Pontianak mengeliarkan surat izin penelitian dengan nomor…………….,
tanggal …………… 2021 untuk pihak Madrasah Aliyah Walisosngo
Pontianak, berdasarkan surat izin tersebut, selanjutnya diperoleh izin
penelitian dari Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak dengan nomor:
……………………….., pada tanggal ……………2021
2. Menyusun Instrumen Penelitian
a. Tugas Essay Membuat Puisi
Tes yang diberikan adalah tes essay dalam bentuk penelitian, serta
petunjuk pengerjaan. Guru member tugas kepada siswa untuk menulis
puisi berdasarkan perintah di dalam soal yang telaah disiapkan.
Istrumen yang digunakan adalah tes.
b. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian aalah kegiatan yang dilakukan saat penelitiam
yang terdiri dari langkah-langkah atau cara-cara. Adapun langkah-
langkah anatara lain sebagai berikut:
1) Pelaksanaan penelitian dilaksanakan secara langsung, penelitian
dilaksanakan dengan 2 kali pertemuan.
2) Pertemuan pertama guru bidang studi bahasa Indonesia membuka
pelajaran serta me yampaikan materi pembelajaran tentang puisi.
3) Guru menyampaikan materi pembelajaran dan meminta siswa
mempelajari puisi.
4) Pertemuan kedua guru menyampaikan kembali materi
pembelajaran serta meminta siswa untuk menulis puisi.
5) Kemudian siswa mulai membuat puisi sesuai dengan petunjuk dan
perintah pengerjaan.
6) Setelah menulis puisi, siswa mengumpulkan puisinya.

B. Temuan Penelitian
Peneliti akan memaparkan mengenai hasil temuan penelitian. Temuan
penelitian ini merupakan deskripsi dari data yang diperoleh dalam
pengumpulan data di lapangan dengan menggunakan tes, dokumentasi,
angket, dan wawancara. Selanjutnya dalam pembahasan akan dilanjutkan
analisis hasil penelitian mengenai kemampuan menulis puisi siswa kelas X
Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak.
BAB IV akan dipaparkan beberapa temuan peneliti sebagai hasil
penelitian dari pengumpulan data dan pengolahan data yang ditemukan di
lapangan. Data yang didapat oleh peneliti tentunya sesuai dengan
permasalahan yang menjadi fokus penelitian. Hasil penelitian yang diperoleh
dari lapangan dideskripsiskan dan dianalisis sebagai dasar untuk mendapatkan
kesimpulan dari tujuan awal penelitian. Adapun tujuan penelitiaan ini
sebagaimana dituangkan pada BAB I, bahwa penelitian ini bertujuan untuk: 1)
Mendeskripsikan bagaimana kemampuan menulis puisi pada siswa kelas X
Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak. 2) Mendeskripsikan bagaimana
motivasi belajar dalam menulis puisi pada siswa kelas X Madrasah Aliyah
Walisongo Pontianak. 3) Mendeskripsikan apasaja kedala dalam menulis puisi
pada siswa kelas X Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak. Adapun table
kemampuan menulis puisi siswa kelas X Madrasah Aliyah Walisongo
Pontianak sebagai berikut:

1. Kemampuan menulis puisi siswa kelas x Madrasah Aliyah Walisongo


Pontianak
a. Kemampuan Menulis Puisi Siswa Berdasarkan Kesesuaian isi
Dengan Tema
Data 1 Alfisyah
Keseuaian tema dengan isi dari puisi pada data 1 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena, siswa menuangkan isi sangat menarik,
sesuai dengan tema. Puisi “Sahabat Sejati” yang ditulis Alfisya
bertemakan persahabatan, isi dari puisi tersebut menggambarkan
tentang seseorang yang mengenang sahabatnya yang begitu bearti
baginya dan tak akan pernah terlupakan, seperti yang diungkapan
berikut ini:
Indahnya persahabatan
Tak akan pernah hilang di memori ini
Suara tawa itu
Meski diiringi oleh kesedihan

Data 2 Betty Aulia


Keseuaian tema dengan isi dari puisi pada data 2 termasuk dalam
kriteria baik. Karena, isi sudah menarik, sesuai dengan tema. Puisi
“Pesantrenku” yang ditulis Betty Aulia bertemakan pesantren, isi dari
puisi tersebut menggambarkan rasa terima kasih seseorang pada guru
yang ada di pesantren dan permintaan maaf kepada guru atas
kesalahan yang pernah diperbuat, seperti yang diungkapan berikut ini:
Terima kasih guru telah membibingku
Dari aku tidak tahu sampai aku tahu ilmu agama
Dan
Maafkan santrimu guru apabila selalu melanggar
Aturan pesantren

Data 3 Cintani
Keseuaian tema dengan isi dari puisi data 3 termasuk dalam kriteria
baik. Karena, isi sudah menarik, sesuai dengan tema. Puisi “Album
Biru” yang ditulis Cintani bertemakan ibu, isi dari puisi tersebut
mengambarkan tentang kasih sayang seorang ibu tak akan pernah
pudar, seperti yang diungkapkan berikut ini:
Wahai Ibu….
Kasihmu tak pernah hilang dari benakku.
Tangan kasihmu, tangan lembutmu
Menyentuh jiwa….
Terima kasih Ibuku…

Data 4 Dea Rahmawati

Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 24 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa mampu menuangkan isi puisi
dengan sangat menarik, sangat sesuai dengan tema. Puisi “Tak Pernah
Bisa” karya Dea Rahmawati bertemakan pengharapan pada seseorang
yang dicintai, isi dari puisi tersebut menceritakan tentang harapan
seseorang pada seseorang yang sangat dicintainya untuk kembali
menerima cintanya kembali, seperti yang diungkapan berikut ini:

Sementara ku tak punya apa-apa lagi

Selain harapan satu-satunya

Harapan agar kau menerima cintaku

Data 5 Dinda Maulani Pangestu


Keseuaian tema dengan isi dari data 5 termasuk dalam kriteria sangat
baik. Karena siswa sudah menulis isi dengan menarik, sesuai dengan
tema. Puisi “Ibu” yang ditulis Dinda Maulani Pangestu bertemakan
ibu, isi dari puisi tersebut mengambarkan rasa terima kasih seseorang
kepada ibunya, seperti yang diungkapkan berikut ini:
Terima kasih Ibu tanpamu aku tidak akan seperti ini.
Maafkan dengan tingkah laku yang pernah membuatmu kesal dan
marah.
Akan selalu keselipkan namamu di doaku.
Ibu…..

Data 6 Maimanah
Keseuaian tema dengan isi dari puisi pada data 6 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa menuangkan isi sangat menarik,
sangat sesuai dengan tema. Puisi “Ayah dan Ibu” yang ditulis
Maimanah bertemakan perjuangan membahagiakan Ayah dan Ibu, isi
dari puisi tersebut menggambarkan isi hati seorang anak yang
ditempatkan di pesantren pilihan orang tuanya, seperti yang
diungkapkan berikut ini:
Ayah…..Ibu
Kau tempatkan aku kini
Jauh darimu, namun ku yakin
Ini karena cintamu, kau tempatkan
Aku jauh tanpamu di Walisongo
Untuk mencari ilmu.

Data 7 Maisarah

Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 25 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa mampu menulis isi puisi dengan
sangat menarik, sangat sesuai dengan tema. Puisi “ Ada Gelap Dan
Ada Terang” yang ditulis oleh Maisarah bertemakan beartinya seorang
teman, isi dari puisi tersebut adalah menceritakan tentang artinya
sahabat disaat kita kesulitan, sahabat selalu hadir dan menghibur,
seperti yang diungkapan berikut ini:

Persahabatan disaat remaja daan kisahnya

Tiada menentu

Terkadang seding terkadang gembira

Tetapi disaat sedih kita bisa terhibur

Karena adanya persahabatan

Tetapi disaat gembira

Kita juga bisa menangis

Data 8 Maulani

Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada tema 8 termasuk dalam
kriteria sangat baik. karena siswa dapat menuangkan isi sangat
menarik, sangat sesuai dengan tema. Puisi “Guru ku tercinta” yang
ditulis Maulani bertemakan guru, isi dari puisi tersebut
menggambarkan tentang ungkapan terima kasih pada seorang guru
yang telah membimbingnya, seperti yang diungkapkan berikut ini:

Ku ucapkan banyak terima kasih

Atas apa yang telah kau beri

Wahai guru ku yang tercinta

Ku ingin engkau selalu bersabar

Pengorbanan dan kerja kerasmu

Yang terus mengembangkan semangatku.

Data 9 Maydatun Pratiwi


Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 9 termasuk dalam
kriteria baik. Karena siswa menulis isi puisi sudah menarik, sesuai
dengan tema. Puisi “Sekolah” yang ditulis Maydatun Pratiwi
bertemakan sekolah, isi dari puisi tersebut menggambarkan tentang
manfaat sekolah untuk menggapai impian, seperti yang diungkapkan
berikut ini:

Sekolah tempat untuk berlajar

Banyak ilmu yang bisa kita dapatkan

Kita disini bisa mendapatkan teman baik

Jika kita tidak sekolah

Maka kita tidak bisa menggapai apa yang kita impikan

Data 10 Melani

Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 10 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa menuangkan isi sangat menarik,
sesuai dengan tema. Puisi “Pesantren” yang ditulis Melani bertemakan
ketuhanan, isi dari puisi tersebut mengambarkan tentang seseorang
yang tinggal di pesantren yang setiap hari selalu membimbing kejalan
Tuhan, seperti yang diungkapkan berikut ini;

Aku disini

Setiap hari aku dibimbing

Agar menjadi manusia yang bermanfaat

Lantunan azan yang selalu terdengar setiap hari

Mengingatkan aku untuk selalu

Menyembah-Nya

Tuhan yang maha esa


Data 11 Mutmainah

Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 11 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa mampu mengungkapkan isi sangat
menarik, sangat sesuai dengan tema. Puisi “Tentang Keluarga” yang
ditulis oleh Mutmainnah bertemakan kerinduan dan kebanggan
seseorang pada keluarga, isi dari puisi tersebut menggambarkan
tentang bangganya seseorang memiliki keluarga yang selalu memberi
semangat saat terpuruk serta kerinduan akan kehangatan keluarga
yang ditinggalkannya, seperti yang diungkapkan berikut ini:

Banyak yang tidak bisa aku ungkapkaan

Tentang

Bangganya aku memiliki keluarga seperti sekarang ini

Teringat jelas

Meskipun sekarang jauh

Tangan yang merangkul

Kehangatan itu

Teringat selalu

Data 12 Mutia Fybryani

Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 12 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa menuangkan isi sangat menarik,
sesuai dengan tema. Puisi “Pondokku” yang ditulis Mutia Fybryani
bertemakan beartinya pondok untuk penulis, isi dari puisi tersebut
menggambarkan tentang perjuangan seseorang menuntut ilmu di
pondok untuk membahagiakan orang tua, seperti yang diungkapkan
berikut ini:

Kau beri sinar bagi hidupku


Kau beri cahaya imanku

Setiap hari ku menuntut ilmu disini

Hanya untuk membahagiakan kedua orang tuaku

Data 13 Mutia Alzahrah

Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 13 termasuk dalam
kriteria baik. Karena siswa menulis isi puisi dengan menarik, sesuai
dengan tema. Puisi “pondokku” yang ditulis Mutia Alzahrah
bertemakan pondok atau sekolah, isi dari puisi tersebut menceritakan
tentang pondok merupakan tempat tinggal penulis mulai dari Ia mulai
bersekolah hingga Ia remaja serta merupakan tempat ia mendekatkan
diri kepada Allah SWT hingga membuat kedua orang tuanya senang,
seperti yang diungkapan berikut ini:

Oh pondokku….

Tempat naungku

Dari kecil hingga dewasa

Di lindungi Allah ta’ala

Oh pondokku……

Tempatku menuntut ilmu

Mengharapkan kebarokahan

Menyenangkan hati Ayah Bunda……

Data 14 Nafisa Aulia

Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 14 termasuk dalam
kriteria baik. Karena siswa menulis isi sudah menarik, sesuai dengan
tema. Puisi “Akhir” yang ditulis oleh Nafisa Aulia bertemakan
kematian, isi dari puisi tersebut menggambarkan akhir hidup
seseorang yang akan mengahadapi kematian, seperti yang diungkapan
berikut ini:

Itulah bayangan ku

Suatu hari nanti

Aku tak susah atau resah

Itu mungkin akan dialami

Semua

Sebuah kematian

Data 15 Ni’matul Maulidia

Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 15 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa mampu menggambarkan isi
dengan sangat menarik, sangat sesuai dengan tema. Puisi “Ayah” yang
ditulis Ni’matul Maulidia bertemakan perjuangan seorang ayah, isi
dari puisi tersebut menggambarkan tentang perjuangan seorang ayah
yang rela berjuang demi membahagiakan anaknya,seperti yang
diungkapkan berikut ini:

Ayah ….kau rela kan tetesan keringatmu

Demi anak kecilmu ini

Kau keluarkan segala kerja kerasmu

Hingga kau rela mati

Demi membuat anak kecilmu bahagia

Data 16 Nuraisyah

Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 16 termasuk dalam
kriteria baik. Karena siswa sudah menulis isi dengan menarik, sesuai
dengan tema. Puisi “Kamu Itu Inspirasiku” yang ditulis Nuraisyah
bertemakan kerinduan pada sahabat, isi dari puisi tersebut
menggambarkan tentang seseorang yang sudah lama tidak bertemu
sahabatnya karena mengejar cita-cita dan Ia berharap sahabatnya tidak
berubah untuk selalu menginspirasi orang untuk beribadah kepada
Tuhan, seperti yang diungkapkan berikut ini:

Sejak aku memutuskan untuk pergi

Demi mengejar cita-citaku

Aku berharap kamu tetap, kamu yang aku kenal

Dimana kamu selalu mengingatkan aku untuk selalu

Mengingat-Nya

Rindu sahabatku…….

Data 17 Nurul Hidayah

Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 17 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa menuangkan isi dengan sangat
menarik, sangat sesuai dengan tema. Puisi “Ayah” yang ditulis oleh
Nurul Hidayah bertemakan kerinduan pada ayahnya, isi dari puisi
tersebut adalah kerinduan seorang anak pada ayahnya hingga dalam
tidurnyapun masih memikirkan ayahnya dan berharap bisa bertemu,
seperti yang diungkapan berikut ini:

Ayahku

Aku sangat kehilangan

Dirimu

Ayahku

Aku ingin mencarimu dinegara Asing

Ayahku

Doaku hanya ingin bertemu


Ayahku

Data 18 Putri Indah S

Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 18 termasuk dalam
kriteria baik. Karena siswa mampu menuangkan isi dengan menarik,
sesuai dengan tema. Puisi “Kotak Pensil” karya Putri Indah S
bertemakan beartinya kotak pensil, isi dri puisi tersebut adalah tentang
kegunaan kotak pensil bagi penulis walaupun sudah hamper rusak
tetapi penulis sangat menyayangi kotak pensil tersebut, seperti yang
diungkapan berikut ini:

Oh kotak pensilku

Kau begitu berharga bagiku

Walaupun rek sletingmu hampir rusak

Karena terlalu berat menampung kisah hidupku

Dan

Jika engkau tau, aku sangat mencintaimu

Data 19 Rahmawati

Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 19 termasuk dalam
kriteria baik. Karena siswa mampu menuangkan isi dengan menarik,
sesuai dengan tema. Puisi “Cahaya Cinta” yang ditulis Rahmawati
bertemakan ketuhanan, isi dari puisi tersebut menggambarkan tentang
kebesaran tuhan sehingga manusia bagaikan butiran debu bagiNya,
serta tentang cintanya penulis kepada tuhan, seperti yang diungkapan
berikut ini:

o kekasih Allah teladan alam semesta

alangkah mulia dan indah namamu


terpaut dalam surga nan indah

Umatmu bahkan butiran debu memujimu

Dan

Jadikanlah kekasih di hatiku cahaya cintaku

Data 20 Raisa Fayola

Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 20 termasuk dalam
kriteria cukup. Karena, siswa menuangkan isi dengan cukup menarik,
cukup sesuai dengan tema. Puisi “Ku Hentikan Hujan” karya Raisa
Fabiola bertemakan hujan, isi puisi tersebut menceritakan tentang
setelah hujan berhenti panas matahari langsung memancarkan
cahayanya sehingga menumbuhkan bunga-bunga, seperti yang
diungkapan berikut ini:

Ku hentikan hujan

Kini matahari merindukanku

Dan

Dan cahaya matahari

Tak bisa ku tolak

Matahari memaksaku menciptakan bunga-bunga

Data 21 Reni Suriani

Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 21 termasuk dalam
kriteria sangat baik. karena siswa mampu menulis isi dengan sangat
menarik, sangat sesuai dengan tema. Puisi “Ibu” yang ditulis oleh
Reni Suriani bertemakan beartinya didikan seorang ibu, isi dari puisi
tersebut adalah menceritakan betapa dididkan seorang ibu sangat
perperan penting dalam memperbaiki sikap seseorang agar menjadi
lebih baik kedepannya, seperti yang diungkapan berikut ini:

Ibu…

Setiap kali aku tersilap

Dia hukum aku dengan nasihat

Setiap kali aku dalam kesakitan

Dia obati dengan penawar dan semangat

Data 22 Rikha Putri Aulia

Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 22 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa menulis isi dengan sangat menarik,
sangat sesuai dengan tema. Puisi “Hilang” karya Rikha Putri Aulia
bertemakan kehilangan, isi dari puisi tersebut menceritakan bahwa
seseorang telah berkali-kali kehilangan orang yang Ia sayangi dan dari
kehilangan tersebut akan terjadi perubahan yang harus diterima dan
disyukuri, seperti yang diungkapan berikut ini:

Kehilangan adalah bagian dari perubahan

Setiap perubahan harus diterima dan disyukuri

Data 23 Rohmatun Maedian

Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 23 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa mampu menulis isi dengan sangat
menarik, sangat sesuai dengan tema. Puisi “Ibuku yang ku sayang”
yang ditulis Rohmatun Maedian bertemakan tentang kerinduan pada
ibunya, isi dari puisi tersebut adalah kerinduan seseorang dengan
ibunya yang selalu menjadi penyemangat dalam hidup seseorang,
seperti yang diungkapan berikut ini:

Ibu yang selalu bersamaku


Yang selalu mendengarkan ceritaku

Aku merindukan mu Ibu

Data 24 Rusmiyani

Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 24 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa mampu menulis isi dengan sangat
menarik, sanagat sesuai dengan tema. Puisi “IBUNDA” yang ditulis
oleh Rusmuyani bertemakan kasih sayang, isi dari puisi tersebut
menggambarkan tentang kasih sayang seorang ibu tidak akan pernah
hilang serta janji seseorang untuk menjadi lebih baik, seperti yang
diungkapan berikut ini:

Ibunda….

Kau lah muara kasih sayang sepanjang masaku

Kini aku telah tembuh dewasa bunda

Akan kubuktikan kepadamu

Jika aku tak akan rewel lagi bunda

Data 25 Safitri Lili Yani

Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 25 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa mampu menulis isi dengan sangat
menarik, sangat sesuai dengan tema. Puisi “Bunda” karya Safitri Lili
Yani bertemakan terkenang bunda, isi puisi tersebut menggambarkan
tentang seseorang yang teringat akan sosok ibunya yang telah tiada,
seperti yang diungkapan berikut ini:

Sedikit memudar kali ini

Namun bayangan hatinya selalu terkenang

Meski kini sudah tiada


Hanya doa yang kupanjat

Oh .bunda.

Data 26 Sumiati

Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 26 termasuk dalam
kriteria baik. Karena siswa sudah menuangkan isi dengan menarik,
sesuai dengan tema. Puisi “Perjalan Hidupku” yang ditulis oleh
Sumiati perjalanan, isi dari puisi tersebut menggambarkan tentang
perjalan yang mengajarkan seseorang artinya bersyukur terhadap apa
yang ada dalam hidupnya, seperti yang diungkapan berikut ini:

Pagi ini aku melangkahkan kaki

Menapaki jejak sisa hidup ini

Perjalanan ini mengajarkan sebuah

Arti bersyukur

Data 27 Siti Qomariah

Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 27 termasuk dalam
kriteria baik. karena siswa menulis isi sudah menarik, sesuai dengan
tema. Puisi “Ibu karya Siti Qomariah bertemakan keistimewaan
seorang ibu, isi dari puisi tersebut menceritakan tentang seorang ibu
yang mengajari penulis tentang segala hal dalam hidupnya, seperti
yang diungkapan berikut ini:

Kau seorang wanita yang memiliki arti istimewa

Dan

Kau yang mengajariku dari tidak tahunya aku

Akan sebuah ilmu hingga aku bisa mengetahui semua.


Data 28 Syafrilia Qanitah A

Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 28 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa menulis isi sangat menarik, sangat
sesuai dengan tema. Puisi “Ayah” karya Syafrilia Qanitah A
bertemakan kerinduan pada sosok ayah, isi dari puisi tersebut adalah
tentang seseorang yang ditinggalkan ayahnya sejak kecil, dan Ia
bertanya-tanya apakah ada kenangan masa kecil bersama ayahnya
seperti orang lain, seperti yang diungkapan berikut ini:

Yah…

Apa aku pernah merasakan apa yang biasa

Mereka rasakan bersama ayahnya ?

Yah…

Terlalu kecil diriku untuk kau tinggalkan

Data 29 Sukma Mulia

Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 29 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa menggambarkan isi sangat
menarik, sangat sesuai dengan tema. Puisi “Tuhan” yang ditulis
Sukma Mulia bertemakan ketuhanan, isi dari puisi tersebut adalah
tentang indra yang Ia punya saat ini merupakan anugrah dari Tuhan,
serta harapan agar semua indraa yang Ia miliki digunakan dengan baik
sesuai dengan perintah Tuhan, seperti yang diungkapan berikut ini:

Aku bisa melihat, berjalan dan berfikir

Juga berkatmu

Satu pintaku padamu

Jagalah yang aku miliki sekarang

Agar selalu digunakan dengan baik


Sesuai perintah-Mu

Data 30 Utin Luthfiah Imran

Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 30 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa mampu menulis isi dengan sangat
menarik, sangat sesuai dengan tema. Puisi “Menyesal” karya Utin
Luthfiah Imran bertemakan penyesalan, isi puisi tersebut
menggambarkan tentang perasaan seseorang yang menyesal akan
masa mudanya tidak digunakan dengan baik dalam menuntut ilmu
hingga sekarang Ia tua dengan serba keterbatasan, seperti yang
diungkapan berikut ini:

Hari mudaku sudah pergi

Sekarang petang datang membayang

Batang usiaku sudah tinggi

Aku lalai di pagi hari

Beta lengah dimasa muda

Kini hidup meracuni hati

Miskin ilmu miskin harta.

Data 31 Wiamatus Zahra

Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 31 termasuk dalam
kriteria cukup baik. Karena siswa menulis isi cukup menarik, cukup
sesuai dengan tema. Puisi “Tembang untuk Ibunda” karya Wiamatus
Zahra bertemakan kasih sayang ibunda, isi puisi tersebut menceritakan
tentang kasih sayang seorang ibu kepada anaknya meskipun Ia sudah
beranjak dewasa, seperti yang diungkapan berikut ini:

Ibunda
Kasihmu tak pernah kemarau

Meski waktu merambat makin tua

Aku kini bukan bocah lagi.

Data 32 Yeni Anjar Sari

Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 32 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa menggambarkan isi sangat
menarik, sangat sesuai dengan tema. Puisi “Surga Alam” karya Yeni
Anjar Sari bertemakan keindahan alam, isi puisi tersebut meceritakan
tentang keindahan alam dan manfaatnya bagi kehidupan manusia yang
diciptakan Tuhan, seperti yang diungkapan berikut ini:

Keindahan alam begitu berguna bagi semua orang

Alam member pengetahuan bagi manusia

Seperti matahari meyinari bumi

Air yang mengalir dengan deras bisa diminum

Hutan yang lebat mmenghasilkan

Berbagi macam barang

Hasil kemampuan Menulis Puisi Berdasarkan Kesesuaian isi


Dengan Tema Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Walisongo
Pontianak

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Baik 20 62,5 %

Baik 10 31,25 %

Cukup 2 6,25 %

Kurang 0 0%

Jumlah 32 100
b. Kemampuan Menulis Puisi Siswa Berdasarkan Pengimajian Siswa
Kelas X Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak
Data 1 Alfisyah
Pengimajian dari puisi data 1 termasuk dalam kriteria baik. Karena
siswa sudah mampu menggunakan kata-kata yang tepat,
memunculkan imajinasi, dan kreatif. Puisi “Sahabat Sejati” karya
Alfisyah mengandung imaji auditif atau pendengaran yang mengajak
pembaca seolah mendengar suara tawa, seperti yang diungkapkan
pada bait berikut:
Suara tawa itu
Meski diiringi oleh kesedihan

Data 2 Betty Aulia


Pengimajian pada puisi data 2 termasuk dalam kriteria cukup. Karena
siswa menggunakan penggunaan kata-kata cukup tepat, memunculkan
imajinasi dan cukup kreatif. Puisi “Pesantrenku” yang ditulis oleh
Betty Aulia mengandung imaji visual atau penglihatan yang mengajak
pembaca seolah melihat pesantren yang ditempatinya menuntut ilmu,
seperti pada bait berikut:
Ohh pesantrenku engkaulah tempatku
Menuntut ilmu

Data 3 Cintani
Pengimajian pada puisi data 3 termasuk dalam kriteria sangat baik.
Karena siswa menggunakan kata-kata yang sangat tepat,
memunculkan imajinasi, dan sangat kreatif. Puisi “Album Biru” karya
Cintani menggambarkan imaji visual atau penglihatan dan imaji taktil
atau perabaan. Imaji visual atau penglihatan mengajak pembaca
seolah melihat lembaran kertas yang sudah lama terdapat nama ibu
dan imaji taktil atau perabaan dalam puisi ini menggambarkan seolah-
oleh mersakan sentuhan tangan ibu, seperti yang diungkapkan pada
bait-bait berikut:
Imaji visual atau penglihatan
Ku lihat lembaran itu kusang dengan tulisan
Yang sangat lama…..
Imaji taktil atau perabaan
Tangan kasihmu, tangan lembutmu
Menyentuh jiwa…..

Data 4 Dea Rahmawati

Pengimajian pada puisi data 4 termasuk dalam kriteria kurang.


Karena siswa menggunakan kata-kata kurang tepat, tidak
memunculkan imajinasi dan kurang kreatif. Puisi “Tak Pernah Bisa”
yang ditulis Dea Rahmawati tidak memunculkan imajinasi, seperti
yang diungkapkan berikut:

Aku tak pernah bisa mencampakan

Cinta yang pernah kau miliki

Aku mencintaimu, tapi kau belum

Mencintaiku

Data 5 Dinda Maulani Pangestu


Pengimajian pada puisi data 5 termasuk dalam kriteria cukup. Karena
siswa menggunakan kata-kata cukup tepat, memunculkan imajinasi
dan cukup kreatif. Puisi “Ibu” yang ditulis Dinda Maulani Pangestu
memunculkan imaji visual atau penglihatan yang menajak pembaca
seolah-oleh melihat seorang ibu mengandung, seperti yang
diungkapakan berikut:
Dengan susah payah engkau mengandung selama
9 bulan 10 hari tanpa keluh kesah

Data 6 Maimanah
Pengimajian pada puisi data 6 termasuk dalam kriteria baik. Karena
siswa menggunakan kata-kata yang tepat, memunculkan imajinasi,
dan kreatif. Puisi “Ayah dan Ibu” karya Maimanah memunculkan
imaji auditif atau pendengaran yang membawa pembaca seolah-olah
mendengar kan keluh kesah seorang anak yang jauh dari orang tuanya,
seperti yang diungkapkan pada bait berikut:
Dengarlah rintihan anakmu
Keluh kesah tanpa kehadiranmu

Data 7 Maisarah

Pengimajian pada puisi data 7 termasuk dalam kriteria baik. karenaa


siswa menggunakan kata-kata yang tepat, memunculkan imajinasi,
dan kreatif. Puisi “Ada Gelap Dan Ada Terang” karya Maisarah
memunculkan imajinasi visual atau penglihatan, dimana penulis
mengajak pembaca seolah-olah melihat seseorang menangis dan
berandai-andai seakan akan badai dan gempa bumi akan datang, serta
seakan akan melihat orang-orang ramai diibarakan bagai binatang
anai-anai, seperti yang diungkapkan berikut:

Kita juga bisa menangis

Walupun badai menerpa

Walaupun badai menerpa


Walaupun gampa bumi datang

Disaat itu kita bagaikan anai-anai

Data 8 Maulani
Pengimajian pada puisi data 8 termasuk dalam kriteria cukup. Karena
siswa menggunakan kata-kata cukup tepat, memunculkan imajinasi
dan cukup kreatif. Puisi “Guruku Tercinta” karya Maulani
menggambarkan imaji auditif atau pendengaran, dimana penulis
menguraikan tentang ucapan terima kasih pada gurunya, seperti yang
terdapat pada bait berikut:
Ku ucapkan banyak terima kasih
Atas apa yang telah kau beri.

Data 9 Maydatun Pratiwi


Pengimajian pada puisi data 9 termasuk dalam kriteria kurang.
Karena siswa menggunakan kata-kata kurang tepat, tidak
memunculkan imajinasi dan kurang kreatif. Puisi “Sekolah” yang
ditulis Maydatun Pratiwi tidak memunculkan imaji, kata-kata yang
diungkapakan hanya mengungkapakan bahwa sekolah merupakan
tempat untuk belajar, seperti yang diungkapkan berikut:
Sekolah tempat untuk belajar
Banyak ilmu yang didapatkan.

Data 10 Melani
Pengimajian pada puisi data 10 termasuk dalam kriteria baik. Karena
siswa menggunakan kata-kata yang tepat, memunculkan imajinasi,
dan kreatif. Puisi “Pesantren” yang ditulis Melani memunculkan
imajinasi auditif atau pendengaran, dimana penulis mengajak pembaca
seolah-oleh mendengar lantunan azan, seperti yang diungkapkan
dalam bait berikut:
Lantunan azan yang berbunyi setiap hari

Data 11 Mutmainah
Pengimajian pada puisi data 11 termasuk dalam kriteria sangat baik.
Karena siswa menggunakan kata-kata yang sangat tepat,
memunculkan imajinasi, dan sangat kreatif. Puisi “Tentang Keluarga”
yang ditulis Mutmainah memunculkan imajinasi perabaan, dimana
penulis mengajak pembaca seolah-olah merasakan kehangatan saat
disentuh oleh kedua orang tua atau keluarga yang disayangi, seperti
yang diungkapkan dalam bait berikut:
Tangan merangkul
Kehangatn itu
Teringat selalu

Data 12 Mutia Fybryani


Pengimajian pada puisi data 12 termasuk dalam kriteria cukup.
Karena siswa menggunakan kata-kata cukup tepat, memunculkan
imajinasi dan cukup kreatif. Puisi “Podokku” karya Mutia Fybryani
memunculkan imajinasi visual atau penglihatan, pembaca seolah
melihat cahaya, seperti yang diungkapkan dalam bait berikut:
Kau beri sinar baagi hidupku
Kau beri cahaya imanku

Data 13 Mutia Alzahrah

Pengimajian pada puisi data 13 termasuk dalam kriteria cukup.


Karena siswa menggunakan kata-kata cukup tepat, memunculkan
imajinasi dan cukup kreatif. Puisi “Pondokku” yang ditulis oleh Mutia
Alzahrah memunculkan imajinasi visual atau penglihatan yang
menggambarkan tentang pondok atau sekolah yang menjadi tenpat
seseorang untuk menuntut ilmu, seperti yang diungkapkan berikut:
Oh pondokku…..

Tempatku menuntut ilmu

Mengharapkan kebarokahan

Data 14 Nafisa Aulia

Pengimajian pada puisi data termasuk dalam kriteria baik. Karena


siswa menggunakan kata-kata yang tepat, memunculkan imajinasi,
dan kreatif. Puisi “Akhir” karya Nafisa Aulia memunculkan imajinasi
visual atau penglihatan, dimana penulis mengajak pembaca seolah-
olah melihat orang-orang sholat dihamparan sajadah, seperti yang
diungkapkan berikut:

Pada suatu hari nanti

Di hamaparan sajadah

Data 15 Ni’matul Maulidia

Pengimajian pada puisi data 15 termasuk dalam kriteria baik. Karena


siswa menggunakan kata-kata yang tepat, memunculkan imajinasi,
dan kreatif. Puisi “Ayah” yang ditulis oleh Ni’matul Maulidia
memunculkan imajinasi visual atau penglihatan, dimana penulis
mengajak pembaca untuk melihat bagaimana orang tua bekerja kelas
hingga keluar titik peluh atau keringat, seperti yang diungkapkan
berikut:

Ayah…. Kau relakan tetesan keringatmu


Demi anak kecilmu ini

Data 16 Nuraisyah
Pengimajian pada puisi data 16 termasuk dalam kriteria cukup.
Karena siswa menggunakan kata-kata cukup tepat, memunculkan
imajinasi dan cukup kreatif. Puisi “Kamu Itu Inspirasiku” karya
Nuraisyah memunculkan imajinasi visual atau penglihatan, dimana
penulis mengajak pembaca seolah-olah melihat apa yang apa yang
terjadi pada saat Ia pergi, seprti apa yang diungkapkan berikut:

Sahabatku, kamu apa kabar ?

Terlalu lama aku tak melihatmu

Sejak aku memutuskan untuk pergi

Data 17 Nurul Hidayah

Pengimajian pada puisi data 17 termasuk dalam kriteria baik. Karena


siswa menggunakan kata-kata yang tepat, memunculkan imajinasi,
dan kreatif. Puisi “Ayah” karya Nurul Hidayah memunculkan
imajinasi visual atau penglihatan, dimana penulis mengajak seorang
pembaca seolah-oleh melihat lilin yang bekelip disaat seseorang ingin
tidur yang membuat suasana menjadi sunyi, seperti yang diungkapkan
berikut:

Cahayamu panas suci

Tinggal kerlip lilin dikelam sunyi

Ayahku

Data 18 Putri Indah Sari

Pengimajian pada puisi data 18 termasuk dalam kriteria baik. Karena


siswa menggunakan kata-kata yang tepat, memunculkan imajinasi,
dan kreatif. Puisi “Kotak Pensil” yang ditulis Putri Indah Sari
memunculkan imajinasi visual, dimana penulis mengajak pembaca
seolah-oleh melihat kotak pensil yang bergantungan serta jepit rambut
yang bewarna biru, seperti yang ditulis berikut:

Kotak pensilku yang bergantung jepit rambutku

Yang berwarna biru dan tepi-tepinya berlapis emas

Data 19 Rahmawati

Pengimajian pada puisi data 19 termasuk dalam kriteria baik. Karena


siswa menggunakan kata-kata yang tepat, memunculkan imajinasi,
dan kreatif. Puisi “Cahaya Cinta” yang ditulis oleh Rahmawati
memunculkan imajinasi visual atau penglihatan, dimana penulis
mengajak pembaca seolah-olah melihat surga yang tidak tertandingi
dan indah, seperti yang ditulis berikut:

Terpaut dalam surga nan indah

Data 20 Raisa Fayola

Pengimajian pada puisi data 20 termasuk dalam kriteria baik. Karena


siswa menggunakan kata-kata yang tepat, memunculkan imajinasi,
dan kreatif. Puisi “Kuhentikan Hujan” karya Raisa Fayola
memunculkan imajinasi visual atau penglihatan, dimana penulis
mengajak pembaca seolah-olah melihat kabut atau embut pada waktu
pagi hari, seperti yang ditulis berikut:

Mengangkat kabut pagi perlahan

Data 21 Reni Suriani


Pengimajian pada puisi data 21 termasuk dalam kriteria baik. Karena
siswa menggunakan kata-kata yang tepat, memunculkan imajinasi,
dan kreatif. Puisi “Ibu” yang ditulis Reni Suriani memunculkan
imajinasi visual atau penglihatan, dimana penulis mengajak pembaca
seolah-olah melihat seseorang sedang menangis, seperti yang
diungkapkan berikut:

Pernah aku menangis

Dan

Tidak pernah aku lihat air mata dukamu

Mengalir dipipimu

Data 22

Pengimajian pada puisi data 22 termasuk dalam kriteria baik. Karena


siswa menggunakan kata-kata yang tepat, memunculkan imajinasi,
dan kreatif. Puisi “Hilang” karya Rikha Putri Aulia memunculkan
imajinasi visual atau penglihatan, dimana penulis mengajak pembaca
seolah-olah melihat seseorang berjalan kaki, seperti yang diungkapkan
berikut ini:

Agar langkah kaki

Bisa terus melangah hingga ujung jalan

Data 23 Rohmatun Maedian

Pengimajian pada puisi data 23 termasuk dalam kriteria cukup.


Karena siswa menggunakan kata-kata cukup tepat, memunculkan
imajinasi dan cukup kreatif. Puisi “Ibuku Yang Ku Sayang” yang
ditulis Rohmatun Maedian memunculkan imajinasi auditif atau
pendengaran, dimana penulis mengajak pembaca seolah mendengar
curahan hati penulis yang bercerita tentang ibunya yang selalu
mendengarkan ceritanya, seperti yang diungkapkan berikut:

Ibu yang selalu bersamaku

Yang selalu mendengarkan ceritaku

Data 24 Rusmiyani

Pengimajian pada puisi data 24 termasuk dalam kriteria sangat baik.


Karena siswa menggunakan kata-kata yang sangat tepat,
memunculkan imajinasi, dan sangat kreatif. Puisi “Ibunda” karya
Rusmiyani memunculkan imajinasi visual atau penglihatan, dimana
penulis mengajak pembaca seolah-olah melihat seseorang yang
membasuh mukanya dengan air yang mengalir jernih dan seolah
melihat seseorang sedang menangis, seperti yang diungkapkan
berikut:

Gemercik air mengalir jernih

Percikan kemuka segar rasanya

Dan

Terbayang dulu ku menangis

Data 25 Safitri Lili Yani

Pengimajian pada puisi data 25 termasuk dalam kriteria cukup.


Karena siswa menggunakan kata-kata cukup tepat, memunculkan
imajinasi dan cukup kreatif. Puisi “Bunda” karya Safitri Lili Yani
memunculkan imajinasi visual atau penglihatan, dimana penulis
mengajak pembaca seolah-olah melihat sinar matahari di waktu pagi,
seperti yang diungkapkan berikut:

Mentari pagi menghangatkan hatiku


Data 26 Sumiati

Pengimajian pada puisi data 26 termasuk dalam kriteria baik. Karena


siswa menggunakan kata-kata yang tepat, memunculkan imajinasi,
dan kreatif. Puisi “Perjalanan Hidupku” karya Sumiati memunculkan
imajinasi visual atau penglihatan, dimana penulis mengajak pembaca
seolah-olah melihat seseorang berjalan saat pagi hari untuk menikati
hidup, seperti ungkapan berikut ini:

Pagi ini aku melangkahkan kaki

Menapaki jejak sisa hidup ini

Data 27 Siti Qomariah

Pengimajian pada puisi data 27 termasuk dalam kriteria kurang.


Karena siswa menggunakan kata-kata kurang tepat, tidak
memunculkan imajinasi dan kurang kreatif. Puisi “Ibu” karya Siti
Qomariah tidak memunculkan imajinasi, seperti yang diungkapkan
berikut:

Kau seorang wanita yang memiliki arti istimewa

Kau adalah malikat tak bersayap

Kau juga pejuang hidupku

Oh ibu kau yang melahirkan kau yang merawatku

Data 28 Syafrilia Qanitah A

Pengimajian pada puisi data 28 termasuk dalam kriteria baik. Karena


siswa menggunakan kata-kata yang tepat, memunculkan imajinasi,
dan kreatif. Puisi “Ayah” karya Syafrilia Qanitah A memunculkan
imajinasi visual atau penglihatan, dimana penulis mengajak pembaca
seolah-olah melihat seseorang menangis dan menaiki bahu ayahnya
disaat Ia kecil, seperti apa yang diungkapkan berikut:
Apa aku pernah menaiki bahumu waktu kecil ?

Apa aku pernah menangis dasyat melihat dirimu pergi bekerja ?

Data 29 Sukma Mulia

Pengimajian pada puisi data 29 termasuk dalam kriteria baik. Karena


siswa menggunakan kata-kata yang tepat, memunculkan imajinasi,
dan kreatif. Puisi “Tuhan” yang ditulis Sukma Mulia memunculkan
imajinasi auditori atau pendengaran, dimana penulis megajak pembaca
seolah-olah mendengar azan yang dilantunkan setiap hari, seprti yang
diungkapkan berikut:

Setiap hari aku mendengar lantunan azan menusuk telingaku berkat-


Mu

Data 30 Utin Luthfiah Imran

Pengimajian pada puisi data 22 termasuk dalam kriteria baik. Karena


siswa menggunakan kata-kata yang tepat, memunculkan imajinasi,
dan kreatif. Puisi “Menyesal” Utin Luthfiah Imran memunculkan
imajinasi visual atau penglihatan, dimana penulis mengajak pembaca
seolah-olah melihat hari yang hampir gelap, seperti yang diungkapkan
berikut:

Sekarang petang datang membayang

Data 31 Wiamatus Zahra

Pengimajian pada puisi data 31 termasuk dalam kriteria cukup.


Karena siswa menggunakan kata-kata cukup tepat, memunculkan
imajinasi dan cukup kreatif. Puisi “Tembang Untuk Ibunda” yang
ditulis Wiamatus Zahra memunculkan imajinasi visual atau
penglihatan, dimana penulis mengajak pembaca seolah-olah melihat
seseorang yang dulu menangis dan disuapi oleh ibunya, seperti yang
diungkapkan berikut:

Terbayang dulu menangis menjadi disuapi

Tangan lembut kasihmu menyentuh jiwa

Data 32 Yeni Anjar Sari

Pengimajian pada puisi data 32 termasuk dalam kriteria sangat baik.


Karena siswa menggunakan kata-kata yang sangat tepat,
memunculkan imajinasi, dan sangat kreatif. Puisi “Surga Alam” karya
Yeni Anjar Sari memunculkan imajinasi visual atau penglihatan dan
imajinasi olfaktif atau penciuman, dimana penulis mengajak pembaca
seolah-olah melihat sinar matahari yang silau membuat manusia bisa
melihat air mengalir. Imajinasi olfaktif atau penciuman, dimana
penulis mengajak pembaca seolah-olah menciuan bau wangi bunga,
seperti yang diungkapkan berikut:
Imajinasi visual atau penglihatan:
Seperti matahari menyinari bumi
Air yang mengalir dengan deras bisa diminum
Imajinasi olfaktif atau penciuman

Dan wanginya semerbak dan mulai tertawa

Hasil kemampuan Menulis Puisi Berdasarkan Pengimajian Siswa


Kelas X Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Baik 4 12,5 %

Baik 16 50 %

Cukup 9 28,12 %

Kurang 3 9,37 %

Jumlah 32 100 %
c. Kemampuan Menulis Puisi Siswa Berdasarkan Ketepatan Kata
(Diksi) Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak
Data 1 Alfisyah
Ketepatan diksi pada puisi data 1 termasuk dalam kriteria baik.
Karena siswa sudah menggunakan pilihan kata yang baik, penggunaan
kata efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Puisi “Sahabat Sejati”
karya Alfisyah menggunakan diksi atau pilihan kata memori yang
melambangkan beartinya sebuah persahabatan yang akan selalu
diingat sampai kapanpun, serta kata warna yang bearti persahaban
juga yang membuat hidup seseorang lebih ceria dan lebih
bearti,seperti yang diungkapkan pada bait berikut:
Tak akan pernah hilang di memori ini
Dan
Hidupku lebih bewarna

Data 2 Bety Aulia

Ketepatan diksi pada puisi data 2 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menggunakan pilihan kata yang baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Puisi “Pesantrenku” yang
ditulis Bety Aulia menggunakan pilihan kata engkaulah untuk
menggantikan kata tempat yang menjadikan seseorang lebih baik ilmu
agamanya, serta penulis memilih diksi menuntut yang diartikan
sebagai kegiatan yang harus seseorang lakukan, seperti yang
diungkapkan pada bait berikut:
Oh pesantren engkaulah tempatku

Menuntut ilmu

Data 3 Cintani

Ketepatan diksi pada puisi data 3 termasuk dalam kriteria sangat


baik. Karena siswa menggunakan pilihan kata sangat tepat,
penggunaan kata sangat efektif, dan bahasa yang digunakan padat.
Puisi “Album Biru” yang ditulis oleh Cintani memilih diksi kertas
untuk menggantikan kata buku harian yang ditulis oleh penulis sejak
lama, dan penulis menggunakan diksi malaikat yang melambangkan
seseorang yang selalu membimbing dan melindungi, serta kata kusang
yang melambangkan buku yang ditulis sejak lama itu telah berubah
dari bentuk aslinya, adapun diksi tersebut pada bait sebagai berikut:

Ku buka lembaran kertas yang berwarna biru

Ku lihat lembaran itu kusang dengan tulisan

Yang sangat lama….

Tertulis nama malaikat yang tak sedikitpun

Data 4 Dea Rahmawati

Ketepatan diksi pada puisi data 4 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menggunakan pilihan kata baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Puisi “Tak Pernah Bisa”
yang ditulis Dea Rahmawati menggunakan pilihan kata mencampakan
menggantikan kata membuang atau menghilangkan, diksi apa-apa
melambangkan harapan atau sesuatu yang bisa diberi, dan diksi
harapan mengambarkan keyakinan, diksi yang digunakan di atas
terdapat pada bait berikut:
Aku tak pernah bisa mencampakan

Dan

Semantara aku tak punya apa-apa lagi

Selain harapan satu-satunya

Data 5 Dinda Maulani Pangestu

Ketepatan diksi pada puisi data 5 termasuk dalam kriteria cukup.


karena siswa menggunakan pilihan kata cukup baik, penggunaan kata
cukup efektif, dan bahasa yang digunakan cukup padat. Puisi “Ibu”
karya Dinda Maulani Pangestu memilih diksi tingkah laku yang
melambangkan sikap buruk yang dibuat oleh seseorang selama ini,
dan penulis memilih kata kuselipkan untuk menggantikan kata
kusebut, diksi tersebut terdapat pada bait sebagai berikut:

Maafkan dengan tingkah laku yang pernah membuat kesal dan marah

Akan selalu kuselipkan namamu di doaku.

Data 6 Maimanah

Ketepatan diksi pada puisi data 6 termasuk dalam kriteria sangat


baik. Karena siswa menggunakan pilihan kata sangat tepat,
penggunaan kata sangat efektif, dan bahasa yang digunakan padat.
Puisi “Ayah dan Ibu” karya Maimanah menggunakan pilihan kata
kekuatanku untuk menggantukan kata semangat seseorang untuk
melalukan sesuatu. Penulis menggunakan kata rintihan untuk
menggantikan kata suara keluhan yang terucap dari mulut seseorang,
dan pilihan kata korbankan yang melambangkan kebaktian serta nurut
atau tunduk pada orang tua, diksi yang digunakan diatas terdapat pada
bait berikut:

Cintamulah kekuatanku
Dengarlah rintihan anakmu

Dan

Aku korbankan semua untuk mu…

Data 7 Maisarah

Ketepatan diksi pada puisi data 7 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menggunakan pilihan kata baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Puisi “Ada gelap dan ada
terang” yang ditulis Maisarah menggunakan pilihan kata gelap
menggantikan kata sedih, diksi terang menggantikan kata gembira
atau senang, diksi menerpa melambangkan kata datang¸diksi
tenggelam mengambarkan kata hilang, diksi di atas terdapat pada bait
berikut:

Ada gelap dan ada terang

Dan

Walaupun badai menerpa

Dan

Persahaban ini tak akan tenggelam

Data 8 Maulani

Ketepatan diksi pada puisi data 8 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menggunakan pilihan kata baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Puisi “Guru ku tercinta”
yang ditulis oleh Maulani menggunakan diksi mengembangkan untuk
menggantikan kata memajukan atau mendorong agar seseorang terus
berusaha, dan pilihan kata Ridho mu yang menggambarkan
kesenangan seseorang atas sifat baik yang dimiliki oleh seorang,
seperti yang diungkapkan sebagai berikut:
Yang terus mengembangkan semangatku.

Dan

Aku hanya ingin mendapatkan Ridho mu

Data 9 Maydatun Pratiwi

Ketepatan diksi pada puisi data 9 termasuk dalam kriteria cukup.


karena siswa menggunakan pilihan kata cukup baik, penggunaan kata
cukup efektif, dan bahasa yang digunakan cukup padat. Puisi
“Sekolah” yang ditulis Maydatun Pratiwi menggunakan pilihan kata
menggapai untuk mengantikan kata meraih sesuatu yang dicita-
citakan, dan penulis menggunakan diksi impikan yang melambangkan
cita-cita yang menjadi tujuan apa yang dikerjakan saat ini, diksi
tersebut terdapat pada bait berikut:

Maka kita tidak bisa menggapai apa yang kita

Impikan

Data 10 Melani

Ketepatan diksi pada puisi data 10 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menggunakan pilihan kata baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Puisi “Pesantren” yang
ditulis Melani menggunakan pilihan kata dibimbing untuk mengganti
kata diarahkan atau dituntun untuk menjadi libih baik, dan pilihan kata
lantunan untuk menggantikan kata suara yang dikeluarkan oleh
seseorang, serta pilihan kata menyembahnya untuk menggantikan kata
beribadah, pilihan kata atau diksi tersebut terdapat pada bait berikut:

Setiap hari aku dibimbing

Dan

Lantunan azan yang selalu terdengar


Dan

Menyembahnya Tuhan YME

Data 11 Mutmainah

Ketepatan diksi pada puisi data 11 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menggunakan pilihan kata baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Puisi “Tentang keluarga”
yang ditulis oleh Mutmainah menggunakan diksi hal-hal yang
melambangkan sesuatu yang sering terjadi, dan penulis menggunakan
pilihan kata bersandar untuk menggantikan kata beristirahat atau
tempat ternyaman yang dirasakan oleh seseorang, serta diksi
kerjamnya untuk menggantikan kata kerasnya atau suatu hal yang
membuat seseorang tidak nyaman, diksi tersebut diungkapkan penulis
pada bait berikut:

Ada hal-hal yang tidak bisa

Dan

Tempat dimana kita bisa bersandar

Dari kejamnya dunia

Data 12 Mutia Fybryani

Ketepatan diksi pada puisi data 12 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menggunakan pilihan kata baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Puisi “Pondokku” karya
Mutia Fybryani menggunakan diksi sinar untuk menggantikan kata
petunjuk atau titik terang bagi seseorang untuk menjalani hidup,
pilihan kata cahaya digunakan untuk menggantikan kata petunjuk,
pilihan kata iman ku digunakan untuk menggantikan kata kepercayaan
atau keyakinan atas sesuatu yang dilakukan, diksi Al-fatihah yang
melambangkan surah dalam Al-quran, dan pilihan kata lantunkan
untuk menggantikan kata suara yang dikeluarkan seseorang, diksi di
atas terdapat pada bait berikut:

Kau beri sinar bagi hidupku

Kau cahaya imanku

Dan

Hanya Al-fatihah yang selalu ku lantunkan

Data 13 Mutia Alzahrah

Ketepatan diksi pada puisi data 13 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menggunakan pilihan kata baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Puisi “Pondokku” karya
Mutia Alzahrah menggunakan pilihan kata naungku untuk
menggantikan kata tempat berteduh atau berlindung yang ditinggali,
dan diksi kebarokahan melambangkan bertambahnya kebaikan,
adapun diksi di atas terdapat pada bait berikut:

Tempat naunganku

Dan

Mengharapkan kebarokahan

Data 14 Nafisa Aulia

Ketepatan diksi pada puisi data 14 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menggunakan pilihan kata baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Puisi “Akhir” yang ditulis
Nafisa Aulia menggunakan pilihan kata terkapar untuk menggantikan
kata terbaring tak berdaya, pilihan kata melayang melambangkan roh
yang pergi, diksi di atas terdapat pada bait berikut:

Ragaku terkapar jiwaku melayang


Data 15 Ni’matul Maulidia

Ketepatan diksi pada puisi data 15 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menggunakan pilihan kata baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Puisi “Ayah” karya
Ni’matul Maulidia menggunakan diksi mulia untuk menggantikan
kata baik dan mempunyai arti yang berharga, puisi ini juga
menggunakan diksi malaikat yang melambangkan orang selalu
melindungi, serta pilihan kata bersayap melambangkan seseorang
tidak mempunyai kelebihan tertentu namun bisa melindungi, adapun
diksi di atas terdapat pada bait berikut:

Kau adalah seorang pria mulia

Kaulah malaikat tak bersayap

Data 16 Nuraisyah

Ketepatan diksi pada puisi data 16 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menggunakan pilihan kata baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Puisi “Kamu itu
inspirasiku” menggunakan diksi inspirasiku melambangkan sesuatu
yang membuat seseorang bersemangat, diksi mengejar untuk
menggantikan kata meraih, dan pilihan kata mengingat-Nya
ditunjukan untuk Tuhan, diksi di atas terdapat pada bait berikut:

Kamu itu inspirasiku

Dan

Demi mengejar cita-citaku

Dan

Mengingat-Nya

Data 17 Nurul Hidayah


Ketepatan diksi pada puisi data 17 termasuk dalam kriteria baik.
Karena siswa menggunakan pilihan kata baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Puisi “Ayah” yang ditulis
Nurul Hidayah menggunakan diksi penuh seluruh menggantikan kata
semua, diksi cahayamu menggantikan kata suasana, pilihan kata suci
artinya bersih atau baik, dan diksi dikelam menggangtikan kata
ditambah, pilihan kata di atas terdapat pada bait berikut:

Mengingat kau penuh seluruh

Cahayamu panas suci

Tinggal kerlip lilin dikelam sunyi

Data 18 Putri Indah S

Ketepatan diksi pada puisi data 18 termasuk dalam kriteria cukup.


Karena siswa menggunkan pilihan kata cukup baik, penggunaan kata
cukup efektif, dan bahasa yang digunakan cukup padat. Puisi “Kotak
Pensil” Putri Indah S menggunakan diksi kau yang mengganti kata
kotak pensil atau tempat penyimpanan, dan diksi emas digunakan
untuk menggantikan kata paling berharga¸ diksi di atas terdapat pada
bait berikut:

Kau tempat barang-barangku

Dan

Yang berwarna biru dan ditepi-tepinya berlapis emas

Data 19 Rahmawati

Ketepatan diksi pada puisi data 19 termasuk dalam kriteria sangat


baik. Karena pilihan kata sangat tepat, penggunaan kata sangat
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Puisi “Cahaya cinta” karya
Rahmawati menggunakan pilihan kata cahaya untuk menggantikan
penerang, pilihan kata teladan melambangkan sesuatu yang dapat
ditiru, dan pilihan kata mulia menggantikan kata baik atau suci, serta
diksi bersholawat menggambarkan seseorang melantunkan kata-kata
spitual atau keagamaan, diksi di atas terdapat pada bait berikut:

O kekasih Allah Teladan alam semesta

Alangkah mulia dan indah namamu

Dan

Bersholawat atasmu ya Rasulullah

Data 20 Raisa Fayola

Ketepatan diksi pada puisi data 20 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menggunakan pilihan kata baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Puisi “Ku hentikan hujan”
yang ditulis Raisa Fayola menggunakan pilihan kata merindukanku
melambangkan kerinduan akan kehadiran hujan, pilihan kata basah
merupakan kebalikan atau lawan kata kering, diksi diatas terdapat
dalam bait berikut:

Kini matahari merindukanku

Dan

Menembus tanah basah

Data 21 Reni Suriani

Ketepatan diksi pada puisi data 21 termasuk dalam kriteria sangat


baik. Karena siswa menggunakan pilihan kata sangat tepat,
penggunaan kata sangat efektif, dan bahasa yang digunakan padat.
Puisi “Ibu” yang ditulis Reni Suriani menggunakan pilihan kata
merajuk menunjukan rasa tidak senang terhadap seseuatu, Selain itu,
penulis juga menggunakan pilihan kata tersilap menggambarkan kata
salah penglihatan atau perasaan yang berlainan dengan keadaan
sebenarnya. Diksi penawar melambangkan perkataan atau ucapan
yang memiliki kekuatan menyembuhkan, diksi diatas terdapat dalam
bait berikut:

Pernah aku merajuk

Dan

Setiap kali aku tersilap

Dan

Dia obati dengan penawar dan semangat

Data 22 Rikha Putri Aulia

Ketepatan diksi pada puisi data 22 termasuk dalam kriteria sangat


baik. Karena siswa menggunakan pilihan kata sangat tepat,
penggunaan kata sangat efektif, dan bahasa yang digunakan padat.
Puisi “Hilang” karya Rikha Putri Aulia menggunakan pilihan kata
berkali-kali dilambang hal yang sering terjadi, pilihan kata sosok
melambangkan seseorang selain itu diksi yang digunakan yaitu mutlak
merupakan hal tidak bisa diubah, dan diksi ujung jalan melambangkan
akhir hayat, diksi di atas terdapat pada bait berikut:

Walau telah berkali-kali kehilangan

Sosok yang berharga dalam hidupku

Dan

Kesendirian merupakan hal yang mutlat terjadi

Dan

Agar langkah kaki bisa terus melangkah hingga ujung jalan

Data 23 Rohmatun Maedian


Ketepatan diksi pada puisi data 23 termasuk dalam kriteria baik.
Karena siswa menggunakan pilihan kata baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Puisi “Ibuku yang ku
sayang” karya Rohmatun Maedian menggunakan pilihan kata
matahariku untuk menggantikan kata penerang, selain itu, pilihan kata
yang digunakan yaitu menyinari melambangkan sesuatu yang
memberi penerang atau keterbukaan hati, diksi tersebut terdapat pada
bait berikut:

Engkau bagaikan matahariku

Yang menyinari seluruh hidupku

Data 24 Rusmiyani

Ketepatan diksi pada puisi data 24 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menggunakan pilihan kata baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Puisi “Ibunda” yang ditulis
Rusmiyani menggunakan pilihan kata gemercik menggambarkan
bunyi air yang jatuh menimpa genangan air, selain itu, diksi yang
digunakan kemarau untuk menggantikan kata selalu ada atau
sepanjang masa, pilihan kata bocah melambangkan kata anak-anak,
pilihan kata mengamuk menggambarkan kata marah¸dan pilihan kata
yang digunakan yaitu rewel melambangkan kata cerewet atau banyak
tingkah, diksi di atas terdapat pada bait berikut:

Gemercik air mengalir jernih

Dan

Kasihmu tak pernah kemarau

Dan

Disaat ku masih bocah

Dan
Jika aku tak akan rewel lagi bunda

Data 25 Safitri Lili Yani

Ketepatan diksi pada puisi data 25 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menggunakan pilihan kata baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Puisi “Bunda” yang ditulis
Safitri Lili Yani menggunakan pilihan kata mentari untuk
menggantikan kata matahari, pilihan kata gelora melambangkan
begejolak hebat, diksi menyeruak melambangkan kata menembus
tatapan mata, serta pilihan kata yang digunakan yaitu memudar
menggambarkan sesuatu yang tidak jelas atau kabur, diksi di atas
terdapat pada bait berikut:

Mentari pagi menghangatkan hatiku

Gelora yang menyeruak kemarin

Sedikit memudar kali ini

Data 26 Sumiati

Ketepatan diksi pada puisi data 26 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menggunakan pilihan kata baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Puisi “Perjalanan hidupku”
yang ditulis Sumiati menggunakan diksi menapaki diartikan sebagai
menyelidiki atau menjejaki, dan diksi penuh seluruh diartikan selalu,
diksi di atas terdapat pada bait berikut:

Menapaki jejak sisa hidup ini

Dan

Doaku selalu penuh seluruh

Data 27 Siti Qomariah


Ketepatan diksi pada puisi data 27 termasuk dalam kriteria baik.
Karena siswa menggunakan pilihan kata baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Puisi “Ibu” karya Situ
Qomariah menggunakan diksi malaikat menggambarkan seseorang
yang suci dan selalu ada dalam keadaan apapun, adapun diksi yang
digunakan yaitu bersayap bearti tidak mempunyai keistimewaan
tertentu namun selalu ada, dan pilihan kata yang digunakan yaitu
pejuang menggantikan kata orang yang bekerja untuk menjadikan
seseorang lebih baik, serta pilihan kata titihan menggantikan kata
sibuk diksi di atas terdapat pada bait:

Kau adalah malaikat tak bersayap

Kau juga pejuang hidupku

Dan

Kau yang melatih titihan langkahku

Data 28 Syafrilia Qanitah A

Ketepatan diksi pada puisi data 30 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menggunakan pilihan kata baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Puisi “Ayah” yang ditulis
Syafrilia Qanitah A menggunakan pilihan kata penasaran diartikan
ingin mengetahui sesuatu, diksi menaiki untuk menggantikan kata
menggendong, dan diksi dasyat menggantikan kata keras, diksi diatas
terdapat pada bait berikut:

Yah rasa penasaran itu banyak

Dan

Apa aku pernah menaiki bahumu waktu kecil ?

Apa aku pernah menangis dasyat melihat dirimu pergi bekerja ?


Data 29 Sukma Mulia

Ketepatan diksi pada puisi data 29 termasuk dalam kriteria sangat


baik. Karena siswa menggunakan pilihan kata sangat tepat,
penggunaan kata sangat efektif, dan bahasa yang digunakan padat.
Puisi “Tuhan” karya Sukma Mulia Menggunakan pilihan kata
berkatmu menggantikan kata karena, selain itu diksi yang digunakan
yaitu lantunan mengganbarkan pantulan suara, serta menusuk
mengantikan kata mendengar dengan keras, diksi di atas terdapat pada
bait berikut:

Aku bisa mendengar berkatmu

Aku bisa berbicara juga berkatmu

Aku bisa melihat, berjalan dan berfikir

Juga berkatmu

Setiap hari aku mendengar lantunan azan menusuk telingaku


berkatmu

Data 30 Utin Luhfiah Imran

Ketepatan diksi pada puisi data 30 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menggunakan pilihan kata baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Puisi “Menyesal” yang
ditulis Utin Luhfiah Imran menggunakan diksi melayang
menggantikan kata pergi, selain itu pilhan kata yang digunakan yaitu
petang mengambarkan kehidupan yang kekal atau kematian, diksi
batang untuk menggantikan kata angka, dan pilihan kata lalai
menganbarkan kelengahan, diksi di atas terdapat pada bait berikut:

Pagiku hilang sudah melayang


Dan

Sekarang petang datang membayang

Batang usiaku sudah tinggi

Aku lalai di hari pagi

Data 31 Wiamatus Zahra

Ketepatan diksi pada puisi data 31 termasuk dalam kriteria cukup.


Karena pilihan kata cukup baik, penggunaan kata cukup efektif, dan
bahasa yang digunakan cukup padat. Puisi “Tembang Untuk Ibunda”
yang ditulis Wiamatus Zahra menggunakan diksi tembang
menggantikan kata syair, diksi kemarau diartikan hilang atau selalu
ada, dan diksi bocah mengambarkan anak-anak, diksi di atas terdapat
pada bait berikut:

Temabang untuk Ibunda

dan

Kasihmu tak pernah kemarau

Dan

Aku kini bukan bocah lagi

Data 32 Yeni Anjar Sari

Ketepatan diksi pada puisi data 32 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menggunakan pilihan kata baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Puisi “Surga alam” karya
Yeni Anjar Sari menggunakan pilihan kata surga diarikan sebagai
tempat yang istimewa, diksi diguyur menggantikan kata siram,
pilihan kata berkicau merupakan suara burung, diksi semi diartikan
sebagai musim tumbuhnya bunga-bunga, dan pilihan kata semerbak
menggantikan kata mengharumkan, diksi di atas terdapat pada bait
berikut:

Surga alam

Dan

Yang diguyur angin dan hujan lebat

Dan

Burung berkicau ditengah udara

Kini musim semi datang

Dan

Dan wanginya semerbak dan mulai tertawa

Hasil kemampuan Menulis Puisi Berdasarkan Ketepatan Kata


(Diksi) Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Baik 6 18,75 %

Baik 22 68,75 %

Cukup 4 12,5 %

Kurang 0 0%

Jumlah 32 100 %

d. Kemampuan Menulis Puisi Siswa Berdasarkan Bahasa Kiasan


Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak

Data 1 Alfisyah

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 1 termasuk


dalam kriteria sangat baik. Karena siswa ekspresif dan sangat
terampil menggunakan bahasa kiasan. Puisi “Sahabat sejati” karya
Alfisyah menggunakan bahasa kiasan personifikasi yaitu
mempersamakan benda dengan manusia terletak pada kata memori,
dan bahasa kiasan yang digunakan dalam puisi tersebut ialah bahasa
kiasan metafora yaitu menyatakan sesuatu sebagai hal yang sama,
seperti yang diungkapkan berikut:

Bahasa kiasan personifikasi

Tak akan pernah hilang di memori ini

Bahasa kiasan metafora

Hidupku penuh warna

Data 2 Betty Aulia

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 2 termasuk


dalam kriteria baik. Karena siswa ekspresif dan sudah terampil
menggunakan bahasa kiasan. Puisi “Pesantrenku” yang ditulis Betty
Aulia menggunakan bahasa kiasan perumpamaan epos, perumpamaan
tersebut menjelaskan tentang manfaat pesantren bagi seseorang secara
berulang ulang, seperti yang diungkapkan berikut ini:

Oh pesantrenku engkaulah tempatku

Menuntut ilmu

Tempat menuntut ilmu, belajar mandiri

Berkat engkaulah aku paham ilmu agama

Data 3 Cintani

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 3 termasuk


dalam kriteria baik. Karena siswa ekspresif dan sudah terampil
menggunakan bahasa kiasan. Puisi” Album biru” karya Cintani
menggunakan bahasa kiasan metonimia dengan menggunakan kata
malaikat sebagai pengganti nama ibu, seperti yang diungkapkan
berikut ini:

Tertulis nama malaikat yang tak sedikitpun

Ternoda, malaikat itu ku sebut dengan seorang

Ibu

Data 4 Dea Rahmawati

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 3 termasuk


dalam kriteria cukup. Karena siswa cukup ekspresif dan cukup
terampil menggunakan bahasa kiasan. Puisi “Tak pernah bisa” karya
Dea Rahmawati menggunakan bahasa kiasan perbandingan terlihat
pada kata sementara, dimana penulis membandingakan perasaan
orang lain dengan perasaan dirinya, seperti yang diungkapkan berikut:

Apa yang mesti aku campakan

Sementara aku tak punya apa-apa lagi

Data 5 Dinda Maulani Pangestu

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 3 termasuk


dalam kriteria cukup. Karena cukup ekspresif dan cukup terampil
menggunakan bahasa kiasan. Puisi “Ibu” yang ditulis Dinda Maulani
Pangestu menggunakan bahasa kiasan perumpamaan epos, dimana
penulis secara berturut turut menjelaskan tentang ibu, seperti yang
diungkapkan berikut:

Ibu…

Engkaulah yang selalu kubanggakan

Engkau juga yang telah mengandung, melahirkan, dan mengurusku


Dengan susah payah engakau mengandung selama

9 bulan 10 hari tanpa keluh kesah

Data 6 Maimanah

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 6 termasuk


dalam kriteria cukup. Karena siswa cukup ekspresif dan cukup
terampil menggunakan bahasa kiasan. Puisi “Ayah dan ibu” karya
Maimanah menggunakan bahasa kiasan hiperbola, dimana penulis
melebih-lebihkan tentangkan ungkapannya terhadap ayah dan ibu,
seperti yang diungkapkan berikut:

ayah….ibu…..

aku korbankan semua untukmu…

lelah susah payah keseharianku

demi senyuman dan kebahagiaanmu

Data 7 Maisarah

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 7 termasuk


dalam kriteria sangat baik. Karena siswa ekspresif dan sangat
terampil menggunakan bahasa kiasan. Puisi “Ada gelap dan ada
terang” yang ditulis Maisarah menggunakan bahasa kiasan
perumpamaan epos dan personifikasi. Perumpamaan epos digunakan
penulis untuk menggambarkan perbandingan secara berturut-turut,
dan bahasa kiasan personifikasi digunakan untuk mempersamakan
manusia dengan binatang, bahasa kiasan di atas terdapat pada bait
berikut:

Bahasa kiasan perumpamaan epos


Kita juga bisa menangis

Walaupun badai menerpa

Walaupun gempa bumi datang

Bahasa kiasan personifikasi

Disaat itu kita bagaikan anai-anai

Data 8 Maulani

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 8 termasuk


dalam kriteria cukup. Karena siswa cukup ekspresif dan cukup
terampil menggunakan bahasa kiasan. Puisi “Guruku tercinta”
menggunakan bahasa kiasan perumpamaan epos terlihat dari
penjelasan secara bekelanjutan tentang harapan seseorang pada
gurunya, hal tersebut terdapat pada bait beriku:

Oh guru ku

Aku hanya bisa mendoakanmu

Aku hanya ingin mendapatkan Ridho-Mu

Dan hanya ingin ilmumu

Yang akan ku teruskaan untuk dimasa yang akan datang.

Data 9 Maydatun Pratiwi

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 9 termasuk


dalam kriteria cukup. Karena siswa cukup ekspresif dan cukup
terampil menggunakan bahasa kiasan. Puisi “Sekolah” yang ditulis
Maydatun Pratiwi menggunakan bahasa kaisan metafora yaitu
membandingkan sesuatu yaitu, antara oraang berpendidikan dengan
tidak, seperti pada bait berikut:

Jika tidak sekolah


Maka kita tidak bisa menggapai apa yang kita impikan

Data 10 Melani

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 10 termasuk


dalam kriteria baik. Karena siswa ekspresif dan sudah terampil
menggunakan bahasa kiasan. Puisi “Pesantren” karya Melani
menggunakan bahasa kiasan metafora yakni membandingkan
pesantren dengan rumah dan keluarga, seperti yang terdapat pada bait
berikut:

Setiap hari aku selalu disini

Sudah seperti rumah

Sudah seperti keluarga

Data 11 Mutmainnah

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 11 termasuk


dalam kriteria sangat baik. Karena siswa ekspresif dan sangat
terampil menggunakan bahasa kiasan. Puisi “Tentang keluarga” karya
Mutmainnah menggunakan bahasa kiasan metafora, dimana penulis
membandingkan keluarganya dengan hal-hal yang ada. Penulis juga
menggunakan bahasa kiasan hiperbola yakni melebih-lebihkan
sesuatu, sepeti yang diungkapkan berikut:

Bahasa kiasan metafora

Ada hal-hal yang tidak bisa

Ditukar dalaam bentuk apapun

Seperti keluaarga yang biasa-biasa

Bahasa kiasan hiperbola

Tempat dimana kita bisa bersandar


Dari kejamnya dunia

Data 12 Mutia Fybryani

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 12 termasuk


dalam kriteria baik. Karena siswa ekspresif dan sudah terampil
menggunakan bahasa kiasan. Puisi “Pondokku” yang ditulis Mutia
Fybryani menggunakan bahasa kiasan metafora, penulis menyatakan
sesuatu sebagi hal yang sama, seperti yang ditunjukan pada bait
berikut:

Pondokku

Kau beri sinar bagi hidupku

Kau beri cahaya imanku

Data 13 Mutia Alzahrah

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 11 termasuk


dalam kriteria cukup. Karena siswa cukup ekspresif dan cukup
terampil menggunakan bahasa kiasan. Puisi “Pondokku” karya Mutia
Alzahrah menggunakan bahasa kiasan metafora, penulis menyatakan
sesuatu sebagai hal yang sama, seperti pondok dan tempat berteduh
atau naungan dan tempat menuntut ilmu, hal tersebut diungkapkan
penulis pada bait berikut:

Oh pondokku…..

Tempat naunganku

Dan

Oh pondokku…..

Tempakut menuntut ilmu


Data 14 Nafisa Aulia

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 14 termasuk


dalam kriteria cukup. Karena siswa cukup ekspresif dan cukup
terampil menggunakan bahasa kiasan. Puisi “Akhir” yang ditulis
Nafisa Aulia menggunakan bahasa kiasan hiperbola dimana penulis
melebih-lebihkan kata-kata, seperti kata menerkam untuk
menggantikan kata menghampiri, hal tersebut diungkapkan penulis
pada bait berikut:

Sunyi itu….

menerkam

Data 15 Ni’matul Maulidia

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 15 termasuk


dalam kriteria sangat baik. Karena siswa ekspresif dan sangat
terampil menggunakan bahasa kiasan. Puisi “Ayah” karya Ni’matul
Maulidia menggunakan bahasa kiasan metafora, personifikasi, dan
hiperbola. Bahasa kiasan metafora ditunjukan dengan menyamakan
ayahnya dengan malaikat dan pahlawan. Bahasa kiasan personifikasi
ditunjukan karena adanya kata malaikat untuk menyamakan ayahnya.
Bahasa kiasan hiperbola ditunjukan pada kata-kata yang melebih-
lebihkan seperti kata mati yang digunakan untuk mempertaruhkan diri
demi membahagiakan anaknya. Bahasa kiasan di atas ditunjukan pada
bait berikut:

Bahasa kiasan metafora

Kau adalah seorang pria mulia

Kau lah melaikat tak bersayapku

Kau juga pahlawan hidupku.

Bahasa kiasan personifikasi


Kaulah malaikat tak bersayapku

Bahasa kiasan hiperbola

Kau keluarkan segala kerja keramu

Hingga kau rela mati

Demi membuat anak kecilmu bahagia

Data 16 Nuraisyah

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 16 termasuk


dalam kriteria cukup. Karena siswa cukup ekspresif dan cukup
terampil menggunakan bahasa kiasan. Puisi “Kamu itu inspirasiku”
karya Nuraisyah menggunakan bahasa kiasan metonimia yakni
menggunakan kata Nya sebagai pengganti nama, seperti yang
diungkapkan berikut:

Dimana kamu selalu mengingatkan aku untuk selalu

Mengingat-Nya

Data 17 Nurul Hidayah

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 17 termasuk


dalam kriteria cukup. Karena siswa cukup ekspresif dan cukup
terampil menggunakan bahasa kiasan. Puisi “Ayah” karya Nurul
Hidayah menggunakan bahasa kiasan hiperbola yaitu mengungkapkan
sesuatu secaraa berlebih-lebihan, hal yang diungkapkan dalam puisi
tersebut adalah seseorang yang berkerja keras dengan ikhlas,
ungkapan tersebut terdapat pada bait berikut:

Cahayamu panas suci


Data 18 Putri Indah Sari

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 18 termasuk


dalam kriteria baik. Karena siswa ekspresif dan sudah terampil
menggunakan bahasa kiasan. Puisi “Kotak pensil” karya Putri Indah
Sari menggunakan bahasa kiasan perumpamaan epos dan
personofikasi. Bahasa kiasan perumpamaan epos digunakan penulis
untuk mengungkapkan kegunaan kotak pensil secara berturut-turut.
Bahasa kiasan personifikasi digunakan penulis mempersamakan benda
dengan manusia dengan mengungkapkan benda dapat berpikir, seperti
yang diungkapkan dalam bait berikut:

Bahasa kiasan perumpaman epos

Oh kotak pensilku

Kau tempat barang-barangku

Kau tempat kitab-kitabku

Kau tempat foto-fotoku

Bahasa kiasan personifikasi

Walaupun rek sletingmu hampir rusak

Karna terlalu berat menampung kisah hidupku

Data 19 Rahmawati

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 19 termasuk


dalam kriteria baik. Karena siswa ekspresif dan sudah terampil
menggunakan bahasa kiasan. Puisi “Cahaya cinta” karya Rahmawati
menggunakan bahasa kiasan hiperbola, dimana penulis menggunakan
kata-kata yang berlebih-lebihan untuk mengungkapkan kata kecil,
seperti yang diungkapkan berikut ini:

Umatmu bahkan butiran debu memujimu


Data 20 Raisa Fayola

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 20 termasuk


dalam kriteria baik. Karena siswa ekspresif dan sudah terampil
menggunakan bahasa kiasan. Puisi “Kuhentikan hujan” yang ditulis
Raisa Fayola menggunakan bahasa kiasan hiperbola dan personifikasi.
Bahasa kiasan hiperbola diungkapkan secara berlebih-lebihan, penulis
menulis seolah-olah seseorang bisa menghentikan hujan. Bahasa
kiasan personifikasi diungkapan penulis seolah-olah matahari bisa
berpikir, seperti yang diungkapkan berikut:

Bahasa kiasan hiperbola

Kuhentikan hujan

Bahasa kiasan personifikasi

Kini matahari merindukanku

Data 21 Reni Suriani

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 21 termasuk


dalam kriteria cukup. Karena siswa cukup ekspresif dan cukup
terampil menggunakan bahasa kiasan. Puisi “Ibu” yang ditulis Reni
Suriani menggunakan bahasa kiasan perumpamaan epos, diman
penulis secara berturut-turut mejelaskan sifat pembandingnya, seperti
yang diungkapkan berikut:

Pernah aku ditegur

Katanya untuk kebaikan

Pernah aku dimarah

Katanya memperbaiki kelemahan

Pernah aku diminta membantu

Katanya supaya aku pandai


Data 22 Rikha Putri Aulia

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 22 termasuk


dalam kriteria baik. Karena siswa ekspresif dan sudah terampil
menggunakan bahasa kiasan. Puisi “Hilang” yang ditulis Rikha Putri
Aulia menggunakan bahasa kiasan metafora yakni penulis
menyatakan sesuatu yang sama atau seharga, seperti kata kesendirian
dan kehilangan penulis menjelasakan persamaan atau arti dari kata-
kata tersebut, seperti yang diungkapakan berikut:

Kesendirian merupakan hal yang mutlak terjadi

Kehilangan adalah bagian dari perubahan

Data 23 Rohmatun Maedian

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 23 termasuk


dalam kriteria baik. Karena siswa ekspresif dan sudah terampil
menggunakan bahasa kiasan. Puisi “Ibuku yang ku sayang” yang
ditulis Rohmatun Maedian menggunakan bahasa kiasan perbandingan,
dimana penulis menyamakan ibunya dengan matahari, sepeti yang:
diungkapkan berikut:

Ooh ibu aku sangat menyayangimu

Engkau bagaikan matahariku

Data 24 Rusmiyani

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 24 termasuk


dalam kriteria baik. Karena siswa ekspresif dan sudah terampil
menggunakan bahasa kiasan. Puisi “IBUNDA” karya Rusmiyani
menggunakan bahasa kiasan hiperbola dimana penulis
mengungkapkan sesuatu secara berlebihan, seperti kata kemarau
untuk menggantikan kata ada, kata tersebut terdapat pada bait berikut:

Kasihmu tak pernah kemarau

Data 25 Safitri Lili Yani

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 24 termasuk


dalam kriteria cukup. Karena siswa cukup ekspresif dan cukup
terampil menggunakan bahasa kiasan. Puisi “Bunda” yang ditulis
Safitri Lili Yani menggunakan bahasa kiasan personifikasi, yakni
penulis mempersamakan benda dengan manusia, benda mati dibuat
dapat menghangatkan hati, seperti yang diungkapkan berikut:

Mentari pagi menghangatkan hatiku

Data 26 Sumiati

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 26 termasuk


dalam kriteria cukup. Karena siswa cukup ekspresif dan cukup
terampil menggunakan bahasa kiasan. Puisi “Perjalanan hidupku”
yang ditulis menggunakan bahasa kiasan hiperbola, penulis mencoba
mengungkapkan puisi secarara berlebih=lebihan, seperti yang
diungkapkan berikut:

Menapaki jejak sisa hidup ini

Data 27 Siti Komariah

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 27 termasuk


dalam kriteria baik. Karena siswa ekspresif dan sudah terampil
menggunakan bahasa kiasan. Puisi “Ibu” yang ditulis Siti Komariah
menggunakan bahasa kiasan personifikasi, penulis menggunakan kata
malaikat seolah-olah mempunyai sayap, seperti yang ditulis pada bait
berikut:

Kau adalah malaikat tak bersayap

Data 28 Syafrilia Qanitah A

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 28 termasuk


dalam kriteria baik. Karena siswa ekspresif dan sudah terampil
menggunakan bahasa kiasan. Puisi “Ayah” yang ditulis Syafrilia
Qanitah A menggunakan bahasa kiasan perbandingan, yakni penulis
mencoba membandingkan antara rasa penasaran dan tanda tanya
dalam hatinya tentang seperti apa ayahnnya, bahasa kiasan tersebut
terdapat pada bait berikut:

Yah rasa penasaran itu banyak

Seperti apa dirimu

Apa aku pernah menaiki bahumu waktu aku kecil ?

Data 29 Sukma Mulia

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 29 termasuk


dalam kriteria baik. Karena siswa ekspresif dan sudah terampil
menggunakan bahasa kiasan. Puisi “Tuhan” yang ditulis Sukma Mulia
menggunakan bahasa kiasan hiperbola, penulis mengungkapakan kata
dengan berlebih-lebihan seperti kata menusuk untuk menggantikan
kata terdengar, kata tersebut digunakan pada bait berikut:

Setiap hari aku mendengar lantunan azan menusuk telingaku


berkatmu

Data 30 Utin Lutfiah Imran


Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 30 termasuk
dalam kriteria baik. Karena siswa ekspresif dan sudah terampil
menggunakan bahasa kiasan. Puisi “Menyesal” yang ditulis Utin
Lutfiah Imran menggunakan bahasa kiasan hiperbola dimana penulis
melebih-lebihkan kata-kata, seperti melayang dan meracuni kata-kata
tersebut seolah-olah dipakai sebagai pengganti kata lain, bahasa
kiasan tersebut terdapat pada bait berikut:

Pagiku hilang sudah melayang

Dan

Kini hidup merauni hati

Data 31 Wiamatuz Zahra

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 26 termasuk


dalam kriteria baik. Karena siswa ekspresif dan sudah terampil
menggunakan bahasa kiasan. Puisi “Tembang untuk ibunda”
menggunakan bahasa kiasan hiperbola dan personifikasi, dimana
penulis mencoba melebih-lebihkan seperti kata kemarau untuk
menggantikan kata selalu ada atau sepanjang masa. Bahasa kiasan
personifikasi digunakan untuk mengganbarkan benda mati seolah
hidup dan merambat, kata-kata tersebut digunakan apada bait berikut:

Bahasa kiasan hiperbola

Kasihmu tak pernah kemarau

Bahasa kiasan personifikasi

Meski waktu merambat makin tua

Data 32 Yeni Anjar Sari

Ketepatan menggunakan bahasa kiasan pada puisi data 32 termasuk


dalam kriteria sangat baik. Karena siswa ekspresif dan sangat
terampil menggunakan bahasa kiasan. Puisi “Surga alam” yang ditulis
Yeni Anjar Sari menggunakan bahasa kiasan metafora dan
personifikasi. Bahasa kiasan metafora digunakan penulis untuk
menyamakan antara alam dan matahari, sedangkan bahasa kiasan
personifikasi digunakan penulis untuk menyamakan bunga seolah-
olah bisa tertawa seperti hidup, bahasa kiasan tersebut terdapat pada
bait berikut:

Bahasa kiasan metafora

Alam membeir pengetahuan bagi manusia

Seperti matahari menyinari bumi

Bahasa kiasan pesonifikasi

Bunga yang mulai tumbuh

Dan wanginya semerbak dan mulai tertawa

Hasil kemampuan Menulis Puisi Berdasarkan Ketepatan


Menggunakan Bahasa Kiasan Siswa Kelas X Madrasah Aliyah
Walisongo Pontianak

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Baik 5 15,62 %

Baik 15 46,87 %

Cukup 12 37,7 %

Kurang 0 0%

Jumlah 32 100 %

e. Kemampuan Menulis Puisi Siswa Berdasarkan Amanat Siswa


Kelas X Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak
Data 1 Alfisyah
Penyampaian amanat pada puisi data 1 termasuk dalam kriteria sangat
baik. Karena siswa menyampaian pesan atau amanat sangat tepat,
penggunaan kata sangat efektif, dan bahasa yang digunakan padat.
Amanat atau pesan yang ingin disampaikan penulis pada puisi
“Sahabat Sejati” yang ditulis oleh Alfisyah adalah sebagai mahkluk
sosial kita selalu membutuhkan sahabat untuk berbagi cerita tentang
hidup kita ataupun sebaliknya, untuk itu kita harus selalu menjaga dan
menyayangi sahabat kita sebelum kita terpisah oleh keadaan, hal
tersebut tergambar pada bait berikut:
Hidupku penuh warna
Hanya sahabat itulah
Yang membuat kita semangat
Menjalani kehidupan

Data 2 Betty Aulia

Penyampaian amanat pada puisi data 2 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menyampaian pesan atau amanat baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Amanat yang ingin
disampaikan penulis pada puisi “Pesantrenku” karya Betty Aulia
adalah kita harus selalu mencari tempat yang nyaman untuk menuntut
ilmu agama. Pesantren merupakan sekolah serta tempat tinggal yang
mengajarkan kemandirian, dan kita harus selalu berterima kasih
kepada orang-orang yang berjasa mengajarkan kita, serta meminta
maaf atas kesalahan yang kita lakukan, amanat tersebut tergambar
pada bait berikut:

Tempat menuntut ilmu, belajar mandiri

Berkat engkau lah aku paham ilmu agama

Terima kasih guru telah membimbingkku


Dari aku tidak tau sampai tahu ilmu agama

Maafkan santrimu guru apabila selalu melanggar

Aturan pesantren

Data 3 Cintani

Penyampaian amanat pada puisi data 3 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menyampaian pesan atau amanat baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Amanat yang ingin penulis
sampaikan adalah kita harus selau memanjatkan doa kepada ibu kita
yang sangat berjasa dalam hidup kita, karnanyalah kita bisa seperti
sekarang tubuh dan bisa menuntut ilmu, hal tersebut tergaambar pada
bait berikut:

Tak kusangka…….namamu sedikitpun tidak

Ternoda….... hanya saja namamu juga terselip

Dalam doa ku….

Data 4 Dea Rahmawati

Penyampaian amanat pada puisi data 4 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menyampaian pesan atau amanat baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Pesan yang ingin
disampaikan penulis pada puisi “Tak pernah bisa” karya Dea
Rahmawati adalah kita tidak bisa memaksakan seseorang untuk tetap
mencintai kita, amanat tersebut tergambar pada bait berikut:

Aku mencintaimu, tapi kau belum

Mencintaiku

Apa yang mesti aku campakan

Semantara aku tak punya apa-apa lagi


Data 5 Dinda Maulani P

Penyampaian amanat pada puisi data 5 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menyampaian pesan atau amanat baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Pesan yang ingin
disampaikan penulis pada puisi “Ibu” yang ditulis Dinda Maulani P
adalah kita harus selalu memberikan yang terbaik untuk ibu kita,
karena kerja keras dia kita ada didunia ini, ia mengandung dan
melahirkan dengan mempertaruhkan nyawanya demi kita, amanat
tersebut tergambar pada bait berikut:

Dengan susah payah engkau mengandungku selama

9 bulan 10 hari tanpa keluh kesah.

Terima kasih ibu tanpamu aku tidak akan seperti ini.

Data 6 Maimanah

Penyampaian amanat pada puisi data 6 termasuk dalam kriteria sangat


baik. Karena siswa menyampaian pesan atau amanat sangat tepat,
penggunaan kata sangat efektif, dan bahasa yang digunakan padat.
Pesan yang ingin disampaikan penulis dalam puisi “Ayah dan Ibu”
yang ditulis Maimanah adalah gunakan waktumu sebaik mungkin
selagi bersama orang tua, jangan disia-siakan karena aka nada waktu
dimana kita akan berpisah dengan mereka, pesan tersebut tergambar
pada bait berikut:

Ayah…..ibu

Kau tempatkan aku kini

Jauh darimu, namun ku yakin

Ini karena cintamu, kau tempatkan

Aku kini jauh tanpamu di Walisongo


Untuk mencari ilmu.

Data 7 Maisarah

Penyampaian amanat pada puisi data 8 termasuk dalam kriteria sangat


baik. Karena siswa menyampaian pesan atau amanat sangat tepat,
penggunaan kata sangat efektif, dan bahasa yang digunakan padat.
Pesan yang ingin disampaikan penulis dalam puisi “Ada Gelap dan
Ada Terang” adalah kita harus selalu menyayangi sahabat, karena
sahabat akan selalu ada disaat titik terendah kita, dan karena kita
adalah makhluk sosial kita akan selalu membutuhkan orang lain,
pesan tersebut tergambar pada bait berikut:

Persahabatan disaat remaja dan kisahnya

Tiada menentu

Terkadang sedih terkadang gembira

Tetapi disaat sedih kita bisa terhibur

Karena adanya persahabatan

Data 8 Maulani

Penyampaian amanat pada puisi data 8 termasuk dalam kriteria sangat


baik. Karena siswa menyampaian pesan atau amanat sangat tepat,
penggunaan kata sangat efektif, dan bahasa yang digunakan padat.
Pesan yang ingin disampaikan penulis dalam puisi “Guruku tercinta”
adalah beartinya seorang guru untuk hidup kita oleh karena itu kita
harus selalu menghormati dan mendengarkan setiap apa yang
diucapkannya karena hal tersebut akan berguna untuk masa depan kita
nanti, pesan tesebut tergambar pada bait berikut:

Ku ucapkan banyak terima kasih

Atas apa yang telah kau beri


Wahai guru ku yang tercinta

Ku ingin kau selalu bersabar,

Pengorbanan dan kerja kerasmu

Yang terus mengembangkan semangatku.

Data 9 Maydatun Pratiwi

Penyampaian amanat pada puisi data 9 termasuk dalam kriteria


cukup. karena siswa menyampaian pesan atau amanat cukup baik,
penggunaan kata cukup efektif, dan bahasa yang digunakan cukup
padat. . Pesan yang ingin disampaikan penulis dalam puisi “Sekolah”
adalah pentingnya sekolah bagi kita, dengan bersekolah kita tidak
hanya mendapatkan ilmu tetapi juga sahabat baik, pesan tersebut
tergambar pada bait berikut:

Sekolah tempat untuk belajar

Banyak ilmu yang bisa kita dapatkan

Kita disini bisa mendapatkan teman baik

Jika kita tidak sekolah

Maka kita tidak bisa menggapai apa yang kita

Impikan

Data 10 Melani

Penyampaian amanat pada puisi data 10 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menyampaian pesan atau amanat baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Pesan yang ingin
disampaikan penulis pada puisi “Ibu” adalah kita sebagai manusia
harus selalu berusaha untuk menjadi lebih baik, dan mendekatkan diri
kepada Tuhan, serta selalu bersyukur atas apa yang kita miliki
sekarang pesan tersebut tergambar pada bait berikut:
Lantunan azan yang selalu terdengar

Setiap hari

Mengingatkan aku untuk selalu

Menyembahnya Tuhan YME

Yang telah mmeberikan aku

Segalanya dalam hidup ini

Terima kasih Tuhan

Data 11 Mutmainnah

Penyampaian amanat pada puisi data 11 termasuk dalam kriteria


sangat baik. Karena siswa menyampaian pesan atau amanat sangat
tepat, penggunaan kata sangat efektif, dan bahasa yang digunakan
padat. Pesan yang ingin disampaikan penulis dalam puisi “Tentang
keluarga” adalah kita harus selalu bersyukur telah memiliki keluarga
yang sekarang ini, jangan membandingkan kelurga kita dengan
keluarga orang lain. Jagalah keluarga yang kita miliki sekarang karena
merekalah yang menjadi orang pertama menolong kita disaat kita
jatuh, dan rangkullah selalu mereka karena jika jauh kita hanya bisa
mengingatnya, pesan tersebut tergambar pada bait berikut:

Ada hal-hal yang tidak bisa

Ditukar dalam bentuk apapun

Seperti keluarga biasa-biasa

Tempat dimana kita bisa bersandar

Dari kejamnya dunia

Data 12 Mutia Fybryani


Penyampaian amanat pada puisi data 12 termasuk dalam kriteria baik.
karena siswa menyampaian pesan atau amanat baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Pesan yang ingin
disampaikan penulis dalam puisi “Pondokku” adalah dimanapun kita
berada kita harus selalu mengingat Allah. Sesibuk apapun disaat kita
menuntut ilmu harus selalu menyempatkan diri untuk menyembah-
Nya, pesan tersebut tergambar pada bait berikut:

Pondokku

Kau beri sinar bagi hidupku

Kau beri cahaya imanku

Data 13 Mutia Alzahrah

Penyampaian amanat pada puisi data 13 termasuk dalam kriteria


cukup. karena siswa menyampaian pesan atau amanat cukup baik,
penggunaan kata cukup efektif, dan bahasa yang digunakan cukup
padat. Pesan yang ingin disampaikan penulis dalam puisi “Pondokku”
adalah kita harus sellau bisa membanggakan dan menyenangkan ahti
orang tua, pesan tersebut tergambar pada bait berikut:

Oh pondokku…..

Tempatku menuntut ilmu

Mengharapkan kebarokahan

Menyenangkan hati ayah bunda…..

Data 14 Nafisa Aulia

Penyampaian amanat pada puisi data 14 termasuk dalam kriteria


sangat baik. Karena siswa menyampaian pesan atau amanat sangat
tepat, penggunaan kata sangat efektif, dan bahasa yang digunakan
padat. Pesan yang ingin disampaikan penulis dalam puisi “Akhir”
adalah ingatlah kita akan mengalami kematian, untuk itu siapkan diri
kita untuk menghadap Tuhan, pesan tersebut tergambar pada bait
berikut:

Itulah bayanganku

Suatu hari nanti

Aku tak susah atau resah

Itu mungkin akan dialami

Semua

Sebuah kematian

Data 15 Ni’matul Maulidia

Penyampaian amanat pada puisi data 15 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menyampaian pesan atau amanat baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Pesan yang ingin
disampaikan penulis pada puisi “Ayah” adalah ayah merupakan orang
paling beharga untuk setiap manusia, oleh karena itu kita harus
menghormati dan manyanginya hingga ia menuntup mata. Kita berada
pada saat ini adalaah berkat kerja kerasnya, pesan tersebut tergambar
pada bait berikut:

Ayah… kau relakan tetesan keringatmu

Demi anak kecilmu ini

Kau keluarkan sega kerja kerasmu

Hingga kau rela mati

Demi membuat anak kecilmu bahagia

Data 16 Nuraisyah
Penyampaian amanat pada puisi data 16 termasuk dalam kriteria
sangat baik. Karena siswa menyampaian pesan atau amanat sangat
tepat, penggunaan kata sangat efektif, dan bahasa yang digunakan
padat. Pesan yang ingin disampaikan penulis dalam puisi “Kamu itu
inspirasiku” adalah dalaam berteman kita harus-memilih-milih, karena
teman yang baik akan membawa kita melakukan hal-hal yang baik
pula, pesan tersebut tergambar pada bait berikut:

Aku harap kau tetap, kamu yang aku kenal

Dimana kamu selalu mengingatkan aku untuk selalu

Mengingat Nya

Data 17 Nurul Hidayah

Penyampaian amanat pada puisi data 17 termasuk dalam kriteria


sangat baik. Karena siswa menyampaian pesan atau amanat sangat
tepat, penggunaan kata sangat efektif, dan bahasa yang digunakan
padat. Pesan yang ingin disampaikan penulis dalam puisi “Ayah”
adalah selagi ayah kita masih ada kita harus selalu menghormatinya
karena jika Ia sudah tidak ada kita tidak bisa mencarinya kemanapun,
pesan tersebut tergambar pada bait berikut:

Ayahku

Aku sangat kehilangan

Dirimu

Ayahku

Aku ingin mencarimu dinegara asing

Ayahku

Doaku hanya ingin bertemu


Data 18 Putri Indah Sari

Penyampaian amanat pada puisi data 18 termasuk dalam kriteria


cukup. karena siswa menyampaian pesan atau amanat cukup baik,
penggunaan kata cukup efektif, dan bahasa yang digunakan cukup
padat. Pesan yang ingin disampaikan penulis dalam puisi “Kotak
pensil” adalah bergunanya kotak pensil bagi kita, untuk itu kita harus
menjaganya agar selalu bersih, pesan tersebut tergambar pada bait
berikut:

Ooh kota pensilku

Kau begitu berharga bagiku

Walaupun rek sletingmu hampir rusak

Karena terlalu berat menampung kisah hidupku

Data 19 Rahmawati

Penyampaian amanat pada puisi data 19 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menyampaian pesan atau amanat baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Pesan yang ingin
disampaikan penulis pada puisi “Cahaya cinta” adalah berdoa dan
bertobatlah kepada Tuhan untuk mendapat keberkahan. Tuhan akan
selalu memberikan kepada hamba-Nya yang meminta kepada-Nya,
oleh sebab itu tanamkanlah cinta dalam hati kita kepada Tuhan yang
menciptakan segalanya, dan contohlah sikap Rasullulah dalam setiap
bertindak, pesan tersebut tergambar pada bait berikut:

Bersholawat atamu ya Rasullulah

Cintaku telah tertanam dalam hatiku

Ya Allah limpahkanlah nikmat-Mu

Jadikanlah kekasih dihatiku cahaya cintaku


Data 20 Raisa Fayola

Penyampaian amanat pada puisi data 20 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menyampaian pesan atau amanat baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Pesan yang ingin
disampaikan penulis pada puisi “Ku hentikan hujan” adalah harus
selalu bersyukur akan datangnya hujan, karena banyak hal yang akan
berkembang disaat hujan, pesan tersebut tergambar pada bait berikut:

Dendan yang dihamilkan hujan

Dan cahaya matahari

Tak bisa ku tolak

Matahari memaksaku menciptakan bunnga-bunga

Data 21 Reni Suriani

Penyampaian amanat pada puisi data 21 termasuk dalam kriteria


sangat baik. Karena siswa menyampaian pesan atau amanat sangat
tepat, penggunaan kata sangat efektif, dan bahasa yang digunakan
padat. Pesan yang ingin disampaikan penulis dalam puisi “Ibu” adalah
jika ibu kita menegur artinya untuk kebaikan kita, oleh karena itu
jangan melawan. Seorang Ibu akan selalu ada untuk anaknya dalam
keadaan apapun, dia akan selalu menjadi orang yang pertama yang
mengelap air mata anaknya, pesan tersebut tergambar pada bait
berikut:

Ibu…

Setiap kali aku tersilap

Dia hukum aku dengan nasihat

Setiap kali aku dalam kesakitan

Dia obati dengan penawar dan semangat


Data 22 Rikha Putri Aulia

Penyampaian amanat pada puisi data 22 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menyampaian pesan atau amanat baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Pesan yang ingin
disampaikan penulis pada puisi “Hilang” adalah kita harus selalu
bersyukur atas ada dan tiada dalam hidup kita. Kita harus selalu siap
untuk kehilangan seseorang yang sangat bearti bagi kita karena kita
tidak penah tahu hal itu kapan akan terjadi, pesan tersebut tergambar
pada bait berikut:

Walau telah berkali-kali kehilangan

Sosok yang berharga dalam hidupku

Aku mengaku kesendirian merupakan hal yang mutlak terjadi

Kehilangan adalah bagian dari perubahan

Data 23 Rohmatun Maedian

Penyampaian amanat pada puisi data 23 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menyampaian pesan atau amanat baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Pesan yang ingin
disampaikan penulis pada puisi “Ibuku yang ku sayang” adalah
cintailah ibu selagi masih bersama karena Ia sangat berjasa dalam
hidup kita, dia yang selalu menyemangati, dan mendengarkan setiap
keluh kesah kita, serta dia yang paling mengerti kita, pesan tersebut
tergambar pada bait berikut:

Ibu yang selalu bersamaku

Yang selalu mendengarkan ceritaku

Aku merindukanmu Ibu

Ooh ibu aku sangat menyayangimu

Engkau bagaikan matahariku


Yang menyinari seluruh hidupku

Dengan kasih sayangmu

Aku sangat mencintaimu Ibu

Data 24 Rusmiyani

Penyampaian amanat pada puisi data 24 termasuk dalam kriteria


sangat baik. Karena siswa menyampaian pesan atau amanat sangat
tepat, penggunaan kata sangat efektif, dan bahasa yang digunakan
padat. Pesan yang ingin disampaikan penulis dalam puisi “Ibunda”
adalah buktikanlah kepada ibu kita bahwa kita telah berubah menjadi
lebih baik. Cintai dan bahagiakan ibu kita selagi masih bersama, pesan
tersebut tergambar pada bait berikut:

Ibunda…..

Terimakasih atas kasih sayang

Yang telah engkau berikan kepadaku

Aku berjanji akan belajar bersungguh-sungguh

Untuk membahagiakanmu bunda

Data 25 Safitri Lili Yani

Penyampaian amanat pada puisi data 25 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menyampaian pesan atau amanat baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Pesan yang ingin
disampaikan penulis pada puisi “Bunda” adalah sayangilah ibu kita
selagi masih ada, karena akan ada wakatunya kita berpisah, pesan
tersebut tergambar pada bait berikut:

Namun bayangan hatinya selalu terkenang

Meski kini sudah tiada


Hanya doa yang kupanjat

Oh Bunda

Data 26 Sumiati

Penyampaian amanat pada puisi data 26 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menyampaian pesan atau amanat baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Pesan yang ingin
disampaikan penulis pada puisi “Perjalanan hidupku” adalah sayangi
dan hormatilah orang-orang yang ada disekitarmu sekarang, karena
merekalah orang pertama yang akan membantumu dikala susah, pesan
tersebut tergambar pada bait berikut:

Arti bersyukur

Akan keluarga, teman dan semua yang ada

Terima kasih telah hadir

Dalam setiap susah dan senang

Walaupun kini aku jauh

Doaku selalu penuh seluruh

Data 27 Siti Komariah

Penyampaian amanat pada puisi data 27 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menyampaian pesan atau amanat baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Pesan yang ingin
disampaikan penulis pada puisi “Ibu” adalah hormatilah ibu karena Ia
adalah orang paling berjasa untuk hidup kita, mulai dari kecil hingga
dewasa, dia yang berjuang mendidik kita hingga kita menjadi orang
yang lebih baik, pesan tersebut tergambar pada bait berikut:

Oh ibu kau yang melahirkan, kau yang merawatku


Kau yang melatih titihan langkahku

Kau yang mengajariku dari tidak tahunya aku

Akan sebuah ilmu hingga aku bisa mengetahui semua

Data 28 Syafrilia Qanitah A

Penyampaian amanat pada puisi data 28 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menyampaian pesan atau amanat baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Pesan yang ingin
disampaikan penulis pada puisi “Ayah” adalah sayangilah ayahmu
walaupun kau tidak pernah merasakan kasih sayangnya, dan
percayalah Ia sangat menyayangimu, pesan tersebut tergambar pada
bait berikut:

Yah….

Apa aku pernah merasakan apa yang biasa

Mereka rasakan bersama ayahnya ?

Yah…...

Terlalu kecil diriku untuk kau tinggalkan

Data 29 Sukma Mulia

Penyampaian amanat pada puisi data 29 termasuk dalam kriteria


sangat baik. Karena siswa menyampaian pesan atau amanat sangat
tepat, penggunaan kata sangat efektif, dan bahasa yang digunakan
padat. Pesan yang ingin disampaikan penulis dalam puisi “Tuhan”
adalah syukuri atas apa yang telah tuhan berikan. Bersujudlah kepada-
Nya meminta yang terbaik untuk didunia dan akhirat, pesan tersebut
tergambar pada bait berikut:

Aku bisa melihat, berjalan dan berfikir


Juga berkatmu

Setiap hari aku mendengar lantunan azan menusuk telingku berkatmu

Satu pintaku padamu jagalah semua

Yang aku miliki sekarag, agar selalu digunakan

Dengan baik sesuai perintah-Mu

Data 30 Utin Lutfiah Imran

Penyampaian amanat pada puisi data 30 termasuk dalam kriteria


sangat baik. Karena siswa menyampaian pesan atau amanat sangat
tepat, penggunaan kata sangat efektif, dan bahasa yang digunakan
padat. Pesan yang ingin disampaikan penulis dalam puisi “Menyesal”
adalah gunakanlah waktumu sebaik mungkin, selagi muda harus terus
berusaha menjadi yang terbaik, karena setiap apa yang kita lakukan
akn berdampak di kemudian hati, pesan tersebut tergambar pada bait
berikut:

Batang usiaku sudah tinggi

Aku lalai di hari pagi

Beta lengah di masa muda

Kini hidup meracuni hati

Miskin ilmu, miskin harta

Data 31 Wiamatuz Zahra

Penyampaian amanat pada puisi data 31 termasuk dalam kriteria


cukup. Karena siswa penyampaian pesan atau amanat cukup baik,
penggunaan kata cukup efektif, dan bahasa yang digunakan cukup
padat. . Pesan yang ingin disampaikan penulis dalam puisi “Tembang
untuk Ibunda” adalah balaslah setidaknya sebagian jasa ibu untuk kita,
dengan menjadi manusia lebih baik, pesan tersebut tergambar pada
bait berikut:

Aku kini bukan bocah lagi

Telah beranjak, berpikir, dan beraasa

Terbayang dulu menaangis menjadi disuapi

Tagan lembut kasihmu menyentuh jiwa

Data 32 Yeni Anjar Sari

Penyampaian amanat pada puisi data 32 termasuk dalam kriteria baik.


Karena siswa menyampaian pesan atau amanat baik, penggunaan kata
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Pesan yang ingin
disampaikan penulis pada puisi “Surga alam” adalah jagalah alam ini,
karena alam yang dijaga akan memberi banyak manfaat untuk
kehidupan manusia, pesan tersebut tergambar pada bait berikut:

Keindahan alam begitu berguna bagi semua orang

Alam memberi pengetahuan bagi manusia

Seperti matahari menyinari bumi

Air yang mengalir dengan deras bisa diminum

Hutan yang lebat mengahasilkan

Berbagai macam barang

Hasil kemampuan Menulis Puisi Berdasarkan Amanat Siswa


Kelas X Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak

Kategori Frekuensi Persentase

Sangat Baik 12 37,5 %

Baik 16 50 %
Cukup 4 12,5 %

Kurang 0 0%

Jumlah 32 100 %

Nilai Keterampilan Menulis Naskah Drama pada Siswa Kelas X Madrasah


Aliyah Walisongo Pontianak

Aspek Penilain

No Nama Nilai

1 Alfisya= Sahabat Sejati 4 3 3 4 4 18

2 Betty Aulia= Pesantrenku 3 2 3 3 3 14

3 Cintani= Album Biru” 3 4 4 3 3 17

4 Dea Rahmawati= Tak Pernah Bisa” 4 1 3 2 3 13

5 Dinda Maulani P= Ibu 4 2 2 2 3 13

6 Maimanah= Ayah dan Ibu 4 3 4 2 4 17

7 Maisarah= Ada Gelap Dan Ada Terang 4 3 3 4 4 18

8 Maulani= Guru ku tercinta 4 2 3 2 4 15

9 Maydatun Pratiwi= Sekolah 3 1 2 2 2 10

10 Melani= Pesantren 4 3 3 3 3 16

11 Mutmainnah= Tentang Keluarga 4 4 3 4 4 19

12 Mutia Fybryani= Pondokku 4 2 3 3 3 12

13 Mutia Alzahrah= pondokku 3 2 3 2 2 12


14 Nafisa Aulia= Melangkah Kedepan 3 3 3 2 4 15

15 Ni’matul Maulidia= Ayah 4 3 3 4 3 17

16 Nuraisyah= Kamu Itu Inspirasiku 3 2 3 2 4 14

17 Nurul Hidayah= Ayah 4 3 3 2 4 16

18 Putri Indah Sari= Kotak Pensil 3 3 2 3 2 13

19 Rahmawati= Cahaya Cinta 3 3 4 3 3 18

20 Raisa Fayola= Ku Hentikan Hujan 2 3 3 3 3 14

21 Reni Suriani= Ibu 4 3 4 2 4 17

22 Rikha Putri Aulia= Hilang 4 3 4 3 3 17

23 Rohmatun Maedian= Ibuku yang ku sayang 4 2 3 3 3 15

24 Rusmiyani= IBUNDA 4 4 3 3 4 18

25 Safitri Lili Yani= Bunda 4 2 3 2 3 14

26 Sumiati= Perjalan Hidupku 3 3 3 2 3 14

27 Siti Komariah= Ibu 3 1 3 3 3 13

28 Syafrilia Qanitah A= Ayah 4 3 3 3 3 18

29 Sukma Mulia= Tuhan 4 3 4 3 4 18

30 Utin Lutfiah Imran= Menyesal 4 3 3 3 4 17

31 Wiamatuz Zahra= Tembang untuk Ibunda 2 2 2 3 2 11

32 Yeni Anjar Sari= Surga Alam” 4 4 3 4 3 18

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Kemampuan Menulis Puisi


Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak untuk aspek keseluruhan
tergolong baik dengan rentang nilai antara …. . Kemampuan Kemampuan
Menulis Puisi Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak dapat
diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai dengan kategori sangat baik
berjumlah …. Orang dengan persentase….. %. Siswa yang mendapat nilai dengan
kategori baik berjumlah …. Orang dengan persentase …..%. Siswa yang
mendapat nilai dengan kategori cukup berjumlah …. Orang dengan persentase….
%. Sedangkan siswa yang mendapat nilai dengan kategori kurang tidak ada.

2. Motivasi Belajar Dalam Menulis Puisi Pada Siswa Kelas X Madrasah


Aliyah Walisongo Pontianak

ANGKET MOTIVASI SISWA MENULIS PUISI

Jawaban

Sangat Tidak
No Pertanyaan Setuju
Setuju Setuju

Guru tahu bagaimana membuat saya


1 menjadi antusias dan tertarik dalam 56,26  43,75  0%
materi pelajaran menulis puisi
Hal-hal yang saya pelajari dalam
2 pembelajaran menulis puisi tidak 0% 6,25  93,75 
akan bermanfaat bagi saya kelak
Saya yakin bahwa saya akan
3 berhasil dalam pembelajaran 53,12  43,75  12,5 
menulis puisi
Pembelajaran menulis puisi kurang 96,87 
4 0% 3,12 
menarik bagi Saya
Guru membuat materi pelajaran
5 menulis puisi menjadi penting 12,5  87,5  0%
dalam kehidupan sehari-hari Saya
Saya tidak perlu belajar untuk
6 mendapatkan nilai yang bagus 9,37  15, 62  75 
dalam pelajaran menulis puisi
Saya senang bekerja keras dalam
7 18,75  71,87  9,37 
pembelajaran menulis puisi
8 Isi dan Pembelajaran menulis puisi 90,62  9,37  0%
penting untuk mencapai cita-cita
saya
Saya merasa bahwa pembelajaran
9 menulis puisi tidak memberikan 0% 6,25  93,75 
kepuasan
Pada saat saya mengikuti
pembelajaran menulis puisi, Saya 0%
10 53,12  46,87 
percaya bahwa saya dapat berhasil
jika berupaya cukup keras

3. Kedala Dalam Menulis Puisi Pada Siswa Kelas X Madrasah Aliyah


Walisongo Pontianak
HASIL WAWANCARA SISWA
Identitas siswa
Nama Siswa : Alfisyah
Kelas :X
Tanggal Wawancara :
No. Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana pendapat Alfisyah Menarik, karena saya bisa
tentang pelajaran tentang mengungkapkan perasaan saya
menulis puisi ? dalam tulisan saya
2 Apa menurut Alfisyah pelajaran Cukup udah karena saya bebas
menulis puisi itu mudah mengungkapkan isi hati saya
dipahami ?
3 Tertarik atau tidakkah kamu Tertarik
dengan pembelajaran menulis
puisi ?
4 Apa Alfisyah memahami materi Cukup paham
pelajaran menulis puisi ?
5 Apa kendala Alfisyah dalam Tidak ada karena ibu menjelaskan
pembelajaran menulis puisi ? dengan baik, sehingga saya cukup
paham dengan pembelajaran
menulis puisi. Namun jika
ditanya kendala mungkin
terkadang saya malas berpikir
untuk menuliskan sesuatu
menjadi puisi.
6 Apakah Alfisyah merasa bosan Tidak
saat mengikuti pelajaran
menulis puisi ?

HASIL WAWANCARA SISWA


Identitas siswa
Nama Siswa : Rusmiyani
Kelas :X
Tanggal Wawancara :
No
Pertanyaan Jawaban
.
1 Bagaimana pendapat Rusmiyani Menyenangkan, karena dengan
tentang pelajaran tentang menulis puisi saya semacam
menulis puisi ? menulis tentang kisah hidup saya
2 Apa menurut Rusmiyani Mudah
pelajaran menulis puisi itu
mudah dipahami ?
3 Tertarik atau tidakkah kamu Tertarik
dengan pembelajaran menulis
puisi ?
4 Apa Rusmiyani memahami Lumayan paham
materi pelajaran menulis puisi ?
5 Apa kendala Rusmiyani dalam Sejauh ini belum ada kendala,
pembelajaran menulis puisi ? hanya saja saya sulit dalam
merangkai kata-kata
6 Apakah Rusmiyani merasa Tidak, tetapi jika jam pelajaran
bosan saat mengikuti pelajaran siang saya terkadang merasa
menulis puisi ? ngantuk.

HASIL WAWANCARA SISWA


Identitas siswa
Nama Siswa : Mutia Alzahrah
Kelas :X
Tanggal Wawancara :
No Pertanyaan Jawaban
.
1 Bagaimana pendapat Mutia Menarik karena saya suka
Alzahrah tentang pelajaran menulis puisi
tentang menulis puisi ?
2 Apa menurut Mutia Alzahrah Cukup mudah dipahami
pelajaran menulis puisi itu
mudah dipahami ?
3 Tertarik atau tidakkah kamu Tertarik
dengan pembelajaran menulis
puisi ?
4 Apa Mutia Alzahrah memahami Paham bu
materi pelajaran menulis puisi ?
5 Apa kendala Mutia Alzahrah Mutia Alzahrah Kendala saya
dalam pembelajaran menulis dalam menulis puisi adalah sulit
puisi ? menguraikan apa yang ingin saya
tulis sesuai dengan hati saya
6 Apakah Rusmiyani merasa Tidak.
bosan saat mengikuti pelajaran
menulis puisi ?

HASIL WAWANCARA SISWA


Identitas siswa
Nama Siswa : Ni’matul Maulidia
Kelas :X
Tanggal Wawancara :
No Pertanyaan Jawaban
.

1 Bagaimana pendapat Ni’matul Saya senang belajar menulis


Maulidia tentang pelajaran puisi, karena saya lumayan suka
tentang menulis puisi ? menulis sesuatu yang berkaitaan
dengan sehari-hari

2 Apa menurut Ni’matul Maulidia Mudah dipahami


pelajaran menulis puisi itu
mudah dipahami ?
3 Tertarik atau tidakkah kamu Cukup tertarik, karena ibu
dengan pembelajaran menulis menjelaskan dengan menarik
puisi ? sehingga saya tidak bosan
4 Apa Ni’matul Maulidia Saya cukup paham bu
memahami materi pelajaran
menulis puisi ?

5 Apa kendala Ni’matul Maulidia Kendala saya hanya dalam


dalam pembelajaran menulis menentukan kata-kata yang
puisi ? membuat puisi itu nyambung
dengan apa yang mau saya buat

6 Apakah Rusmiyani merasa Tidak, tetapi saya akui saya


bosan saat mengikuti pelajaran sering ngantuk bu, karena disini
menulis puisi ? belajarnya siang bu.

C. Pembahasan Temuan Penelitian


1. Berdasarkan kemampuan menulis puisi terdiri dari lima aspek penilaian
dalam menulis puisi pada siswa kelas X Madrasah Aliyah Walisongo
Pontianak. Pembahasan keterampilan menulis puisi sebagai berikut.
a. Kesesuaian Isi dengan Tema
Rata-rata kemampuan menulis puisi berdasarkan kesesuaian isi
dengan tema yang dibuat oleh siswa Madrasah Aliyah Walisongo
Pontianak memperoleh kategori sangat baik dari 32 siswa 20 siswa
yang mendapat aspek nilai sangat baik dalam menulis puisi karena isi
sangat menarik, sesuai dengan tema. Siswa yang mendapat aspek nilai
baik ada 10 siswa dalam menulis puisi karena isi sudah menarik, sesuai
dengan tema. Siswa yang mendapatkan aspek nilai cukup 2 siswa
karena isi cukup menarik, cukup sesuai dengan tema, dan tidak ada
siswa yang mendapat kategori kurang.
b. Pengimajian
Rata-rata kemampuan menulis puisi berdasarkan pengimajian
siswa Madrasah Aliyah Walisongo Pontinak yaitu memperoleh
kategori baik dari 32 siswa ada 4 siswa yang mendapatkan aspek nilai
sangat baik karena penggunakan kata-kata yang tepat, memunculkan
imajinasi, dan sangat kreatif. Siswa yang mendapatkan aspek baik ada
16 siswa yaitu penggunaan kata-kata yang tepat, memunculkan
imajinasi, dan cukup kreatif.siswa yang mendapatkan nilai cukup 9
siswa yaitu penggunaan kata-kata cukup tepat, imajinasi dan
kreativitas kurang, dan siswa yang menggunakan kata-kata kurang
tepat, tidak memunculkan imajinasi dan kurang efektif.
c. Diksi (pilihan kata)
Rata-rata kemampuan menulis puisi berdasarkan bahasa kiasan
siswa Madrasa Aliyah Walisongo Pontianak yaitu memperoleh
kategori baik dari 32 siswa ada 6 siswa memperoleh kategori sangat
baik, yaitu diksi sangat tepat, penggunaan kata sangat efektif, dan
bahasa yang digunakan padat. Siswa yang mendapatkan aspek baik ada
22 siswa , yaitu diksi yang digunakan sudah baik, penggunaan kata
sudah efektif, dan bahasa yang digunakan sudah padat. Siswa yang
mendapatkan aspek cukup ada 4 siswa, yaitu diksi yang digunakan
cukup baik, penggunaan kata cukup efektif, dan bahasa yang
digunakan kurang padat, dan siswa yang mendapatkan kategori kurang
tidak ada.
d. Bahasa Kiasan
Rata-rata kemampuan menulis puisi berdasarkan penggunaan
bahasa kiasan siswa Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak
memperoleh kategori baik dari 32 siswa ada 5 siswa yang
mendapatkan aspek sangat baik, yaitu siswa ekspresif dan sangat
terampil menggunakan bahasa kiasan. Siswa yang mendapatkan aspek
baik ada 15 siswa, yaitu siswa ekspresif dan sudah terampil
menggunakan bahasa kiasan. Siswa yang mendapatkan aspek cukup
ada 12 siswa, yaitu siswa cukup ekspresif dan cukup terampil
menggunakan bahasa kiasan, dan tidak ada siswa yang mendapatkan
nilai dengan kategori kurang.
e. Amanat
Rata-rata kemampuan menulis puisi berdasarkan amanat siswa
Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak memperoleh kategori baik dari
32 siswa ada 12 siswa yang mendapat aspek sangat baik, yaitu
penyampaian pesan atau amanat sangat tepat, penggunaan kata sangat
efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Siswa yang mendapatkan
aspek baik 16 siswa, yaitu penyampaian pesan atau amanat sudah baik,
penggunaan kata sudah efektif, dan bahasa yang digunakan sudah
padat. Siswa yang mendapatkan aspek cukup ada 4 siswa, yaitu
penyampaian pesan atau amanat cukup baik, penggunaan kata cukup
efektif, dan bahasa yang digunakan kurang padat, dan tidak ada siswa
yang mendapat nilai dengan kategori kurang.

2. Berdasarkan motivasi belajar dalam menulis puisi pada siswa kelas X


Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak. Pembahasan motivasi belajar
dalam menulis puisi sebagai berikut:
Berdasarkan tabel hasil angket motivasi siswa dalam menulis puisi
siswa kelas X Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak, diperoleh hasil
sebagai berikut. Sebanyak 18 siswa atau 56,26  menyatakan sangat setuju
tertarik dengan pembelajaran menulis puisi, siswa yang setuju tertarik
dengan pembelajaran menulis puisi hanya 14 siswa atau 43,75 ,
sedangkan menyatakan tidak setuju tertarik dengan pembelajaran menulis
puisi tidak ada . Dari hasil jawaban tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa ketertarikan siswa dalam menulis puisi sangat tinggi.
Hal-hal yang dipelajari dalam pembelajaran menulis puisi tidak
akan bermanfaat, tidak ada siswa yang menjawab pernyataan tersebut,
sedangkan 2 siswa atau 6,25  menyatakan bahwa setuju bahwa hal-hal
yang dipelajari dalam pembelajaran menulis puisi tidak akan bermanfaat,
sedangkan siswa yang menyatakan bahwa tidak setuju bahwa setuju
bahwa hal-hal yang dipelajari dalam pembelajaran menulis puisi tidak
akan bermanfaat 30 siswa atau 93,75  siswa. Keterangan di atas
menunjukan bahwa menulis puisi ini sangat bermanfaat untuk siswa.
Hasil angket yang menyatakan sangat setuju bahwa akan berhasil
dalam pembelajaran menulis puisi 17 siswa atau 53,12 , sedangakan14
siswa atau 43,75  yang menyatakan setuju bahwa akan berhasil dalam
pembelajaran menulis puisi, dan yang menyatakan tidak setuju bahwa
akan berhasil dalam pembelajaran menulis puisi 4 siswa atau 12,5 .
Keterangan di atas menunjukan bahwa siswa mempunyai semangat yang
kuat untuk belajar menulis puisi, sehingga ia yakin akan berhasil menulis
puisi dengan baik.
Hasil angket yang menyatakan sangat setuju bahwa pembelajaran
menulis puisi kurang menarik, tidak ada siswa yang memilih pernyataan
tersebut, sedangakan 1 siswa atau 3,12  menyatakan setuju bahwa
pembelajaran menulis puisi kurang menarik, dan 31 siswa atau 96,87 
menyatakan tidak setuju bahwa pembelajaran menulis puisi kurang
menarik. Dapat disimpulkan bahwa siswa sangat tertarik belajar menulis
puisi.
Hasil angket yang menyatakan guru membuat materi pelajaran
menulis puisi menjadi penting dalam kehidupan sehari-hari 4 siswa atau
12,5  menjawab sangat setuju, 28 siswa atau 87,5  menyatakan setuju
bahwa guru membuat materi pelajaran menulis puisi menjadi penting
dalam kehidupan sehari-hari, dan tidak ada siswa yang menyatakan tidak
setuju bahwa guru membuat materi pelajaran menulis puisi menjadi
penting dalam kehidupan sehari-hari. Dari jawaban di atas dapat
disimpulkan bahwa, guru membuat siswa lebih termotivasi dalam
membuat puisi, sehingga siswa menyatakan puisi sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari.
Hasil angket yang menyatakan sangat setuju tidak perlu belajar
untuk mendapatkan nilai yang bagus dalam pelajaran menulis puisi
sebanyak 3 siswa atau 9,37 , sedangkan yang menyatakan setuju tidak
perlu belajar untuk mendapatkan nilai yang bagus dalam pelajaran menulis
puisi sebanyak 5 siswa atau 15,62 , dan 24 siswa atau 75  menyatakan
sangat setuju tidak perlu belajar untuk mendapatkan nilai yang bagus
dalam pelajaran menulis puisi. Keterangan di atas dapat disimpulkan
bahwa siswa mempunyai usaha untuk belajar, agar mendapatkan nilai
yang baik.
Sebanyak 6 siswa atau 18,75  menyatakan sangat setuju senang
bekerja keras dalam pembelajaran menulis puisi, sedangkan yang
menyatakan setuju senang bekerja keras dalam pembelajaran menulis puisi
23 siswa atau 71,87 , dan 3 siswa atau 9,37  menyatakan tidak setuju
senang bekerja keras dalam pembelajaran menulis puisi. Pernyataan di atas
dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa senang dan termotivasi untuk
berusaha mendapatkan nilai yang baik dengan berusaha dengan keras.
Berdasarkan hasil angket pembelajaran menulis puisi penting
untuk mencapai cita-cita, sebanyak 29 siswa atau 90,62  menjawab
sangat setuju, sedangkan yang menyatakan setuju sebanyak 3 Siswa atau
9,37 , dan yang menyatakan tidak setuju pembelajaran menulis puisi
penting untuk mencapai cita-cita, tidak ada siswa yang menjawab
pernyataan tersebut. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa
menurut siswa menulis puisi sangat penting untuk mencapai cita-cita
mereka.
Hasil angket yang menyatakan sangat setuju pembelajaran menulis
puisi tidak memberikan kepuasan, tidak ada siswa yang menjawab
pernyataan tersebut, sedangkan 2 siswa atau 6,25  menyatakan setuju
bahwa pembelajaran menulis puisi tidak memberikan kepuasan, dan yang
menyatakan pembelajaran menulis puisi tidak memberikan kepuasan
sebanyak 30 siswa atau 93,75 . Dari keterangan di atas dapat
disimpulkan bahwa siswa puas atau termotivasi dalam belajar untuk
menulis puisi.
Angket yang menyataakan sangat setuju mengikuti pembelajaran
menulis puisi, percaya bahwa dapat berhasil jika berupaya cukup keras
sebanyak 17 siswa atau 53,12 , sedangkan yang menyatakan setuju
pembelajaran menulis puisi, percaya bahwa dapat berhasil jika berupaya
cukup keras sebanyak 15 siswa atau 46,87 , dan tidak ada siswa yang
menyatakan tidak setuju pembelajaran menulis puisi, percaya bahwa dapat
berhasil jika berupaya cukup keras. Dari pernyataan di atas dapat
disimpulkan bahwa siswa sangat antusias dalam mengikuti pelajar menulis
puisi, hal tersebut untuk mendapatkan nilai yang memuaskan.

3. Berdasarkan kendala dalam menulis puisi pada siswa kelas X Madrasah


Aliyah Walisongo Pontianak. Pembahasan kendala dalam menulis puisi
sebagai berikut:
Pelaksanaan pembelajaran dalam menulis puisi siswa kelas X
Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak pada dasarnya berjalan lancar,
akan tetapi pembelajaran menulis puisi yang dilaksanakan masih memiliki
kendala atau hambatan-hambatan dalam menulis puisi, seperti yang
diungkapkan beberapa siswa berikut:
“Tidak ada karena ibu menjelaskan dengan baik, sehingga saya cukup
paham dengan pembelajaran menulis puisi. Namun jika ditanya kendala
mungkin terkadang saya malas berpikir untuk menuliskan sesuatu
menjadi puisi” ungkap Alfisyah
“Sejauh ini belum ada kendala, hanya saja saya sulit dalam merangkai
kata-kata” yang dikatakan Rusmiyani
“Kendala saya hanya dalam menentukan kata-kata yang membuat puisi
itu nyambung dengan apa yang mau saya buat” ungkap Ni’matul
Maulidia
“Kendala saya dalam menulis puisi adalah sulit menguraikan apa yang
ingin saya tulis sesuai dengan hati saya” ungkap Mutia Alzahrah
Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kendala-
kendala yang dialami oleh siswa dalam menulis puisi adalah sulit
menentukan tema pada saat ingin memulai menulis puisi. Siswa juga sulit
menentukan pilihan kata yang tepat, dan membuat pilihan kata tersebut
sesuai dengan isi hati.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data, keterampilan menulis puisi siswa
kelas X Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak termasuk kategori baik hal ini
dapat dibuktikan dan dilihat dari nilai rata-rata menulis teks menulis puisi
yang diperoleh siswa sebesar 76,71. Artinya dengan menganalisis maka dapat
dilihat secara umum siswa sudah mampu menulis puisi dengan baik.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa kemampuan menulis puisi siswa kelas X
Madrasah Aliyah Pontianak untuk aspek kesesuaian isi dengan tema tergolong
sangat baik dengan persentase 62,5 %. Kemampuan menulis puisi siswa kelas
X Madrasah Aliyah Pontianak untuk aspek pengimajian tergolong baik
dengan persentase 50%. Kemampuan menulis puisi siswa kelas X Madrasah
Aliyah Pontianak untuk aspek diksi tergolong baik dengan persentase 68,75%.
Kemampuan menulis puisi siswa kelas X Madrasah Aliyah Pontianak untuk
aspek bahasa kiasan tergolong baik dengan persentase 46,87%. Kemampuan
menulis puisi siswa kelas X Madrasah Aliyah Pontianak untuk aspek amanat
tergolong baik dengan persentase 50%.
Berdasarkan hasil analisis data, motivasi belajar menulis puisi siswa
kelas X Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak berdasarkan hasil angket
adalah sebagai berikut: pertama, ketertarikan siswa dalam menulis puisi sangat
tinggi. Kedua, menulis puisi ini sangat bermanfaat bagi siswa. Ketiga, siswa
mempunyai semangat yang kuat untuk belajar menulis puisi, sehingga ia yakin
akan berhasil menulis puisi dengan baik. Keempat, bahwa siswa sangat
tertarik belajar menulis puisi. Kelima, guru membuat siswa lebih termotivasi
dalam membuat puisi, sehingga siswa menyatakan puisi sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Keenam bahwa siswa mempunyai usaha untuk belajar,
agar mendapatkan nilai yang baik. Ketujuh, siswa senang dan termotivasi
untuk berusaha mendapatkan nilai yang baik dengan berusaha dengan keras.
Kedelapan, menurut siswa menulis puisi sangat penting untuk mencapai cita-
cita mereka. Kesembilan, siswa puas atau termotivasi dalam belajar untuk
menulis puisi. Kesepuluh, siswa sangat antusias dalam mengikuti pelajar
menulis puisi, hal tersebut untuk mendapatkan nilai yang memuaskan.
Berdasarkan hasil analisis data, kendala dalam menulis puisi siswa
kelas X Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak berdasarkan hasil wawancara
adalah sebagai berikut: kendala-kendala yang dialami oleh siswa dalam
menulis puisi adalah sulit menentukan tema pada saat ingin memulai menulis
puisi. Siswa juga sulit menentukan pilihan kata yang tepat, dan membuat
pilihan kata tersebut sesuai dengan isi hati.

B. Saran
Berdasarkan hasil analisis data, Keterampilan Menulis Puisi pada
Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak termasuk dalam
kategori baik. penelitian tentang Kemampuan Menulis Puisi pada Siswa Kelas
X Madrasah Aliayah Walisongo Pontianak dapat dijadikan acuan bagi banyak
pihak antara lain:
1. Siswa, diharapkan lebih mudah dan cepat menemukan idea atau gagasan
keterampilan menulis puisi dan meningkatkan keterampilan menulis puisi
serta member motivasi kepada siswa agar aktif dalam belajar dan berani
dalam mengungkapkan pendapatnya melalui kegiatan belajar untuk
meningkatkan keterampilan menulis puisi.
2. Sekolah, diharapkan dapat meningkatkan kualitas siswa yaitu dari segi
kemampuan bersastra khususnya keterampilan menulis puisi sehingga
meningkatkan sekolah dengan menghasilakn siswa yang terampil menulis.
3. Peneliti, diharapkan dapat memperkaya wawasan dan pengalaaman
peneliti dalam mengembangkan proses pembelajaran selanjutnya yang
mengarah kepada hasil pendidikan yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dkk. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi


Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dalman. 2016. Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajawali Pers.

Darmadi, Hamid. 2014. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung.


Alfabeta.

Fadilah, D. F., Zuriyati, Z., & Herlina, H. (2020). Resepsi Pembaca terhadap
Unsur Pembangun Puisi Afrizal Malna dalam Antologi Puisi Berlin
Proposal. Deiksis, 12(02), 116-131.

IKIP PGRI PONTIANAK. Pedoman Operasional IKIP PGRI Pontianak Tahun


Akademik 2017/2018. Pontianak: CV. Bola Mahkota.

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Massi, G. 2014. Analisis Unsur-unsur Stuktur Batin Beberapa Puisi Dalam


Antologi Puisi “Jakarta-berlin”. Jurnal Elektronik Fakultas Sastra
Universitas Sam Ratulangi, 3(1).

Moleong. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muawiyah, D., Surastina, S., & Herlili, E. (2019). Kemampuan


Mengidentifikasi Unsur-Unsur Pembangun Puisi Yang Dibaca Pada
Siswa Kelas Viii Semester Ganjil Smp Negeri 1 Way Tuba Tahun
Pelajaran 2018/2019. Warahan: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(1), 54-67.

Nawawi, Hadari 2015. Motode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah


Mada University Press.

Nurgiantoro, Burhan. 2016. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis


Kompetensi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Pradopo, Rachmat, Djoko. 2014. Pengkajian Puisi. Gadjah Mada University


Press: Yogyakarta.

Sari, I. K., Setiawan, B., & Saddhono, K. (2013). Penerapan Metode Quantum
Learning dengan Teknik Pengelompokan (Clustering) untuk
Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi pada Siswa Sekolah
Dasar. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia, dan
Pengajarannya, 1(2), 223-236.

Sitepu, B,P. 2015. Penulisan Buku Teks Pembelajaran. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Sugiono. 2017. Metode Penelitian pendidikan. Alfabeta: Bandung.

Sukma, E. (2007). Peningkatan kemampuan menulis puisi siswa Kelas V SD


Negeri Sumbersari III Malang dengan strategi pemetaan
pikiran. Diksi, 14(1), 38-48.

Suprihatin, S. (2015). Upaya guru dalam meningkatkan motivasi belajar


siswa. Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro, 3(1), 73-82.

Suwandi, Sarwiji. 2018. Model-model Assesment Dalam Pembelajaran.


Surakarta: Yuma Utama.

Tarigan, Hendri, Guntur. 2013. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan


Berbahasa. Angkasa: Bandung.

Wardoyo, Sigit, Mangun. 2013. Menulis Puisi. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Zulaeha, Ida. 2013. Menulis Kreatif. Yuma Pustaka: Surakarta.

Zuldafrial,  Lahir, Muhammad. 2016. Belajar dan Pembelajaran. Yuma


Pressindo: Surakarta.

Zuldafrial. 2012. Penelitian Kualitatif. Yuma Pustaka: Surakarta.


SILABUS PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Walisongo Pontianak

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X/Genap

Strandar Kompetensi : Menulis

16. Mengungkapkan Pikiran dan Perasaan dalam Puisi Bebas

Materi Penilaian
Kompetensi Kegiataan Alokasi
Pokok Indikator Bentuk
Dasar Pembelajaran Teknik Contoh Instrumen Waktu
Pelajaran Instumen
7.1 Menulis Langkah- 1. Membaca 7.1.1 Menyebutkan portofolio Lembar 1. Tulislah puisi 2X40
puisi bebas langkah berbagai puisi langkah- penilaian dengan
dengan 2. Mendaftar topik langkah portofolio memperhatikan
mengguna yang akan menulis puisi aspek-aspek di
kan kosa diangkat sebagai 7.1.2 Mendaftar bawah ini:
kata yang puisi kata-kata a. Ketepatan
sesuai 3. Bertanyajawab yang akan tema
unutk digunakan b. Ketepatan
menemukan untuk pengimajian
puisi yang akan menulis puisi c. Kesesuaian
ditulis bebas diksi
4. Mengamati 7.1.3 Mempelajari d. Kesesuaian
objek, mendata kata-kata bahasa kiasan
objek yang akan yang akan e. Ketepatan
dijadikan bahan digunakan amanat 6
penulisan puisi untuk
5. Mendeskripsikan menulis puisi
objek dalam bebas
larik-larik puisi 7.1.4 Menulis puisi
6. Menulis puisi bebas dengan
dengan menggunaka
menggunakan n pilihn kata
pilihan kata yang yang sesuai
tepat
7. Menyunting
sendiri pilihan
kata yang
terdapat dalam
puisi yang ditulis
bersifat puitis.
Pontianak Juni 2021

Guru Bahasa Indonesia Kepala Sekolah

…………………………… ……………………………

Indah Irawati, S.Pd. Syahril, M.Pd


Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Materi Pokok : Menulis puisi

Kelas/ Semester : X/ Genap

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KI-I: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2: Menghargai dan menghayati prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong-royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya
KI-3: Memahami pengetahuan (faktual, konsptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya terhadap ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI-4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Standar Kompetensi
Menulis puisi
C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar dan IPK dari KI 4

7.1 Menulis puisi bebas dengan 7.1.5 Menyebutkan langkah-


menggunakan kosa kata yang langkah menulis puisi
sesuai 7.1.6 Mendaftar kata-kata yang
akan digunakan untuk menulis
puisi bebas
7.1.7 Mempelajari kata-kata yang
akan digunakan untuk menulis
puisi bebas
7.1.8 Menulis puisi bebas dengan
menggunakan pilihn kata yang
sesuai

D. Tujuan Pelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Sinektik, peserta didik dapat memahami dan mengidentifikasi unsur
pembangun pada puisi, yaitu tema, nada, perasaan, amanat, bahasa kiasan,
pengimajian, kata konkret, majas, rima, dan tipografi. Selanjutnya dalam
keterampilan, siswa dapat menyimpulkan dan menulis puisi yang sesuai
dengan unsur pembangunnya dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab,
disiplin, jujur, percaya diri, pantang menyerah, serta menghargai pendapat
orang lain selama proses pembelajaran.
E. Materi Pembelajaran
Menulis puisi
F. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Penugasan
G. Media/Alat, dan Bahan Pembelajaran
1. Media/ Alat : Spidol, papan tulis, penghapus.
2. Bahan : Buku paket dan LKS Bahasa Indonesia
H. Sumber Belajar
Buku Bahasa Indonesia kelas X SMA, Internet, dan Buku/ sumber lain yang
relevan.
I. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2x 45 menit) Waktu

Kegiatan Pendahuluan
Guru:
Orientasi:
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
untuk melalui pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegaiatan pembelajaran
Apersepsi

 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan


dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Menganalisis teks unsur pembangun puisi
 Menjelaskan tema dalam puisi
 Menjelaskan pengimajian dalam puisi
 Menjelaskan diksi dalam puisi
 Menjelaskan bahasa kiasan dalam puisi
 Menjelaskan amanat dalam puisi
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan
Motivasi

 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran


yang akan dipelajari
 Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan
sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang:
 Menulis puisi
 Menulis puisi untuk mengungkapkan perasaan terhadap
sesuatu
 Menulis puisi berdasarkan berita yang dibaca atau
didengar
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
 Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan

 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada


pertemuan saat itu
 Memberitahukan tentang kopetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Inti 60

Sintak Model Kegaiatan Pembelajaran menit

Pembelajaran

Orientasi peserta Mengamati


didik kepada Peserta didik diberi motivasi atau
masalah rangsangan untuk memusatkan perhatian
pada topik
 Menulis puisi
 Menulis puisi untuk
mengungkapkan perasaan terhadap
sesuatu
 Menulis puisi berdasarkan berita
yang dibaca atau didengar
Dengan cara:

 Melihat (tanpa atau dengan alat)


 Menayangkan gambar/foto
 Mengamati
Lembar kerja, pemberian contoh-
contoh materi/soal untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari
media interaktif, dsb yang
berhubungan dengan
 Menulis puisi
 Menulis puisi untuk
mengungkapkan perasaan
terhadap sesuatu
 Menulis puisi berdasarkan
berita yang dibaca atau
didengar
 Membaca
Materi dari buku paket atau buku-
buku penunjang lain, dari
inernet/materi yang berhubungan
dengan menulis puisi
 Mendengar
Pemberian materi oleh guru yang
berkaitan
 Menulis puisi
 Menulis puisi untuk
mengungkapkan perasaan
terhadap sesuatu
 Menulis puisi berdasarkan
berita yang dibaca atau
didengar
 Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan/materi
secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai:
 Menulis puisi
 Menulis puisi untuk
mengungkapkan perasaan
terhadap sesuatu
 Menulis puisi berdasarkan
berita yang dibaca atau
didengar
Untuk melatih kesungguhan,
ketelitian, mencari informasi

Mengorganisasaikan Menaya
peserta didik Guru memberikan kesempatan pada
peserta didik untuk mengidentifikasikan
sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan gambar yang disajiakn
dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya:
 Mengajukan pertanyaan tentang:
 Menulis puisi
 Menulis puisi untuk
mengungkapkan perasaan
terhadap sesuatu
Mengumpulkan Informasi

Peserta didik mengumpulkan


informasi yang relevan untuk
menjawab pertanyaan yang telah
diidentifikasikan melalui kegiatan:

 Mengamati objek/kejadian
 Membaca sumber lain selain buku
teks
Mengunjungi laboratorium komputer
perpustakaan sekolah untuk mencari
dan membaca artikel tentang
 Menulis puisi
 Menulis puisi untuk
mengungkapkan perasaan
terhadap sesuatu
 Menulis puisi berdasarkan
berita yang dibaca atau
didengar
 Menumpulkan Informasi
Megumpulkan data/informasi melalui
diskusi kelompok atau kejadian lain
guna menemukan solusi masalh
terkait materi pokok yaitu:
 Menulis puisi
 Menulis puisi untuk
mengungkapkan perasaan
tehadap sesuatu
 Menulis puisi berdasarkan
berita yang dibaca atau
didengar
 Aktivitas
 Peserta didik diminta menulis
sebuah puisi bebas yang berisi
ungkapan perasaan terhadap
sesuatu. Misalnya, rasa sayang
pada kedua orang tua, rasa optimis
menghadapi masa depan,
kebahagiaan menjadi satu keluarga
besar dengan teman-teman sekelas
dan sebagainya
 Mendiskusikan
 Saling tukar informasi tentang
 Menulis puisi
 Menulis puisi untuk
mengungkapkan perasaan
tehadap sesuatu
 Menulis puisi berdasarkan
berita yang dibaca atau
didengar
Dengan ditanggapi aktif oleh peserta
didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat
dijadikan sebagai bahan diskusi
kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau
pada lembar kerja yang disediakan
dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur,
sopan, menghargai pendapat orang
lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar
dan belajar sepanjang hayat

Mengambangkan Mengomunikasikan
dan menyajikan Peserta didik berdiskusi untuk
hasil karya menyimpulkan
 Menyampikan hasil diskusi berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, atau meia
lainnya untuk mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan
 Mepresentasikan hasil diskusi
kelompok secara klasikal tentang:
 Menulis puisi
 Menulis puisi untuk
mengungkapkan perasaan
terhadap sesuatu
 Menulis puisi berdasarkan
berita yang dibaca atau dengar
 Mengemukakan pendapat atas
presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh teman yang
mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawab
 Menyimpulkan tentang poin-poin
penting yang muncul dalm kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan
berupa: Laporan hasil pengamatan
secara tertulis tentang
 Menulis puisi
 Menulis puisi untuk
mengungkapkan perasaan
terhadap sesuatu
 Menulis puisi berdasarkan
berita yang dibaca atau
didengar
 Menjawab pertanyaan yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik
atau lembar kerja yang telah
disediakan
 Bertanya tentang hal yang belum
dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa
 Menyelsaikan uji kompetensi yang
terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau pada lembar kerja yang
telah disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran.
Menganalisis Mengasosiasikan
mengevaluasi Peserta didik menganalisis masukan,
proses pemecahan tanggapan dan koreksi dari guru terkait
masalah pembelajaran tentang:
 Mengolah informasi yang sudah
dikumpukan dari hasil
kegaiatan/pertemuan sebelumnya
maupun hasil kegiatan/pertemuan
sebelumnya maupun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja
 peserta didik mengerjakan beberapa
soal mengenai
 menulis puisi
 menulis puisi untuk
mengungkapkan perasaan
tehadap sesuatu
 menulis puisi berdasarkan
berita yang dibaca atau
didengar
 menambah keleluasaan dan kedalam
sampai kepada pengolaan informasi
yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti,
disiplin, taat atauran, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur
dan kemampuan berpikir induktif
serta deduktif dalam membuktiakn
 menulis puisi
 menulis untuk
mengungkapkan perasaan
terhadap sesuatu
 menulis puisi berdasarkan
berita yang dibaca atau
didengar
Catatan:
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap
siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin,
rasa percaya diri, berprilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah, bertanggung jawab, rasa ingin tahu, peduli
lingkungan.

Kegiatan Penutup 15
Peserta didik: menit
 membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang poin-poin
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan
 melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanaakn
Guru:

 memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.


Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian
projek.
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas
kelompok/perseorangan (jika diperlukan)
 Mengagendakan pekerjaan rumah
 Menyampaikan rencana pemebelajaran pada pertemuan
berikutnya.

J. Penilaian
LEMBAR PENILAIAN SIKAP-JURNAL
Nama : …………………
Kelas : …………………

Sikap/Perilaku
No. Hari/Tanggal Keterangan
Positif Negatif

Kesimpulan :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Tolak Ukur Interprestasi Persentase

Interval Persentase Nilai Ubahan Skala Empat


Tingkat Keterangan
Penugasan 1-4 D-A

86-100 4 A Sangat baik

76-85 3 B Baik

56-74 2 C Cukup

10-55 1 D Kurang

Sumber: Nurgiyantoro (2017:277)

Pontianak, Juni 2021

Guru Bahasa Indonesia Kepala Sekolah

Indah Irawati, S.Pd Syahril, M.Pd.

NIP. NIP.
Lampiran Rubrik Penilaian Keterampilan Menulis Puisi

RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

KELAS : X

Aspek
No. Kriteria Penilaian Skor
Penilaian

1 Kesesuain isi Sangat baik: isi sangat menarik, sangat sesuai 4


dengan tema dengan tema

Baik: isi sudah menarik, sesuai dengan tema 3

Cukup: isi cukup menarik, cukup sesuai 2


dengan tema

Kurang: isi kurang menarik dan tidak sesuai 1


dengan tema

2 Pengimajian Sangat baik: penggunakan kata-kata yang 4


tepat, memunculkan imajinasi, dan sangat
kreatif

Baik: penggunaan kat-kata yang tepat, 3


memunculkan imajinasi, dan cukup kreatif

Cukup: penggunaan kata-kata cukup tepat, 2


imajinasi dan kreativitas kurang

Kurang: penggunaan kata-kata kurang tepat, 1


tidak memunculkan imajinasi dan kurang
efektif

3 Diksi (pilihan Sangat baik: diksi sangat tepat, penggunaan 4


kata) kata sangat efektif, dan bahasa yang
digunakan padat

Baik: diksi sudah baik, penggunaan kata 3


sudah efektif, dan bahasa yang digunakan
sudah padat

Cukup: diksi cukup baik, penggunaan kata 2


cukup efektif, dan bahasa yang digunakan
kurang padat

Kurang: diksi kurang tepat, penggunaan kata 1


kurang efektif, dan bahasa yang digunakan
kurang padat

4 Bahasa kiasan Sangat baik: ekspresif dan sangat terampil 4


menggunakan bahasa kiasan

Baik: ekspresif dan sudah terampil 3


menggunakan bahasa kiasan

Cukup: cukup ekspresif dan cukup terampil 2


menggunakan bahasa kiasan

Kurang: kurang ekspresif dan jarang 1


menggunakan bahasa kiasan

5 Amanat Sangat baik: penyampaian pesan atau amanat 4


sangat tepat, penggunaan kata sangat efektif,
dan bahasa yang digunakan padat

Baik: penyampaian pesan atau amanat sudah 3


baik, penggunaan kata sudah efektif, dan
bahasa yang digunakan sudah padat

Cukup: penyampaian pesan atau amanat 2


cukup baik, penggunaan kata cukup efektif,
dan bahasa yang digunakan kurang padat

Kurang: penyampaian pesan atau amanat 1


kurang tepat, penggunaan kata kurang efektif,
dan bahasa yang digunakan kurang padat

Jumlah skor 20
Lampiran Pedoman Penskoran

PEDOMAN PENSKORAN

No Aspek yang
Kriteria Skor Maksimal
. Dinilai

Kreativitas dalam membuat tema


1 Tema 20
yang menarik

Kreativitas dalam menyusun kata-


2 Pengimajian kata sehingga memunculkan 20
imajinasi yang menarik

Penggunaan kata-kata yang efektif


3 Diksi 20
serta bahasa yang digunakan padat

Ekspresif dalam menggunakan


4 Bahasa kiasan 20
kata-kata

5 Amanat Penyampaian pesan 20

Jumlah 100
Lampiran Soal Tes Keterampilan Menulis Puisi

SOAL TES KETERAMPILAN MENULIS PUISI

SOAL

Sekolah : Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Nama Siswa :

Kelas/Semester : X/ Genap

Hari/Tanggal :

Petunjuk:

1. Berdoalah sebelum menjawab soal di bawah ini.


2. Tulislah nama dan kelas pada lembar jawaban sebelum mengerjakan soal 
3. Kerjakan soal sesuai dengan perintah dengan sebaik-baiknya 
4. Periksa kembali lembar jawaban sebelum diserahkan kepada guru 

Soal :

1. Tulislah sebuah puisi dengan memperhatikan apa yang ada disekitar Anda
serta sesuai dengan unsur pembangun puisi meliputi tema, pengimajian, diksi,
bahasa kiasan, dan amanat ?
Lampiran Daftar Skala Skor Keterampilan Menulis Puisi

DAFTAR SKALA SKOR KETERAMPILAN MENULIS PUISI

Skala Skor
Aspek
No. Sangat Sangat
Penilaian Baik Cukup Kurang
Baik Kurang

1 Tema 81-100 61-80 41-60 21-40 0-20

2 Pengimajian 81-100 61-80 41-60 21-40 0-20

3 Diksi 81-100 61-80 41-60 21-40 0-20

4 Bahasa kiasan 81-100 61-80 41-60 21-40 0-20

5 Amanat 81-100 61-80 41-60 21-40 0-20


Lampiran Pedoman Wawancara Guru

PEDOMAN WAWANCARA GURU


A. Identitas siswa
Nama Siswa : Indah Irawati, S.Pd.
Kelas :X
Tanggal Wawancara :
B. Pertanyaan Wawancara
1. Bagaimana tanggapan siswa tentang pembelajaran menulis puisi ?
2. Apakah siswa aktif dalam pembelajaran menulis puisi ?
3. Berapa KKM untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia ?
4. Metode apa yang Ibu gunakan dalam proses pembelajaran menulis puisi ?
5. Bagaimana aktivitas siswa saat mengikuti pembelajaran khususnya
menulis puisi ?
6. Apakah ada kendala dalam pembelajaran menulis puisi, apa usaha ibu
untuk mengatasi hal tersebut ?
WAWANCARA GURU
Identitas siswa
Nama Siswa : Indah Irawati, S.Pd.
Kelas :X
Tanggal Wawancara :

1. Bagaimana tanggapan siswa tentang pembelajaran menulis puisi ?


Jawaban:
Siswa cukup mengerti tentang pembelajran menulis puisi, tetapi sebagian
siswa kurang mengerti bagaimana cara membuat puisi dengan baik
2. Apakah siswa aktif dalam pembelajaran menulis puisi ?
Jawaban: ada siswa yang aktif dan ada juga yang tidak
3. Berapa KKM untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia ?
Jawaban:
Sekarang 7,5
4. Metode apa yang Ibu gunakan dalam proses pembelajaran menulis puisi ?
Jawaban:
Memberi penjelasan, tanya jawab, dan memberikan soal atau tugas
5. Bagaimana aktivitas siswa saat mengikuti pembelajaran khususnya
menulis puisi ?
Jawaban:
Siswa terbilang tertib, namun ada beberapa siswa yang sering ngobrol
dengan teman-temannya yang lain, namun jika sudah ditegur mereka
tidak melakukannya lagi.
6. Apakah ada kendala dalam pembelajaran menulis puisi, apa usaha ibu
untuk mengatasi hal tersebut ?
Jawaban:
Saya rasa belum ada kendala, tinggal bagaimana siswa memperhatikan
saya saat menjelaskan. Namun menurut pengalaman saya siswa disini
masih kurang menggunakan kata-kata yang asing, kebanyakan kata-kata
yang mereka gunakan sehari-hari saja. Usaha saha untuk mengatasi hal
tersebut hanya dengan memerintahkan mereka untuk membaca puisi-puisi
yang sudah ada dan banyak membaca karya sastra untuk mambah kosa
kata mereka.
Lampiran Wawancara Siswa

PEDOMAN WAWANCARA SISWA


A. Identitas siswa
Nama Siswa : Alfisyah
Kelas :X
Tanggal Wawancara :

B. Pertanyaan Wawancara
1. Bagaimana pendapat Alfisyah tentang pelajaran tentang menulis
puisi ?
2. Apa menurut Alfisyah pelajaran menulis puisi itu mudah dipahami ?
3. Tertarik atau tidakkah kamu dengan pembelajaran menulis puisi ?
4. Apa Alfisyah memahami materi pelajaran menulis puisi ?
5. Apa kendala Alfisyah dalam pembelajaran menulis puisi ?
6. Apakah Alfisyah merasa bosan saat mengikuti pelajaran menulis
puisi ?
HASIL WAWANCARA SISWA
Identitas siswa
Nama Siswa : Alfisyah
Kelas :X
Tanggal Wawancara :

1. Bagaimana pendapat Alfisyah tentang pelajaran tentang menulis puisi ?


Jawaban:
Menarik, karena saya bisa mengungkapkan perasaan saya dalam tulisan
saya
2. Apa menurut Alfisyah pelajaran menulis puisi itu mudah dipahami ?
Jawaban:
Cukup udah karena saya bebas mengungkapkan isi hati saya
3. Tertarik atau tidakkah kamu dengan pembelajaran menulis puisi ?
Jawaban:
Tertarik
4. Apa Alfisyah memahami materi pelajaran menulis puisi ?
Jawaban:
Cukup paham
5. Apa kendala Alfisyah dalam pembelajaran menulis puisi ?
Jawaban:
Tidak ada karena ibu menjelaskan dengan baik, sehingga saya cukup
paham dengan pembelajaran menulis puisi. Namun jika ditanya kendala
mungkin terkadang saya malas berpikir untuk menuliskan sesuatu
menjadi puisi.
6. Apakah Alfisyah merasa bosan saat mengikuti pelajaran menulis puisi ?
Jawaban:
Tidak
HASIL WAWANCARA SISWA
Identitas siswa
Nama Siswa : Rusmiyani
Kelas :X
Tanggal Wawancara :

1. Bagaimana pendapat Rusmiyani tentang pelajaran tentang menulis puisi ?


Jawaban:
Menyenangkan, karena dengan menulis puisi saya semacam menulis
tentang kisah hidup saya
2. Apa menurut Rusmiyani pelajaran menulis puisi itu mudah dipahami ?
Jawaban:
Mudah
3. Tertarik atau tidakkah kamu dengan pembelajaran menulis puisi ?
Jawaban:
Tertarik
4. Apa Rusmiyani memahami materi pelajaran menulis puisi ?
Jawaban:
Lumayan paham
5. Apa kendala Rusmiyani dalam pembelajaran menulis puisi ?
Jawaban:
Sejauh ini belum ada kendala, hanya saja saya sulit dalam merangkai
kata-kata
6. Apakah Rusmiyani merasa bosan saat mengikuti pelajaran menulis puisi ?
Jawaban:
Tidak, tetapi jika jam pelajaran siang saya terkadang merasa ngantuk.
HASIL WAWANCARA SISWA
Identitas siswa
Nama Siswa : Mutia Alzahrah
Kelas :X
Tanggal Wawancara :

1. Bagaimana pendapat Mutia Alzahrah tentang pelajaran tentang menulis


puisi ?
Jawaban:
Menarik karena saya suka menulis puisi
2. Apa menurut Mutia Alzahrah pelajaran menulis puisi itu mudah dipahami
?
Jawaban:
Cukup mudah dipahami
3. Tertarik atau tidakkah kamu dengan pembelajaran menulis puisi ?
Jawaban:
Tertarik
4. Apa Mutia Alzahrah memahami materi pelajaran menulis puisi ?
Jawaban:
Paham bu
5. Apa kendala Mutia Alzahrah dalam pembelajaran menulis puisi ?
Jawaban:
Mutia Alzahrah Kendala saya dalam menulis puisi adalah sulit
menguraikan apa yang ingin saya tulis sesuai dengan hati saya
6. Apakah Rusmiyani merasa bosan saat mengikuti pelajaran menulis puisi ?
Jawaban:
Tidak.
HASIL WAWANCARA SISWA
Identitas siswa
Nama Siswa : Ni’matul Maulidia
Kelas :X
Tanggal Wawancara :

1. Bagaimana pendapat Ni’matul Maulidia tentang pelajaran tentang


menulis puisi ?
Jawaban:
Saya senang belajar menulis puisi, karena saya lumayan suka menulis
sesuatu yang berkaitaan dengan sehari-hari
2. Apa menurut Ni’matul Maulidia pelajaran menulis puisi itu mudah
dipahami ?
Jawaban:
Mudah dipahami
3. Tertarik atau tidakkah kamu dengan pembelajaran menulis puisi ?
Jawaban:
Cukup tertarik, karena ibu menjelaskan dengan menarik sehingga saya
tidak bosan
4. Apa Ni’matul Maulidia memahami materi pelajaran menulis puisi ?
Jawaban:
Saya cukup paham bu
5. Apa kendala Ni’matul Maulidia dalam pembelajaran menulis puisi ?
Jawaban:
Kendala saya hanya dalam menentukan kata-kata yang membuat puisi itu
nyambung dengan apa yang mau saya buat
6. Apakah Rusmiyani merasa bosan saat mengikuti pelajaran menulis puisi ?
Jawaban:
Tidak, tetapi saya akui saya sering ngantuk bu, karena disini belajarnya
siang bu.
Lampiran Angket Motivasi Siswa Menulis Puisi

ANGKET MOTIVASI SISWA MENULIS PUISI


Jawaban

Sangat Tidak
No Pertanyaan Setuju
Setuju Setuju

Guru tahu bagaimana membuat saya


1 menjadi antusias dan tertarik dalam materi
pelajaran menulis puisi
Hal-hal yang saya pelajari dalam
2 pembelajaran menulis puisi tidak akan
bermanfaat bagi saya kelak
Saya yakin bahwa saya akan berhasil
3
dalam pembelajaran menulis puisi
Pembelajaran menulis puisi kurang
4
menarik bagi Saya
Guru membuat materi pelajaran menulis
5 puisi menjadi penting dalam kehidupan
sehari-hari Saya
Saya tidak perlu belajar untuk
6 mendapatkan nilai yang bagus dalam
pelajaran menulis puisi
Saya senang bekerja keras dalam
7
pembelajaran menulis puisi
Isi dan Pembelajaran menulis puisi penting
8
untuk mencapai cita-cita saya
Saya merasa bahwa pembelajaran menulis
9
puisi tidak memberikan kepuasan
Pada saat saya mengikuti pembelajaran
10 menulis puisi, Saya percaya bahwa saya
dapat berhasil jika berupaya cukup keras
Lampiran dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai