PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran bahasa Indonesia sangat menekankan empat
keterampilan berbahasa. Keempat komponen tersebut yaitu keterampilan
menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan
berbahasa tersebut sangat mutlak harus dikuasai oleh semua siswa dalam
pembelajaran bahasa Indonesia. Keberhasilan pengajaran bahasa terlihat dari
keterampilan dan pengetahuan berbahasa siswa. Begitu juga halnya dengan
pembelajaran bahasa Indonesia, pembelajaran bahasa Indonesia yang ada di
sekolah pun pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan keterampilan
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Fungsi utama bahasa adalah
untuk menyampaikan isi hati serta alat untuk berkomunikasi. Maksud
komunikasi dapat berupa pengungkapan pikiran, gagasan, ide, pendapat,
persetujuan, keinginan, atau penyampaian informasi tentang suatu peristiwa.
Keterampilan berbahasa dapat dikuasai dengan latihan yang berkelanjutan,
terlebih keterampilan yang produktif salah satunya keterampilan menulis.
Semakin terampil seseorang dalam berbahasa, semakin cerah dan jelas pula
jaln pikirannya. Keterampilan berbahasa hanya dapat diperoleh dan dikuasai
dengan jalan praktik dan latihan. Melatih keterampilan berbahasa bearti
melatih keterampilan berpikir salah satunya adalah dengan menulis.
Keterampilan menulis juga merupakan salah satu bahan pengajaran Bahasa
Indonesia yang terdapat dalam kurikulum 2013 yang saat ini masih sebagai
bahan ajar dalam pelajaran bahasa Indonesia.
Menulis merupakan kegiatan kebahasaan yang memegang peran
penting dalam dinamika peradaban manusia. Dengan menulis manusia dapat
melakukan komunikasi dan dengan melakukan kegiatan menulis seseorang
dapat menyatakan pemikiran, perasaan, dan pendapat dalam bahasa tulis
sehingga dapat dipahami oleh pembaca. Seseorang bisa mahir dalam menulis
tidak cukup hanya dengan menguasai teori saja, akan tetapi melalui proses
belajar dan membutuhkan ketelitian, kepaduan dan keruntutan, dan kelogisan
antara kalimat satu dengan kalimat yang lain.
Keterampilan menulis ialah keterampilan yang sangat penting karena
merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki setiap
siswa. Siswa dapat mengungkapkan atau mengekspresikan gagasan atau
pendapat pemikiran dan gagasan yang dimiliki. Selain itu, dapat
mengungkapkan daya pikir dan kreativitas siswa dalam menulis. Proses
pengimajinasian atau pengembangan pengalaman lahir dan batin merupakan
awal dari proses kreatif. Proses kreatif tersebut kemudian dilanjutkan dengan
pengekspresian imajinasi ke dalam rangkain kata-kata yang disebut dengan
istilah puisi.
Menurut Wardoyo (2013: 20) mengatakan bahwa “puisi adalah
pengalaman, imajinasi, dan sesuatu yang berkesan yang ditulis sebagai
ekspresi seorang dengan menggunakan bahasa langsung”. Puisi merupakan
karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama
dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif). Kata-kata
terpilih agar memiliki kekuatan pengucapan, walaupun singkat atau padat
namun memiliki kekuatan. Karena itu, salah satu usaha penyair adalah
memilih kata-kata yang memiliki persamaan bunyi (rima).
Menulis puisi merupakan kegiatan belajar yang menyenangkan karena
dengan menulis puisi siswa akan berlatih mengembangkan pola pikir dan
melatih mereka untuk berkreasi atau menuangkan pikiran mereka dalam
bentuk kata-kata yang menarik dan indah. Dalam menulis puisi ada beberapa
hal perlu diperhatikan yaitu, bait, irama, rima haruslah sesuai, agar puisi
tersebut menjadi lebih menarik untuk dibaca dan didengar. Menulis puisi
merupakan salah satu materi ajar yang dinilai dapat melatih keterampilan
siswa. Pembelajaran menulis puisi
Berpijak dari beberapa pandapat mengenai keterampilan menulis
tersebut, maka dalam hal ini kegiatan menulis dapat kita rangkumkan ke
dalam sebuah simpulan yang mana kerampilan menulis merupakan kegiatan
yang menggambarkan perasaan, pikiran dan ide kedalam bentuk lambang-
lambang grafis. Keterampilan menulis juga merupakan suatu proses
perkembangan yang menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, latihan,
keterampilan dan pengarang langsung menjadi seorang penulis. Pembelajaran
menulis yang dilakukan di lembaga pendidikan formal merupakan satu di
antara bagaian dari materi pembelajaran bahasa Indonesia yang besar
manfaatnya. Keterampilan menulis sangat penting bagi pendidikan karenaa
memudahkan pelajar berpikir, melaporkan atau memberitahukan. Menulis
merupakan keterampilan berbahasa yang tidak terpisahkan dari proses
belajar-mengajar dimulai dari Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan
Tinggi.
Materi menulis puisi termasuk satu diantara standar kompetensi dan
kompetensi dasar dari materi menulis 16, mengungkapkan pemikiran dan
perasaan dalam bentuk puisi bebas, dan kompetensi dasarnya yaitu 16.1
menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang sesuai. Dalam hal ini, kreatifitas
siswa saat mengungkapkan ide sebuah cerita sangat dibutuhkan. Selain itu
diperoleh melalui sesuatu yang dipikirkan, yang disaksikan, atau yang dialami
oleh pengarang itu sendiri.
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
mendeskripsikan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas X Madrasah
Aliyah Walisongo Pontianak. Kegiatan menulis puisi tersebut disebabkan
kompetensi menulis yang menghendaki penguasaan berbagai unsur yang
telah ditetapkan, isi dari puisi itu sendiri mempunyai unsur-unsur yang
kompleks sesuai dengan apa yang telah ditetapkan sehingga menghasilkan
karangan yang indah dan menarik untuk dibaca. Menulis puisi juga menuntut
untuk menggunakan kata-kata yang indah dan mengandung unsur-unsur
pembangun puisi yaitu unsur fisik dan unsur batin.
Alasan Penulis memilih menulis puisi karena menulis puisi berperan
penting dalam mengembangkan kemampuan siswa, serta untuk mengkaji
kemampuan siswa kelas X Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak. Dari hasil
kegiatan ini siswa dapat mengembangkan kreativitas dan imajinasinya yang
kemudian dikembangkan menjadi sebuah puisi, memberikan motivasi yang
terdapat masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, serta
menumbuhkan sikap berani mengeluarkan ide atau gagasan mengenai suatu
masalah yang akurat.
Alasan Penulis memilih Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak
dikarenakan didasari pertimbangan, (1) setelah menjalani pembelajaran, siswa
dituntut memiliki kemampuan yang memadai dalam menulis puisi, (2) siswa
perlu mendapat pembinaan yang intensif dalam menulis, dikarenakan dalam
tulisan siswa masih banyak yang tidak menyamtumkan salah satu dari unsur
pembangun puisi, (3) penelitian tentang menulis puisi belum pernah
dilakukan di kelas X Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak.
Harapan peneliti dengan adanya penelitian keterampilan menulis akan
menimbulkan kreativitas, melatih keterampilan berpikir siswa unutk
menuangkan ide-ide, gagasan-gagasan, yang ada dalam pemikirannya
dituangkan kedalam tulisan dan menulis tidak hanya sekedar menulis akan
tetapi harus memahami apa sebenarnya menulis itu, dalam hal ini juga
menulis merupakan keterampilan dan kemampuan yang harus dimiliki.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa judul dalam desain
penelitian ini adalah “Keterampilan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas X
Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak”.
D. Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoretis
maupun secara praktis sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan bagi peningkatan
keterampilan menulis, terutama kerampilan menulis siswa dalam membuat
puisi, penelitian ini diharapkan bisa memberi motivasi bagi peneliti lain
yang berniat untuk mengkaji lebih mendalam untuk mengungkapkan
faktor-faktor yang belum terungkap dalam penelitian ini.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang
bermakna, mempermudah siswa dalam menulis puisi serta,
meningkatkan aktivitas belajar siswa mengembangkan kreativitas siswa
dalam hal menulis puisi.
b. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan menambah strategi pembelajaraan yang
alternatif untuk meningkatakan motivasi belajar siswa dalam
menyelesaikan masalah belajar, khususnya materi menulis puisi. Serta
diharapkan membantu guru memperbaiki model mengajar agar proses
pembelajaran lebih bermakna dan efisien.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian dalam menerapkan model
pembelajaran yang bervariasi. Selain itu, juga menjadi inovasi
pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya
dalam keterampilan menulis puisi dengan demikian dapat melahirkan
siswa-siswi yang terampil dalam menulis.
d. Bagi Penulis
Bagi penulis sendiri, hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah
wawasan mengenai keterampilan menulis puisi dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia, serta dapat dijadikan referensi atau bahan bacaan
bagi Peneliti selanjutnya.
A. Hakikat Menulis
1. Pengertian Menulis
Menulis merupakan suatu kegiatan proses berpikir manusia yang
menyampikan isi pikiran, perasaan kedalam tulisannya. Menulis juga
merupakan suatu cara untuk mengeluarkan apa yang terdapat dalam
kandungan jiwanya kepada orang lain lewat tulisanya. Alatnya yaitu
bahasa yang terdiri atas kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan wacana.
Menulis bertujuan untuk menginformasikan dan mengekspresikan maksud
dan tujuan tertentu, baik dalam pengalaman yang dibuat-buat atau tidak
nyata ataupun pengalaman yang pernah dilalui. Pikiran yang disampaikan
melalui tulisan tersebut disampaikan kepada orang lain dengan kata yang
menngandung makna secara tepat dan sesuai dengan apa yang ingin
dinyatakan. Kata-kata itu harus disusun secara teratur dengan klausa dan
kalimat agar orang dapat menangkap apa yang ingin diungkapkan. Oleh
karena itu, keterampilan menulis disekolah sangatlah penting.
Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk
meluapkan isi hati, dan pikiran kedalam bentuk tulisan. Sejalan dengan
pendapat Zulaeha (2013: 11) menyatakan bahwa “Menulis merupakan
komunakasi tulis yang bertujuan menginformasikan dan mengekpresikan
maksud dan tujuan tertentu, baik dari pengalaman imajinatif maupun hasil
pengalaman realistik”. Sedangkan menurut Tarigan (2013: 3) menyatakan
“Menulis merupakan suatu keterampilan bahasa yang dipergunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan
orang lain”. Lebih lanjut Tarigan (2013: 22) berpendapat “Menulis adalah
menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang
menggambarkan suatu bahasa yang dapat dipahami oleh seseorang,
sehingga orang lain dapat membaca dan memahami lambang-lambang
grafik itu”.
Menulis merupakan kegiatan produktif dan ekspresif. Dalam
menulis, penulis harus terampil dalam memanfaaatkan tulisan tangan,
struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis tidak datang secara
otomatis, tetapi menulis didapatkan melalui latihan dan praktik yang
banyak dan teratur. Menulis juga merupakan kegiatan yang penting untuk
mengekspresikan diri pribadi, berkomunikasi, dan menemukan makna.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut bertambah karena adanya perkembangan
media baru untuk komunikasi massa. Oleh karena itu, menulis tetap
merupakan bagian yang penting dari kurikulum sekolah dalam pengajaran
Bahasa Indonesia. Adapun menurut Dalman (2016: 3) mendefinisikan
bahwa “Menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa
penyampaian pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan
menggunkan bahasa tulis sebagai alat atau medianya”. Keterampilan
menulis menekankan pada proses menghasilkan suatu tulisan, siswa
diharapkan mampu membuat karya dalam bentuk tulisa, baik tulisan
tentang apa yang mereka ketahui atau yang mereka sukai. Menulis pada
dasarnya bukan hanya sekedar menuangkan isi pikiran ke dalam bentuk
tulisan, tetapi lebih pada proses kreatif dalam menuangkan gagasan yang
ada kedalam bentuk wacana agar dapat dibaca dan dipahami, serta
mengikut kaidah bahasa dan aturan penulisan.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis
merupakan suatu kegiatan seseorang menuju proses kreatif untuk
mengekspresikan diri untuk menyampikan tujuan dan maksud tertentu
serta untuk menginformasikan pesan kepada orang lain. Menulis
merupakan proses komunikasi tidak langsung oleh karena itu, menulis
mempunyai aturan-aturan tertentu agar tulisan tersebut dapat dibaca dan
dipahami orang lain.
2. Tujuan Menulis
Menulis merupakan sebuah keterampilan berbahasa yang
produktif. Kemampuan menulis tidak serta merta datang dalam diri
seseorang tanpa memerlukan latihan dan proses yang panjang. Menulis
memiliki beberapa tujuan yang diantaranya menyampaikan informasi,
menghibur, dan sebagainya. Tarigan (2013: 24) mengungkapkan secara
garis besar tujuan menulis adalah untuk memberitahukan atau mengajar,
meyakinkan atau mendesak, menghibur atau menyenangkan,
mengutarakan atau mengekspresikan dan emosi yang berapi-api.
Tujuan menulis bagi seorang penulis yaitu untuk mengungkapakan
ide, gagasan dan pendapat yang diungkapkan dalam tulisannya berbentuk
teks. Sedangkan tujuan dari pembaca tulisan yaitu untuk mendapatkan ,
informasi dari penulis, sebagai hiburan, mencari informasi baru, serta
ekspresi perasaan dari pembaca. Berbagai jenis tulisan tentunya
mempunyai tujuan yang ingin disampaikan, adapun jenisnya yaitu
memberitahukan, meyakinkan, menghibur, mengekspresikan.
Senada dengan hal tersebut Zulaeha (2013: 11) mengatakan bahwa
“menulis bertujuan untuk menginformasikan dan mengekspresikan
maksud dan tujuan tertentu, baik dari pengalaman imajinatif maupun hasil
pengalaman realistik. Seorang penulis dapat berbagi cerita , pengalaman,
perasaan kepada orang lain melalui tulisannya yang merupakan curahan
pengalaman, pikiran, dan perasaan”.
Alasan seseorang ingin menulis jika dipaparkan mempunyai
banyak alasan yang ingin disampaikan, adapun tujuan menulis menurut
Peck dan Schulz (Tarigan, 2013: 9) mengatakan bahwa “tujuan menulis
adalah yang pertama membantu para siswa memahami bagaimana caranya
ekspresi tulis dapat dilayani mereka, dengan jalan menciptakan situasi-
situasi di dalam kelas yang jelas memerlukan karya tulis dan kegiatan
menulis. Kedua mendorong siswa menggunakan mengekspresikan diri
mereka secara bebas dalam tulisan. Ketiga mengajar para siswa
menggunakan bentuk yang tepat dan serasi dalam ekspresi tulis. Keempat
mengembangkan pertumbuhan bertahap dalam menulis dengan cara
membantu para siswa menulis sejumlah maksud dengan penuh keyakinan
pada diri sendiri secara bebas.
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan
menulis adalah untuk memberikan informasi, menghibur, meyakikan,
merangkum, serta mengekspresikan perasaan dan emosi. Namun pada
dasarnya tujuan menulis ada untuk mencurahkan apa yang ada dalam
pikiran seseorang untuk disampaikan kepada orang lain maupun diri
sendiri.
3. Manfaat Menulis
Menulis sebagai alat komunikasi tidak langsung antara penulis dan
pembaca. Menulis merupakan satu di antara keterampilan berbahasa yang
penting dan mempunyai manfaat yang besar dalam kehidupan seseorang.
Menulis banyak memberikan manfaat (Tarigan, 2013: 24) diantaranya
sebagai berikut.
a) Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar disebut
wacana informatif.
b) Tulisan yang bertujuan untuk menyakinkan atau mendesak disebut
wacana persuasif.
c) Tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau
yang mengandunng tujuan estetik disebut literer.
d) Tulisan yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau
berapi-api disebut wacana ekspresif.
Menulis sangat bermanfaat bagi kehidupan, menulis dapat
meningkatkan penalaran untuk mengembangkan berbagai gagasan serta
dapat memperluas pengetahuan. Menurut Dalman (2016: 6) menulis
memiliki banyak manfaat yang dapat dipetik, diantaranya (1) peningkatan
kecerdasan, (2) pengembangan daya imajinatif dan kreativitas, (3)
penumbuhan keberanian, (4) pendorong kemauan dan kemampuan
mengumpulkan informasi. Menulis tidak mudah dilakukan seperti
mambalikkan telapak tangan, tetapi menulis harus melalui proses.
B. Hakikat Puisi
1. Pengertian Puisi
Menulis puisi bagi sebagian orang memang mudah, namun
kenyataannya menulis puisi tanpa pengetahuan, tanpa teknik yang benar
sangat berbeda dengan orang yang mengerti dan memahami hakikat puisi.
Seseorang tidak akan memahami puisi secara mendalam jika tidak
mengetahui bahwa puisi merupakan karya estetis yang bermakna dan
memiliki arti yang mendalam. Puisi merupakan salah satu bentuk yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair yang disusun dengan bahasa
yang indah dengan memfokuskan pada struktur fisik dan struktur batinnya.
Menurut Zulaeha (2013: 25) mengungkapkan bahwa “puisi merupakan
hasil pengungkapan kembali pengalaman batin manusia, yang diwujudkan
melalui bahasa yang estetis dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan
struktur batinnya serta dipadatkan kata-katanya dalam bentuk teks”.
Sejalan dengan pendapat Pradopo (2014: 7) puisi itu merupakan rekamn
dan interprestasi pengalaman manusia yang penting, digubah dalam wujud
yang paling bekesan”. Puisi juga merupakan hasil ungkapan hati
seseorang, bahkan pengalaman fisik maupun batin yang dituangkan dalam
bentuk tulisan.
Sejalan dengan pendapat di atas, Wardoyo (2013: 20) mengatakan
bahwa “puisi adalah pengalaman, imajinasi, dan sesuatu yang berkesan
yang ditulis sebagai ekspresi seorang dengan menggunakan bahasa
langsung”. Artinya, puisi ditulis oleh seseorang sebagai bentuk ekspresi
yang menggunakan bahasa tak langsung dan merupakan suatu hasil
pengalaman, imajinasi maupun sesuatu yang berkesan dalam dirinya.
Sejalan dengan pendapat Subrada (Sari, 2013: 2) mengatakan bahwa
“puisi merupakan karangan seni sastra, yang kata-katanya disusun
menurut syarat-syarat tertentu atau syarat-syarat yang terikat dengan
menggunakan irama, sajak, dan kata-kata kiasan”.
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa puisi
merupakan hasil ungkapan perasaan dan pemikiran bahkan pengalama
fisik maupun batin yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Puisi juga
merupakan suatu karya yang dikemas sedemikian rupa untuk menjadi
suatu karya yang bernilai estetik dengan memperhatikan struktur fisik dan
struktur batin.
2. Unsur- Unsur Pembentuk Puisi
Unsur-unsur puisi pembangun puisi tidak dapat dipisahkan karena
memiliki keterkaitan satu dengan yang lain. Wardoyo (2013: 23)
mengungkapkan bahwa unsur-unsur pembentuk puisi terdiri dari struktur
fisik dan struktur batin puisi.
a. Struktur Fisik
Struktur fisik puisi diuraikan dalam unsur estetika yang
membangun struktur luar dari puisi. Struktur fisik pembangun puisi
meliputi unsur-unsur seperti: diksi, bahasa figuratif (bahasa kiasan),
kata kongrit, citraan (pengimajian), versifikasi dan wujud visual puisi
(tata wajah puisi).
1) Diksi
Diksi adalah pilihan kata yang diungkapakan oleh seorang
penyair dalaam puisinya. Puisi merupakkan bentuk karya sasra
yang mengungkapkan banyak hal, oleh karena itu maka kata-
katanta harus dipilih secara cermat. Jadi kata-kata dalam puisi
disusun sedemikian rupa agar pikiran, perasaan penulisnya dapat
disalurkan dengan baik. Menurut Barfield (Pradopo, 2014: 55)
mengungkapkan bahwa “bila kata-kata dipilih dan disusun dengan
cara yang sedemikian rupa hingga artinya menimbulkan atau
dimaksudkan untuk menimbulkan imajinasi estetik, maka hasilnya
itu disebut diksi”.
Menurut Wardoyo (2013:23) mengatakan bahwa diksi atau
pilihan kata merupakkan esensi dari penulisan puisi. Artinya, diksi
merupakan dasar bangunan setiap puisi. Sedangkan menurut
Zulaeha (2013: 29) mengungkapkan bahwa “diksi adalah pilihan
kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya karena puisi
adalah bentuk karya dengan sedikit kata-kata dapat
mengungkapkan banyak hal, kata-katanya harus dipilih secermat
mungkin”.
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa diksi
adalah pilihan kata yang digunakan penyair untuk penyatakan
sesuatu. Diksi merupakan seleksi dari kata-kata yang ada dan
dipilih agar menciptakan kata-kata yang indah dan selaras dengan
apa yang ingin diungkapkan penyair.
2) Bahasa Figuratif (Bahasa Kiasan)
Bahasa kiasan adalah penggunaan bahasa yang dapat
menghidupkan atau menimbulkan makna tertentu. Bahasa kiasan
merupakan daya tarik dari puisi serta menjadikan puisi menjadi
lebih menarik dan hidup serta memperjelas gambaran puisi.
Menurut Pradopo (2014: 63) mengatakan bahwa “bahasa kiasan ini
mengiaskan atau mempersamakan sesuatu hal dengan hal lain
sepaya gambaran menjadi jelas, lebih menarik, dan hidup. Adapun
jenis-jenis bahasa kiasan adalah perbandingan, metafora,
perumpamaan epos, allegori, personifikasi, metonimia, dan
sinekdoki”.
Bahasa kiasan yang digunakan oleh penyair memilki peranan
penting sebagai upaya penyair dalam menggandakan makna dalam
sajaknya. Bahasa kiasan dalam sebuah sajak adalah bahasa yang
digunakan untuk menyatakan sesuatu yang lain. Artinya bahwa
dengan bahasa kiasan yang dipakai, penyair berusaha
menyampikan secara tidak langsung (Wardoyo, 2013:25).
Selanjutnya menurut Waluyo (Zulaeha, 2013: 34) mengatakan
bahwa “bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatif,
artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna”.
Berdasarkan ungkapan di atas, dapat disimpulkan bahwa
bahasa kiasan atau bahasa figuratif adalah bahasa yang digunakan
penyair untuk menyampaikan kata-kata dengan menimbulkan
banyak makna. Makna yang terkandung tersebut terkadang
melebih-lebihkan dan terkadang diartikan dengan kata lain.
3) Kata Kongrit
Menurut Wardoyo (2013: 31) kata kongrit adalah kata-kata
yang digunakan oleh penyair untuk merujuk kepada arti yang
menyeluruh. Dengan kata lain, kata kongrit adalah kata-kata yang
mampu memberikan pengimajian kepada pembaca. Kata kongrit
dapat dilakukan oleh seorang penyair dengan berusaha
memberikan efek imaji (penggambaran) baik secara penglihatan,
pendengaran, perasaan dan lain sebagainya kepada pembaca
dengan tujuan agar pembaca dapat membayangkan secara jelas
peristiwa atau keadaan yang dilukiskan oleh penyair. Zulaeha
(2013: 34) mengatakan bahwa “kata kongrit adalah kata-kata yang
dapat ditangkap dengan indra. Dengan kata kongrit akan
memungkinkan imajinasi muncul”.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulakan bahwa
kata kongrit adalah kata-kata yang dapat mengacu panca indra hal
tersebut didapatkan dari pengalaman atau imajinasi penyair. Kata
kongrit juga ditulis penyair untuk menimbulkan imajinasi bagi
pembaca.
4) Citraan (Pengimajian)
Citraan atau pengimajian adalah penggunaan kata-kata yang
khas dan penataan kata kata yang unik sehingga menciptakan
imajinasi, serta memperjelas apa yang dingin siampikan penyair.
Menurut Zulaeha (2013: 31) mengungkapkan bahwa “pengimajian
adalah kata atau kelompok kata yang dapat mengungungkapkan
pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan
perasaan imaji dapat dibagi menjadi tiga: imaji suara (auditif),
imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji
taktil)”. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Wachid (Wardoyo,
2013: 32) yang mengatakan bahwa “citraan atau pengimajian
dinyatakan sebagai pengalaman indera dan merupakan bentuk
bahasa yang dipergunakan untuk menyampaikan pengalaman
indera tersebut”. Adapun gambaran-garambaran angan itu ada
bermacam-macam, dihasilkan oleh panca indra penglihatan,
pendenganran, perabaan, pencecapan dan penciuman (Pradopo,
2014: 82).
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa citraan
atau pengimajian adalah penggunaan kata-kata yang mengandung
gambaran-gambaran tentang ingatan yang terbentuk. Proses
ingatan tersebut terbangun dalam puisi meliputi penglihatan,
pendengaran, perabaan, perasaan, dan penciuman.
5) Versifikasi ( Rima dan Ritma)
Bunyi dalam puisi menghasilkan rima (persajakan) dan ritma.
Bunyi-bunyi itulah yang kemudian disebut versifikasi. Rima adalah
pengulangan bunyi dalam puisi untuk membentuk musikalis atau
orkestrasi. Adapun ritma merupakan tinggi rendah, panjang pendek
keras lemahnya bunyi (Wardoyo, 2013: 39). Sejalan dengan apa
yang diungkapkan (Zulaeha, 2013: 36) mendefinisikan bahwa
“rima adalah persamaan bunyi dalam puisi, baik di awal, di tengah
maupun di akhir baris puisi. Serta ritma merupakan tinggi rendah,
panjang pendek, keras lemahnya bunyi”.
Berdasarkan apa yang dipaparkan di atas, dapat disimpulkan
bahwa rima adalah pengulangan bunyi yang timbul pada huruf atau
kata-kata dalam larik dan bait dalam puisi. Ritma adalah pergantian
nada atau emosi dalam puisi yakni tinggi rendah, panjang pendek,
keras lemahnya bunyi yang diciptakan.
6) Wujud Visual (Tata Wajah) Puisi
Wujud visual merupakan cara bagi seorang penyair dalam
menyatakan ekspresinya kedalam sebuah puisi. Wujud visual ini
juga mempermudah pembaca dalam memahami isi atau gagasan
yang disampaikan oleh penyair dan memberikan arahan bagaimana
membaca puisi secara tepat.
Menurut Wardoyo (2013: 40) menyatakan bahwa “tata wajah
puisi adalah bentuk tampilan puisi yang ditulis penyair. Wujud
visual merupakan salah satu hal yang menjadi tanda kemampuan
penyair dalam mengukuhkan pengalaman-pengalaman
kemanusiaan dalam puisi yang ditulisnya”. Selanjutnya menurut
(Zulaeha, 2013: 27) tata wajah puisi merupakan cara penulisan
suatu puisi sehingga menampilkan bentuk-bentuk tertentu yang
dapat diamati secara visual.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tata
wajah puisi adalah cara pengarang menciptakan suatu bentuk
tertentu yang memiliki makna. Tata wajah puisi juga merupakan
suatu petujuk untuk memudahkan seorang pembaca dalam
menelaah apa yang menjadi maksud seorang penyair menuliskan
bentuk-bentuk tersebut.
b. Struktur Batin Puisi
Struktur batin puisi merupakan tempat dimana penyair
mngungkapkan makna yang hendak disampikan. Menurut Hikmat
(Muawiyah, 2019: 8) mengatakan bahwa “struktur batin adalah unsur
yang membangun puisi dari dalam, unsur ini tidak terlihat secara kasat
mata namun menjadi sumber ekspresi pengarang dalam menyampaikan
gagasannya”. Adapun struktur batin puisi yakni, tema, nada, suasana,
dan amanat.
1) Tema
Tema merupakan gagasan utama dari sebuah puisi baik itu
tersirat maupun tersurat. Tema adalah pokok persoalan yang
terkandung dalam puisi dan dalam satu puisi hanya memiliki satu
tema. Tema merupakan gagasan pokok atau subject-metter yang
dikemukakan oleh penyair. Tema merupakan suatu gagasan pokok
atau ide pikiran tentang suatu hal, termasuk dalam membuat
tulisan (Wardoyo, 2013: 49). Sejalan dengan pendapat tersebut
(Massi, 2014: 6) mengatakan bahwa tema adalah gagasan pokok
yang dikemukakan penyair lewat puisinya.
Berdasarkan apa yang dikemukakan para ahli di atas, dapaat
disimpulkan bahwa tema merupakan gagasan pokok, ide-ide yang
ditulis oleh penyair sebagai wujud apa yang ingin disampikan oleh
penyair dalam tulisannya. Tema dalam puisi hanya terdapat satu
dalam satu puisi.
2) Nada
Menurut Situmorang (Zulaeha, 2013: 39) mengatakan bahwa
“nada dalam puisi merupakan sikap pengair terhadap pembaca
atau terhadap penikmat karyanya pada umumnya. Dalam menulis
puisi, penyair mempunyai sikap tertentu terhadap pembaca,
apakah dia ingin bersikap menggurui, menasehati, mengejek,
menyindir, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah
pembaca, atau bersikap lugas hanya menceritakan sesuatu kepada
pembaca ini disebut dengan nada puisi”. Sedangkan menurut
Wardoyo (2013: 51) nada adalah bunyi yang memiliki getaran
teratur tiap diksi. Nada adalah bunyi yang beraturan yang memiliki
frekuensi tunggal tertentu.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa nada
dalam puisi merupakan persaan yang diungkapkan penyair dengan
bunyi yang beraturan. Nada juga merupakan suasana yang timbul
pada puisi yang kata-kata atau diksinya beraturan atau sama.
3) Suasana
Suasana merupakan suatu keadaan yang dirasakan pada saat
membaca puisi. Pada saat membaca puisi banyak suasana yang
terciptakan dengan sendirinya ketika seorang pembaca menghayati
puisi. Menurut (Wardoyo, 2013: 52) mengatakan “suasana adalah
kondisi psikologis yang dirasakan oleh pembaca yang tercipta
akibat adanya interaksi antara pembaca dengan pusi yang dibaca”.
Sejalan dengan pendapat Bahtiar (Fadilah, 2020:121)
menyebutkan bahwa “suasana adalah keadaan jiwa pembaca
(sikap pembaca) setelah membaca puisi”.
Seseorang pasti mempunyai sikap, pandangan dan watak
tertentu dalam menghadapi sesuatu. Dalam menghadapi persoalan
tersebut seseorang akan mengalami emosional dalam dirinya dan
secara rasional ia pun akan tersentuh terhap apa yang dibacanya.
Hal ini membuat suasana hati seseoranga timbul akibat
persepsinya sendiri.
Berdasarkankan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
suasana adalah suatu keadaan atau suasana hati individu yang
dialami akibat persepsinya terhadap puisi yang dibacanya. Suasana
juga merupakan perasaan yang tercipta serta pandangan seseorang
dalam menyikapi apa yang telah dibacanya serta.
4) Amanat
Amanat merupakan pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh
pengarang kepada pembaca. Amanat juga merupakan nilai-nilai,
ajaran-ajaran, serta norma-norma yang bisa dipetik melalui jalan
cerita. Menurut Situmorang (Zulaeha, 2013: 39) amanat yang
hendak dikemukakan oleh penyair banyak tergantung kepada
pekerjaan, cita-cita, pandangan hidup dan keyakinan hidup
penyair”. Selanjutnya menurut (Wardoyo, 2013: 53)
mengungkapkan bahwa “amanat merupakan ajarana moral atau
pesan yang ingin disampikan oleh pengarang melalui karyanya”.
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa
amanat merupakan pesan-pesan yang ingin disampikan penyair
untuk pembacanya melalui jalan cerita. Amanat yang disampaikan
banyak yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Amanat juga
merupakan hal yang penting dalam suatu tulisan karena dari
sinilah suatu karya sastra dinilai.
3. Langkah-Langkah Menulis Puisi
Menurut Komaidi (Zulaeha, 2013: 43) menyebutkan bahwa
langkah-langkah dalam menulis puisi adalah sebagai berikut.
a. Sebelum menulis puisi, pahami apa itu puisi. Kita dapat mencoba
sebanyak mungkin membaca puisi-puisi yang ada dibuku, majalah,
atau media massa. Setelah banyak membaca puisi tentu sedikit atau
banyak akan tahu apa itu puisi dan bagaimana membuatnya.
b. Mencari inspirasi dengan berkeliling-keliling ke alam lingkungan
sekitar karena hal itu akan memperluas pengalaman estetik kita untuk
dituangkan ke dalam puisi.
c. Cobalah catatan atau buku kecil ke mana kita pergi. Hal ini untuk
menuliskan setiap ide atau inspirasi berharga yang terlintas di pikiran
kita agar tidak cepat hilang dan terlewatkan.
d. Tulis apa yang ada dalam pikiran, perasaan kita, kegelisahan kita ke
dalam bentuk kata-kata dalam puisi dengan bebas tanpa beban.
e. Baca dan perbaiki puisi yang sudah dibuat. Setelah selesai menulis
puisi, coba endapkan sebentar beberapa jam atau beberapa hari
kemudian. Setelah itu baca lagi puisi yang sudah dibuat, mungkin kita
merasakan sesuatu yang berbeda dan muncul perspektif baru dalam
pikiran.
f. Setelah selesai menulis puisi coba uji puisi yang dibuat untuk
dikirimkan ke media massa ataupun minta kritik, saran dari orang lain
sehingga puisi yang telah dibuat menjadi semakin menarik dan
mempunyai estetika tinggi.
4. Tujuan Pembelajaran Menulis Puisi
Kegiatan pembelajaran menulis puisi merupakan suatu kegiatan
menanamkan rasa terhadap suatu hasil karya sastra, agar peserta didik
mendapatkan rasa keharuan terhadap isi yang terkandung dalam puisi.
Dalam mencapai tujuan pembelajaran diperlukan pembelajaran yang
efektif, peran guru sangat menentukan, sebagaimana yang dikatakan oleh
Aminuddin (Sukma:38) bahwa “tugas guru dalam kegiatan apresiasi yaitu
(1) mengembangkan pengetahuan dan pengalaman (skema simbolik)
siswa, dan (2) membimbing cara berpikir siswa”. Tujuan pembelajaran
menulis puisi adalah agar peserta didik mampu mengungkapkan
perasaannya atau berdasarkan apa yang diliihat atau didengar. Menurut
Dalman (2016:5) mengatakan bahwa “menulis adalah sebuah proses
mengait-ngaitkan anatara kata, kalimat, paragraph, maupun antar bab
secara logis agar dapat dipahami. Proses ini mendorong seorang penulis
harus berpikir secara sistematis dan logis sekaligus kreatif”.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa, tujuan
pembelajaran menulis puisi adalah untuk melatih serta meransang peserta
didik untuk berpikir kritis, dan melalui kegiatan menulis ini peserta didik
dapat menuangkan perasaan atau apa yang dipikirkannya dalam bentuk
tulisan yang indah.
D. Motivasi Belajar
Proses pembelajaran akan berhasil bila siswa mempunyai motivasi
dalam belajar. Menurut Woodworth dan Marques (Zuldarial,2016: 120)
mengatakan bahwa “motivasi berasal dari kata motif. Motif adalah suatu
tujuan jiwa yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu dan mencapai tujuan-tujuan tertentu”. Sejalan dengan pendapat
“Sudarwan (Suprihatin: 74) mengatakan bahwa “motivasi diartikan sebagai
kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme
psikologis yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai
prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya”.
Berdasarkan paparan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi
belajar adalah suatu kekuatan untuk mendorong seseorang melakukan suatu
kegiatan. Motivasi belajar juga menimbulkan kemauan untuk mencapai suatu
sesuai apa yang dikehendakinya.
E. Fungsi Motivasi
Motivasi belajar setiap individu tidak sama kuatnya, ada individu yang
motivasinya bersifat intrinsik dimana kemauan belajarnya lebih kuat dan tidak
tergantung pada faktor di luar dirinya. Seberapa kuat motivasi yang dimiliki
individu akan banyak menentukan kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik
dalam belajar ataupun dalam kehidupan. Motivasi belajar ini sangat penting
bagi siswa karena motivasi menentukan tingkatan usaha belajar siswa. Adapun
menurut Sadiman (Suprihatin: 80-81) fungsi motivasi sebagai berikut.
a. Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan
motor penggerak dari seriap kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Menuntun arah perbuatan, yakni kea rah tujuan yang hendak dicapai,
dengan demikian motivasi dapat member arah, dan kegiatan yang harus
dikerjakan dengan rumusan tujuan.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
METODOLOGI PENELITIAN
A. Gambaran Umum
Sebelum penelitian dilaksanakan secara langsung ke lapangan,
rangkaian dari kegiatan penelitian ini diawali dengan mempersiapkan
beberapa persyaratan administrasi yang harus dipenuhi dan dilakukan.
Persyaratan administrasi yang dipersiapkan meliputi laporan hasil seminar,
selanjutnya diserahkan di prodi untuk mendapatkan surat izin penelitian dari
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia
(IKIP PGRI) Pontianak. Surat tersebut diajukan kepada kepala sekolah
Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak.
1. Mengurus Surat Izin
Menyusun surat izin adalah rekomendasi untuk terlaksananya
penelitian secara institusi, maka diajukan dengan mengurus surat
keterangan izin penelitian kepada lembaga pendidikan IKIP PGRI
Pontianak mengeliarkan surat izin penelitian dengan nomor…………….,
tanggal …………… 2021 untuk pihak Madrasah Aliyah Walisosngo
Pontianak, berdasarkan surat izin tersebut, selanjutnya diperoleh izin
penelitian dari Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak dengan nomor:
……………………….., pada tanggal ……………2021
2. Menyusun Instrumen Penelitian
a. Tugas Essay Membuat Puisi
Tes yang diberikan adalah tes essay dalam bentuk penelitian, serta
petunjuk pengerjaan. Guru member tugas kepada siswa untuk menulis
puisi berdasarkan perintah di dalam soal yang telaah disiapkan.
Istrumen yang digunakan adalah tes.
b. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian aalah kegiatan yang dilakukan saat penelitiam
yang terdiri dari langkah-langkah atau cara-cara. Adapun langkah-
langkah anatara lain sebagai berikut:
1) Pelaksanaan penelitian dilaksanakan secara langsung, penelitian
dilaksanakan dengan 2 kali pertemuan.
2) Pertemuan pertama guru bidang studi bahasa Indonesia membuka
pelajaran serta me yampaikan materi pembelajaran tentang puisi.
3) Guru menyampaikan materi pembelajaran dan meminta siswa
mempelajari puisi.
4) Pertemuan kedua guru menyampaikan kembali materi
pembelajaran serta meminta siswa untuk menulis puisi.
5) Kemudian siswa mulai membuat puisi sesuai dengan petunjuk dan
perintah pengerjaan.
6) Setelah menulis puisi, siswa mengumpulkan puisinya.
B. Temuan Penelitian
Peneliti akan memaparkan mengenai hasil temuan penelitian. Temuan
penelitian ini merupakan deskripsi dari data yang diperoleh dalam
pengumpulan data di lapangan dengan menggunakan tes, dokumentasi,
angket, dan wawancara. Selanjutnya dalam pembahasan akan dilanjutkan
analisis hasil penelitian mengenai kemampuan menulis puisi siswa kelas X
Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak.
BAB IV akan dipaparkan beberapa temuan peneliti sebagai hasil
penelitian dari pengumpulan data dan pengolahan data yang ditemukan di
lapangan. Data yang didapat oleh peneliti tentunya sesuai dengan
permasalahan yang menjadi fokus penelitian. Hasil penelitian yang diperoleh
dari lapangan dideskripsiskan dan dianalisis sebagai dasar untuk mendapatkan
kesimpulan dari tujuan awal penelitian. Adapun tujuan penelitiaan ini
sebagaimana dituangkan pada BAB I, bahwa penelitian ini bertujuan untuk: 1)
Mendeskripsikan bagaimana kemampuan menulis puisi pada siswa kelas X
Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak. 2) Mendeskripsikan bagaimana
motivasi belajar dalam menulis puisi pada siswa kelas X Madrasah Aliyah
Walisongo Pontianak. 3) Mendeskripsikan apasaja kedala dalam menulis puisi
pada siswa kelas X Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak. Adapun table
kemampuan menulis puisi siswa kelas X Madrasah Aliyah Walisongo
Pontianak sebagai berikut:
Data 3 Cintani
Keseuaian tema dengan isi dari puisi data 3 termasuk dalam kriteria
baik. Karena, isi sudah menarik, sesuai dengan tema. Puisi “Album
Biru” yang ditulis Cintani bertemakan ibu, isi dari puisi tersebut
mengambarkan tentang kasih sayang seorang ibu tak akan pernah
pudar, seperti yang diungkapkan berikut ini:
Wahai Ibu….
Kasihmu tak pernah hilang dari benakku.
Tangan kasihmu, tangan lembutmu
Menyentuh jiwa….
Terima kasih Ibuku…
Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 24 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa mampu menuangkan isi puisi
dengan sangat menarik, sangat sesuai dengan tema. Puisi “Tak Pernah
Bisa” karya Dea Rahmawati bertemakan pengharapan pada seseorang
yang dicintai, isi dari puisi tersebut menceritakan tentang harapan
seseorang pada seseorang yang sangat dicintainya untuk kembali
menerima cintanya kembali, seperti yang diungkapan berikut ini:
Data 6 Maimanah
Keseuaian tema dengan isi dari puisi pada data 6 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa menuangkan isi sangat menarik,
sangat sesuai dengan tema. Puisi “Ayah dan Ibu” yang ditulis
Maimanah bertemakan perjuangan membahagiakan Ayah dan Ibu, isi
dari puisi tersebut menggambarkan isi hati seorang anak yang
ditempatkan di pesantren pilihan orang tuanya, seperti yang
diungkapkan berikut ini:
Ayah…..Ibu
Kau tempatkan aku kini
Jauh darimu, namun ku yakin
Ini karena cintamu, kau tempatkan
Aku jauh tanpamu di Walisongo
Untuk mencari ilmu.
Data 7 Maisarah
Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 25 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa mampu menulis isi puisi dengan
sangat menarik, sangat sesuai dengan tema. Puisi “ Ada Gelap Dan
Ada Terang” yang ditulis oleh Maisarah bertemakan beartinya seorang
teman, isi dari puisi tersebut adalah menceritakan tentang artinya
sahabat disaat kita kesulitan, sahabat selalu hadir dan menghibur,
seperti yang diungkapan berikut ini:
Tiada menentu
Data 8 Maulani
Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada tema 8 termasuk dalam
kriteria sangat baik. karena siswa dapat menuangkan isi sangat
menarik, sangat sesuai dengan tema. Puisi “Guru ku tercinta” yang
ditulis Maulani bertemakan guru, isi dari puisi tersebut
menggambarkan tentang ungkapan terima kasih pada seorang guru
yang telah membimbingnya, seperti yang diungkapkan berikut ini:
Data 10 Melani
Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 10 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa menuangkan isi sangat menarik,
sesuai dengan tema. Puisi “Pesantren” yang ditulis Melani bertemakan
ketuhanan, isi dari puisi tersebut mengambarkan tentang seseorang
yang tinggal di pesantren yang setiap hari selalu membimbing kejalan
Tuhan, seperti yang diungkapkan berikut ini;
Aku disini
Menyembah-Nya
Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 11 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa mampu mengungkapkan isi sangat
menarik, sangat sesuai dengan tema. Puisi “Tentang Keluarga” yang
ditulis oleh Mutmainnah bertemakan kerinduan dan kebanggan
seseorang pada keluarga, isi dari puisi tersebut menggambarkan
tentang bangganya seseorang memiliki keluarga yang selalu memberi
semangat saat terpuruk serta kerinduan akan kehangatan keluarga
yang ditinggalkannya, seperti yang diungkapkan berikut ini:
Tentang
Teringat jelas
Kehangatan itu
Teringat selalu
Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 12 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa menuangkan isi sangat menarik,
sesuai dengan tema. Puisi “Pondokku” yang ditulis Mutia Fybryani
bertemakan beartinya pondok untuk penulis, isi dari puisi tersebut
menggambarkan tentang perjuangan seseorang menuntut ilmu di
pondok untuk membahagiakan orang tua, seperti yang diungkapkan
berikut ini:
Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 13 termasuk dalam
kriteria baik. Karena siswa menulis isi puisi dengan menarik, sesuai
dengan tema. Puisi “pondokku” yang ditulis Mutia Alzahrah
bertemakan pondok atau sekolah, isi dari puisi tersebut menceritakan
tentang pondok merupakan tempat tinggal penulis mulai dari Ia mulai
bersekolah hingga Ia remaja serta merupakan tempat ia mendekatkan
diri kepada Allah SWT hingga membuat kedua orang tuanya senang,
seperti yang diungkapan berikut ini:
Oh pondokku….
Tempat naungku
Oh pondokku……
Mengharapkan kebarokahan
Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 14 termasuk dalam
kriteria baik. Karena siswa menulis isi sudah menarik, sesuai dengan
tema. Puisi “Akhir” yang ditulis oleh Nafisa Aulia bertemakan
kematian, isi dari puisi tersebut menggambarkan akhir hidup
seseorang yang akan mengahadapi kematian, seperti yang diungkapan
berikut ini:
Itulah bayangan ku
Semua
Sebuah kematian
Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 15 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa mampu menggambarkan isi
dengan sangat menarik, sangat sesuai dengan tema. Puisi “Ayah” yang
ditulis Ni’matul Maulidia bertemakan perjuangan seorang ayah, isi
dari puisi tersebut menggambarkan tentang perjuangan seorang ayah
yang rela berjuang demi membahagiakan anaknya,seperti yang
diungkapkan berikut ini:
Data 16 Nuraisyah
Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 16 termasuk dalam
kriteria baik. Karena siswa sudah menulis isi dengan menarik, sesuai
dengan tema. Puisi “Kamu Itu Inspirasiku” yang ditulis Nuraisyah
bertemakan kerinduan pada sahabat, isi dari puisi tersebut
menggambarkan tentang seseorang yang sudah lama tidak bertemu
sahabatnya karena mengejar cita-cita dan Ia berharap sahabatnya tidak
berubah untuk selalu menginspirasi orang untuk beribadah kepada
Tuhan, seperti yang diungkapkan berikut ini:
Mengingat-Nya
Rindu sahabatku…….
Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 17 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa menuangkan isi dengan sangat
menarik, sangat sesuai dengan tema. Puisi “Ayah” yang ditulis oleh
Nurul Hidayah bertemakan kerinduan pada ayahnya, isi dari puisi
tersebut adalah kerinduan seorang anak pada ayahnya hingga dalam
tidurnyapun masih memikirkan ayahnya dan berharap bisa bertemu,
seperti yang diungkapan berikut ini:
Ayahku
Dirimu
Ayahku
Ayahku
Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 18 termasuk dalam
kriteria baik. Karena siswa mampu menuangkan isi dengan menarik,
sesuai dengan tema. Puisi “Kotak Pensil” karya Putri Indah S
bertemakan beartinya kotak pensil, isi dri puisi tersebut adalah tentang
kegunaan kotak pensil bagi penulis walaupun sudah hamper rusak
tetapi penulis sangat menyayangi kotak pensil tersebut, seperti yang
diungkapan berikut ini:
Oh kotak pensilku
Dan
Data 19 Rahmawati
Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 19 termasuk dalam
kriteria baik. Karena siswa mampu menuangkan isi dengan menarik,
sesuai dengan tema. Puisi “Cahaya Cinta” yang ditulis Rahmawati
bertemakan ketuhanan, isi dari puisi tersebut menggambarkan tentang
kebesaran tuhan sehingga manusia bagaikan butiran debu bagiNya,
serta tentang cintanya penulis kepada tuhan, seperti yang diungkapan
berikut ini:
Dan
Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 20 termasuk dalam
kriteria cukup. Karena, siswa menuangkan isi dengan cukup menarik,
cukup sesuai dengan tema. Puisi “Ku Hentikan Hujan” karya Raisa
Fabiola bertemakan hujan, isi puisi tersebut menceritakan tentang
setelah hujan berhenti panas matahari langsung memancarkan
cahayanya sehingga menumbuhkan bunga-bunga, seperti yang
diungkapan berikut ini:
Ku hentikan hujan
Dan
Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 21 termasuk dalam
kriteria sangat baik. karena siswa mampu menulis isi dengan sangat
menarik, sangat sesuai dengan tema. Puisi “Ibu” yang ditulis oleh
Reni Suriani bertemakan beartinya didikan seorang ibu, isi dari puisi
tersebut adalah menceritakan betapa dididkan seorang ibu sangat
perperan penting dalam memperbaiki sikap seseorang agar menjadi
lebih baik kedepannya, seperti yang diungkapan berikut ini:
Ibu…
Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 22 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa menulis isi dengan sangat menarik,
sangat sesuai dengan tema. Puisi “Hilang” karya Rikha Putri Aulia
bertemakan kehilangan, isi dari puisi tersebut menceritakan bahwa
seseorang telah berkali-kali kehilangan orang yang Ia sayangi dan dari
kehilangan tersebut akan terjadi perubahan yang harus diterima dan
disyukuri, seperti yang diungkapan berikut ini:
Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 23 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa mampu menulis isi dengan sangat
menarik, sangat sesuai dengan tema. Puisi “Ibuku yang ku sayang”
yang ditulis Rohmatun Maedian bertemakan tentang kerinduan pada
ibunya, isi dari puisi tersebut adalah kerinduan seseorang dengan
ibunya yang selalu menjadi penyemangat dalam hidup seseorang,
seperti yang diungkapan berikut ini:
Data 24 Rusmiyani
Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 24 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa mampu menulis isi dengan sangat
menarik, sanagat sesuai dengan tema. Puisi “IBUNDA” yang ditulis
oleh Rusmuyani bertemakan kasih sayang, isi dari puisi tersebut
menggambarkan tentang kasih sayang seorang ibu tidak akan pernah
hilang serta janji seseorang untuk menjadi lebih baik, seperti yang
diungkapan berikut ini:
Ibunda….
Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 25 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa mampu menulis isi dengan sangat
menarik, sangat sesuai dengan tema. Puisi “Bunda” karya Safitri Lili
Yani bertemakan terkenang bunda, isi puisi tersebut menggambarkan
tentang seseorang yang teringat akan sosok ibunya yang telah tiada,
seperti yang diungkapan berikut ini:
Oh .bunda.
Data 26 Sumiati
Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 26 termasuk dalam
kriteria baik. Karena siswa sudah menuangkan isi dengan menarik,
sesuai dengan tema. Puisi “Perjalan Hidupku” yang ditulis oleh
Sumiati perjalanan, isi dari puisi tersebut menggambarkan tentang
perjalan yang mengajarkan seseorang artinya bersyukur terhadap apa
yang ada dalam hidupnya, seperti yang diungkapan berikut ini:
Arti bersyukur
Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 27 termasuk dalam
kriteria baik. karena siswa menulis isi sudah menarik, sesuai dengan
tema. Puisi “Ibu karya Siti Qomariah bertemakan keistimewaan
seorang ibu, isi dari puisi tersebut menceritakan tentang seorang ibu
yang mengajari penulis tentang segala hal dalam hidupnya, seperti
yang diungkapan berikut ini:
Dan
Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 28 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa menulis isi sangat menarik, sangat
sesuai dengan tema. Puisi “Ayah” karya Syafrilia Qanitah A
bertemakan kerinduan pada sosok ayah, isi dari puisi tersebut adalah
tentang seseorang yang ditinggalkan ayahnya sejak kecil, dan Ia
bertanya-tanya apakah ada kenangan masa kecil bersama ayahnya
seperti orang lain, seperti yang diungkapan berikut ini:
Yah…
Yah…
Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 29 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa menggambarkan isi sangat
menarik, sangat sesuai dengan tema. Puisi “Tuhan” yang ditulis
Sukma Mulia bertemakan ketuhanan, isi dari puisi tersebut adalah
tentang indra yang Ia punya saat ini merupakan anugrah dari Tuhan,
serta harapan agar semua indraa yang Ia miliki digunakan dengan baik
sesuai dengan perintah Tuhan, seperti yang diungkapan berikut ini:
Juga berkatmu
Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 30 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa mampu menulis isi dengan sangat
menarik, sangat sesuai dengan tema. Puisi “Menyesal” karya Utin
Luthfiah Imran bertemakan penyesalan, isi puisi tersebut
menggambarkan tentang perasaan seseorang yang menyesal akan
masa mudanya tidak digunakan dengan baik dalam menuntut ilmu
hingga sekarang Ia tua dengan serba keterbatasan, seperti yang
diungkapan berikut ini:
Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 31 termasuk dalam
kriteria cukup baik. Karena siswa menulis isi cukup menarik, cukup
sesuai dengan tema. Puisi “Tembang untuk Ibunda” karya Wiamatus
Zahra bertemakan kasih sayang ibunda, isi puisi tersebut menceritakan
tentang kasih sayang seorang ibu kepada anaknya meskipun Ia sudah
beranjak dewasa, seperti yang diungkapan berikut ini:
Ibunda
Kasihmu tak pernah kemarau
Kesesuaian tema dengan isi dari puisi pada data 32 termasuk dalam
kriteria sangat baik. Karena siswa menggambarkan isi sangat
menarik, sangat sesuai dengan tema. Puisi “Surga Alam” karya Yeni
Anjar Sari bertemakan keindahan alam, isi puisi tersebut meceritakan
tentang keindahan alam dan manfaatnya bagi kehidupan manusia yang
diciptakan Tuhan, seperti yang diungkapan berikut ini:
Baik 10 31,25 %
Cukup 2 6,25 %
Kurang 0 0%
Jumlah 32 100
b. Kemampuan Menulis Puisi Siswa Berdasarkan Pengimajian Siswa
Kelas X Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak
Data 1 Alfisyah
Pengimajian dari puisi data 1 termasuk dalam kriteria baik. Karena
siswa sudah mampu menggunakan kata-kata yang tepat,
memunculkan imajinasi, dan kreatif. Puisi “Sahabat Sejati” karya
Alfisyah mengandung imaji auditif atau pendengaran yang mengajak
pembaca seolah mendengar suara tawa, seperti yang diungkapkan
pada bait berikut:
Suara tawa itu
Meski diiringi oleh kesedihan
Data 3 Cintani
Pengimajian pada puisi data 3 termasuk dalam kriteria sangat baik.
Karena siswa menggunakan kata-kata yang sangat tepat,
memunculkan imajinasi, dan sangat kreatif. Puisi “Album Biru” karya
Cintani menggambarkan imaji visual atau penglihatan dan imaji taktil
atau perabaan. Imaji visual atau penglihatan mengajak pembaca
seolah melihat lembaran kertas yang sudah lama terdapat nama ibu
dan imaji taktil atau perabaan dalam puisi ini menggambarkan seolah-
oleh mersakan sentuhan tangan ibu, seperti yang diungkapkan pada
bait-bait berikut:
Imaji visual atau penglihatan
Ku lihat lembaran itu kusang dengan tulisan
Yang sangat lama…..
Imaji taktil atau perabaan
Tangan kasihmu, tangan lembutmu
Menyentuh jiwa…..
Mencintaiku
Data 6 Maimanah
Pengimajian pada puisi data 6 termasuk dalam kriteria baik. Karena
siswa menggunakan kata-kata yang tepat, memunculkan imajinasi,
dan kreatif. Puisi “Ayah dan Ibu” karya Maimanah memunculkan
imaji auditif atau pendengaran yang membawa pembaca seolah-olah
mendengar kan keluh kesah seorang anak yang jauh dari orang tuanya,
seperti yang diungkapkan pada bait berikut:
Dengarlah rintihan anakmu
Keluh kesah tanpa kehadiranmu
Data 7 Maisarah
Data 8 Maulani
Pengimajian pada puisi data 8 termasuk dalam kriteria cukup. Karena
siswa menggunakan kata-kata cukup tepat, memunculkan imajinasi
dan cukup kreatif. Puisi “Guruku Tercinta” karya Maulani
menggambarkan imaji auditif atau pendengaran, dimana penulis
menguraikan tentang ucapan terima kasih pada gurunya, seperti yang
terdapat pada bait berikut:
Ku ucapkan banyak terima kasih
Atas apa yang telah kau beri.
Data 10 Melani
Pengimajian pada puisi data 10 termasuk dalam kriteria baik. Karena
siswa menggunakan kata-kata yang tepat, memunculkan imajinasi,
dan kreatif. Puisi “Pesantren” yang ditulis Melani memunculkan
imajinasi auditif atau pendengaran, dimana penulis mengajak pembaca
seolah-oleh mendengar lantunan azan, seperti yang diungkapkan
dalam bait berikut:
Lantunan azan yang berbunyi setiap hari
Data 11 Mutmainah
Pengimajian pada puisi data 11 termasuk dalam kriteria sangat baik.
Karena siswa menggunakan kata-kata yang sangat tepat,
memunculkan imajinasi, dan sangat kreatif. Puisi “Tentang Keluarga”
yang ditulis Mutmainah memunculkan imajinasi perabaan, dimana
penulis mengajak pembaca seolah-olah merasakan kehangatan saat
disentuh oleh kedua orang tua atau keluarga yang disayangi, seperti
yang diungkapkan dalam bait berikut:
Tangan merangkul
Kehangatn itu
Teringat selalu
Mengharapkan kebarokahan
Di hamaparan sajadah
Data 16 Nuraisyah
Pengimajian pada puisi data 16 termasuk dalam kriteria cukup.
Karena siswa menggunakan kata-kata cukup tepat, memunculkan
imajinasi dan cukup kreatif. Puisi “Kamu Itu Inspirasiku” karya
Nuraisyah memunculkan imajinasi visual atau penglihatan, dimana
penulis mengajak pembaca seolah-olah melihat apa yang apa yang
terjadi pada saat Ia pergi, seprti apa yang diungkapkan berikut:
Ayahku
Data 19 Rahmawati
Dan
Mengalir dipipimu
Data 22
Data 24 Rusmiyani
Dan
Baik 16 50 %
Cukup 9 28,12 %
Kurang 3 9,37 %
Jumlah 32 100 %
c. Kemampuan Menulis Puisi Siswa Berdasarkan Ketepatan Kata
(Diksi) Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak
Data 1 Alfisyah
Ketepatan diksi pada puisi data 1 termasuk dalam kriteria baik.
Karena siswa sudah menggunakan pilihan kata yang baik, penggunaan
kata efektif, dan bahasa yang digunakan padat. Puisi “Sahabat Sejati”
karya Alfisyah menggunakan diksi atau pilihan kata memori yang
melambangkan beartinya sebuah persahabatan yang akan selalu
diingat sampai kapanpun, serta kata warna yang bearti persahaban
juga yang membuat hidup seseorang lebih ceria dan lebih
bearti,seperti yang diungkapkan pada bait berikut:
Tak akan pernah hilang di memori ini
Dan
Hidupku lebih bewarna
Menuntut ilmu
Data 3 Cintani
Dan
Maafkan dengan tingkah laku yang pernah membuat kesal dan marah
Data 6 Maimanah
Cintamulah kekuatanku
Dengarlah rintihan anakmu
Dan
Data 7 Maisarah
Dan
Dan
Data 8 Maulani
Dan
Impikan
Data 10 Melani
Dan
Data 11 Mutmainah
Dan
Dan
Tempat naunganku
Dan
Mengharapkan kebarokahan
Data 16 Nuraisyah
Dan
Dan
Mengingat-Nya
Dan
Data 19 Rahmawati
Dan
Dan
Dan
Dan
Dan
Dan
Data 24 Rusmiyani
Dan
Dan
Dan
Jika aku tak akan rewel lagi bunda
Data 26 Sumiati
Dan
Dan
Dan
Juga berkatmu
dan
Dan
Surga alam
Dan
Dan
Dan
Baik 22 68,75 %
Cukup 4 12,5 %
Kurang 0 0%
Jumlah 32 100 %
Data 1 Alfisyah
Menuntut ilmu
Data 3 Cintani
Ibu
Ibu…
Data 6 Maimanah
ayah….ibu…..
Data 7 Maisarah
Data 8 Maulani
Oh guru ku
Data 10 Melani
Data 11 Mutmainnah
Pondokku
Oh pondokku…..
Tempat naunganku
Dan
Oh pondokku…..
Sunyi itu….
menerkam
Data 16 Nuraisyah
Mengingat-Nya
Oh kotak pensilku
Data 19 Rahmawati
Kuhentikan hujan
Data 24 Rusmiyani
Data 26 Sumiati
Dan
Baik 15 46,87 %
Cukup 12 37,7 %
Kurang 0 0%
Jumlah 32 100 %
Aturan pesantren
Data 3 Cintani
Mencintaiku
Data 6 Maimanah
Ayah…..ibu
Data 7 Maisarah
Tiada menentu
Data 8 Maulani
Impikan
Data 10 Melani
Setiap hari
Data 11 Mutmainnah
Pondokku
Oh pondokku…..
Mengharapkan kebarokahan
Itulah bayanganku
Semua
Sebuah kematian
Data 16 Nuraisyah
Penyampaian amanat pada puisi data 16 termasuk dalam kriteria
sangat baik. Karena siswa menyampaian pesan atau amanat sangat
tepat, penggunaan kata sangat efektif, dan bahasa yang digunakan
padat. Pesan yang ingin disampaikan penulis dalam puisi “Kamu itu
inspirasiku” adalah dalaam berteman kita harus-memilih-milih, karena
teman yang baik akan membawa kita melakukan hal-hal yang baik
pula, pesan tersebut tergambar pada bait berikut:
Mengingat Nya
Ayahku
Dirimu
Ayahku
Ayahku
Data 19 Rahmawati
Ibu…
Data 24 Rusmiyani
Ibunda…..
Oh Bunda
Data 26 Sumiati
Arti bersyukur
Yah….
Yah…...
Baik 16 50 %
Cukup 4 12,5 %
Kurang 0 0%
Jumlah 32 100 %
Aspek Penilain
No Nama Nilai
10 Melani= Pesantren 4 3 3 3 3 16
24 Rusmiyani= IBUNDA 4 4 3 3 4 18
Jawaban
Sangat Tidak
No Pertanyaan Setuju
Setuju Setuju
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis data, Keterampilan Menulis Puisi pada
Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Walisongo Pontianak termasuk dalam
kategori baik. penelitian tentang Kemampuan Menulis Puisi pada Siswa Kelas
X Madrasah Aliayah Walisongo Pontianak dapat dijadikan acuan bagi banyak
pihak antara lain:
1. Siswa, diharapkan lebih mudah dan cepat menemukan idea atau gagasan
keterampilan menulis puisi dan meningkatkan keterampilan menulis puisi
serta member motivasi kepada siswa agar aktif dalam belajar dan berani
dalam mengungkapkan pendapatnya melalui kegiatan belajar untuk
meningkatkan keterampilan menulis puisi.
2. Sekolah, diharapkan dapat meningkatkan kualitas siswa yaitu dari segi
kemampuan bersastra khususnya keterampilan menulis puisi sehingga
meningkatkan sekolah dengan menghasilakn siswa yang terampil menulis.
3. Peneliti, diharapkan dapat memperkaya wawasan dan pengalaaman
peneliti dalam mengembangkan proses pembelajaran selanjutnya yang
mengarah kepada hasil pendidikan yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Fadilah, D. F., Zuriyati, Z., & Herlina, H. (2020). Resepsi Pembaca terhadap
Unsur Pembangun Puisi Afrizal Malna dalam Antologi Puisi Berlin
Proposal. Deiksis, 12(02), 116-131.
Sari, I. K., Setiawan, B., & Saddhono, K. (2013). Penerapan Metode Quantum
Learning dengan Teknik Pengelompokan (Clustering) untuk
Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi pada Siswa Sekolah
Dasar. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia, dan
Pengajarannya, 1(2), 223-236.
Kelas/Semester : X/Genap
Materi Penilaian
Kompetensi Kegiataan Alokasi
Pokok Indikator Bentuk
Dasar Pembelajaran Teknik Contoh Instrumen Waktu
Pelajaran Instumen
7.1 Menulis Langkah- 1. Membaca 7.1.1 Menyebutkan portofolio Lembar 1. Tulislah puisi 2X40
puisi bebas langkah berbagai puisi langkah- penilaian dengan
dengan 2. Mendaftar topik langkah portofolio memperhatikan
mengguna yang akan menulis puisi aspek-aspek di
kan kosa diangkat sebagai 7.1.2 Mendaftar bawah ini:
kata yang puisi kata-kata a. Ketepatan
sesuai 3. Bertanyajawab yang akan tema
unutk digunakan b. Ketepatan
menemukan untuk pengimajian
puisi yang akan menulis puisi c. Kesesuaian
ditulis bebas diksi
4. Mengamati 7.1.3 Mempelajari d. Kesesuaian
objek, mendata kata-kata bahasa kiasan
objek yang akan yang akan e. Ketepatan
dijadikan bahan digunakan amanat 6
penulisan puisi untuk
5. Mendeskripsikan menulis puisi
objek dalam bebas
larik-larik puisi 7.1.4 Menulis puisi
6. Menulis puisi bebas dengan
dengan menggunaka
menggunakan n pilihn kata
pilihan kata yang yang sesuai
tepat
7. Menyunting
sendiri pilihan
kata yang
terdapat dalam
puisi yang ditulis
bersifat puitis.
Pontianak Juni 2021
…………………………… ……………………………
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI-I: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2: Menghargai dan menghayati prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong-royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya
KI-3: Memahami pengetahuan (faktual, konsptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya terhadap ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI-4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Standar Kompetensi
Menulis puisi
C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar dan IPK dari KI 4
D. Tujuan Pelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Sinektik, peserta didik dapat memahami dan mengidentifikasi unsur
pembangun pada puisi, yaitu tema, nada, perasaan, amanat, bahasa kiasan,
pengimajian, kata konkret, majas, rima, dan tipografi. Selanjutnya dalam
keterampilan, siswa dapat menyimpulkan dan menulis puisi yang sesuai
dengan unsur pembangunnya dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab,
disiplin, jujur, percaya diri, pantang menyerah, serta menghargai pendapat
orang lain selama proses pembelajaran.
E. Materi Pembelajaran
Menulis puisi
F. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Penugasan
G. Media/Alat, dan Bahan Pembelajaran
1. Media/ Alat : Spidol, papan tulis, penghapus.
2. Bahan : Buku paket dan LKS Bahasa Indonesia
H. Sumber Belajar
Buku Bahasa Indonesia kelas X SMA, Internet, dan Buku/ sumber lain yang
relevan.
I. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2x 45 menit) Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru:
Orientasi:
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
untuk melalui pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegaiatan pembelajaran
Apersepsi
Pembelajaran
Mengorganisasaikan Menaya
peserta didik Guru memberikan kesempatan pada
peserta didik untuk mengidentifikasikan
sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan gambar yang disajiakn
dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya:
Mengajukan pertanyaan tentang:
Menulis puisi
Menulis puisi untuk
mengungkapkan perasaan
terhadap sesuatu
Mengumpulkan Informasi
Mengamati objek/kejadian
Membaca sumber lain selain buku
teks
Mengunjungi laboratorium komputer
perpustakaan sekolah untuk mencari
dan membaca artikel tentang
Menulis puisi
Menulis puisi untuk
mengungkapkan perasaan
terhadap sesuatu
Menulis puisi berdasarkan
berita yang dibaca atau
didengar
Menumpulkan Informasi
Megumpulkan data/informasi melalui
diskusi kelompok atau kejadian lain
guna menemukan solusi masalh
terkait materi pokok yaitu:
Menulis puisi
Menulis puisi untuk
mengungkapkan perasaan
tehadap sesuatu
Menulis puisi berdasarkan
berita yang dibaca atau
didengar
Aktivitas
Peserta didik diminta menulis
sebuah puisi bebas yang berisi
ungkapan perasaan terhadap
sesuatu. Misalnya, rasa sayang
pada kedua orang tua, rasa optimis
menghadapi masa depan,
kebahagiaan menjadi satu keluarga
besar dengan teman-teman sekelas
dan sebagainya
Mendiskusikan
Saling tukar informasi tentang
Menulis puisi
Menulis puisi untuk
mengungkapkan perasaan
tehadap sesuatu
Menulis puisi berdasarkan
berita yang dibaca atau
didengar
Dengan ditanggapi aktif oleh peserta
didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat
dijadikan sebagai bahan diskusi
kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau
pada lembar kerja yang disediakan
dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur,
sopan, menghargai pendapat orang
lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar
dan belajar sepanjang hayat
Mengambangkan Mengomunikasikan
dan menyajikan Peserta didik berdiskusi untuk
hasil karya menyimpulkan
Menyampikan hasil diskusi berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, atau meia
lainnya untuk mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan
Mepresentasikan hasil diskusi
kelompok secara klasikal tentang:
Menulis puisi
Menulis puisi untuk
mengungkapkan perasaan
terhadap sesuatu
Menulis puisi berdasarkan
berita yang dibaca atau dengar
Mengemukakan pendapat atas
presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh teman yang
mempresentasikan
Bertanya atas presentasi yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawab
Menyimpulkan tentang poin-poin
penting yang muncul dalm kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan
berupa: Laporan hasil pengamatan
secara tertulis tentang
Menulis puisi
Menulis puisi untuk
mengungkapkan perasaan
terhadap sesuatu
Menulis puisi berdasarkan
berita yang dibaca atau
didengar
Menjawab pertanyaan yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik
atau lembar kerja yang telah
disediakan
Bertanya tentang hal yang belum
dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa
Menyelsaikan uji kompetensi yang
terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau pada lembar kerja yang
telah disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran.
Menganalisis Mengasosiasikan
mengevaluasi Peserta didik menganalisis masukan,
proses pemecahan tanggapan dan koreksi dari guru terkait
masalah pembelajaran tentang:
Mengolah informasi yang sudah
dikumpukan dari hasil
kegaiatan/pertemuan sebelumnya
maupun hasil kegiatan/pertemuan
sebelumnya maupun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja
peserta didik mengerjakan beberapa
soal mengenai
menulis puisi
menulis puisi untuk
mengungkapkan perasaan
tehadap sesuatu
menulis puisi berdasarkan
berita yang dibaca atau
didengar
menambah keleluasaan dan kedalam
sampai kepada pengolaan informasi
yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti,
disiplin, taat atauran, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur
dan kemampuan berpikir induktif
serta deduktif dalam membuktiakn
menulis puisi
menulis untuk
mengungkapkan perasaan
terhadap sesuatu
menulis puisi berdasarkan
berita yang dibaca atau
didengar
Catatan:
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap
siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin,
rasa percaya diri, berprilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah, bertanggung jawab, rasa ingin tahu, peduli
lingkungan.
Kegiatan Penutup 15
Peserta didik: menit
membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang poin-poin
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan
melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanaakn
Guru:
J. Penilaian
LEMBAR PENILAIAN SIKAP-JURNAL
Nama : …………………
Kelas : …………………
Sikap/Perilaku
No. Hari/Tanggal Keterangan
Positif Negatif
Kesimpulan :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
76-85 3 B Baik
56-74 2 C Cukup
10-55 1 D Kurang
NIP. NIP.
Lampiran Rubrik Penilaian Keterampilan Menulis Puisi
KELAS : X
Aspek
No. Kriteria Penilaian Skor
Penilaian
Jumlah skor 20
Lampiran Pedoman Penskoran
PEDOMAN PENSKORAN
No Aspek yang
Kriteria Skor Maksimal
. Dinilai
Jumlah 100
Lampiran Soal Tes Keterampilan Menulis Puisi
SOAL
Nama Siswa :
Kelas/Semester : X/ Genap
Hari/Tanggal :
Petunjuk:
Soal :
1. Tulislah sebuah puisi dengan memperhatikan apa yang ada disekitar Anda
serta sesuai dengan unsur pembangun puisi meliputi tema, pengimajian, diksi,
bahasa kiasan, dan amanat ?
Lampiran Daftar Skala Skor Keterampilan Menulis Puisi
Skala Skor
Aspek
No. Sangat Sangat
Penilaian Baik Cukup Kurang
Baik Kurang
B. Pertanyaan Wawancara
1. Bagaimana pendapat Alfisyah tentang pelajaran tentang menulis
puisi ?
2. Apa menurut Alfisyah pelajaran menulis puisi itu mudah dipahami ?
3. Tertarik atau tidakkah kamu dengan pembelajaran menulis puisi ?
4. Apa Alfisyah memahami materi pelajaran menulis puisi ?
5. Apa kendala Alfisyah dalam pembelajaran menulis puisi ?
6. Apakah Alfisyah merasa bosan saat mengikuti pelajaran menulis
puisi ?
HASIL WAWANCARA SISWA
Identitas siswa
Nama Siswa : Alfisyah
Kelas :X
Tanggal Wawancara :
Sangat Tidak
No Pertanyaan Setuju
Setuju Setuju