PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
PROPOSAL PENELITIAN
A. Latar Belakang
dan kebangkitan industri kreatif dan budaya. Hal ini menuntut SDM yang
terhadap hidup.
(2013: 63) menyatakan, perumusan tersebut terdiri atas empat hal. Hal pertama,
keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Hal
terakhir, semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Kelima hal di atas
2
Indonesia menggunakan pendekatan berbasis teks. Hal ini bertujuan agar siswa
siswa hanya menerima dan meresapi apa yang disimak dan dibaca. Sementara itu,
karangan, laporan, buku harian, surat, pengumuman, memo, artikel, tajuk rencana,
ringkasan, ikhtisar, resensi, dan daftar pustaka (Atmaja, 2010: 1). Menulis
merupakan salah satu kegiatan berkomunikasi secara tidak langsung. Siswa dapat
bahasa tulis. Bahasa yang digunakan dalam tulisan akan mencerminkan pola pikir
penulisnya. Oleh sebab itu, menulis menjadi salah satu keterampilan yang harus
dikuasai siswa dengan baik. Semakin terampil siswa dalam berbahasa, maka akan
3
semakin jelas dan sistematis pola pikirnya. Hal tersebut akan mempermudah
mengolah kata serta kalimat secara baik. Namun, tidak hanya hal tersebut yang
saja diperoleh. Dibutuhkan proses latihan secara rutin dan terus menerus untuk
mencapai hasil yang maksimal. Selain itu, penggunaan teknik pembelajaran yang
tepat dan media pembelajaran yang menarik akan memberikan pengaruh terhadap
dapat menarik minat siswa untuk aktif dalam pembelajaran menulis. Proses
bambu, karena menurut Rusman (2011: 90), “model pembelajaran ini memiliki
tujuan agar siswa saling berbagi informasi pada saat yang bersamaan dengan
pasangan yang berbeda dalam waktu singkat secara teratur. Model ini cocok untuk
siswa”. Model Pembelajaran Tari Bambu mempunyai tujuan agar siswa saling
berbagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda
dalam waktu singkat secara teratur, strategi ini cocok untuk materi yang
4
Meskipun namanya Tari Bambu tetapi tidak menggunakan bambu. Siswa yang
berjajarlah yang diibaratkan sebagai bambu. Hal tersebut dapat membantu siswa
Keterampilan menulis tidak dapat dengan mudah dikuasai oleh siswa. Perlu
proses merupakan salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan
yang dilaksanakan siswa menjadi tuntunan untuk dapat menghasilkan tulisan yang
baik.
Berdasarkan kurikulum KTSP yang digunakan saat ini, ada beberapa jenis
tulisan yang diajarkan kepada siswa kelas VII. Siswa tidak hanya dituntut
mengenali berbagai jenis tulisan yang ada, tetapi juga harus memiliki
keterampilan menulis beberapa jenis tulisan tersebut. Dalam Standar Isi Pelajaran
yang menuntut siswa untuk mampu mengungkapkan informasi dari apa yang
dilihat diamati melalui tulisan. Salah satu kompetensi dasar yang diajarkan adalah
atau merasakan keadaan yang digambarkan itu. Paragraf deskripsi tidak memiliki
utamanya tersirat pada kalimat-kalimat itu. Jenis paragraf ini umumnya dijumpai
menulis paragraf deskripsi sangat penting bagi siswa karena melalui keterampilan
tulisan.
terhadap “kemampuan siswa kelas VII SMP Xaverius Baturaja menulis paragraf
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut.
bambu?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
praktis. Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan dapat lebih memberikan
gambaran mengenai kemampuan siswa kelas VII SMP Xaverius Baturaja menulis
1. Guru
Manfaat yang dapat diberikan dari penelitian ini diharapkan guru dapat
2. Siswa
prestasi serta pelajaran yang diberikan dapat lebih mudah diserap. Semoga
3. Peneliti lain
Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan pertimbangan atau bekal
4. Pembaca
E. Kajian Pustaka
1. Kajian Literatur
a. Menulis
1) Pengertian Menulis
berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain”.
Sejajar dengan tersebut, menurut Musaba (dalam Sulistyo, 2009: 6), “Menulis
secara tidak langsung, secara tatap muka dengan orang lain. “Menulis adalah
suatu aktivitas kompleks, mencakup gerakan lengan, tangan, jari dan mata secara
lambang-lambang grafis dari suatu bahasa yang disampaikan kepada orang lain
(pembaca) sehingga orang lain (pembaca) itu dapat membaca dan memahami
penyampainya (penulis)”.
merupakan suatu kegiatan berpikir yang dimulai dari pemikiran tentang suatu
2) Tujuan Menulis
Misalnya, para siswa yang diberi tugas merangkum buku, skretaris yang
yang diutarakan.
pembaca.
kepada pembaca.
Tujuan ini erat hubungan dengan tujuan pernyataan diri. Tetapi, keinginan
keinginan mencapai norma artisik, atau seni yang ideal, seni idaman. Tulisan
Dalam tulisan seperti ini, sang penulis ingin memecahkan masalah yang
buah pikiran atau ide-ide guna untuk disampaikan kepada orang lain (pembaca)
b. Paragraf
1) Pengertian Paragraf
(tertulis) atau bagian dari tuturan (kalau lisan), sebuah paragraf ditandai oleh suatu
kesatuan gagasan yang lebih tinggi atau lebih luas daripada kalimat”. Menurut
Arifin (2008: 113), “Paragraf adalah seperangkat kalimat yang menjelaskan suatu
“Paragraf adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat yang
jalan pikirannya kepada pembaca”. Supaya pembaca tersebut dapat diterima oleh
yang saling berhubungan disusun secara logis dan sistematis sehingga membentuk
satu kesatuan pokok bahasan”. Bentuk paragraf yang baik mempunyai syarat:
bagian dari karangan (tertulis) dan bagian dari tuturan yang berbentuk seperangkat
2) Jenis-jenis Paragraf
3) Paragraf Deskripsi
Menurut Kosasih (2001: 65) Paragraf deskripsi adalah jenis paragraf yang
paragraf yang didasarkan atas ruang dan waktu dan pola sudut pandang adalah
pola pengembangan paragraf yang didasarkan tempat atau posisi seorang penulis
suatu keadaan dengan cukup terperinci (KTSP, 2006: 63). Keraf (2004: 16)
depan mata kepala pembaca, seakan-akan para pembaca melihat sendiri objek itu.
12
sebaik-baiknya objek, adegan, pribadi, dan suasana hati yang telah dialami oleh
pengarang. Keraf (2004: 94) pun memakai kata memberikan rincian-rincian dan
yaitu teknik tari bambu. Tari bambu merupakan pengembangan dan modifikasi
dari teknik lingkaran kecil lingkaran besar. Di beberapa kelas, teknik lingkaran
kecil lingkaran besar sering kali tidak bisa dilaksanakan karena kondisi penataan
ruang kelas yang tidak menunjang. Tidak ada cukup ruang di dalam kelas untuk
keluar dari ruang kelas dan belajar di alam bebas. Kebanyakan ruang kelas di
penataan tradisional ini bersifat permanen; kursi dan meja sulit dipindahkan.
Dinamakan Tari Bambu karena siswa berjajar dan saling berhadapan dengan
model yang mirip seperti dua potong bambu yang digunakan dalam Tari Bambu
Filipina yang juga populer di beberapa daerah di Indonesia. Salah satu keunggulan
dari teknik ini adalah adanya struktur yang jelas dan memungkinkan siswa untuk
saling berbagi informasi dengan singkat dan teratur. Teknik ini juga memberikan
berbagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda
dalam waktu singkat secara teratur, strategi ini cocok untuk materi yang
14
Meskipun namanya Tari Bambu tetapi tidak menggunakan bambu. Siswa yang
Model pembelajaran ini cocok atau baik digunakan untuk materi yang
pembelajaran.
mengajar.
a) Separuh kelas (atau seperempat jika jumlah siswa telalu banyak) berdiri
berjajar. Jika ada cukup ruang, mereka bisa berjajar didepan kelas.
d) Kemudian, satu atau dua siswa yang berdiri di ujung salah satu jajaran pindah
keujung lainnya di jajarannya. Jajaran ini kemudian bergeser. Dengan cara ini,
metode bamboo dancing (tari bambu) serupa dengan metode inside outside circle.
Pembelajaran diawali dengan pengenalan topik oleh guru. Guru bisa menuliskan
topik tersebut di papan tulis atau dapat pula guru bertanya jawab apa yang
16
diketahui peserta didik mengenai topik itu. Kegiatan sumbang saran ini
satu kelas ada 40 orang, maka tiap kelompok besar terdiri 20 orang. Aturlah
sedemikian rupa pada tiap-tiap kelompok besar yaitu sepuluh orang berdiri
berjajar saling berhadapan dengan 10 orang lainnya yang juga dalam posisi berdiri
kepada setiap pasangan untuk dikerjakan atau dibahas. Pada kesempatan itu
berikan waktu yang cukup kepada mereka agar mendiskusikan tugas yang
diterimanya.
Usai diskusi, 20 orang dari tiap-tiap kelompok besar yang berdiri berjajar
saling berhadapan itu bergeser mengikuti arah jarum jam. Dengan cara ini tiap-
tiap peserta didik akan mendapat pasangan baru dan berbagi informasi, demikian
seterusnya. Pergeseran searah jarum jam baru berhenti ketika tiap-tiap peserta
Mengajar
b) Guru menuliskan materi pelajaran di papan tulis atau dapat pula guru bertanya
jawab apa yang diketahui peserta didik mengenai topik yang sedang dibahas.
menjadi 2 kelompok besar. Jika dalam satu kelas ada 40 orang, maka tiap
kelompok besar yaitu sepuluh orang berdiri berjajar saling berhadapan dengan
10 orang lainnya yang juga dalam posisi berdiri berjajar. Dengan demikian di
ini disebut sebagai pasangan awal. Bagikan tugas kepada setiap pasangan
untuk dikerjakan atau dibahas. Pada kesempatan itu berikan waktu yang cukup
berhadapan itu bergeser mengikuti arah jarum jam. Peserta didik akan
Pergeseran searah jarum jam baru berhenti ketika tiap-tiap peserta didik
sebagainya.
dilakukan oleh Endah Anggraeni selaku mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu
nilai 66-100 berjumlah 19 orang siswa atau 79,17%, siswa yang mendapatkan
nilai 0-65% berjumlah 5 orang siswa atau 20,83%. Dengan demikian siswa kelas
dengan baik.
siswa kelas MA Al Falah sedangkan penelitian sekarang objeknya siswa kelas VII
F. Metodologi Penelitian
(Depdiknas, 2008: 709). Menurut Tarigan (2008: 3), “Menulis merupakan suatu
langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain”. Menurut Kosasih (2001:
dengan jelas dan terperinci”. Menurut Huda (2013: 201), “Model Pembelajaran
Tari Bambu mempunyai tujuan agar siswa saling berbagi informasi pada saat
yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dalam waktu singkat secara
siswa kelas VII SMP Xaverius Baturaja menulis peragraf deskripsi menggunakan
model pembelajaran tari bambu ialah kesanggupan peserta didik kelas VII SMP
tari bambu.
20
a. Populasi
siswa kelas VII SMP Xaverius Baturaja tahun ajaran 2014/2015 terdiri dari 3
kelas dengan jumlah 105 siswa. Populasi penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1
berikuit ini.
1 VII.A 35
2 VII.B 35
3 VII.C 35
Jumlah 105
b. Sampel Penelitian
1) Siswa yang dijadikan objek penelitian adalah seluruh siswa kelas VII yang
kelompok siswa yang akan dijadikan sampel acak sederhana (Simple Random
Sampling).
dilakukan dengan cara menuliskan nama ketiga kelas tersebut pada masing-
penelitian ini
siswa kelas VII.A SMP Xaverius Baturaja yang berjumlah 35 orang siswa. Jumlah
total dari sampel penelitian ini bisa dilihat pada tabel 2 berikut.
3. Metode Penelitian
pada dasar merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu” (Sugiyono, 2010: 2). Jadi dari pendapat ahli diatas dapat
apa yang terjadi dalam sebuah kancah, lapangan atau wilayah tertentu” (Arikunto,
melukiskan keadaan subjek atau objek. Metode deskriptif yang digunakan peneliti
4. Teknik Penelitian
1) Observasi
terhadap suatu objek dengan menggunakan selurut alat indra” (Arikunto, 2010:
aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran menulis peragraf deskripsi
2) Tes
“Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok” (Arikunto, 2010: 193).
Oleh karena itu, untuk mendapatkan teknik data penelitian, digunakan tes menulis
peragraf deskripsi yang bertujuan untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan
kemampuan siswa.
kemampuan menulis peragraf deskripsi pada siswa kelas VII SMP Xaverius
Baturaja dalam bentuk tes. Tes yang digunakan adalah tes menulis peragraf
deskripsi dengan menyajikan suatu permasalahan dan mencari solusi agar siswa
1) Observasi
observasi yang telah diberi tanda chek list (√) terhadap aktivitas guru dan aktivitas
siswa dalam menulis peragraf deskripsi berdasarkan tema yang telah ditentukan
24
oleh guru, lalu hasil dari pengamatan yang telah dilakukan diinterprestasikan dan
2) Tes
tes kemampuan siswa kelas VII SMP Xaverius Baturaja menulis peragraf
deskripsi.
X= Y1 + Y2 + Y3 + Y4 + Y5
O tepat.
S 15-17 Baik
A 17 Pemanfaatan potensi kata agak canggih, pilihan dan ungkapan hampir
K tepat, pembentukan kata cukup efektif.
A 16 Pemanfaatan potensi kata agak canggih, pilihan dan ungkapan hampir
T tepat.
A 15 Pemanfaatan potensi kata agak canggih, pilihan dan ungkapan kurang
tepat.
12-14 Cukup
14 Pemanfaatan kata baik, pilihan kata dan ungkapan kata kurang tepat,
kurang menguasai pembentukan kata.
13 Pemanfaatan kata baik, pilihan kata dan ungkapan kata kurang tepat
12 Pemanfaatan kata hampir baik, pilihan kata dan ungkapan kurang
tepat.
9-11 Kurang
11 Pemanfaatan potensi kata terbatas, sering terjadi kesalahan
penggunaan kosa kata dan dapat merusak makna.
10 Pemanfaatan potensi kata sangat terbatas, sering terjadi kesalahan
penggunaan kosa kata dan dapat merusak makna.
9 Pemanfaatan potensi kata sangat terbatas, kosakata rendah.
22-25 Sangat Baik
25 Penggunaan bahasa menarik, kalimat mudah dimengerti dan dipahami,
mengandung unsur penceritaan (deskripsi), konstruksi kalimat
sederhana tapi efektif, hanya terjadi sedikit kesalahan penggunaan
bentuk kebahasaan.
24 Penggunaan bahasa menarik, kalimat mudah dimengerti dan dipahami,
mengandung unsure penceritaan (deskripsi), konstruksi kalimat
sederhana tapi efektif.
23 Penggunaan bahasa menarik, kalimat mudah dimengerti dan dipahami,
mengandung unsur penceritaan (deskripsi).
22 Penggunaan bahasa menarik, kalimat mudah dimengerti dan dipahami
.
18-20 Baik
20 Penggunaan bahasa cukup menarik, kalimat cukup mudah
dimengerti dan dipahami, cukup mengandung unsur penceritaan
(deskripsi), konstruksi kalimat cukup sederhana tapi efektif.
19 Penggunaan bahasa cukup menarik, kalimat cukup mudah
dimengerti dan dipahami, cukup mengandung unsur penceritaan
(narasi), konstruksi kalimat cukup sederhana tapi efektif.
18 Penggunaan bahasa cukup menarik, kalimat cukup mudah
dimengerti dan dipahami, cukup mengandung unsur penceritaan
(deskripsi).
G 13-15 Cukup
A 15 Penggunaan bahasa kurang menarik, kalimat kurang mudah
Y dimengerti dan dipahami, kurang mengandung unsur penceritaan
A (deskripsi), terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat, makna
B kebahasaan membingungkan atau kabur.
A 14 Penggunaan bahasa kurang menarik, kalimat kurang mudah
H dimengerti dan dipahami, kurang mengandung unsur penceritaan
A (deskripsi), terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat.
S 13 Penggunaan bahasa kurang menarik, kalimat kurang mudah
dimengerti dan dipahami, kurang mengandung unsur penceritaan
(deskripsi).
9-11 Kurang
27
c) Dari semua nilai siswa yang didapat akan dicari nilai rata-ratanya dengan
menggunakan rumus.
X=
Keterangan:
X = Nilai rata-rata
Tabel 4
Skala Penilaian
f) Membuat kesimpulan
a. Langkah Kerja
Langkah kerja yang peneliti gunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1) Tahap Persiapan
c) Mengidentifikasi data
b) Menganalisis data
c) Merevisi naskah
b. Jadwal Penelitian
2015 sampai dengan Juni 2015. Jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel 5
berikut.
G. Daftar Pustaka
Huda, Miftahul. 2013. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model
Penerapan. Yogyakarta. Pustaka Pelajar
Tasai Amran S. Dan E Zaenal Arifin. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia untuk
perguruan tinggi, Akademika Pressindo.Jakarta.PT. Nunggal Cipta
Instrumen Test
Nama :
Kelas :
Petunjuk:
A. Tulislah nama dan kelas pada lembar jawaban yang telah disediakan!
B. Buatlah sebuah paragraf deskripsi!
C. Hal-hal yang dinilai dalam menulis paragraf deskripsi:
1. Pemahaman isi tulisan
2. Ketetapan logika urutan atau organisasi tulisan
3. Ketetapan kata atau kosakata
4. Gaya bahasa dalam penulisan
5. Mekanik atau Penggunaan Ejaan
Pertanyaan:
1. Buatlah sebuah paragraf deskripsi berdasarkan topik dibawah ini!
a. Mendeskripsikan Gambar Aril Tatum
b. Mendeskripsikan Sekolah
c. Mendeskripsikan Guru Favorit.
32
LEMBAR JAWABAN
Nama :
Kelas :
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Lembar Observasi I
Baturaja, 2015
Guru Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia
Dra. MASNILA
Lembar Observasi I
Baturaja, 2015
Guru Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia
Dra. MASNILA