PENDAHULUAN
laku dan pola pikir manusia dari keadaan belum tahu menjadi tahu,
dari keadaan tidak mampu menjadi mampu dan dari keadaan tidak
1
melibatkan peserta didik berpartisipasi aktif serta mampu menciptakan
2
para peserta didik, kemudian dari contoh karangan deskripsi yang ada
samping itu, hal ini tidak sesuai dengan hakikat keterampilan menulis
3
kondusif agar para peserta didik menulis dengan berpikir bahwa
tulisannya akan dibaca dan dilihat oleh orang lain bukan untuk
gurunya saja.
dengan baik, sehingga kinerja guru dan peserta didik akan meningkat
4
kelas 62,73. Peserta didik yang mendapat nilai di atas nilai ≥ 63 (KKM)
didik kelas IX SMP Negeri 3 Dua Pitue Kabupaten Sidrap adalah 63.
Dari hasil pretest yang dilaksanakan pada peserta didik kelas IX dengan
5
connections), melakukan pekerjaan yang berarti (doing significant),
creative thinking).
sesuatu hal dengan jelas. Untuk itu kontribusi pendekatan CTL ini
kritis.
B. Rumusan Masalah
menulis deskripsi.
6
4. Guru kesulitan dalam menemukan metode yang tepat untuk
keterampilan menulis karya ilmiah sederhana dari berbagai sumber pada siswa
C. Tujuan Penelitian
(CTL) pada siswa kelas IX SMP Negeri 3 Dua Pitue Kabupaten Sidrap.
D. Manfaat Penelitian
a. Peneliti
b. Siswa
7
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), karena
belajar siswa.
c. Guru
Kabupaten Sidrap.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
Peningkatan keterampilan membaca adalah hal yang menarik
untuk dikaji. Masih minimnya minat baca di negara ini, menggugah para
Instrumen penelitian tes yaitu tes uraian. Analisis data nontes melalui
9
adalah untuk mendapatkan deskripsi peningkatan keterampilan membaca
yang digunakan oleh peneliti, materi yang diajarkan juga dibagi. Selain
mengajari satu sama lain karena materi yang dipelajari dalam satu
10
penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Analisis data nontes melalui
berasumsi bahwa tulisan tidak dihasilkan dalam satu kali langsung jadi,
1986; Hul, 1989; Glover dan Bruning, 1990), yang meliputi penentuan
draf awal, revisi draf awal, dan penulisan draf akhir tulisan. Dalam
draf awal. Revisi dilakukan atas berbagai aspek tulisan yang tahapannya
11
pengungkapan, (2) penetapan aspek yang perlu diubah, (3) penetapan
tidak hanya dilakukan atas isi dan organisasi tulisan, tetapi juga atas
kesalahan bahasa.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
12
Penelitian ini bertempat di SMP Negeri 3 Dua Pitue Kabupaten
mengajar peneliti.
B. Metode Penelitian
13
Dengan acuan teoretis seperti yang dikemukakan Ellis dan
lahan bahasanya.
masing.
C. Rancangan Penelitian
14
terhadap pelaksanaan tindakan dikumpulkan dengan metode wawan-
cara, sedangkan data tentang kualitas bahasa tulis siswa diperoleh me-
daya tarik penerapan skenario, dan kualitas bahasa tulis siswa. Data
kualitatif, sedangkan data hasil tes siswa diolah dengan metode analisis
yaitu (1) menurunnya jumlah kesalahan bahasa tulis siswa dari draf
kesalahan.
1. Observasi
secara akurat.
15
2. Wawancara
3. Studi Pustaka
BAB IV
A. Hasil Penelitian
16
Berdasarkan pengamatan langsung pada saat proses
peserta didik masih sangat kurang. Hal ini terbukti ketika peserta didik
untuk maju di depan kelas. Hanya ada beberapa anak yang berani
tempat duduk. Itupun dengan suara yang kurang jelas. Di samping itu
peserta didik terkesan lebih asyik sendiri dan ramai di kelas. Hal ini
gilirannya materi hanya selesai pada hari itu juga. Bila jam atau
waktunya sudah habis, maka materi itu juga dianggap sudah terlewati
dengan tidak ada tindak lanjut serta kesempatan peserta didik untuk
17
media dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi juga belum
34 orang yang terdiri dari 13 peserta didik laki-laki dan 21 peserta didik
1. Siklus I
a. Perencanaan
18
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran penelitiannya. Berdasarkan hasil
siswa kelas IX. Hal yang dilakukan pada tahap perencanaan ini yaitu
19
sesuai dengan pembelajaran CTL yaitu yang berupa kertas karton
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Pertemuan I
20
kemudian mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran.
hari ini. Peserta didik tidak ada yang absen, ijin, ataupun sakit.
dan menceritakan sesuatu itu kepada orang lain?”, “Apakah yang anak-
anak, apa yang bisa kalian deskripsikan dengan ruang kelas ini?”
21
suatu benda/objek tertentu itu kemudian kita susun secara urut
tempat/objek dari apa yang kita amati. Pada kegiatan inti guru
ramai. Karena pertemuan pertama pada saat jam terakhir atau jam
7-8 maka kondisi peserta didik terlihat kurang semangat pada saat
22
menyuruh untuk mengamati objek lingkungan perpustakaan
23
untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik. Kemudian
dari apa yang mereka tulis. Setelah itu, sebelum pembelajaran usai
2) Pertemuan II
pada hari Senin 6 Mei 2013 selama 2 jam pelajaran (2x40 menit).
24
mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah karangan
dari segi penggunaan ejaan, tanda baca serta isi karangan yang
objek yang ditulis. Hal ini ditandai dengan hasil karangan peserta
25
peserta didik tentang langkah-langkah menulis karangan
kelas yang ramai, tetapi banyak dari mereka yang tidak mau maju
26
anggota kelompoknya berjumlah 7 orang, yaitu kelompok II, III,
27
pekerjaan rumah untuk pemantapan materi. Pada akhir
c. Observasi
hal-hal yang dilakukan para peserta didik baik yang positif maupun
yang digunakan pada tahap ini adalah dengan lembar observasi dan
28
meningkatkan keterampilan menulis deskripsi peserta didik kelas IX
kriteria cukup,
cukup,
kurang,
29
keadaan peserta didik dengan lingkungan belajarnya dalam
kriteria baik,
kriteria baik.
didik yang masih berbicara sendiri, masih ada peserta didik yang
dari segi pemakaian ejaan yang baik dan benar baik dari segi
30
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari kolaborasi
diberikan oleh guru masih rendah dan belum optimal. Hal ini
imajinasi yang mendalam pada diri peserta didik untuk belajar. Hal
arahan yang lebih jelas pada peserta didik, yaitu dengan lebih
lebih komunikatif serta lebih ceria (fun learning) lagi dengan mereka
31
Keaktifan dan kekompakan para peserta didik dalam
yaitu cooperating. Dalam hal ini siswa diajak untuk belajar dalam
peserta didik untuk belajar tentang materi saja, tetapi juga konsisten
masing.
32
Guru kurang memberikan motivasi kepada peserta didik,
non verbal agar peserta didik nantinya bisa lebih berani lagi dalam
deskripsi.
33
mencapai di atas KKM yaitu 63. Sedangkan 39,3% atau 15 peserta
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
beberapa para peserta didik yang belum tuntas atau nilainya masih
34
berupa verbal maupun non verbal, (3) Memberikan pengertian
yang diharapkan.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Pertemuan I
35
Guru memasuki kelas dan mengawali pelajaran dengan
dengan tepat.
36
asing lagi bagi peserta didik. Hal ini dilakukan guru untuk
37
dengan belajar berkelompok maka pembelajaran sesulit apa pun
akan terasa mudah, tidak menyita banyak waktu, selain itu bisa
tugas tersebut.
38
karangan. Selanjutnya guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan salam.
2) Pertemuan II
nilai terbaik 1-3. Setelah selesai guru dan peserta didik melakukan
39
dalam menulis karangan deskripsi yang benar. Pada tahap
juga berasal dari beberapa objek yang telah diamati peserta didik
yang ada di SMP Negeri 3 Dua Pitue. Kegiatan pada setiap peserta
reward bagi mereka yang telah maju berupa tepuk tangan dan
kepada peserta didik lain yang belum jelas untuk bertanya. Pada
40
kasih kepada seluruh peserta didik dan guru kelas IX SMP Negeri
c. Observasi
kriteria baik,
baik,
41
Rata-rata hasil observasi proses pembelajaran oleh guru pada
baik,
kriteria baik.
42
karangan deskripsi para peserta didik sudah meningkat secara
43
mereka berdua satu kelompok. Hal ini dilakukan agar
terima kasih kepada para peserta didik dan guru kelas IX SMP
selama ini.
44
pelajaran yang sedang mereka pelajari dengan menghubungkan
Sidrap. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai rata-rata pada tiap siklus
45
hanya 62,73, sedangkan pada nilai ketuntasannya yaitu 44,11% atau
hanya 15 orang telah tuntas. Pada siklus I nilai rata-rata peserta didik
(CTL). Hal ini tampak jelas pada nilai ketuntasan belajar yang dicapai
46
dikatakan pula bahwa melalui pembelajaran yang mengacu pada dunia
deskripsi ini.
BAB IV
1. Kesimpulan
terbukti pada pra siklus atau sebelum tindakan nilai pretest, nilai rata-
rata siswa 62,73 menjadi 68,32 pada siklus I dan menjadi 73,61 pada
KKM. Pada pra siklus dari 34 peserta didik sebanyak 15 orang atau
44,11% yang mendapat nilai di atas KKM. Pada siklus I jumlah peserta
47
67,64% dan pada siklus II terdapat 27 peserta didik yang mencapai
2. Saran
kreatif dan inovatif sehingga peserta didik menjadi lebih tertarik dan
mata pelajaran yang lain tidak hanya pada pembelajaran tertentu saja,
48
motivasi belajarnya dalam hal mengembangkan ide/gagasannya yang
49
DAFTAR PUSTAKA
Ali Imron Aem, dkk. 1985. Buku Pegangan Kuliah Ringkasan Bahasa
Indonesia. Kabupaten Sidrap. Universiatas Muhammadiyah
Kabupaten Sidrap.
Basuki Sulistyo. 1992. Teknik dan Jasa Dokumentasi. Jakarta. PT. Gramedia
Pustaka Utama
Drs. Iskandar. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Ciputat: Gaung Persada (GP)
Press.
50
Imam Maliki. 1999. Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia. Surabaya:
Usaha Nasional.
51
52