Anda di halaman 1dari 33

1.

Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
* APA YANG DIMAKSUD BAHASA INDONESIA
* APA PENTINGNYA BAHASA INDONESIA DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
* APA TUJUAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DALAM
KURIKULUM 2013
* BARU ANDA MASUK KE APA YANG TERJADI HASIL BELAJAR
BAHASA INDONESIA.
Suardi,M.(2018). Dalam pembelajaran yang terpenting adalah teknik, dimana
teknik inilah yang menentukan tujuan belajar dapat tercapai. Ketercapaian
proses pembelajaran ditandai adanya perubahan sikap. baik yang menyangkut
perubahan pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), nilai dan sikap
(afektif). faktor yang mempengaruhi tercapainaya tujuan pembelajaran,
diantanya guru, peserta didik, lingkungan, metode, dan media pembelajaran.
Keterampilan dalam pelajaran Bahasa Indonesia yaitu keterampilan
menyimak, berbicara, membaca dan menulis.. Keempat keterempilan tersebut
tidak dapat dipisahkan ,didalam memperoleh atau mendapatkan kemampuan
berbahasa dimana hal tersebut terjadi melalui suatu hubungan yang teratur,
dimulai dari menyimak, berbicara, selanjutnya kemampuan membaca dan
menulis. Tujuan Keterampilan menulis yang diajarkan terhadap peserta didik
yaitu agar peserta didik mampu menulis dengan baik dan benar, oleh karena itu
menulis disebut kegiatan produktif dan ekspresif. Keterampilan menulis adalah
keterampilan yang sangat penting didalam kehidupan, tidak hanya dalam
kehidupan pendidikan, tetapi juga sangat penting dalam kehidupan masyarakat,
bangsa, dan Negara.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh penulis,
ditemukan suatu masalah bahwa peserta didik di Mi Nurul Jamil, Desa Upang,
Kecamatan Air Salek, Kabupaten Banyuasin kelas 2 mengalami kesulitan pada
pelajaran Bahasa Indonesia terutama dalam menulis. Guru mengungkapkan
bahwa masih sulitnya peserta didik dalam menuangkan kata-kata dalam sebuah
tulisan. Peserta didik masih belum tahu bagaimana merangkai kata dan
bagaimana cara membuat kalimat yang benar. Masalah yang terjadi hasil
belajar peserta didik kelas 2 MI Nurul Jamil Upang pada pelajaran Bahasa
Indonesia masih rendah atau berada dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum.
( KKM) sekolah yaitu nilai 65 dengan ketuntatasan 80%. Hasil terlihat dari
jumlah 15 siswa di kelas II MI Nurul Jamil Upang yang telah mencapai nilai 65
atau lebih ada 8 orang atau mencapai ketuntasan 53℅. Dan yang belum
mencapai nilai 65 ada 7 orang, atau 47℅.

1. Identifikasi Masalah:
a. Peserta didik kurang aktif dalam pelajaran Bahasa Indonesia terutama
membaca.
b. Peserta didik tidak diikutsertakan dalam penggunaan media.
c. Peserta didik asyik bermain dengan teman sebangku.

2. Analisis Masalah :
a. Guru belum menggunakan media belajar yang inovatif dan menarik
sehingga membuat peserta didik menjadi kurang aktif.
b. Guru melakukan pembelajaran hanya dengan satu arah dimana peserta
didik tidak diikut sertakan dalam penggunaan media.
c. Guru tidak memperhatikan peserta didik dalam proses pembelajaran yang
sedang berlangsung

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah :


Berdasarkan analisis masalah diatas, maka peneliti dalam penelitian ini
menggunakan alternatif pemecahan masalah untuk memperbaiki proses
pembelajaran menggunakan salah satu model yang saat ini populer yaitu
Model pembelajaran kooperatif tipe example non example. Model
pembelajaran kooperatif tioe example non example melatih peserta didik untuk
berpikir kritis. Seperti yang dinyatakan Kurniasih dan Sani (2015, hlm. 31),
Model pembelajaran kooperatif examples non examples ini mendorong peserta
didik agar berpikir kritis dengan jalan memecahkan suatu masalah dengan
mengamati gambar contoh dan bukan contoh yang diperlihatkan.

Dapat dikatakan bahwa gambar adalah media pembelajaran utama dalam teknik
pembelajaran ini.
Manfaat media ini adalah untuk guru membantu dalam proses mengajar,
mendekati situasi dengan keadaan yang sesungguhnya. Dengan media proses
belajar dan mengajar lebih komunikatif dan menarik.
Kelebihan Model Examples Non Examples yaitu peserta didik lebih keritis
dalam menganalisa gambar, peserta didik mengetahui aplikasi dari materi
berupa contoh gambar. Dan peserta didik diberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapatnya.
Secara keseluruhan salah satu kelebihan utama dari model pembelajaran
kooperatif example non example adalah kesempatan menemukan sesuatu
melalui analisis yang dibantu oleh gambar. Gambar merupakan karya seni rupa
dua dimensi yang berfungsi untuk untuk menerangkan ataupun menjelaskan
sesuatu.

B. Rumusan Masalah :
Berdasarkan fakta diatas peneliti merumuskan permasalahan yang tepat
adalah sebagai berikut:
Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe example non
example dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas 2 pada pelajaran
bahasa Indonesia di Mi Nurul Jamil.

C. Tujuan penelitian perbaikan


Adapun tujuan dari penilitian yaitu, mendiskripsikan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe example non example dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik Kelas 2 pada pelajaran Bahasa Indonesia di MI Nurul
Jamil Upang .
D. Manfaat Penelitian perbaikan pembelajaran
Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai peneliti, hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Adapun manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut :
1. Bagi peserta didik
a. Memudahkan paserta didik untuk mempelajari bahasa Indonesia
dalam pembelajaran menulis,
b. Melalui model pembelajaran kooperatif example non example
dapat meningkatkan minat peserta didik belajar dan
c. Meningkatkan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran.
2. Bagi guru
a. Dapat memberikan inspirasi dalam mengajar pelajaran bahasa
Indonesia dengan menggunakan metode-metode yang lebih
Inovatif,
b. Membantu guru berkembang secara professional dan Sebagai
acuan memperbaiaki proses pembelajaran dan
c. Sebagai landasan meningkatkan proses pembelajaran di kelas .
3. Bagi pihak sekolah
a. Dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka
perbaikan pembelajaran pada peserta didik kelas II, khususnya
pembelajaran menulis .
b. Sebagai upaya meningkatkan mutu sekolah
c. Dapat menjadi referensi peningkatan hasil belajar peserta didik.
d. Sebagai acuan perbaikan pembelajaran untuk priode
selanjutnya.
4. Bagi peneliti,
Dapat menambah wawasan atau pengalaman dalam melakukan
penelitian dan memberikan gambaran sebagai calon guru tentang
sistem penilaian pembelajaran disekolah.
II. KAJIAN PUSTAKA

A. Karakteristik Peserta Didik


Karakteristik adalah ciri, tabiat, watak, dan kebiasaan seseorang yang
sifatnya Relatif tetap. Karakteristik peserta didik dapat diartikan keseluruhan
pola kelakukan atau kemampuan yang dimiliki sebagai hasil dari pembawaan
dan
Lingkungan, sehingga dapat menentukan aktivitasnya dalam mencapai cita-cita
atau tujuannya. karakteristik peserta didik ini sangat diperlukan untuk
Kepentingan dalam perancangan pembelajaran.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karakteristik adalah tanda,
ciri, atau fitur yang digunakan sebagai identifikasi. Karakteristik diartikan
sebagai sesuatu yang bisa membedakan satu hal dengan lainnya. Dengan kata
lain karakteristik adalah ciri khas yang dimiliki seseorang.
Peserta didik adalah seseorang atau anggota masyarakat yang mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan (informal dan
nonformal) pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Dari berbagai pendapat, menurut saya karakteristik peserta didik adalah ciri
khas yang dimilili seseorang dalam menempuh pendidikan, untuk
mempermudah guru dalam mengenalinya dan membantunya dalam proses
pembelajaran guna mendapatkan tujuan pembelajaran dan meraih cita-citanya.

B. Metode Pembelajaran Bervariasi (DALAM JUDUL TIDAK ADA


METODE BERVARIASI)
Metode berasal dari bahasa Yunani “Greek”, yakni “Metha”
berarti melalui , dan “Hodos” artinya cara, jalan, alat atau gaya. Dengan kata
lain, metode adalah jalan atau cara yang harus ditempuh dalam mencapai
tujuan.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan guru agar dapat terjadi proses
perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik
agar dapat belajar dengan baik. Pembelajaran yang termotivasi tinggi dan
didampingi oleh guru yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan
membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar.
Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan peserta
didik melalui proses belajar.
Andi Hidayat,(2018) Metode pendidikan adalah hal yang sangat mendasar
dalam tercapainya hasil pembelajaran, yang baik dan tepat.
Menurut Soetomo, metode bervariasi adalah perubahan pengajaran dari satu
metode ke metode lain dengan tujuan menghilangkan kebosanan serta
kejenuhan peserta didik dalam pelajaran yang berlangsung. .
Melalui penerapan metode pembelajaran yang bervariasi guru dapat
menerapkan dua atau lebih metode dalam proses pembelajaran,
Ismun Ali, (2021) Pembelajaran kooperatif merupakan suatu metode
pembelajaran yang dilakukan dengan cara bekerja sama antar peserta didik
dalam suatu kelompok tertentu, sehingga nantinya peserta didik dapat mencapai
keberhasilan secara individu dan juga bisa membantu teman belajarnya yang
membutuhkann.(di bawah standar minimal).Dengan demikian jiwa sosial
tumbuh dalam diri peserta didik..
Dari berbagai pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Metode
Pembelajaran Bervariasi adalah kegiatan guru dalam melakukan berbagai cara
dalam melakukan proses pembelajaran yang bermacam-macam, agar peserta
didik tidak bosan dan jenuh dalam melakukan proses pembelajaran yang
berlansung.

C. Media pembelajaran kooperatif example non example (PERHATIKAN


CARA MEMBUAT JUDUL YANG ANDA URAIKAN MEDIA ) INIPUN
TIDAK ADA DALAM JUDUL
Media adalah alat saluran komunikasi.Kata media berasal dari
bahasa latin “medius” yang berarti: tengah, perantara, atau pengantar. media
berarti perantara, yaitu perantara antara sumber pesan dengan penerima pesan .
Menurut Nurrita, T. (2018) Media pembelajaran adalah alat yang dapat
membantu proses belajar mengajar sehingga definisi pesan yang disampaikan
menjadi lebih jelas dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan
tepat..
Media adalah sarana dalam pembelajaran yang harus ada di sekolah. Sarana dan
prasarana belajar adalah sesuatu yang mempermudah dan memperlancar
pelaksanaan suatu usaha pembelajaran yang dapat berupa benda.
Sarana dan prasarana pembelajaran fisik sekolah, yaitu gedung sekolah, ruang
kelas, perpustakaan, laboratorium, toilet, kantor dan bahan serta infrastruktur
lainnya yang mungkin akan memotivasi peserta didik untuk belajar. Macam-
macam media pembelajaran diperlukan bagi guru untuk dapat membuat peserta
didik semakin bersemangat dalam belajar.
fungsi dari media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar,
dapat memperjelas materi yang disampaikan guru agar peserta didik dapat
memahami materi lebih jelas dan nyata.
Media pembelajaran berfungsi sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta
didik untuk memperoleh pesan dan informasi yang diberikan oleh guru
sehingga materi pembelajaran dapat lebih meningkat dan membentuk
pengetahuan bagi peserta didik.
Dapat diambil kesimpulan Menurut (I Made Tegeh, 2008) Media gambar Seri
adalah suatu urutan dari gambar yang mengikuti suatu percakapan dalam hal
memperkenalkan ataupun menyajikan arti yang terdapat pada gambar tersebut.
Penyajian obyek dalam bentuk gambar dapat disajikan melalui bentuk nyata
maupun kreasi khayalan belaka sesuia dengan bentuk yang pernah dilihat oleh
orang yang menggambarnya model pembelajaran dapat diartikan sebagai cara,
contoh maupun pola, yang mempunyai bertujuan menyajikan pesan kepada
peserta didik yang harus diketahui, dimengerti, dan dipahami.
Adapun Tujuan penggunaan gambar dalam pembelajaran, yaitu;
Memberikan ilustrasi suatu buku, dan
Memberikan motivasi belajar dan menghidupkan suasana kelas.
Dalam pembelajaran di sekolah dasar media gambar seri sangat baik di gunakan
dan di terapkan dalam proses belajar mengajar, sebagai media pembelajaran
media gambar ini cenderung sangat menarik hati peserta didik sehingga akan
muncul motivasi untuk lebih ingin menegtahui tentang gambar yang dijelaskan
dan guru pun dapat menyajikan materi dengan optimal melalui media gambar
tersebut.
HARUSNYA YANG DITULIS :
 MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
 MACAM-MACAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
( ADA MODEL YANG ANDA PILIH)
 MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLE NON
EXAMPLE
 PENGERTIAN
 BERIKAN CONTOH DAN BUKAN CONTOH
 MANFAAT/FUNGSI
 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
 LANGKAH-LANGKAH MODEL TSB,
INI DIAMBIL DARI MINIMAL 3 SUMBER DAN SIMPULKAN MASING2
POIN TSB.
D. Hasil Belajar

Menurut Nurrita, T,( 2018) Hasil belajar adalah hasil yang diberikan
Kepada peserta didik berupa penilaian setelah mengikuti proses pembelajaran .
Penilaian dapat dilakukan cara menilai pengetahuan, sikap, ketrampilan pada
diri siswa dengan adanya perubahan tingkah laku.
Dalam pengertian lain hasil belajar adalah perubahan tingkah laku peserta didik
yang terjadi setelah mengikuti pembelajaran. Perubahan yang dilakukan yaitu
melalui aspek kognitif (kemampuan hapalan, pemahaman, penerapan, analisis,
sintesis dan evaluasi) dan aspek psikomotorik (persepsi, kesiapan, gerakan
terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks dan kreativitas) demand
hasilnya dalam bentuk angka atau nilai.
Jadi, pengertian hasil belajar adalah suatu hasil nyata yang dicapai oleh peserta
didik dalam usaha menguasai kecakapan fisik dan rohani di sekolah yang
diwujudkan dalam bentuk raport pada setiap semester.
TAMBAHKAN:
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR
E. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 pasal 25 disebutkan


disebutkan Bahasa Indonesia merupakan jati diri bangsa, kebanggaan nasional,
sarana pemersatu berbagai suku bangsa, serta sarana komunikasi antardaerah
dan antarbudaya daerah. Maka dari itu, sebagai pemakai bahasa Indonesia
selayaknya memiliki rasa kebanggaan menggunakan bahasa Indonesia.
Sedangkan dalam KTSP 2006 (Depdiknas, 2006: 317), ( KITA SEKARANG
KURIKUUN 2013, JADI DAK PAKE KTSP) secara mendasar Bahasa adalah
sistem lambang bunyi yang digunakan oleh masyarakat tertentu untuk
berkomunikasi dan berinteraksi. Bahasa Indonesia merupakan pelajaran untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik melalui berkomunikasi dalam Bahasa
Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, dapat
menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan Indonesia.
Menurut Ali, M, (2020) Pembelajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya
adalah membelajarkan peserta didik tentang keterampilan berbahasa Indonesia
yang baik dan benar sesuai tujuan dan fungsinya. Mata pelajaran Bahasa
Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi
secara baik dan tepat sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan
maupun tulis, menghargai dan bangga menggunakan bahasaIndonesia sebagai
bahasa persatuan dan bahasa negara, memahami bahasa Indonesia dan
menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, menggunakan
bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta
kematangan emosional dan sosial, menikmati dan memanfaatkan karya sastra
untuk memperluas wawasan, budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan berbahasa, dan menghargai serta membanggakan sastra Indonesia
sebagai khazanah budaya dan intelektual masyarakat Indonesia.
Khair U, (2018) Pembelajaran Bahasa Indonesis dalam kurikulum 2013 adalah
pembelajaran berbasis teks. Teks merupakan ungkapan pikiran manusia yang
lengkap yang di dalamnya memiliki situasi dan konteks. Dalam pembelajaran
bahasa Indonesia menggunakan empat tahapan, yaitu membangun konteks,
membentuk model, membangun teks secara individual atau punya bersama-
sama dalam kelompok,
Mansyur, U, (2018)
Hakikat Menulis
Menulis adalah kegiatan penyampaian pesan (gagasan, perasaan, atau
informasi) secara tertulis kepada pihak lain. Dalam kegiatan berbahasa menulis
melibatkan empat unsur, yaitu penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi
tulisan, medium tulisan, serta pembaca sebagai penerima pesan.Menulis itu
penting, karena dengan adanya tulisan kita bisa memberikan informasi yang
bermanfaat bagi orang lain yang membutuhkan. Sesederhana apapun kata yang
dituliskan, pasti bermanfaat bagi yang sedang membutuhkannya. Menulis itu
penting karena menulis merupakan salah satu sarana komunikasi
terpercaya.Menulis secara umum memiliki tujuan untuk memberikan arahan,
menjelaskan, menceritakan, meringkas dan meyakinkan pembaca melalui isi
tulisan. menulis memiliki banyak sekali manfaat. Di antaranya sebagai media
penyaluran emosi maupun ekspresi diri, belajar beropini, melatih kesabaran,
mengasah komitmen, dan banyak lagi.

F. Penelitian Tindakan Kelas


Menurut pendant Leon A Abdillah,(2021) Kemajuan suatu bangsa dan
negara dapat dicapai dengan baik, tepat, terarah jika dilakukan dengan
penelitian yang optimal dan berkesinambungan. Penelitian merupakan tool
utama yang telah digunakan oleh negara-negara maju dalam mempercepat
akselerasi pemerataan kemajuan disegala bidang kehidupan.
Dengan penelitian yang baik, maka suatu negara dapat berkompetisi dengan
negara lain. Penelitian diajarkan pada dunia pendidikan yaitu kepada para
peserta didik. Penelitian juga perlu digalakkan kepada para guru atau dosen.
Penelitian sendiri dalam Bahasa Inggris adalah” reseach”. Kata research berasal
dari kata dasarnya yaitu” search” yang berarti” cari”. Kata search mendapat
awalan” re” sehingga membentuk kata research yang berarti mencari atau
pencarian ulang (Abdillah, 2021). Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari tiga
kata, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian merupakan suatu kegiatan
ilmiah yang dilakukan berdasarkan fakta yang bertujuan untuk menemukan,
membuktikan, mengembangkan dan mengevaluasi suatu pengetahuan dan
dalam hal ini berfungsi untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Tindakan
adalah kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu dengan langkah-
langkah (siklus) yang terdiri dari pembelajaran. PTK dilakukan dalam beberapa
siklus dan setiap siklusnya terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi.
Menurit Fauziah, A, (2021) Tujuan PTK secara umum adalah memperbaiki dan
meningkatkan mutu pendidikan. Tujuan PTK secara terperinci yaitu
mengidentifikasi, memahami, dan memecahkan permasalahan serta situasi di
lembaga tempat praktik pembelajaran; memahami dan memperbaiki praktik-
praktik pembelajaran; menganalisis permasalahan pendidik melalui refleksi
diri; memperbaiki dan meningkatkan kinerja belajar siswa, mutu proses
pembelajaran, kualitas penggunaan media, alat bantu belajar dan sumber belajar
lainnya, kualitas prosedur dan instrument evaluasi proses dan hasil belajar
siswa, kualitas penerapan kurikulum dan pengembangan kompetensi siswa;
menyelesaikan masalah-masalah pendidikan anak di sekolah/madrasah;
meningkatkan profesionalitas dan kemampuan melakukan penelitian di
kalangan pendidik, dan komunikasi antar teman sejawat melalui kolaborasi
dalam penelitian.

Berdasarkan definisi tujuan Penelitian Tindakan kelas (PTK) diatas, di


dapatkan tujuan Penelitian Tindakan kelas (PTK) yang berguna bagi pihak-
pihak yang berkepentingan.
Adapun tujuan Penelitian Tindakan kelas (PTK) yang diharapkan adalah
sebagai berikut :

Bagi Guru:

1. PTK dapat dimanfaatkan guru untuk memperbaiki pembelajaran yang


dikelolanya
2. Mengembangkan profesionalitas guru dalam menilai dan memperbaiki
pembelajaran yang dikelolanya
3. Membuat guru lebih percaya diri dalam mengenali kelemahan dan
kelebihan dalam mengajar
4. Memberi kesempatan berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan guru.

Bagi Siswa

1. Memperbaiki belajar peserta didik agar hasil belajar siswa diharapkan


akan meningkat.
2. Menjadi model bagi peserta didik dimana guru memberikan perhatian
khusus terhadap hasil belajar peserta didik.

Bagi Sekolah
1. Sekolah akan mengalami perubahan atau perbaikan yang lebih bail lagi
untuk menanggulangi berbagai masalah belajar peserta didik, perbaikan
kesalahan konsep, dan lain-lain.
2. Berbagai strategi atau teknik pembelajaran yang dihasilkan sekolah dan
dapat disebarluaskan ke sekolah lain.
3. Sekolah memiliki guru yang berpotensi dan professional dalam
mengelola kelas.
4. Iklim pendidikan di sekolah lebih kondusif
5. Meningkatan prestasi sekolah, dengan adanya perbaikan proses dan
hasil belajar siswa.

Sekolah yang gurunya memiliki keterampilan melaksanakan PTK tentu akan


memetik manfaat Diantara nya yaitu Peneliti memberikan dampak yang positif
terhadap kemajuan sekolah yang tercermin dalam peningkatan kemampuan
profesional para guru dalam proses dan hasil belajar siswa serta kondusifnya
suasana pendidikan di sekolah tersebut.
III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, dan Waktu serta Pihak yang Membantu Penelitian.


Mencantumkan lokasi, nama sekolah, kelas, mata pelajaran, waktu, dan pihak yang
membantu.
1. Subjek penelitian.
Pelaksanaan perbaikan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan
disekolah Mi Nurul Jamil Upang, dengan jumlah siswa kelas 2 dengan jumlah
keseluruhan ada 15 orang yang terdiri dari atas 10 orang laki-laki dan 5 perempuan.
Siswa di kelas 2 tersebut memiliki kemampuan-kemampuan yang sama dengan
siswa siswa di kelas 2 Pada umumnya.
2. Tempat pelaksanaa penelitian
Penelitian yang dilaksanakan di MI Nurul Jamil Upang Kec Air Salek Kab.
Banyuasin, sekolah kami sangat strategis namun sulit di jangkau dengan
kendaraan, karena letak geografis sekolah kami di dekat perairan.
3. Waktu penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian perbaikan saya lakukan selama 8 minggu
mulai 16 Oktober sampai dengan 04 November 2022
Pengambilan data penelitian 2 minggu dengan rincian
Tabel 3.1
Kegiatan Per Siklus Pelaksanaan Pembelajaran
Bahasa Indonesia

No Kegiatan Materi Hari/Tanggal

1 Prasiklus • Gemar Menulis Hidup Bersih dan Senin, 24


I Sehat di Sekolah harusnya materi Oktober 2022
sebelum hudup bersih.

2 Siklus I • Ciri-ciri lingkungan bersih Sabtu , 05


November 2022
3 Siklus II • Hidup Bersih dan Sehat di Sabtu , 12
Sekolah November 2022

4. Pihak yang Membantu Penelitian


Pihak yang membantu saya dalam penelitian tindakan kelas (PTK) adalah
a. Ibu Dra. Siti Hawa.M.Pd. Sebagai severvisor 1
b. Bapak Muhamad Jamil Sebagai Teman Sejawat
c. Bapak Agus. S. membantu merekam video kegiatan pembelajaran.

B. Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu
penelitian yang harus dilakukan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar
pendidikan (S1) dengan melakukan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
penilaian, hal ini juga dilakukan dalam hal peningkatan kualitas guru dalam
melakukan pengajaran, sesuai yang dikatakan oleh Ebbud dalam Wiriatmadja
(2008:12) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ialah sistem pengkaji yang
sistimatik dari upaya perbaikan pelaksanaan pendidikan oleh guru dengan
melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan hasil refleksi
dengan hasil tindakan-tindakan tersebut. Adapun langkah langkah yang akan
dilakukan dalam penelitian PTK yaitu;

1. Desain Perbaikan Pembelajaran


Setiap tindakan prasiklus dan siklus yang terdiri dari
beberapa pembelajaran yaitu antara 3-5 aksi (tindakan). Sementara itu setiap
aksi memungkinkan terdiri dari beberapa langkah yang terdeteksi dalam
bentuk kegiatan belajar mengajar. Adapun siklus pelaksanaan penelitian
tindakan kelas, yaitu sebagai berikut: RAPIKAN KETIKAN
Siklus Pelaksanaan PTK

PERENCANAA SIKLUS 1 PENGAMATAN

REFLEKSI

PELAKSANAAN
SIKLUS 2
PERENCANAA PENGAMATAN

REFLEKSI
a. Siklus 1
1) Perencanaan
Dalam proses perencanaan perbaikan , penulis menyiapkan:
a) Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang berkaitan
dengan dengan materi yang akan disampaikan.
b) Mempersiapkan dan menyusun langkah-langkah pembelajaran dan
media gambar seri yang akan digunakan.
c) Mempersiapkan lembar pengamatan peserta didik dan guru.
d) Mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti media gambar seri,
alat-alat dan buku pedoman yang relevan.

a)Pelaksanaan Perbaikan
Pelaksanaan perbaikan dilakukan pada hari senin 07 November
2022, penulis melakukan proses mengajar yang mengacu pada
rencana perbaikan yang telah disusun pada perencanaan
pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut:
a) Kegiatan awal (15Menit) DISINI BARU LANGKAH
PELAKSANAAN YANG MAU DILAKUKAN BELUM
PELAKSANAAN
 Guru mengucapkan salam “Assalamualaikum WR. WB “. Selamat pagi anak-anak? Selamat pagi bu Apa
kabarnya hari ini? Baik bu
 Guru mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
 Siswa diminta melakukan yel-yel tepuk PPK
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
 Apersepsi : 1. Anak – anak siapa yang dirumahnya suka membantu ibu membersihkan rumah? 2.
Kegiatan apa saja yang pernah kamu lakukan?
 Motivasi :Bersih pangkal sehat. Siapa yang suka hidup bersih? .Apa contoh hidup bersih? Jika
kita sudah hidup bersih maka kita akan sehat dan Jauh Dari penyakit.
 Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan
 Hari ini kita Alan belajar materi kelas 2 tematik 4, sub tematik 1 , pembelajaran 1, yaitu tentang
”Hidup Sehat dan Bersih di
b) Kegiatan Inti ( 30 Menit)
 Menempelkan media gambar Bacaan berupa gambar Seri di papan
tulis.
 Peserta didik mengamati gambar bacaan tentang ciri-ciri hidup Bersih
di rumah.
 Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang
dipelajari
 Peserta didik dan guru melakukan Tanya jawab tentang materi yang
akan dipelajari
 Guru membagikan tugas kepada peserta didik.
 Peserta didik mengerjakan Tugas di buku masing masing .
 Peserta didik diminta menuliskan ciri-ciri yang berhubungan dengan
lingkungan bersih.
 Guru menuliskan ciri-ciri yang disebutkan peserta didik dipapan tulis
agar dapat di baca oleh peserta didik lainnya. Setelah tidak ada lagi
peserta didik yang menyebutkan, guru dapat menambahkan kosa
katanya jika diperlukan
c) Kegiatan Akhir ( 15 Menit )
 Guru memberikan kesimpulan tentang pembelajaran
 Guru melaksanakan Tes Akhir Siklus
 Guru Merefleksi Hasil Tes
 Guru memberikan materi yang akan datang.
 Guru membimbing peserta didik untuk berdoa
APAKAH SDH MEMNUHI LAMGKAH MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE EXAMPLE NON EXAMPLE YANG NANTI TERURAI
DI BAB 2

RAPIKAN KETIKANNYA
3. Observasi atau pengamatan a. Rencana perbaikan pembelajaran (RPP)
Rencana perbaikan pembelajaran ini sebagai pedoman
guru dalam menyusun setiap pertemuan dalam setiap siklus, setiap
masing-masing RPP yang berisi tentang identitas mata pelajaran,
standar kompetisi, kompetensi dasar, indicator, tujuan pembelajaran,
materi pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
sumber belajar, dan penilaian.
b. Lembaran pengamatan
Lembar pengamatan yang digunakan adalah lembar pengamatan
kegiatan siswa dan guru untuk mengetahui perkembangan disetiap
pertemuan dan mempermudah peneliti melakukan perbaikan
dibertemuan selanjutnya.
TAMPILKAN LEMBAR PENGAMATANNYA
c. Tes
Tes yang dilakukan yaitu tes subyektif yang disusun berdasarkan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam penelitian. Tes yang
digunakan untuk mengukur pemahaman peserta didik terhadap materi
yang telah disamapaikan oleh guru. Tes subyektif ini diberikan di
akhir pembelajaran pada setiap siklus.

4. Refleksi berdasarkan hasil observasi, maka peneliti melakukan diskusi


dan analisis dari siklus I masih adanya kekurangan dalam proses
belajar mengajar, maka dari itu peneliti perlu melakukan perbaikan lagi
disiklus I ini, kemudian di lanjut ke siklus II untuk membuat perbaikan
pembelajaran.

2. Siklus II a. Perencanaan
Dalam proses perencanaan perbaikan, penulis menyiapkan:
1) Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang berkaitan dengan
dengan materi yang akan disampaikan.
2) Mempersiapkan dan menyusun langkah-langkah pembelajaran
dan media yang akan digunakan.
3) Mempersiapkan lembar pengamatan siswa dan guru
4) Mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti media, alat-alat
dan buku pedoman yang jelas..
Dalam proses perencanaan disiklus II ini sama dengan siklus I ini,
hanya cara penyampaian materi berbeda agar siswa dapat mendapat
nilai yang optimal.
3. Pelaksanaan Perbaikan
Pelaksanaan perbaikan dilaksanakan pada senin, 14 November
2022, penulis melakukan proses pembelajaran yang menuju pada
rencana perbaikan yang telah disusun, pada rencana pelaksanaan
perbaikan pembelajaran yang sama pada siklus I akan dilakukan
perubahan pada penyampaiannya agar siswa lebih tertarik dan
meminatinya.

1. Kegiatan awal (15 Menit)


a) Guru mengucapkan salam “Assalamualaikum WR. WB “. Selamat pagi anak-
anak? Selamat pagi bu Apa kabarnya hari ini? Baik bu
b) Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah seorang siswa. Siswa yang
diminta membaca doa adalah siswa siswa yang hari ini datang paling awal.
(Menghargai kedisiplikan siswa/PPK).
c) Mengecek kehadiran peserta didik
d) Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan
menfaatnya bagi tercapainya sita-cita.
e) Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu nasional lainnya. Guru
memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme.
f) Kegiatan apersepsi Gambar apa ini? .Apa kegunaan dari kemoceng, dan
sekop ?
Dirumah maupun disekolah kita harus menjaga kebersihan
g) SisWa dimotivasi dengan mengamati gambar Pertanyaan yang dapat diajukan
misalnya:Kegiatan apa saja yang dilakukan Dayu dan teman-temannya,
Mengapa mereka melakukan kegiatan itu?, Apakah kamu setuju dengan
kegiatan yang mereka lakukan?
Rapikan tulisan dan susunannya

2. Kegiatan Inti ( 30 Menit)


a) Menampilkan media gambar Hidup Bersih dan Sehat di sekolah.
b) Peserta didik mengamati gambar dayu dan teman-temannya yang lagi bersih-
bersih.
c) Peserta didik memperhatikan dan menyimak penjelasan guru tentang materi
yang dipelajari
d) Peserta didik dan guru melakukan Tanya jawab tentang materi yang akan
dipelajari
e) Guru membagikan tugas kepada peserta didik.
f) Peserta didik mengerjakan Tugas di buku siswa tema 4 pembelajaran 2tentang
hidup bersih di sekolah.
g) Peserta didik diminta menyebutkan ciri-ciri hidup bersih yang berhubungan
dengan Gambar yang ada. Guru menuliskan ciri-ciri yang disebutkan peserta
didik dipapan tulis agar dapat di baca oleh peserta didik lainnya. Setelah tidak
ada lagi peserta didik yang menyebutkan, guru dapat menambahkan ciri-ciri
hidup bersih di rumah jika diperlukan.
APAKAH SDH MEMNUHI LAMGKAH MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE EXAMPLE NON EXAMPLE YANG NANTI TERURAI
DI BAB 2

3. Kegiatan Akhir ( 15 Menit )


a) Guru memberikan kesimpulan tentang pembelajaran
b) Guru melaksanakan Tes Akhir Siklus
c) Guru Merefleksi Hasil Tes
d) Guru memberikan materi yang akan datang.
e) Guru membimbing peserta didik untuk berdoa

4. Observasi atau pengamatan dan tehnik pengumpulan data


Dari hasil observasi yang telah dilakukan oleh teman sejawat
dalam proses pembelajaran berlangsung, terdapat perubahan yang
cukup nyata, hal ini terlihat pada peningkatan aktivitas belajar peserta
didik dan semangat yang mereka miliki selama pelajaran berlangsung,
Jika pada siklus I banyak dari mereka yang kurang memperhatinkan,
maka disiklius ke II guru mampu membuat suasana kelas yang jauh
lebih efisien karna mungkin pada siklus I peneliti terlalu fokus pada
penyampaian materi dan gambar seri yang ditampilkan kurang besar
dan jelas. Sehingga membuat peserta didik tidak termotivasi untuk
belajar.

a. Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP)


Rencana Perbaikan Pembelajaran sebagai pedoman guru dalam
pembelajaran dalam setiap pertemuan persiklus, masing-masing RPP
berisi tentang identitas mata pelajaran, standar kompetisi, kompetensi
dasar, indikator,tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian.
UNTUK OBERVASI INI HANYA SAAT PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN BUKAN RPP
b. Lembaran Pengamatan
Lembar pengamatan yang digunakan adalah lembar pengamatan
untuk kegiatan peserta didik dan guru untuk mengetahui
perkembangan disetiap pertemuan yang mempermudah peneliti untuk
melakukan perbaikan dipertemuan berikutnya.

c. Tes
Tes subyektif disusun dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Tes ini digunakan untuk mengukur pemahaman siswa denganmateri yang
telah disamapaikan oleh guru.Tes ini diberikan disetiap akhir pembelajaran
pada setiap siklus.

5. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi pada siklus II peneliti dan Teman
Sejawat kembali melakukan analisis dan pengayaan, Setelah
pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan media
gambar seri untuk menambah minat peserta didik dalam peningkatan
aktifitas belajar peserta didik dan hasil belajarnya dalam kegiatan
menulis.

6. Teknik pengumpulan data


Pengumpulan data ini dilakukan selama pelaksanaan tindakan yaitu
a. Teknik tes, digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa nilai
nilai peserta didik ,guna mengetahui hasil belajar peserta didik setelah
diterapkan media gambar menggunakan metode kooperatif example
non example
b. non tes, dilakukan dengan mengobservasi dengan aktivitas peserta
didik dan guru dalam proses pembelajaran melalui media gambar
untuk mengetahui sejauh mana tingkat ketercapaian Pembelajan
peserta didik.
7. Alat Pengumpulan Data
a. Tes, soal soal tes yang digunakan untuk mendapatkan data tentang
hasil belajar peserta didik.,Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu
siklus I dan siklus II dengan masing-masing soal.Pengumpulan data
tes untuk mengetahui pemahaman terhadap materi pelajaran serta
mengetahui ketercapaian indikator pembelajaran melalui media
gambar
b. Non tes, lembar panduan observasi, alat pengumpulan data yang
digunakan yaitu lembar panduan observasi untuk mendapatkan data
aktivitas peserta didik dan kinerja guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung yang dinilai oleh penilai 1 dan 2.

8. Tehnik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan adalah kualitative dan
kuantitative data yaitu suatu metode penelitian yang bersifat fakta sesuati
dengan data yang didapatkan dari lapangan. Untuk mengalisis tingkat
keberhasilan atau persentasekeberhasilan peserta didik dalam proses
pembelajaran setiap siklus dengan cara menilai aktifitas guru serta tes
subyektif.

1. Menilai tes subyektif


Dalam hal ini penilaian menu yang digunakan berupa tes subyektif
dilakukan dengan cara perskoran untuk masing-masing butir soal, dan
selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mencari nilai rata-rata tes.
Pengolahan hasil tes akan digunakan rumus :

jumlah jawaban benar


NA = X 100
jumlah soal

Tabel: ….. Nilai Hasil BelajarIPS Siswa Kelas 5

N NILAI KETERANGAN
No.
1 70 - 100 TUNTAS
2 KURANG DARI 70 TIDAK TUNTAS
2. Ketuntasan belajar
Berdasarkan pedoman penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan
sekolah dasar (2008: 7) bahwa satuan pendidikan harus menentukan kriteria
ketuntasan minimal (KKM) dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan
rata- rata peserta didik, kompleksitas, serta kemampuan sumber daya
pendukung dalam penyelenggaraan di MI Nurul Jamil Upang dengan
menetapkan kriteria ketuntasan minimal(KKM) untuk mata pelajaran Bahasa
Indonesia, Setiap peserta didik dapat dikatakan tuntas dalam pelajaran
apabila siswa memperoleh nilai minimal 75 dalam penelitian ini diharapkan
peserta didik kelas 2 MI Nurul Jamil Upang meningkat.

a. Pengolahan % Ketuntasan

Rumus % ketuntasan hasil belajar:

jumlah siswa yang tuntas


% Ketuntasan = X 100 %
jumlah seluruh siswa

Tabel : …… % Ketuntasa Hasil Belajar IPS

No. Interval ( %) Keterangan


1 90 - 100 Sangat Baik
2 80 - 89 Baik
3 70 - 79 Sedang
4 60 – 69 Kurang
5 Kurang dari 60 Sangat Kurang

3. Indikator keberhasilan
Batas minimal nilai kriteria ketuntasan belajar MI Nurul Jamil Upang yang
ditentukan pada awal tahun pelajaran oleh guru kelas masingmasing dan
kepala madrasah melalui kegiatan rapat guru dan kepala madrasah. kriteria
nilai ketuntasan minimal di MI Nurul Jamil Upang pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia dengan nilai 75 dan ketuntasan 80%.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Dari hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan dari
prasiklus, siklus I, dan Siklus II, maka penulis merumuskan hasil
perbaikan pembelajaran sebagai berikut.

1. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Dapat disimpulkan bahwa masih banyak siswa di MI Nurul Jamil
Upang khususnya dikelas 2 masih ada peserta didik yang belum
memenuhi kriteria ketuntasan minimum dari jumlah siswa 15 prang, ada
sebanyak 7 orang , yaitu 47℅ dan yang mampu mendapatkan keriteria
ketuntasan mekaimal ada 8 orang, yaitu 53℅. Prasiklus ini dilakukan agar
peneliti lebih mudah memutuskan langkah apa yang harus dilakukan
dalam melakukan penelitian tindakan kelas kepada para peserta didik
yang akan dilakukan disekolah tersebut.
Tabel. 7 Distribusi Frekuensi Hasil BelajarSaat Tes Awal, Siklus I, dan Siklus II
Perbaiki ketikannya, table diatas? HARUSNYA HANYA PRA SIKLUS, BELUM SIKLUS I DAN II

Tes Awal Siklus 1 Siklus 2


N
Ketuntasan Frekuensi % Frekuensi ℅ Frekuens %
o
belajar i
1 Tuntas 8 53% 10 67℅ 13 87%
2 Belum 7 47% 5 33℅ 2 13%
tuntas
Jumlah 15 100% 15 100℅ 15 100%

2. Deskripsi Siklus 1
Perbaikan pembelajaran siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 05
November 2022 ( sesuaikan dengan yang waktu di bab 3) dengan objek
siswa kelas 2 semester 1 MI Nurul Jamil Upang dengan dibantu oleh teman
sejawat yang bertindak sebagai observasi penelitian ini melaksanakan
sesuai rencana pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan
model pembelajaran media gambar seri. Apa yang ditulis di bab 2 “
 MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLE NON EXAMPLE
HARUSNYA DITULIS JAWABAN DARI APA YANG ANDA
TULIS DI BAB 3 BAGIAN PROSEDUR DARI TIAP SIKLUS.
 a. Tahap Perencanaan
Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode Media Gambar
Seri dalam pembelajaran Bahasa Indonesia Tema 4 yang telah dilakukan
sebanyak 2 siklus. Adapun pembahasan lebih rinci mengenai tahap persiapan
pada siklus 1 yakni sebagai berikut: 1) Mengadakan penelitian awal untuk
mengidentifikasi masalah
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3) Membuat lembar observasi siswa untuk setiap pertemuan .
4) Membuat buku siswa yang didalamnya terdapat materi Kosakata tentang
kegiatan Gemar Membaca.
5) Membuat LKPD dan soal evaluasi
6) Membuat lembar kunci jawaban
SESUAI NAMANYA DESKRIPSI HARUS ANDA URAIKAN POINT TSB JADIKAN PARAGRAF
SEPERTI ANDA MENCERITAKAN DI PELAKSANAAN DI BAWAH INI.
b. Tahap Pelaksanaan
Proses pembelajaran dengan meningkatkan keterampilan menulis
pada peserta didik kelas 2 Menggunakan Media Gambar Seri di MI Nurul
Jamil Upang, yang diajarkan pada 15 peserta didik, yang terdiri dari 10
laki-laki dan 5 perempuan. Kegiatan penelitian untuk tahap siklus 1
dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 05 November 2022 untuk pertemuan
ke satu dengan alokasi 1 x 60 menit dengan materi Gemar menulis. Setelah
selesai pembelajaran diberikan tes untuk mengetahui sebatas mana
pencapaian hasil belajar peserta didik. Selama proses pembelajaran
berlangsung, peneliti dan observer mengamati jalannya pembelajaran
dengan menggunakan lembar observasi.

1) Pelaksanaan Kegiatan Awal


Setelah semua siswa siap untuk belajar, peneliti memberikan
apersepsi kepada siswa, “Anak-anak, Apakah kalian suka menulis ?”
Seluruh peserta didik menjawab “jawaban bervariasi!” Kemudian peneliti
menjelaskan bahwa “ menulis adalah kegiatan yang menyenangkan”.
Peneliti menyampaikan apa yang akan dipelajari oleh peserta didik. “hari
ini kita akan membahas materi yang berkaitan dengan menulis, yaitu
menuliskan ciri-ciri hidup bersih melalui media gambar seri

Pelaksanaan Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti yang dilaksanakan selama 30 menit. Peneliti


menjelaskan materi tentang materi menulis ciri-ciri hidup bersih di rumah
dan di sekolah dengan fokus menulis., pada tahap pertama guru
memperlihatkan CONTOH gambar ….., BUKAN CONTOH GAMBAR
…… kepada peserta didik. Peserta didik diminta untuk mengamati gambar
yang ditunjukkan oleh guru, guru memancing sikap kritis peserta didik
dengan mengajukan pertanyaan “ada apa saja dari gambar yang kamu amati?
Salah satu peserta didik menjawab dengan jawaban bervariasi sesuai
pemahaman yang dilihatnya.”

HARUSNYA ANDA TAMPILKAN CONTOH HIDUP BERSIH


DAN BUKAN CONTOH HIDUP YANG TIDAK BERSIH

MEMANG GAMBAR YANG DIGUNAKAN TAPI KATANYA


BUKAN GAMBAR SERI TAPI KITA KATAKAN CONTOH DAN
BUKAN CONTOH

DAN JAWABAN DARI TIAP LANGKAH YANG DIURAIKAN


DI BAB 3 BAGIAN PELAKSANAAN

Untuk memperkuat pemahaman tentang kemampuan peserta didik


dalam menulis , guru melakukan permainan menyusun gambar acak menjadi
gambar yang benar. Setelah itu siswa dibimbing untuk membentuk
kelompok, yang dibagi 3 kelompok belajar. Dimana 1 kelompok terdiri dari
5 orang.

Setelah terbentuk kelompok, kemudian guru memberikan gambar seri


acak tentang membersihkan kamar mandi. kepada masing-masing kelompok.
Di dalam kegiatan tersebut peserta didik melakukan penyusunan gambar
terlebih dahulu baru menuliskan tahapan-tahapan dalam cara membersihkan
kamar mandi.bersama anggota kelompoknya masing-masing. Kemudian
peneliti meminta masing-masing kelompok untuk menempelkan susunan
gambar acak di papan tulis. Setelah peserta didik menyelesaikan permainan
tersebut, guru menjelaskan media gambar yang digunakan .
Kemudian guru membagikan lembar evaluasi kepada peserta didik.

3) Pelaksanaan Kegiatan Akhir


Peserta didik dipandu peneliti untuk menyimpulkan hasil kegiatan yang
telah mereka laksanakan. Dari kegiatan yang dilakukan peserta didik, dapat
disimpulkan bahwa sebagian peserta didik sudah bisa menulis.
4) Tahapan Pengamatan

Pada saat melakukan observasi, peneliti dibantu oleh guru kelas II Sebagai
Teman Sejawat yaitu bapak Muhammad Jamil, M. Pd. Observasi ini
dilakukan untuk melihat peningkatan Hasil belajar menulis .

1. DISINI ADA HASIL DARI LEMBAR PENGAMATAN


2. HASIL PENGOLOHAN HASILTES
3. TEMUAN DARI KEDUA DI ATAS DITULISKAN DAN
KAITKAN DENGAN KEKURANGAN MODEL YANG
ADA BAB 2 .

c. Tahapan Refleksi
Berdasarkan kegiatan pembelajaran pada siklus pertama ini tampak bahwa
pembelajaran dengan meningkatkan keterampilan menulis peserta didik belum
berjalan efektif. Hasil dari evaluasi peserta didik menunjukkan masih sedikit
peserta didik yang memiliki minat untuk menulis . Permasalahan yang timbul pada
siklus I adalah:

• Peserta didik kurang aktif dalam pelajaran Bahasa Indonesia terutama membaca.
• Peserta didik tidak diikutsertakan dalam penggunaan media.
• Peserta didik asyik bermain dengan teman sebangku.
Untuk mengatasi permasalah di atas peneliti harus mencari ide lain agar siswa
tidak mengulangi kesalahan di siklus II yaitu dengan :

Penggunaan media gambar seri dengan metode kooperatif example non


example ( JANGAN SALAH BUKAN METODE TAPI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLE NON EXAMPLE. ) yang
menarik sehingga antusias peserta didik meningkat, dengan demikian proses
pembelajaran dapat bejalan optimal.

• Pemberian memotivasi kepada siswa agar percaya diri untuk bertanya atau menjawab
pertanyaan yang dilakukan guru.
• Memberikan kesempatan siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Sehingga peneliti
mampu mengetahui sejauh mana siswa tersebut menguasai materi yang disampaikan.

1. Deskripsi Siklus 2
a. Tahap Perencanaan
Sebelum pelaksanaan tindakan beberapa persiapan yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah:
1. Menentukan Kompetensi dasar kegiatan kebersihan di lingkungan sekolahku.
2. Menentukan Indikator dan tujuan dari kompetensi dasar tentang kegiatan kebersihan
di lingkungan sekolahku.
3. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengenai materi kegiatan
kebersihan di lingkungan sekolahku.
4. Membuat alat peraga Media Gambar Seri.
5. Membuat lembar observasi
6. Membuat soal evaluasi atau LKPD.
SESUAI NAMANYA DESKRIPSI HARUS ANDA URAIKAN POINT TSB JADIKAN PARAGRAF
SEPERTI ANDA MENCERITAKAN DI PELAKSANAAN DI BAWAH INI.

b. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan penelitian untuk tahap siklus 2 dilaksanakan pada hari Sabtu
tanggal 12 November 2022 untuk pertemuan ke dua jam pelajaran ke 1 dengan
alokasi 1 x 60 menit dengan materi tentang kebersihan di lingkungan sekolahku..
Setelah selesai pembelajaran diberikan tes untuk mengetahui sebatas mana
pencapaian hasil belajar siswa.

 Pelaksanaan Kegiatan Awal


Setelah semua siswa siap untuk belajar peneliti memberikan apersepsi
kepada siswa, “Anak-anak, Apakah kalian sudah pernah melihat gambar apa
ini ?” Seluruh siswa menjawa dengan jawwaban yang bervariasi” Kemudian
peneliti menjelaskan bahwa “bahwa itu adalah gambar dayu dan teman yang lagi
membersihkan halaman sekolah”. Peneliti menyampaikan apa yang akan
dipelajari oleh siswa. “Jadi anak-anak tujuan pembelajaran ini adalah kebersihan
di seolahku”. Lanjutan dari materi kemarin
 Pelaksanaan Kegiatan Inti JADIKAN PARAGRAF DAN SUSUN DAN RAPIKAN
TULISANNYA.
Pada kegiatan intiyang di laksanaannya selama 30 menit. Peneliti
menjelaskan materi tentang pentingnya menjaga lingkungan yang berkaitan
dengan kebersihan di sekolahku, pada tahap pertama peneliti memperlihatkan
gambar perbedaan kelas kotor dan bersih kepada peserta didik, Kemudian
siswa mengamati gambar yang ditunjukkan oleh guru (guru menggunakan
Media Gambar Seri yang disiapkan secara khusus sebagai media/alat peraga).

Untuk memperkuat pemahaman tentang Media Gambar yang dipelajarinya,


guru Kemudian membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari
paling banyak 4 orang. Tiap-tiap kelompok diberikan gambar seri dimana
peserta didik mendapat tugas mencari makan dari kosakata tentang alat-alat
kebersihan yang digunakan untuk beraih-bersih.yang mewakili kata-kata yang
berhubungan dengan kebersihan .Setiap kelompok diberi waktu 10 menit untuk
menggabungkan gambar dengan makan yang benar.

DAN JAWABAN DARI TIAP LANGKAH YANG DIURAIKAN


DI BAB 3 BAGIAN PELAKSANAAN

Pelaksanaan Kegiatan Akhir

Peserta didik dipandu peneliti untuk menyimpulkan hasil kegiatan yang telah
mereka laksanakan. Kemudian guru memberikan LKPD pada peserta didik
untuk mengerjakan evaluasi.Setelah itu, guru membagikan hasil evaluasi LKPD,
dan memberikan apresiasi untuk peserta didik yang memperoleh nilai tinggi dan
memberikan motivasi untuk peserta didik yang memperoleh nilai rendah.guru
atau penelitian menutup kegiatan pembelajaran.

c. Tahapan Pengamatan
Pada saat melakukan observasi, peneliti dibantu oleh guru kelas 5
Sebagai Teman sejawat yaitu bapak Muhamad Jamil, M. Pd. dan perekam Vidio
Bapak Agus Sopiyan. Observasi ini dilakukan untuk melihat peningkatan Hasil
belajar membaca . Dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru pada siklus II,
maka dapat dilihat hasil belajar peserta didik. Berikut ini disajikan tabel distribusi
hasil belajar peserta pada siklus II.

1. DISINI ADA HASIL DARI LEMBAR PENGAMATAN


2. HASIL PENGOLOHAN HASILTES
3. DISINI TEMUAN DARI KEDUA DI ATAS DITULISKAN.
DAN HASILNYA BERHASIL MENINGKAT

d. Tahapan Refleksi
Berdasarkan pengamatan pada tahap pelaksanaan, sudah tidak
ditemui kendala seperti pada siklus sebelumnya. Hal ini terjadi karena peneliti
sudah bisa mengoptimalkan penggunaan Media Gambaar
Seri pada kegiatan Peningkatan Membaca menulis , peserta didik sudah
berani dan percaya diri dalam mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari
guru.

B. Pembahasan Hasil Belajar 1. Siklus 1


Berdasarkan hasil penelitian dari prasiklus sampai kesiklus I
terungkap bahawa pada siklus I hanya memperoleh nilai ketuntasan
sebanyak 53% artinya masih banyak siswa yang belum mencapai nilai
ketuntasan dalam mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia Untuk
Meningkatkan Keterampilan menulis Peserta didik sesuai dengan nilai
KKM yang berlaku di MI Nurul Jamil Upang yaitu 75. Dalam hal ini
tentu ada kekurangan dan kelebihan yang masih perlu dierbaiki oleh
peneliti/guru agar mendapatkan hasil yang lebih baik lagi seperti:

1. Memotivasi peserta didik untuk melakukan aktifitas didalam kelas.

2. Menimbulkan kepercayaan diri dari para peserta didik.agar peserta didik


berperan aktif dalam pembelajaran.
3. Menjadikan kelas yang nyaman agar peserta didik lebih mudah menerima
pelajaran yang diberikan oleh guru.
meskipun begitu masih banyak kekurangan yang dimiliki seperti
kekurangan media gambar yang tersedia pada MI Nurul Jamil Upang dan
guru yang harus mengadakan perlengkapan untuk mendemonstrasikan
materi pelajara khususnya pelajaran Bahasa.
HASIL YANG DILAKUKAN DARI REFLEKSI ANDA PERKUAT DENGAN
SUMBER BUKU YANG SDH DI BAB 2 DAN TAMBAH DAEI SUMBER
LAINNYA.
2. Siklus II
Di siklus II, nilai perolehan siswa yang dicapai meningkat dari nilai
ketuntasan 67℅ menjadi 87℅ ( dalam suwarjo, 2008;94 ) Menyatakan
bahwa keterampilan membaca adalah keterampilan reseptif karena
dengan membaca seseorang mampu mendapatkan informasi,
mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru. Dalam setiap
pertemuan model pembelajaran melalui media gambar merupakan cara
untuk memudahkan peserta didik untuk memahami materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru didalam kelas dengan memberikan motivasi
kepada peserta didik agar peserta didik dapat lebih percaya diri untuk
mengutarakan pendapatnya dalam menjawab dan memberikan pertanyaan
kepada guru.
Grafik 4.3 Nilai rata-rata per siklus
TIDAK BERBICARA RATA2 TAPI % KETUNTASAN

80
70
60
50 pra
40 siklusI
30 siklusII
20 siklus II

10
0

Prasiklus I dan siklus II


Berdasarkan perolehan data dapat dilihat bahwa ada peningkatan
ketuntasan belajar siswa dari prasiklus, siklus I ke siklus II, pada prasiklus
hanya 8 peserta didik yang tuntas, sebesar 53℅ , lalu meningkat pada siklus
1 menjadi 10 orang dipersentasikan 67% dan pada siklus II kembali
meningkat menjadi 13 orang persentasenya mencapai 87% maka dapat
dilihat dengan jelas perbedaan peningkatan prestasi dari siklus II
Satumahati,Kemampuan menulis,dalam http://id.shvoong.com/writing-
and-speaking/2054773- kemampuanwawasan, diakses 25 Desmber 2014
ANDA CERITAKAN BAGAIMANA KEBERHASILAN TERJADI,
SETELAH MENGGUNAKAN MODEL TSB, ( DAPAT ANDA
RANGKUM DARI KELEBIHAN DARI MODEL YANG DI URAIKAN
DI BAB 2 KEMUDIAN SAMBUNG PENGERTIAN HASIL BELAJAR
DAN FAKTOR MEMPENGARUHI YANG BAGIAN TERTENTU YANG
SESUAI DENGAN YANG ANDA LAKUKAN, JANGAN LUPA
SUMBER DARI APA YANG DI BAB 2 ITU DITULIS.

Anda mungkin juga menyukai