PENDAHULUAN
siswa hanya menjadi objek, sehingga kurang mendorong potensi yang dimiliki
baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu
Oleh karena itu, perlu kita sadari bahwa proses pembelajaran di dalam kelas
bermutu tentu akan memberikan hasil yang lebih baik. Dalam hal ini guru
memiliki peran yang sangat besar dalam mengorganisasi kelas sebagai bagian dari
1
2
yang sangat besar terhadap keberhasilan dan kegairahan belajar. Selain itu,
sesuai dengan tujuan kurikulum dan potensi siswa merupakan kemampuan dan
keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru.” Hal ini didasari oleh
asumsi, bahwa ketepatan guru dalam memilih model dan metode pembelajaran
mengajar adalah cara yang dianggap efisien yang digunakan oleh guru dalam
menyampaikan suatu mata pelajaran tertentu kepada siswa-siswa agar tujuan yang
dengan efektif.
metode yang tepat dan efektif, sehingga siswa dapat memperoleh kecakapan dan
pengetahuan dari guru dengan baik. Dalam mengajar, terdapat berbagai alternatif
metode mengajar yang dapat dipilih guru, karena metode mengajar banyak sekali
macamnya, antara lain: metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi,
metode bermain peran, metode karya wisata, metode proyek, metode inkuiri dan
lain-lain.
Oleh karena itu banyak metode yang dapat digunakan guru dalam
menggunakan beberapa metode pembelajaran, hal ini tergantung pada apa tujuan
Salah satu metode yang dapat membina hubungan sosial murid, baik di
bermain peran adalah siswa dapat mendramatisasikan tingkah laku atau ungkapan
gerak-gerik dan ekspresi wajah seseorang dalam hubungan sosial antar manusia,
atau psikologis.
Hal pokok yang harus dicapai oleh setiap kegiatan belajar mengajar adalah
lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik di kelas. Salah
satu kegiatan yang harus dilakukan guru adalah melakukan pemilihan dan
penentuan metode dan bagaimana menerapkan metode yang dipilih tersebut untuk
dan penentuan metode tidak dilakukan dengan baik dan melakukan pengenalan
dilakukan oleh guru dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan nantinya. Dalam
hal ini penulis memilih metode pembelajaran yang digunakan adalah metode
bermain peran. Metode bermain peran tidak terlepas dari fungsinya yang
merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam mengajar. Sedangkan sejauh yang
khususnya dalam mata pelajaran Food and Beverage. Pada hal kalau
dipergunakan secara tepat, banyak tujuan atau sasaran yang dapat dicapai dalam
pelajaran Food and Beverage. Pembelajaran pelajaran Food and Beverage lebih
baik diketahui oleh anak melalui pengalaman yang langsung, menarik dan
suatu metode yang tepat dipergunakan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk
membahas masalah tersebut dalam suatu penelitian tindakan kelas yang penulis
B. Rumusan Masalah
dikemukakan di dalam penulisan nantinya, agar penulisan ini lebih terarah dan
sehingga dapat mencapai tujuan yang diarahkan maka secara umum penulis akan
memberikan rumusan masalah agar tidak menyimpang dari apa yang menjadi
Kepahiang.
Kepahiang.
Negeri 5 Kepahiang.
C. Tujuan Penelitian
untuk:
Kepahiang.
Negeri 5 Kepahiang
Secara praktis, hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi guru, peneliti dan
A. Kajian Teori
1. Pengertian
Pelajaran ini termasuk pada paket keahlian (C3) pada struktur kurikulum
Food and Beverage meliputi house keeping, food and beverage service,
tata hidang, dan hotel. Kegunaan mata pelajaran ini antara lain agar siswa
b. Pembelajaran
dan terarah untuk belajar dan memperoleh hasil belajar yang sebaik
8
9
bersangkutan.
guru terhadap siswa, agar siswa sadar dan terarah untuk belajar, sehingga
c. Metode
berikut:
satu komponen yang ada dalam kegiatan pembelajaran atau cara yang
digunakan guru dalam melakukan interaksi dengan siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung”.
berlangsungnya pengajaran”.
10
“alat yang merupakan bagian dari perangkat alat dan cara dalam
metode ialah cara yang dianggap efisien yang digunakan oleh guru dalam
kekhususan mata pelajaran tersebut. Oleh sebab itu, guru hendaknya dapat
menentukan metode apa yang paling efisien bagi mata pelajaran tersebut.
berikut:
a. Metode Proyek
bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi
bermakna.
b. Metode Eksperimen
belajar.
d. Metode Diskusi
siswa dihadapkan pada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau
bersama.
e. Metode Sosiodrama
f. Metode Demonstrasi
h. Metode Karyawisata
mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk
mempelajari/menyelidiki sesuatu.
pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi
j. Metode Latihan
k. Metode Ceramah
karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi
lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar.
bermain peran adalah cara mengajar yang dilakukan guru dengan jalan
menirukan tingkah laku yang menirukan tingkah laku dalam hubungan sosial
metode sosiodrama, kedua metode ini sering diartikan sama. Metode bermain
Kelebihan:
a. Siswa melatih dirinya untuk memahami, mengingat isi bahan yang akan
didramakan.
bermain peran dapat diketahui bahwa metode bermain peran sangatlah baik
Kelemahan:
a. Sebagian besar anak tidak ikut bermain drama mereka menjadi kurang
aktif.
d. Sering kelas lain terganggu oleh suara para pemain dan para penonton
Dari beberapa poin tersebut dapat pula kita ketahui bahwa meskipun
Metode bermain peran ini sangat menarik banyak perhatian siswa SMK
kognitif (problem solving atau pemecahan masalah) dan efektif (sikap nilai-
nilai, mengembangkan empati dan sebagainya, atas dasar tokoh yang mereka
tertentu, yang dalam hal ini adalah penggunaan metode bermain peran.
secara spontan.
dan mengambil keputusan pada saat dihadapkan pada situasi yang tiba-tiba.
makin baik,
tidak terlepas dari peran guru pembimbing sebagai pengarah dan penyusun
tentang topik yang akan diperankan serta perhatian dari guru pembimbing
d. Bila ada kesediaan sukarela dari siswa untuk berperan, harap ditanggapi
berdialog.
f. Siswa yang tidak turut harus menjadi penonton yang aktif, disamping
mendengar dan melihat mereka harus bisa memberi saran dan kritik pada
g. Bila siswa belum terbiasa, perlu dibantu guru dalam menimbulkan kalimat
h. Setelah bermain peran itu dalam situasi klimaks, maka harus dihentikan,
i. Sebagai tindak lanjut dari hasil diskusi, walau mungkin masalahnya belum
B. Kerangka Teori.
bermain peran.
sesuatu di depan kelas, mempunyai sikap menghargai orang lain serta mempunyai
pembelajaran Food and Beverage. Atas dasar tersebut maka penulis mengadakan
bermain peran.
Oleh karena itu, perlu kita sadari bahwa proses pembelajaran di dalam
kelas merupakan bagian yang sangat penting dari pendidikan. Pembelajaran yang
bermutu tentu akan memberikan hasil yang lebih baik. Dalam hal ini guru
memiliki peran yang sangat besar dalam mengorganisasi kelas sebagai bagian dari
proses pembelajaran dan siswa sebagai subyek yang sedang belajar. Iklim
besar terhadap keberhasilan dan kegairahan belajar. Selain itu, kualitas dan
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
1. Tempat penelitian
anak kelas Kelas XI Perhotelan dalam mata pelajaran Food and Beverage.
2. Subjek Penelitian
3. Waktu
bulan mulai dari Juni sampai dengan September 2022 dimulai dari waktu
B. Rancangan Penelitian
1. Jenis penelitian
20
21
2. Pendekatan penelitian
(Rustam, 2004). 20
terpecahkan.
2) Penelitian Tindakan
refleksi.
3. Prosedur Penelitian
a. Perencanaan
bersama guru memuat rencana tindakan yang akan dilakukan. Tindakan itu
b. Tahap pelaksanaan.
petunjuk judul. Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus. Setiap siklus
dilakukan satu kali pertemuan, di sini siswa dilatih sesuai dengan rencana
c. Tahap pengamatan
d. Tahap refleksi
diperoleh.
bermain peran.
bermain peran baik yang berupa evaluasi proses maupun evaluasi hasil.
pembelajaran, prilaku guru dan siswa sewaktu kegiatan belajar mengajar. Data
diperoleh dari subjek terteliti, yakni siswa Kelas XI Perhotelan SMK Negeri 5
Kepahiang.
diamati dalam pelaksanaan mengacu pada apa yang tertera pada butir-butir
penelitian ini, dan guru sebagai obsever maksudnya pengamat berada di luar
di kelas baik dari unsur guru, maupun unsur siswa. Wawancara dilakukan
berlangsung.
kelas terutama dalam butir penguasaan materi pembelajaran dari unsur siswa.
Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang akurat atas kemampuan siswa
28
bermain peran.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen untuk penelitian ini adalah, guru kelas sebagai observer dan
6. Analisis Data
analisis data kualitatif yang ditawarkan oleh Miles dan Huberman (1992:18)
yakni analisis data dimulai dengan menelaah sejak pengumpulan data sampai
diteliti, diikuti penyajian data dan terakhir pengumpulan data atau Verifikasi.
pemilahan data. Seperti mengelompokkan data pada siklus satu, dua, dan
dikumpulkan.
bermain peran.
Analisis data dilakukan terhadap data yang telah direduksi baik data
berbagai informasi yang spesifik dan terfokus pada berbagai informasi yang
Kepahiang pada mata pelajaran Food and Beverage Semester 3 tahun ajaran
Metode Bermain Peran sebanyak 2 siklus. Adapun perincian setiap siklus adalah
sebagai berikut:
A. Hasil Penelitian
1. Siklus I
a. Tahap Perancanaan
pada pukul 0800 sampai 1000 WIB. Guru dalam merencanakan tindakan
dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran dan
30
31
pengunaan
pengunaan
prosedur pengunaan
rencananya untuk menentukan skor akhir yang diperoleh pada siklus I dan
sebagai berikut:
32
yang sama.
observasi.
33
kegiatan utama adalah bermain peran. Setelah itu barulah siswa diminta
siswa. Selain itu, guru juga mengingatkan siswa untuk ikut aktif dalam
guru membagikan soal kepada siswa secara langsung dan siswa menulis
Perangkat tes dibuat oleh guru yang terdiri dari 5 butir soal. Untuk
soal yang telah dikerjakan siswa dengan cara menjawab soal secara
kurang tepat sasaran. Akibatnya masih ada siswa yang tidak mengetahui
hasil tugasnya sendiri. Hal ini dilakukan mengingati masih ada beberapa
hal yang belum selesai dilaksanakan. Setelah hasil tersebut diperiksa oleh
Berikut daftar nilai yang diperoleh siswa pada siklus I berdasarkan hasil
pelaksanaan tes akhir yang dibagikan oleh guru berupa lembaran soal.
1. Kegiatan Awal
lagu tersebut.
dengan materi.
2. Kegiatan Inti
pembelajaran.
diberikan.
3. Kegiatan Akhir
materi dilihat dari hasil diskusi dan tes yang dilakukan. Karena
berikut:
pelajaran.
berdiskusi.
kepada siswa, siswa menjawab pertanyaan dari guru secara serempak. Dan
apabila ditunjuk, siswa tetap tidak mau menjawab apa yang ditanya oleh
guru. Dalam berdiskusi para siswa pada umumnya telah mengikuti dengan
memberikan tes secara individual. Tes tersebut berupa soal yang dibagikan
tersebut. Setelah diperiksa, ternyata masih ada siswa yang mendapat nilai
6,48.
Dari hasil diskusi dengan guru kelas, maka diperoleh hal-hal sebagai
berikut:
2. Siklus II
a. Perencanaan
diberikan agar siswa dapat memahami lebih lanjut tentang materi peralatan
pembelajaran dari aspek guru dan siswa dan lembar observasi aktifitas
guru dan siswa dalam pembelajaran dan juga lembaran soal dilengkapi
b. Tahap Pelaksanaan
sementara siswa dengan cara menanyakan tentang materi yang telah lalu
Dalam pelaksanaan siklus II ini, skor dasar yang akan digunakan untuk
ditanggapi.
tugas peranannya.
sebagai berikut:
pelajaran.
dengan baik.
lembaran soal secara individual kepada siswa. Bentuk dan jenis tes
berbeda dengan soal-soal tes siklus I. Soal tes pada siklus II dapat dilihat
pada lampiran.
tetapi ada 3 orang siswa diantaranya masih ada yang mendapat nilai
dibawah 70. Berdasarkan hasil tes akhir pada siklus II telah mencapai
target, maka penelitian ini tidak dilanjutkan kepada siklus III. Sedangkan
hasil penilaian pada saat proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
45
kelompok pada saat bermain peran yang mencakup aspek kerjasama, keaktifan
dan keberanian siswa dalam memainkan peranan yang dilaksanakan pada siklus
II.
Sedangkan hasil tes akhir pada siklus II ini dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Nilai yang didapat siswa pada tabel di atas berdasarkan pada pelaksanaan
tes akhir yang dibagikan oleh guru berupa lembaran soal yang terdapat pada siklus
II.
melaksanakan tugas dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada lampiran.
1. Kegiatan awal.
2. Kegiatan inti
3. Kegiatan akhir
Namun terkadang ada juga yang hanya duduk saja dan tidak ikut
diskusi.
Berdasarkan tabel 4.4, 4.5 dan tabel 4.6 di atas, terlihat peningkatan
yang terjadi pada siswa. Hal itu dapat dilihat dari beberapa hal yang ada
dibawah ini:
1. Keberhasilan guru
2. Keberhasilan siswa.
B. Pembahasan
1. Pembahasan Siklus I
teman kolaborator di atas penyebab dari adanya siswa yang belum dapat
49
peneliti.
dalam diri individu yang tidak ditentukan oleh unsur keturunan, tetapi
lebih banyak ditentukan oleh faktor-faktor dari luar anak.” Dalam belajar
siswa banyak memperoleh dari guru, maka guru harus lebih memahami
kembali ketiga aspek dalam pendidikan yaitu yang belajar, proses belajar
dan situasi belajar. Yang belajar adalah anak didik atau siswa yang secara
tertentu.
terhindar dari konflik dan frustasi serta yang amat penting memperlakukan
2. Pembahasan Siklus II
masih ada beberapa orang siswa yang belum dapat menyelesaikan soal
berdiskusi sudah cukup merata. Begitu juga dalam hal menunjuk siswa
seluruh siswa.
diperoleh, maka pelaksanaan siklus II sudah baik dan guru sudah berhasil
dimengerti siswa. Untuk itu guru harus mampu menciptakan situasi yang
sesuatu dengan cara sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Karena guru
A. Kesimpulan.
Dari paparan data dan hasil penelitian serta pembahasan di atas, maka
pembelajaran bermain peran dan penilaian hasil tes akhir berupa lembaran
peran ini, nantinya guru akan memberikan penghargaan kepada siswa yang
yang diperoleh pada siklus I yakni 6,5 dan mengalami peningkatan pada siklus
B. Saran.
52
53
peran yang lebih bervariasi dengan tujuan agar siswa dapat tertarik untuk
belajar siswa.
4. Untuk pembaca, agar bagi siapapun yang membaca tulisan ini dapat
DAFTAR RUJUKAN
J.J. Hasibuan DIP.Ed. (2004). Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
RoSMKakarya.
Nana Sudjana. (1997). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar baru
Algesindo.
Syaiful Bahri Jamarah. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta Rineka Cipta
Lampiran 1
A. Kompetensi inti
KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Akomodasi Perhotelan pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secaraefektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif
dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
D. Materi
Alat- Alat di Restoran
Furniture
Adalah perabot untuk keperluan restoran yang harus benar-benar diseleksi secara
cermat. Perabot Restoran (Meubeler).Perabot restoran merupakan peralatan
restoran berukuran besar (Large Equipment), seperti furniture. Diantaranya yaitu
meja, kursi, meja kasir, meja samping, Bahan serta warna perabot
bermacammacam ada yang terbuat dari kayu, stenlessteel, fiberglass dan plastic.
5. (Mengomunikasikan)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi, motivasi dan apersepsi 15 meni
t
1. Memberi salam, berdoa’ dan membaca selama
15 menit untuk kelas yang masuk di jam pertama;
G. Media/Alat
Media/Alat : Lembar Kerja, Papan Tulis/White Board, Leptop
Media alat praktek :
Peralatan praktek China wares, glasswares dan silverwares
Napkin dan Kain meja/ taplak meja.
H. Sumber Belajar :
WA,Marsum.Buku restoran dan segala permasalahannya.Yogyakarta:Penerbit
Andi
Internet
Risnawati, Renny.S.Pd, Modul Tata Hidang: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Depok : 2013
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a) Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
b) Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c) Penilaian Keterampilan : Praktek
2. Bentuk Penilaian :
1. Observasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
2. Tes tertulis : Uraian
Teknik : obyektif (tugas terstruktur),
Bentuk : uraian
Instrumen Penilaian Indikator & soal:
3. Tes Keterampilan : Praktek.
4. Instrumen Penilaian
5. Remedial
· Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang capaian KD nya belum
tuntas
· Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
· Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali
6. Pengayaan
· Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan berupa dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
baik materi dalam cakupan KD atau yang melebihi.
Lampiran 2
Pre Test
A. Soal Esai
1. Sebutkan dan jelaskan berbagai macam penataan peralatan makanan dan
minuman!
2. Jelaskan beberapa cara pelayanan yang dipergunakan dalam restaurant yang
bersifat formal!
No Jawaban Skor
1 E 10
2 D 10
3 B 10
4 C 10
5 B 10
Jumlah 50
Lampiran 3
Post Test
A. Soal Esai
1. Sebutkan dan jelaskan berbagai macam penataan peralatan makanan dan
minuman!
2. Jelaskan beberapa cara pelayanan yang dipergunakan dalam restaurant yang
bersifat formal!
No Jawaban Skor
1 E 10
2 D 10
3 B 10
4 C 10
5 B 10
Jumlah 50
Lampiran 4
Hasil Penilaian Proses
Lampiran 6
Acuan pengamatan proses kegiatan guru siklus 1
Keterangan:
SB : Sangat Baik (5)
B : Baik (4)
C : Cukup (3)
K : Kurang (2)
SK : Sangat Kurang (1)
B = 5 x 4 = 20
C=3x3= 9+
29
Jadi, jumlah yang dinilai semua = 8 x 5 = 40
Penetuan Skor
Rambu-Rambu Analisis Karakteristik Penggunaan Metode Bermain Peran (Dari
Aspek Guru)
Tahap Kualifikasi
Pembelajaran Karakteristik SB B C K SK
Kegiatan Awal a. Pembukaan pembelajaran √
Penyampaian tujuan pembelajaran √
dan langkah – langkah
pembelajaran
Menugasi siswa menyanyikan lagu √
indonesia tetap merdeka
Menjelaskan materi yang akan √
diajarkan
Tanya jawab tentang materi yang √
akan di ajarkan
Memilih siswa yang ikut dalam
bermain peran
Menyampaikan topik yang akan √
diperankan
√
Keterangan:
SB : Sangat Baik (5)
B : Baik (4)
C : Cukup (3)
K : Kurang (2)
SK : Sangat Kurang (1)
B = 6 x 4 = 24
C = 5 x 3 = 15
K=3x2= 6+
45
Penetuan Skor
Observer
Lampiran 7
Acuan pengamatan proses kegiatan siswa siklus 1
Rambu-Rambu Analisis Karektiristik Penggunaan Metode Bermain Peran
(Dari Aspek Siswa)
Tahap Kualifikasi
Pembelajaran Karakteristik SB B C K SK
Kegiatan Awal Keterlibatan siswa merespon √
penjelasan guru
Keterlibatan dalam menyanyikan √
lagu Indonesia tetap maerdeka
Keterlibatan siswa dalam √
menjawab pertanyaan yang
disediakan guru
Mendengarkan topik yang akan √
dimainkan
Kegiatan Inti keseriusan dalam bermain peran √
Mengamati teman yang sedang √
bermain peran
Menanggapi hasil tampilan √
temannya
Melakukan diskusi √
Melaporkan hasil diskusi √
Menanggapi hasil diskusi √
Kegiatan Akhir Keterlibatan dalam menyimpulkan √
hasil pembelajaran
Melakukan tes tertulis
√
Keterangan:
SB : Sangat Baik (5)
B : Baik (4)
C : Cukup (3)
K : Kurang (2)
SK : Sangat Kurang (1)
B = 5 x 4 = 20
C=2x3= 6
K = 5 x 2 = 10 +
36
Jadi, jumlah yang dinilai semua = 12 x 5 = 60
Penetuan Skor
Lampiran 8
Acuan pengamatan proses kegiatan guru siklus II
Keterangan:
SB : Sangat Baik (5)
B : Baik (4)
C : Cukup (3)
K : Kurang (2)
SK : Sangat Kurang (1)
SB = 3 x 5 = 15
B = 5 x 4 = 20 +
35
Jadi, jumlah yang dinilai semua = 8 x 5 = 40
Penetuan Skor
Tahap Kualifikasi
Pembelajaran Karakteristik SB B C K SK
Kegiatan Awal a. Pembukaan pembelajaran √
Menyanyikan lagu Indonesia tetap √
merdeka
Tanya jawab tentang materi yang √
akan diajarkan
Menjelaskan materi yang akan √
diajarkan
Memilih siswa yang ikut dalam √
bermain peran
Menyampaikan topik yang akan √
diperankan
Kegiatan Inti Menugasi siswa bermain peran √
Menugasi siswa (kelompok) lain √
untuk mengamati
Melaporkan hasil diskusi √
Kegiatan Akhir membimbing siswa dalam √
menyimpulkan pembelajaran
Memberikan tes formatif √
Keterangan:
SB : Sangat Baik (5)
B : Baik (4)
C : Cukup (3)
K : Kurang (2)
SK : Sangat Kurang (1)
SB = 5 x 5 = 25
B = 6 x 4 = 24 +
49
Jadi, jumlah yang dinilai semua = 11 x 5 = 55
Penetuan Skor
Lampiran 9
Acuan pengamatan proses kegiatan siswa siklus II
Rambu-Rambu Analisis Karektiristik Penggunaan Metode Bermain Peran
Tahap Kualifikasi
Pembelajaran Karakteristik SB B C K SK
Kegiatan Awal Keterlibatan siswa merespon √
penjelasan guru
Keterlibatan dalam menyanyikan √
lagu Indonesia tetap merdeka
Keterlibatan siswa dalam √
menjawab pertanyaan yang
disediakan guru
Mendengarkan topik yang akan √
dimainkan
Kegiatan Inti keseriusan dalam bermain peran √
Mengamati teman yang sedang √
bermain peran
Menanggapi hasil tampilan √
temannya
Melakukan diskusi √
Melaporkan hasil diskusi √
Menanggapi hasil diskusi √
Kegiatan Akhir Keterlibatan dalam menyimpulkan √
hasil pembelajaran
Melakukan tes tertulis
√
Keterangan:
SB : Sangat Baik (5)
B : Baik (4)
C : Cukup (3)
K : Kurang (2)
SK : Sangat Kurang (1)
SB = 2 x 5 = 10
B = 9 x 4 = 36
C =1x3= 3+
49
Jadi, jumlah yang dinilai semua = 12 x 5 = 60
Penetuan Skor
Lampiran 10
Foto Dokumentasi