Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TUTORIAL 2

Merancang Penelitian Tindakan Kelas


dan
Melaksanakan Perbaikan Pembelajaran

IDIK4008 Penelitian Tindakan Kelas

PINA DESTIANA
859779821
PGSD BI
UNIT PROGRAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (UPBJJ)
PALEMBANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)


UNIVERSITAS TERBUKA
2023.1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah atas segala limpahan rahmat dan hidayat Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas tutorial ini dalam bentuk maupun isi yang sangat sederhana. Semoga
tugas ini dapat berguna sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam Penelitian Tindakan Kelas.

Harapan saya semoga tugas ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi dari tugas
ini sehingga ke depannya dapat lebih baik.

Tugas ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
masih sangat kurang. Oleh karena itu, saya harapkan kepada pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas ini.
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Masalah


Bermain peran (role play) adalah cara penguasaan bahan-bahan pelajaran
melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan dan
penghayatan imajinasi tersebutu dilakukan oleh siswa dengan memerankan sebagai
tokoh hidup atau benda mati. Metode ini banyak melibatkan siswa dan membuat mereka
senang belajar. Metode pembelajaran ini juga memiliki nilai tambah yaitu dapat
menjamin partisipasi seluruh siswa dan memberi kesempatan dalam bekerja sama
sehingga berhasil, dan menimbulkan kesan yang bagus.
Bermain peran (pore play) adalah metode pembelajaran sebagai bagian simulasi
yang diarahkan untuk mengjreasi suatu peristiwa sejarah, megkreasi perisiwa-peristiwa
aktual, atau kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada masa mendatang.
Ada tiga hal yang menentukan kualitas dan keefektifan bermain peran sebagai
metode pembelajaran adalah kualitas pemeran, analisis dan diskusi dan pandangan
siswa dalam peran yang ditampilkan, dibandingkan dengan situasi kehidupan siswa.
Metode yang dipilih oleh pendidik tidak boleh bertentangan dengan tujuan
pembelajaran. Metode harus mendukung kemana kegiatan interaksi edukatif berporos
guna mencapai tujuan. Tujuan pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan anak
secara individu agar bisa menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapinya.
Dipilihnya beberapa metode tertentu dalam suatu pembelajaran bertujuan untuk
memberi jalan atau cara sebaik mungkin bagi pelaksanaan dan kesuksesan operasional
pembelajaran. Sedangkan dalam konteks lain, metode merupakan sarana untuk
menemukan, menguji, dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin
suatu ilmu. Dalam hal ini metode bertujuan untuk lebih memudahkan proses
pembelajaran sehingga apa yang telah direncanakan bisa diraih sebaik dan semudah
mungkin.
Metode bertujuan mengantarkan sebuah pembelajran ke arah tujuan tertentu
yang ideal dengan tepat dan cepat sesuai yang di inginkan. Karenanya terdapat prinsip
yang umum dalam memfungsikan metode yaitu prinsip agar dapat dilaksanakan dalam
suasana menyenangkan, menggembirakan penuh dorongan dan motivasi sehingga
materi pembelajaran itu menjadi lebih mudah untuk di terima siswa. Metode sangat
berfungsi dalam menyampaikan materi yang berkenaan dengan dimensi afektif yang
kesemuanya itu menghendaki pendekatan metode yang berbeda-beda.
Proses pembelajaran sering kali terlihat monoton, guru banyak menggunakan
metode-metode klasikal seperti ceramah dan tanya jawab, sehingga siswa sering
cendrung pasif saat proses belajar mengajar berlangsung. Terdapat banyak metode
pembelajaran yang bisa digunakan guru untuk menyiasati agar siswa aktif saat
mengikuti proses pembelajran, selain itu guru harus memperhatikan keselarasan metode
dengan materi yang akan di ajarkan. Hal ini akan menghindari kerancuan saat proses
pembelajaran berlangsung.
Proses pembelajran seperti ini yang dibutuhkan siswa sehingga mereka merasa
nyaman dengan proses pembelajaran dan mereka merasa antusias saat mengikuti proses
pembelajaran di kelas. Begitu juga dengan proses pembelajaran di kelas IV mata
pelajaran PKn di SDN 09 Indralaya Utara. Proses pembelajaran masih banyak
menggunakan metode-metode klasikal dan masih bersifat teacher centered, siswa pasif
dalam proses pembelajaran karena diberi sedikit ruang untuk aktif dalam proses
pembelajaran. Dilihat dari nilai rata-rata masih di bawah KKM 70.
Salah satu cara yang bisa dikembangkan dalam pembelajaran PKn di kelas IV
SDN 09 Indralaya Utara adalah menggunakan roleplay. Metode role play (bermain
peran) merupakan pembelajaran yang melatih siswa untuk menghayati peran yang
sedang di aminkannya, misalkan seorang siswa sedang memainkan peran menjadi orang
baik maka siswa menjadi tahu perilaku yang mencerminkan tingkah laku baik itu seperti
apa. Adapun di SDN 09 Indralaya Utara untuk kelas IV ada 23 siswa yang terdiri dari
11 perempuan dan 12 laki-laki.

B. Rumusan Masalah
Ada 2 masalah yang perlu dibahas yaitu :
1. Bagaimana menerapkan roleplay dalam meningkatkan motivasi belajar siswa
kelas IV di SD Negeri 09 Indralaya Utara pada pelajaran PKn?
2. Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode roleplay dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV di SD Negeri 09 Indralaya Utara
pada pelajaran PKn?
C. Tujuan Penelitian
1. menerapkan roleplay dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV di
SD Negeri 09 Indralaya Utara pada pelajaran PKn.
2. Meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode roleplay dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa kelas IV di SD Negeri 09 Indralaya Utara pada pelajaran
PKn.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang peneliti lakukan diharapkan dapat bermanfaat


bagi penulis dan bagi pihak-pihak lain yang terkait. Adapun manfaat penelitian ini
adalah sebagai berikut:

a. Secara Teoritis

1) Memberikan pandangan kepada pendidik (guru), bahwa metode yang digunakan


dalam proses belajar mengajar tidak hanya menggunakan metode yang monoton,
tapi juga bisa menggunakan metode-metode yang lain, seperti metode bermain
peran (roleplay) khususnya dalam pelajaran PKn dengan materi sistem
pemerintahan pusat.

2) Memberikan masukan keppada pendidik (guru) untuk lebih kreatif dalam


melaksanakan proses belajar mengajar di kelas pada mata pelajaran PKn materi
sistem pemerintahan pusat dengan menggunakan metode bermain peran (roleplay)
guna meningkatkan prestasi belajar yang lebih baik.
b. Secara Praktis
1) Bagi Siswa

Membiasakan siswa untuk bekerja sama dan aktif dalam proses


pembelajaran dan menumbuhkan minat belajar siswa sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PKn materi pokok sistem
pemerintahan pusat.
2) Bagi Guru

Manfaat yang diambil dari penelitian ini memberi masukan kepada guru di
SDN 09 Indralaya Utara Tahun Ajaran 2022/2023 untuk menggunakan metode
bermain peran (roleplay) sebagai alternatif metode pada metode pelajaran PKn
materi pokok sistem pemerintahan pusat.
3) Bagi sekolah
Manfaat bagi sekolah adalah dapat mengembangkan metode yang sesuai
pada mata pelajaran PKn materi pokok sistem pemerintahan pusat dan mensetting
kelas supaya lebih menyenangkan dalam proses pembelajaran.

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau sering disebut dengan
classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat empat aspek penting
yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini mencoba untuk
meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran PKn dengan penerapan metode role
playing di kelas IV SDN 09 Indralaya Utara karena empati siswa di kelas tersebut paling
rendah.
Penelitian ini melibatkan berbagai pihak antara lain guru yang berperan sebagai
pelaksana tindakan bekerjasama dengan peneliti selaku observer dan juga dibantu oleh
teman sejawat yaitu teman mahasiswa agar kegiatan observasi lebih mudah, lebih teliti,
dan lebih objektif.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Pengambilan data dilaksanakan di SDN 09 Indralaya Utara. Sekolah tersebut
beralamat di Desa Bakung Kec Indralaya Utara Lab Ogan Ilir. Waktu pelaksanaan yaitu
mulai tanggal 22 Mei 2023 sampai dengan 25 Mei 2023.

C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 09 Indralaya Utara dengan jumlah
23 siswa. Pemilihan kelas IV sebagai subjek penelitian adalah berdasar pengamatan dan
wawancara dengan guru PKn bahwa selama proses pembelajaran PKn berlangsung, kelas
IV memiliki kondisi yang paling rendah. Hal ini ditandai seperti kurangnya siswa dalam
memahami pelajaran PKn dengan baik, tidak terlalu memperhatikan gurunya di saat
menjelaskandan lain-lain. Dengan dijadikannya kelas tersebut sebagai subjek penelitian,
maka diharapkan dapat terjadi peningkatan dalam memotivasi belajar siswa pada mata
pelajaran PKn yang diterapkan dengan metode roleplay.
D. Data dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan adalah data kualitatif dan kuantitatif. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini berasal dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan,
dokumentasi dan tes. Hasil observasi berkaitan dengan jalannya proses pembelajaran,
respon siswa terhadap metode pembelajaran, dan meningkatkan motivasi siswa dalam
pemebelajran PKn dengan menggunakanmetode pembelajaran role play. Di samping itu,
dilengkapi pula wawancara dengan guru dan siswa, serta sebagai pendukung diambil data
kuantitatif dari tes sesudah dilaksanakannya tindakan. Catatan lapangan yang berkaitan
dengan pelaksanaan tindakan juga dikumpulkan. Sumber data yang sekaligus sebagai subjek
penelitian adalah siswa kelas IV SDN 09 Indralaya Utara.

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian iniadalah
sebagai berikut :
a. Observasi
Observasi atau pengamatan yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mengamati
secara langsung jalannya suatu penelitian, di sini guru PKn bertindak sebagai
pelaksana tindakan dan peneliti sebagai observer yang juga dibantu oleh teman
sejawat. Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui upaya dalam
meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran role play. Pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan lembar
observasi.
b. Wawancara
Teknik wawancara ini diperlukan untuk menambah data yang berkaitan
dengan upaya meningkatkan motivasi siswa, metode pembelajaran role playing
yang diterapkan dalam pembelajaran, kendala-kendala yang dialami, maupun
suasana pembelajaran di kelas. Subjek yang diwawancarai oleh penelitian adalah
guru sebagai pelaksana tindakan dan siswa sebagai subjek penelitian berdasarkan
pedoman wawancara. Wawancara ini bertujuan untuk menambah informasi
sebelum dan sesudah penelitian dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI
Prastowo, Andi. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Yogyakarta: Diva Press.

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan.


Jakarta: Prenademedia Group.

Palembang, 15 Mei 2023

Pina Destiana

Anda mungkin juga menyukai