PENDAHULUAN
Salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah adalah bahasa Indonesia.
pemikiran agar pesan yang terkandung dalam tulisan mampu dipahami oleh
pembacanya. Melalui tulisan kita dapat berkomunikasi secara tidak langsung dari
bahasa yang baik dan benar sesuai dengan kaidah yang tepat. Selain itu, untuk
juga memerlukan pemikiran yang kreatif dan imajinatif. Menulis juga dapat
disampaikan kepada orang lain, sehingga orang lain dapat memahaminya dan
meyakinkan, atau menghibur. Hasil dari proses kreatif ini lah biasa disebut
karangan atau tulisan. Istilah menulis sering melekatkan pada proses kreatif
ilmiah, sedangkan istilah mengarang sering dilekatkan pada proses kreatif yang
1
berjenis nonilmiah, salah satu contohnya menulis cerpen. Menulis cerpen
gagasan dalam kehidupan. Dengan kata lain, dengan menulis cerpen siswa dapat
Indonesia di SMK N 1 Kedawung yaitu Ibu Neni S.Pd dan Ibu Novi Rusdiana
masih pasif. Siswa cenderung mengikuti pembelajaran hanya terpusat kepada apa
yang diterangkan oleh guru. Disamping itu, keberadaan sumber belajar hanya
terpaku pada buku pegangan siswa saja. Tidak hanya itu, siswa banyak menemui
perbendaharaan kata (kosa kata) yang dimiliki siswa, sehingga siswa merasa sulit
memikirkan tema cerita yang diberikan oleh guru atau yang mereka buat sendiri
tanpa adanya gambaran sedikit pun tentang urutan cerita yang harus mereka tulis.
Hal ini terjadi karena siswa tidak dapat mengembangkan peristiwa yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari yang bisa dijadikan ide dalam menulis cerpen.
Padahal banyak sekali peristiwa yang dapat dicatat dan diabadikan dalam bentuk
cerita, khusunya cerpen. Selain faktor motivasi siswa yang rendah terkait dengan
pembelajaran cerpen, faktor lainnya adalah sulitnya siswa untuk mencari ide dan
2
pengembangan ide. Dengan kondisi yang demikian, maka tujuan dari
motivasi siswa dilatarbelakangi oleh beberapa hal, di antaranya siswa tidak tahu
manfaat menulis cerpen dan merasa tidak memiliki bakat menulis cerpen. Padahal
kegiatan, serta menyalurkan inspirasinya melalui bahasa tulis. Begitu pula dengan
pendapat salah satu guru yang peneliti wawancarai di SMK Budi Arti. Menurut
beliau, menulis merupakan kegiatan yang mempunyai nilai positif, salah satunya
adalah menulis cerpen. Ketika kita menulis cerpen, kita dapat mengekspresikan
ide, gagasan, dan perasaan dengan cara mengungkapkannya melalui cerpen yang
kita buat. Selain itu, dengan menulis cerpen, dapat membentuk pribadi yang peka
terhadap keadaan yang terjadi di lingkungan sekitar. Adapun data yang penulis
peroleh dari hasil wawancara dengan guru Bahasa Indonesia bahwa siswa yang
tuntas atau mampu menulis cerpen hanya 32% dari 42 siswa. Sedangkan 68%
dinyatakan belum tuntas atau belum mampu menulis cerpen dengan baik. Artinya,
3
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan bersastra siswa. Melalui
dengan cara-cara baru, dan merefleksikan kegiatan apresiasi dalam bentuk karya-
dibutuhkan bimbingan dan arahan guru, baik dalam proses pembelajaran maupun
2009:8), “Bawalah dunia mereka ke dunia kita dan hantarkanlah dunia kita ke
dunia mereka”. Artinya, guru harus mampu menyesuaikan diri terhadap warna
dan sikap dasar siswa sehingga mampu membawa siswa ke dunia yang
empati, dan saling ketergantungan antara siswa dan guru terjadi dan memunculkan
4
karakteristik yang akan dibuat baik lisan maupun tulisan. Oleh karena itu, bahan
ajar berupa modul sangat dibutuhkan agar kompetensi yang diharapkan dapat
tercapai. Pada penelitian ini, peneliti merancang modul yang valid sesuai dengan
karakteristik siswa dan potensi yang ada di sekolah sehingga dapat meningkatkan
kreativitas dan hasil belajar siswa. Validasi isi menunjukkan bahwa modul tidak
dan teori yang yang berlaku dalam bidang ilmu serta sesuai dengan perkembangan
bidang ilmu dan hasil penelitian. Sehubungan dengan hal tersebut, isi modul
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, benar dari segi keilmuan. Validasi isi
dengan kebutuhan siswa yang tentunya memenuhi ketiga ranah tersebut. Dengan
pembelajaran. Inovasi bisa dilakukan melalui berbagai aspek, misalnya dari aspek
media, metode, dan teknik yang digunakan oleh guru. Sebagai upaya mengatasi
menumbuhkan minat belajar siswa dan dapat memacu kreativitas siswa dalam
5
dengan adanya media siswa dapat menangkap penjelasan yang disampaikan guru
dengan jelas. Salah satu media yang digunakan dalam pembelajaran menulis
cerpen adalah media audio visual berupa tayangan video Nilai-Nilai Kehidupan
Trans TV. Dengan menggunakan media audio visual, siswa bisa langsung
visual berupa gambar gerak diiringi oleh sebuah peristiwa yang diharapkan
yang diceritakan melalui video tersebut. Ketika siswa menonton tayangan video
Nilai–Nilai Kehidupan Trans TV, siswa dapat mengetahui rangkaian cerita yang
cerita yang berupa informasi kepada khalayak umum dalam bentuk video yang
adalah suatu proses atau perubahan, tetapi perubahan tersebut tidak menyeluruh
dan masih terdapat hal-hal yang tetap dipertahankan sehingga muncul sebuah
perpaduan yang baru dan menarik. Teknik transformasi yang digunakan oleh
6
Prastowo (2011:300) mengungkapkan bahwa video merupakan tayangan
gambar bergerak yang disertai dengan suara. Video tidak hanya dapat digunakan
sebagai hiburan atau sekadar tontonan, tetapi juga dapat digunakan sebagai media
Cerpen dengan Menggunakan Media Audio Visual Tayangan Video Nilai- Nilai
4. Penggunaan bahan ajar dapat memupuk keaktifan siswa. Oleh karena itu,
perlu adanya bahan ajar menulis cerpen selain buku teks siswa yang sudah
disediakan.
7
1.3 Rumusan Masalah
XI SMK?
SMK?
8
1. Mengetahui proses pengembangan modul dalam pembelajaran menulis
penelitian ini diharapkan dapat memberi banyak manfaat praktis maupun manfaat
pendidikan. Selain itu, melalui penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan
9
1.5.2 Manfaat Praktis
1. Siswa
2. Guru
Tidak hanya itu, modul sebagai referensi tambahan yang dapat mempermudah
3. Peneliti
peneliti dapat mengetahui kesulitan apa yang dialami siswa dalam menulis
10
cerpen. Selain itu, penelitian ini pun dapat menambahkan pengalaman bagi
bantu dalam proses belajar mengajar. Sesuatu apa pun yang dapat
2. Menurut Sanjaya (2010:23) media audio visual yaitu jenis media yang selain
mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat,
misalnya rekaman video, film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan
yang memaparkan kisah atau cerita tentang manusia dan seluk beluknya
prosa yang lebih mengarah pada kisahan yang pendek serta bersifat fiktif
(tidak benar – benar terjadi, tetapi dapat terjadi di mana pun dan kapan pun).
11
Pembelajaran menulis cerpen adalah pembelajaran untuk memudahkan siswa
permasalahan yang sedang dihadapi, serta dapat bermanfaat bagi orang lain
(bentuk, sifat, atau fungsi). Transformasi adalah suatu proses perubahan atau
perpaduan yang baru dan menarik. Pada waktu proses ini, terlibat unsur-
unsur konteks baik berupa ruang dan waktu, maupun sosial dan budaya.
12