Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


1. Identifikasi masalah
Dalam kehidupan sehari-hari sebagian besar manusia melakukan
kegiatan berkomunikasi melalui bahan lisan ataupun tulisan, kegiatan
berkomunikasi tersebut dapat berupa lisan yaitu menyimak dan berbicara
atau tulisan berupa membaca dan menulis. Agar siswa terampil berbahasa
lisan dan tulisan perlu dilatihkan sejak dini. Susti (2022) menyatakan
kemampuan menulis dan menyampaikan gagasan disebut kemampuan
menulis. perasaan atau pikiran tertulis. Latihan menulis dapat dilakukan
dalam struktur dan gaya yang berbeda tergantung pada alasan pemikiran
itu sendiri.
Berdasarkan tujuan pengajaran bahasa tersebut maka diharapkan
peserta didik mampu berbahasa dengan baik dan benar. Untuk mampu
berbahasa, dalam penyajian bahasa Indonesia dilaksanakan berdasarkan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Baik secara tertulis maupun
secara lisan. Kegiatan berbahasa yang baik dan benar secara lisan dapat
dilakukan melalui kegiatan berbicara dan menyimak, sedangkan kegiatan
berbahasa tertulis dilakukan melalui kegiatan membaca dan menulis.
Dengan demikian, seorang siswa dapat dikatakan terampil berbahasa
Indonesia apabilaterampil menyimak, berbicara,membaca,dan menulis.
Menulis adalah salah satu aspek penting dalam keterampilan
berbahasa. Menulis merupakan aktivitas manusia yang terarah dan sadar
untuk menuangkan ide, gagasan, pikiran, perasaan atau pengalaman dalam
bentuk tulisan yang diorganisasikan secara sisematis menggunakan
kalimat yang logis, sehingga orang lain dapat memahami maksud yang
disampaikan sesuai dengan tujuan penulis. (Hatmo, 2021)
Berdasarkan pendapat di atas, kemampuan menulis dapat dimiliki
seseorang apabila seseorang sering melakukan latihan dan praktik menulis

1
2

secara teratur. Selain hal tersebut, pengetahuan dan pemahaman tentang


struktur bahasa serta kosa kata sangat diperlukan dalam kegiatan menulis.
Oleh sebab itu, jika pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah khususnya
di SD ditunjukan agar peserta didik terampil menulis, seharusnya peserta
didik memiliki kemampuan dan pemahaman struktur bahasa dan kosakata
terlebih dahulu. Selain kemampuan di atas, yang diperlukan pula dalam
menulis adalah kemampuan menggunakan jenis-jenis karangan. Secara
umum jenis karangan (wacana) meliputi karangan narasi, argumentasi,
eksposisi, deskripsi, dan persuasi (Fadhillah, 2022). Pemahaman akan
setiap jenis karangan tersebut dapat menjadi pedoman dalam membuat
karangan. Pembedaan setiap jenis karangan tersebut tampak dari isi
karangan dan tujuan penulisan. Salah satu Standar Kompetensi yang harus
dikuasai siswa SD di kelas V adalah menulis karangan deskripsi.

2. Analisis Masalah
Kenyataan di kelas V SDN 1 Sukanagara kecamatan Jatinagara
kabupaten Ciamis masih ditemukan peserta didik yang mengalami
kesulitan dalam pelajaran bahasa Indonesia, khusunya pada aspek menulis
terutama menulis deskripsi. Di kelas V SDN 1 Sukanagara Kecamatan
Jatinagara Kabupaten Ciamis masih ditemukan peserta didik yang
mengalami kesulitan dalam pelajaran bahasa Indonesia, khusunya pada
aspek menulis terutama menulis deskripsi. Sekitar 17 orang (62,5%) tidak
bisa menulis deskripsi dan belum mencapai KKM. Hal ini disebabkan
siswa kurang fokus dalam kegiatan pembelajaran, guru cenderung
mendominasi jalannya pembelajaran, dan kurang berkembangnya
pemikiran siswa saat membuat tulisan deskripsi. Permasalahan-
permasalahan tersebut tentunya harus dianalisis secara menyeluruh untuk
mendapatkan akar permasalahan yang akan berujung pada sebuah solusi.
Hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti diantaranya guru belum tepat
memberikan fasilitas belajar kepada siswa karena guru hanya menyuruh
siswa membuat tulisan deskripsi tanpa memberikan gambaran yang jelas
3

terhadap benda yang akan di deskripsikan. Kemudian guru mengajarkan


menuliskan deskripsi tanpa media apapun sehingga hasil menulis siswa
kurang menggambarkan ciri-ciri tulisan deskripsi, misalnya
menggambarkan sepotong kue, siswa hanya menulis “sepotong kue yang
enak”, seharusnya lebih dideskripsikan seperti bentuk kuenya, warna
kuenya, ukurannya atau di mana kue itu diletakan.

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Berdasarkan kenyataan bahwa siswa kurang mampu dalam menulis
karangan deskripsi, maka perlu suatu solusi. Salah satu solusi alternative
yang perlu ditindaki yaitu melalui penggunaan media foto ilustrasi.
Dengan media foto ilustrasi cocok digunakan untuk membantu siswa
dalam menuangkan ide atau gagasan melalui karangan deskripsi. Menurut
Semi (dalam Idris, 2014) ciri penanda deskripsi sekaligus sebagai pembeda
dengan jenis karangan yang lain adalah sebagai berikut; 1) Deskripsi lebih
berupaya memperlihatkan detail atau perincian tentang objek. 2) Deskripsi
lebih bersifat memberi pengaruh sensitivisme dan membentuk imajinasi
pembaca. 3) Deskripsi disampaikan dengan gaya yang memikat dan
dengan pilihan kata yang menggugah. 4) Deskripsi lebih banyak
memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan dirasakan
sehingga objeknya pada umumnya benda, alam, warna dan manusia. 5)
Organisasi penyampaian lebih banyak menggunakan susunan ruang
(spartial order). Maksudnya, tulisan yang melukiskan tentang suatu
tempat, suatu ruang dan sebagainya.
Penggunaan media foto ilustrasi ini bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan siswa dalam melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya, sehingga pembaca dapat melihat, merasakan dan
mendengarkan gagasan yang disampaikan penulis. Berdasarkan latar
belakang di tersebut, peneliti tertarik untuk melaksanakan Penelitian
Tindakan Kelas mengenai peningkatan kemampuan siswa dalam menulis
karangan deskripsi melalui media foto ilustrasi. Dengan demikian judul
4

penelitian ini adalah “Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan


Deskripsi Melalui Media Foto Ilustrasi Pada Pembelajaran Bahasa
Indonesia di Kelas V SDN 1 Sukanagara“. Penelitian Tindakan Kelas Pada
Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V SDN 1 Sukanagara
Kecamatan Jatinagara Kabupaten Ciamis.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan judul penelitian yang dipilih oleh peneliti dan sesuai dengan
model penelitian yang digunakan,maka permasalahan yang hendak diteliti
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah rencana pemebelajaran menulis deskripsi dengan
menggunakan media foto ilustrasi pada siswa kelas V SDN 1 Sukanagara?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran menulis deskripsi dengan
menggunakan media foto ilustrasi pada siswa kelas V SDN 1 Sukanagara?
3. Bagaimanakah hasil belajar menulis deskripsi melalui media foto ilustrasi
siswa kelas V SDN 1 Sukanagara?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Tujuan penellitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui rencana pemebelajaran menulis deskripsi dengan
menggunakan media foto ilustrasi pada siswa kelas V SDN 1 Sukanagara.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran menulis deskripsi dengan
menggunakan media foto ilustrasi pada siswa kelas V SDN 1 Sukanagara.
3. Untuk mengetahui hasil belajar menulis deskripsi melalui media foto
ilustrasi siswa kelas V SDN 1 Sukanagara.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Sebagaimana telah dijelaskan dengan detail bahwa tujuan penelitian
ini untuk mengetahui perencanaan pelaksanaan kegiatan pembelajaran, hasil
yang diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran memahami menulis
5

karangan deskripsi dengan menggunakan media (alat peraga) foto maka


penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa, guru dan lembaga.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian tentang peningkatan kemampuan menulis karangan
deskripsi, diharapkan memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi
pengembangan pengajaran struktur pada khususnya dan terhadap
pengembangan pengajaran Bahasa Indonesia pada umumnya.

2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi siswa
1. Menumbuhkan motivasi siswa dalam proses pembeljaran bahasa
Indonesia
2. Khusus dalam menulis karangan deskripsi dengan menggunakan
media foto.
3. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi
melalui penggunaan media foto.
b. Manfaat bagi guru.
1. Meningkatkan kemampuan guru dalam membuat dan mengelola
perencanaan dan pelaksanaan proses belajar mengajar secara
profesional.
2. Menambah pengalaman dalam merencanakan dan melaksanakan
penelitian tindakan kelas.

3. Manfaat bagi lembaga


Diharapkan dapat menjadi pusat inovasi pembelajaran yang
berdampak pada peningkatan prestasi sekolah, khususnya dalam
pembelajaran bahasa Indonesia tentang memahami menulis karangan
deskripsi melalui media foto.

Anda mungkin juga menyukai