PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1
meningkatkan keterampilan berbicara dengan melalui pembelajaran bahasa
indonesia.
Menurut Shinta Ardita S (2021) Media cerita adalah salah satu media yang
tepat untuk menstimulasi kemauan dan kemampuan membaca nyaring pada siswa,
penggunan media cerita bergambar sangat bagus dan baik bila diterapkan pada
mata pelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar.
2
(Magdalena,I.et al.2021) yang menyimpulkan bahwa dalam mengembangkan
sikap dan kebiasan belajar yang baik, guru harus menekankan pada motivasi
belajar siswa. Karena peranan dan motivasi belajar tersebut sangat mempengaruhi
dalam pengembangan keterampilan berbahasa pada peserta didik. Selain itu guru
dapat menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dan tepat agar peserta didik
dalam belajar lebih tertarik dan mendapat kondisi yang menyenangkan. Jika
selama ini penggunaan metode yang digunakan guru mengalami keterbatasan
pengetahuan tentang metode yang akan disampaikan. Penggunaan media picture
story merupakan media yang sangat mudah digunakan dalam menyampaikan
materi pembelajaran, dan siswa sangat tertarik untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran sehingga mudah dalam memahami materi yang disampaikan oleh
guru.
3
menjadi salahsatu alat bantu yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran.
Sedangkan penelitiann yang kami lakukan adalah lebih fokus pada keterampilan
berbicara menggunakan Bahasa indonesia dengan berbantuan media Picture
Story.
Oleh karena itu, berdasarkan hasil refleksi dan diskusi dengan teman
sejawat, dan konsultasi dengan supervisor, penulis menemukan beberapa
penyebab rendahnya minat siswa Kelas V pada keterampilan berbicara Bahasa
Indonesia, yaitu sebagai berikut:
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
4
dalam pelajaran Bahasa Indonesia siswa Kelas V SDIT AL-GHAZALI
Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
6
komunikasi.
7
bisa diawali dengan keterampilan menyimak. Pada masa tersebut kemampuan
berbicara anak dengan perkembangan kosakatanya bisa diperoleh dengan
menyimak dan membaca. Sehingga keterampilan berbicara merupakan seni yang
dimiliki seseorang secara alami atau dengan memperbanyak latihan secara khusus.
(Ilham, M, et all, 2020) menjelaskan lebih detail tentang hubungan keterampilan
berbicara dengan keterampilan lainnya sebagai berikut :
8
b) Ujaran bagi anak-anak tuna aksara bisa mengganggu keterampilan dalam
membaca.
c) Pola – pola membaca bagi anak-anak kelas tinggi bisa membantu dalam
keterampilan berbicara.
d) Bahan bacaan mengenai kosakata baru bisa diajarkan secara langsung,
agar siswa bisa memahami maknanya sebelum mulai membaca.
9
kemampuan yang berbeda. Jadi bisa disimpulkan bahwa model pembelajaran
kooperatif merupakan model pembelajaran yang menjadikan siswa sebagai subjek
dalam pembelajaran (student Oriented) dengan suasana kelas yang berbeda, saling
memberikan pembelajaran, dan menjadikan potensi siswa sebagai peluang yang
lebih besar untuk diberdayakan secara maksimal.
10
Penggunaan media picture story merupakan salah satu media yang dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa. dan menjadikan pembelajaran yang efektif.
Melihat tidak semua sekolah menyediakan fasilitas yang memadai dalam
penggunaan media. Media picture story adalah media termurah dan terjangkau
dalam penerapannya. Penggunaan media memudahkan peserta didik dalam
menerima pembelajaran.
11
Penggunan media gambar dalam menyampaikan informasi atau
pemahaman terhadap siswa lebih konkret dan lebih nyata dibandingkan dengan
perkataan yang di ucapkan, di cetak maupun yang di tulis. Media gambar dapat
juga bisa memberikan pemahaman terhadap apa yang tidak dapat dijelaskan
dengan kata-kata. satu gambar sama nilainya dengan seribu kata (One Picture Is
Worth Athousand Words).
Media gambar juga bisa membuat siswa lebih mudah dalam memahami
pelajaran dikelas, karena lebih fokus memperlihatkan gambar-gambar dari pada
kata-kata. Bisa membangkitkan minat dan motivasi siswa untuk memberikan
rangsangan terhadap suatu pengetahuan yang baru, serta perkembangan
pengalaman siswa semakin luas, pemikirannya semakin tajam, sehingga dalam
melatih keterampilan berbicara juga semakin maksimal.
12
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
3. Waktu Penelitian
13
Mengolah Udara Bersih
PB :3
3 11 april 2023 Tema 2 : Udara Bersih Bagi V Siklus II
Kesehatan
Sub Tema 1 : Cara Tubuh
Mengolah Udara Bersih
PB :3
4. Pihak Yang Membantu
Dalam penelitian ini, peneliti dibantu teman sejawat, supervisor 1 yang
bertugas untuk mengamati dan mencatat proses pembelajaran yang
berlangsung yang dilakukan oleh peneliti.
Pelaksanaan
Perencanaan Tindakan
Refleksi Pengamatan /
Observasi
Pelaksanaan
Perencanan Tindakan
14
Refleksi Pengamatan /
Observasi
a. Siklus 1
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan prosedur penelitian yang harus dilakukan oleh
peneliti yaitu guru dalam mempersiapkan segala sesuatunya pada
pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar
siswa pada pelajaran bahasa indonesia. Adapun langkah-langkah yang
perlu dipersiapkan sebelum melakukan proses pembelajaran, yaitu :
a. Menyiapkan Rencana Perbaiakan Pembelajaran (RPP)
b. Berdasarkan kesepakatan antara supervisor 2 dan peneliti
(mahasiswa), maka tugas dari supervisor 2 adalah mengumpulkan data
dari proses perbaikan pembelajaran dengan lembar pengamatan
(APKG).
c. Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sesuai dengan
rencana perbaikan pembelajaran adalah dengan metode ceramah.
d. Mempersiapkan sarana dan prasarana yang digunakan untuk
menunjang pelaksanaan tindakan.
e. Mempersiapkan format dan observasi yang baik bagi guru dan siswa.
f. Mempersiapkan soal evaluasi untuk mengukur daya serap siswa dalam
pelaksanaan pembelajaran.
Pelaksanaan ini akan dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus I dan
siklus II. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 05 Mei 2023 dan siklus II
dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2023.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebagai guru kelas V sebanyak 1
15
kali jam tatap muka (1x35 menit) sesuai dengan jadwal, mengikuti
langkah-langkah yang telah direncanakan dan disusun oleh guru kelas.
Kegiatan Awal :
Kegiatan Inti :
16
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan dengan teknik pengumpulan data, Data penelitian
dikumpulkan bersama oleh peneliti dan supervisor pada saat perbaikan
pembelajaran berlangsung dengan data yang dikumpulkan adalah :
Proses pembelajaran yang mencakup : aktivitas, partisipasi, dan
antusiasme siswa selama menyelesaikan tugas / LKPD.
Data proses pembelajaran yang tidak terekam dalam lembar pengamatan
hasil pembelajaran meliputi setiap hasil kerja siswa yang dikumpulkan oleh
peneliti selama pelaksanaan pembelajaran melalui hasil LKPD, dan penilaian
hasil pembelajaran melalui evaluasi akhir.
Adapun pengamatan hasil tes formatif siswa pada pelaksanaan
pembelajaran siklus I seperti instrumen berikut :
1. Lembar Hasil Tes Akhir Pada Perbaikan Pembelajaran Siklus 1(terlampir)
2. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Siklus 1
(terlampir)
3. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus 1
(terlampir)
4. Refleksi
Dalam tahap ini penulis bersama teman sejawat melakukan animasi terhadap
hasil-hasil yang telah dicapai, kendala/ masalah/ kesulitan dan atau dampak
perbaikan pembelajaran terhadap guru dan siswa pada Siklus 1 ini. Hasil refleksi
ini, selanjutnya penulis bersama teman sejawat jadikan sebagai pedoman dasar
bagi upaya perbaikan pembelajaran pada siklus II.
17
b. Siklus II
1. Perencanaan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada siklus I yang masih belum
memenuhi kriteria pencapaian maka peneliti melakukan tahap perencanaan
ulang yang disebut dengan siklus II.
Pada tahap perencanaan ini perlu adanya persiapan segala sesuatu yang
diperlukan dalam pelaksanaan perbaikan, yaitu sebagai berikut:
a. Menyiapkan penyusunan rencana perbaikan pembelajaran tentang
menjelaskan tentang Udara Bersih Bagi Kesehatan.
b. Penyusunan pedoman observasi terhadap kegiatan pelaksanaan perbaikan
pembelajaran.
c. Penyusunan pedoman penilaian keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran.
d. Penyusunan pedoman penilaian keterampilan berbicara.
2. Pelaksanaan
18
berhubungan dengan Tema “Udara Bersih Bagi Kesehatan”
- Guru Menyampaikan Tujuan Pembelajaran yang ingin dicapai.
- Guru menstimulus pengetahuan dan daya analisa siswa dengan
mengajukan pertanyaan pada peserta didik.
Kegiatan Inti :
- Siswa menyimak penjelasan guru dengan mengamati power point
tentang pengertian kata tanya, jenis-jenisnya beserta contohnya.
- Guru melakukan tanya jawab kepada peserta didik terkait contoh
kata tanya siapa,kapan, dimana, apa, mengapa, dan, bagaimana
- Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara heterogen.
- Setiap kelompok diberikan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
- Setiap kelompok diminta untuk menuliskan nama-nama anggota
kelompoknya.
- Setiap kelompok diminta untuk terlebih dahulu membaca dengan
teliti LKPD yang diberikan secara tertib dan tidak ramai.
- Setiap Individu dalam kelompok dipastikan untuk memahami tugas
yang terdapat dalam LKPD.
- Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk mencari peta pikiran
(mind map) yang terdapat pada bacaan di LKPD.
- Perwakilan tiap kelompok siswa secara bergantian
mempresentasikan peta pikiran yang telah dibuat di depan kelas.
- Siswa Lain memberikan tanggapan
- Guru memberikan penguatan
Kegiatan Penutup
- Siswa yang lain diberi kesempatan untuk memberikan pendapatnya
tentang peta pikiran dari jawaban pertanyaan apa, di mana, kapan,
siapa, mengapa dan bagaimana.
- Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
- Guru berpesan agar selalu rajin belajar dirumah
- Guru menutup pembelajaran dengan Do’a bersama.
19
3. Pengamatan
Pada tahap ini, teman sejawat menilai kinerja guru dalam pelaksanaan
perbaikan pembelajaran, mencatat hal-hal yang terjadi selama perbaikan
pembelajaran, dan mengumpulkan data dari hasil pengamatan.
4. Refleksi
Data hasil tes akhir ini diperoleh dari test formatif yang berupa lembar tes
soal yang diberikan pada akhir proses belajar mengajar dengan tujuan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar
mengajar berlangsung.
20
Adapun Data nilai hasil tes akhir dapat dianalisis dengan rumus:
Rata-rata Kelas =
∑ Nilai Perolehan × 100
∑ Siswa
Dengan,
Presentase Kelulusan =
∑ Siswa Tuntas ×
∑ Siswa
Keterangan :
Kriteria Kelulusan (KKM) = 70
b. Data Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa, dengan menggunakan Rumus
yaitu :
Jumlah Skor
Presentase = × 100 %
Skor Maksimal
21
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada
tanggal 05 Mei 2023 di SDIT Al-Ghazali Kecamatan Pamekasan Kabupaten
Pamekasan. Dalam hal ini peneliti melaksanakan rencana pelajaran yang telah
disiapkan. Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar
mengajar.
c. Pengamatan
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diiberi tes formatif dengan tujuan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar
berlangsung.
Adapun hasil tes formatif siswa pada pra siklus seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1
Data Hasil Tes Akhir Pada Perbaikan Pembelajaran Siklus I
22
2 AGHNIA ZULFA JUNAIDI 70 50 Tidak Tuntas
3 AHMAD HUMAIDY AMIN 70 67 Tidak Tuntas
4 ANDHIKA RAFLI ROMADHON 70 67 Tidak Tuntas
5 ASMAUL HUSNA 70 34 Tidak Tuntas
6 BAZILLAH AZZAN DZAHIN 70 83 Tuntas
7 DEWI SURYA RINI 70 67 Tidak Tuntas
8 FAWWAZIL IRFANI RACHMAN 70 80 Tuntas
9 MOH. AINOR RIFQI MAULIDI 70 83 Tuntas
10 MUHAMMAD ILZAM ADDHAIFI 70 67 Tidak Tuntas
11 NAILIS PUTRI ANJANI 70 80 Tuntas
12 PUTERA ARISTA AKBAR ZAKI 70 80 Tuntas
13 RAFIKI SALIM 70 60 Tidak Tuntas
14 RIKY ROBBANI 70 50 Tidak Tuntas
15 SALSABILA VANIA PUTRI 70 50 Tidak Tuntas
16 SYAFIRA FARIDHATUL JANNAH 70 78 Tuntas
17 TEDUH AWAN MUHAMMAD J. 70 50 Tidak Tuntas
18 WAHIBATUS TSAMINAH 70 50 Tidak Tuntas
19 WINDI APRILIA 70 60 Tidak Tuntas
Jumlah 1.206
Rata-rata 63,47 %
Tuntas 6 Siswa
Tidak Tuntas 13 Siswa
23
siswa (68,5%). Ini berarti bahwa hasil perbaikan pembelajaran siklus I dapat
dikatakan belum sukses, karena hasil tes akhir menunjukkan hanya 31,5% siswa
yang memperoleh nilai ≥ 70, sedangkan batas ketuntasan belajar yang ditetapkan
adalah jika dikelas tersebut telah terdapat lebih dari 85% siswa yang memperoleh
nilai ≥ 70. Dengan demikian, pada siklus I ini, penerapan media belajar belum
sepenuhhnya membantu siswa meningkatkan ketuntasan belajarnya tentang
“Udara Bersih Bagi Kesehatan”.
Dari hasil pengamatan, masih belum optimalnya pencapaian hasil tes akhir
pada perbaikan pembelajaran siklus I tersebut, disebkan karena kurang
maksimalnya guru dalam memberikan bimbingan baik secara kelompok maupun
individu dalam proses pembelajaran dan beberapa aspek/komponen dalam
mengelola pembelajaran belum dilakukan secara optimal, sehingga siswa sulit
memahami dan menguasai materi pelajaran yang disampaikan.
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai 1 2 3 4 Kriterial
Siswa termotivasi untuk menggunakan
1 kemampuan berfikir yang dimiliki √ Baik
24
JUMLAH 15
PERSENTASE 46,87%
Keterangan :
Jumlah Skor
Presentase = x 100 %
Skor Maksimal
15 15
= x 100 % = x 100 % = 46,87 %
8 x4 32
Berdasarkan tabel 4.2 diatas, aktivas siswa didalam proses pembelajaran masih
kurang memuaskan karena siswa hanya mendapat skor 15 dari skor maksimal 32
(46,87%). Hal tersebut masih jauh dari kriteria yang ditetapkan yaitu 80% dari
skor maksimal.
Tabel 4.3
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran siklus I
25
9 Kemampuan bertanya dan menanggapi √ Kurang Baik
Membimbing siswa membuat
10 √ Kurang Baik
Rangkuman
11 Memberiikan evaluasi √ Baik
12 Inraksi guru dan siswa √ Baik
13 Pembelaljaran sesuai alokasi waktu √ Kurang Baik
14 Kegiatan belajar mengajar sesuai √ Baik
dengan skenario dan silabus
Jumlah 36
Presentase 64,28%
26
Keterangan :
Jumlah Skor
Presentase =
Skor Maksimal
36
= x 100 %
4 X 14
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, aktivitas guru didalam proses pembelajaran masih
kurang memuaskan karena guru hanya mendapat skor 36 dari skor maksimal 56
(64,28 %). Hal tersebut masih jauh dari kriteria yang ditetapkan yaitu 80 % dari skor
maksmal.
d. Refleksi
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus I, diketahui bahwa pelaksanaan
proses pembelajaran yang dilaksanakan guru masih sangat rendah karena aktivitas
guru dalam pembelajaran hanya 64,28 %. Sedangkan aktivitas siswa hanya 46,87 %
dan daya serap siswa juga rendah yaitu dengan presentase ketuntasan hanya 31,5 %.
Semua ini disebabkan karena keaktifan siswa sangat kurang dan teknik pembelajaran
yang dipakai guru dalam mengajar kurang optimal sehingga kurang mampu membuat
siswa memahami pelajaran.
e. Revisi
Tahap revisi pada siklus I ini ditujukan bagi siswa yang belum tuntas dalam proses
pembelajaran, dan akan dilakukan remidial terhadap bagian mana yang belum tuntas
atau belum dipahami.
2. Siklus II
a. Perencanaan
27
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari
rencana pembelajaran 3, LKS 2, soal tes formatif 2, dan alat-alat yang
mendukung.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada
tanggal 10 Mei 2023 di SDIT Al-Ghazali Kecamatan Pamekasan Kabupaten
Pamekasan. Dalam hal ini peneliti rencana pelajaran yang telah disiapkan.
Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.
c. Pengamatan
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif dengan tujuan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar
berlangsung.
Adapun hasil tes formatif siswa pada siklus II seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel 4.4
Format Hasil Tes Akhir Pada Perbaikan Pembelajaran Siklus II
28
14 RIKY ROBBANI 84 Tuntas
15 SALSABILA VANIA PUTRI 84 Tuntas
16 SYAFIRA FARIDHATUL JANNAH 100 Tuntas
17 TEDUH AWAN MUHAMMAD J. 84 Tuntas
Dari hasil perbaikan pembelajaran siklus II diperoleh data hasil tes akhir siswa,
nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 100 (5 siswa), terendah adalah 84 (14
siswa), dan rata-rata kelas adalah 88,21%, Hal ini menunjukkan bahwa siswa
yang mencapai nilai tes akhir ≥ 70 (batas ketuntasan belajar) berjumlah 19 siswa
(100%) dan siswa yang mencapai nilai ≤ 70 berjumlah 0 siswa (0%). Ini berarti
bahwa hasil perbaikan pembelajaran siklus II dapat dikatakan sukses, karena hasil
tes akhir menunjukkan 100% atau siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 sebagai
batas ketuntasan belajar yang ditetapkan telah dicapai oleh lebih dari 80% siswa.
Dengan demikian, pada siklus II ini, penerapan metode diskusi berhasil.
29
Tabel 4.5
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Siklus II
No Aspek Yang Dinilai Skor Penilaian Kriterial
1 2 3 4
1 Siswa termotivasi untuk menggunakan √ Baik
kemampuan berfikir yang dimiliki
2 Siswa Termotoivasi untuk menggunakan √ Baik
kemampuan kritis dan kreatif yang dimiliki
3 Siswa belajar dalam keadaan senang dan √ Sangat Baik
Bahagia
4 Terjadi interaksi antara siswa dan siswa √ Sangat Baik
5 Terjadi interaksi antara siswa dan guru √ Baik
6 Siswa berani bertanya dan mengemukakan √ Baik
Pendapat
7 Kerjasama antar siswa √ Sangat Baik
8 Siswa melaksanakan refleksi √ Baik
JUMLAH 27
PERSENTASE 84,37%
Keterangan :
30
Tabel 4.6
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran siklus II
Keterangan :
31
d. Refleksi
Dari hasil pengamatan pada siklus II, diketahui bahwa terjadi
peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan siklus I. Dalam hal ini
ketuntasan siswa sudah mencapai presentase 100% dan aktivitas siswa sudah
mencapai 84,37%, dan aktivitas guru dalam pembelajaran juga meningkat
mencapai mencapai 83,92%. Hal ini disebabkan karena keaktifan siswa
semakin baik dan teknik pembelajaran yang dipakai oleh guru sudah mampu
membuat siswa aktif dalam belajar.
32
mengolah udara bersih.
Di kegiatan Siklus I, penilaian keterampilan berbicara pada aspek
ketepatan nilai rata-rata siswa adalah 60,62%,. Ini menunjukkan bahwa nilai siswa
di bawah rata-rata. Pada Siklus I ini, siswa kurang tepat dalam penyelesaian soal.
Di Siklus II, nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 79,75%. Aspek ketepatan
siswa menjadi baik. Pada kegiatan Siklus II ini, siswa mendalami materi dan cara
penyelesaian masalah dengan baik.
Dari hasil penilaian aspek keseluruhan ada peningkatan dari Siklus I, yang
pada awalnya siswa mendapatkan nilai rata-rata 60,62%. Kemudian pada Siklus
II, nilai siswa meningkat menjadi 79,75%. Ini berarti pada kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan Media Picture Story untuk meningkatkan keterampilan
berbicara siswa sudah dapat dikatakan sukses/berhasil.
33
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan
34