PENDAHULUAN
Pembelajaran bahasa indonesia disekolah dasar mendapatkan alokasi waktu yang cukup.
mendengarkan atau menyimak, berbicara atau bercerita, membaca dan menulis. Dari semua
aspek itu dimaksudkan untuk dapat memahami pengetahuan mengungkapkan pikiran dan
perasaan serta pengalaman, baik secara lisan maupun tertulis. Pembelajaran bahasa indonesia
disekolah dasar mempunyai peranan yang sangat penting bagi siswa dalam membentuk
kebiasaan, sikap, serta kemampuan dasar yang diperlukan untuk perkembangan selanjutnya,
selain itu pembelajaran bahasa indonesia harus dapat membantu siswa dalam mengembangkan
kemampuan bahasa yang diperlukan, bukan saja untuk komunikasi melainkan untuk menyerap
berbagai nilai serta pengetahuan yang dipelajari. Dalam pembelajaran bahasa indonesia
penggunaan media sangat di perlukan. Hal ini berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007
menyatakan bahwa guru harus memiliki kemampuan menggunakan media pembelajaran dan
sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang
diterapkan oleh guru disekolah, sehingga hal ini akan mempengaruhi nilai siswa itu sendiri.
Media pembelajaran sangat berpengaruh bagi peserta didik dalam memahami sebuah materi,
tanpa adanya media pembelajaran yang digunakan maka pembelajaran tidak akan berjalan
sesuai yang diinginkan. Dalam kegiatan belajar mengajar guru masih sering menggunakan
metode tradisional dalam pembelajaran seperti metode ceramah dan latihan soal sehingga
kurang memperhatikan peran media dalam pembelajaran. Kebanyakan guru yang tidak
memiliki kretifitas dalam membuat suatu media mereka hanya memanfaatkan buku sebagai
bahan media.
Berdasarkan hasil pengamatan pada tanggal 14 Januari 2023 peneliti dikelas IV SDN
siswa tidak bisa menceritakan kegiatannya sehari-hari. Siswa banyak yang belum berani
tampil bercerita didepan kelas dengan baik, siswa juga masih merasa canggung. Oleh karena
itu, hasil belajar masih tergolong rendah, terlihat pada hasil pembelajaran siswa kelas IV SDN
Tonggondoa sebagian besar siswa belum dapat bercerita dengan baik dan menggunakan
bahasa yang baik. Hal ini terlihat dari hasil pembelajaran yang menunjukkan bahwa hanya
sebagian kecil yang mampu melengkapi cerita dengan tepat dan tampil dedepan kelas, dan
sebagian dari siswa tidak bisa menyelesaikan ceritannya tersebut. Menurut pengamatan
kelancaran berbicara, ketepatan pilihan kata, struktur kalimat, kelogisan (penalaran), dan
kontak mata.
Media yang ditemukan oleh peneliti pada siswa kelas IV pada pembelajaran bercerita
kurang mendapat perhatian, hal ini dapat dilihat dari media yang digunakan oleh guru dalam
proses pembelajaran. Guru hanya menggunakan buku teks sehingga terlihat terlalu monoton,
kemudian siswa diberikan tugas untuk bercerita satu persatu didepan kelas. Tentunnya
kegiatan tersebut bagi siswa terkesan menegangkan, sehingga siswa menjadi takut dan tidak
percaya diri. Ini menyebabkan ketidak sesuaian antara harapan dengan dengan masalah yang
ditemukan. Dalam tujuan pembelajaran diharapkan siswa mampu untuk bercerita namun
kenyataannya sebagian besar siswa belum dapat memenuhi tujuan pembelajaran tersebut.
Berdasarkan beberapa uraian masalah diatas, perlu adannya solusi yang peneliti tawarkan.
Dengan adannya media kartu bergambar seri dapat meningkatkan kemampauan bercerita pada
siswa kelas IV. Adapun upaya yang dapat dilakukan oleh peneliti dalam proses belajar yakni
dengan bercerita dapat mengasilkan sikap positif dari siswa untuk mengubah cara belajar atau
proses pembelajaran dalam kelas. Serta adannya kesadaran untuk memperbaiki hasil belajar
siswa, khusus dalam kemampuan bercerita dengan menggunakan media kartu bergambar seri.
Dalam hal ini dibutuhkan media pembelajaran yang digunakan untuk melatih siswa untuk
berimajinasi sehingga siswa dapat membuat cerita sederhana. Dengan menghadirkan sebuah
media pembelajaran yaitu media kartu bergambar, pemilihan media kartu bergambar ini
karena dirasa tepat dan sangat efektif, penggunaan media kartu bergambar dalam proses
pembelajaran ini dimaksudkan untuk merangsang daya pikir siswa sehingga mampu
mengatasi setiap kesulitan dan kendala-kendala yang dihadapi ketika bercerita, dengan media
kartu gambar diharapkan siswa terangsang untuk menggunakan daya indera penglihatannya
dan mampu mengarang cerita dengan baik sesuai dengan isi gambar.
Dalam proses pembelajaran, penggunaan media gambar atau foto sangat umum
Walaupun telah banyak digunakan dalam pembelajaran, akan tetapi media gambar tetap
mampu menyita perhatian siswa dan mampu memberikan visualisasi yang lebih jelas
mengenai konsep yang akan diberikan. Media gambar merupakan salah satu jenis media visual
atau grafis. Gambar berseri merupakan rangkaina gambar yang membentuk sebuah cerita, ia
mirip komik, atau mirip buku gambar tanpa kata ( worless picture book ) yaitu buku-buku
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengambil judul “Pengaruh Penggunaan
Media Kartu Bergambar Terhadap Kemampuan Bercerita Anak Siswa Kelas IV SDN
Tonggonoda”
B. Identifikasi Masalah
Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini dapat dideinisikan sebagai
berikut:
bercerita.
2. Media yang digunakan guru hanya buku gambar yang ada di sekolah.
4. Anak tidak mampu menceritakana kembali cerita yang disampaikan oleh guru.
C. Batasan Masalah
Untuk membatasi agar penelitian ini agar tidak luas, maka peneliti membatasi masalah
yatitu:
kemampuan bercerita siswa kelas IV SDN Tonggondoa. Kemampuan bercerita adalah hasil
dari pelaksanaan yang telah direncanakan sebelumnya dan hanya pada mata pelajaran bahasa
indonesia.
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : pengaruh
penggunaan media kartu bergambar terhadap kemampun bercerita anak siswa kelas IV
SDN Tonggondoa.
F. Manfaat Penelitian
1. Toritis
pembelajaran.
2. Praktis
Bagi anak,penelitian ini dihaeapkan dapat membawa manfaat bagi anak berupa :
Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat bagi guru berupa :
a. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam menambahkan kepercayaan