Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran bahasa indonesia disekolah dasar mendapatkan alokasi waktu yang cukup.

Dalam pembelajaran tersebut diberikan pengetahuan dan keterampilan berbahasa meliputi

mendengarkan atau menyimak, berbicara atau bercerita, membaca dan menulis. Dari semua

aspek itu dimaksudkan untuk dapat memahami pengetahuan mengungkapkan pikiran dan

perasaan serta pengalaman, baik secara lisan maupun tertulis. Pembelajaran bahasa indonesia

disekolah dasar mempunyai peranan yang sangat penting bagi siswa dalam membentuk

kebiasaan, sikap, serta kemampuan dasar yang diperlukan untuk perkembangan selanjutnya,

selain itu pembelajaran bahasa indonesia harus dapat membantu siswa dalam mengembangkan

kemampuan bahasa yang diperlukan, bukan saja untuk komunikasi melainkan untuk menyerap

berbagai nilai serta pengetahuan yang dipelajari. Dalam pembelajaran bahasa indonesia

penggunaan media sangat di perlukan. Hal ini berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007

menyatakan bahwa guru harus memiliki kemampuan menggunakan media pembelajaran dan

sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang

diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh.

Namun fakta dilapangan menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran jarang

diterapkan oleh guru disekolah, sehingga hal ini akan mempengaruhi nilai siswa itu sendiri.

Media pembelajaran sangat berpengaruh bagi peserta didik dalam memahami sebuah materi,

tanpa adanya media pembelajaran yang digunakan maka pembelajaran tidak akan berjalan

sesuai yang diinginkan. Dalam kegiatan belajar mengajar guru masih sering menggunakan
metode tradisional dalam pembelajaran seperti metode ceramah dan latihan soal sehingga

kurang memperhatikan peran media dalam pembelajaran. Kebanyakan guru yang tidak

memiliki kretifitas dalam membuat suatu media mereka hanya memanfaatkan buku sebagai

bahan media.

Berdasarkan hasil pengamatan pada tanggal 14 Januari 2023 peneliti dikelas IV SDN

Tonggondoa ditemukan permasalahan dalam pembelajaran keterampilan bercerita, seperti

siswa tidak bisa menceritakan kegiatannya sehari-hari. Siswa banyak yang belum berani

tampil bercerita didepan kelas dengan baik, siswa juga masih merasa canggung. Oleh karena

itu, hasil belajar masih tergolong rendah, terlihat pada hasil pembelajaran siswa kelas IV SDN

Tonggondoa sebagian besar siswa belum dapat bercerita dengan baik dan menggunakan

bahasa yang baik. Hal ini terlihat dari hasil pembelajaran yang menunjukkan bahwa hanya

sebagian kecil yang mampu melengkapi cerita dengan tepat dan tampil dedepan kelas, dan

sebagian dari siswa tidak bisa menyelesaikan ceritannya tersebut. Menurut pengamatan

peneliti, indikator yang digunakan untuk mengukur keterampilan bercerita diantarannya

kelancaran berbicara, ketepatan pilihan kata, struktur kalimat, kelogisan (penalaran), dan

kontak mata.

Media yang ditemukan oleh peneliti pada siswa kelas IV pada pembelajaran bercerita

kurang mendapat perhatian, hal ini dapat dilihat dari media yang digunakan oleh guru dalam

proses pembelajaran. Guru hanya menggunakan buku teks sehingga terlihat terlalu monoton,

kemudian siswa diberikan tugas untuk bercerita satu persatu didepan kelas. Tentunnya

kegiatan tersebut bagi siswa terkesan menegangkan, sehingga siswa menjadi takut dan tidak

percaya diri. Ini menyebabkan ketidak sesuaian antara harapan dengan dengan masalah yang
ditemukan. Dalam tujuan pembelajaran diharapkan siswa mampu untuk bercerita namun

kenyataannya sebagian besar siswa belum dapat memenuhi tujuan pembelajaran tersebut.

Berdasarkan beberapa uraian masalah diatas, perlu adannya solusi yang peneliti tawarkan.

Dengan adannya media kartu bergambar seri dapat meningkatkan kemampauan bercerita pada

siswa kelas IV. Adapun upaya yang dapat dilakukan oleh peneliti dalam proses belajar yakni

dengan bercerita dapat mengasilkan sikap positif dari siswa untuk mengubah cara belajar atau

proses pembelajaran dalam kelas. Serta adannya kesadaran untuk memperbaiki hasil belajar

siswa, khusus dalam kemampuan bercerita dengan menggunakan media kartu bergambar seri.

Dalam hal ini dibutuhkan media pembelajaran yang digunakan untuk melatih siswa untuk

berimajinasi sehingga siswa dapat membuat cerita sederhana. Dengan menghadirkan sebuah

media pembelajaran yaitu media kartu bergambar, pemilihan media kartu bergambar ini

karena dirasa tepat dan sangat efektif, penggunaan media kartu bergambar dalam proses

pembelajaran ini dimaksudkan untuk merangsang daya pikir siswa sehingga mampu

mengatasi setiap kesulitan dan kendala-kendala yang dihadapi ketika bercerita, dengan media

kartu gambar diharapkan siswa terangsang untuk menggunakan daya indera penglihatannya

dan mampu mengarang cerita dengan baik sesuai dengan isi gambar.

Dalam proses pembelajaran, penggunaan media gambar atau foto sangat umum

digunakan dalam pembelajaran karena kepraktisan dan kemudahannya dalam menggunakan.

Walaupun telah banyak digunakan dalam pembelajaran, akan tetapi media gambar tetap

mampu menyita perhatian siswa dan mampu memberikan visualisasi yang lebih jelas

mengenai konsep yang akan diberikan. Media gambar merupakan salah satu jenis media visual

atau grafis. Gambar berseri merupakan rangkaina gambar yang membentuk sebuah cerita, ia
mirip komik, atau mirip buku gambar tanpa kata ( worless picture book ) yaitu buku-buku

gambar cerita yang alur ceritannya disajikan lewat gambar-gambar.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengambil judul “Pengaruh Penggunaan

Media Kartu Bergambar Terhadap Kemampuan Bercerita Anak Siswa Kelas IV SDN

Tonggonoda”

B. Identifikasi Masalah

Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini dapat dideinisikan sebagai

berikut:

1. Jarang menggunakan atau diterapkan media kartu bergambar dalam proses

bercerita.

2. Media yang digunakan guru hanya buku gambar yang ada di sekolah.

3. Penggunaan metode pembelajaran yang monoton sehingga membuat anak bosan.

4. Anak tidak mampu menceritakana kembali cerita yang disampaikan oleh guru.

C. Batasan Masalah

Untuk membatasi agar penelitian ini agar tidak luas, maka peneliti membatasi masalah

yatitu:

kemampuan bercerita siswa kelas IV SDN Tonggondoa. Kemampuan bercerita adalah hasil

dari pelaksanaan yang telah direncanakan sebelumnya dan hanya pada mata pelajaran bahasa

indonesia.

D. Rumusan Masalah

Dari identifikasi beberapa permasalahan diatas, peneliti menyimpulkan beberapa

rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :


1. Aapakah terdapat pengaruh penggunaan media kartu bergamar terhadap

kemampuan bercerita anak siswa kelas IV SDN Tonggondoa ?

2. Bagaimana keefektifan media kartu bergambar terhadap kemampuan bercerita

anak siswa kelas IV SDN TONGGONDOA ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : pengaruh

penggunaan media kartu bergambar terhadap kemampun bercerita anak siswa kelas IV

SDN Tonggondoa.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Toritis

a. Menemukan pengaruh baik dalam meningkatkan kemampuan bercerita

melalui media kartu bergambar.

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam

mengadakan penelitian selanjutnya.

c. Sebagai sumbangsih agar guru mampu menggunakan media dengan

kreatif dan inovatif menggunakan banyak media lagi dalam proses

pembelajaran.

2. Praktis

Bagi anak,penelitian ini dihaeapkan dapat membawa manfaat bagi anak berupa :

a. Agar anak mampu bercerita dan tampil dengan berani

b. Menumbuhkan minat dan motivasi anak dalam belajar

Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat bagi guru berupa :
a. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam menambahkan kepercayaan

diri kepada anak dalam menceritakan kembali.

b. Menciptakan kegiatan pembelajaran yang tidak membosankan.

Anda mungkin juga menyukai