Anda di halaman 1dari 47

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Keterampilan menyimak memiliki peranan yang sangat penting dalam
dunia pendidikan. Maka dari itu mata pelajaran Bahasa Indonesia harus
diajarkan sejak dini. Menyimak merupakan proses yang mencakup kegiatan
mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menilai, mereaksi atas makna
yang terkandung di dalamnya (Tarigan, 1991:4).
Selama ini, keterampilan menyimak di SD masih belum mendapatkan
hasil yang maksimal. Rendahnya keterampilan menyimak siswa kelas III MI
Darul Mubarok disebabkan oleh berbagai factor. Diantaranya adalah
pemahaman siswa yang masih kurang dalam keterampilan menyimak. Siswa
belum menyadari pentingnya menyimak karena dianggap sama dengan
mendengarkan.
Penggunaan media pembelajaran dalam menyimak cerita sangat
diharuskan agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik, selain itu
dapat membangkitkan semangat siswa dalam belajar. Media audiovisual
merupakan media yang dapat digunakan untuk menyimak cerita. Media ini
diharapkan dapat mempermudah siswa dalam memahami materi dan informasi
yang telah disampaikan.
Dari latar belakang ini, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN
KETERAMPILAN SISWA DALAM MENYIMAK CERITA DI KELAS III
MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL DI MI DARUL MUBAROK
KEMLAGI MOJOKERTO SEMESTER GENAPTAHUN PELAJARAN
2021/2022.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, siswa mengalami
kesulitan dalam mengidentifikasi unsur unsur yang ada pada cerita. Hal ini
dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar siswa mengenai keterampilan
menyimak. Nilai rata – rata yang di dapat siswa kelas III adalah 60. Hal ini

1
merupakan kriteria yang cukup rendah karena masih dibawah kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70.
1. Identifikasi Masalah
Ada dua faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran
menyimak. Yaitu faktor internal yang merupakan faktor dari siswa itu
sendiri diantaranya pemahaman siswa yang masih kurang dalam
keterampilan menyimak. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang
berasal dari luar. Diantaranya proses pembelajaran yang monoton sehingga
siswa merasa bosan, dan media pembelajaran yang kurang menarik.
2. Analisis masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka peneliti mengadakan analisis
mengenai permasalahan yang ada. Diantaranya :
a. Guru kurang kreatif dalam melakukan pembelajaran.
b. Media yang digunakan kurang menarik.
c. Metode yang digunakan kurang tepat.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di kelas III Mi darul Mubarok,
maka peneliti menggunakan media audiovisual sebagai media
pembelajaran dalam menyimak cerita. Tujuannya untuk meningkatkan
hasil belajar dan aktivitas siswa di MI Darul Mubarok Kemlagi Mojokerto.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka muncullah permasalahan
utama yang akan dipecahkan dalam penelitian ini. Yaitu “Apakah dengan
menggunakan media audiovisual dapat meningkatkan hasil belajar dan
aktivitas siswa kelas III di MI darul Mubarok Kemlagi Mojokerto?

C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran semua kompetensi dasar Bahasa Indonesia di kelas III Mi
Darul Mubarok. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia

2
khususnya materi menyimak cerita.

D. MANFAAT PENELITIAN
a. Untuk memotivasi siswa agar lebih giat belajar, selain itu melatih
siswa untuk melakukan kegiatan menyimak secara intensif dan
efektif.
b. Dapat menjadi masukan untuk guru agar menggunakan media
pembelajaran yang lebih variatif sehingga pembelajaran lebih
menyenangkan.
c. Dapat menjadi masukan untuk sekolahan, agar menyediakan sarana
dan prasarana yang dapat mendukung proses belajar mengajar.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. KAJIAN EMPIRIS
Penelitian keterampilan menyimak menarik untuk dilakukan. Hal
ini dikarenakan menyimak merupakan salah satu kegiatan yang
membosakan bagi siswa jika tidak menggunakan media yang menarik.
Salah satu penelitian yang bisa dijadikan acuan dalam penelitian adalah :
Pangestu (2005) melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan
Keterampilan Menyimak Dongeng dengan Media Audiovisual pada siswa
SDN Semarang. Dari hasil penelitian telah menunjukkan bahwa dengan
menggunakan media audiovisual dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Hal ini dapat dilihat dari kenaikan hasil belajar siswa.

B. KAJIAN TEORI
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
informasi serta perubahan perilaku dalam aspek kognitif, afektif,
maupun psikomotor. Perubahan perilaku terjadi didahului proses
pengalaman. Untuk mengetahui perbedaan orang yang telah belajar,
bisa kita bandingan perilaku sebelumnya.
2. Hasil belajar
Hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai siswa selama
mengikuti pembelajaran.sesuai dengan tujuan pembelajaran. Hasil
belajar bisa kita amati dari perubahan tingkah laku seseorang setelah
mengikuti pembelajaran.
3. Karakteristik siswa SD
Karakteristik siswa SD untuk kelas rendah dengan kelas tinggi
berbeda. Untuk kelas rendah belum munculnya tanggung jawab
pribadi. Sedangkan pada siswa kelas tinggi sudah bisa mandiri,
memiliki tanggung jawab. Sudah memiliki sikap yang kritis.
4. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

4
Pembelajaran berbeda dengan pengajaran. Pada proses pembelajaran
guru selalu dihadapkan pada siswa, sedangkan proses pembelajaran
siswa belajar tidak harus dengan guru, mereka bisa belajar
menggunakan media dan bahan ajar.
5. Pengertian Menyimak
Menyimak adalah kegiatan mendengarkan lambar – lambing lisan
yang dilakukan dengan sengaja, penuh konsentrasi serta pemahaman
yang baik.
6. Tujuan Menyimak
Tujuan menyimak adalah untuk mendapatkan informasi dan
pengetahuan mengenai materi yang didengarkan. Pada materi
pembelajaran yang telah dilakukan adalah menyimak dongeng.
7. Manfaat Menyimak
Dengan menyimak, seseorang akan bisa berkomunikasi dengan lancar
serta kosakata yang digunakan akan lebih bervariatif.
8. Media Pembelajaran
Media adalah penghubung atau perantara sedangkan pembelajaran
adalah suatu perantara yang menghubungkan anatara si penerima
informasi dengan yang memberi informasi.
9. Media Audiovisual
Media ini merupakan media yang memiliki unsur gambar dan
suara.Kelebihan media ini selain menyajikan dalam bentuk gambar dan
suara, media ini dapat menarik perhatian siswa dalam menyimak
cerita. Penggunaan media audiovisual diharapkan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada materi menyimak cerita serta dapat
menjadikan proses pembelajaran lebih bermakna. Siswa bisa dengan
mudah menyebutkan unsur – unsur dalam cerita.
10. Pembelajaran Menyimak Menggunakan Audiovisual
Media audiovisual sangat penting dalam pembelajaran menyimak di
sekolah dasar. Karena pada anak seusia SD masih berfikir secara
konkret, belum mampu berfikir secara abstrak. Media ini sangat
membantu dalam proses belajar mengajar.

5
C. KERANGKA BERFIKIR
Keterampilan menyimak dongeng siswa kelas III MI Darul
Mubarok Kemlagi Mojokerto bisa dikatakan belum maksimal. Hal ini
disebabkan adanya salah satu faktor yang berpengaruh yaitu faktor
eksternal. Faktor ini yaitu mengenai penggunaan media dalam
pembelajaran. Selama ini media pembelajaran yang digunakan masih
terbatas dan belum maksimal. Biasanya siswa hanya menyimak dari
bacaan teks buku yang dibacakan oleh guru. Sehingga siswa mudah merasa
bosan dan kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Dalam hal ini
sangat berpengaruh terhadap hasil pembelajaran siswa. Dengan adanya hal
ini, maka peneliti akan menerapkan media audiovisual sebagai media
pembelajaran yang akan digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah agar
siswa lebih terampil dalam menyimak. Siswa juga lebih mudah dalam
menentukan unsur – unsur cerita seperti tokoh, tema, amanat, serta bisa
menceritakan kembali isi cerita dengan bahasa sendiri.

D. HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan latar belakang dan kajian pustaka maka penulis
merumuskan hipotesin tindakan sebagai berikut : MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN SISWA DALAM
MENYIMAK CERITA DI KELAS 3 MENGGUNAKAN MEDIA
AUDIOVISUAL DI MI DARUL MUBAROK KEMLAGI MOJOKERTO
SEMESTER GENAPTAHUN PELAJARAN 2021/2022

6
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian serta Pihak yang Membantu


1. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai subjek peneliti yaitu siswa
kelas III MI Darul Mubarok Kemlagi Mojokerto tahun pelajaran
2021/2022. Kelas ini terdiri dari 22 siswa yaitu 11 siswa laki laki dan 11
siswa perempuan. Peneliti mengambil subjek penelitian ini atas dasar
karena karakteristik siswa kelas III cenderung kurang aktif dalam
pembelajaran. Sehingga dengan adanya penelitian ini, diharapkan bisa
meningkatkan semangat belajar siswa kelas III dan sisa bisa menjadi lebih
aktif.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas
(PTK) yang dilaksanakan di MI Darul Mubarok tepatnya berada di Desa
Mojorejo, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto. Jumlah siswa kelas
1 sampai 6 pada tahun pelajaran ini yaitu 120 siswa. Sedangkan untuk
tenaga pendidik dan non pendidik berjumlah 11 orang. Kepala Sekolah MI
Darul Mubarok yaitu Bapak Muchamad Yazid, M.Pd.I. Proses penelitian
dimulai pada bulan April 2022. Berikut adalah jadwal yang dilaksanakan
peneliti.
a. Persiapan Penelitian
 Koordinasi perizinan : 28 Maret 2022
 Observasi : 31 Maret 2022
b. Pelaksanaan Tindakan
1. Siklus I
 Perencanaan : 7 April 2022
 Pelaksanaan : 8 April 2022
 Observasi : 9 April 2022
 Refleksi : 11 April 2022

7
2. Siklus II
 Perencanaan : 12 April 2022
 Pelaksanaan : 14 April 2022
 Observasi : 16 April 2022
3. Pihak yang membantu dalam penelitian
Pada saat penelitian, peneliti memerlukan bantuan dari guru lain
sebagai observer yang bertujuan agar kegiatan penelitian ini dapat berjalan
dengan baik. Sedangkan peneliti bertindak sebagai pembuat rancangan
pembelajaran selama berlangsungnya proses penelitian.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pebelajaran


Penelitian Tindakan Kelas ini (PTK) terdiri dari dua siklus yaitu siklus I
dan siklus II. Siklus I terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan
Refleksi. Refleksi yang meliputi analisis dan penilaian pada proses
tindakan siklus I yang bertujuan untuk mengetahui kekurangan yang
terjadi pada siklus I. Sedangkan Siklus II bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan menyimak cerita dengan media audiovisual setelah dilakukan
perbaikan terhadap proses pembelajaran pada refleksi di siklus I.
Penelitian tindakan kelas terdiri atas dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II
seperti dalam gambar di bawah ini :

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto 2009: 16)

8
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam penelitian ini meliputi :
1. Perencanaan
Dalam tahap ini, peneliti merumuskan masalah, tujuan, dan hipotesis
tindakan. Peneliti perlu menyusun rencana tindakan terlebih dahulu.
2. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan berupa siklus yang dilaksanakan secara berkelanjutan.
Tindakan akan dilaksanakan setelah proposal diseminarkan dan
dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat.
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung
Pengamatan dilakukakan dalam aktivitas siswa dan aktivitas peneliti
sebagai guru selama proses berlangsung. Peneliti dibantu guru kelas III
yaitu bu Mas’ulatin sebagai pengamat (Observer).
4. Refleksi
Tahapan ini dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan
yang sudah dilakukan. Berdasarkan data yang sudah terkumpul,
kemudian dievaluasi. Tujuannya adalah untuk menyempurnakan
tindakan selanjutnya.

Perencanaan tahap Penelitian


Penelitian ini terdiri dari dua siklus yang terdiri dari siklus I dan
siklus II. Diawal kegiatan, peneliti melakukan tes awal (pre test) yang
bertujuan untuk mrngrtahui kemampuan awal siswa. Rencana tindakan
yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
Perencanaan Siklus I
Kegiatan siklus I terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi.
1. Perencanaan
Peneliti renyiapkan rencana untuk mencapai pembelajaran yang
sesuai dengan keinginan peneliti. Perencanaan ini dilakukan dari
awal sampai akhir penelitian.
2. Pelaksanaan

9
Dalam tahap ini terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
Pada tahap pendahuluan, peneliti mengkondisikan siswa agar siap
untuk mengikuti pembelajaran keterampilan menyimak dan
memberikan apersepsi dan tanya jawab terlebih dahulu.
3. Pengamatan
Pada tahap ini, peneliti meminta bantuan guru lain untuk membantu
melakukan pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung agar
mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginan peneliti.
4. Refleksi
Tahap ini bertujuan untuk menganalisis semua kegiatan yang
dilakukan saat siklus I.

Perencanaan Siklus II
Siklus ini dilakukan jika hasil evaluasi pada siklus I belum
memebuhi indicator keberhasilan. Pada tahap ini terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut penjelasannya :
1. Perencanaan
Tahap ini dilakukan untuk menyempurkan dari perencanaan siklus I.
2. Pelaksanaan
Pada tahap ini terdiri dari pendahuluan, inti, penutup. Pada tahap
pendahuluan guru menanyakan kembali materi pembelajaran yang
sudah dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Pada tahap inti,
peneliti melakukan perbaikan pada proses pembelajaran. Pada tahap
penutup guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan. Selain
itu, guru juga memberikan soal evaluasi.
3. Pengamatan
Pada tahap ini, guru melakukan kolaborasi dengan teman sejawat
untuk mengamati aktivitas siswa dan performansi peneliti saat
pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi
Pada tahap ini, peneliti membuat kesimpulan dari pelaksanaan
kegiatan. Peneliti harus mengetauhi peningkatan siswa terhadap
pembelajaran mentimak cerita menggunakan media audiovisual.

10
C. TEKNIK ANALISIS DATA
Dalam penelitian ini, terdiri dari data kualitatif dan kuantitatif. Peneliti
akan melakukan analisis data setelah data diperoleh. Berikut penjelasan
mengenai teknik yang dilakukan dalam menganalisis data :
1. Data Kuantitatif
Data ini digunakan untuk menentukan nilai akhir belajar individual siswa.
Untuk menentukan nilai akhir siswa dapat menggunakan rumus :

N  SP x 100
A
S
M

Keterangan :
Na : Nilai akhir
Sp : Skor perolehan
Sm : Skor maksimal
Selain itu, data ini juga digunakan untuk menentukan hasil belajar rata –
rata kelas. Berikut rumusnya :

  NA
NR
SN

Keterangannya :
Nr : Nilai rata – rata
Na : Nilai akhir
Sn : Jumlah siswa

Sedangkan untuk menentukan Persentase Tuntas Belajar Klasikal adalah


sebagai berikut :

TBK = Jumlah siswa yang memenuhi KKM x 100%


Jumlah seluruh siswa

Keterangannya :
TBK : Tuntas belajar klasikal

11
2. Data Kualitatif
Untuk mendapatkan data kualitatif, maka diperlukan teknik nontes yang
berupa lembar observasi. Data ini dapat digunakan untuk engukur aktivitas
belajar siswa. Berikut rumusnya :

Persentase = Skor keseluruhan yang diperoleh siswa x 100%


Jumlah siswa x Skor maksimal

Persentase Kriteria
75%-100% Sangat tinggi
50% - 74% Tinggi
25% - 49% sedang
0% - 24% rendah

Tabel 3.1 Kualifikasi Persentase Keaktifan Siswa

Indikator Keberhasilan :
Pembelajaran dikatakan berhasil jika kegiatan yang dilakukan
mendapatkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Adapun kriterianya
adalah sebagai berikut :
Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa dikatakan baik jika sudah memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan di MI darul Mubarok yaitu
70 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sedangkan presentase tuntas
belajar klasikal yaitu minimal 75% dari jumlah siswa secara keseluruhan.
Aktivitas Siswa
Kriteria aktivitas siswa dapat diperoleh dari aktivitas siswa selama
proses pembelajaran.
Sumber Data
Data yang diperoleh dari beberapa sumber diantaranya adalah dari
guru, siswa, dan observer serta data dokumen hasil siswa.
Siswa

12
Data yang bersumber dari siswa berupa data tes dan nontes. Data
tes berupa hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus I. Sedangkan data
nontes diperoleh dari saat pelaksanaan pembelajaran yang berupa hasil
observasi.
Guru
Salah satu guru MI Darul Mubarok yang dijadikan sumber data
yaitu Ibu mas;ulatin, S.Pd selaku guru kelas III. Data yang diperoleh yaitu
dari performansi guru. Data ini diperoleh melalui observasi yang
dilakukan Ibu Mas’ulatin selaku observer saat proses pembelajaran
berlangsung.

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Dalam penelitian ini, pengumpulan data diperoleh dari hasil tes dan
nontes. Berikut penjelasannya :
Tes
Tes yang digunakan dengan membuat soal pilihan ganda yang terdiri
dari 20 soal. Dari hasil tersebut dapat diketahui kekurangan siswa saat
menyimak cerita sebagai acuan dalam perencanaan dalam siklus II.
Nontes
Pada tahap ini, yang dilakukan adalah observasi dan dokumentasi.
Observasi dilakukan untuk mengetahui tingkah laku siswa maupun guru
selama proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan observasi guru
dilakukan oleh observer dengan menggunakan Alat Penilaian Kemampuan
Guru (APKG) yang terdiri dari APKG 1 unruk menilai RPP dan APKG 2
untuk menilai saat pembelajaran berlangsung. Sedangkan pada proses
dokumentasi, untuk mendokumentasikan tahap – tahap selama proses
pembelajaran.

13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini, hasil yang diperoleh berupa hasil tes dan nontes
pada setiap siklusnya. Hasil tes dapat diperoleh dari tes formatif yang
dikerjakan siswa. Sedangkan hasil nontes diperoleh dari observasi
performansi dan aktivitas guru ataupun siswa saat proses pembelajaran
berlangsung yang dilakukan oleh observer. Serta dari data dokumentasi yang
telah dibuat.
1. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Berikut pembahasan dari deskripsi data pelaksanaan tindakan siklus I
yang meliputi paparan hasil belajar siswa, data hasil observasi dan
aktivitas belajar siswa, performansi guru, refleksi siklus I beserta revisi
yang dilakukan untuk pelaksanan siklus II.
Paparan Hasil Belajar
Untuk awal pembelajaran, peneliti mengadakan pretest yang bertujuan
untuk mengetahui kemampuan awal siswa yang nantinya digunakan
sebagai pembanding untuk melanjutkan tahap selanjutnya. Pada kegiatan
ini peneliti belum menggunakan media audiovisual.
Dari hasil pretest tersebut, ternyata siswa yang memperoleh nilai diatas
KKM terdiri dari 8 siswa, sedang yang dibawah KKM terdiri dari 14
siswa. Dari sini dapat disimpulkan bahwa siswa yang memenuhi kriteria
hanya 8 siswa. Dari hasil tersebut, maka hasil belum dikatakan
memenuhi harapan. Dari hasil pretest, kemudian kami melakukan
kegiatan siklus I,. dari kegiatan ini diharapkan hasil belajar siswa dapat
lebih meningkat. Pada kegiatan ini, ada kenaikan dari hasil belajar siswa.
Siswa yang memenuhi KKM meningkat menjadi 15 sedangkan yang
belum tuntas terdiri dari 7 siswa. Dalam hal ini sudah cukup baik.
No Nilai kriteria Jumlah siswa
1 85-100 Sangat baik 7 siswa

14
2 70 - 84 Baik 8 siswa
3 55-69 Cukup 4 siswa
4 0 - 54 Kurang 3 siswa
4.1 Data hasil pada siklus 1
Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa adanya perkembangan dari
waktu pretest. Siswa yang sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal
yang mendapat nilai antara 85-100 dengan kriteria sangat baik adalah 7
siswa. Sedangkan yang mendapat nilai kisaran antara 70-84 dengan
kategori baik adalah 8 siswa. Untuk siswa yang belum memenuhi kriteria
ketuntasan minimal adalah 7 siswa. Diantaranya terdiri dari 4 siswa yang
nilainya antara 55-69 dengan kriteria cukup dan 3 siswa dengan kriteria
kurang. Prosentae keberhasilan dari siklus 1I yaitu sebanyak 68%.
Berikut data hasil belajar siswa secara menyeluruh pada siklus I :
No Nama Siswa Daftar Nilai Keterangan
1 Abdun maulana 85 Tuntas
2 Aldi Arif 90 Tuntas
3 Alif Kurniawan 75 Tuntas
4 Aliya Sabrina 70 Tuntas
5 Aulia Putri 50 Tidak tuntas
6 Cindy Istiawati 45 Tidak tuntas
7 Keysa Ayu 85 Tidak tuntas
8 M. Dani Aprilio 70 Tuntas
9 Naura Zafrani 60 Tidak tuntas
10 Rendra Dwi 75 Tuntas
11 Revan Maulana 85 Tuntas
12 Risa Aqeela 65 Tidak tuntas
13 Sari Dwi Ananda 60 Tidak tuntas
14 Saskia Inggrid 95 Tuntas
15 Salsabila Rahma 70 Tuntas
16 Zafira Darya 65 Tidak tuntas
17 Kayla Anandita 85 Tuntas
18 Alex Tio 75 Tuntas

15
19 Faris Mujahidin 90 Tuntas
20 M. Arfian 75 Tuntas
21 M. Boy Zura 50 Tidak tuntas
22 M. Arsa Ramadhan 75 Tuntas

4.2 data Hasil Belajar siswa secara menyeluruh

Kriteria Ketuntasan Siklus I


70%
68
60% %
50% 32%
40%

30%

20%

10%

0%
Tidak Tuntas
Tuntas

Grafik 4.1 Histogram Kriteria Ketuntasan iklus I


Deskripsi Observasi Proses Pembelajaran
Aspek aspek yang diamati selama proses pembelajaran meliputi :
1. Siswa berdo’a dan mengucapkan salam
2. Siswa aktif dalam menjawab pertanyaan
3. Siswa memperhatikan penjelasan guru dan menyimak dcerita dengan
baik.
4. Siswa dapat berdiskusi kelompok dengan baik.
5. Keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat
6. Siswa mampu menyelesaikan soal evaluasi dengan baik.
7. Sisa mengucapkan salam.

Refleksi
Dari hasil tes pada siklus I siswa sudah mencapai hasil yang telah

16
ditentukan. Rata hasil belajar siswa mencapai 76. Hasil tersebut sudah
mencapai kriteria ketuntasan minimal yang sudah ditentukan oleh MI
darul Mubarok pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 70.

Revisi
Hasil observasi siklus I yang didapat adalah 70% sehingga nilai ini
belum mencapai indicator yang ditentukan yaitu 75%. Hal ini
dikarenakan siswa belum mampu berdiskusi dengan baik. Dalam hal ini
guru bertugas memberikan motivasi kepada siswa agar siswa lebih aktif
saat berdiskusi agar mendapatkan hasil yang lebih baik dari siklus I.

Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II


Pada tahap ini, peneliti terus melakukan perbaikan agar hassil
belajar siswa dapat lebih maksimal. Berikut kegiatan yang dilakukan
pada siklus II :
1. Siswa menyimak cerita tentang malin Kundang.
2. Setelah menyimak cerita, siswa mengerjakan tes formatif yang terdiri
dari 20 soal pilihan ganda untuk mengetahui hasil menyimak.
3. Guru menilai hasil tes.
4. Terjadi kenaikan hasil belajar dari sebelumnya.
Paparan Hasil Belajar
Hasil belajar siswa sudah sangat memenuhi kriteria. Terjadi kenaikan yang
cukup signifikan terhadap hasil pembelajaran. Hal ini dikarenakan
semangat siswa semakin meningkat dan siswa dapat menyimak cerita
dengan lebih baik.
No Nilai kriteria Jumlah siswa
1 85-100 Sangat baik 15 siswa
2 70 - 84 Baik 4 siswa
3 55-69 Cukup 3 siswa
4 0 - 54 Kurang 0 siswa
4.3 data hasil siklus II
Dari tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus

17
II mengalami kenaikan yang signifikan. Hasil tes evaluasi menunjukkan
bahwa semua siswa telah tuntas. Untuk siswa yang mendapat nilai 85-100
terdiri dari 18 siswa. Sedangkan siswa yang mendapat nilai 70-84 terdiri
dari 4 siswa. Prosentase keberhasilan mencapai 87%
Berikut data hasil belajar siswa seara menyeluruh :
No Nama Siswa Daftar Nilai Keterangan
1 Abdun maulana 95 Tuntas
2 Aldi Arif 95 Tuntas
3 Alif Kurniawan 80 Tuntas
4 Aliya Sabrina 80 Tuntas
5 Aulia Putri 65 Tidak Tuntas
6 Cindy Istiawati 60 Tidak Tuntas
7 Keysa Ayu 90 Tuntas
8 M. Dani Aprilio 80 Tuntas
9 Naura Zafrani 80 Tuntas
10 Rendra Dwi 90 Tuntas
11 Revan Maulana 95 Tuntas
12 Risa Aqeela 75 Tuntas
13 Sari Dwi Ananda 75 Tuntas
14 Saskia Inggrid 100 Tuntas
15 Salsabila Rahma 95 Tuntas
16 Zafira Darya 80 Tuntas
17 Kayla Anandita 95 Tuntas
18 Alex Tio 80 Tuntas
19 Faris Mujahidin 100 Tuntas
20 M. Arfian 85 Tuntas
21 M. Boy Zura 65 Tidak Tuntas
22 M. Arsa Ramadhan 90 Tuntas
Tabel 4.4 Hasil belajar siswa secara menyeluruh

18
Kriteria Ketuntasan Siklus II
90%
80% 87%
70%
60%
13%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Tidak Tuntas
Tuntas

Gambar 4.2 Histogram Kriteria Ketuntasan siklus II

Deskripsi Observasi Proses Pembelajaran


Untuk mendapatkan data mengenaik aktivitas selama proses
pembelajaran, beberapa aspek yang dilakukan :
1. Siswa berdo’a dan mengucapkan salam
2. Siswa memperhatikan penjelasan guru
3. Siswa menyimak cerita dengan baik
4. Siswa aktif dalam berdiskusi
5. Siswa dapat menceritakan kembali isi cerita
6. Siswa berani menyampaikan pendapat
7. Siswa mampu mengerjakan soal evaluasi
8. Siswa mengucapkan salam
Refleksi
Berdasarkan hasil tes pada siklus II nilai yang diperoleh semua siswa
sudah mencapai kriteria keberhasilan . Hasil belajar siswa sudah mencapai
87%. Rata rata ini sudah jauh diatas indicator keberhasilan. Indikator
keberhasilan siswa yang hadir juga sudah mencapai 100%.
Revisi
Pada siklus II ini, guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan
lebih baikdaripada siklus I. Untuk performansi guru mendapatkan nilai 89

19
yang berarti dapat dikatakan kategori A, sehingga ada peningkatan dari
performansi guru pada siklus I yang hanya mendapatkan 75%.

B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN


1. Pemaknaan Temuan Penelitian
Penelitian tentang menyimak cerita untuk meningkatkan hasil
belajar dan aktivitas siswa di kelas III Mi darul Mubarok sudah
dilaksanakan dengan baik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, data
diperoleh dari tes formatidf yang dilaksakan pada setiap pertemuan per
siklus. Sedangkan data observasi diperoleh dari pelaksanaan pada siklus I
dan II.
Hasil Belajar Siswa
Keberhasilan dalam penelitian ini dapat dilihat dari hasil yang
diperoleh dan perbaikan nilai tiap siklusnya. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa penelitian telah berhasil dan sudah mencapai keinginan. Pada tahap
pretest nilai yang diperoleh masih rendah, Terdapat 14 siswa dari 22 siswa
yang belum tuntas dan 8 siswa yang tuntas. Sedangkan pada siklus I sudah
mulai ada kenaikan meskipun belum maksimal. Siswa yang tuntas sudah
mencapai 15 siswa, sedangkan yang belum tuntas terdiri dari 7 siswa. Dan
pada siklus II sudah tercapai nilai yang diharapkan. Semua siswa sudah
mencapai ketuntasan kriteria minimal.
Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar siswa selama kegiatan pembelajaran keterampilan
menyimak sudah sangat baik. Untuk persentase kehadiran siswa sudah
mencapai 100% dari siklus I maupun siklus II. Karena siswa lebih tertarik
saat menyimak menggunakan media audiovisual daripada dengan
pembelajaran sebelumnya. Sehingga siswa lebih aktif dan antusias saat
pembelajaran berlangsung.
Performansi Guru
Performansi guru dapat dinilai dari pembuatan RPP dan saat
melaksanakan pembelajaran. Hasil performansi guru sudah memenuhi
indicator yang ditentukan. Yaitu nilainya sudah lebih dari 75. Pada

20
pertemuan siklus I hasil performansi guru sudah mencapai 78, sedangkan
pada pertemua siklus II sudah mengalami kenaikan yaitu nilainya adalah
89. Semua indicator sudah tercapai dengan baik.

2. Implikasi hasil Penelitian


Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan media audiovisual
membawa implikasi dalam hasil pembelajaran tentang menyimak cerita.
Dengan media ini, pembelajaran bisa dilakukan dengan lebih tenang
karena siswa focus dalam menyimak cerita. Media ini lebih menarik
daripada menyimak cerita yang menggunakan metode ceramah pada
umumnya. karena dapat memunculkan suara dan gambar. Sehingga bisa
meningkatkan ketertarikan siswa dalam proses pembelajaran.

21
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
menyimak cerita pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan
media audiovisual dapat memberikan dampak yang lebih baik pada nilai hasil
belajar siswa kelas III MI darul Mubarok. Hal ini dapat kita lihat dari hasil
belajar siswa yang selalu ada perbaikan di tiap siklusnya.

Data hasil pembelajaran mengalami kenaikan yang sangat baik. Dilihat


dari hasil pretest siswa yang mendapatkan nilai tuntas hanya 8 siswa.dari 22
siswa Sedangkan pada Siklus 1 ada kenaikan prosentase. Siswa yang
mengalami kenaikan hasil belajar mencapai 15 siswa dingan kriteria tuntas,
sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 7 siswa dengan prosentase
keberhasilan mencapai 68%. Sedangkan pada siklus II nilai hasil belajar
terjadi kenaikan. Siswa yang tuntas terdiri dari 19 siswa, sedangkan yang tidak
tuntas terdiri dari 3 siswa. Sehingga prosentase keberhasilan pada siklus II
yaitu sebesar 87%.

B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan peneliti adalah
 Untuk guru di MI Darul Mubarok khususnya guru kelas III diharapkan
bisa menggunakan media audiovisual sebagai media pembelajaran.
 Guru di MI darul Mubarok hendaknya melakukan metode pembelajaran
yang lebih variatif agar peserta didik bisa mengikuti pelajaran dengan
senang dan tidak mudah bosan. Dengan hal ini bisa membangkitkan
semangat belajar siswa.
 Untuk pihak sekolah diharapkan menyediakan sarana dan prasarana yang
memadai untuk membangkitkan semangat guru dalam mengajar.

22
DAFTAR PUSTAKA

Hidayati, Nur.2010.Peningkatan keterampilan menyimak dengan Teknik Tanya


Jawab dan Media VCD kelas IV SDN Nguntorondi. Surakarta : Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Karimah, Yulinda. 2009. Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Anak
melalui Media Animasi Audiovisual pada siswa kelas VI SDI Ma’had
Pekalongan. Semarang : Universitas Negeri Semarang.
Khotimah, Khusnul. 2012. Peningkatan Keterampilan Menyimak dalam Pelajaran
Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Mediaa VCD kelas V SDN Bawak
Kecamatan Cawas. Kabupaten Klaten, Surakarta : Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Tarigan, Djago dan H.G tarigan, 1986. Teknik Pengajaran Keterampilan
Berbahasa. Bandung : Angkasa
Tarigan, Hery, Guntur. 2008. Menyimak sebagai suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung : Angkasa
Uno, B hamzah. 2009. Model Pembelajaran, Menciptakan Proses Belajar
Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta : Bumi Aksara
Wibowo, wahyu. 2001. Manajemen Bahasa. Jakarta : Gramedia Wiriatmadja,
Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.

23
LAMPIRAN – LAMPIRAN

24
Lampiran 1
Kesediaan Sebagai Supervisor 2 dalam Penyelenggaraan PKP

Kepada
Kepala UPBJJ Surabaya
Di Surabaya

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa :


Nama : Mas’ulatin
NIP :-
Unit Kerja : MI Darul Mubarok
Alamat : Dsn. Sugihanyar Ds. Mojorejo Kec Kemlagi Kab.Mojokerto
Telepon/HP : 0856-4887-1790
Menyatakan bersedia sebagai supervisor 2 untuk membimbing dalam pelaksanaan
PKP atas :
Nama : TRI WIDAYATI
NIM : 837441423
Program Studi : S1.PGSD
Tempat Mengajar : MI Darul Mubarok
Alamat Sekolah : Dsn. Sugihanyar Ds. Mojorejo Kec Kemlagi Kab.Mojokerto
Telepon/HP : 0822-4912-2393
Demikian surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya :
Mojokerto, 01 April 2022

Mengetahui,
Kepala Sekolah Supervisor 2

Muchamad Yazid, M.Pd.I Mas’ulatin

Lampiran 2

25
Lembar Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Matematika

Fakta/Data Pembelajaran Fakta/Data dari pembelajaran yang terjadi di


yang Terjadi di Kelas kelas III MI Darul Mubarok pada pembelajaran
Bahasa Indonesia tentang menyimak cerita
yaitu :
 Banyak siswa kelas III di MI Darul
Mubarok berjumlah 22 orang 11 orang laki-
laki dan 11 orang perempuan semuanya
hadir
 Proses pembelajaran berljalan dengan
lancer.
Identifikasi Masalah Masalah-masalah yang terjadi di dalam kelas
adalah sebagai berikut :
 Berdasarkan hasil evaluasi kelas III pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia
menunjukan rendahnya hasil belajar siswa
dalam pembelajaran menyimak cerita hanya
8 orang (40%) dari 22 orang siawa yang
mendapat nilai di atas KKM, dan 14 orang
siswa (60%) yang masih di bawah KKM.
Sehingga perlu diadakan perbaikan
pembelajaran
a. Siswa kurang konsentrasi ketika menyimak
cerita anak asyik ngobrol dengan teman
sebangkunya.
b. Siswa belum bisa menentukan tema, tokoh,
amanat.
c. Siswa belum bisa menceritakan kembali isi
cerita yang didengar.
Analisis Masalah Berdasarkan hasil pengamatan hal-hal yang
menyebabkan munculnya masalah dalam
pembelajaran di dalam kelas adalah sebagai
berikut :
 Guru tidak secara maksimal dalam
menyampaikan materi pembelajaran.
 Guru tidak bisa mengelola kelas dengan
baik sehingga kondisi kelas tidak kondusif,
siswa merasa tidak nyaman ketika
pembelajaran berlangsung.
 Metode yang digunakan oleh guru kurang
tepat karena terlalu banyak ceramah
mengakibatkan pembelajaran menoton dan
membosankan
 Guru kurang menguasai materi sehingga
kurang percaya diri, dan pelajaran hanya
tertuju kepada siswa yang aktif saja.
Alternatif dan Prioritas Adapun alternatif yang harus dilaksanakan

26
Pemecahan Masalah dalam pengelolaan kelas adalah dengan
menggunakan metode yang tepat, maka penulis
merencanakan melakukan perbaikan
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar
siswa dengan mencoba mengubah media
dengan media Audiovisual pada materi
menyimak cerita.
Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada peneliti ini
adalah “Bagaimana cara meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia tentang menyimak cerita di MI darul
Mubarok Kemlagi Mojokerto?

Lampiran 3

27
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PRA SIKLUS

Nama Sekolah : MI DARUL MUBAROK


Kelas / Semester :3/2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Menyimak cerita

A. Standar Kompetensi:
Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang
disampaikan secara lisan.

B. Kompetensi Dasar:
Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, karakter tokoh, tema, latar, amanat).

C. Indikator:
1. Menjelaskan tokoh-tokoh cerita dan sifatnya
2. Menentukan latar cerita dengan mengutip kalimat atau paragraf yang
mendukung.
3. Menentukan tema cerita.
4. Menentukan amanat yang terkandung dalam cerita.

D. Tujuan Pembelajaran:
 Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan
pengertian dongeng dan jenis dongeng.
 Melalui kerja kelompok, siswa dapat menjelaskan unsur-unsur dongeng.
 Setelah melihat dan menyimak video dongeng, siswa dapat menjelaskan
tokoh, perwatakan, dan latar cerita.
 Setelah tanya jawab, siswa dapat menjelaskan tema dan amanat yang
terkandung dalam dongeng.
 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin (Discipline), Tekun (diligence).

Tanggung jawab (responsibility), Ketelitian (carefulness), Kerjasama


(Cooperation), Toleransi (Tolerance), Percaya diri (Confidence), Keberanian
(Bravery)

E. Materi Pembelajaran:
Cerita Rakyat (dongeng) adalah cerita yang hidup di tengah-tengah
masyarakat dan sudah ada sejak zaman dahulu. Cerita tersebut diwariskan atau
disebarkan secara lisan dari mulut ke mulut.

Unsur-unsur dongeng sebagai berikut:

28
 Tokoh cerita adalah orang atau binatang yang berperan di dalam cerita.
Masing-masing tokoh mempunyai sifat sendiri-sendiri.
 latar cerita atau setting adalah segala sesuatu yang menjelaskan tentang
tempat terjadinya peristiwa dalam cerita atau dongeng.
 Latar Tempat adalah segala sesuatu yang menjelaskan tentang tempat
terjadinya peristiwa dalam cerita.
 Latar Waktu adalah waktu terjadinya peristiwa dalam cerita.
 Latar Suasana adalah penjelasan mengenai suasana pada saat peristiwa
terjadi.
 Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita. Tema disebut juga topik
cerita.
 Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca
atau pendengar. Pesan biasanya berisi sebuah nasihat atau perbuatan.
Jenis-jenis cerita rakyat.
 Fabel (cerita binatang), yaitu cerita rakyat yang tokoh-tokohnya
binatang, misalnya Kancil yang Cerdik dan Serigala yang Licik.
 Legenda, yaitu cerita yang isinya dikaitkan dengan asal usul terjadinya
suatu tempat, misalnya, Asal Usul Banyuwangi, Danau Toba dan
Tangkuban Perahu.
 Mite, yaitu cerita yang isinya tentang dewa dewi atau cerita yang
bersifat sakral, misalnya, Nyi Roro Kidul, Dewi Sri, dan hikayat Sang
Boma.
 Sage, yaitu cerita yang mengandung unsur sejarah, misalnya,
Damarwulan, Ciung Wanara, dan Rara Jonggrang.
 Epos, yaitu cerita kepahlawanan, misalnya, Ramayana dan Mahabarata.
 Cerita Jenaka, yaitu cerita yang menceritakan kebodohan atau sesuatu
yang lucu, misalnya Pak Pandir, Pak Belalang dan Si Kabayan.
 Dongeng biasa, yaitu jenis dongeng yang ditokohi manusia atau
biasanya adalah suka dukanya seseorang;
Tahap-tahap Menyimak Dongeng
1. Mendengarkan, dalam tahap ini siswa baru mendengar segala sesuatu
yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh yang ada dalam dongeng.
2. Memahami, setelah kita mendengar maka ada keinginan untuk mengerti
atau memahami dengan baik isi dongeng.
3. Menginterpretasi, seorang penyimak belum puas kalau hanya mendengar
dan memahami isi dongeng, dia ingin menafsirkan atau
menginterpretasikan isi dalam dongeng.
4. Mengevaluasi, pada tahap ini penyimak mulai menilai atau mengevaluasi
sifat-sifat tokoh dalam dongeng.
5. Menanggapi, pada tahap ini penyimak menanggapi isi dongeng.

F. Metode Pembelajaran :

29
Ceramah, tanya jawab, kerja kelompok, penugasan
G. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan I (2 x 35 menit)
1. Kegiatan Awal (± 10 menit)
 Guru mengkondisikan kelas
 Guru membuka pelajaran dengan doa dan salam
 Guru melakukan presensi siswa
 Guru melakukan apersepsi/motivasi yang berkaitan dengan materi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
2. Kegiatan Inti (± 60 menit)
a) Eksplorasi
 Guru menjelaskan pengertian menyimak..
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal- hal
yang belum jelas tentang menyimak dongeng.
 Sesuai pengarahan dari guru, siswa membentuk kelompok yang
anggotanya terdiri dari 4-5 siswa.
 Guru menceritakan salah satu dongeng.
b) Elaborasi
 Siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) setelah membaca petunjuk
cara menyelesaikannya.
 Siswa secara kelompok mengerjakan soal-soal latihan.
 Siswa bersama guru membahas lembar kerja siswa.
c) Konfirmasi
 Guru bersama siswa bertanyajawab mengenai hal-hal yang belum jelas.
 Guru bersama siswa meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan.
3. Kegiatan Akhir (± 35 menit)
 Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
 Guru memotivasi siswa untuk belajar.
 Guru memberikan tes formatif kepada siswa.
 Guru meminta siswa untuk mencocokkan hasil tes dengan cara
menukarkan kepada teman.
 Guru menganalisis nilai.
 Guru menutup pelajaran.
H. Sumber dan Media Pembelajaran :
1. Sumber Pembelajaran :
a. Silabus kelas III
Machmud, dkk. 2004. Bahasa dan Sastra Indonesia. Mojokerto : Sahabat

2. Media Pembelajaran :
a. Video youtobe
I. Penilaian :
1. Penilaian Proses
Penilaian yang dilakukan pada saat proses pembelajaran dengamenggunakan

30
lembar pengamatan (terlampir)
2. Penilaian Hasil
a. Teknik tes : tes tertulis
b. Bentuk tes : pilihan ganda (terlampir))
3. Kriteria Penilaian
B
NA = x 100
N

Keterangan : B = banyaknya butir yang dijawab benar


N = banyaknya butir soal

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas 3

Muchamad Yazid, M.Pd Tri Widayati

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

31
SIKLUS I

Nama Sekolah : MI DARUL MUBAROK


Kelas / Semester :3/2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Menyimak cerita

J. Standar Kompetensi:
Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang
disampaikan secara lisan.

K. Kompetensi Dasar:
Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, karakter tokoh, tema, latar, amanat).

L. Indikator:
1. Menjelaskan tokoh-tokoh cerita dan sifatnya
2. Menentukan latar cerita dengan mengutip kalimat atau paragraf yang
mendukung.
3. Menentukan tema cerita.
4. Menentukan amanat yang terkandung dalam cerita.

M. Tujuan Pembelajaran:
 Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan
pengertian dongeng dan jenis dongeng.
 Melalui kerja kelompok, siswa dapat menjelaskan unsur-unsur dongeng.
 Setelah melihat dan menyimak video dongeng, siswa dapat menjelaskan
tokoh, perwatakan, dan latar cerita.
 Setelah tanya jawab, siswa dapat menjelaskan tema dan amanat yang
terkandung dalam dongeng.
 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin (Discipline), Tekun (diligence).

Tanggung jawab (responsibility), Ketelitian (carefulness), Kerjasama


(Cooperation), Toleransi (Tolerance), Percaya diri (Confidence), Keberanian
(Bravery)

N. Materi Pembelajaran:
Cerita Rakyat (dongeng) adalah cerita yang hidup di tengah-tengah
masyarakat dan sudah ada sejak zaman dahulu. Cerita tersebut diwariskan atau
disebarkan secara lisan dari mulut ke mulut.

Unsur-unsur dongeng sebagai berikut:

32
 Tokoh cerita adalah orang atau binatang yang berperan di dalam cerita.
Masing-masing tokoh mempunyai sifat sendiri-sendiri.
 latar cerita atau setting adalah segala sesuatu yang menjelaskan tentang
tempat terjadinya peristiwa dalam cerita atau dongeng.
 Latar Tempat adalah segala sesuatu yang menjelaskan tentang tempat
terjadinya peristiwa dalam cerita.
 Latar Waktu adalah waktu terjadinya peristiwa dalam cerita.
 Latar Suasana adalah penjelasan mengenai suasana pada saat peristiwa
terjadi.
 Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita. Tema disebut juga topik
cerita.
 Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca
atau pendengar. Pesan biasanya berisi sebuah nasihat atau perbuatan.
Jenis-jenis cerita rakyat.
 Fabel (cerita binatang), yaitu cerita rakyat yang tokoh-tokohnya
binatang, misalnya Kancil yang Cerdik dan Serigala yang Licik.
 Legenda, yaitu cerita yang isinya dikaitkan dengan asal usul terjadinya
suatu tempat, misalnya, Asal Usul Banyuwangi, Danau Toba dan
Tangkuban Perahu.
 Mite, yaitu cerita yang isinya tentang dewa dewi atau cerita yang
bersifat sakral, misalnya, Nyi Roro Kidul, Dewi Sri, dan hikayat Sang
Boma.
 Sage, yaitu cerita yang mengandung unsur sejarah, misalnya,
Damarwulan, Ciung Wanara, dan Rara Jonggrang.
 Epos, yaitu cerita kepahlawanan, misalnya, Ramayana dan Mahabarata.
 Cerita Jenaka, yaitu cerita yang menceritakan kebodohan atau sesuatu
yang lucu, misalnya Pak Pandir, Pak Belalang dan Si Kabayan.
 Dongeng biasa, yaitu jenis dongeng yang ditokohi manusia atau
biasanya adalah suka dukanya seseorang;
Tahap-tahap Menyimak Dongeng
6. Mendengarkan, dalam tahap ini siswa baru mendengar segala sesuatu
yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh yang ada dalam dongeng.
7. Memahami, setelah kita mendengar maka ada keinginan untuk mengerti
atau memahami dengan baik isi dongeng.
8. Menginterpretasi, seorang penyimak belum puas kalau hanya mendengar
dan memahami isi dongeng, dia ingin menafsirkan atau
menginterpretasikan isi dalam dongeng.
9. Mengevaluasi, pada tahap ini penyimak mulai menilai atau mengevaluasi
sifat-sifat tokoh dalam dongeng.
10. Menanggapi, pada tahap ini penyimak menanggapi isi dongeng.

O. Metode Pembelajaran :

33
Ceramah, tanya jawab, kerja kelompok, penugasan
P. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan I (2 x 35 menit)
1. Kegiatan Awal (± 10 menit)
 Guru mengkondisikan kelas
 Guru membuka pelajaran dengan doa dan salam
 Guru melakukan presensi siswa
 Guru melakukan apersepsi/motivasi yang berkaitan dengan materi
1) Apakah anak-anak pernah mendengarkan dongeng?
2) Dongeng apa yang anak-anak dengar?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
2. Kegiatan Inti (± 60 menit)
d) Eksplorasi
 Guru menjelaskan tahap-tahap menyimak dongeng dengan menggunakan
media audio visual melalui ceramah.
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal- hal
yang belum jelas tentang menyimak dongeng.
 Guru memutarkan video cerita
 Guru bersama siswa mendengarkan dan melihat dongeng yang diputarkan
oleh guru melalui youtobe.
 Sesuai pengarahan dari guru, siswa membentuk kelompok yang
anggotanya terdiri dari 4-5 siswa.
e) Elaborasi
 Siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) setelah membaca petunjuk
cara menyelesaikannya.
 Siswa secara kelompok mengerjakan soal-soal latihan.
 Siswa bersama guru membahas lembar kerja siswa.
f) Konfirmasi
 Guru bersama siswa bertanyajawab mengenai hal-hal yang belum jelas.
 Guru bersama siswa meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan.
3. Kegiatan Akhir (± 35 menit)
 Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
 Guru memotivasi siswa untuk belajar.
 Guru memberikan tes formatif kepada siswa.
 Guru meminta siswa untuk mencocokkan hasil tes dengan cara
menukarkan kepada teman.
 Guru menganalisis nilai.
 Guru menutup pelajaran.

Q. Sumber dan Media Pembelajaran :


1. Sumber Pembelajaran :
a. Silabus kelas III

34
Machmud, dkk. 2004. Bahasa dan Sastra Indonesia. Mojokerto : Sahabat

2. Media Pembelajaran :
a. Video youtobe
R. Penilaian :
1. Penilaian Proses
Penilaian yang dilakukan pada saat proses pembelajaran dengamenggunakan
lembar pengamatan (terlampir)
2. Penilaian Hasil
a. Teknik tes : tes tertulis
b. Bentuk tes : pilihan ganda (terlampir))
3. Kriteria Penilaian
B
NA = x 100
N

Keterangan : B = banyaknya butir yang dijawab benar


N = banyaknya butir soal

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas 3

Muchamad Yazid, M.Pd Tri Widayati

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

35
SIKLUS 2

Nama Sekolah : MI DARUL MUBAROK


Kelas / Semester :3/2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Menyimak cerita

S. Standar Kompetensi:
Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang
disampaikan secara lisan.

T. Kompetensi Dasar:
Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, karakter tokoh, tema, latar, amanat).

U. Indikator:
 Menjelaskan tokoh-tokoh cerita dan sifatnya
 Menentukan latar cerita dengan mengutip kalimat atau paragraf yang
mendukung.
 Menentukan tema cerita.
 Menentukan amanat yang terkandung dalam cerita.

V. Tujuan Pembelajaran:
 Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan
pengertian dongeng dan jenis dongeng.
 Melalui kerja kelompok, siswa dapat menjelaskan unsur-unsur dongeng.
 Setelah melihat dan menyimak video dongeng, siswa dapat menjelaskan
tokoh, perwatakan, dan latar cerita.
 Setelah tanya jawab, siswa dapat menjelaskan tema dan amanat yang
terkandung dalam dongeng.
 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin (Discipline), Tekun (diligence).

Tanggung jawab (responsibility), Ketelitian (carefulness), Kerjasama


(Cooperation), Toleransi (Tolerance), Percaya diri (Confidence), Keberanian
(Bravery)

W. Materi Pembelajaran:
Cerita Rakyat (dongeng) adalah cerita yang hidup di tengah-tengah
masyarakat dan sudah ada sejak zaman dahulu. Cerita tersebut diwariskan
atau disebarkan secara lisan dari mulut ke mulut.

Unsur-unsur dongeng sebagai berikut:


 Tokoh cerita adalah orang atau binatang yang berperan di dalam cerita.
Masing-masing tokoh mempunyai sifat sendiri-sendiri.

36
 latar cerita atau setting adalah segala sesuatu yang menjelaskan tentang
tempat terjadinya peristiwa dalam cerita atau dongeng.
 Latar Tempat adalah segala sesuatu yang menjelaskan tentang tempat
terjadinya peristiwa dalam cerita.
 Latar Waktu adalah waktu terjadinya peristiwa dalam cerita.
 Latar Suasana adalah penjelasan mengenai suasana pada saat peristiwa
terjadi.
 Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita. Tema disebut juga topik
cerita.
 Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada
pembaca atau pendengar. Pesan biasanya berisi sebuah nasihat atau
perbuatan.
Jenis-jenis cerita rakyat.
 Fabel (cerita binatang), yaitu cerita rakyat yang tokoh-tokohnya
binatang, misalnya Kancil yang Cerdik dan Serigala yang Licik.
 Legenda, yaitu cerita yang isinya dikaitkan dengan asal usul terjadinya
suatu tempat, misalnya, Asal Usul Banyuwangi, Danau Toba dan
Tangkuban Perahu.
 Mite, yaitu cerita yang isinya tentang dewa dewi atau cerita yang bersifat
sakral, misalnya, Nyi Roro Kidul, Dewi Sri, dan hikayat Sang Boma.
 Sage, yaitu cerita yang mengandung unsur sejarah, misalnya,
Damarwulan, Ciung Wanara, dan Rara Jonggrang.
 Epos, yaitu cerita kepahlawanan, misalnya, Ramayana dan Mahabarata.
 Cerita Jenaka, yaitu cerita yang menceritakan kebodohan atau sesuatu
yang lucu, misalnya Pak Pandir, Pak Belalang dan Si Kabayan.
 Dongeng biasa, yaitu jenis dongeng yang ditokohi manusia atau biasanya
adalah suka dukanya seseorang;
Tahap-tahap Menyimak Dongeng
 Mendengarkan, dalam tahap ini siswa baru mendengar segala sesuatu
yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh yang ada dalam dongeng.
 Memahami, setelah kita mendengar maka ada keinginan untuk mengerti
atau memahami dengan baik isi dongeng.
 Menginterpretasi, seorang penyimak belum puas kalau hanya mendengar
dan memahami isi dongeng, dia ingin menafsirkan atau
menginterpretasikan isi dalam dongeng.
 Mengevaluasi, pada tahap ini penyimak mulai menilai atau
mengevaluasi sifat-sifat tokoh dalam dongeng.
 Menanggapi, pada tahap ini penyimak menanggapi isi dongeng.
X. Metode Pembelajaran :
Ceramah, tanya jawab, kerja kelompok, penugasan

Y. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (± 10 menit)

37
 Guru mengkondisikan kelas
 Guru membuka pelajaran dengan doa dan salam
 Guru melakukan presensi siswa
 Guru melakukan apersepsi/motivasi yang berkaitan dengan materi
 Guru melakukan apersepsi/motivasi yang berkaitan dengan materi
 Dongeng apa yang anak dengar pada minggu yang lalu?
 Apa amanat yang terkandung didalam dongeng tersebut?
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
Kegiatan Inti (± 60 menit)
Eksplorasi
 Guru menjelaskan tahap-tahap menyimak dongeng dengan
menggunakan media audio visual melalui ceramah.
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-
hal yang belum jelas tentang menyimak dongeng.
 Guru memutarkan video cerita tentang “Malin Kundang”
 Guru bersama siswa mendengarkan dan melihat dongeng yang
diputarkan oleh guru melalui youtobe.
 Sesuai pengarahan dari guru, siswa membentuk kelompok yang
anggotanya terdiri dari 4-5 siswa.
Elaborasi
 Siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) setelah membaca petunjuk
cara menyelesaikannya.
 Siswa secara kelompok mengerjakan soal-soal latihan.
 Siswa bersama guru membahas lembar kerja siswa.
Konfirmasi
 Guru bersama siswa bertanyajawab mengenai hal-hal yang belum jelas.
 Guru bersama siswa meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan.
 Kegiatan Akhir (± 35 menit)
 Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
 Guru memotivasi siswa untuk belajar.
 Guru memberikan tes formatif kepada siswa.
 Guru meminta siswa untuk mencocokkan hasil tes dengan cara
menukarkan kepada teman.
 Guru menganalisis nilai.
 Guru menutup pelajaran.

Z. Sumber dan Media Pembelajaran :


Sumber Pembelajaran :
Silabus kelas III
Machmud, dkk. 2004. Bahasa dan Sastra Indonesia. Mojokerto : Sahabat

Media Pembelajaran :

38
Video youtobe
AA. Penilaian :
Penilaian Proses
Penilaian yang dilakukan pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan
lembar pengamatan (terlampir)
Penilaian Hasil
Teknik tes : tes tertulis
Bentuk tes : pilihan ganda (terlampir))
Kriteria Penilaian
B
NA = x 100
N

Keterangan : B = banyaknya butir yang dijawab benar


N = banyaknya butir soal

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas 3

Muchamad Yazid, M.Pd Tri Widayati

Lampiran 4

39
LEMBAR OBSERVASI SIKLUS 1

Nama Mahasiswa : TRI WIDAYATI

NIM : 837441423

Tempat Mengajar : MI DARUL MUBAROK

Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA

Kelas/Semester : III (TIGA)/II (Dua)

Waktu : 2 x 35 menit

Hari/Tanggal : Sabtu, 09 April 2022

KEMUNCULAN
No Perilaku Guru Yang di Observasi KOMENTAR
Ada Tidak
1. Guru mengondisikan siswa untuk ✔ Baik
belajar aktif, misalnya berdoa,
mengabsen, dan mempersiapkan
alat tulis
2. Guru melaksanakan apersepsi ✔ Baik
Guru menyampaikan tujuan
3. ✔ Baik
pembelajaran
Guru menggunakan media
4. ✔ Baik
pembelajaran
Guru menjelaskan materi
6. ✔ Baik
pembelajaran
7. Siswa menyimak penjelasan guru ✔ Baik
Siswa dan guru melakukan tanya
8. ✔ Baik
jawab

40
Guru memberikan penguatan
9. kepada siswa yang berani ✔ Tidak Muncul
menjawab
Guru mengadakan diskusi
10. ✔ Tidak Muncul
kelompok
Siswa melakukan diskusi
11. ✔ Baik
kelompok
Siswa mengadakan lembar kerja
12. ✔ Tidak Muncul
pada kelompok masing-masing
Guru membimbing siswa dalam
13. ✔ Tidak Muncul
kerja kelompok
14. Siswa melaporkan hasil diskusi ✔ Tidak Muncul
Dengan bimbingan guru siswa
15. menyimpulkan materi ✔ Baik
pembelajaran
Siswa mengerjakan lembar
16. ✔ Baik
evaluasi

17. Guru memeriksa hasil evaluasi ✔ Baik

Guru memberikan tindak lanjut


18. ✔ Baik
berupa PR
Guru menutup pelajaran dengan
19. ✔ Baik
ucapan salam

Mojokerto, 09 April 2022


Observer

Mas’ulatin, S.Pd.

41
LEMBAR OBSERVASI SIKLUS 2

Nama Mahasiswa : TRI WIDAYATI

NIM : 837441423

Tempat Mengajar : MI DARUL MUBAROK

Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA

Kelas/Semester : III (TIGA)/II (Dua)

Waktu : 2 x 35 menit

Hari/Tanggal :Sabtu, 16 April 2022

KEMUNCULAN
No Perilaku Guru Yang di Observasi KOMENTAR
Ada Tidak
1. Guru mengondisikan siswa untuk ✔ Baik
belajar aktif, misalnya berdoa,
mengabsen, dan mempersiapkan
alat tulis
2. Guru melaksanakan apersepsi ✔ Baik
Guru menyampaikan tujuan
3. ✔ Baik
pembelajaran
Guru menggunakan media
4. ✔ Baik
pembelajaran

6. Siswa menyimak cerita ✔ Baik

7. Siswa menyimak penjelasan guru ✔ Baik


Siswa dan guru melakukan tanya
8. ✔ Baik
jawab

42
Guru memberikan penguatan
9. kepada siswa yang berani ✔ Baik
menjawab
Guru mengadakan diskusi
10. ✔ Baik
kelompok
Siswa melakukan diskusi
11. ✔ Baik
kelompok
Siswa mengadakan lembar kerja
12. ✔ Baik
pada kelompok masing-masing
Guru membimbing siswa dalam
13. ✔ Baik
kerja kelompok
14. Siswa melaporkan hasil diskusi ✔ Baik
Dengan bimbingan guru siswa
15. menyimpulkan materi ✔ Baik
pembelajaran
Siswa mengerjakan lembar
16. ✔ Baik
evaluasi

17. Guru memeriksa hasil evaluasi ✔ Baik

Guru memberikan tindak lanjut


18. ✔ Baik
berupa PR
Guru menutup pelajaran dengan
19. ✔ Baik
ucapan salam

Mojokerto, 16 April 2022


Observer

Mas’ulatin, S.Pd.

Lampiran 5

43
Lampiran 6

Nilai terendah dan tertinggi siklus I

44
Nilai Terendah Nilai tertinggi

Nilai terendah dan tertinggi siklus II

Nilai terendah Nilai trtinggi

Lampiran 7

45
Gambar 1. Guru sedang menjelaskan materi

Gambar 2. Guru sedang memutarkan video

46
Gambar 3. Siswa sedang berdiskusi

Gambar 4. Siswa sedang membacakan hasil diskusi

47

Anda mungkin juga menyukai