PENDAHULUAN
1
merupakan kriteria yang cukup rendah karena masih dibawah kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70.
1. Identifikasi Masalah
Ada dua faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran
menyimak. Yaitu faktor internal yang merupakan faktor dari siswa itu
sendiri diantaranya pemahaman siswa yang masih kurang dalam
keterampilan menyimak. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang
berasal dari luar. Diantaranya proses pembelajaran yang monoton sehingga
siswa merasa bosan, dan media pembelajaran yang kurang menarik.
2. Analisis masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka peneliti mengadakan analisis
mengenai permasalahan yang ada. Diantaranya :
a. Guru kurang kreatif dalam melakukan pembelajaran.
b. Media yang digunakan kurang menarik.
c. Metode yang digunakan kurang tepat.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di kelas III Mi darul Mubarok,
maka peneliti menggunakan media audiovisual sebagai media
pembelajaran dalam menyimak cerita. Tujuannya untuk meningkatkan
hasil belajar dan aktivitas siswa di MI Darul Mubarok Kemlagi Mojokerto.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka muncullah permasalahan
utama yang akan dipecahkan dalam penelitian ini. Yaitu “Apakah dengan
menggunakan media audiovisual dapat meningkatkan hasil belajar dan
aktivitas siswa kelas III di MI darul Mubarok Kemlagi Mojokerto?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran semua kompetensi dasar Bahasa Indonesia di kelas III Mi
Darul Mubarok. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
2
khususnya materi menyimak cerita.
D. MANFAAT PENELITIAN
a. Untuk memotivasi siswa agar lebih giat belajar, selain itu melatih
siswa untuk melakukan kegiatan menyimak secara intensif dan
efektif.
b. Dapat menjadi masukan untuk guru agar menggunakan media
pembelajaran yang lebih variatif sehingga pembelajaran lebih
menyenangkan.
c. Dapat menjadi masukan untuk sekolahan, agar menyediakan sarana
dan prasarana yang dapat mendukung proses belajar mengajar.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. KAJIAN EMPIRIS
Penelitian keterampilan menyimak menarik untuk dilakukan. Hal
ini dikarenakan menyimak merupakan salah satu kegiatan yang
membosakan bagi siswa jika tidak menggunakan media yang menarik.
Salah satu penelitian yang bisa dijadikan acuan dalam penelitian adalah :
Pangestu (2005) melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan
Keterampilan Menyimak Dongeng dengan Media Audiovisual pada siswa
SDN Semarang. Dari hasil penelitian telah menunjukkan bahwa dengan
menggunakan media audiovisual dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Hal ini dapat dilihat dari kenaikan hasil belajar siswa.
B. KAJIAN TEORI
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
informasi serta perubahan perilaku dalam aspek kognitif, afektif,
maupun psikomotor. Perubahan perilaku terjadi didahului proses
pengalaman. Untuk mengetahui perbedaan orang yang telah belajar,
bisa kita bandingan perilaku sebelumnya.
2. Hasil belajar
Hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai siswa selama
mengikuti pembelajaran.sesuai dengan tujuan pembelajaran. Hasil
belajar bisa kita amati dari perubahan tingkah laku seseorang setelah
mengikuti pembelajaran.
3. Karakteristik siswa SD
Karakteristik siswa SD untuk kelas rendah dengan kelas tinggi
berbeda. Untuk kelas rendah belum munculnya tanggung jawab
pribadi. Sedangkan pada siswa kelas tinggi sudah bisa mandiri,
memiliki tanggung jawab. Sudah memiliki sikap yang kritis.
4. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
4
Pembelajaran berbeda dengan pengajaran. Pada proses pembelajaran
guru selalu dihadapkan pada siswa, sedangkan proses pembelajaran
siswa belajar tidak harus dengan guru, mereka bisa belajar
menggunakan media dan bahan ajar.
5. Pengertian Menyimak
Menyimak adalah kegiatan mendengarkan lambar – lambing lisan
yang dilakukan dengan sengaja, penuh konsentrasi serta pemahaman
yang baik.
6. Tujuan Menyimak
Tujuan menyimak adalah untuk mendapatkan informasi dan
pengetahuan mengenai materi yang didengarkan. Pada materi
pembelajaran yang telah dilakukan adalah menyimak dongeng.
7. Manfaat Menyimak
Dengan menyimak, seseorang akan bisa berkomunikasi dengan lancar
serta kosakata yang digunakan akan lebih bervariatif.
8. Media Pembelajaran
Media adalah penghubung atau perantara sedangkan pembelajaran
adalah suatu perantara yang menghubungkan anatara si penerima
informasi dengan yang memberi informasi.
9. Media Audiovisual
Media ini merupakan media yang memiliki unsur gambar dan
suara.Kelebihan media ini selain menyajikan dalam bentuk gambar dan
suara, media ini dapat menarik perhatian siswa dalam menyimak
cerita. Penggunaan media audiovisual diharapkan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada materi menyimak cerita serta dapat
menjadikan proses pembelajaran lebih bermakna. Siswa bisa dengan
mudah menyebutkan unsur – unsur dalam cerita.
10. Pembelajaran Menyimak Menggunakan Audiovisual
Media audiovisual sangat penting dalam pembelajaran menyimak di
sekolah dasar. Karena pada anak seusia SD masih berfikir secara
konkret, belum mampu berfikir secara abstrak. Media ini sangat
membantu dalam proses belajar mengajar.
5
C. KERANGKA BERFIKIR
Keterampilan menyimak dongeng siswa kelas III MI Darul
Mubarok Kemlagi Mojokerto bisa dikatakan belum maksimal. Hal ini
disebabkan adanya salah satu faktor yang berpengaruh yaitu faktor
eksternal. Faktor ini yaitu mengenai penggunaan media dalam
pembelajaran. Selama ini media pembelajaran yang digunakan masih
terbatas dan belum maksimal. Biasanya siswa hanya menyimak dari
bacaan teks buku yang dibacakan oleh guru. Sehingga siswa mudah merasa
bosan dan kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Dalam hal ini
sangat berpengaruh terhadap hasil pembelajaran siswa. Dengan adanya hal
ini, maka peneliti akan menerapkan media audiovisual sebagai media
pembelajaran yang akan digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah agar
siswa lebih terampil dalam menyimak. Siswa juga lebih mudah dalam
menentukan unsur – unsur cerita seperti tokoh, tema, amanat, serta bisa
menceritakan kembali isi cerita dengan bahasa sendiri.
D. HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan latar belakang dan kajian pustaka maka penulis
merumuskan hipotesin tindakan sebagai berikut : MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN SISWA DALAM
MENYIMAK CERITA DI KELAS 3 MENGGUNAKAN MEDIA
AUDIOVISUAL DI MI DARUL MUBAROK KEMLAGI MOJOKERTO
SEMESTER GENAPTAHUN PELAJARAN 2021/2022
6
BAB III
METODE PENELITIAN
7
2. Siklus II
Perencanaan : 12 April 2022
Pelaksanaan : 14 April 2022
Observasi : 16 April 2022
3. Pihak yang membantu dalam penelitian
Pada saat penelitian, peneliti memerlukan bantuan dari guru lain
sebagai observer yang bertujuan agar kegiatan penelitian ini dapat berjalan
dengan baik. Sedangkan peneliti bertindak sebagai pembuat rancangan
pembelajaran selama berlangsungnya proses penelitian.
Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto 2009: 16)
8
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam penelitian ini meliputi :
1. Perencanaan
Dalam tahap ini, peneliti merumuskan masalah, tujuan, dan hipotesis
tindakan. Peneliti perlu menyusun rencana tindakan terlebih dahulu.
2. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan berupa siklus yang dilaksanakan secara berkelanjutan.
Tindakan akan dilaksanakan setelah proposal diseminarkan dan
dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat.
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung
Pengamatan dilakukakan dalam aktivitas siswa dan aktivitas peneliti
sebagai guru selama proses berlangsung. Peneliti dibantu guru kelas III
yaitu bu Mas’ulatin sebagai pengamat (Observer).
4. Refleksi
Tahapan ini dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan
yang sudah dilakukan. Berdasarkan data yang sudah terkumpul,
kemudian dievaluasi. Tujuannya adalah untuk menyempurnakan
tindakan selanjutnya.
9
Dalam tahap ini terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
Pada tahap pendahuluan, peneliti mengkondisikan siswa agar siap
untuk mengikuti pembelajaran keterampilan menyimak dan
memberikan apersepsi dan tanya jawab terlebih dahulu.
3. Pengamatan
Pada tahap ini, peneliti meminta bantuan guru lain untuk membantu
melakukan pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung agar
mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginan peneliti.
4. Refleksi
Tahap ini bertujuan untuk menganalisis semua kegiatan yang
dilakukan saat siklus I.
Perencanaan Siklus II
Siklus ini dilakukan jika hasil evaluasi pada siklus I belum
memebuhi indicator keberhasilan. Pada tahap ini terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut penjelasannya :
1. Perencanaan
Tahap ini dilakukan untuk menyempurkan dari perencanaan siklus I.
2. Pelaksanaan
Pada tahap ini terdiri dari pendahuluan, inti, penutup. Pada tahap
pendahuluan guru menanyakan kembali materi pembelajaran yang
sudah dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Pada tahap inti,
peneliti melakukan perbaikan pada proses pembelajaran. Pada tahap
penutup guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan. Selain
itu, guru juga memberikan soal evaluasi.
3. Pengamatan
Pada tahap ini, guru melakukan kolaborasi dengan teman sejawat
untuk mengamati aktivitas siswa dan performansi peneliti saat
pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi
Pada tahap ini, peneliti membuat kesimpulan dari pelaksanaan
kegiatan. Peneliti harus mengetauhi peningkatan siswa terhadap
pembelajaran mentimak cerita menggunakan media audiovisual.
10
C. TEKNIK ANALISIS DATA
Dalam penelitian ini, terdiri dari data kualitatif dan kuantitatif. Peneliti
akan melakukan analisis data setelah data diperoleh. Berikut penjelasan
mengenai teknik yang dilakukan dalam menganalisis data :
1. Data Kuantitatif
Data ini digunakan untuk menentukan nilai akhir belajar individual siswa.
Untuk menentukan nilai akhir siswa dapat menggunakan rumus :
N SP x 100
A
S
M
Keterangan :
Na : Nilai akhir
Sp : Skor perolehan
Sm : Skor maksimal
Selain itu, data ini juga digunakan untuk menentukan hasil belajar rata –
rata kelas. Berikut rumusnya :
NA
NR
SN
Keterangannya :
Nr : Nilai rata – rata
Na : Nilai akhir
Sn : Jumlah siswa
Keterangannya :
TBK : Tuntas belajar klasikal
11
2. Data Kualitatif
Untuk mendapatkan data kualitatif, maka diperlukan teknik nontes yang
berupa lembar observasi. Data ini dapat digunakan untuk engukur aktivitas
belajar siswa. Berikut rumusnya :
Persentase Kriteria
75%-100% Sangat tinggi
50% - 74% Tinggi
25% - 49% sedang
0% - 24% rendah
Indikator Keberhasilan :
Pembelajaran dikatakan berhasil jika kegiatan yang dilakukan
mendapatkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Adapun kriterianya
adalah sebagai berikut :
Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa dikatakan baik jika sudah memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan di MI darul Mubarok yaitu
70 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sedangkan presentase tuntas
belajar klasikal yaitu minimal 75% dari jumlah siswa secara keseluruhan.
Aktivitas Siswa
Kriteria aktivitas siswa dapat diperoleh dari aktivitas siswa selama
proses pembelajaran.
Sumber Data
Data yang diperoleh dari beberapa sumber diantaranya adalah dari
guru, siswa, dan observer serta data dokumen hasil siswa.
Siswa
12
Data yang bersumber dari siswa berupa data tes dan nontes. Data
tes berupa hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus I. Sedangkan data
nontes diperoleh dari saat pelaksanaan pembelajaran yang berupa hasil
observasi.
Guru
Salah satu guru MI Darul Mubarok yang dijadikan sumber data
yaitu Ibu mas;ulatin, S.Pd selaku guru kelas III. Data yang diperoleh yaitu
dari performansi guru. Data ini diperoleh melalui observasi yang
dilakukan Ibu Mas’ulatin selaku observer saat proses pembelajaran
berlangsung.
13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini, hasil yang diperoleh berupa hasil tes dan nontes
pada setiap siklusnya. Hasil tes dapat diperoleh dari tes formatif yang
dikerjakan siswa. Sedangkan hasil nontes diperoleh dari observasi
performansi dan aktivitas guru ataupun siswa saat proses pembelajaran
berlangsung yang dilakukan oleh observer. Serta dari data dokumentasi yang
telah dibuat.
1. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Berikut pembahasan dari deskripsi data pelaksanaan tindakan siklus I
yang meliputi paparan hasil belajar siswa, data hasil observasi dan
aktivitas belajar siswa, performansi guru, refleksi siklus I beserta revisi
yang dilakukan untuk pelaksanan siklus II.
Paparan Hasil Belajar
Untuk awal pembelajaran, peneliti mengadakan pretest yang bertujuan
untuk mengetahui kemampuan awal siswa yang nantinya digunakan
sebagai pembanding untuk melanjutkan tahap selanjutnya. Pada kegiatan
ini peneliti belum menggunakan media audiovisual.
Dari hasil pretest tersebut, ternyata siswa yang memperoleh nilai diatas
KKM terdiri dari 8 siswa, sedang yang dibawah KKM terdiri dari 14
siswa. Dari sini dapat disimpulkan bahwa siswa yang memenuhi kriteria
hanya 8 siswa. Dari hasil tersebut, maka hasil belum dikatakan
memenuhi harapan. Dari hasil pretest, kemudian kami melakukan
kegiatan siklus I,. dari kegiatan ini diharapkan hasil belajar siswa dapat
lebih meningkat. Pada kegiatan ini, ada kenaikan dari hasil belajar siswa.
Siswa yang memenuhi KKM meningkat menjadi 15 sedangkan yang
belum tuntas terdiri dari 7 siswa. Dalam hal ini sudah cukup baik.
No Nilai kriteria Jumlah siswa
1 85-100 Sangat baik 7 siswa
14
2 70 - 84 Baik 8 siswa
3 55-69 Cukup 4 siswa
4 0 - 54 Kurang 3 siswa
4.1 Data hasil pada siklus 1
Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa adanya perkembangan dari
waktu pretest. Siswa yang sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal
yang mendapat nilai antara 85-100 dengan kriteria sangat baik adalah 7
siswa. Sedangkan yang mendapat nilai kisaran antara 70-84 dengan
kategori baik adalah 8 siswa. Untuk siswa yang belum memenuhi kriteria
ketuntasan minimal adalah 7 siswa. Diantaranya terdiri dari 4 siswa yang
nilainya antara 55-69 dengan kriteria cukup dan 3 siswa dengan kriteria
kurang. Prosentae keberhasilan dari siklus 1I yaitu sebanyak 68%.
Berikut data hasil belajar siswa secara menyeluruh pada siklus I :
No Nama Siswa Daftar Nilai Keterangan
1 Abdun maulana 85 Tuntas
2 Aldi Arif 90 Tuntas
3 Alif Kurniawan 75 Tuntas
4 Aliya Sabrina 70 Tuntas
5 Aulia Putri 50 Tidak tuntas
6 Cindy Istiawati 45 Tidak tuntas
7 Keysa Ayu 85 Tidak tuntas
8 M. Dani Aprilio 70 Tuntas
9 Naura Zafrani 60 Tidak tuntas
10 Rendra Dwi 75 Tuntas
11 Revan Maulana 85 Tuntas
12 Risa Aqeela 65 Tidak tuntas
13 Sari Dwi Ananda 60 Tidak tuntas
14 Saskia Inggrid 95 Tuntas
15 Salsabila Rahma 70 Tuntas
16 Zafira Darya 65 Tidak tuntas
17 Kayla Anandita 85 Tuntas
18 Alex Tio 75 Tuntas
15
19 Faris Mujahidin 90 Tuntas
20 M. Arfian 75 Tuntas
21 M. Boy Zura 50 Tidak tuntas
22 M. Arsa Ramadhan 75 Tuntas
30%
20%
10%
0%
Tidak Tuntas
Tuntas
Refleksi
Dari hasil tes pada siklus I siswa sudah mencapai hasil yang telah
16
ditentukan. Rata hasil belajar siswa mencapai 76. Hasil tersebut sudah
mencapai kriteria ketuntasan minimal yang sudah ditentukan oleh MI
darul Mubarok pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 70.
Revisi
Hasil observasi siklus I yang didapat adalah 70% sehingga nilai ini
belum mencapai indicator yang ditentukan yaitu 75%. Hal ini
dikarenakan siswa belum mampu berdiskusi dengan baik. Dalam hal ini
guru bertugas memberikan motivasi kepada siswa agar siswa lebih aktif
saat berdiskusi agar mendapatkan hasil yang lebih baik dari siklus I.
17
II mengalami kenaikan yang signifikan. Hasil tes evaluasi menunjukkan
bahwa semua siswa telah tuntas. Untuk siswa yang mendapat nilai 85-100
terdiri dari 18 siswa. Sedangkan siswa yang mendapat nilai 70-84 terdiri
dari 4 siswa. Prosentase keberhasilan mencapai 87%
Berikut data hasil belajar siswa seara menyeluruh :
No Nama Siswa Daftar Nilai Keterangan
1 Abdun maulana 95 Tuntas
2 Aldi Arif 95 Tuntas
3 Alif Kurniawan 80 Tuntas
4 Aliya Sabrina 80 Tuntas
5 Aulia Putri 65 Tidak Tuntas
6 Cindy Istiawati 60 Tidak Tuntas
7 Keysa Ayu 90 Tuntas
8 M. Dani Aprilio 80 Tuntas
9 Naura Zafrani 80 Tuntas
10 Rendra Dwi 90 Tuntas
11 Revan Maulana 95 Tuntas
12 Risa Aqeela 75 Tuntas
13 Sari Dwi Ananda 75 Tuntas
14 Saskia Inggrid 100 Tuntas
15 Salsabila Rahma 95 Tuntas
16 Zafira Darya 80 Tuntas
17 Kayla Anandita 95 Tuntas
18 Alex Tio 80 Tuntas
19 Faris Mujahidin 100 Tuntas
20 M. Arfian 85 Tuntas
21 M. Boy Zura 65 Tidak Tuntas
22 M. Arsa Ramadhan 90 Tuntas
Tabel 4.4 Hasil belajar siswa secara menyeluruh
18
Kriteria Ketuntasan Siklus II
90%
80% 87%
70%
60%
13%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Tidak Tuntas
Tuntas
19
yang berarti dapat dikatakan kategori A, sehingga ada peningkatan dari
performansi guru pada siklus I yang hanya mendapatkan 75%.
20
pertemuan siklus I hasil performansi guru sudah mencapai 78, sedangkan
pada pertemua siklus II sudah mengalami kenaikan yaitu nilainya adalah
89. Semua indicator sudah tercapai dengan baik.
21
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
menyimak cerita pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan
media audiovisual dapat memberikan dampak yang lebih baik pada nilai hasil
belajar siswa kelas III MI darul Mubarok. Hal ini dapat kita lihat dari hasil
belajar siswa yang selalu ada perbaikan di tiap siklusnya.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan peneliti adalah
Untuk guru di MI Darul Mubarok khususnya guru kelas III diharapkan
bisa menggunakan media audiovisual sebagai media pembelajaran.
Guru di MI darul Mubarok hendaknya melakukan metode pembelajaran
yang lebih variatif agar peserta didik bisa mengikuti pelajaran dengan
senang dan tidak mudah bosan. Dengan hal ini bisa membangkitkan
semangat belajar siswa.
Untuk pihak sekolah diharapkan menyediakan sarana dan prasarana yang
memadai untuk membangkitkan semangat guru dalam mengajar.
22
DAFTAR PUSTAKA
23
LAMPIRAN – LAMPIRAN
24
Lampiran 1
Kesediaan Sebagai Supervisor 2 dalam Penyelenggaraan PKP
Kepada
Kepala UPBJJ Surabaya
Di Surabaya
Mengetahui,
Kepala Sekolah Supervisor 2
Lampiran 2
25
Lembar Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Matematika
26
Pemecahan Masalah dalam pengelolaan kelas adalah dengan
menggunakan metode yang tepat, maka penulis
merencanakan melakukan perbaikan
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar
siswa dengan mencoba mengubah media
dengan media Audiovisual pada materi
menyimak cerita.
Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada peneliti ini
adalah “Bagaimana cara meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia tentang menyimak cerita di MI darul
Mubarok Kemlagi Mojokerto?
Lampiran 3
27
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PRA SIKLUS
A. Standar Kompetensi:
Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang
disampaikan secara lisan.
B. Kompetensi Dasar:
Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, karakter tokoh, tema, latar, amanat).
C. Indikator:
1. Menjelaskan tokoh-tokoh cerita dan sifatnya
2. Menentukan latar cerita dengan mengutip kalimat atau paragraf yang
mendukung.
3. Menentukan tema cerita.
4. Menentukan amanat yang terkandung dalam cerita.
D. Tujuan Pembelajaran:
Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan
pengertian dongeng dan jenis dongeng.
Melalui kerja kelompok, siswa dapat menjelaskan unsur-unsur dongeng.
Setelah melihat dan menyimak video dongeng, siswa dapat menjelaskan
tokoh, perwatakan, dan latar cerita.
Setelah tanya jawab, siswa dapat menjelaskan tema dan amanat yang
terkandung dalam dongeng.
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin (Discipline), Tekun (diligence).
E. Materi Pembelajaran:
Cerita Rakyat (dongeng) adalah cerita yang hidup di tengah-tengah
masyarakat dan sudah ada sejak zaman dahulu. Cerita tersebut diwariskan atau
disebarkan secara lisan dari mulut ke mulut.
28
Tokoh cerita adalah orang atau binatang yang berperan di dalam cerita.
Masing-masing tokoh mempunyai sifat sendiri-sendiri.
latar cerita atau setting adalah segala sesuatu yang menjelaskan tentang
tempat terjadinya peristiwa dalam cerita atau dongeng.
Latar Tempat adalah segala sesuatu yang menjelaskan tentang tempat
terjadinya peristiwa dalam cerita.
Latar Waktu adalah waktu terjadinya peristiwa dalam cerita.
Latar Suasana adalah penjelasan mengenai suasana pada saat peristiwa
terjadi.
Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita. Tema disebut juga topik
cerita.
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca
atau pendengar. Pesan biasanya berisi sebuah nasihat atau perbuatan.
Jenis-jenis cerita rakyat.
Fabel (cerita binatang), yaitu cerita rakyat yang tokoh-tokohnya
binatang, misalnya Kancil yang Cerdik dan Serigala yang Licik.
Legenda, yaitu cerita yang isinya dikaitkan dengan asal usul terjadinya
suatu tempat, misalnya, Asal Usul Banyuwangi, Danau Toba dan
Tangkuban Perahu.
Mite, yaitu cerita yang isinya tentang dewa dewi atau cerita yang
bersifat sakral, misalnya, Nyi Roro Kidul, Dewi Sri, dan hikayat Sang
Boma.
Sage, yaitu cerita yang mengandung unsur sejarah, misalnya,
Damarwulan, Ciung Wanara, dan Rara Jonggrang.
Epos, yaitu cerita kepahlawanan, misalnya, Ramayana dan Mahabarata.
Cerita Jenaka, yaitu cerita yang menceritakan kebodohan atau sesuatu
yang lucu, misalnya Pak Pandir, Pak Belalang dan Si Kabayan.
Dongeng biasa, yaitu jenis dongeng yang ditokohi manusia atau
biasanya adalah suka dukanya seseorang;
Tahap-tahap Menyimak Dongeng
1. Mendengarkan, dalam tahap ini siswa baru mendengar segala sesuatu
yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh yang ada dalam dongeng.
2. Memahami, setelah kita mendengar maka ada keinginan untuk mengerti
atau memahami dengan baik isi dongeng.
3. Menginterpretasi, seorang penyimak belum puas kalau hanya mendengar
dan memahami isi dongeng, dia ingin menafsirkan atau
menginterpretasikan isi dalam dongeng.
4. Mengevaluasi, pada tahap ini penyimak mulai menilai atau mengevaluasi
sifat-sifat tokoh dalam dongeng.
5. Menanggapi, pada tahap ini penyimak menanggapi isi dongeng.
F. Metode Pembelajaran :
29
Ceramah, tanya jawab, kerja kelompok, penugasan
G. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan I (2 x 35 menit)
1. Kegiatan Awal (± 10 menit)
Guru mengkondisikan kelas
Guru membuka pelajaran dengan doa dan salam
Guru melakukan presensi siswa
Guru melakukan apersepsi/motivasi yang berkaitan dengan materi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
2. Kegiatan Inti (± 60 menit)
a) Eksplorasi
Guru menjelaskan pengertian menyimak..
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal- hal
yang belum jelas tentang menyimak dongeng.
Sesuai pengarahan dari guru, siswa membentuk kelompok yang
anggotanya terdiri dari 4-5 siswa.
Guru menceritakan salah satu dongeng.
b) Elaborasi
Siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) setelah membaca petunjuk
cara menyelesaikannya.
Siswa secara kelompok mengerjakan soal-soal latihan.
Siswa bersama guru membahas lembar kerja siswa.
c) Konfirmasi
Guru bersama siswa bertanyajawab mengenai hal-hal yang belum jelas.
Guru bersama siswa meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan.
3. Kegiatan Akhir (± 35 menit)
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Guru memotivasi siswa untuk belajar.
Guru memberikan tes formatif kepada siswa.
Guru meminta siswa untuk mencocokkan hasil tes dengan cara
menukarkan kepada teman.
Guru menganalisis nilai.
Guru menutup pelajaran.
H. Sumber dan Media Pembelajaran :
1. Sumber Pembelajaran :
a. Silabus kelas III
Machmud, dkk. 2004. Bahasa dan Sastra Indonesia. Mojokerto : Sahabat
2. Media Pembelajaran :
a. Video youtobe
I. Penilaian :
1. Penilaian Proses
Penilaian yang dilakukan pada saat proses pembelajaran dengamenggunakan
30
lembar pengamatan (terlampir)
2. Penilaian Hasil
a. Teknik tes : tes tertulis
b. Bentuk tes : pilihan ganda (terlampir))
3. Kriteria Penilaian
B
NA = x 100
N
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas 3
31
SIKLUS I
J. Standar Kompetensi:
Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang
disampaikan secara lisan.
K. Kompetensi Dasar:
Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, karakter tokoh, tema, latar, amanat).
L. Indikator:
1. Menjelaskan tokoh-tokoh cerita dan sifatnya
2. Menentukan latar cerita dengan mengutip kalimat atau paragraf yang
mendukung.
3. Menentukan tema cerita.
4. Menentukan amanat yang terkandung dalam cerita.
M. Tujuan Pembelajaran:
Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan
pengertian dongeng dan jenis dongeng.
Melalui kerja kelompok, siswa dapat menjelaskan unsur-unsur dongeng.
Setelah melihat dan menyimak video dongeng, siswa dapat menjelaskan
tokoh, perwatakan, dan latar cerita.
Setelah tanya jawab, siswa dapat menjelaskan tema dan amanat yang
terkandung dalam dongeng.
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin (Discipline), Tekun (diligence).
N. Materi Pembelajaran:
Cerita Rakyat (dongeng) adalah cerita yang hidup di tengah-tengah
masyarakat dan sudah ada sejak zaman dahulu. Cerita tersebut diwariskan atau
disebarkan secara lisan dari mulut ke mulut.
32
Tokoh cerita adalah orang atau binatang yang berperan di dalam cerita.
Masing-masing tokoh mempunyai sifat sendiri-sendiri.
latar cerita atau setting adalah segala sesuatu yang menjelaskan tentang
tempat terjadinya peristiwa dalam cerita atau dongeng.
Latar Tempat adalah segala sesuatu yang menjelaskan tentang tempat
terjadinya peristiwa dalam cerita.
Latar Waktu adalah waktu terjadinya peristiwa dalam cerita.
Latar Suasana adalah penjelasan mengenai suasana pada saat peristiwa
terjadi.
Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita. Tema disebut juga topik
cerita.
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca
atau pendengar. Pesan biasanya berisi sebuah nasihat atau perbuatan.
Jenis-jenis cerita rakyat.
Fabel (cerita binatang), yaitu cerita rakyat yang tokoh-tokohnya
binatang, misalnya Kancil yang Cerdik dan Serigala yang Licik.
Legenda, yaitu cerita yang isinya dikaitkan dengan asal usul terjadinya
suatu tempat, misalnya, Asal Usul Banyuwangi, Danau Toba dan
Tangkuban Perahu.
Mite, yaitu cerita yang isinya tentang dewa dewi atau cerita yang
bersifat sakral, misalnya, Nyi Roro Kidul, Dewi Sri, dan hikayat Sang
Boma.
Sage, yaitu cerita yang mengandung unsur sejarah, misalnya,
Damarwulan, Ciung Wanara, dan Rara Jonggrang.
Epos, yaitu cerita kepahlawanan, misalnya, Ramayana dan Mahabarata.
Cerita Jenaka, yaitu cerita yang menceritakan kebodohan atau sesuatu
yang lucu, misalnya Pak Pandir, Pak Belalang dan Si Kabayan.
Dongeng biasa, yaitu jenis dongeng yang ditokohi manusia atau
biasanya adalah suka dukanya seseorang;
Tahap-tahap Menyimak Dongeng
6. Mendengarkan, dalam tahap ini siswa baru mendengar segala sesuatu
yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh yang ada dalam dongeng.
7. Memahami, setelah kita mendengar maka ada keinginan untuk mengerti
atau memahami dengan baik isi dongeng.
8. Menginterpretasi, seorang penyimak belum puas kalau hanya mendengar
dan memahami isi dongeng, dia ingin menafsirkan atau
menginterpretasikan isi dalam dongeng.
9. Mengevaluasi, pada tahap ini penyimak mulai menilai atau mengevaluasi
sifat-sifat tokoh dalam dongeng.
10. Menanggapi, pada tahap ini penyimak menanggapi isi dongeng.
O. Metode Pembelajaran :
33
Ceramah, tanya jawab, kerja kelompok, penugasan
P. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan I (2 x 35 menit)
1. Kegiatan Awal (± 10 menit)
Guru mengkondisikan kelas
Guru membuka pelajaran dengan doa dan salam
Guru melakukan presensi siswa
Guru melakukan apersepsi/motivasi yang berkaitan dengan materi
1) Apakah anak-anak pernah mendengarkan dongeng?
2) Dongeng apa yang anak-anak dengar?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
2. Kegiatan Inti (± 60 menit)
d) Eksplorasi
Guru menjelaskan tahap-tahap menyimak dongeng dengan menggunakan
media audio visual melalui ceramah.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal- hal
yang belum jelas tentang menyimak dongeng.
Guru memutarkan video cerita
Guru bersama siswa mendengarkan dan melihat dongeng yang diputarkan
oleh guru melalui youtobe.
Sesuai pengarahan dari guru, siswa membentuk kelompok yang
anggotanya terdiri dari 4-5 siswa.
e) Elaborasi
Siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) setelah membaca petunjuk
cara menyelesaikannya.
Siswa secara kelompok mengerjakan soal-soal latihan.
Siswa bersama guru membahas lembar kerja siswa.
f) Konfirmasi
Guru bersama siswa bertanyajawab mengenai hal-hal yang belum jelas.
Guru bersama siswa meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan.
3. Kegiatan Akhir (± 35 menit)
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Guru memotivasi siswa untuk belajar.
Guru memberikan tes formatif kepada siswa.
Guru meminta siswa untuk mencocokkan hasil tes dengan cara
menukarkan kepada teman.
Guru menganalisis nilai.
Guru menutup pelajaran.
34
Machmud, dkk. 2004. Bahasa dan Sastra Indonesia. Mojokerto : Sahabat
2. Media Pembelajaran :
a. Video youtobe
R. Penilaian :
1. Penilaian Proses
Penilaian yang dilakukan pada saat proses pembelajaran dengamenggunakan
lembar pengamatan (terlampir)
2. Penilaian Hasil
a. Teknik tes : tes tertulis
b. Bentuk tes : pilihan ganda (terlampir))
3. Kriteria Penilaian
B
NA = x 100
N
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas 3
35
SIKLUS 2
S. Standar Kompetensi:
Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang
disampaikan secara lisan.
T. Kompetensi Dasar:
Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, karakter tokoh, tema, latar, amanat).
U. Indikator:
Menjelaskan tokoh-tokoh cerita dan sifatnya
Menentukan latar cerita dengan mengutip kalimat atau paragraf yang
mendukung.
Menentukan tema cerita.
Menentukan amanat yang terkandung dalam cerita.
V. Tujuan Pembelajaran:
Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan
pengertian dongeng dan jenis dongeng.
Melalui kerja kelompok, siswa dapat menjelaskan unsur-unsur dongeng.
Setelah melihat dan menyimak video dongeng, siswa dapat menjelaskan
tokoh, perwatakan, dan latar cerita.
Setelah tanya jawab, siswa dapat menjelaskan tema dan amanat yang
terkandung dalam dongeng.
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin (Discipline), Tekun (diligence).
W. Materi Pembelajaran:
Cerita Rakyat (dongeng) adalah cerita yang hidup di tengah-tengah
masyarakat dan sudah ada sejak zaman dahulu. Cerita tersebut diwariskan
atau disebarkan secara lisan dari mulut ke mulut.
36
latar cerita atau setting adalah segala sesuatu yang menjelaskan tentang
tempat terjadinya peristiwa dalam cerita atau dongeng.
Latar Tempat adalah segala sesuatu yang menjelaskan tentang tempat
terjadinya peristiwa dalam cerita.
Latar Waktu adalah waktu terjadinya peristiwa dalam cerita.
Latar Suasana adalah penjelasan mengenai suasana pada saat peristiwa
terjadi.
Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita. Tema disebut juga topik
cerita.
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada
pembaca atau pendengar. Pesan biasanya berisi sebuah nasihat atau
perbuatan.
Jenis-jenis cerita rakyat.
Fabel (cerita binatang), yaitu cerita rakyat yang tokoh-tokohnya
binatang, misalnya Kancil yang Cerdik dan Serigala yang Licik.
Legenda, yaitu cerita yang isinya dikaitkan dengan asal usul terjadinya
suatu tempat, misalnya, Asal Usul Banyuwangi, Danau Toba dan
Tangkuban Perahu.
Mite, yaitu cerita yang isinya tentang dewa dewi atau cerita yang bersifat
sakral, misalnya, Nyi Roro Kidul, Dewi Sri, dan hikayat Sang Boma.
Sage, yaitu cerita yang mengandung unsur sejarah, misalnya,
Damarwulan, Ciung Wanara, dan Rara Jonggrang.
Epos, yaitu cerita kepahlawanan, misalnya, Ramayana dan Mahabarata.
Cerita Jenaka, yaitu cerita yang menceritakan kebodohan atau sesuatu
yang lucu, misalnya Pak Pandir, Pak Belalang dan Si Kabayan.
Dongeng biasa, yaitu jenis dongeng yang ditokohi manusia atau biasanya
adalah suka dukanya seseorang;
Tahap-tahap Menyimak Dongeng
Mendengarkan, dalam tahap ini siswa baru mendengar segala sesuatu
yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh yang ada dalam dongeng.
Memahami, setelah kita mendengar maka ada keinginan untuk mengerti
atau memahami dengan baik isi dongeng.
Menginterpretasi, seorang penyimak belum puas kalau hanya mendengar
dan memahami isi dongeng, dia ingin menafsirkan atau
menginterpretasikan isi dalam dongeng.
Mengevaluasi, pada tahap ini penyimak mulai menilai atau
mengevaluasi sifat-sifat tokoh dalam dongeng.
Menanggapi, pada tahap ini penyimak menanggapi isi dongeng.
X. Metode Pembelajaran :
Ceramah, tanya jawab, kerja kelompok, penugasan
Y. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (± 10 menit)
37
Guru mengkondisikan kelas
Guru membuka pelajaran dengan doa dan salam
Guru melakukan presensi siswa
Guru melakukan apersepsi/motivasi yang berkaitan dengan materi
Guru melakukan apersepsi/motivasi yang berkaitan dengan materi
Dongeng apa yang anak dengar pada minggu yang lalu?
Apa amanat yang terkandung didalam dongeng tersebut?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
Kegiatan Inti (± 60 menit)
Eksplorasi
Guru menjelaskan tahap-tahap menyimak dongeng dengan
menggunakan media audio visual melalui ceramah.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-
hal yang belum jelas tentang menyimak dongeng.
Guru memutarkan video cerita tentang “Malin Kundang”
Guru bersama siswa mendengarkan dan melihat dongeng yang
diputarkan oleh guru melalui youtobe.
Sesuai pengarahan dari guru, siswa membentuk kelompok yang
anggotanya terdiri dari 4-5 siswa.
Elaborasi
Siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) setelah membaca petunjuk
cara menyelesaikannya.
Siswa secara kelompok mengerjakan soal-soal latihan.
Siswa bersama guru membahas lembar kerja siswa.
Konfirmasi
Guru bersama siswa bertanyajawab mengenai hal-hal yang belum jelas.
Guru bersama siswa meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan.
Kegiatan Akhir (± 35 menit)
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Guru memotivasi siswa untuk belajar.
Guru memberikan tes formatif kepada siswa.
Guru meminta siswa untuk mencocokkan hasil tes dengan cara
menukarkan kepada teman.
Guru menganalisis nilai.
Guru menutup pelajaran.
Media Pembelajaran :
38
Video youtobe
AA. Penilaian :
Penilaian Proses
Penilaian yang dilakukan pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan
lembar pengamatan (terlampir)
Penilaian Hasil
Teknik tes : tes tertulis
Bentuk tes : pilihan ganda (terlampir))
Kriteria Penilaian
B
NA = x 100
N
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas 3
Lampiran 4
39
LEMBAR OBSERVASI SIKLUS 1
NIM : 837441423
Waktu : 2 x 35 menit
KEMUNCULAN
No Perilaku Guru Yang di Observasi KOMENTAR
Ada Tidak
1. Guru mengondisikan siswa untuk ✔ Baik
belajar aktif, misalnya berdoa,
mengabsen, dan mempersiapkan
alat tulis
2. Guru melaksanakan apersepsi ✔ Baik
Guru menyampaikan tujuan
3. ✔ Baik
pembelajaran
Guru menggunakan media
4. ✔ Baik
pembelajaran
Guru menjelaskan materi
6. ✔ Baik
pembelajaran
7. Siswa menyimak penjelasan guru ✔ Baik
Siswa dan guru melakukan tanya
8. ✔ Baik
jawab
40
Guru memberikan penguatan
9. kepada siswa yang berani ✔ Tidak Muncul
menjawab
Guru mengadakan diskusi
10. ✔ Tidak Muncul
kelompok
Siswa melakukan diskusi
11. ✔ Baik
kelompok
Siswa mengadakan lembar kerja
12. ✔ Tidak Muncul
pada kelompok masing-masing
Guru membimbing siswa dalam
13. ✔ Tidak Muncul
kerja kelompok
14. Siswa melaporkan hasil diskusi ✔ Tidak Muncul
Dengan bimbingan guru siswa
15. menyimpulkan materi ✔ Baik
pembelajaran
Siswa mengerjakan lembar
16. ✔ Baik
evaluasi
Mas’ulatin, S.Pd.
41
LEMBAR OBSERVASI SIKLUS 2
NIM : 837441423
Waktu : 2 x 35 menit
KEMUNCULAN
No Perilaku Guru Yang di Observasi KOMENTAR
Ada Tidak
1. Guru mengondisikan siswa untuk ✔ Baik
belajar aktif, misalnya berdoa,
mengabsen, dan mempersiapkan
alat tulis
2. Guru melaksanakan apersepsi ✔ Baik
Guru menyampaikan tujuan
3. ✔ Baik
pembelajaran
Guru menggunakan media
4. ✔ Baik
pembelajaran
42
Guru memberikan penguatan
9. kepada siswa yang berani ✔ Baik
menjawab
Guru mengadakan diskusi
10. ✔ Baik
kelompok
Siswa melakukan diskusi
11. ✔ Baik
kelompok
Siswa mengadakan lembar kerja
12. ✔ Baik
pada kelompok masing-masing
Guru membimbing siswa dalam
13. ✔ Baik
kerja kelompok
14. Siswa melaporkan hasil diskusi ✔ Baik
Dengan bimbingan guru siswa
15. menyimpulkan materi ✔ Baik
pembelajaran
Siswa mengerjakan lembar
16. ✔ Baik
evaluasi
Mas’ulatin, S.Pd.
Lampiran 5
43
Lampiran 6
44
Nilai Terendah Nilai tertinggi
Lampiran 7
45
Gambar 1. Guru sedang menjelaskan materi
46
Gambar 3. Siswa sedang berdiskusi
47