Anda di halaman 1dari 16

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN

MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GAMBAR DALAM MATA


PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV DI SD NEGERI 22
TALANG UBI

Rana Rani ¹)
1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP, Universitas Terbuka
Email : ranirana270797@gmail.com

Dr. Ifa Safira, S.Pd., M.Pd


2 Prodi, Fakultas, Perguruan Tinggi
Email : ifasafira8@gmail.com

Abstrak

Adapun tujuan penulis meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar,


meningkatkan kualitas pembelajaran, dan meningkatkan minat siswa dalam
belajar. Dalam penelitian ini dapat diperoleh nilai siswa tidak tuntas pada Pra
siklus yaitu sebanyak 18 orang siswa, nilai siswa tuntas sebanyak 8 orang
siswa, daya serap ketuntasan hanya 31 %. Pada siklus I mengalami
peningkatan sedikit ditemukan lagi siswa yang tuntas sebanyak 20 orang
siswa dan siswa yang tidak tuntas berjumlah 6 orang siswa, daya serap
ketuntasan 77 %. Setelah menggunakan metode tanya jawab dan alat peraga
dalam materi simbol/lambang rambu lalu lintas pada siklus 2 mengalami
peningkatan yang sangat pesat, tidak terdapat lagi siswa siswa yang tidak
tuntas. Semua siswa tuntas, daya serap ketuntasan mencapai 100 % dalam
analisis tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Hampir semua
siswa telah berani menjawab langsung pertanyaan yang diberikan, dengan
menggunakan alat peraga gambar dapat membuat siswa aktif dan
bersemangat dalam menerima pembelajaran, meningkatkan keberanian
siswa dalam menjawab pertanyaan dari pada bertanya.

Kata Kunci : hasil belajar, peningkatan, alat peraga

Pendahuluan
Bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam perkembangan
intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang
keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi.
Untuk mencapai tujuan tersebut penguasaan pelajaran materi
pelajaran Bahasa Indonesia harus baik, sedangkan nilai yang diperoleh
siswa kelas IV SD Negeri 22 Talang Ubi masih kurang memuaskan oleh
sebab itu dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebanyak 2 siklus,

1
sehingga mampu memperbaiki proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil penilaian belajar pembelajaran Bahasa Indonesia
kelas IV SD Negeri 22 Talang Ubi pada tahun 2019/2020 menunjukan hasil
yang kurang memuaskan khususnya dalam menyelesaikan soal-soal
uraian dari 26 siswa kelas IV hanya 10 orang siswa memperoleh hasil ≥ 70
atau hanya 38,46 % siswa dapat menjawab soal. Sedangkan dalam
pembelajaran dikatakan berhasil jika tingkat penguasaan siswa sudah
mencapai 84 % ke atas.
Dari hasil belajar yang tidak tuntas di atas pada materi simbol/lambang
Rambu Lalu Lintas yang menjadi latar belakang pelaksanaan PTK ini
dengan menggunakan alat peraga.
Adapun manfaat metode penelitian yaitu sebagai berikut:
a. Manfaat perbaikan bagi pembelajaran Siswa
Perbaikan pembelajaran dilakukan secara terus menerus dengan
harapan tujuan pembelajaran dapat dicapai oleh siswa secara
maksimal. Yaitu siswa aktif dalam proses pembelajaran. Aktif dalam
megajukan pertanyaan dan menjawab soal uraian.
b. Manfaat perbaikan bagi Guru
Dengan melakaukan refleksi terhadap proses pembelajaran guru dapat
mengetahui masalah yang dihadapi di kelas. Sehingga guru dapat
menetukan langkah-langkah perbaikan yang akan dilakukan.
c. Manfaat perbaikan bagi Sekolah
Pebaikan pembelajaran juga bermanfaat baik sekolah, yaitu dapat
membantu meningkatkan mutu pendidikan dan kemampuan guru
disekolah tersebut.

Kerangka Dasar Teori


Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang membelajarkan
siswa untuk berkomunikasi dengan baik dan benar. Komunikasi ini dapat
dilakukan baik secara lisan maupun tulisan. Dengan kesimpulan tersebut,
maka standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan
kualifikasi kemampuan minimal siswa yang menggambarkan penugasan,
pengetahuan, keterampilan berbahasa, sikap positif terhadap bahasa dan
sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi siswa untuk
memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global.
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah agar siswa memiliki
kemampuan di antaranya, dalam (BSNP, 2006:10) mengemukakan:
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan maupun tulisan.

2
2. Menghargai dan bangga dalam menggunakan bahasa Indonesia
sebagai sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara
3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat
dan kreatif untuk berbagai tujuan
4. Mengguanakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual serta kematangan emosional dan sosial
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa, dan
6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Pembelajaran bahasa Indonesia saat ini telah mencakup seluruh aspek
kebahasaan, maka siswa dituntut mampu berkomunikasi secara efektif,
selalu menggunakan bahasa Indonesia salat komunikasi formal, memahami
bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat, serta mampu
membanggakan bahasa Indonesia sebagai budaya Indonesia. Dengan
begitu, siswa mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan diserti rasa
bangga terhadap budayanya sendiri.
Menurut kurikulum 2004, yakni Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan siswa berkomunikasi baik lisan maupun tulisan, sebagai alat
untuk mempelajari rumpun pelajaran lain, berpikir kritis dalam berbagai
aspek kehidupan, serta mengembangkan sikap menghargai Bahasa
Indonesia sebagai Bahasa Nasional dan apresiatif terhadap karya sastra
Indonesia (Mulyasa, 2003:89).
Ruang lingkup Standar Kompetensi mata pelajaran Bahasa di SD terdiri
atas 4 aspek yaitu :
1. Aspek mendengar (menyimak lisan)
Menurut Kamidjan (2000:4), Menyimak adalah suatu proses
mendengar lambang lambang bahasa lisan dengan sungguh-sungguh
penuh perhatian, pemahaman, apresiatif yang dapat disertai dengan
pemahaman makna komunikasi yang disampaikan secara non verbal.
2. Aspek berbicara
Menurut Tarigan (1983:35) memberikan batasan bahwa berbicara
adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atas kata-
kata untuk menekspresikan menyatakan, serta menyampaikan
pikiran, gagasan, dan perasaan.
3. Aspek membaca
Membaca merupakan suatu proses untuk memahami makna suatu
tulisan. Kemampuan membaca merupakan kemampuan yang

3
kompleks yang menentukan kerja sama antara sejumlah
kemampauan.
4. Aspek menulis
Menulis merupakan suatu cara mengkomunikasikan peran secara
tertulis kepada pembaca untuk tujuan tertentu, (Tyoka dan Soesilo,
1995:11) kegiatan itu sendiri bukanlah suatu proses yang langsung
dan linear, namun terdiri dari atas beberapa tahap, yaitu pra menulis,
menulis, revisi, dan penyuntingan.
Hasil belajar Itu adalah: Suatu perubahan yang terjadi pada siswa pada
saat belajar secara individula ketika belajar dalam pola berfikir yang berbeda
atau intelektual yang satu dengan yang lain berbeda. dengan menunjukan
hasil belajar dengan menggunakan hasil tes essay, untuk mengukur
keberhasilan belajar siswa tersebut.
Alat peraga adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan (Sadiman, 2002:6). Secara umum alat peraga pembelajaran
dalam pendidikan disebut media, yaitu berbagai jenis komponen lingkungan
siswa yang dapat merangsangnya untuk berpikir, Gagne (Sadiman, 2002:6).
Sedangkan menurut Brigs (Saadiman, 2002:6) alat peraga adalah segala alat
fisik dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar, Jadi
alat peraga merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim dan penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi (Sadiman, 2002:6).
Dari pendapat Gagne dan Brigs kita dapat menyimpulkan bahwa alat
peraga gambar merupakan alat dan bahan fisik yang terdapat di lingkungan
siswa untuk menyajikan pesan kegiatan pembelajaran (proses kegiatan
belajar mengajar) sehingga dapat menjadikan alat peraga sebagai media
pembelajaran berbasis visual. Telah diketahui bahwa alat peraga gambar
berbasis visual seperti gambar dapat memudahkan pemahaman terhadap
sesuatu materi pelajaran yang rumit atau kompleks. Alat peraga gambar
dapat menyuguhkan pembelajaran yang menarik tentang struktur atau
organisasi suatu hal, sehingga juga memperkuat ingat. Alat peraga gambar
dapta memnumbuhkan minat siswa dan memperjelas hubungan antara isi
materi pembelajaran dengan dunia nyata. Untuk memperoleh kemanfaatan
yang besar-besarnya dalam penggunaan alat peraga gambar dalam
pembelajaran ini, maka ia haruslah dirancang dengan sebaik-baiknya.
Alat peraga gambar adalah alat peraga untuk menarik perhatian,
memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang
mungkin cepat akan dilupakan atau diabaikan karena tidak digambarkan.
Gambar termasuk alat peraga yang relatif mudah ditinjau dari segi biayanya.
Kelebihan dan Kekurangan Alat Peraga Gambar
Menurut Basuki dan Farida (2001:42), mengemukakan kelebihan alat peraga
gambar, yaitu:

4
1) Umumnya murah harganya.
2) Mudah didapat.
3) Mudah digunakan.
4) Dapat memperjelaskan suatu masalah.
5) Lebih realistis.
6) Dapat membantu mengatasi keterbatasan pengamatan.
Sedangkan menurut Basuki dan Farida (2001:43), mengemukakan
kelemahan alat peraga gambar, antara lain yaitu:
1) Semua mata hanya medium visual
2) Ukuran gambar sering kali kurang tepat untuk pelajaran dalam
kelompok besar
3) Memerlukan ketersediaan sumber keterampilan dan kejelian guru
untuk dapat memanfaatkan alat peraga gambar.
Dari penjelasan di atas disimpulkan bahwa alat perga gambar adalah
alat peraga pembelajaran yang mengandung atau membawakan konsep-
konsep yang dipelajari. Alat peraga gambar dapat berupa gambar
ataudiagram yang dipergunakan oleh guru ketika mengajarkan untuk
menjelaskan materi pelajaran. Alat perga gambar dapat menumbuhkan
minat belajar siswa karena pelajaran menjadi lebih menarik, memperjelas
makna bahan pelajaran sehingga siswa lebih mudah memahaminya,
membuat siswa lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti mengamati,
melakukan dan mendemontrasikan dan sebagainya.

Metode Penelitian
Subjek penelitian perbaikan pembelajaran ditujukan pada siswa-siwi
kelas IV SD Negeri 22 Talang Ubi Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal
Abab Lematang Ilir, Tahun Pelajaraan 2019/2020 yang berjumlah 26 orang
siswa yaitu 12 orang laki-laki dan 14 orang perempuan. Mata pelajaran yang
akan diperbaiki adalah Bahasa Indonesia tentang Simbol/Lambang Rambu
Lalu Lintas.
Tempat penelitian perbaikan pembelajaran tentang upaya meningkatkan
hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia tentang
Simbol/Lambang Rambu Lalu Lintas, dikelas IV SD Negeri 22 Talng Ubi
Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir.
Waktu penelitian rencana perbaikan pembelajaran tentang upaya
meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas
IV di SD Negeri 22 Talang Ubi tentang Simbol/Lambang Rambu Lalu Lintas.
Pada hari Senin, 21 Oktober 2019 dan hari Rabu, 23 Oktober 2019 semester
ganjil tahun pelajaran 2019/2020.

5
Pihak yang membantu penelitian ini penulis dibantu 1 orang teman
sejawat yang merupakan rekan satu profesi dengan penulis sehari-hari
bertugas sebagai guru kelas IV yaitu Ibu Sutarni, S.Pd dan untuk menilai PTK
penulis dibantu oleh Bapak kepala sekolah yaitu Bapak Armansyah, S.Pd.SD.
Adapun kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran setiap
siklus adalah sebagai berikut:

Siklus Satu
Dilaksanakan tanggal 21 Oktober 2019 dengan melalui 4 tahap yaitu:
a. Perencanaan
1) Membuat rencana perbaikan pembelajaran 1 dengan materi
Simbol/Lambang Rambu Lalu Lintas
2) Menyiapkan materi pembelajaran
3) Menyiapkan pedoman observasi
4) Menyiapkan alat evaluasi
b. Pelaksanaan
1) Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi tentang
simbol/lambang rambu lalu lintas
2) Guru meminta siswa untuk mengamati gambar simbol/lambang
rambu lalu lintas
3) Guru bertanya kepada siswa siapa yang pernah melihat simbol
tersebut ketika di jalan raya
4) Guru meminta siswanya untuk mendiskusikan tentang simbol atau
lambang rambu lalu lintas
5) Guru dan siswa mengadakan tanya jawab tentang materi
simbol/lambing rambu lalu lintas
6) Guru bersama siswa menyimpulakan materi yang telah dipelajari
7) Melakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa
c. Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah
disiapkan. Pengamatan dilakukan oleh seorang pengamat (observasi)
atau Supervisor 2 yaitu Ibu Sutarni, S.Pd. Ia adalah guru SD Negeri 22
Talang Ubi yang mengamati saya mengajar di kelas IV SD Negeri 22
Talang Ubi terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 lembar
observasi dapat dilihat pada lampiran.
d. Refleksi

6
1) Pembelajaran agak tergang karena adanya Supervisor 2 yang turut
mengawasi proses pembelajaran, akhirnya perhatian siswa tertuju
pada Supervisor 2
2) Kurangnya dalam memenit waktu, akibat hanya sedikit contoh-
contoh yang bisa dikerjakan, untuk itu siswa perlu secara terus
menerus diajak aktif dalam proses pembelajaran agar bisa bekerja
secara cepat dan tepat. Dalam keadaan ini perlu diadakan siklus
berikutnya.

Siklus Dua
Dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober 2019, adapun kegiatan sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran 2 dengan materi
simbol/lambang rambu lalu lintas
2) Menyiapkan materi simbol/lambang rambu lalu lintas
3) Menyiapkan pedoman metode tanya jawab
4) Menyiapkan alat evaluasi
b. Pelaksanaan
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Guru mengajak siswa untuk memperhatikan gambar simbol/lambang
rambu lalu lintas
3) Guru bertanya kepada siswa tentang simbol/lambang rambu lalu
lintas
4) Guru menjelaskan tentang simbol/lambang rambu lalu lintas
5) Guru bertanya jawab tentang simbol/lambang rambu lalu lintas
6) Guru memberikan tugas atau soal tentang simbol/lambang rambu
lalu lintas
7) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran
simbol/lambang rambu lalu lintas
c. Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah
disediakan. Pengamatan dilakukan oleh pengamat (observasi) atau
supervisor 2 yaitu Ibu Sutarni, S.Pd. Ia adalah guru SD Negeri 22 Talang
Ubi, hasil pengamatan dapat dilihat pada lampiran.

7
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan (observasi) dan diskusi dengan
supervisor 2 terhadap pembelajaran pada siklus 2 diperoleh temuan-
temuan bahwa dengan menggunakan media dan metode tanya jawab
siswa mendapatkan pengalaman langsung dan menjadi lebih aktif
sehingga pengetahuan siswa menjadi permanen.
Teknik Analisis Data
Analisis ini dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
a) Nilai rata – rata
∑x
NR =
N
Keterangan : NR = Nilai rata –rata, ∑x = Jumlah nilai, N =Jumlah nilai

b) Ketuntasan belajar kelasikal


NS
KB = x 100 %
N
Keterangan;
KB = Persentase ketuntasan belajar klasikal
NS = Jumlah siswa yang mencapai nilai ≥ 7
N = Jumlah seluruh siswa
(Depdiknas, 2006)

Hasil Penelitian
Pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung di kelas IV SD Negeri 22
Talang Ubi Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV dengan jumlah peserta didik
26 orang yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 14 orang perempuan.
Hasil pelaksanaan pembelajaran yang didapat dari evaluasi siswa dalam
kegiatan pembelajaran pra siklus di SD Negeri 22 Talang Ubi terdapat Enam
Belas Siswa yang nilainya dibawah standar/tidak mencapai kreteria
ketuntasan minimal, keenam belas siswa itu mendapat nilai dibawah enam
puluh lima sedangkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) 60. Dan hanya
sebagian siswa yang mendapat nilai yang baik yaitu diatas 70 dan tidak ada
yang dapat nilai memuaskan, dengan kata lain tidak terdapat satupun siswa
yang memperoleh nilai 100. Hal ini membuktikan bahwa pelajaran Bahasa
Indonesia merupakan salah satu pembelajaran yang dianggap sulit dan tidak
disenangi bagi sebagian siswa kelas IV SD Negeri 22 Talang Ubi. Maka dari
itu tugas kita sebagai tenaga pendidik yang harus menciptakan pembelajaran
Bahasa Indonesia yang menyenangkan bagi siswa. Agar tercipta
pembelajaran Bahasa Indonesia yang menyenangkan guru dapat melakukan
berbagai upaya salah satunya dengan menggunakan metode benda
konkret/Gambar dan Alat Peraga.
Penggunaan benda konkret / media alat peraga dan gambar diharapkan

8
dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi Bahasa Indonesia
yang disampaikan oleh guru, berdasarkan pengamatan penulis ketidak
tercapaiannya kreteria ketuntasan minimal disebabkan guru tidak memiliki
metode yang bervariasi dalam menyampaikan materi Bahasa Indonesia
sehingga siswa cenderung bosan untuk mengikuti pembelajaran Bahasa
Indonesia yang berlangsung di sekolah mereka. Guru hanya menggunakan
satu metode saja/ceramah hal ini menyebabkan siswa kurang memahami
materi yang disampaikan oleh guru, guru tidak memotivasi siswa sehingga
pasif dalam mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung, akibat siswa
tidak dapat mengembangkan kreativitasnya.

Tabel 2
Hasil Belajar Siswa Kelas IV
Pembelajaran Bahasa Indonesia Simbol/Lambang Rambu Lalu Lintas
(KKM 60)
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
No Nama Siswa
Nilai Ket Nilai Ket Nilai Ket
1 Adelta Santoso 50 Tidak 80 Tuntas 85 Tuntas
2 Aidil Sangga Adha 75 Tuntas 85 Tuntas 100 Tuntas
3 Andes 55 Tidak 70 Tuntas 80 Tuntas
4 Arimbi Julianti Putri 55 Tidak 55 Tidak 85 Tuntas
5 Arisa Rahmawati 55 Tidak 55 Tidak 85 Tuntas
6 Ayu Indira 55 Tidak 75 Tuntas 80 Tuntas
7 Bilkis Nabila 75 Tuntas 85 Tuntas 90 Tuntas
8 Defri Aziz 50 Tidak 85 Tuntas 90 Tuntas
9 Dzaki Ardiona 70 Tuntas 85 Tuntas 85 Tuntas
10 Eril Dinata 55 Tidak 80 Tuntas 80 Tuntas
11 Hapes Persada Wijaya 50 Tidak 55 Tidak 80 Tuntas
12 Ilham Aditia 75 Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas
13 Izzah Fitriani 85 Tuntas 85 Tuntas 100 Tuntas

9
14 Leni Sartila Fidilia 70 Tuntas 90 Tuntas 100 Tuntas
15 M. Bariq Al Aziz 50 Tidak 55 Tidak 80 Tuntas
16 M Derbi Azzamullah 55 Tidak 70 Tuntas 80 Tuntas
17 M Barli Putra Jaya 55 Tidak 70 Tuntas 80 Tuntas
18 Nasa Hoirunnisa 55 Tidak 75 Tuntas 80 Tuntas
19 Nikita Wili 55 Tidak 80 Tuntas 85 Tuntas
20 Pramita Sari 55 Tidak 80 Tuntas 80 Tuntas
21 Raya 55 Tidak 75 Tuntas 85 Tuntas
22 Sasri Ulandari 50 Tidak 50 Tidak 80 Tuntas
23 Septi Andini 45 Tidak 55 Tidak 70 Tuntas
24 Silpa Satria 45 Tidak 75 Tuntas 80 Tuntas
25 Zazkiyyah Lutfiah 75 Tuntas 85 Tuntas 90 Tuntas
26 Zazkiyah Salsabilah 75 Tuntas 80 Tuntas 100 Tuntas
Jumlah Nilai 1545 1915 2210
Rata-rata Nilai 59 74 85
Jumlah Siswa Tuntas 8 20 26
Jumlah Siswa Tidak Tuntas 18 6 0
Daya Serap Ketuntasan 31% 77% 100%

Grafik 2
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Pada Prasiklus, Siklus 1, dan Siklus 2

10
Grafik 2
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa dalam Persentase (Daya Serap)
Pada Prasiklus, Siklus 1, dan Siklus 2

11
Grafik 3
Rata-rata Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Pada Prasiklus, Siklus 1, dan Siklus 2

Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Pembahasan Siklus 1
Hasil refleksi siklus 1 dapat dijabarkan sebagai berikut: Pada Pra Siklus

12
siswa masih sulit menerima pelajaran, kesulitan dalam mengidentifikasi
simbol/lambang rambu lalu lintas. Sehingga masih perlu bimbingan dari guru.
Namun setelah beberapa kali mencoba metode tanya jawab dan alat peraga
gambar pada pertengahan siklus 1 siswa mulai terbiasa, sebagian siswa
mulai terlihat aktif dalam proses pembelajaran.
Pembahasan Siklus 2
Hasil refleksi siklus 2 ternyata cukup memuaskan karena peningkatan-
peningkatan prestasi sudah mulai meningkat. Siswa mulai memahami dan
mengerti penalaran-penalaran, pemahaman tentang simbol/lambang rambu
lalu lintas dengan metode tanya jawab dan alat peraga gambar sebagai
penunjang. Sehingga hasil belajar siswa telah mencapai standar ketuntasan
belajar minimal secara individu dan klasikal seperti dipersyaratkan kurikulum.
Akibatnya penelitian tindakan kelas di kelas IV SD Negeri 22 Talang Ubi
dianggap selesai sampai pada siklus 2.

Kesimpulan dan Saran

13
Simpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Hampir semua siswa telah berani menjawab langsung pertanyaan
yang diberikan
2. Dengan menggunakan alat peraga dapat membuat siswa aktif dan
bersemangat dalam menerima pembelajaran
3. Meningkatkan keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan dari
pada bertanya
Saran Tindak Lanjut
Berdasarkan kesimpulan diatas ada beberapa hal yang perlu dilakukan
oleh guru diantaranya sebagai berikut:
1. Kepada Guru:
a. Guru harus aktif, inovasi membuat alat peraga
b. Guru menyajikan materi menggunakan metode yang tepat serta
alat peraga sebagai pendukung penyajian materi.
c. Guru memberikan tugas siswa secara berkelanjutan.
d. Selalu memberikan penguatan dan bimbingan pada siswa
e. Harus banyak referensi.
2. Kepada Siswa:
a. Siswa berusaha meningkatkan prestasi melalui belajar di sekolah
(formal)
b. Siswa berusaha meningkatkan prestasi melalui kursus (non
formal)
3. Kepala Sekolah:
Menyediakan fasilitas sarana dan prasarana yang cukup untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan, dengan cara:
a. Perpustakaan yang dilengkapi buku-buku bacaan
b. Laboratorium untuk tempat siswa praktek

14
Daftar Pustaka
Alisyahbana, Sutan Takdir. 1948.Puisi Lam a. Jakarta: Pustaka Rakyat

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006 Standar Isi Mata Pelajaran


Bahasa Indonesia untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Depdiknas.

Darmadi, Kaswan. 1996. Meningkatkan Kemampuan Menulis . Yogyakarta:


Andi Offset.

Hartoko, Dick dan B. Rahmanto. 1986. Pemandu di Dunia Sastra . Yogyakarta:


Kanisius.

Hidayat, Kidh. 1999. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara . Surabaya: CV


Pustaka Agung

15
16

Anda mungkin juga menyukai