Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SQ3R TERHADAP HASIL


BELAJAR BAHASA INDONESIA KELAS V SD

IGA. Cahyani Ari Putri1, DB.Kt.Ngr. Semara Putra2, Siti Zulaikha3

1,2,3
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: gegariputri@rocketmail.com1, ngurahsemara@yahoo.com 2,


sitizulaikha349@yahoo.com3

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar yang signifikan antara
siswa yang mengikutimetode pembelajaran SQ3R dengan siswa yang
mengikutipembelajaran konvensional.Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu
dengan desainthe nonequivalent control group design.Teknik sampling yang digunakan
adalah teknik random sampling. Sampelpenelitian sebanyak 72 siswa. Metode
pengumpulan data keterampilan membaca menggunakan tes pilihan ganda. Data yang
diperoleh dianalisis menggunakan teknik statistik parametris yakni uji-t. Hasil analisis
data menunjukkan bahwaterdapat perbedaanketerampilan membaca yang signifikan
antara siswa yang belajar menggunakan metode pembelajaran SQ3R dengan siswa
yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional pada kelas V SD Gugus 1
Denpasar Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014. Inovasi pembelajaran dengan
menggunakan metode pembelajaran SQ3R dapat digunakan sebagai salah satu
alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Kata kunci:metode SQ3R, hasil belajar, dan bahasa Indonesia.

Abstract
This study aimed to determine significant differences in learning achivement between
students who follow to use the SQ3R learning method with students who follow using
conventional learning. This research is a quasi experimental design with the
nonequivalent control group design. The sampling technique used is random sampling
technique. The study sample as many as 72 students. Data collection method of reading
skills using multiple-choice tests. Data were analyzed using parametric statistical
techniques namely t-test. The results of the data analysis showed that there were
significant differences in reading skills between students who learn to use the SQ3R
learning method with students who learn using conventional learning in the fifth grade
elementary Gugus 1 South Denpasar academic year 2013/2014. Innovation learning
using SQ3R learning method can be used as an alternative to improve the learning
achivement of students in the Indonesian language.

Keyword: SQ3R method,learning achivement, and Indonesian language.


Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)

PENDAHULUAN

Masalah pendidikan yang paling Sekolah Dasar (SD) merupakan


dirasakan saat ini adalah mengenai mutu lembaga formal penyelenggara pendidikan
pendidikan.Berbagai upaya perbaikan yang berada di bawah Kementerian
dalam pendidikan terus dilakukan oleh Pendidikan Nasional yang
pemerintah untuk meningkatkan mutu mengembangkan misi dasar dalam
pendidikan. Pendidikan merupakan suatu memberikan kontribusi untuk mencapai
proses yang berkesinambungan dan tujuan pendidikan nasional. Melalui
memiliki tujuan yang pasti untuk dicapai. kegiatan pembelajaran, siswa SD yang
Pendidikan diyakini mampu menanamkan berada pada tahap operasional konkrit
kapasitas baru bagi semua orang untuk sudah semestinya dibekali dengan ilmu
mempelajari pengetahuan dan keterampilan pengetahuan dasar dan keterampilan dasar
baru sehingga dapat diperoleh manusia guna mengembangkan pengetahuan dan
yang beriman dan bertakwa. Begitu keterampilan pada jenjang pendidikan
pentingnya peranan dan tujuan pendidikan, selanjutnya. Kegiatan pembelajaran di
maka mutu pendidikan haruslah kelas tidak terlepas dari aktivitas siswa
ditingkatkan. Pendidikan berperan untuk untuk belajar. Guru merupakan salah satu
membentuk sumber daya manusia yang tenaga kependidikan yang mempunyai
berkualitas dan memiliki kesiapan untuk tugas berat dan mempunyai tanggung
menghadapi kemajuan yang semakin jawab kemanusiaan besar yang berkaitan
berkembang. Bidang pendidikan memang dengan proses pendidikan generasi bangsa
menjadi tumpuan harapan bagi peningkatan menuju keberhasilan di sekolah. Guru
kualiatas sumber daya manusia (SDA) agar memiliki peran yang sangat penting dalam
mereka memiliki kemampuan berpikir mengembangkan kemampuan berpikir
secara kritis, logis, sistematis, kreatif, kritis, kreatif dan kemandirian siswa dalam
akurat, dan cermat, sehingga mampu proses pembelajaran. Pembelajaran
menghadapi berbagai tantangan dalam Bahasa Indonesia di sekolah dasar
kehidupan secara mandiri dan percaya diri. merupakan suatu program pendidikan yang
Periode pendidikan sekolah dasar ini diarahkan untuk proses berpikir dan
adalah selama 6 tahun. Di akhir masa berbuat secara langsung untuk dapat
pendidikan dasar, para siswa diharuskan diterapkan didalam kehidupan siswa sehari-
mengikuti dan lulus dari Ujian Nasional hari. Pembelajaran adalah sesuatu yang
(UN). Kelulusan UN menjadi syarat untuk dilakukan oleh siswa, bukan di buat untuk
dapat melanjutkan pendidikannya ketingkat siswa. Pembelajaran pada dasarnya
selanjutnya (SMP/MTs). merupakan upaya pendidik untuk
membantu peserta didik melakukan
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun kegiatan belajar. Tujuan pembelajaran
2003 menyatakan bahwa: adalah untuk menuntut terwujudnya
Pendidikan nasional berfungsi untuk efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan
mengembangkan kemampuan dan peserta didik.
membentuk watak serta peradaban Tuntutan pembelajaran ditujukan
bangsa yang bermartabat dalam kepada semua mata pelajaran salah satu
rangka mencerdaskan kehidupan mata pelajaran yang diajarkan adalah mata
bangsa, bertujuan untuk pelajaran bahasa Indonesia. Bahasa
berkembangnya potensi peserta didik Indonesia mempunyai peran penting dalam
agar menjadi manusia yang beriman pengembangan berbagai ilmu,dan
dan bertakwa kepada Tuhan Yang memajukan daya pikir manusia. Bahasa
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, adalah salah satu materi pelajaran yang
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan dipelajari di SD. Pada umumnya bahasa
menjadi warga Negara yang Indonesia di SD dianggap mata pelajaran
demokratis serta bertanggung jawab. yang sangat membosankan. Dengan
demikian kecenderungan pembelajaran
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)

saat ini masih berpusat pada guru (teacher siswa dikatakan tuntas bila memenuhi
center) yang didominasi dengan metode KKM. Untuk mengatasi persoalan tersebut
ceramah sehingga membuat siswa kurang diperlukan suatu situasi pembelajaran
aktif dalam proses pembelajaran. yang aktif di mana seorang guru dapat
Dengan melihat situasi dan kondisi menciptakan suasana yang sedemikian
pembelajaran bahasa Indonesia sekarang rupa sehingga siswa aktif bertanya,
ini, guru yang bertanggung jawab atas mata mempertanyakan dan juga
pelajaran bahasa Indonesia dengan mengemukakan gagasannya. Dalam
mengupayakan strategi ataupun metode pembelajaran bahasa Indonesia di SD
pembelajaran yang cukup relevan agar diarahkan untuk meningkatkan
pembelajaran bahasa Indonesia menjadi keterampilan siswa dalam berkomunikasi
menarik dan menyenangkan. Pembelajaran dengan bahasa Indonesia baik secara
bahasa Indonesia diharapkan membantu lisan maupun tertulis. Selain meningkatkan
peserta didik mengenal dirinya, budayanya, keterampilan berbahasa, pembelajaran
dan budaya orang lain, mengemukakan bahasa juga untukmeningkatkan
gagasan dan perasaan, berpartisipasi kemampuan berpikir dan bernalar, serta
dalam masyarakat yang menggunakan memperluas wawasan (Rofi’uddin,
bahasa tersebut, dan menemukan serta 1999:52).
menggunakan kemampuan yang ada Menurut Saddhono (2012:3) bahasa
dalam dirinya. memiliki empat aspek keterampilan
Menurut Santosa ( 2008 : 2.2 ) berbahasa yang mencakup keterampilan
mengatakan bahwa mata pelajaran bahasa menyimak, keterampilan berbicara,
Indonesia merupakan pelajaran yang keterampilan membaca, dan keterampilan
membosankan masih saja tertanam dalam menulis. Pada penelitian eksperimen
pikiran siswa. Faktor yang menyebabkan difokuskan pada keterampilan membaca
pembelajaran bahasa Indonesia saja. Dengan demikian tampak jelas bahwa
membosankan, di antaranya seperti betapa pentingnya belajar berbahasa lisan
kurangnya pemahaman siswa terhadap isi dan tulis untuk menunjang kemampuan
bacaan dan sulitnya membuat tulisan berbahasa anak. Dan salah satunya
berupa karangan yang biasanya keterampilan penting berbahasa yang harus
membutuhkan waktu lama dan dikuasai anak adalah membaca. Tanpa
membosankan, kurangnya metode memiliki kemampuan membaca yang
mengajar yang bervariasi, dan guru juga memadai sejak dini, anak akan mengalami
kurang melakukan pembelajaran secara kesulitan dalam belajar untuk kemudian
kelompok. Di dalam melaksanakan hari. Membaca adalah suatu proses yang
pembelajaran aktivitas guru yang utama dilakukan serta dipergunakan untuk
adalah mengenalkan materi, menyajikan memperoleh pesan yang hendak
pertanyaan, meminta siswa melengkapi disampaikan melalui media kata-kata atau
latihan dari buku. bahasa tertulis (Tarigan, 1979:7).
Berdasarkan kenyataan di lapangan Kegiatan membaca itu sangat
pada Gugus 1 Denpasar Selatan, jumlah penting dalam memperoleh informasi,
SD kelas V ada 9. Pada siswa kelas V karena dengan membaca orang akan
yang ada di Gugus 1 Denpasar Selatan ini mendapatkan berbagai macam
terdapat permasalahan pada pembelajaran pengetahuan. Bahkan sering di antara kita
bahasa Indonesia pada tahun pelajaran mendengar ungkapan yang mengatakan
2013/2014, guru masih menggunakan bahwa membaca merupakan jembatan
metode ceramah dan penugasan dalam untuk mendapatkan ilmu pengetahuan
proses pembelajaran. Hal ini dilakukan sebanyak-banyaknya. Kemampuan
karena terbatasnya pengetahuan guru membaca menjadi dasar utama tidak saja
tentang pembelajaran inovatif, sehingga bagi pengajaran bahasa itu sendiri tetapi
proses pembelajaran dikelas tidak juga untuk mata pelajaran lainnya. Melalui
berlangsung optimal sesuai dengan membaca, siswa akan memperoleh
harapan. Hasil belajar bahasa Indonesia pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)

pertumbuhan dan perkembangan daya ini, sebelum membaca kita survey bacaan
nalar, sosial emosionalnya. Membaca untuk mendapatkan gagasan umum apa
sangat dipengaruhi oleh kualitas yang kita baca, lalu dengan mengajukan
lingkungan, baik lingkungan di rumah berbagai pertanyaan yang jawabannya kita
maupun lingkungan di sekolah. Siswa harapkan terdapat dalam bacaan tersebut
hanya sekedar membaca tanpa memahami dan kita akan lebih mudah memahami isi
isi bacaan dan kelas masih berfokus pada bacaan. Dan selanjutnya dengan mencoba
guru sebagai sumber utama pengetahuan, mengutarakan dengan kata-kata sendiri
kemudian ceramah menjadi pilihan utama pokok-pokok pentingnya kita akan
metode belajar. Untuk itu, diperlukan suatu menguasai dan mengingatnya lebih lama.
metode belajar baru yang lebih Keunggulan dari metode SQ3R ini adalah
memberdayakan siswa. Sebuah metode dapat mengingat lebih lama karena
belajar yang tidak mengharuskan siswa dengan menggunakan teknik ini dapat
menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah mendorong seseorang untuk lebih
metode yang mendorong siswa untuk memajami apa yang dibacanya yang
menemukan dan memahami isi bacaan. terarah pada pokok dalam suatu buku
Metode adalah suatu cara atau upaya yang maupun teks bacaan. Secara umum
dilakukan oleh para pendidik agar proses pembelajaran dengan menggunakan
belajar mengajar pada siswa tercapai pada metode ini dapat dilakukan melalui
tujuan sedangkan metode Pembelajaran langkah-langkah yakni pertama dengan
merupakan cara yang dipergunakan guru menyelidiki ( survey), menanyakan (
dalam mengadakan hubungan dengan Question) , Membaca( Read), Mengatakan
siswa pada saat berlangsungnya kembali ( Recite), dan Mengulangi(
pengajaran. Banyak metode membaca review).
yang ditawarkan oleh ilmuwan, salah Langkah-langkah metode
satunya metode yang dipergunakan yakni pembelajaran SQ3R dimana setiap siswa
metode SQ3R. bertanggung jawab terhadap tugas
Abidin (2012:107) mengatakan kelompok. Setiap kelompok saling
Metode SQ3R (Survey, Question, Read, mengeluarkan ide-ide untuk memahami
Recite, and Review) sangat tepat suatu konsep dan menyelesaikan tugas,
digunakan sebagai metode membaca sehingga berbentuk pemahaman dan
bahan bacaan. Metode ini mengacu pada pengalaman belajar yang lama. Di dalam
pengertian langkah-langkah dalam belajar kelompok dengan metode
mengolah kegiatan belajar mengajar pembelajaran SQ3R siswa dikelompokkan
bahasa yang dimulai dari merencanakan, secara heterogen.
melaksanakan, sampai dengan
mengevaluasi pembelajaran. Metode Membaca merupakan salah satu
bukanlah cara menyampaikan jenis kemampuan berbahasa yang bersifat
pembelajaran sebab metode sifatnya lebih reseptif. Disebut reseptif karena membaca
kompleks dari sekedar cara penyampaian seseorang akan memperoleh
materi. Jadi metode SQ3R merupakan informasi,ilmu dan pengetahuan serta
suatu metode pembelajaran yang sangat pengalaman-pengalaman baru. Semua
baik untuk kepentingan membaca secara yang diperoleh dari bacaan itu akan
intensif dan relasional. Model memungkinkan orang tersebut mampu
pembelajaran ini merupakan salah satu mempertinggi daya pikirnya,mempertajam
metode membaca yang makin lama makin pandangannya, dan memperluas
dikenal orang dan makin banyak wawasannya. Dengan demikian maka
digunakan. Tujuan utama penerapan kegiatan ini sangat diperlukan oleh
metode SQ3R adalah (1) Untuk siapapun yang ingin maju dan
meningkatkan pemahaman atas isi meningkatkan diri. Oleh karena itu
bacaan,dan (2) Mempertahankan membaca sangat penting. Membaca
pemahaman tersebut dalam jangka waktu hendaknya mempunyai tujuan, karena
yang lebih panjang.Dalam metode SQ3R seseorang yang membaca dengan tujuan
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)

cenderung lebih memahami dibandingkan guru setelah proses pembelajaran


dengan orang yang tidak mempunyai berlangsung, yang berupa angka atau nilai
tujuan. selama periode tertentu.
Pembelajaran konvensional Berdasarkan permasalah tersebut,
merupakan istilah yang lazim diterapkan maka pada penelitian eksperimen ini
dalam pembelajaran sehari-hari. Belum menerapkan metode SQ3R dalam
adanya variasi guru dalam pembelajaran pembelajaran bahasa Indonesia dengan
membuat situasi pembelajaran terkesan melaksanakan penelitian yang berjudul “
monoton. Pembelajaran konvensional Pengaruh Metode Pembelajaran SQ3R
mengakibatkan siswa sangat tergantung Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia
pada guru, hal ini dapat mengakibatkan Siswa Kelas V SD Gugus 1 Denpasar
aktivitas siswanya kurang optimal. Selatan Tahun Pelajaran 2012/2013”.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka Penelitian eksperimen di dukung oleh
pembelajaran konvensional dapat Santika (2012:2) yang menyatakan metode
dimaknai sebagai pendekatan SQ3R dapat memberikan gambaran umum
pembelajaran yang lebih banyak berpusat tentang bahan yang dipelajari, siswa
pada guru, komunikasi lebih banyak satu mampu menumbuhkan pertanyaan dari
arah dari guru ke siswa, metode judul/subjudul bab, siswa membaca secara
pembelajaran lebih banyak menggunakan aktif untuk mencari jawaban dari
ceramah dan demonstrasi dan materi pertanyaan, siswa mencari jawaban-
pembelajaran lebih pada penguasaan jawaban dari pertanyaan yang telah
konsep-konsep bukan kompetensi. tersusun tanpa menggunakan buku melatih
Untuk mencapai tujuan agar siswa daya ingatnya dan dilakukan peninjauan
terampil berbahasa indonesia, kurikulum ulang atas seluruh pertanyaan dari jawaban
SD mengharuskan guru memfasilitasi sehingga diperoleh sebuah kesimpulan
siswa sekolah dasar sehingga mereka yang singkat, tetapi dapat
dapat mencapai tujuan pembelajaran menggaambarkan seluruh jawaban atas
bahasa indonesia. Bahasa indonesia pertanyaan yang telah diajukan. Sedangkan
mempunyai kedudukan sebagai bahasa penelitian yang mendukung menurut
nasional dan bahasa negara. Dengan Padmini (2012) mengatakan bahwa
kedudukan tersebut, bahasa indonesia membaca merupakan suatu kegiatan awal
berfungsi sebagai bahasa pengantar di untuk mendapatkan pemahaman lebih
lembaga-lembaga pendidikan, sebagai lanjut dari isi bacaannya, sehingga
lambang kebanggaan nasional,sebagai pembaca dapat mencari makna isi
alat penyatu berbagai suku bangsa bacaan.Keterampilan membaca merupakan
dengan latar belakang sosial budaya dan salah satu komponen keterampilan
bangsa, sebagai pengembang berbahasa yang sangat penting untuk
kebudayaan,ilmu pengetahuan, dan diajarkan sejak dini. Berdasarkan
teknologi, serta sebagai alat perhubungan permasalahan tersebut dilakukan penelitian
dalam kepentingan pemerintah dan yang berjudul “Pengaruh Metode
kenegaraan. Pengajaran bahasa indonesia Pembelajaran SQ3R
pada hakikatnya adalah pengajaran (Survey,Question,Read,ReciteAnd Review)
keterampilan berbahasa bukan pengajaran Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia
tentang bahasa. Kelas V SD Gugus 1 Denpasar Selatan”.
Hasil belajar merupakan tingkat Rumusan masalah yang diajukan dalam
keberhasilan untuk mengetahui seberapa penelitian ini, yakni apakah ada perbedaan
jauh seseorang dalam memahami, yang signifikan hasil belajar bahasa
menganalisis, dan mengevaluasi materi indonesia antara siswa yang mengikuti
pelajaran yang sudah dipelajari. Dengan metode pembelajaran SQ3R dengan siswa
demikian dapat disimpulkan bahwa hasil yang mengikuti pembelajaran konvensional
belajar adalah suatu peningkatan pada siswa kelas V SD Gugus 1 Denpasar
kemampuan siswa yang diperoleh melalui Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014?
penyampaian informasi dan pesan oleh Tujuan penelitian ini adalah untuk
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)

mengetahui perbedaan yang signifikan pembelajaran konvensional pada siswa


hasil belajar bahasa indonesia dengan kelas V SD Gugus 1 Denpasar Selatan
siswa yang mengikuti metode pembelajaran Tahun Pelajaran 2013/2014.
SQ3R dengan siswa yang mengikuti
METODE
Pada dasarnya penelitian ini Designs)the nonequivalent control group
bertujuan untuk mengetahui pengaruh design. Kedua kelompok diberi pretest,
metode pembelajaran SQ3R terhadap hasil kemudian diberikan treament (model
belajar bahasa Indonesia dengan pembelajaran), dan terakhir diberikan
memanipulasi variabel bebas model posttest. Berikuti ini merupakandesain
pembelajaran SQ3R dan variabel terikat penelitian the nonequivalent control group
yaitu hasil belajar yang tidak dapat design yang disajikan pada Tabel 1.
dikontrol secara ketat sehingga jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah eksperimen semu (quasy
eksperiment). Desain eksperimen semu
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Nonequivalent Control Group Desaign.
Jenis penelitian ini adalah penelitian
eksperimen, menggunakan desain
eksperimental semu (Quasi-Experimental

Tabel 1. Desain Penelitian

Ke X1 O

Kk X2 O

(Darmadi, 2011:202)
Keterangan:
Ke = Kelompok eksperimen
Kk = Kelompok kontrol
X1 = Perlakuan berupa metode SQ3R
X2 = Perlakuan berupa model pembelajaran konvensional
O = Post-test

Populasi adalah sekelompok orang, (Darmadi,2011:14) populasi merupakan


benda atau kejadian yang dijadikan objek keseluruhan atau himpunan objek dengan
penelitian yang digeneralisasi dan memiliki cirri yang sama, populasi dapat terdiri dari
karakteristik yang tertentu yang ditetapkan orang, benda, kejadian,waktu dan tempat
oleh penelliti untuk dipelajari. Populasi dengan sifat atau cirri yang sama. Jadi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri populasi bukan hanya orang, tetapi objek
atas objek dan subjek yang mempunyai dan benda-benda alam lain. Populasi juga
kualitas tertentu yang ditetapkan oleh bukan sekedar jumlah yang ada objek atau
peneliti untuk dipelajari dan kemudian subjek yang dipelajari, tetapi meliputi
ditarik kesimpulannya. Menurut seluruh sifat yang dimiliki oleh objek atau
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)

subjek itu. Jadi anggota populasi dalam semua unsur sampling dalam populasi
penelitian ini sebanyak sepuluh kelas sampling. Penentuan sampel penelitian
memiliki kemampuan relative sama, karena seperti ini disebut tehnik Random Sampling,
kelas tidak dirangking. Populasi dalam yakni sampling adalah cara melakukan
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V pengambilan contoh dari populasi yang
SD Gugus 1 Denpasar Selatan Tahun diketahui, baik dari cara penentuan jumlah
Pelajaran 2013/2014, sampel penelitian ini sampel dengan harapan agar sampel yang
yakni kelas.Melalui observasi dan digunakan dapat mewakili populasinya.
wawancara langsung dengan Kepala Penelitian ini mengkaji pengaruh
Sekolah dan Wali kelas masing-masing metode pembelajaran SQ3R terhadap hasil
kelas, serta hasil analisis nilai ulangan belajar bahasa indonesia. Maka dari itu,
umum mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam penelitian ini data yang digunakan
semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014, adalah data tentang hasil keterampilan
membuktikan bahwa kemampuan akademis membaca siswa. Instrumen yang digunakan
siswa pada kelas VSD Negeri 11 Pedungan untuk mengumpulkan data tentang hasil
dan kelas V SD Negeri 1 Pedungan setara. keterampilan membaca bahasa indonesia
Maka dari itu, sampel dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar jenis tes pilihan
merupakan keseluruhan kelas V SD Negeri ganda (PG).Jumlah soal yang digunakan
11 dan SD Negeri 1 Pedungan tahun yaitu 40 butir soal yang telah mendapat
pelajaran 2013/2014, dengan demikian judgement expert, serta diujicobakan
keseluruhan populasi menjadi sampel. terlebih dahulu. Tes tersebut
Sampel adalah sebagian anggota populasi mengungkapkan tentang pemahaman dan
yang memberikan keterangan atau data penguasaan materi “Memahami teks
yang diperlukan dalam suatu penelitian. dengan membaca teks percakapan,
Menurut ( Sugiyono,2012:118) mengatakan membaca cepat 75 kata/menit dan
bahwa sampel merupakan bagian dari membaca puisi”. Sesuai dengan desain
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh penelitian yang digunakan, maka data hasil
populais tersebut. Sejalan dengan itu dapat belajar yang dianalisis yakni menggunakan
disimpulkan sampel adalah objek dari t-tes.
populasi yang diambil melalui teknik Hipotesis yang diajukan adalah
smapling, yakni dengan cara mereduksi terdapat perbedaan hasil belajar bahasa
objek penelitian dengan mengambil indonesia yang signifikan antara siswa
sebagian saja yang dapat dianggap yang mengikuti menggunakan metode
mewakili terhadap populasi. Sampel adalah pembelajaran SQ3R dengan siswa yang
bagian dari populasi yang diharapkan dibelajarkan menggunakan pembelajaran
mampu mewakili populasi dalam penelitian. konvensional pada siswa kelas V SD
Jadi sampel merupakan sebagian dari Negeri 11 pedungan dan SD Negeri 1
jumlah populasi atau wakil populasi yang Pedungan Tahun Pelajaran 2013/2014.
diteliti. Dalam penyusunan sampel perlu Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan
disusun kerangka sampling yaitu daftar dari statistik uji beda mean(uji t).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil analisis data kepercayaan 95% dengan derajat
terbukti bahwa terdapat perbedaan hasil kebebasan (dk) = n-2. Dengan demikian
belajar yang signifikan antara siswa yang │thitung│>│ttabel│, berarti terdapat perbedaan
mengikutimetode pembelajaran SQ3R keterampilan membaca yang signifikan
dengan siswa yang mengikuti antara kelompok eksperimen (kelas V SD
pembelajaran konvensional. Hal tersebut Negeri 11 Pedungan) yang dibelajarkan
ditunjukkan dengan hasil perhitungan menggunakan metode pembelajaran SQ3R
diperoleh thitung = 6,046. Sedangkan ttabel = dengan kelompok kontrol (kelas V SD
2,000. Pengujian hipotesis dilakukan pada Negeri 1 Pedungan) yang dibelajarkan
taraf signifikansi 5% (α = 0,05) atau taraf menggunakan pembelajaran konvensional.
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)

kelas V SDN 1 Pedungan sebagai


Proses pembelajaran bahasa kelompok kontrol sebesar 73,58, dengan
Indonesia dengan menerapkan metode presentase di sekitar rata-rata 47,22%,
pembelajaran SQ3R berlangsung optimal. dibawah rata-rata 13,89% dan di atas rata-
Hal ini disebabkan karena guru rata 38,89%. Nilai keterampilan membaca
membelajarkan siswa khususnya pada siswa kelas V SDN 1 Pedungan dengan
aspek keterampilan membaca dengan menggunakan pembelajaran konvensional
menerapkan langkah-langkah metode berada pada kategori sangat baik dengan
pembelajaran SQ3R dalam pembelajaran presentase 27,8% dan kategori baik
bahasa Indonesia. Selama proses dengan presentase 72,2%. Jika
pembelajaran berlangsung siswa menjadi dibandingkan dengan siswa yang
aktif dalam membaca isi cerita tanggapan dibelajarkan menggunakan metode
dari cerita yang dibaca. Ini dikarenakan pembelajaran SQ3R presentase kategori
siswa bekerja dalam kelompok yang nilai sangat baik lebih besar dibandingkan
heterogen. Sehingga rata-rata hasil dengan siswa yang dibelajarkan
keterampilan membaca dalam menggunakan pembelajaran konvensional.
pembelajaran bahasa Indonesia yang Berdasarkan uji-t diperoleh thitung> ttabel
dibelajarkan dengan menerapkan metode berarti hipotesis yang menyebutkan bahwa
pembelajaran SQ3R pada siswa kelas V terdapat perbedaan secara signifikan dari
SDN 11 Pedungan sebagai kelompok keterampilan membaca antara siswa yang
eksperimen menjadi optimal yaitu sebesar dibelajarkan menggunakan metode
76,31, dengan presentase di sekitar rata- pembelajaran SQ3R dengan siswa yang
rata 27,78%, dibawah rata-rata 30,55% dibelajarkan dengan pembelajaran
dan di atas rata-rata 41,67%. Nilai konvensional pada taraf signifikansi 0,05
keterampilan membaca siswa kelas V SDN diterima. Hal ini mengandung arti bahwa
1 Pedungan dengan menggunakan metode siswa yang dibelajarkan menggunakan
pembelajaran SQ3R berada pada kategori metode pembelajaran SQ3R keterampilan
sangat baik dengan presentase 83,3% dan membacanya lebih baik daripada siswa
kategori baik dengan presentase 16,7%. yang dibelajarkan dengan menggunakan
Hal tersebut juga didukung oleh penelitian pembelajaran konvensional pada standar
Padmini (2012) yang menyatakan bahwa kompetensi memahami teks melalui
peningkatan kemampuan memahami isi membaca intensif.
bacaan melalui penerapan metode Hal ini disebabkan karena metode
pembelajaran SQ3R ( Survey, pembelajaran SQ3R
Question,Read,Recite,andReview) siswa (Survey,Question,Read,Recite, and
kelas V SD No 4 Panji Sukasada Review) merupakan model yang
kabupaten buleleng tahun pelajaran melibatkan siswa secara aktif dalam proses
2011/2012. pembelajaran bahasa Indonesia. Dalam
Proses pembelajaran bahasa proses pembelajaran, guru dapat
Indonesia dengan menerapkan memberikan suasana yang menarik dan
pembelajaran konvensional berlangsung menyenangkan sehingga siswa
kurang optimal. Siswa terlihat kurang aktif memperoleh konsep baru. Metode
selama mengikuti pembelajaran. Hal ini pembelajaran SQ3R adalah model yang
disebabkan karena guru memegang memadukan kegiatan membaca dalam
peranan utama dalam pembelajaran yaitu kelompok yang heterogen. Berbeda
guru lebih menggunakan metode ceramah dengan pembelajaran bahasa Indonesia
sehingga hasil keterampilan membaca yang menggunakan pembelajaran
dalam pembelajaran bahasa Indonesia konvensional, selama proses pembelajaran
belum optimal. Ini terlihat dari rata-rata siswa terlihat kurang aktif. Siswa hanya
hasil keterampilan membaca dalam terpusat pada guru yang lebih banyak
pembelajaran bahasa Indonesia yang memberikan ceramah daripada kegiatan
dibelajarkan dengan menerapkan yang melibatkan siswa secara aktif.
pembelajaran konvensional pada siswa Pembelajaran konvensional
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)

mengakibatkan siswa sangat bergantung Hal ini mendukung hipotesis yang


pada guru, hal ini dapat mengakibatkan menyatakan bahwa ada perbedaan secara
aktivitas siswa kurang optimal. Sehingga signifikan hasil belajar bahasa Indonesia
siswa hanya menerima apa yang antara siswa yang dibelajarkan dengan
disampaikan guru dan proses menggunakan metode pembelajaran SQ3R
pembelajaran cenderung membosankan. dengan siswa yang dibelajarkan dengan
pembelajaran konvensional.
Jadi dapat disimpulkan melalui keterampilan membaca . Salah satu
penelitian ini dibuktikan bahwa metode penelitian yang mendukung yaitu penelitian
pembelajaran SQ3R siswa lebih aktif yang dilakukan oleh Mas Padmini ( (2012)
dalam kegiatan pembelajaran dan yang menyatakan peningkatan
keterampilan membaca siswa lebih baik kemampuan memahami isi bacaan melalui
daripada pembelajaran konvensional. penerapan metode pembelajaran SQ3R
Beberapa penelitian telah menunjukkan siswa kelas V SD no 4Panji Sukasada
bahwa metode pembelajaran SQ3R kabupaten buleleng. Berikut ini rekapitulasi
berimplementasi positif terhadap penelitian yang disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Rekapitulasi Penelitian


Treatment Mean thitung ttabel H0 Ha
Metode pembelajaran 76,31
SQ3R
6,046 2,000 Ditolak Diterima
Pembelajaran 73,58
Konvensional

SIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil analisis data dan Question, Read, Recite, and Review)
pembahasan, maka dapat disimpulkan terhadap hasil belajar bahasa Indonesia
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan siswa kelas V Sd Gugus 1 Denpasar
hasil belajar bahasa indonesia antara siswa Selatan. Berdasarkan hasil penelitian,
yang mengikuti metode pembelajaran pembahasan dan kesimpulan, maka dapat
SQ3R dengan hasil belajarsiswa yang diajukan beberapa saran sebagai berikut.
mengikuti pembelajaran konvensional pada Bagi guru, dalam menerapkan
siswa kelas V SD se-Gugus 1 Denpasar metode pembelajaran salah satunya
Selatan Semester Ganjil Tahun Pelajaran metode SQ3R (Survey, Question, Read,
2013/2014. Berdasarkan perhitungan uji-t Recite, and Review) Terhadap Hasil Belajar
diperoleh thitung sebesar 6,046 dan ttabel Bahasa Indoneisa sehingga proses
sebesar 2,000. Kedua nilai tersebut pembelajaran menjadi optimal. Bagi siswa,
dibandingkan maka diperoleh thitung < ttabel diharapkan dengan penelitian ini, siswa
(6,046 < 2,000). Dari perbandingan ini menjadi aktif dan dapat menemukan
maka hipotesis observasi ditolak dan konsep baru dalam proses pembelajaran.
hipotesis alternatif diterima, yang artinya Bagi sekolah, diharapkan dengan
terdapat perbedaan yang signifikan hasil hasil penelitian ini sekolah mampu
belajar bahasa indonesia yang mengikuti mengadakan kebijakan baru terkait dengan
dengan menerapkan metode pembelajaran meningkatkan kualitas proses pembelajaran
SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, di sekolah.
and Review) Terhadap Hasil Belajar Bagi peneliti, diharapkan peneliti
Bahasa Indonesia dengan siswa yang selanjutnya melakukan penelitian dengan
dibelajarkan dengan menerapkan model yang sama tetapi dengan subjek
pembelajaran konvensional. Hal tersebut yang berbeda, sehingga siswa dapat lebih
menyatakan bahwa terdapat pengaruh aktif dan tertarik belajar bahasa Indonesia.
metode pembelajaran SQ3R (Survey,
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)

Daryanto, H. M. 2010. Evaluaasi


Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Fathoni, M. Abdurrahman. 2011. Metosologi


Penelitian & Teknik Penyusunan
Skripsi. Jakarta:Rineka Cipta.
DAFTAR RUJUKAN
Ghazali, Syukur. 2010. Pembelajaran
Abidin, Yunus. 2011. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan
Membaca Berbasis pendidikan Pendekatan Komunikatif-Interaktif.
Karakter. Bandung: PT Refika Bandung : PT. Refika Aditama.
Aditama.
Hernawan, dkk. 2008. Pengembangan
Agung, Gede. 2011. Metode Penelitian Kurikulum dan Pembelajaran.
Pendidikan. Singaraja: Jakarta: Universitas Terbuka.
Universitas Pendidikan Ganesha.
Koyan. 2012. Pengantar Evaluasi
Alek, A dan Achmad. 2010. Bahasa Pendidikan. : PT Rajagrafindo
Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Persada
Jakarta: Kencana Prenada Media
Group. Mas Padmini, Ida Ayu Putu. 2012.
Peningkatan Kemampuan
Amri, Sofan dkk. 2011. Implementasi Memahami Isi Bacaan Melalui
Pendidikan Karakter dalam Penerapan Metode
Pembelajaran. Jakarta: PT Prestasi Pembelajaran Penerapan SQ3R
Putakaraya. (Survey,Question,Read,Recite,a
nd Review) Siswa Kelas V SD
Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar No.4 Panji Kecamatan
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Sukasada Kabupaten Buleleng
Aksara. Tahun Pelajaran
2011/2012.Skripsi ( tidak
Arini, dkk. 2007. Pendidikan Bahasa diterbitkan).Singaraja:Undiksha.
Indonesia 1 (Materi dan
Metodologi Dasar Muhammad. 2011. “Evaluasi
bahasaIndonesia). Singaraja: Pembelajaran”. Tersedia pada
Universitas Pendidikan Ganesha. http://muhammadkholik.wordpres
s.com/2011/11/08/evaluasi-
Asma, Nur. 2006. Model Pembelajaran pembelajaran/. (diakses tangaal 5
Kooperatif. Jakarta: Depdiknas januari 2013).

BSNP. 2011. Standar Kompetensi dan Muslich, Masnur. 2007. KTSP Dasar
Kompetensi Dasar Sekolah Pemahaman dan
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pengembangan. Jakarta: Bumi
Kemendiknas. Aksara.
Darmadi, Hamid.2011. MetodePenelitian
Pendidikan.Bandung:Alfabeta Rahim, Farida. 2008. Pengajaran
Membaca Di Sekolah Dasar.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)

padahttp://sunartombs.wordpre.c
Rofi’uddin, Ahmad. 1999. Pendidikan om/2009/03/02/pembelajaran-
Bahasa dan Sastra Indonesia di konvensional-banyakdikritik-
Kelas Tinggi. Jakarta: Dekdipbud. namun-paling-disukai/. (Diakses
21 Januari 2013).

Saddhono, Kundharu. 2012. Meningkatkan Sutikno, Subri. 2012. “Pengertian Metode


Keterampilan Berbahasa Menurut Para Ahli”. Tersedia
Indonesia. Bandung: CV. Karya pada
Putra Darwati. http://M.SobriSutiknosarjanaku.co
Sadiman, Arief dkk. 2009. Media Pers m/2012/04/pengertian=metode-
Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers menurut-para-ahli.html (Diakses
tanggal 5 januari 2013).
Santika, Dian. 2012 Penerapan Metode
Bermain dengan Media Kartu Tarigan, Henry Guntur. 1979. Membaca
Huruf Berwarna Untuk Sebagai Suatu Keterampilan
Meningkatkan Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Membaca Pada Siswa Kelas I
Semester II SD No.1 Seririt. Undang-undang Republik Indonesia No. 20
Skripsi (tidak Tahun 2003 tentang Sistem
diterbitkan).Univerisitas Pendidikan Nasional. 2003.
Pendidikan Ganesha Singaraja. Bandung: Citra Umbara.

Santosa, Puji. 2008. Materi dan Winarsunu. 2010. Statistika Dalam


Pembelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian Psikologi dan Pendidikan.
Jakarta: Universitas Terbuka. Malang: Universitas Negeri Malang.

Sudiana, Nyoman. 2007. Membaca. Yamin, Martinis. 2011. Paradigma Baru


Malang: Universitas Negeri Pembelajaran. Jakarta: Gaung
Malang. Persada Pres.

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi


Pendidikan. Jakarta. Raja
Grafindo Persada.
Sudjana,Nana. 2011. “Pengertian Defenisi
Metode Pembelajaran”. Tersedia
padahttp://Nanasudjanablogspot.
com.2011.09.Pengertian-defenisi-
metode-pembelajaran.html.
(diakses tanggal 5 januari 2013).

Sudjana,Nana.2011.” Penilaian Hasil


Proses Belajar Mengajar.”
Bandung.PT.Remaja Rosdakarya

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian


Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian


Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukandi, Ujang. 2003. Pembelajaran


Konvensional. Tersedia

Anda mungkin juga menyukai