Abstrak
Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan berbicara melalui
penerapan model pembelajaran inside outside circle pada mata pelajaran bahasa
Indonesia siswa kelas V SD Negeri 2 Banyuning tahun ajaran 2015/2016. Penelitian
tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, serta refleksi. Pelaksanaan tindakan tiap
siklus adalah tiga kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V di SD Negeri
2 Banyuning yang berjumlah 41 siswa. Objek penelitian ini adalah keterampilan
berbicara. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode observasi.
Data dianalisis dengan teknik analisis statistik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan persentase keterampilan berbicara pada siswa
kelas V di SD Negeri 2 Banyuning. Persentase rata-rata keterampilan berbicara siswa
pada siklus I sebesar 74,56% berada pada kategori kurang terampil. Persentase rata-
rata keterampilan berbicara siswa pada siklus II sebesar 84,68% berada pada kategori
terampil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran inside
outside circle pada mata pelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan keterampilan
berbicara siswa kelas V SD Negeri 2 Banyuning Tahun Ajaran 2015/2016.
Abstract
The research was conducted to increase the speaking skill trough applying instruction
model inside outside circle on bahasa Indonesia course in fifth grade SD Negeri 2
Banyuning academic year 2015/2016. This classroom action research conduct in two
cycles. Each cycle consist of planning stage, action, observation, and reflection. action in
each cycle is thre times meeting. The subject of this research is students of fifth grade in
SD 2 Negeri 2 Banyuning which amount is 41 students. The object of this research is the
speaking skill. Collecting the data is using observation method. Data will be analyzed by
using statistic analytic descriptive quantitative technique. The result of the research
showed that there was a raising percentage of speaking skill on students in fourth grade
in SD Negeri 2 Banyuning. The average percentage of students’ speaking skill on cycle I
is 74,56% is in low skilled categorize. The average percentage of students’ speaking skill
on cycle II 84,68% is in skilled categorize. The result of this research showed that the
application of inside outside circle learning model on bahasa Indonesia course can
increase the motivation of students’ speaking skill in fifth grade of SD Negeri 2 Banyuning
academic year 2015/2016
1
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
2
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
3
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
4
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
?
Gambar 1. Tahapan PTK
5
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Berarti hasil belajar pada tindakan
Data penelitian yang dikumpulkan, yaitu siklus I belum mencapai kriteria penilaian
data tentang keterampilan berbicara siswa tersebut. Dengan demikian, maka tindakan
setelah penerapan model pembelajaran penelitian perlu dilanjutkan pada siklus II.
inside outside circle untuk meningkatkan Setelah melaksanakan pembelajaran
keterampilan berbicara pada mata bahasa Indonesia dengan penerapan
pelajaran bahasa Indonesia kelas V SD model pembelajaran inside outside circle
Negeri 2 Banyuning tahun pelajaran untuk meningkatkan keterampilan berbicara
2015/2016. pada mata pelajaran bahasa Indonesia
Data hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Banyuning tahun
dikumpulkan melalui lembar observasi pelajaran 2015/2016 diperoleh beberapa
keterampilan berbicara siswa setiap catatan sebagai hasil observasi dalam
pertemuan. Data yang telah dikumpulkan pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan
dianalisis sesuai dengan teknik analisis hasil pengamatan terhadap pelaksanaan
data yang telah ditetapkan pada Bab III. tindakan pertama ini, adapun kelebihan
Penelitian pertemuan pertama pada yang diperoleh dalam proses pembelajaran
siklus I dilaksanakan pada tanggal 20 April dengan penerapan model pembelajaran
2016 dengan kompetensi dasar yang inside outside circle yaitu: (1) Siswa lebih
dibahas yaitu menanggapi cerita tentang mudah memahami materi pelajaran karena
peristiwa yang terjadi di sekitar yang dalam menjelaskan materi pembelajaran
disampaikan secara lisan, dengan indikator: guru menggunakan gambar atau teks
(1) mengajukan pertanyaan tentang suatu bacaan yang berkaitan dengan materi
peristiwa, (2) menjawab pertanyaan yang pembelajaran. (2) Siswa terlihat senang
diajukan guru, (3) menanggapi suatu dan antusias dalam mengikuti
peristiwa. Pertemuan kedua dilaksanakan pembelajaran, karena penerapan model
pada tanggal 21 April 2016 dengan pembelajaran inside outside circle lebih
kompetensi dasar yang dibahas sama menekankan pada belajar sambil bermain.
seperti pertemuan pertama hanya saja Setelah dilakukan observasi pada
indikatornya yang berbeda, yaitu: (1) siklus I ternyata masih terdapat kendala-
Menguraikan peristiwa-peristiwa yang kendala yang harus diperbaiki pada siklus
terjadi di sekitar, (2) Menanggapi peristiwa selanjutnya. Adapun kendala-kendala
yang terjadi di sekitar. Pertemuan ketiga tersebut sebagai penyebab belum
dilaksanakan pada tanggal 27 April 2016 mencapai keterampilan berbicara siswa
dengan kompetensi dasar yang dibahas dalam mata pelajaran bahasa Indonesia
yaitu mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, sesuai atau lebih dengan kriteria
tema, latar, dan amanat), dengan indikator: keberhasilan yang telah ditetapkan pada
(1) menentukan tema cerita, (2) penelitian ini Kendala-kendala yang dialami
menguraikan nama-nama dan watak tokoh pada siklus I yang harus diatasi yaitu: (1)
dalam cerita, (3) menguraikan latar cerita. Dalam pembelajaran siswa belum berani
Pembelajaran dilaksanakan pada berbicara di depan temannya, hal ini
pertemuan pertama, pertemuan kedua, dan dikarenakan siswa jarang mendapat
pertemuan ketiga berdasarkan pada RPP kesempatan untuk menyampaikan
seperti pada lampiran no 11, 12, dan 13. pendapatnya. (2) Dalam tahap diskusi
Setiap pertemuan siklus I dilakukan kelompok, siswa diminta secara individu
penilaian dengan menggunakan lembar untuk menyampaikan pendapatnya. Secara
observasi keterampiran berbicara siswa. umum lafal, intonasi, kelancaran dan
Data hasil perhitungan yang ekspresi berbicara pada saat mengucapkan
diperoleh pada siklus I setelah kurang tepat dan terkadang tersendat-
menggunakan rumus yang telah ditentukan sendat.
sebelumnya menunjukkan terjadinya Untuk mengatasi kendala-kendala
peningkatan sebelum tindakan (data awal) yang dihadapi dalam kegiatan
ke siklus I. Persentase rata-rata yaitu pembelajaran pada siklus I, dilakukan
74,56% dengan kriteria cukup baik. perbaikan-perbaikan untuk mengatasi
kendala-kendala tersebut sebagai berikut.
6
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
7
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
8
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
pendapat dengan pihak lain seperti teman model pembelajaran inside outside circle
kelompoknya. Bertukar pendapat ini terjadi dapat meningkatkan keterampilan berbicara
apabila ada pihak yang saling memberi dan siswa kelas V SD Negeri 2 Banyuning
saling menerima informasi. tahun pelajaran 2015/2016. Pada siklus I
Dalam tahap diskusi kelompok persentase rata-rata keterampilan berbicara
selama penelitian, siswa sudah siswa sebesar 74,56% dalam kategori
menunjukkan kerjasamanya dan mengikuti “cukup baik”. Pada siklus II diperoleh
pembelajaran dengan baik. Pada persentase rata-rata keterampilan berbicara
pelaksanaan siklus I kemampuan berbicara siswa sebesar 84,68% dalam kategori
siswa berada pada kategori cukup terampil “baik”. Dengan demikian, keterampilan
ini dikarenakan siswa tidak terbiasa untuk berbicara siswa kelas V SD Negeri 2
berbicara di depan kelas, biasanya guru Banyuning setelah tindakan mengalami
yang lebih banyak berbicara di depan. peningkatan yaitu sebesar 10,12%. Maka
Sedangkan pada siklus II kemampuan dari itu, penelitian ini dikatakan berhasil.
berbicara berada pada kategori terampil. Berdasarkan hasil penelitian ini,
Keberhasilan penerapan model dapat disampaikan beberapa saran sebagai
pembelajaran inside outside circle untuk berikut. (a) Kepada Siswa, disarankan agar
meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa SD Negeri 2 Banyuning berpartisipasi
mata pelajaran bahasa Indonesia dapat dan berinteraksi secara aktif dalam
disebabkan oleh ketertarikan siswa untuk pembelajaran baik antara guru dengan
belajar bergantung pada langkah guru siswa dan siswa dengan siswa. Hal ini
memberikan penguatan dalam dapat meningkatkan aktivitas belajar yang
pembelajaran, siswa menjadi antusias baik sehingga bermuara pada pencapaian
setelah diberikan penguatan yang positif hasil belajar yang maksimal dan terbentuk
oleh guru. Hal ini sejalan dengan penelitian pemahaman dan penguasaan mata
yang dilakukan oleh Darmawan (2013) pelajaran bahasa Indonesia secara tuntas
yang menyatakan bahwa timbulnya melalui diterapkannya model pembelajaran
peningkatan kepercayaan diri dan motivasi inside outside circle. (b) Kepada Guru,
siswa dalam belajar disebabkan oleh disarankan agar guru SD Negeri 2
pemberian penguatan yang positif sehingga Banyuning dapat menerapkan model
keterampilan berbicara siswa meningkat. pembelajaran inside outside circle sebagai
Dengan demikian, motivasi atau penguatan salah satu alternatif dalam melaksanakan
dapat digunakan untuk memotivasi siswa pembelajaran yang lebih inovatif dalam
berbicara di depan kelas. upaya meningkatkan keterampilan
Berdasarkan uraian tersebut, berbicara siswa dan dapat merangsang
penelitian ini sudah dapat menjawab keaktifan siswa. (c) Kepada Kepala
rumusan masalah yang ada yaitu, Sekolah, disarankan agar kepala sekolah
keterampilan berbicara siswa pada mata SD Negeri 2 Banyuning mendukung atau
pelajaran bahasa Indonesia kelas V SD menjadikan informasi yang berguna untuk
Negeri 2 Banyuning tahun pelajaran mengambil suatu kebijakan dalam
2015/2016 dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kualitas hasil belajar yang
penerapan model pembelajaran inside baik bagi sekolah dan mutu pendidikan
outside circle. Persentase rata-rata pada umumnya serta memberikan
keterampilan berbicara siswa sudah sumbangan dalam rangka perbaikan proses
mencapai indikator keberhasilan tindakan pembelajaran. (d) Kepada Sekolah,
yang ditetapkan, sehingga Penelitian disarankan agar sekolah SD Negeri 2
Tindakan Kelas (PTK) ini dapat dikatakan Banyuning dapat menerapkan model
sudah berhasil dilaksanakan. pembelajaran inside outside circle sebagai
salah satu alternatif dalam merancang
PENUTUP strategi pembelajaran dalam upaya
melakukan perbaikan kualitas pembelajaran
Berdasarkan rumusan masalah, di sekolah. (e) Kepada Peneliti Lain, peneliti
maka dapat disimpulkan bahwa penerapan lain yang berminat untuk mengadakan
penelitian lebih lanjut mengenai penerapan
9
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
10